Ribuan Pengunjung Nikmati Kehangatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi
Tim Redaksi
KOMPAS.com –
Suasana hangat terasa di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu malam (8/11/2025).
Ribuan warga dan wisatawan, termasuk turis mancanegara, memadati desa adat yang dihuni masyarakat Osing itu untuk menikmati Festival Ngopi Sepuluh Ewu (Ngopi Sewu). Tradisi minum sepuluh ribu kopi ini telah berlangsung selama 12 tahun.
Sejak pertama kali digelar pada 2014, festival tersebut menjadi salah satu agenda tahunan paling dinanti wisatawan. Sepanjang jalan utama Desa Kemiren disulap menjadi warung kopi dadakan.
Deretan rumah warga berubah menjadi tempat ngopi yang ramai, lengkap dengan meja, kursi, hingga lesehan, serta ditemani kudapan khas Banyuwangi.
Warga Osing menyambut pengunjung dengan ramah sembari menyuguhkan kopi robusta khas Banyuwangi dalam cangkir-cangkir warisan turun-temurun.
Tak hanya kopi, pengunjung juga disuguhi aneka camilan tradisional, seperti kucur, tape ketan dalam bungkus daun kemiri, hingga pisang goreng hangat. Semuanya disajikan dengan penuh keakraban.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir dan berbaur bersama warga serta menikmati kopi serta berbincang santai dengan para pengunjung.
“Momentum malam ini, selain mengenalkan kopi Banyuwangi yang telah dikenal luas hingga ke luar negeri, juga menjadi sarana mempererat kebersamaan dan persaudaraan antarwarga Banyuwangi,” ujar Ipuk, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (9/11/2025).
Ia juga mengapresiasi capaian Desa Kemiren yang tahun ini meraih dua penghargaan internasional, yakni The 5th ASEAN Homestay Award dan The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Tourism).
“Pemerintah daerah selalu mendukung semua warga Banyuwangi untuk bisa menjaga budaya secara bersama-sama,” tambahnya.
Suasana akrab terasa di antara pengunjung. Sepasang wisatawan asal Republik Ceko, Adela dan Ardek, tampak menikmati secangkir kopi sembari berbincang dengan warga.
“Kami disambut sangat ramah. Kopinya enak sekali dan semuanya diberikan gratis,” kata Adela tersenyum.
Ia juga mengaku jatuh cinta pada kuliner tradisional.
“Kue kucur di sini rasanya manis dan nikmat, apalagi dimakan hangat bersama kopi,” ujarnya.
“Banyuwangi sangat ramah. Banyak festival menarik seperti ini. Saya pasti merekomendasikan teman-teman saya datang ke sini,” imbuh Ardek.
Tak hanya wisatawan, selebgram Winona Araminta juga turut hadir bersama keluarganya. Ia mengaku baru pertama kali menikmati suasana Ngopi Sepuluh Ewu karena kesibukannya di Jakarta.
“
Vibes
-nya menyenangkan, ramai banget, enggak
nyangka
. Terus makanannya enak-enak dan murah-murah,” ujarnya.
Kepala Desa Kemiren M Arifin menjelaskan, keberlangsungan festival ini selama 12 tahun tak terlepas dari kekompakan warga. Ia menyebut tradisi tersebut berakar dari filosofi masyarakat Osing, yakni “
suguh, gupuh, lungguh
”, dalam menerima tamu.
“
Suguh
berarti suguhan atau hidangan,
gupuh
artinya antusias, dan
lungguh
bermakna menyiapkan tempat terbaik bagi tamu. Ngopi Sepuluh Ewu adalah wujud nyata dari nilai-nilai itu,” ujar Arifin.
Festival tersebut, lanjutnya, bukan sekadar ajang wisata budaya, melainkan juga sarana pemberdayaan ekonomi warga serta bentuk pelestarian warisan leluhur masyarakat Osing.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: M Arifin
-
/data/photo/2025/11/09/69107244415de.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ribuan Pengunjung Nikmati Kehangatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi Regional 9 November 2025
-

Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Banyuwangi dipadati ribuan warga
Banyuwangi (ANTARA) – Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Jalan Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (8/11) malam, dipadati ribuan warga dari berbagai daerah dalam agenda.
Ngopi Sepuluh Ewu (minum kopi sepuluh ribu) yang sudah berlangsung sejak 2014 itu menjadi salah satu agenda tahunan yang dinanti oleh wisatawan dari berbagai daerah maupun wisatawan mancanegara.
“Momentum ini selain mengenalkan kopi Banyuwangi yang telah dikenal luas hingga ke luar negeri, juga menjadi sarana mempererat kebersamaan dan persaudaraan antarwarga,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Ipuk mengapresiasi Desa Kemiren yang tahun ini meraih dua penghargaan bergengsi di tingkat dunia, yaitu Internasional The 5th ASEAN Homestay Award dan salah satu desa wisata terbaik dunia The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Tourism (UN Tourism).
“Pemerintah daerah selalu mendukung untuk bisa menjaga budaya Banyuwangi secara bersama-sama,” katanya.
Kepala Desa Kemiren M Arifin mengatakan festival itu telah berlangsung selama 12 tahun berkat dukungan dan kekompakan warga desa setempat.
Ia mengatakan kegiatan itu tak lepas dari filosofi yang dipegang masyarakat Osing yakni suguh, gupuh lungguh dalam menerima tamu.
Suguh berarti suguhan atau hidangan, gupuh artinya antusias dalam menerima tamu, dan lungguh (duduk) memiliki filosofi menyiapkan tempat sebaik-baiknya bagi setiap tamu yang datang.
“Ngopi sepuluh ewu ini adalah bentuk nyata dari suguh, gupuh, lungguh masyarakat Osing dalam menerima tamu. Kegiatan ini juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi warga, sekaligus menjaga warisan budaya,” kata Kades Arifin.
Sepanjang jalan utama desa adat itu diubah menjadi warung kopi dadakan, dan deretan depan rumah warga diubah jadi tempat ngopi, disediakan meja kursi hingga lesehan beserta kudapan dan menu utama kopi khas Banyuwangi.
Dan di sepanjang jalan itu pula, warga Osing Kemiren menyambut para pengunjung dengan ramah sembari menyuguhkan kopi robusta khas Banyuwangi dalam wadah cangkir yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Selain kopi gratis, pengunjung juga disuguhi aneka kudapan tradisional masyarakat Osing seperti kucur, tape ketan yang dibungkus daun kemiri, hingga pisang goreng yang disajikan dengan penuh keakraban.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir menikmati kopi bersama warga dan tampak berbaur tanpa sekat, mengobrol santai bersama pengunjung dan warga setempat.
Festival Ngopi Sepuluh Sewu tahun ini juga dihadiri selebgram Winona Araminta yang datang bersama keluarganya.
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Digitalisasi Bansos di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Pendaftaran Cepat dan Sederhana
Banyuwangi (beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi ditunjuk sebagai pilot project digitalisasi bansos nasional. Uji coba pendaftaran telah dimulai sejak Kamis (18/9/2025), di dua desa/kelurahan, yakni Desa Kemiren, Kecamatan Glagah dan Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi.
Proses pendaftaran cepat dan lebih sederhana melalui smartphone untuk satu orang sangat singkat, tak sampai 5 menit langsung selesai.
Untuk warga yang tidak punya handphone atau tidak familiar dengan teknologi, bisa mendaftarkan diri dengan bantuan operator desa/kelurahan. Agen Perlindungan Sosial (Perlinsos) juga telah terjun membantu warga yang tak memiliki telepon genggam untuk mendaftarkan diri sebagai calon penerima program.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani datang langsung meninjau proses uji coba di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.
“Alhamdulillah tidak ada kendala berarti dan berjalan dengan lancar. Pendaftaran cepat dan lebih sederhana. Masyarakat juga sangat antusias dengan pendaftaran digitalisasi bansos ini,” kata Ipuk,
Uji coba digitalisasi bansos di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi.
Ipuk mengatakan, Pemkab Banyuwangi juga akan terus mengedukasi masyarakat terkait pendaftaran digitalisasi bansos, sehingga masyarakat paham mereka yang nantinya terpilih sebagai penerima bansos merupakan hasil dari verifikasi pemerintah pusat dengan data-data yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Kami bersyukur program ini dimulai di Banyuwangi. Ini bagian dari perubahan perilaku di masyarakat, perubahan perilaku juga dalam birokrasi tentunya, menggunakan digital untuk lebih tepat sasaran, dan tepat manfaat,” lanjutnya.
Hadir dalam ujicoba awal di Banyuwangi tersebut antara lain Dirjen Kependudukan dan Capil, Kemendagri Teguh Setyabudi; Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono; Direktur Eksekutif Bidang Sinkronisasi Kebijakan Program Prioritas dari Dewan Ekonomi Nasional Tubagus Nugraha. Juga hadir Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kemensos, Joko Widiarto; Direktur Aplikasi Pemerintah Digital Kementerian Komdigi Yessi Arnaz Ferari; Asisten Deputi Keterpaduan Layanan Digital PAN RB, Adi Nugroho.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kemensos, Joko Widiarto, berharap agar masyarakat yang membutuhkan bansos bisa segera mendaftar. “Baik warga yang memang membutuhkan bansos, baik mereka yang sudah pernah mendapat bansos, atau yang belum pernah mendapatkan bansos,” kata Joko.
Joko mengatakan proses pendaftaran cepat dan mudah.
Hal ini juga dirasakan Agen Perlinsos yang juga Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kemiren, Ratna Purnamadewi, mengatakan, proses pendaftaran digitalisasi tak sulit.
Tata cara yang sederhana membuat agen bisa maksimal untuk mendaftarkan sebanyak mungkin warga yang merasa membutuhkan bansos.
“Saya mulai dengan mendaftarkan warga yang selama ini menerima bantuan. Setelah itu, dilanjutkan ke warga-warga lain,” kata Ratna.
Dalam beberapa hari ke depan, Ratna akan memaksimalkan waktu untuk menemui kelompok warga, terutama warga yang memang layak dapat bantuan namun belum tersentuh bantuan.
“Jika tak ada hambatan, ia yakin proses pendataan bisa rampung dalam sekitar sepekan,” kata Ratna.
Kepala Desa Kemiren M Arifin membenarkan, pendaftaran digitalisasi bansos di desanya berjalan lancar. Warga antusias untuk mendaftarkan diri dengan berbagai metode yang tersedia.
Menurutnya, pendaftaran digitalisasi bansos juga tak ribet. Warga bisa mendaftar langsung melalui handphone. Sementara yang tak punya handphone, tinggal menyiapkan nomor NIK dan akan dibantu pendamping PKH, TKSK, dan operator desa.
“Tadi mulai jam 10 pendataftaran di balai desa. Jam 12 siang sudah banyak sekali yang sudah terdaftar,” imbuhnya.
Arifin menyebut, desanya memiliki 1.147 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut, 400 kepala keluarga merupakan penerima bantuan sosial dengan metode pendataan konfensional.
“Dengan adanya digitalisasi bansos, siapapun warga yang merasa membutuhkan, bisa mendaftarkan diri. Semoga dengan digitalisasi, mereka yang benar-benar membutuhkan dan selama ini belum mendapatkan bantuan, bisa mendapatkan,” pungkasnya. [alr/but]
-

Uji Coba Digitalisasi Bansos Mulai Berjalan di Banyuwangi, Sistem Baru Dinilai Lebih Efektif
Banyuwangi (beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi resmi ditunjuk sebagai pilot project nasional digitalisasi bantuan sosial (bansos), sebuah program mandat Presiden Prabowo untuk memastikan ketepatsasaran penerima. Warga Banyuwangi menyambut antusias uji coba ini karena optimis sistem baru lebih mudah diakses dan adil bagi masyarakat yang membutuhkan.
Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah bersama Pemkab Banyuwangi memulai uji coba pendaftaran di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, dan Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi. Kepala Desa Kemiren, M Arifin, menyebut warganya bersemangat mendaftarkan diri dengan berbagai metode yang tersedia.
“Dengan adanya sistem digitalisasi bansos, siapapun warga yang merasa membutuhkan, bisa mendaftarkan diri. Semoga dengan program ini, mereka yang benar-benar membutuhkan dan selama ini belum mendapatkan bantuan, bisa mendapatkan,” kata Arifin yang menyebut desanya memiliki 1.147 kepala keluarga, dengan 400 di antaranya penerima bansos.
Kepala Desa Olehsari Kecamatan Glagah, Joko Mukhlis, menambahkan program ini akan mempermudah kerja desa sekaligus membantu masyarakat. “Dengan program ini, akan lebih tepat sasaran dan lebih fleksibel. Karena selama ini ada warga yang sudah tidak kami ajukan dari daftar penerima, tapi tetap saja dapat bantuan. Saya optimis dengan program ini, mereka yang telah meningkat taraf hidupnya pasti akan tercoret dari daftar,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir dalam uji coba menyampaikan optimisme serupa. “Alhamdulillah semua berjalan lancar. Warga terlihat antusias mencoba, ada yang mendaftar mandiri juga ada yang dibantu oleh agen perlinsos. Kita semua berharap cara baru ini akan lebih tepat sasaran, semua warga bisa daftar sehingga tidak ada warga yang tertinggal untuk bisa didaftarkan,” kata Ipuk.
Dukungan juga datang dari Ketua Badan Musyawarah Keagamaan (Bamag), Pendeta Anang. Menurutnya, digitalisasi akan mengurangi penyimpangan dan kesalahan pendataan. “Kami sangat mengapresiasi karena dengan digitalisasi ini akan menghindari penyimpangan dan kesalahan pendataan. Semoga bisa segera membenahi sehingga penyalurannya tidak meleset,” ungkapnya.
Maryati (60), buruh tani asal Desa Kemiren, mengaku baru pertama kali berkesempatan mendaftar. “Saya ini kan buruh tani, anak saya juga buruh tani tapi tidak pernah dapat bantuan. Tidak tahu kenapa. Semoga dengan langsung didaftarkan ke pemerintah, saya bisa dapat bansos,” harapnya.
Dalam uji coba awal ini hadir Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono, Kepala Pusdatin Kesejahteraan Sosial Kemensos Joko Widiarto, Direktur Aplikasi Pemerintah Digital Kementerian Komdigi Yessi Arnaz Ferari, dan Asisten Deputi Keterpaduan Layanan Digital PANRB Adi Nugroho.
Masyarakat bisa mendaftar bansos dengan dua cara. Pertama, secara mandiri melalui aplikasi Portal Perlinsos (Perlindungan Sosial) dengan syarat memiliki Identitas Kependudukan Digital (IKD). Kedua, melalui agen perlinsos yang telah dilatih, berjumlah sekitar 500 orang di Banyuwangi, terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), serta operator desa dan kelurahan.
Tubagus Nugraha, Direktur Eksekutif Bidang Sinkronisasi Kebijakan Program Prioritas Dewan Ekonomi Nasional, menjelaskan pendaftaran digitalisasi bansos di Banyuwangi secara menyeluruh akan dimulai Oktober 2025. Data hasil digitalisasi ini akan dipakai dalam penyaluran PKH dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) tahun 2026.
“Selanjutnya, jika sudah ada hasil yang sekiranya dirasa lebih akurat maka warga akan menerima pemberitahuan apakah layak atau tidak menerima disertai sejumlah alasan. Apabila tidak puas dengan hasil verifikasi, di portal tersebut disediakan kolom Sanggahan,” jelas Tubagus. [alr/beq]
-

Surabaya Bebas Mafia Tanah, Layanan Pertanahan Elektronik Diperluas
Surabaya (beritajatim.com) – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Timur (Jatim) mencanangkan Kota Surabaya sebagai “Kota Lengkap” dalam hal layanan pertanahan. Hal ini berarti tidak ada celah bagi mafia tanah untuk bermain di wilayah tersebut.
Deklarasi ini dilakukan secara daring dan luring, dipusatkan di Kantor Pertanahan Kota Tangerang pada hari Kamis sore, 30 Mei 2024.
Selain Surabaya I Kota lengkap lainnya di Jatim yaitu meliputi kota Kediri, Kota Blitar, Kota Mojokerto, dan kota Probolinggu.
Kota Lengkap merupakan status yang diberikan kepada wilayah yang seluruh bidang tanahnya terpetakan dan memiliki kelengkapan data secara spasial maupun hukum.
Jadi artinya secara keseluruhan di kota atau kabupaten tersebut sudah terdata, terdaftar, dan terpetakan bidang-bidang tanahnya.
Plt. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Timur, Jonahar, beserta Kabid Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah Yannis Harryzon Dethan, Kabid P2/Plt Kabag TU M Arifin Siregar, Kakantah Surabaya I Kartono Agustiyanto, Plt Kakantah Surabaya II Moh Tansrih mengikuti Deklarasi Kota Lengkap ini dari Kantor Pertanahan Kota Surabaya I.
“Bahkan, kami telah menerapkan layanan elektronik,” ungkapnya di BPN ATR Surabaya 1.
Penerapan layanan elektronik ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses pengurusan sertifikat tanah bagi masyarakat. Selain itu, hal ini juga diharapkan dapat meminimalisir potensi terjadinya praktik mafia tanah.
Jonahar menambahkan, status “Kota Lengkap” ini dapat berdampak positif terhadap iklim investasi di Surabaya. Investor akan semakin yakin untuk berinvestasi di kota ini karena mereka yakin bahwa hak atas tanah mereka akan terjamin.
Sementara itu Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memimpin langsung deklarasi ini.
Deklarasi Kota Lengkap ini dari Kantor Pertanahan Kota Surabaya I.
Dalam sambutannya, AHY menyampaikan harapannya agar target 104 Kota/Kabupaten Lengkap dapat tercapai di akhir tahun 2024.
“Sebelumnya kita telah mendeklarasikan 33 kota/kabupaten lengkap. Kita berharap target menuju 104 kota lengkap di akhir tahun dapat terwujud,” ujar AHY yang baru menjabat Menteri ATR/BPN selama 3 bulan ini.
AHY menjelaskan bahwa terdapat banyak keuntungan ketika suatu daerah telah menjadi Kota Lengkap. Dengan seluruh tanah yang sudah terpetakan, akan memberikan kepastian hukum hak atas tanah bagi masyarakat.
“Itu yang sangat mendasar. Kalau tidak punya kepastian, tidur tak nyenyak dan dihantui akan tergusur dari tempat hunian. Karena tidak punya bukti yang bisa kita jadikan dokumen hukum. Saya senang semua membantu memberikan kepastian hukum bagi masyarakat,” sambungnya..(ted)
-

Bupati Tuban Beri Apresiasi Polisi Gencar Patroli Rutin
Tuban (beritajatim.com) – Jajaran Polres Tuban telah melaksanakan patroli rutin dalam rangka menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang, hal ini dilakukan untuk menciptakan kondusifitas serta mengantisipasi adanya gangguan Kamtibmas di wilayah Kabupaten Tuban. Jumat (10/11/2023) malam.
Berdasarkan keterangan dari Kapolres Tuban AKBP Suryono, sejak bulan Oktober 2023 pihaknya telah melakukan upaya menciptakan suasana kondusif menjelang Pemilu dengan cara patroli secara rutin.
Oleh karenanya, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memberikan apresiasi terhadap jajaran Polres Tuban. “Bahwa langkah Polres Tuban demi menciptakan suasana kondusif jelang pemilu 2024 sudah sangat tepat,” ucap Mas Lindra sapaannya.
Lindra menyampaikan, atas nama Pemerintah Daerah (Pemda) Tuban yang telah memberikan apresiasi yang luar biasa kepada jajaran Polres Tuban karena sudah melakukan patroli secara terus menerus terutama dalam menjaga kamtibmas.
“Apalagi Kabupaten Tuban kemarin sempat viral adanya perkelahian gangster. Sehingga, peningkatan patroli ini sangat dibutuhkan demi Kabupaten Tuban yang aman dan kondusif,” bebernya.
Ia berharap, menjelang pemilu 2024 bisa berjalan lancar dan tanpa gangguan apapun hingga pemilu berkahir. Lindra juga meminta kepada masyarakat agar tidak saling provokasi dan saling menghujat. Begitu sebaliknya saling menjaga kerukunan serta menciptakan situasi aman di lingkungan masing-masing.
“Sekali lagi kami mengapresiasi langkah Bapak Kapolres AKBP Suryono dalam menjaga kamtibmas di Kabupaten Tuban,” kata Lindra.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Tuban, M Arifin juga turut memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang terus meningkatkan giat patroli di wilayah hukumnya. Pihaknya memberikan terimakasih kepada Polres Tuban yang telah menugaskan personilnya untuk mengamankan setiap tahapan pemilu.
“Tentu bawaslu berharap momen pemilu 2024 ini bisa berjalan dengan aman serta kondusif, jadi kami sampaikan terimakasih kepada Bapak Kapolres Tuban beserta jajarannya yang sudah bekerjasama dengan penyelenggara demi menyukseskan Pemilu 2024 mendatang,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Bung Petir ini menambahkan, sejak awal hingga saat ini untuk setiap tahapan Pemilu 2024 di Kabupaten Tuban, sudah berjalan kondusif. “Alhamdulilah sejauh ini kondusif,” kata Bung Petir.
Ditempat yang sama, Kapolres Tuban AKBP Suryono mengucapkan terimakasih kepada Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky serta Bawaslu Tuban dan berbagai pihak lainnya atas apresiasi yang telah diberikan.
Menurutnya, Polres Tuban telah melakukan pengamanan rangkaian tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 yang dilaksanakan selama 222 hari kedepan mulai tanggal 17 Oktober 2023.
Tahapan pengamanan tersebut meliputi persiapan penetapan calon Presiden dan calon Wakil Presiden, kampanye, masa tenang, pemungutan suara dan penghitungan suara, penetapan hasil Pemilu, pengucapan sumpah janji anggota DPR, DPD dan DPRD serta pengucapan sumpah janji Presiden dan wakil Presiden.
“Selanjutnya, kegiatan patroli sendiri merupakan pemeliharaan keamanan yang mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif dengan didukung kegiatan penegakan hukum, sehingga terwujud situasi kamtibmas yang kondusif, khususnya di wilayah Kabupaten Tuban,” pungkasnya. [ayu/ted]
-

Peringati HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke 68, Satlantas Polres Pasuruan Beri Baksos pada Korban Laka
Pasuruan (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati HUT Lalu lintas Bhayangkara yang ke-68, Satlantas Polres Pasuruan, bersama jurnalis dari PWI Pasuruan, serta komunitas bikers, melaksanakan patroli keselamatan lalu lintas pada Selasa (12/9/2023).
Kegiatan dimulai dari halaman Mapolres Pasuruan, rombongan patroli menuju ke titik pertama di Lingkungan Dandang, Kelurahan Glanggang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Selanjutnya, patroli keselamatan lalu lintas dilanjutkan ke perkampungan Desa Kenep, Kecamatan Beji, yang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kabupaten Pasuruan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan HUT Lalu Lintas. Kami melakukan patroli sambil memberikan kampanye tentang tertib berlalu lintas. Sebelum kami berangkat, kami memastikan bahwa semua kendaraan berlalu lintas dengan tertib. Kami ingin memberikan contoh kepada masyarakat bahwa Satlantas, PWI Pasuruan, dan komunitas bikers dapat bekerja sama untuk memastikan keamanan berlalu lintas,” jelas AKP Yudhi Anugrah Putra, Kasatlantas Polres Pasuruan.
Selama patroli lalu lintas, juga dilakukan kegiatan bakti sosial kepada dua korban kecelakaan lalu lintas. Pertama, mereka mengunjungi rumah M Arifin (63), warga Lingkungan Dandang, Kelurahan Glanggang, yang kehilangan tangan kanannya akibat kecelakaan tahun lalu (30/9/2022).
Kemudian, patroli menyambangi rumah almarhum Wahyu Setio Budi (50), warga Dusun Kenep Gunungan, Desa Kenep, yang meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di jalan raya pada dini hari bulan lalu (23/8). Bantuan sosial diberikan langsung oleh Kasatlantas dan Ketua PWI Pasuruan kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Ini adalah wujud kasih sayang dan dukungan kami kepada para korban kecelakaan. Kami juga turut berduka cita kepada keluarga yang kehilangan anggota mereka akibat kecelakaan. Semoga kegiatan ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada, menjaga konsentrasi, dan berlalu lintas dengan tertib,” ungkapnya. (ada/kun)
BACA JUGA: Kebakaran Gunung Bromo Meluas ke Kecamatan Tutur Pasuruan