Tag: Malick Thiaw

  • Berbekal Euforia Derby, Rossoneri Siap Gas di Stadio Penzo

    Berbekal Euforia Derby, Rossoneri Siap Gas di Stadio Penzo

    JAKARTA – AC Milan tengah berada dalam euforia tinggi usai kemenangan sensasional di Derby della Madonnina tengah pekan lalu. Kini, Rossoneri mengalihkan fokus mereka ke Serie A dengan bertandang ke markas Venezia, Minggu  27 April, dalam upaya menjaga momentum positif mereka jelang final Coppa Italia.

    Milan sukses memastikan satu tempat di partai puncak Coppa Italia setelah mengalahkan rival sekota Inter Milan dengan agregat meyakinkan 4-1. Setelah bermain imbang di leg pertama, pasukan Sergio Conceicao tampil luar biasa di leg kedua, membungkam Nerazzurri dengan skor telak 3-0 di San Siro. Luka Jovic menjadi pahlawan lewat penampilan inspiratifnya, sementara Tijjani Reijnders kembali mencatatkan namanya di papan skor.

    Meski melaju ke final, perjalanan Milan di Serie A musim ini masih jauh dari kata memuaskan. Kekalahan dari Atalanta pekan lalu membuat peluang mereka menembus zona Liga Champions hampir tertutup. Kini, Rossoneri tertahan di peringkat kesembilan, terpaut lima poin dari Fiorentina di posisi kedelapan, serta menghadapi persaingan ketat dari beberapa tim lain untuk sekadar mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa musim depan.

    Kemenangan Coppa Italia menjadi satu-satunya jalan realistis Milan untuk kembali ke kancah Eropa, terlebih mengingat spekulasi yang kian kencang mengenai masa depan Conceicao yang mungkin akan berakhir pada bulan Juni.

    Di sisi lain, Venezia juga sedang bertarung untuk nasib mereka sendiri. Setelah sempat terlihat nyaris pasti terdegradasi pada Februari lalu, tim asuhan Eusebio Di Francesco menunjukkan semangat juang luar biasa dengan hanya sekali kalah dalam delapan pertandingan terakhir mereka. Meski begitu, enam dari delapan laga itu berakhir imbang, termasuk saat melawan Empoli pekan lalu ketika kemenangan yang sudah di depan mata sirna setelah kebobolan di menit akhir.

    Venezia kini hanya berjarak satu poin dari zona aman, dan lima laga sisa akan menjadi pertaruhan besar untuk bertahan di kasta tertinggi. Namun, menghadapi Milan bukanlah tugas mudah bagi tim asal Venesia ini. Dalam empat pertemuan terakhir, mereka selalu kalah dan kebobolan total 13 gol, termasuk kekalahan 0-4 di San Siro pada bulan September lalu.

    Di kubu Milan, Sergio Conceicao diperkirakan tetap mempertahankan formasi 3-4-3 yang sukses di Derby della Madonnina. Namun ada kemungkinan beberapa perubahan pemain dilakukan. Matteo Gabbia yang mengalami cedera leher saat melawan Inter mungkin harus absen, membuka peluang bagi Malick Thiaw untuk tampil sebagai starter di lini belakang.

    Untuk lini depan, Luka Jovic yang baru saja menjadi pahlawan derby kemungkinan tetap menjadi pilihan utama, namun Tammy Abraham dan Santiago Gimenez juga siap jika dibutuhkan. Emerson Royal masih harus menepi, namun kabar baik datang dari Kyle Walker yang sudah kembali berlatih penuh usai operasi siku.

    Sementara itu, Venezia masih kehilangan kiper utama Filip Stankovic yang cedera, sehingga Andrei Radu akan kembali mengawal gawang mereka. Radu memiliki kisah menarik, pernah bermain untuk Inter dan menjadi bagian dari momen ketika Milan mencuri gelar Scudetto dari rival sekota mereka. Richie Sagrado dan Michael Svoboda juga masih absen karena cedera. Di lini depan, Daniel Fila kembali tersedia setelah menjalani skorsing dan akan bersaing dengan Christian Gytkjaer serta Mirko Maric untuk mengisi pos striker.

    Melihat performa dan motivasi kedua tim, AC Milan jelas menjadi favorit untuk meraih tiga poin. Venezia mungkin memberikan perlawanan sengit, namun dengan kualitas individu seperti Rafael Leao, Christian Pulisic, dan kepercayaan diri usai kemenangan derby, Rossoneri diyakini mampu membawa pulang kemenangan.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Venezia:
    Radu; Schingtienne, Idzes, Cande; Zerbin, Perez, Nicolussi Caviglia, Busio, Ellertsson; Yeboah; Fila.

    AC Milan:
    Maignan; Tomori, Thiaw, Pavlovic; Jimenez, Fofana, Reijnders, Hernandez; Pulisic, Jovic, Leao.

    Prediksi skor: Venezia 0-2 AC Milan.

  • Derby della Madonnina, Pertarungan Hidup Mati Menuju Final Coppa Italia!

    Derby della Madonnina, Pertarungan Hidup Mati Menuju Final Coppa Italia!

    JAKARTA – Rival sekota, AC Milan dan Inter Milan, akan kembali bertemu untuk keempat kalinya musim ini dalam leg pertama semifinal Coppa Italia pada Rabu, 2 April. Duel Derby della Madonnina ini akan menentukan siapa yang melaju ke final di Roma, di mana Bologna atau Empoli sudah menunggu sebagai lawan berikutnya.

    Sejak kemenangan dramatis 2-1 di Serie A pada September lalu, AC Milan mengalami penurunan performa yang cukup signifikan. Dengan hanya delapan laga tersisa di liga, Rossoneri tertinggal 20 poin dari puncak klasemen. Pergantian pelatih dari Paulo Fonseca ke Sergio Conceicao belum membawa perubahan besar, bahkan Milan kini tertahan di peringkat kesembilan.

    Milan sebelumnya mengakhiri ambisi quadruple Inter dengan kemenangan comeback di final Supercoppa Italiana Januari lalu, tetapi kemudian tersingkir dari Liga Champions oleh Feyenoord. Kekalahan 1-2 dari Napoli pada akhir pekan lalu semakin memperburuk situasi mereka, di mana Santiago Gimenez gagal mengeksekusi penalti yang bisa menyelamatkan timnya.

    Namun, Milan masih memiliki harapan di Coppa Italia setelah menyingkirkan AS Roma di perempat final. Dengan gelar Supercoppa sudah diamankan, Rossoneri berambisi mengalahkan Inter dan menambah koleksi trofi mereka.

    Di sisi lain, Inter Milan datang dengan kepercayaan diri tinggi. Tim asuhan Simone Inzaghi telah memenangkan lima laga terakhir mereka di semua kompetisi dan masih bersaing di tiga ajang, termasuk Liga Champions dan Serie A.

    Inter lolos ke semifinal Coppa Italia setelah menyingkirkan Udinese dan Lazio. Dalam laga terakhir mereka, Inter menang 2-1 atas Udinese di Serie A, dengan Marko Arnautovic kembali mencetak gol.

    Sejarah mencatat bahwa Inter mendominasi derby dalam dua tahun terakhir dengan enam kemenangan beruntun antara Januari 2023 hingga April 2024. Namun, Milan mulai bangkit musim ini dengan dua kemenangan dan satu hasil imbang dalam tiga pertemuan terakhir.

    AC Milan

    Pelatih Sergio Conceicao masih mencari kombinasi terbaik di lini depan, dengan pilihan antara Santiago Gimenez dan Tammy Abraham sebagai striker utama. Rafael Leao berpeluang kembali ke starting XI.

    Ruben Loftus-Cheek dipastikan absen setelah menjalani operasi usus buntu, sementara Emerson Royal masih dalam pemulihan cedera. Yunus Musah kembali tersedia setelah menjalani sanksi di Serie A, dan Malick Thiaw berharap bisa pulih dari sakit.

    Inter Milan

    Inter mendapatkan kembali Alessandro Bastoni dari skorsing, tetapi kehilangan Kristjan Asllani yang terkena larangan bermain. Lautaro Martinez masih diragukan tampil karena cedera hamstring, dengan Arnautovic atau Joaquin Correa kemungkinan besar menggantikannya di lini depan bersama Marcus Thuram.

    Selain itu, Denzel Dumfries, Piotr Zielinski, dan Mehdi Taremi juga masih dalam masa pemulihan cedera.

    Laga ini diprediksi akan berlangsung ketat, dengan Milan berusaha memperbaiki musim mereka melalui Coppa Italia, sementara Inter ingin menjaga peluang meraih treble.

    Perkiraan Susunan Pemain

    AC Milan: Maignan; Walker, Pavlovic, Gabbia, Hernandez; Fofana, Musah; Pulisic, Reijnders, Leao; Abraham

    Inter Milan: Sommer; Bisseck, Acerbi, Bastoni; Zalewski, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Arnautovic

  • AC Milan Kering Gol Meski Punya 4 Striker, Cuma Bisa Lesakkan Satu Gol, Nama Bintang Tak Menjamin

    AC Milan Kering Gol Meski Punya 4 Striker, Cuma Bisa Lesakkan Satu Gol, Nama Bintang Tak Menjamin

    TRIBUNJATIM.COM – AC Milan kering gol padahal punya 4 striker.

    AC Milan sendiri sudah belanja striker pada bulan Januari 2025 lalu.

    AC Milan mendatangkan Joao Felix dan Santiago Gimenez.

    Mereka ditandemkan dengan susunan pemain bintang termasuk Rafael Leao dan Christian Pulisic.

    Namun, pertaruhan mereka belum membuahkan hasil di lapangan untuk saat ini, demikian yang ditegaskan La Gazzetta dello Sport.

    Keempat pemain tersebut telah bermain bersama selama hampir tiga jam, hanya menghasilkan satu gol: sundulan Malick Thiaw pada tendangan sudut.

    Sergio Conceiçao sering kali menghentikan percobaan di awal, mengeluarkan penyerang untuk menempatkan gelandang.

    Tak satu pun dari keempat penyerang bintang AC Milan itu tampil gemilang dalam sebulan terakhir. 

    Pulisic bermain meski mengalami cedera yang mengganggu, Leao selalu tidak konsisten dan merasa bahwa pelatih tidak begitu menyukainya, Felix tidak tampil meyakinkan, sementara Gimenez butuh umpan dan tim bekerja dengan baik untuk mencetak gol.

    Rossoneri sering kali kesulitan melawan klub yang bermain agresif dalam beberapa tahun terakhir dan mereka beberapa kali bertemu akhir-akhir ini. 

    Mereka berada di peringkat ketujuh di Serie A untuk produksi ofensif, di bawah Lazio, Fiorentina, dan Bologna sebagai tambahan dari tim papan atas. 

    Mereka tidak mendapatkan banyak keuntungan mengingat para penyerang mereka mendapatkan gaji gabungan sebesar €30 juta.

    Bagian yang sedikit meyakinkan adalah, saat menurunkan keempat pemain, mereka tidak terlalu tidak seimbang seperti yang mungkin terjadi, kebobolan gol-gol yang konyol dan spontan. 

    Ditambah lagi, Felix dan Gimenez telah beradaptasi dengan cepat dengan lingkungan baru mereka. 

    Di sisi lain, mereka belum mampu mengalahkan lawan seperti yang diharapkan dengan begitu banyak kekuatan. 

    Namun, itu mungkin hanya masalah waktu dan kekompakan.

    Nasib Sergio Conceicao di ujung tanduk

    AC Milan kini mulai gerah dengan performa pelatihnya, Sergio Conceicao.

    Bahkan, bisa saja AC Milan memecat pelatihnya tanpa perlu menunggu momen.

    Kabar tersebut muncul setelah AC Milan meraih hasil buruk di sejumlah pertandingan terakhir.

    Bahkan dalam empat pertandingan terakhir, Conceicao hanya mampu memetik satu kemenangan.

    Milan juga telah dipastikan tersingkir dari Liga Champions 2024-2025 usai gagal menang dalam sepasang pertemuan melawan Feyenoord (0-1, 1-1) pada fase playoff.

    Selang beberapa hari usai disingkirkan oleh Feyenoord, anak asuh Conceicao mengalami kekalahan 1-2 dari Torino pada pentas Liga Italia 2024-2025 akhir pekan lalu.

    Sergio Conceicao bergabung dengan AC Milan pada 30 Desember 2024 lalu, menggantikan Paulo Fonseca.

    Ia segera meraih kesuksesan dengan membawa Milan memenangkan Piala Super Italia setelah mengalahkan Inter Milan di partai final.

    Prestasi awal ini sempat meningkatkan harapan bahwa AC Milan dapat bangkit dan bersaing di berbagai kompetisi musim ini.

    Namun, serangkaian hasil buruk belakangan ini membuat manajemen mulai meragukan kemampuan pelatih asal Portugal tersebut.

    Conceicao saat ini terikat kontrak hingga Juni 2026. Tetapi, klub disebut memiliki opsi untuk memutuskan kontrak Conceicao lebih awal, yakni pada Juni 2025 andai Milan tidak berhasil lolos ke Liga Champions musim depan.

    Lolos Liga Champions musim depan menjadi target utama bagi AC Milan.

    Namun, saat ini mereka berada di posisi ketujuh klasemen sementara dengan 41 poin dari 25 pertandingan, terpaut delapan angka dari zona Liga Champions alias empat besar.

    AC Milan bahkan diberitakan bisa langsung mengambil keputusan untuk memecat Conceicao tanpa perlu menunggu sampai akhir musim, jika performa Christian Pulisic dkk tak kunjung membaik dalam waktu dekat.

    Kemungkinan itu diwartakan oleh media Italia, Corriere della Sera.

    Karena itu, jadwal berikut AC Milan saat menghadapi Bologna dalam laga tunda pekan ke-9 Liga Italia pada Jumat (28/2/2025), dan kemudian menjamu Lazio pada Senin (3/3/2025) mendatang, bakal krusial bagi Conceicao.

    Sejak ditangani oleh Conceicao, AC Milan telah memainkan 15 pertandingan di semua kompetisi dengan catatan delapan kemenangan, tiga hasil imbang, dan empat kekalahan.

    Joao Felix bikin Conceicao nyaman 

    Pemain anyar AC Milan, Joao Felix langsung nyetel dengan Rossoneri.

    Joao Felix bahkan menjadi sorotan di kalangan fans pada bursa transfer Januari 2025 lalu.

    Baru 10 hari di AC Milan, Joao Felix sudah dibicarakan untuk dipermanenkan.

    Diketahui, Joao Felix merupakan pemain pinjaman dari Chelsea.

    JOAO FELIX – Pemain AC Milan bernomor 09, Joao Felix, akan melakukan passing pada pertandingan melawan AS Roma pada babak perempat final Coppa Italia 2024/2025 di San Siro Stadium, Kamis (6/2/2025). AC Milan menang 3-1 dan Sergio Conceicao girang karena rekrutan barunya langsung nyetel. (Laman resmi AC Milan)

    Felix tampil mengesankan dalam debutnya di San Siro saat melawan AS Roma, bahkan mencetak gol setelah mendapat assist dari rekrutan musim dingin lainnya, Santiago Gimenez.

    Performanya di awal masa bergabung ini menyalakan harapan bagi Milanisti, yang memang menyukai pemain dengan kreativitas mumpuni.

    Sayangnya, masa depan Felix di Milan masih belum jelas.

    Saat ini, ia hanya berstatus pemain pinjaman hingga akhir musim, dengan Chelsea sebagai klub pemiliknya.

    Tidak ada opsi atau kewajiban pembelian dalam perjanjian ini, sehingga jika tidak ada kesepakatan baru, Felix akan kembali ke London pada Juni nanti.

    Namun, pernyataan Geoffrey Moncada, direktur Milan, memberikan secercah harapan.

    “Transfer permanen? Itu tergantung pada kami dan dia. Selalu ada kemungkinan. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan Chelsea, jadi kita lihat saja nanti di musim panas,” kata Moncada, dikutip dari Sempre Milan.

    Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Milan masih memiliki peluang untuk mengamankan jasa Felix secara permanen, tergantung pada beberapa faktor.

    Chelsea membeli Felix dari Atletico Madrid seharga €50 juta (Rp 845 miliar), dan nilai bukunya pada Juni mendatang diperkirakan masih sekitar €40 juta (Rp 676 miliar). 

    Dalam konferensi pers perkenalannya, Felix sendiri mengisyaratkan ketertarikannya untuk bertahan lebih lama di Milan.

    “Untuk saat ini, saya hanya pemain pinjaman hingga Juni. Tapi saya menyukai segalanya di sini—klub, orang-orang, infrastruktur,” kata Felix kepada media klub, dikutip dari MilanNews.

    “Saya dan keluarga saya merasa sangat diterima. Saya merasa nyaman di sini, tetapi kita tahu bahwa dalam sepak bola, segalanya bisa berubah dengan cepat.”

    “Jika ada kemungkinan untuk bertahan di Milan, saya akan senang,” terangnya.

    Pernyataan ini bisa menjadi angin segar bagi Milan.

    Jika Felix terus tampil konsisten dan menunjukkan keinginannya untuk bertahan, negosiasi dengan Chelsea bisa lebih mudah dilakukan.

    Sumber Dana

    Jika Milan ingin membelinya secara langsung, mereka harus bersiap mengeluarkan dana besar. 

    Salah satu faktor kunci yang akan menentukan masa depan Felix di Milan adalah kelolosan ke Liga Champions musim depan. 

    Pendapatan dari kompetisi elite Eropa itu bisa menjadi tambahan dana bagi Rossoneri untuk menebus Felix dari Chelsea.

    Selain itu, jika ada beberapa pemain yang dijual pada musim panas nanti, Milan bisa memiliki sumber dana tambahan untuk merekrutnya secara permanen.

    Namun, ada alternatif lain yang bisa dilakukan, seperti pinjaman berbayar dengan opsi pembelian di akhir musim.

    Dalam skema ini, Milan bisa memasukkan opsi atau kewajiban pembelian pada Juni 2026 dengan harga sekitar €30 juta (Rp507 miliar), yang merupakan nilai Felix saat itu.

  • Debut Manis Conceicao, AC Milan Balikkan Keadaan Melawan Juventus dan Lolos Final Supercoppa Italia

    Debut Manis Conceicao, AC Milan Balikkan Keadaan Melawan Juventus dan Lolos Final Supercoppa Italia

    Debut Manis Conceicao, AC Milan Balikkan Keadaan Melawan Juventus dan Lolos Final Supercoppa Italia

    TRIBUNJATENG.COM – AC Milan berhasil melaju ke final Supercoppa Italiana setelah mengalahkan Juventus.

    Bermain di Stadion King Saud University, Riyadh, AC Milan menang 2-1 atas Juventus, Jumat (3/1/2025).

    Kemenangan ini terasa istimewa bagi AC Milan karena diraih lewat cara comeback.

    Penyerang AC Milan Rafael Leao (kiri) merayakan gol bersama Christian Pulisic setelah mencetak gol pada pertandingan Grup F Liga Champions UEFA antara AC Milan vs PSG (Paris Saint-Germain) di Stadion San Siro di Milan pada 7 November 2023.(AFP/GABRIEL BOUYS) (AFP)

    Awalnya, mereka tertinggal lewat gol Kenan Yildiz di babak pertama, tepatnya menit ke-21.

    Skuad Rossonerri mampu bangkit dan membalikkan keadaan lewat gol penalti Christian Pulisic 71′ dan gol bunuh diri Federico Gatti 76′.

    Kemenangan ini juga menandai rekor apik pelatih baru AC Milan, Sergio Conceicao, yang menang di laga debut.

    Atas kemenangan ini, AC Milan berhak lolos ke final untuk menghadapi Inter Milan.

    Sehari sebelumnya sang juara bertahan Supercoppa menekuk Atalanta 2-0 di arena dan fase yang sama.

    Jalannya Pertandingan

    Conceicao langsung memperkenalkan formasi 4-3-3 di AC Milan dengan menurunkan Christian Pulisic dan wonderkid Alex Jimenez untuk mengapit Alvaro Morata di lini depan.

    Pulisic baru pulih kembali dari cedera sedangkan Rafael Leao gantian absen karena masalah kebugaran.

    Kendati formasinya ofensif, Milan justru kesulitan tampil menggigit walau mendominasi penguasaan bola di babak pertama.

    Paruh awal pertandingan berjalan cukup membosankan karena hanya melahirkan 5 tembakan, dengan 2 usaha tepat sasaran yang semuanya dibukukan Juventus.

    Peluang on target pertama di laga ini berhasil memecah kebuntuan untuk Si Nyonya Tua.

    Samuel Mbangula mendapatkan bola di area tengah lapangan dan lepas dari kejaran Fikayo Tomori.

    Ia kemudian melepaskan umpan terobosan tajam yang gagal disapu Theo Hernandez.

    Bola mengarah tepat kepada Kenan Yildiz, yang merangsek di sisi kiri pertahanan Milan tanpa kawalan.

    Pemain bernomor punggung 10 yang kerap disebut-sebut titisan legenda Juve, Alessandro Del Piero, itu menuntaskannya dengan tembakan keras ke arah tiang dekat yang gagal dihalau Mike Maignan.

    Milan memiliki kans di ujung babak pertama ketika tembakan Youssouf Fofana meleset dari gawang.

    Percobaan jarak jauh menjadi alternatif karena anak asuh Conceicao tampak kesulitan mengkreasi peluang di sepertiga akhir karena ketatnya pertahanan musuh.

    Babak pertama berakhir dengan keunggulan Si Nyonya Tua 1-0.

    Di menit awal paruh kedua, Yildiz kembali tancap gas dengan berperan menciptakan dua peluang beruntun.

    Wonderkid 19 tahun asal Turkiye menggertak Milan dengan tembakan yang meleset dari target serta sebuah umpan matang yang gagal dituntaskan tap-in Dusan Vlahovic.

    I Rossoneri baru mendapatkan peluang emas pertama dari tembakan Theo di dalam kotak penalti.

    Dalam situasi kemelut pasca-sepak pojok, bek sayap Prancis itu dalam posisi bebas untuk menembak bola di saat kiper Michele Di Gregorio sudah mati langkah.

    Apes, tembakannya hanya bikin bola melenceng dari gawang.

    Perubahan yang diterapkan Conceicao membuat Milan mulai getol menciptakan peluang dan mendapatkan tembakan on target pertama pada menit ke-67.

    Upaya jitu dari Tijjani Reijnders berhasil diamankan Di Gregorio yang terbang menangkap bola ke sisi kanannya.

    Usaha Milan untuk lebih rajin menyerang akhirnya terbayar ketika wasit menunjuk titik putih setelah Pulisic dilanggar Manuel Locatelli di kotak penalti.

    Pulisic yang maju sebagai algojo berhasil menyarangkan bola walau sempat ditepis Di Gregorio.

    Skor imbang 1-1 membuat pertandingan lebih bergairah.

    Hanya dalam interval 5 menit, Milan pun berbalik unggul 2-1 atas Juventus.

    Dalam situasi 3 lawan 3 di pertahanan Bianconeri, crossing Yunus Musah membentur Federico Gatti sehingga membelokkan bola masuk ke gawang Juve saat Di Gregorio terlampau maju dari sarangnya.

    Rossoneri terbukti lebih berbahaya dengan serangan balik dan nyaris mendapatkan gol lagi saat upaya Pulisic digagalkan kaki Di Gregorio.

    Tiada gol tambahan, AC Milan sukses menang dalam debut Conceicao dan menantang Inter Milan pada Derby della Madonnina di final, Senin (6/1/2025).

    Hasil pertandingan

    Juventus 1-2 AC Milan (Kenan Yildiz 21′; Christian Pulisic 71′-pen., Federico Gatti 76′-bunuh diri)

    Susunan pemain

    Juventus (4-2-3-1): 29-Michele Di Gregorio; 37-Nicolo Savona, 4-Federico Gatti, 15-Pierre Kalulu, 16-Weston McKennie (Timothy Weah 86′); 5-Manuel Locatelli (Nicolo Fagioli 86′), 19-Khephren Thuram (Douglas Luiz 79′); 51-Samuel Mbangula (Andrea Cambiaso 65′), 8-Teun Koopmeiners, 10-Kenan Yildiz; 9-Dusan Vlahovic (Nico Gonzalez 65′).

    Pelatih: Thiago Motta

    AC Milan (4-3-3): 16-Mike Maignan; 22-Emerson (Matteo Gabbia 82′), 28-Malick Thiaw, 23-Fikayo Tomori, 19-Theo Hernandez; 4-Ismael Bennacer (Yunus Musah 54′), 29-Youssouf Fofana, 14-Tijjani Reijnders; 11-Christian Pulisic, 7-Alvaro Morata (Filippo Terracciano 82′), 20-Alex Jimenez (Tammy Abraham 61′).

    Pelatih: Sergio Conceicao

     

    (*)