Tag: Marc Marquez

  • Quartararo Jawab Tudingan Bertahan di Yamaha Gegara Duit

    Quartararo Jawab Tudingan Bertahan di Yamaha Gegara Duit

    Jakarta

    Meski sering mengeluh soal motor yang tak kompetitif, namun Fabio Quartararo tetap bertahan di Yamaha. Situasi tersebut kemudian menimbulkan sejumlah tuduhan: benarkah dia betah karena dirayu upah berlimpah?

    Di banyak kesempatan, Quartararo selalu komplain soal motornya yang lambat dan tak mampu bersaing dengan tunggangan-tunggangan lainnya. Bahkan, motornya beberapa kali mengalami masalah ketika El Diablo sedang tampil baik dan memimpin jalannya perlombaan.

    Bukan pindah atau mencari tim baru, Quartararo justru perpanjang kontrak dengan Yamaha hingga musim depan. Meski mendapat tudingan yang macam-macam, namun dia memastikan, keputusannya bertahan di tim pabrikan Iwata semata-mata bukan karena uang.

    “Orang-orang banyak membicarakan kontrak saya saat ini untuk 2025 dan 2026, tetapi angka (penghasilan) dari dua tahun sebelumnya tidak jauh berbeda. Saya tidak bertahan di Yamaha hanya karena uang,” ujar Fabio Quartararo, dikutip dari Motorsport, Jumat (24/10).

    Fabio Quartararo. Foto: AFP/PAUL CROCK

    Sebagai pebalap professional, Quartararo mengaku tak mau terlalu banyak memikirkan uang. Dia berusaha mencontoh Marc Marquez yang tetap tampil baik bersama Gresini Racing saat penghasilannya ‘terjun bebas’ dibandingkan di Repsol Honda.

    “Marc meninggalkan Honda ketika semua tim pabrikan lain sudah memiliki pebalap yang terikat kontrak. Tapi ya, teladannya – mengendarai motor terbaik tanpa menghiraukan uang – benar-benar menginspirasi,” tuturnya.

    Kendati begitu, Quartararo tak menutup pintu sepenuhnya untuk tim-tim lain yang berminat menggunakan jasanya. Sebab, dia masih muda dan perjalanannya di MotoGP masih sangat panjang.

    “Masih banyak yang harus saya lakukan. Saya senang karena impian terbesar saya adalah menjadi pebalap MotoGP dan memenangkan gelar juara dunia – dan saya telah melakukannya. Tapi, saya tidak puas dengan apa yang telah saya capai dibandingkan dengan potensi yang saya miliki sekarang,” ungkapnya.

    “Saya tahu saya jauh lebih baik sekarang daripada 2021 ketika saya menjadi juara. Setelah tiga tahun yang sulit, saya belajar banyak tentang bertarung tanpa motor yang tepat. Saya adalah seorang pemenang dan saya tahu apa yang masih harus saya raih sebelum pensiun,” kata dia menambahkan.

    (sfn/dry)

  • Performa Bagnaia Melempem, Valentino Rossi Bilang Begini

    Performa Bagnaia Melempem, Valentino Rossi Bilang Begini

    Jakarta

    Valentino Rossi angkat bicara soal performa muridnya Francesco Bagnaia yang belakangan melempem. Ini fakta yang diungkap Rossi.

    Francesco Bagnaia hanya meraih dua kemenangan dari total 19 seri pada balapan utama musim ini. Persaingan antara Bagnaia dan Marc Marquez yang diramal bakal sengit juga justru tak terjadi. Bagnaia seolah tak memberikan ancaman serius bagi Marquez dalam perebutan titel juara dunia musim ini. Alhasil Marquez dengan mulus meraih titel juara dunianya yang kesembilan.

    Sejak liburan musim panas, performa Pecco memang terus menurun. Sebenarnya harapan itu sempat ada kala rider dengan nomor motor 63 itu memenangi balapan utama dan Sprint Race MotoGP Jepang. Hal ini diyakini lantaran Ducati menggunakan beberapa komponen 2024 yang sudah dijajal di sesi tes Misano sebelum balapan di Motegi. Tapi dalam dua seri terakhir, setelah Jepang, Bagnaia malah terus merosot.

    Valentino Rossi ikut mengomentari situasi yang dialami Pecco saat ini. Menurutnya, menjadi rekan setim Marquez turut mempengaruhi menurunnya performa anak muridnya itu.

    “Pecco adalah juara dunia tiga kali, termasuk satu kali di Moto2 dengan tim kami. Dia sangat cepat tapi sayangnya tahun ini dia kesulitan. Dalam tiga tahun belakangan, dia selalu berusaha untuk merebut gelar juara dunia,” ujar Rossi dalam wawancara dengan Sky News Italia belum lama ini.

    “Dia menang dua gelar, tapi tahun lalu dia kalah di seri terakhir. Dia membuktikan kemampuannya. Tahun ini, dengan berbagai alasan, dia sangat tidak nyaman dengan Ducati baru,” sambungnya lagi.

    “Dia mulai mengalami kesulitan sedikit saat bersaing dengan rekan setim yang cepat seperti Marquez,” tutur Rossi.

    Menurutnya, saat ini dia juga ikut memberi dukungan penuh untuk Pecco sembari mencari jalan keluar dari situasi ini. Tapi Rossi yakin Bagnaia bakal segera bisa kembali ke performa terbaiknya.

    “Kami juga belum memahami apa yang terjadi, tapi kami yakin Pecco akan kembali ke barisan depan dan berjuang untuk meraih kemenangan lagi,” tegas Rossi.

    (dry/rgr)

  • Marc Marquez Resmi Absen di Sisa Musim MotoGP 2025

    Marc Marquez Resmi Absen di Sisa Musim MotoGP 2025

    Jakarta

    Ducati mengonfirmasi bahwa Marc Marquez tidak akan tampil lagi di sisa musim MotoGP 2025. Marquez masih menjalani pemulihan akibat cedera bahu yang dideritanya di MotoGP Indonesia.

    Pebalap berusia 32 tahun itu terlibat kecelakaan di lap pertama Sirkuit Mandalika setelah bertabrakan dengan pebalap Aprilia Marco Bezzecchi. Karena insiden itu, Marquez mengalami patah tulang dan kerusakan ligamen pada bahu kanan.

    Awalnya, dokter di Madrid memastikan cedera tersebut tidak memerlukan tindakan operasi. Namun, seminggu kemudian, kondisi sang juara dunia tujuh kali itu memburuk, hingga akhirnya harus menjalani prosedur bedah.

    Cedera tersebut membuat Marquez absen di GP Australia dan Malaysia, serta hampir pasti tak turun di GP Portugal. Ducati akhirnya memastikan bahwa Marquez akan absen hingga akhir musim 2025. Artinya, Marquez juga absen di seri pamungkas MotoGP 2025 di Sirkuit Valencia, Spanyol.

    Marquez harus menjalani masa pemulihan ketat, dengan empat minggu pertama lengannya sama sekali tidak boleh digerakkan sebelum memulai rehabilitasi.

    “Setelah menganalisis keseluruhan, kami yakin bahwa tindakan yang paling tepat, cerdas, dan konsisten adalah menghormati waktu biologis cedera, meski itu berarti saya tidak akan bisa lagi balapan musim ini atau menghadiri sesi tes,” kata Marquez.

    “Kami tahu bahwa musim dingin yang sulit menanti kami dengan banyak pekerjaan untuk memulihkan otot saya hingga 100% dan siap untuk tahun 2026,” tambah Marquez.

    Meski Marquez sudah mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025, dan Ducati juga mengunci gelar juara tim dan konstruktor, ketidakhadiran Marquez menjadi kerugian besar bagi pabrikan Italia yang tengah menyiapkan motor baru untuk musim depan.

    Ducati sendiri akan menurunkan Michele Pirro sebagai pengganti Marquez di GP Malaysia. Namun, mereka belum memutuskan siapa yang akan turun di Portugal dan Valencia. Pebalap WSBK Nicolo Bulega disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Marquez di dua seri terakhir MotoGP 2025.

    (lua/din)

  • Marc Marquez Absen di Sisa Musim MotoGP 2025

    Marc Marquez Absen di Sisa Musim MotoGP 2025

    JAKARTA – Juara dunia sembilan kali Marc Marquez dipastikan absen dalam sisa balapan MotoGP musim 2025 untuk melanjutkan pemulihan cederanya.

    Kepastian tersebut disampaikan oleh pihak Ducati Lonovo Team dalam keterangan terbaru mereka. Pemulihan cedera Marquez sebenarnya berjalan bagus, tetapi ia tidak bisa berlomba di tiga seri tersisa.

    “Lengan Marquez tidak bergerak selama empat minggu sebelum memulai rehabilitasi sehingga mustahil memikirkan dia kembali balapan lagi dalam kalender tahun ini,” tulis Ducati dalam keterangan resmi mereka.

    Pebalap berjuluk Baby Alien itu mendapat cedera bahu setelah mengalami kecelakaan dalam balapan MotoGP Mandalika 2025 pada awal bulan ini.

    Marquez terjatuh setelah ditabrak oleh Marco Bezzecchi pada lap pertama. Insiden itu membuat dia menderita cedera pada prosesus korakoid dan ligamen di bahu kanannya.

    Marc Marquez telah menjalani operasi dan sedang dalam proses pemulihan, tetapi ia dan Ducati Lenovo Team memutuskan untuk melewatkan sisa musim ini.

    “Selain itu, sang pebalap juga akan absen tes Valencia. Targetnya kini ialah kembali dengan performa terbaiknya pada tahun depan demi membidik titel MotoGP kedelapan,” tulis MotoGP.

    Balapan sisa musim ini tinggal tiga seri saja, salah satunya akhir pekan ini di Sepang, Malaysia. Setelah itu berturut-turut ada MotoGP Portugal dan Valencia.

  • Sesal Bos Aprilia Gara-gara Jorge Martin Tak Bisa Tampil di Mandalika

    Sesal Bos Aprilia Gara-gara Jorge Martin Tak Bisa Tampil di Mandalika

    Jakarta

    Penampilan impresif Aprilia di dua seri MotoGP terakhir, Mandalika dan Phillip Island, meninggalkan sedikit rasa sesal bagi sang bos Aprilia, Massimo Rivola. Pasalnya, sang pebalap utama Aprilia sekaligus juara bertahan MotoGP, Jorge Martin, justru harus absen karena cedera di saat timnya tampil begitu kuat di dua sirkuit itu.

    Rivola tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya soal apa yang mungkin bisa dicapai Martin jika dia ikut turun di dua lintasan tersebut. “Dia memikirkan apa yang saya pikirkan,” ujar Rivola, ketika ditanya bagaimana perasaan Martin melihat Aprilia begitu kompetitif, seperti dikutip dari Crash.

    Marco Bezzecchi tampil impresif di Mandalika dan Phillip Island Foto: Getty Images/Robert Cianflone

    “Sejujurnya, saya tahu dia cukup istimewa di dua trek itu, Indonesia (Mandalika) dan Phillip Island (Australia). Dan saya berpikir, oke, ketika kita sampai di sana, dia akan tampil dan akan mendapatkan kepercayaan diri untuk mencapai level yang mendekati Marco (Bezzecchi). Tapi kemudian kita tahu apa yang terjadi di Motegi, jadi semuanya ditunda,” lanjut Rivola.

    Cedera Martin terjadi setelah insiden di sprint race Jepang, di mana ia kehilangan kendali dan menabrak rekan setimnya, Marco Bezzecchi. Akibatnya, tulang selangka kanan Martin retak parah dan membuatnya absen panjang.

    Padahal, performa Aprilia saat ini sedang luar biasa. Bezzecchi berhasil memenangkan sprint di Mandalika dan Phillip Island, juga meraih podium ketiga di Phillip Island. Ini menunjukkan Aprilia bisa tampil kompetitif dan bersaing dengan Ducati.

    Meski belum tahu kapan Martin akan kembali, Rivola berharap pebalap Spanyol itu bisa tampil lagi pada uji coba 2026 di Sepang. “Saya tidak ragu Jorge akan berjuang untuk kejuaraan bersama Marco Bezzecchi musim depan,” tegas Rivola.

    Sebagai informasi, saat ini pebalap Aprilia Bezzecchi duduk di posisi ketiga klasemen MotoGP, di bawah Marc Marquez dan Alex Marquez.

    (lua/rgr)

  • Jadwal MotoGP Malaysia 2025 Akhir Pekan Ini

    Jadwal MotoGP Malaysia 2025 Akhir Pekan Ini

    Jakarta

    Jadwal MotoGP Malaysia 2025 bisa Anda simak di sini. MotoGP Malaysia 2025 akan diselenggarakan akhir pekan ini, tanggal 24 hingga 26 Oktober 2025. Anda bisa menonton langsung tayangan MotoGP Malaysia 2025 di stasiun televisi Trans7 dan sejumlah aplikasi streaming berbayar seperti Vidio dan Vision+.

    Seri ke-20 MotoGP 2025 diselenggarakan di Sirkuit Sepang, Malaysia. Sirkuit ini menjadi salah satu lintasan ikonik di MotoGP dengan lintasan lurus ganda. Sirkuit ini pertama kali menggelar balap MotoGP pada tahun 1999 dan terus dipercaya menggelar balap motor terpopuler di dunia hingga sekarang.

    Pada gelaran MotoGP Malaysia tahun lalu, Francesco Bagnaia sukses keluar sebagai juara, diikuti oleh Jorge Martin di posisi kedua, dan Enea Bastianini di tempat ketiga. Tahun ini gelaran MotoGP di Sirkuit Sepang dipastikan bakal berjalan lebih seru dan kompetitif lantaran sang juara dunia, Marc Marquez, harus absen karena cedera.

    Selain itu, tercatat dalam tiga seri terakhir MotoGP 2025, juaranya berbeda-beda. Francesco Bagnaia juara MotoGP Jepang, kemudian Fermin Aldeguer juara MotoGP Indonesia, dan Raul Fernandez menjuarai MotoGP Australia.

    Rangkaian MotoGP Malaysia 2025 dimulai hari Jumat (24/10) dengan sesi latihan dan latihan bebas, kemudian pada Sabtu (25/10) dilaksanakan kualifikasi dan sprint race buat kelas MotoGP, dilanjutkan hari Minggu (26/10) diselenggarakan balap utama di seluruh kelas.

    Jadwal MotoGP Malaysia 2025

    Jumat (24/10)

    1. 08:00-08:35 WIB: Free Practice 1 Moto3
    2. 08:50-09:30 WIB: Free Practice 1 Moto2
    3. 09:45-10:30 WIB: Free Practice 1 MotoGP
    4. 12:15-12:50 WIB: Practice Moto3
    5. 13:05-13:45 WIB: Practice Moto2
    6. 14:00-15:00 WIB: Practice MotoGP.

    Sabtu (25/10)

    1. 07:40-08:10 WIB: Free Practice 2 Moto3
    2. 08:25-08:55 WIB: Free Practice 2 Moto2
    3. 09:10-09:40 WIB: Free Practice 2 MotoGP
    4. 09:50-10:05 WIB: Qualifying 1 MotoGP
    5. 10:15-10:30 WIB: Qualifying 2 MotoGP
    6. 11:45-12:00 WIB: Qualifying 1 Moto3
    7. 12:10-12:25 WIB: Qualifying 2 Moto3
    8. 12:40-12:55 WIB: Qualifying 1 Moto2
    9. 13:05-13:20 WIB: Qualifying 2 Moto2
    10. 14:00 WIB: Sprint Race MotoGP 10 Laps.

    Minggu (26/10)

    1. 11:00 WIB: Race Moto3 15 Laps
    2. 12:15 WIB: Race Moto2 17 Laps
    3. 14:00 WIB: Race MotoGP 20 Laps.

    (lua/rgr)

  • Setim Bareng Marquez Bikin Bagnaia Jadi Kelihatan Cupu!

    Setim Bareng Marquez Bikin Bagnaia Jadi Kelihatan Cupu!

    Jakarta

    Sejak setim dengan Marc Marquez, Francesco Bagnaia tak lagi seganas dulu. Bahkan, ketika The Baby Alien mengukir kemenangan beruntun, dia justru lebih sering jatuh dan finis di luar lima besar. Apa yang sebenarnya terjadi?

    Bagnaia mengaku, setim dengan Marquez memang sangat beban. Sebab, menurutnya, juara dunia asal Spanyol itu bisa membuat dirinya terlihat seperti payah, amatir dan tak berdaya.

    “Kalau kamu punya teman tim sejago Marc, persis di sampingmu dan mendapat motor yang sama, rasanya benar-benar sulit. Kamu jadi tak bisa melihat potensimu lagi. Pada akhirnya, ketika situasinya kritis, kami hanya melihat sesuatu yang luar biasa,” ujar Bagnaia, dikutip dari Motosan, Rabu (22/10).

    Francesco Bagnaia cupu usai ada Marc Marquez. Foto: Dok. Ducati

    Menurut Bagnaia, jika tak mampu mengimbangi performa Marquez, maka dirinya terlihat ‘cupu’ dan tak berdaya. Hal tersebut yang membuat situasinya menjadi lebih sulit.

    “Saya sering bertanya kepada diri saya, karena saya tak mengenali diri saya sendiri dan sulit dipercaya. Saya punya rekan setim yang selalu berada di sana, ketika kamu lemah, kamu akan terlihat lebih lemah lagi,” tuturnya.

    “Saya tahu betul bahwa Marc, dengan segala yang dimilikinya, bisa melaju kencang. Jika mereka mengubah pengaturan sepenuhnya, dia bisa melakukannya dengan waktu yang sama,” lanjutnya.

    Pada akhirnya, Bagnaia sadar, Marquez merupakan salah satu pebalap terbaik di MotoGP. Dia mengakui, rider 32 tahun itu mampu melakukan banyak hal yang tak bisa dilakukan rival-rivalnya di lintasan.

    “Dia bisa melakukan hal-hal yang tidak saya miliki… Saya sudah mencoba, tetapi saya terjatuh. Hanya dia yang bisa melakukannya, karena tidak ada pebalap Ducati lain yang bisa melakukannya,” terangnya.

    “Ia bisa lebih miring, empat atau lima derajat lebih, tanpa terjadi apa-apa padanya. Dan itu adalah sesuatu yang hanya ia bisa lakukan,” kata dia menambahkan.

    (sfn/din)

  • Repsol Resmi Kembali ke MotoGP, tapi Bukan Sponsori Honda

    Repsol Resmi Kembali ke MotoGP, tapi Bukan Sponsori Honda

    Jakarta

    Sponsor legendaris, Repsol, resmi kembali ke dunia MotoGP mulai musim depan. Sebelumnya Repsol memutuskan hengkang dari MotoGP pada akhir musim 2024, setelah jadi sponsor utama tim Honda selama kurang lebih 30 tahun. Meski musim depan bakal kembali ke MotoGP, Repsol tak menjalin hubungan bisnis lagi dengan Honda.

    Mengutip situs Crash, raksasa minyak asal Spanyol itu tak lagi menjadi sponsor tim pabrikan Jepang, Honda. Mulai musim 2026, Repsol akan hadir di paddock MotoGP sebagai pemasok pelumas resmi untuk kelas Moto2 dan Moto3.

    Sebelumnya Repsol dikenal lewat kemitraannya dengan Honda Racing Corporation (HRC) sejak 1995, menjadikannya salah satu kolaborasi paling ikonik dalam sejarah balapan motor.

    Bersama-sama, mereka menorehkan sederet prestasi besar: empat gelar dunia bersama Mick Doohan, enam dengan Marc Marquez, dua dengan Valentino Rossi, serta masing-masing satu untuk Alex Criville, Nicky Hayden, dan Casey Stoner.

    Namun, hubungan legendaris itu berakhir pada 2024 setelah Marquez hengkang dari Honda ke Ducati. Honda pun kini didukung oleh Castrol sebagai mitra pelumas, sekaligus sponsor utama mereka.

    Melalui peran baru, kabarnya Repsol akan menggantikan Liqui Moly sebagai satu-satunya pemasok pelumas resmi untuk Moto2 dan Moto3, dengan kontrak awal hingga 2027. Nantinya, logo Repsol akan tampil di seluruh motor kedua kelas tersebut, juga di berbagai titik lintasan balap.

    “Para penggemar yang mencintai MotoGP mengenal Repsol dari reputasinya dalam olahraga ini yang unggul dan sukses, jadi kami bangga melihat Repsol kembali,” kata Dan Rossomondo, Chief Commercial Officer Dorna Sports.

    “Kami tahu bahwa sebagai pemasok pelumas untuk Moto2 dan Moto3, para pebalap dan tim akan dipasok dengan teknologi (oli) berkualitas tinggi dan merupakan berita yang menggembirakan melihat merek ini menjadi sponsor utama sebuah grand prix dan menempatkan nama mereka di lintasan,” sambung Dan.

    Langkah Repsol ini disebut sejalan dengan upaya Liberty Media, pemilik baru MotoGP, untuk memperkuat daya tarik kompetisi di mata sponsor dan investor. Sebagai bagian dari kembalinya, Repsol juga akan meluncurkan produk pelumas kompetisi baru yang diuji langsung di lintasan musim depan.

    (lua/din)

  • Marc Marquez Resmi Absen di Sisa Musim MotoGP 2025

    ‘Gara-gara Marquez, Ducati Bongkar Proyek’

    Jakarta

    Perekrutan Marc Marquez jelas memberikan hasil instan yang diinginkan Ducati. Namun di mata pengamat MotoGP, Carlo Pernat, langkah ini ibarat membongkar proyek yang telah lama digarap oleh pabrikan Italia tersebut.

    “Ducati, dengan mengontrak Marc Márquez, membongkar proyek yang sudah lama digarap. Itu keputusan yang tepat, perlu diperjelas, karena pemenang selalu benar, dan Márquez tidak menang; dia benar-benar ‘menghancurkan’ kejuaraan,” kata Pernat dikutip dari Mowmag, Rabu (22/10/2025).

    Pernat mulai menimbang konsekuensi jangka panjang dari keputusan tersebut. Kekhawatiran Pernat berpusat pada talenta-talenta muda yang dilepas atau tergeser akibat kedatangan sang juara dunia tersebut.

    “Jadi, meskipun saya tegaskan kembali bahwa itu adalah keputusan yang tepat untuk saat ini, hari ini saya bertanya-tanya berapa harga yang harus dibayar untuk masa depan,” ujar dia.

    “Jorge Martín telah pindah ke tim lain, Marco Bezzecchi telah pindah ke tim lain, Enea Bastianini telah pindah ke tim lain, dan Pecco Bagnaia bisa pindah ke tim lain jika situasinya tidak segera diselesaikan,” tambahnya lagi.

    Dia menambahkan langkah Ducati yang membawa pembalap sekaliber Márquez merupakan cara pragmatis untuk memastikan kemenangan di tengah persaingan sengit dari pabrikan lain.

    Ducati sebelumnya dikenal dengan filosofi mengembangkan pebalap muda.

    Mengenai opsi pengganti yang tersedia, seperti Fermín Aldeguer, dia mengisyaratkan bahwa ia mungkin bukan game-changer instan seperti Márquez.

    “Ini semua konsekuensi dari keputusan (merekrut) Márquez. Oke, ada Fermín Aldeguer, tetapi betapapun berbakatnya dia, dia tetap pilihan yang aman. Álex Márquez? Luar biasa, tetapi saya tidak sepenuhnya yakin,” tambah dia.

    (riar/rgr)

  • Bezzecchi Bisa Naik Podium, meski Jalani Hukuman Double Long Lap Penalty

    Bezzecchi Bisa Naik Podium, meski Jalani Hukuman Double Long Lap Penalty

    Jakarta

    Marco Bezzecchi tampil luar biasa di MotoGP Australia 2025 akhir pekan lalu. Pebalap Aprilia itu sukses naik podium, meski harus menjalani hukuman double long lap penalty akibat insiden di seri sebelumnya di Mandalika.

    Bezzecchi dijatuhi dua hukuman putaran panjang karena menyebabkan tabrakan dengan Marc Marquez pada Grand Prix Indonesia. Namun, hukuman itu tak menghalanginya tampil kompetitif di Sirkuit Phillip Island. Bezzecchi sukses menempati posisi kedua dalam kualifikasi, menjuarai sprint race, bahkan naik podium ketiga di balapan utama.

    Pada race yang berlangsung hari Minggu (19/10), Bezzecchi start dengan cepat dan sempat memimpin di awal lomba. Rider Aprilia Racing menjalani long lap pada lap kelima dan ketujuh dari total 27 lap. Gara-gara menjalani hukuman itu, Bezz sempat melorot ke posisi keenam, namun akhirnya bisa bangkit dan finis di posisi ketiga.

    “Senang sekali. Sangat sulit, karena sejujurnya, saya tidak pernah memikirkan kemenangan itu,” ujarnya. “Hanya para jurnalis yang memikirkannya. Tapi saya bahkan tidak menyangka akan naik podium,” sambung pebalap Italia seperti dikutip dari Crash.

    Agar posisinya tak terlalu merosot jauh seusai melakukan long lap penalty, Bezzecchi tampak menge-push motornya dan berusaha menciptakan jarak sejauh mungkin dengan rider di belakangnya. Namun hal itu juga berisiko, karena membuat ban belakang motor cepat habis dan Bezzecchi tak bisa memacu motornya lebih kencang di lap-lap akhir.

    Bezzecchi mengaku strategi tim berperan besar dalam keberhasilannya menembus tiga besar. “Strategi saya berhasil. Sejujurnya, itu strategi tim saya, bukan saya,” katanya lagi.

    “Setelah menjalani long lap kedua, saya berada di posisi keenam, jadi lebih baik dari yang saya harapkan. Namun setelah memacu sekuat tenaga di awal, saya tidak bisa lagi melakukannya di akhir lap, karena ban sudah banyak terkikis,” timpalnya.

    Podium ganda Bezzecchi yang diraih di Phillip Island sangat berarti. Karena berkat hasil ini, Bezzecchi kini naik ke posisi ketiga klasemen sementara, menggeser Pecco Bagnaia di posisi tiga klasemen MotoGP 2025. Bagnaia sendiri gagal finis setelah terjatuh di balapan Australia.

    (lua/rgr)