Tag: Marc Marquez

  • Belum Pernah Menang, Ini Sirkuit yang Masih ‘Angker’ buat Marc Marquez

    Belum Pernah Menang, Ini Sirkuit yang Masih ‘Angker’ buat Marc Marquez

    Jakarta

    Marc Marquez berhasil mencoret Sirkuit Red Bull Ring, Austria, dari daftar lintasan yang belum pernah juara. Tinggal tiga sirkuit lagi yang belum pernah dimenangkan Marquez.

    Kemenangan sempurna Marc Marquez pada akhir pekan lalu membuat catatan emasnya makin lengkap. Austria biasanya menjadi trek yang selalu menyulitkan Marquez sejak masih di Honda.

    Marc Marquez berulang kali gagal menang di sana, termasuk duel epik melawan Andrea Dovizioso pada 2017 dan 2019, serta Jorge Lorenzo pada 2018.

    Marc sendiri mengaku lega bisa meraih kemenangan di sirkuit yang sudah lama ia impikan.

    “Saya sangat senang dengan akhir pekan ini. Hari Kamis lalu saya bilang, tidak ada alasan, karena sekarang saya mengendarai motor merah yang membuat saya kalah di tikungan terakhir tiga kali berturut-turut. Itu adalah sirkuit yang sangat saya nanti-nantikan,” ujar Marc Marquez dikutip dari Mundo Deportivo, Rabu (20/8/2025).

    Marquez kini hanya memiliki dua sirkuit tersisa di mana ia belum pernah menang: Mandalika (Indonesia) dan Portimao (Portugal).

    MotoGP Mandalika selalu menghadirkan deretan kesialan buat Marquez. Pada musim perdana dihelat, Marquez mengalami crash di tengah kualifikasi, sampai pebalap Spanyol itu mengalami gangguan penglihatan. Pun tahun berikutnya, Marquez mengalami kecelakaan dan gagal finis. Musim lalu, saat menunggangi Desmosedici GP23, motornya mengalami gangguan teknis. Apakah tahun ini Marc Marquez bisa memutus rentetan nasib apes tersebut? Menarik untuk dilihat aksinya pada 3-5 Oktober 2025.

    Kemudian MotoGP Portugal. Sejak pertama kali MotoGP menggelar balapan di Algarve International Circuit, Portimão, Marquez belum pernah mencatat kemenangan. Bahkan podium pun belum pernah dia rasakan di sana. Sirkuit dengan karakter naik-turun bak roller coaster itu belum memihak Marquez. Tahun lalu saja, Marquez finis di urutan 16, alias di luar zona poin. Musim ini, MotoGP Portugal akan digelar pada 7-9 November 2025.

    Perlu dicatat bahwa ada sirkuit lain di kalender musin ini. Baik Marc Marquez maupun siapa pun, belum pernah menang. Akhir pekan ini, Balaton Park akan memulai debutnya sebagai tuan rumah seri GP Hungaria.

    (riar/rgr)

  • Marc Marquez Seharusnya Minta Maaf ke Valentino Rossi!

    Marc Marquez Seharusnya Minta Maaf ke Valentino Rossi!

    Jakarta

    Legenda MotoGP yang besar di periode 1990-an, Loris Reggiani berpendapat, Marc Marquez seharusnya minta maaf ke Valentino Rossi soal insiden 10 tahun lalu. Menurutnya, permintaan maaf The Baby Alien bisa membuat hubungan keduanya membaik.

    Rivalitas Rossi-Marquez memang dimulai dari rentetan kejadian di musim 2015. Keduanya mulai berjarak setelah balapan di Argentina, kemudian makin memburuk setelah perlombaan di Malaysia. Menariknya, Reggiani menyimpulkan, Marquez merupakan pihak yang bersalah.

    “Saya percaya (jika) Marc dicemooh, seharusnya dia meminta maaf, bahkan meski sudah 10 tahun berlalu. Itu akan menjadi permintaan maaf untuk dunia balap motor dan para penggemarnya,” ujar Reggiani, dikutip dari Crash, Rabu (20/8).

    Marc Marquez dan Valentino Rossi. Foto: Jorge Guerero/AFP

    Reggiani percaya, Marquez telah mencuri mahkota yang seharusnya menjadi milik Rossi. Menurutnya, pebalap asal Spanyol tersebut sengaja ‘main kotor’ demi memuluskan langkah rekan senegaranya, Jorge Lorenzo meraih gelar juara.

    “Dia (Rossi) memimpin dari balapan pertama hingga balapan sebelum terakhir. Lorenzo memang lebih banyak menang, tapi Rossi lebih konsisten. Dan Jorge sedikit ikut dalam permainan ini, dia mengatakannya bahkan setelah Valencia,” tuturnya.

    “Kalau tiga balapan terakhir itu tidak terjadi, atau jika berjalan sebagaimana mestinya, saya yakin Rossi akan memenangkan gelar pada usia 36 tahun,” tambahnya.

    Marquez dan Rossi. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Reggiani mengklaim, dia pernah menjadi penggemar berat Marquez di MotoGP. Bahkan, perasaan itu masih ada hingga sekarang. Hanya saja, kata dia, pebalap 32 tahun itu sudah melakukan kesalahan yang membuat citranya berubah.

    “Tadinya saya juga penggemarnya. Bahkan, saya lebih suka dia dibandingkan Valentino. Saya benar-benar kagum dengan anak muda ini yang datang ke MotoGP dan langsung menaruh semua orang di tempatnya dengan bakat luar biasa,” ungkapnya.

    “Dan perasaan itu tetap ada, mustahil untuk tidak mengakuinya, tapi Marquez sebagai pribadi sudah kehilangan banyak hal,” kata dia menambahkan.

    (sfn/rgr)

  • Bos Ducati Maklumi Bagnaia Hilang Kesabaran

    Bos Ducati Maklumi Bagnaia Hilang Kesabaran

    Jakarta

    Francesco Bagnaia sudah habis kesabaran, motor Ducati tunggangannya terlihat melempem. Hasilnya berbanding terbalik dengan rekan setimnya, Marc Marquez.

    Jangankan menang, Bagnaia tidak bisa finis lima besar pada MotoGP Austria 2025. Hasil terbaik Bagnaia finis di urutan kedelapan pada balapan utama, sementara itu dia tidak bisa menyelesaikan balapan saat sprint race. Berbeda dengan Marquez yang menyapu bersih kemenangan.

    “Saya tidak tahu mengapa semuanya tidak berjalan dengan baik bagi saya,” kata Bagnaia dikutip dari Motorsport.

    “Marco Bezzecchi dan Marc Marquez melakukan segalanya lebih baik dari saya. Saya tidak mengerti mengapa saya tertinggal 12 detik di sirkuit di mana saya selalu membuat perbedaan,” kata dia.

    Tahun lalu, Bagnaia berjaya memenangi balapan utama dan sprint race di Sirkuit Red Bull Ring, Austria. Bagnaia pun heran atas hasil kemarin. Itulah mengapa perasaan Bagnaia meledak, pernyataannya lebih keras terhadap Ducati.

    “Saya selalu fokus, saya tidak pernah kehilangan akal sehat. Tapi hari ini saya tidak bisa berakselerasi, saya disalip semua orang saat keluar dari tikungan. Saya harap Ducati menjelaskannya kepada saya, karena saya kehabisan kesabaran,” tambah Bagnaia.

    General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna memahami perasaan Bagnaia.

    “Saya pikir itu cukup normal ketika Anda mengharapkan dan mengetahui bahwa Anda dapat mencapai hasil yang lebih penting. Ketika dia tidak berhasil, dia jelas kecewa dan, sayangnya, begitulah adanya. Tugas kami adalah mencoba membantu Anda dan kami mencoba melakukannya dengan cara terbaik. Kita harus membantunya menang bersama lagi dan kita akan melakukannya; kita tidak boleh menyerah dan kita akan mencoba untuk mencapai tujuan itu,” kata Gigi Dall’Igna kepada Sky Sports Italia.

    Dia memastikan ada faktor psikologis yang akhirnya menghancurkan juara dunia MotoGP itu.

    “Ketika kombinasi faktor gagal, kita memasuki lingkaran negatif, tetapi kita harus saling membantu dan mempertahankan sikap positif,” kata Gigi.

    Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, masih percaya potensi Bagnaia. Orang Italia itu meyakinkan bahwa di tim merah mereka tidak akan pernah menyerah dengan orang yang telah menjadi pemimpin proyek dalam beberapa tahun terakhir.

    “Kami terus percaya, kami tidak akan menyerah. Saya sudah mengatakannya sejak awal tahun. Kami percaya bahwa Pecco adalah juara sepanjang masa; kami perlu menemukan keseimbangan yang tepat untuk memberinya sepeda yang membawanya ke podium. Di sini tidak ada yang meragukan kualitas dan potensi Francesco Bagnaia, karena dia pantas memenangkan dua kejuaraan dunia MotoGP,” kata Tardozzi.

    (riar/rgr)

  • Klasemen Pebalap Usai MotoGP Austria 2025, Fermin Aldeguer Meroket

    Klasemen Pebalap Usai MotoGP Austria 2025, Fermin Aldeguer Meroket

    Jakarta

    Pebalap rookie Fermin Aldeguer melesat naik dua tangga di klasemen sementara MotoGP 2025. Pebalap Gresini Racing itu meraih hasil positif dengan finis podium kedua di MotoGP Austria 2025, akhir pekan lalu.

    Keputusan prinsipal Ducati untuk merekrut Fermin Aldeguer dari Moto2 rasanya sangat tepat. Sebab pebalap muda asal Spanyol itu langsung menampilkan performa bagus pada musim pertamanya. Terbukti Aldguer bisa naik podium dan merangsek ke posisi sepuluh besar klasemen sementara MotoGP 2025.

    Terbaru, Aldeguer yang ditempatkan di tim satelit Ducati, Gresini Racing, mampu meraih podium kedua di MotoGP Austria 2025. Tambahan 20 poin membuat posisi Aldeguer naik dua tingkat ke posisi kedelapan. Kini pebalap berusia 20 tahun tersebut mengoleksi 144 poin.

    Aldeguer pun jadi kandidat terkuat memenangi gelar rookie of the year. Karena para pesaingnya seperti Ai Ogura maupun Somkiat Chantra masih kesulitan buat menemukan performa terbaiknya. Ogura kini ada di urutan ke-16 dengan 53 poin dan Chantra ada di posisi juru kunci dengan satu poin.

    Selebihnya, klasemen MotoGP 2025 tak banyak berubah. Marc Marquez semakin kokoh di puncak, setelah memenangi MotoGP Austria 2025. The Baby Alien kini mengoleksi angka 418 poin, unggul 142 poin dari Alex Marquez di urutan kedua dengan 276 poin. Di tempat ketiga ada Francesco Bagnaia yang tertahan dengan 221 poin.

    Klasemen Pebalap Usai MotoGP Austria 2025

    1. = Marc Marquez SPA Ducati Lenovo (GP25) 418
    2. = Alex Marquez SPA BK8 Gresini Ducati (GP24) 276 (-142)
    3. = Francesco Bagnaia ITA Ducati Lenovo (GP25) 221 (-197)
    4. = Marco Bezzecchi ITA Aprilia Racing (RS-GP25) 178 (-240)
    5. ^1 Franco Morbidelli ITA Pertamina VR46 Ducati (GP24) 144 (-274)
    6. ˅1 Fabio di Giannantonio ITA Pertamina VR46 Ducati (GP25) 144 (-274)
    7. = Pedro Acosta SPA Red Bull KTM (RC16) 144 (-274)
    8. ^2 Fermin Aldeguer SPA BK8 Gresini Ducati (GP24)* 121 (-297)
    9. ˅1 Johann Zarco FRA Castrol Honda LCR (RC213V) 114 (-304)
    10. ˅1 Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1) 103 (-315)
    11. = Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16) 82 (-336)
    12. ^1 Raul Fernandez SPA Trackhouse Aprilia (RS-GP25) 73 (-345)
    13. ˅1 Maverick Viñales SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16) 69 (-349)
    14. ^2 Enea Bastianini ITA Red Bull KTM Tech3 (RC16) 63 (-355)
    15. = Luca Marini ITA Honda HRC Castrol (RC213V) 55 (-363)
    16. ^1 Ai Ogura JPN Trackhouse Aprilia (RS-GP25)* 53 (-365)
    17. ˅3 Jack Miller AUS Pramac Yamaha (YZR-M1) 52 (-366)
    18. ^1 Joan Mir SPA Honda HRC Castrol (RC213V) 42 (-376)
    19. ˅1 Alex Rins SPA Monster Yamaha (YZR-M1) 42 (-376)
    20. = Takaaki Nakagami JPN Idemitsu Honda LCR (RC213V) 10 (-408)
    21. = Jorge Martin SPA Aprilia Racing (RS-GP25) 9 (-409)
    22. = Lorenzo Savadori ITA Aprilia Factory (RS-GP25) 8 (-410)
    23. = Pol Espargaro SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16) 8 (-410)
    24. = Augusto Fernandez SPA Yamaha Factory Racing (YZR-M1) 6 (-412)
    25. = Miguel Oliveira POR Pramac Yamaha (YZR-M1) 6 (-412)
    26. = Somkiat Chantra THA Idemitsu Honda LCR (RC213V)* 1 (-417)

    (lua/rgr)

  • Begini Awal Mula Rossi-Marquez Musuhan, Bukan di Sepang 2015

    Begini Awal Mula Rossi-Marquez Musuhan, Bukan di Sepang 2015

    Jakarta

    Ada satu momen unik saat MotoGP Austria 2025, pekan lalu. Ketika itu, kamera TV menangkap detik-detik Marc Marquez dan Valentino Rossi saling berpapasan di area paddock. Namun, keduanya sama-sama cuek dan tak bertegur sapa.

    Kondisi itu makin menguatkan dugaan publik soal hubungan Marquez-Rossi yang belum juga membaik. Padahal, Rossi sudah pensiun atau gantung helm empat tahun lalu.

    Meski rivalitas Marquez dan Rossi sudah mahsyur di penjuru dunia, namun belum banyak yang tahu akar permusuhan keduanya. Selain itu, tak sedikit yang menduga-duga, keduanya mulai berjarak sejak MotoGP Malaysia di musim 2015.

    Rossi-Marquez saling papasan Foto: X MotoGP

    Menariknya, perseteruan The Doctor dan The Baby Alien sudah dimulai sebelum itu. Setidaknya, hal tersebut yang disampaikan Rossi pada siniar yang tayang di akun YouTube Mig Babol, tahun lalu. Bagaimana kisah lengkapnya?

    Awal Mula Rivalitas Rossi Vs Marquez

    Pada siniar tersebut, Rossi bercerita, hubungannya dengan Marquez sudah retak sejak MotoGP Argentina 2015. Ketika itu, mantan pebalap asal Italia tersebut berpeluang menggenapi gelar juaranya menjadi 10.

    “Tibalah pada tahun 2015, saya dalam kondisi baik dan saya tahu bahwa rival terberat saya untuk memenangi kejuaraan adalah Marquez dan Lorenzo juga. Pada balapan pertama di Qatar, Marquez langsung melaju kencang di tikungan pertama, lalu saya berkata ‘baiklah, kami melakukannya dengan baik’,” ujar Rossi, dikutip Selasa (19/8).

    “Balapan berjalan dengan baik dan saya menang di Qatar. Kemudian di Argentina berlawanan dengan Marquez lagi, di sinilah perseteruan kami dimulai, semuanya dimulai dari Argentina,” lanjutnya.

    Valentino Rossi. Foto: Pertamina Enduro VR46 Racing Team

    Rossi kemudian bercerita awal mula konflik pecah. Ketika di Argentina, Rossi ada di belakang Marquez namun catatan waktunya lebih cepat. Dengan demikian Rossi berhasil mendekati Marquez dan berhasil menyalipnya. Setelah menyalip, Rossi mengira pertarungan di balapan itu sudah berakhir.

    “Kami tiba di tikungan kanan, saya sudah berada di depan. Dia berada di belakang, dan bukannya mengikuti di belakang dia justru menyenggol saya. Dia melakukan itu dengan tujuan untuk membuat saya jatuh karena dia tidak ingin kalah. Saya mengikuti garis saya tapi kami malah bersenggolan. Tapi jika dia melakukan itu ke saya, maka saya harus membalasnya hingga dia terjatuh. Setelah itu, dia masih terus berpura-pura akrab, bergaul dengan saya semacam itu, lah,” tuturnya.

    Rupanya aksi salip menyalip antara keduanya masih terus berlanjut di Assen. Baik Rossi dan Marquez saling menempel satu sama lain. Namun, di tikungan akhir Sirkuit Assen, Marquez ‘mendorong’ Rossi hingga ke luar lintasan.

    “Saya merasa dia datang ke arah saya dan saya tidak punya banyak pilihan, saya tetap melaju. Saya memotong ‘S’ (tikungan di sirkuit Assen) dan menang. Di parc ferme dia mendatangi saya dan berkata ‘mudah untuk menang seperti ini’. Tapi apa yang Anda inginkan dari saya?” ungkapnya.

    “Setelah itu kami pergi menemuinya dan saya berkata kepadanya, ‘menurut Anda apa yang harus saya lakukan?’ Setelah itu saya mendengar tim berkeliaran di sekitar paddock, terutama Alzamora dan mengatakan ‘oke, kita tidak bisa bersaing untuk kejuaraan dunia lagi, tapi dia juga tidak bisa menang’. Rumor itu menyebar di Spanyol, dan beberapa teman saya dari Spanyol datang dan mengatakan untuk berhati-hati dan selalu waspada,” lanjutnya.

    Hingga akhirnya tiba seri Sepang yang membuat hubungan keduanya kian memanas. Insiden di Sepang mungkin menjadi momen yang tak akan dilupakan penggemar balap motor sedunia. Ketika itu, Rossi diduga menendang Marquez hingga membuatnya dijatuhi sanksi start terbelakang di seri pamungkas.

    “Di Malaysia, dia menyakiti saya dan mengganggu saya sepanjang balapan. Setelah itu di sisi kanan saya semakin dekat dengannya karena ia benar-benar ingin bertahan bertarung dengan saya. Dia mencoba membuat saya terjatuh dalam tiga atau empat lap,” urainya.

    “Saya mendekatinya dan melihat wajahnya seolah-olah mengatakan ‘cukup, cukup, apa yang kamu lakukan?’ dan setelah itu kami bersenggolan. Dalam hal ini saya memiliki banyak keraguan tentang kontak antara kami berdua, karena dia tidak pernah jatuh tapi pada saat itu, saya tidak ingin menjatuhkannya tetapi dia jatuh, dan hal itu membuat saya kehilangan gelar juara dunia,” kata Rossi menambahkan.

    Pada akhirnya, Rossi harus terima dinyatakan bersalah. Dia juga harus rela kehilangan gelar juara dunianya. Kisah tersebut sudah berlalu 10 tahun, namun kenangannya tetap membekas hingga hari ini.

    “Reaksi pertama saya adalah melihat ke arah Marquez dan Marquez melihat ke arah Alzamora dan menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Rasanya dia seperti mengatakan ‘kita berhasil’,” kata Rossi.

    (sfn/din)

  • Sering Lihat Rossi Wara-wiri di MotoGP, Marquez Bilang Begini

    Sering Lihat Rossi Wara-wiri di MotoGP, Marquez Bilang Begini

    Jakarta

    Marc Marquez sudah beberapa kali melihat Valentino Rossi di beberapa seri MotoGP meski tak lagi balapan. Begini kata Marquez soal kehadiran Rossi di MotoGP.

    Valentino Rossi sudah pensiun dari MotoGP. Dia terakhir menggeber motor MotoGP itu pada tahun 2021. Meski sudah pensiun, Rossi masih terlibat aktif di balapan motor kelas premier tersebut. Seperti diketahui bersama, mantan rider MotoGP berjuluk ‘The Doctor’ itu memiliki tim balap VR46 Racing yang dinaungi Franco Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio.

    Nggak heran meski sudah pensiun, Rossi masih sering wara-wiri di beberapa seri MotoGP. Berseragam VR46 Racing Team tanpa logo Ducati, Rossi beberapa kali menghadiri gelaran MotoGP. Dia juga sering terlihat menyemangati rider jebolan akademi VR46 seperti Marco Bezzecchi, Francesco Bagnaia, hingga Luca Marini.

    Tapi di MotoGP Austria ada pemandangan langka saat Rossi datang langsung ke Sirkuit Red Bull Ring. Dia berpapasan dengan mantan musuh bebuyutannya Marc Marquez.

    Pertemuan langka keduanya berlangsung singkat dan sangat dingin. Tidak saling menatap, berjabat tangan, apalagi berpelukan. Kala itu Rossi tengah berjalan menuju garasi timnya sementara Marquez menuju starting grid jelang Sprint Race. Rossi berjalan sembari menebar senyum ke kamera yang tengah menyorot pertemuan keduanya secara tidak sengaja itu. Tapi sebaliknya, Marquez yang tengah menggunakan kacamata terlihat berjalan menunduk.

    Rider Ducati Lenovo itu mengaku sama sekali tidak melihat Rossi yang berjalan berlawanan arah. Dia hanya fokus pada dirinya sendiri karena ada balapan dimulai. Menurut penuturannya, ini bukan kali pertama dia bertemu Rossi di MotoGP, terlebih setelah pensiun.

    “Saya sudah melihat dia beberapa kali saat dia sedang berjalan dan di lintasan, karena topi kuningnya, Anda bisa mengenalnya,” ucap Marquez dikutip GPOne.

    Rider kelahiran Cervera itu juga tak ambil pusing meski hubungan keduanya tak baik-baik saja. Adapun menurutnya kehadiran Rossi itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penggemarnya.

    Sebelumnya saat sesi Free Practice 1, Rossi juga tertangkap kamera tengah menonton dari pinggir lintasan. Pada saat kamera menyorot, Marquez persis melintas di depannya. Rossi terlihat tengah menunduk dan menatap ke handphone. Tak lama berselang, Rossi menengok ke arah kamera dan melambaikan tangan sembari tersenyum.

    (dry/din)

  • Bagnaia Tunggu Penjelasan Ducati soal Motornya, Kesabaran Sudah Mulai Habis

    Bagnaia Tunggu Penjelasan Ducati soal Motornya, Kesabaran Sudah Mulai Habis

    Jakarta

    Francesco Bagnaia tak memahami apa yang menjadi masalah utama pada motornya hingga tercecer di luar lima besar. Dia pun masih menanti penjelasan dari Ducati.

    Francesco Bagnaia harus puas hanya bisa finis di posisi kedelapan pada balapan utama MotoGP Austria. Sebelumnya di gelaran Sprint Race, Bagnaia justru gagal menuntaskan balapan karena ada masalah pada motornya. Hasil ini justru berbeda dengan rekan setimnya Marc Marquez yang justru kembali berjaya di Sprint Race dan balapan utama.

    Rider jebolan VR46 mengaku tidak mengerti apa yang dialami pada motornya. Dia juga membandingkan kecepatannya dengan Marc Marquez dan Marco Bezzecchi di lap pembuka. Di putaran awal, Bagnaia sempat bertarung sengit untuk memperebutkan posisi terdepan. Namun posisinya terus melorot hingga akhirnya finis kedelapan.

    “Saya melihat di awal, Bez dan Marc melakukan segalanya lebih baik dari saya, pengereman, masuk dan keluar tikungan. Saya tahu mereka pebalap kuat tapi fakta bahwa selisih waktu 12 detik di lintasan tempat saya selalu membuat perbedaan itu adalah hal yang tak bisa dimengerti dan saya tidak akan berhenti,” aku Bagnaia dilansir Motosan.

    Bagnaia mengaku telah mengerahkan segalanya untuk bisa tampil sempurna. Nyatanya meski sudah habis-habisan, rider Italia itu menorehkan hasil yang berbeda dengan Marquez dengan motor serupa.

    “Saya bertarung dan habis-habisan, tapi hari ini saya finis kedelapan, 12 detik di belakang. Pemenangnya melakukan hal yang sama dengan saya tahun lalu, jadi potensinya ada. Hanya kami tidak tahu mengapa hal ini tidak berhasil kami lakukan, saya tidak tahu. Saya merasa sangat sulit untuk mengejar yang lain,” tutur dia lagi.

    Ketika ditanya apakah kesabarannya sudah habis, Bagnaia mengamini. Dia menanti Ducati memberi penjelasan tentang kondisi motornya itu.

    “Tidak ada (penjelasan dari Ducati) saat ini. Saya menunggu,” pungkasnya.

    (dry/din)

  • Sering Lihat Rossi Wara-wiri di MotoGP, Marquez Bilang Begini

    Marquez Cuek saat Papasan dengan Rossi: Nggak Lihat, Sumpah!

    Jakarta

    Marc Marquez mengaku nggak ngeh saat berpapasan dengan Valentino Rossi di pitlane MotoGP Austria. Begini katanya.

    Valentino Rossi dan Marc Marquez terlihat saling cuek saat keduanya berpapasan. Momen keduanya berpapasan itu terjadi di Sirkuit Red Bull Ring jelang gelaran Sprint Race MotoGP Austria. Dalam video yang beredar di media sosial, keduanya tampak berjalan berbeda arah. Marquez menuju ke lintasan sementara Rossi ke garasi VR46 Racing Team.

    Dari sorotan kamera, baik Rossi dan Marquez saling cuek saat berpapasan. Tak ada sapaan apalagi berjabat tangan. Rossi tetap menatap ke depan sembari menebar senyuman ke kamera. Sedangkan Marquez terlihat berjalan menunduk dengan raut muka sangat serius. The Baby Aliens mengaku dia sama sekali tak melihat Rossi lewat. Dia memang sedang fokus jelang balapan.

    “Saya tidak melihat dia, sumpah! Saya fokus ke diri sendiri dan sambil melihat ke bawah memikirkan balapan. Saya melihat dia beberapa kali saat berkeliling (di sekitar sirkuit) ataupun saat di grid, karena dari topi kuningnya Anda bisa lihat dia jelas,” ucap Marquez dilansir GPOne.

    Menurutnya kehadiran Rossi menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penggemarnya. Rossi memang diketahui beberapa kali menonton langsung gelaran MotoGP meski tak di semua seri. Maklum, dia merupakan pemilik tim VR46 Racing yang saat ini dihuni dua rider yaitu Franco Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio.

    “Kehadiran Valentino merupakan sebuah kebanggaan untuk penggemar karena dia berkomitmen untuk mendukung timnya,” lanjut Marquez.

    Hubungan Marquez dan Rossi memang belum membaik. Sekalipun Rossi tak lagi berkompetisi di MotoGP, namun rivalitas keduanya masih terasa bahkan merembet ke penggemar. Belum lama ini, saat Marquez jadi juara di MotoGP Italia di Mugello, kandang Valentino Rossi, Marquez lebih banyak disoraki penonton.

    Bos Duccati Davide Tardozzi bahkan meminta Marc Marquez dan Valentino Rossi berdamai dan move on. Baik Marquez ataupun Rossi sebaiknya berjabat tangan dan mengakhiri perseteruan keduanya. Tak cuma itu, Tardozzi juga meminta para penggemar melupakan kejadian tahun 2015 tersebut.

    (dry/din)

  • Marc Marquez Pecah Telor, Bagnaia Kembali Kendor!

    Marc Marquez Pecah Telor, Bagnaia Kembali Kendor!

    Balapan utama MotoGP Austria 2025 sudah digelar di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada Minggu (17/8/25) malam WIB. Marc Marquez ‘pecah telor’ keluar sebagai juara dan memenangkan balapan penuh di Spielberg. Di belakangnya ada pebalap muda Fermin Aldeguer, dan Marco Bezzecchi.

    Seri ke-13 MotoGP musim ini berlangsung panas sejak lampu merah padam. Menariknya, pertarungan di Sirkuit Red Bull Ring ini intens hingga lap-lap akhir. Lantas bagaimana ulasan dan hasil MotoGP Austria 2025? Simak tulisan ini!

    Meski Red Bull Ring belakangan dikuasai oleh Ducati, Marco Bezzecchi nyatanya percaya diri di pole position memimpin starting grid. Di belakangnya ada Alex Marquez, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia, dan Marc Marquez.

    Lantas begitu lampu merah padam, tanda mulai lomba, Bezzecchi langsung melesat merebut holeshot dan memimpin rombongan. DI belakangnya, duo pebalap pabrikan Ducati beradu tempat dengan sengit.

    Pecco Bagnaia tak ingin mengulang kesalahan yang sama seperti di Sprint Race dan langsung mengamankan posisi kedua. Namun Marc tak ingin melepas momentum begitu saja dan langsung menempel Pecco hingga side-by-side terjadi di sektor awal Red Bull Ring.

    Kondisi kurang ideal harus dijalani Alex Marquez di awal lomba. Ia terkena long lap penalty, meski di lap-lap awal sempat menghuni posisi empat besar. Akhirnya di lap keempat, usai menjalani long lap penalty, Alex terlempar ke urutan 11.

    Lima lap pertama MotoGP Austria 2025 berlangsung ketat. Gap antar pebalap tak lebih dari 1,5 detik. Bahkan di gerbong depan, Marc menempel ketat Bezzecchi hingga 0,4 detik.

    Di awal lomba, urutan satu sampai lima cukup menarik. Bezzecchi di depan, disusul oleh Marc dan Pecco. Sementara di urutan keempat dan lima ada duo pebalap KTM yakni Pedro Acosta dan Enea Bastianini.

    Namun posisi Bastianini tak bertahan lama. Pebalap asal Italia ini harus terima disalip oleh Fermin Aldeguer di lap ke-8. Sempat senggolan membuat Bastianini melebar dan terdorong mundur ke posisi 7.

    Hingga lap ke-11, pertahanan Bezzecchi belum runtuh. Ia masih bisa bertahan dari serangan Marc Marquez yang mulai menempel. Menariknya di tengah gempuran Marc kepada Bezzecchi, Pecco tak memanfaatkan momen untuk merapat dan cukup berjarak dari Marc.

    Di pertengahan lomba, tepatnya di lap ke-15, kabar buruk datang dari tim Aprilia. Bukan Marco Bezzecchi, melainkan rekan setimnya yakni Jorge Martin. Juara dunia MotoGP 2024 itu terjatuh saat hendak menikung di turn 7.

    Drama lantas terjadi di lap ke-18. Pecco Bagnaia seakan membiarkan posisinya diambil oleh Fermin Aldeguer dan Pedro Acosta. Sesuatu jelas terjadi pada motornya sehingga ia sedikit melebar dari racing line.

    Satu lap setelahnya, Marc mendadak menyerang Bezzecchi dengan sangat agresif. Murid Valentino Rossi ini sebenarnya bisa bertahan dan sempat mengambil lagi posisinya. Namun pada lap 20, Bezzecchi mulai berjarak dengan Marc yang menghuni posisi terdepan.

    Pada lap ke-21 pebalap ‘Timnas’ Pertamina VR46, Fabio Di Giannantonio harus menyingkir dari trek lantaran motor Ducatinya terbakar. Diggia tak dapat melanjutkan balap.

    Masuk lap-lap akhir, Pecco Bagnaia tak sanggup untuk kembali berada di tiga besar. Bahkan ia merosot ke urutan keenam usai disalip oleh Enea Bastianini dan terus kendor hingga akhir lomba.

    Pertarungan seru terjadi di sisa 5 lap. Fermin Aldeguer pebalap muda asal Spanyol tak ingin santai di urutan ketiga. Ia berhasil menyalip Bezzecchi di sektor pertama Red Bull Ring yang terkenal menyulitkan.

    Sejak lap ke-19 nama pemenang dari MotoGP Austria 2025 sudah terukir di piala. Marc Marquez keluar sebagai juara. Namun yang menarik adalah melihat perjuangan Fermin Aldeguer berjuang hingga berada di urutan kedua.

    Dua pebalap yang harusnya dijagokan di Red Bull Ring kali ini adalah Bezzecchi dan Pecco. Sayang dua pebalap Italia itu tak dapat mengeluarkan jurus terbaiknya di MotoGP Austria 2025.

    Hasil MotoGP Austria 2025

    1. Marc Marquez SPA Ducati Lenovo (GP25)
    2. Fermin Aldeguer SPA BK8 Gresini Ducati (GP24)
    3. Marco Bezzecchi ITA Aprilia Racing (RS-GP25)
    4. Pedro Acosta SPA Red Bull KTM (RC16)
    5. Enea Bastianini ITA Red Bull KTM Tech3 (RC16)
    6. Joan Mir SPA Honda HRC Castrol (RC213V)
    7. Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16)
    8. Francesco Bagnaia ITA Ducati Lenovo (GP25)
    9. Raul Fernandez SPA Trackhouse Aprilia (RS-GP25)
    10. Alex Marquez SPA BK8 Gresini Ducati (GP24)
    11. Franco Morbidelli ITA Pertamina VR46 Ducati (GP24)
    12. Johann Zarco FRA Castrol Honda LCR (RC213V)
    13. Luca Marini ITA Honda HRC Castrol (RC213V)
    14. Ai Ogura JPN Trackhouse Aprilia (RS-GP25)
    15. Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1)
    16. Alex Rins SPA Monster Yamaha (YZR-M1)
    17. Miguel Oliveira POR Pramac Yamaha (YZR-M1)
    18. Jack Miller AUS Pramac Yamaha (YZR-M1)

    DNF
    Jorge Martin SPA Aprilia Racing (RS-GP25)
    Fabio Di Giannantonio ITA Pertamina VR46 Ducati (GP25)

  • Link Live Streaming MotoGP Austria 2025

    Link Live Streaming MotoGP Austria 2025

    Jakarta

    MotoGP Austria 2025 akan berlangsung malam ini, Minggu (17/8/2025), di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria.

    Aksi Marc Marquez cs dapat ditonton via live streaming MotoGP. Namun sebelum membahas link live streaming MotoGP Austria 2025, mari bedah peta persaingan MotoGP malam nanti.

    Setelah beberapa pekan libur, seri ke-13 MotoGP akan berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.

    Kejutan sudah datang dari sesi kualifikasi. Marco Bezzecchi tampil luar biasa dengan merebut pole position perdananya musim ini. Pebalap Aprilia Racing itu menyingkirkan nama-nama besar, dan akan start terdepan.

    Ia ditemani Alex Marquez di grid kedua dan Francesco Bagnaia di grid ketiga. Sementara itu, Marc Marquez yang datang dengan status pemimpin klasemen justru harus start dari posisi yang kurang strategis yakni di posisi keempat.

    Namun Red Bull Ring yang dikenal sebagai “trek Ducati” tentu menguntungkan bagi Alex Marquez, Francesco Bagnaia dan Marc Marquez. Bezzecchi harus bekerja ekstra untuk bermain defensif mempertahankan posisi terdepannya di grid.

    Karakter lintasan sepanjang 4,3 km ini terkenal cepat dengan trek lurus panjang dan tikungan tajam yang menuntut motor bertenaga besar serta pengereman presisi.

    Ducati biasanya unggul, tapi jangan lupakan pebalap KTM juga selalu bisa mencari celah untuk merangsek ke depan meski start dari posisi yang kurang strategis.

    Buktinya di Sprint Race MotoGP Austria 2025 kemarin, Marc Marquez menjadi pebalap tercepat. Disusul oleh Alex Marquez dan secara mengejutkan ada nama Pedro Acosta dengan motor KTM-nya naik podium.

    MotoGP Austria 2025 yang berlangsung malam nanti tentu akan menyuguhkan tontonan yang dramatis. Marc Marquez akan ngotot sejak awal dan Francesco Bagnaia tentu tak ingin mengulang kesalahan seperti di Sprint Race.

    Link Live Streaming MotoGP Austria 2025

    detikers bisa menyaksikan MotoGP Austria 2025 malam ini melalui platform resmi berikut:

    * MotoGP.com (berlangganan)
    * Vidio.com (berlangganan)
    * Vision+ (berlangganan)
    * Trans7 (gratis via siaran TV)

    Dengan posisi start yang tidak biasa bagi Marc Marquez, persaingan diprediksi berlangsung panas sejak lap awal. Jangan lewatkan aksinya, detikers!

    (mhg/rgr)