Tag: Lusiana

  • Sopir Angkot Ngadu Uang Kompensasi Disunat Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Saya Minta Polisi Menangkap! – Halaman all

    Sopir Angkot Ngadu Uang Kompensasi Disunat Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Saya Minta Polisi Menangkap! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sopir angkot di Kabupaten Bogor, mengaku uang kompensasi dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, disunat oknum.

    Seorang sopir angkot bernama Emen mengatakan, potongan itu dibuat seolah-olah iuran seikhlasnya dari para sopir angkot. Namun, iuran itu dipatok Rp200 ribu.

    Sebelum Lebaran 2025, Dedi Mulyadi menyerahkan secara simbolis kompensasi untuk sopir angkot.

    Kompensasi itu dari Bank Jabar Peduli dan Baznas.

    Adapun total bantuan yang diberikan senilai Rp1 juta dan sembako senilai Rp500 ribu.

    “Ini kan bantuannya bukan dari saya, satu bantuan dari Bank Jabar Peduli, kedua bantuan dari Baznas.”

    “Total nilainya Rp1 juta dalam bentuk uang. Rp500 ribu dalam bentuk paket makanan pokok, kan gitu. Terus yang terjadi seperti apa?” kata Dedi Mulyadi, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Jumat (4/4/2025).

    Kepada Gubernur Jawa Barat, Emen pun menceritakan soal pemotongan uang bantuan yang diterima sopir angkot.

    “Yang terjadi, kan uang Rp1 juta ya. Bilangnya yang mungut itu keikhlasan tapi keikhlasannya itu ditarget Rp200 ribu,” ucap Emen.

    Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi lantas menanyakan siapa pihak yang melakukan pemotongan uang bantuan tersebut.

    “Berarti dipotong Rp200 ribu? Yang motongnya siapa?” tanya Dedi Mulyadi.

    Emen menuturkan, pemotongan itu dilakukan oleh oknum pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan KKSU.

    Menurut Dedi Mulyadi, seharusnya uang bantuan itu diberikan oleh Dishub kepada para sopir angkot.

    “Yang terjadi pemotongan Rp200 ribu. Dari Dishub (Kabupaten Bogor), Organda sama KKSU,” ungkap Emen.

    Emen pun mengaku tak tahu uang itu akan dipergunakan untuk apa. Ia hanya menuruti permintaan tersebut.

    “Makanya kita nanya buat apa uangnya, kalau kita tahu jelas mah gak apa-apa,” jelasnya.

    Dedi Mulyadi terus mencecar aliran uang tersebut dan siapa pelakunya.

    “Kita cuma diminta Rp200 ribu, semuanya. Kita nyerahin Rp4 juta, Ketua KKSU yang terima uang, Pak Nandar,” sebutnya.

    Dedi Mulyadi menyebut, apa yang dilakukan oknum tersebut merupakan aksi premanisme.

    Ia pun akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

    “Itu preman yang berbaju seragam. Nanti kalau kemudian saya proses, saya minta polisi menangkap orang-orang yang motonginnya, Bapak bersedia jadi saksi?” terang Dedi Mulyadi.

    “Siap,” tegas Eman.

    “Ya udah saya backup, saya mau minta ini proses hukum saja,” timpal Dedi Mulyadi.

    Sementara itu, Sekretaris DPC Organda Kabupaten Bogor, Haryandi, membantah adanya pemotongan uang kompensasi untuk sopir angkot.

    Berdasarkan hasil penelusurannya, hal tersebut merupakan inisiatif dari sejumlah pengurus komunitasnya masing-masing.

    “Itu tidak benar adanya, tetapi betul ada anggota kami di lapangan menerima sejumlah uang sebagai ucapan terima kasih.”

    “Yang sifatnya seikhlasnya dari beberapa para pengurus paguyuban atau komunitas,” terangnya, Kamis (3/4/2025), dilansir TribunnewsBogor.com.

    Haryandi mengungkapkan, uang yang terkumpul sebagai ucapan terima kasih tanpa dipatok dari para sopir angkot itu berjumlah Rp3,2 juta.

    Ia pun menegaskan, jika dalam menghimpun uang tersebut tanpa ada paksaan.

    Selain itu, kata dia, tidak semua sopir angkot memberikan uang yang disebutnya sebagai ucapan terima kasih tersebut.

    Disebut uang ucapan terima kasih lantaran timnya telah membantu proses pendataan dalam Waktu singkat setelah kebijakan kompensasi bagi sopir angkot itu diterapkan.

    “Sekali lagi, kami dari Organda Kabupaten Bogor menyatakan bahwa hal pemotongan tidak benar adanya.”

    “Tetapi hanya menerima imbalan terima kasih sesuatu yang sekali lagi sifatnya sukarela,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Diduga Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot di Puncak Bogor, Organda: Sebagai Ucapan Terimakasih

    (Tribunnews.om/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

  • Sosok Nisdel, Pembersih Makam Berpenghasilan Rp500 Ribu Sehari, Tidur di Kuburan demi Hidupi 6 Anak – Halaman all

    Sosok Nisdel, Pembersih Makam Berpenghasilan Rp500 Ribu Sehari, Tidur di Kuburan demi Hidupi 6 Anak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang ibu bernama Nisdel (53), bertahan hidup menjadi seorang pengerat atau tukang membersihkan makam, demi menghidupi enam anaknya.

    Nisdel merupakan warga Bogor, Jawa Barat.

    Sehari-hari, ia membersihkan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Pekerjaan itu sudah ia tekuni sejak 1990.

    Jika TPU sedang ramai peziarah, ia bisa mengumpulkan uang lebih dari Rp500 ribu dalam sehari.

    Apabila sepi, ia hanya membawa pulang uang sekira Rp150 ribu per hari.

    Nisdel, hampir setiap hari menyapu dan mengorek rumput liar hingga sampah di sekitar TPU Karet Bivak.

    Pekerjaan ini ia tekuni untuk menghidupi keenam anaknya serta biaya sekolah mereka.

    “Saya asli orang Bogor, tapi suami saya orang sini dan kami tinggal di Tanah Abang. Saya harus ke sini setiap dua minggu untuk mengumpulkan uang.”

    “Kalau di Bogor, saya tidak bisa sewa rumah karena uangnya habis untuk makan dan sekolah anak-anak,” katanya saat ditemui Tribunnews.com, Rabu (2/4/2025).

    Ia bahkan rela tidur di atas lahan kuburan, demi menghemat biaya penginapan agar uang yang ia kumpulkan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di Bogor.

    “Di sini lebih menjanjikan daripada di tempat lain,” ujarnya.

    Momen Lebaran seperti saat ini, merupakan kesempatan bagi Nisdel untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

    Pada Lebaran hari pertama, jumlah peziarah TPU Karet Bivak mencapai 7.000 orang.

    Sementara, pada H+2 Lebaran, jumlah peziarah mengalami penurunan yakni sekira 600 orang.

    “Ya, memang mobilitas peziarah paling banyak di hari-H Lebaran,” kata petugas administrasi TPU Karet Bivak, Yani.

    Sementara itu, tukang bersih makam lain di Karet Bivak, Dadang (50), telah menekuni pekerjaan ini sejak 1991.

    Dadang merupakan warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    Ia juga telah berkeluarga dan memiliki anak, sehingga tanggung jawabnya semakin besar.

    Namun, ia berusaha mencukupi kebutuhan keluarganya meski penghasilan tak menentu.

    “Kadang-kadang cukup, kadang-kadang nggak. Ya tergantung kita apat penghasilan di sini, kan,” tuturnya.

    Dadang mengatakan, penghasilannya bergantung pada kebaikan hati keluarga pemilik makam.

    “Biasannya kan kita tergantung orangnya. Iya kan? Ada yang pelit, ada yang baik. Pelit lah, ada yang hitungan, ada yang enggak hitungan,” terangnya.

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Reynas Abdila/Fersianus Waku)

  • Mama Muda Dibantu Ibunya Melahirkan di Kebun Karet, Bayi Tewas usai Disimpan di Boks Motor – Halaman all

    Mama Muda Dibantu Ibunya Melahirkan di Kebun Karet, Bayi Tewas usai Disimpan di Boks Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mama muda berinisial AP (19) beserta ibunya, YI (43) diduga melakukan pembunuhan terhadap seorang bayi.

    Bayi itu merupakan darah daging AP, yang dilahirkan di kebun karet Desa Silip, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.

    Setelah dilahirkan, bayi itu disimpan di dalam boks motor hingga akhirnya ditemukan tewas, Jumat (28/3/2025).

    Sebelumnya, AP menjalani perawatan medis di Puskesmas Riausilip.

    Akan tetapi, ia meninggalkan puskesmas tanpa izin dan melahirkan bayinya di perkebunan karet.

    Dalam proses persalinan tersebut, AP dibantu oleh ibunya, YI.

    Setelah bayi lahir, mereka memasukkannya ke dalam karung dan menyembunyikannya di boks motor.

    AP yang mengalami pendarahan lantas kembali ke Puskesmas Riausilip untuk mendapatkan perawatan.

    Pascakejadian, polisi melakukan interogasi terhadap AP dan ibunya YI.

    “Masih menjalani pemeriksaan baik ibu bayi maupun orang tuanya terkait ditemukan bayi yang sudah tak bernyawa dalam boks motor,” kata Kasat Reskrim Polres Bangka, AKP Ogan Arif Teguh Imani, Minggu (30/3/2025), dilansir Bangkapos.com.

    Ibu dan anak itu masih berstatus sebagai saksi.

    Sementara itu, polisi akan melakukan autopsi terhadap jenazah bayi serta melakukan gelar perkara, guna mengambil langkah selanjutnya.

    “Status keduanya masih saksi setelah tadi kita lakukan proses autopsi terhadap jenazah bayi yang dilahirkan AP akan dilanjutkan dengan gelar perkara guna mengambil langkah-langkah selanjutnya,” terangnya.

    Saat memberikan keterangan, AP dan YI mengaku bayi yang dilahirkan AP sudah meninggal saat dilahirkan di kebun karet.

    Namun, keterangan itu berbeda dengan saksi yang sempat memergoki keduanya hendak keluar dari kebun karet.

    Warga tersebut mengaku mendengar suara tangisan bayi.

    “Inilah yang sala satunya masih kita dalami, termasuk menggelar proses autopsi jenazah bayi guna memastikan penyebab kematiannya,” lanjutnya.

    Kasus ini bermula saat Polsek Riausilip mendapat laporan dari warga yang curiga dengan gerak-gerik dua wanita menggunakan motor di kebun karet, Jumat.

    Warga sempat melihat seorang wanita membawa karung, sedangkan wanita lainnya masih mengenakan infus.

    Saat ditanya, keduanya menjawab pasien Puskesmas Riausilip.

    Anggota Polsek Riausilip yang mendapat laporan lantas mendatangi Puskesmas Riausilip.

    Di sana, petugas mendapati AP tengah mendapatkan perawatan karena mengalami pendarahan.

    Menurut pihak Puskesmas Riausilip, AP dirawat karena sakit lain, namun saat rawat inap pergi tanpa izin dan kembali lagi dalam kondisi pendarahan setelah melahirkan.

    Sementara itu, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh bayi.

    “Jenis kelamin bayi perempuan dugaan sementara meninggal akibat kesulitan bernapas karena ditubuh bayi tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Minggat dari Puskesmas Riausilip, AP Melahirkan di Kebun Karet, Bayi Ditemukan Tewas di Boks Motor

    (Tribunnews.om/Nanda Lusiana, Bangkapos.com/Deddy Marjaya)

  • Pria di Rohil Serang Anggota Polisi hingga Tewas, Ribut di Tempat Karaoke Gegara Motor Knalpot Brong – Halaman all

    Pria di Rohil Serang Anggota Polisi hingga Tewas, Ribut di Tempat Karaoke Gegara Motor Knalpot Brong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Peristiwa berdarah terjadi di sebuah tempat karaoke di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Sabtu (29/3/2025).

    Seorang pria bernama Marselinus Kuku menyerang tiga orang, satu di antaranya merupakan personil Polsek Sinaboi, Bripka Lestari Candra (39).

    Akibat kejadian itu, Bripka Lestari Candra dan seorang warga sipil bernama Herman (30), tewas.

    Sementara seorang korban lain bernama Dedi (49) menderita luka tusuk di bagian punggung.

    Dilansir TribunPekanbaru.com, kejadian bermula saat korban mendatangi tempat karaoke sekira pukul 20.30 WIB.

    Saat Bripka Lestari Candra bersama korban lain tiba di lokasi, mereka ditegur oleh pelaku yang merupakan penjaga gerbang.

    Pelaku kemudian menegur korban Herman yang menggunakan motor berknalpot brong. Pelaku juga mengingatkan agar korban tidak ngebut.

    Teguran itu berujung perkelahian antara pelaku dan korban, namun sempat dilerai oleh saksi bernama Lili.

    Selanjutnya, saksi duduk di parkiran menunggu Bripka Lestari Candra dan korban lain yang menjumpai pelaku di pos penjagaan pintu masuk komplek.

    Kemudian saksi Lili mendapat kabar, Bripka Lestari Candra beserta dua korban lainnya mengalami penikaman.

    Ketiganya lantas dilarikan ke rumah sakit, namun Bripka Lestari Candra dan Herman dinyatakan meninggal dunia.

    Bripka Lestari Candra dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit.

    Sementara, Herman sempat menjalani perawatan sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.

    Pelaku disebut menggunakan senjata tajam untuk menyerang ketiga korban.

    Kasat Reskrim Polres Rohil, AKP Putu Adi Juniwinata mengonfirmasi kejadian tersebut.

    Kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.

    “Pelaku diamankan di Polda Riau, untuk motif sedang dilakukan pendalaman.”

    “Apabila sudah terang nanti dilakukan rilis, untuk meninggal di tempat hiburan malam (THM) itu tidak benar,” ujarnya kepada TribunPekanbaru.om, Sabtu.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Breaking News:Tiga Pengunjung Karaoke di Rohil Ditikam, Dua Tewas, Satu Korban Anggota Polisi

    (Tribunnews.om/Nanda Lusiana, TribunPekanbaru.om/Ikhwanul Rubby)

  • Pemudik Naik Sepeda dari Bekasi ke Gunungkidul, Gowes 4 Hari 5 Malam – Halaman all

    Pemudik Naik Sepeda dari Bekasi ke Gunungkidul, Gowes 4 Hari 5 Malam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mudik merupakan tradis yang dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Lebaran, tak terkecuali Sandi Setiawan, warga Gunungkidul, Yogyakarta.

    Uniknya, Sandi menempuh perjalanan mudik Lebaran 2025 dari Bekasi, Jawa Barat menuju Gunungkidul menggunakan sepeda.

    Ini bukan kali pertama Sandi mengayuh sepeda dari Bekasi ke Gunungkidul saat mudik Lebaran.

    Sejak 2016, Sandi selalu mudik mengayuh sepeda.

    Meski harus memakan Waktu lama, namun ia mengaku menikmati perjalanannya.

    “Saya mudik pakai sepeda gowes, pertama karena hobi, kedua karena ekonomis,” kata Sandi saat tiba di Jalan Pantura, Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (27/3/2025), dilansir TribunJateng.com.

    Jika menggunakan bus rute Bekasi-Gunungkidul, Sandi harus merogoh kocek Rp550 ribu sampai Rp600 ribu.

    Namun, dengan mengayuh sepeda, biaya yang dikeluarkan Sandi untuk perjalanan mudiknya tidak sampai menyentuh nominal tersebut.

    Untuk menekan biaya, Sandi memilih beristirahat  di masjid karena gratis. Di sana ia bisa menumpang mandi dan mencuci baju.

    “Jadi saya bawa bekal baju untuk cuci kering pakai. Istirahat di masjid karena umum dan keamanan terjamin,” ungkapnya.

    Disebutkannya, perjalanan mudik dari Bekasi ke Gunungkidul menggunakan sepeda membutuhkan waktu selama 4 hari 5 malam.

    “Alhamdulillah sepanjang jalan lancar, jalannya juga halus,” katanya.

    Untuk keamanannya selama di perjalanan, Sandi membawa sejumlah perlengkapan, di antaranya helm, sarung tangan, kacamata, dan masker.

    Ia juga memasang lampu depan dan belakang di sepeda, serta di bagian helm.

    Selama perjalanan ia juga memakai kaus lengan Panjang untuk melindungi tubuhnya dari sengatan matahari.

    Ia sendiri lebih senang perjalanan malam, karena tidak panas.

    “Yang terpenting adalah niat dan tekad, saya sendiri istirahat tiap satu jam sekali. Per jam, minum 10 menit lalu jalan lagi, dan itu terus kontinyu,” terangnya, dikutip dari TribunBanyumas.com.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sosok Sandi Setiawan Mudik dari Bekasi ke Gunung Kidul Pakai Sepeda Gowes, Ini Alasannya dan di TribunBanyumas.com dengan judul Kecanduan Mudik Kayuh Sepeda, Sandi Nikmati Perjalanan dari Bekasi ke Gunung Kidul 4 Hari 5 Malam

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com, TribunBanyumas.com/Fajar Bahruddin Achmad)

  • ART di Lumajang Curi Emas Rp16 Miliar, Bayar Mahal Dukun Santet untuk Bunuh Majikan, tapi Tak Mempan – Halaman all

    ART di Lumajang Curi Emas Rp16 Miliar, Bayar Mahal Dukun Santet untuk Bunuh Majikan, tapi Tak Mempan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.CO – S (47), seorang asisten rumah rangga (ART) asal Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, nekat mencuri emas milik majikannya, Leo Tanoyo (71).

    Tak tanggung-tanggung, S mencuri emas batangan milik majikannya seberat 10 kilogram, yang punya nilai jual mencapai Rp16 miliar.

    Saat melancarkan aksinya, S mengajak serta tukang kebun di rumah majikannya, yakni KA (37), serta tetangganya, AJ (53).

    “Dalam melancarkan aksinya, modus tersangka S yakni menduplikat kunci brankas dan kunci lemari korban.”

    “Kunci itu diduplikat tanpa sepengetahuan siapapun,” kata Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar kepada SuryaMalang.com, Selasa (25/3/2025).

    Aksi pencurian emas batangan itu telah dijalankan tersangka sejak September 2018.

    Ketiga tersangka membagi tugas sesuai kesempatan yang didapat ketika bekerja di rumah korban.

    S yang merupakan ART memantau keadaan dan isi rumah majikannya.

    Ia yang hafal letak kunci di rumah tersebut diam-diam menduplikasi kunci lemari tempat penyimpanan emas korban.

    Sementara KA, membantu memastikan keadaan tepat untuk melakukan pencurian.

    Mereka pun mulai mencuri emas batangan milik majikannya secara bertahap.

    “Aksi pertama dilakukan pada September 2018, di mana mereka berhasil mengambil dua keping emas.”

    “Hasil penjualan emas tersebut dibagi dengan skema 60 persen untuk S dan 40 persen untuk KA,” terang Kapolres.

    Selanjutnya, pada November 2018, mereka kembali melancarkan aksinya dan mencuri satu keping emas.

    Karena takut aksinya ketahuan, S berupaya membunuh majikannya dengan membayar dukun santet.

    S pun meminta tolong AJ untuk mencarikan ukun santet agar majikannya terbunuh secara gaib.

    AJ pun meminta bayaran yang cukup mahal kepada S untuk mencarikan dukun santet itu.

    Permintaan AJ itu membuat S mencuri emas majikannya lagi untuk membayar dukun santet.

    Dari yang awalnya hanya enam batang menjadi 13 batang.

    Tak hanya sekali, AJ meminta uang lagi kepada S karena usaha dukun terus-menerus gagal untuk membunuh majikan S dengan metode santet.

    “Karena gelisah takut ketahuan, S berinisiatif menyantet majikannya, tapi karena tidak meninggal dunia setelah disantet, AJ meminta uang lagi buat bayar dukun lagi.”

    “Sampai akhirnya emas yang dicuri mencapai 13 batang atau setara 10 kilogram,” ungkap Alex, dilansir Kompas.com.

    Namun ternyata AJ hanya memanfaatkan S untuk meraup keuntungan.

    Sebab, saat pelaku ditangkap polisi,barang bukti yang diamankan dari AJ lebih banyak dari pelaku lainnya.

    Adapun barang bukti itu adalah 7 unit mobil, 3 batang emas, dan perhiasan emas berupa kalung dan gelas.

    “Barang bukti paling banyak ditemukan dari tersangka AJ, walaupun yang melakukan pencurian ini ibu S,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul ART dan Tukang Kebun Kolaborasi Nyuri Emas Senilai 16 Miliar, Sewa Jasa Dukun untuk Bunuh Majikan

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, SuryaMalang.com/Mohammad Erwin, Kompas.com/Miftahul Huda)

  • 4 Preman Palak Sopir di Subang Rp30 Ribu Tiap Hari, Sebulan Dapat Rp30 Juta Disetor ke Karang Taruna – Halaman all

    4 Preman Palak Sopir di Subang Rp30 Ribu Tiap Hari, Sebulan Dapat Rp30 Juta Disetor ke Karang Taruna – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Empat preman di Kabupaten Subang, Jawa Barat, diamankan jajaran Satreskrim Polres Subang, Sabtu (22/3/2025).

    Keempatnya ditangkap lantaran melakukan pungutan liar (pungli) terhadap sopir di Kawasan Pabrik Keramik PT Superior Porcelain Sukses di Jalan Cipeundeuy-Pabuaran, Desa Kedawung, Kecamatan Pabuaran.

    Para sopir dipaksa membayar Rp30.000 per kendaraan yang keluar masuk perusahaan tersebut.

    Pelaku kemudian memberikan karcis bertuliskan, ‘Karang Taruna Bhineka Kreasi Desa Kedawung’.

    Pelaku memalak sopir di kawasan pabrik itu dengan alasan keamanan.

    “Para pelaku mengaku pungutan tersebut digunakan untuk bantuan keamanan lingkungan.”

    “Jika sopir tidak memberikan uang sebesar Rp30.000, maka kendaraan mereka tidak diizinkan keluar dari kawasan pabrik,” kata Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun, Minggu (23/3/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

    Bagus menjelaskan, pungli ini telah berlangsung sejak Desember 2024.

    Dari keterangan pelaku, mereka mendapatkan uang sebesar Rp1 juta per hari.

    Jika ditotal, satu bulan mereka bisa mengantongi uang Rp30 juta.

    Hasil pungli itu kemudian diserahkan pelaku kepada Ketua Karang Taruna setempat.

    “Hasil pungli tersebut kemudian disetorkan kepada Ketua Karang Taruna Desa Kedawung, Kecamatan Pabuaran, Subang,” tandasnya.

    Kasus ini terungkap setelah pihak kepolisian mendapat laporan dari seorang sopir yang merasa resah karena kerap menjadi korban pemalakan.

    Laporan juga datang dari Forum Masyarakat Peduli Jabar.

    Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/B/143/III/2025/SPKT/POLRES SUBANG/POLDA JABAR, tertanggal 20 Maret 2025.

    Atas laporan tersebut, polisi mengamankan empat pelaku pada Sabtu.

    Adapun identitas keempat pelaku yakni:

    R (48), warga Kampung Kedawung RT 018/009, Desa Kedawung, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang. 

    Berperan melakukan pungutan uang dan menukarkan karcis kepada sopir.

    U (52), warga Kampung Sukagenah RT 018/010, Desa Kedawung, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang. 

    Berperan melakukan pungutan uang dan menukarkan karcis kepada sopir.

    KW (49), warga Kampung Cilekor RT 06/03, Desa Kedawung, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang. 

    Berperan sebagai Koordinator Karang Taruna Desa Kedawung.

    YS (41), warga Kampung Sukagenah RT 021/010, Desa Kedawung, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang. 

    Berperan mencatat nomor polisi kendaraan dan merekap uang hasil pungli.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Paksa Sopir Angkutan Perusahaan Beli Karcis Rp 30 Juta Per Bulan, 4 Preman Diciduk Polres Subang

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Ahya Nurdin)

  • UPDATE Acara Seru Jelang Lebaran di Jakarta: Ada Gelaran Fesyen Nuansa Night in Egypt

    UPDATE Acara Seru Jelang Lebaran di Jakarta: Ada Gelaran Fesyen Nuansa Night in Egypt

    TRIBUNJAKARTA.COM – Hiburan seru di Jakarta dalam menyambut momen Hari Raya Idulfitri atau lebaran dengan hadirnya gelaran fesyen yang menarik perhatian masyarakat.

    Gelaran Ramadan Runway mengusung tema ‘Night in Egypt’ menghadirkan lebih dari 60 desainer ternama dan jenama lokal.

    Kegiatan ini dilaksanakan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada 19 Maret hingga 13 April 2025.

    Dikutip dari Instagram @ramadanruway, kegiatan ini menghadirkan banyak pilihan koleksi busana yang dapat dikenakan di Hari Raya.

    Gelaran ini menghadirkan koleksi dari desainer dan merek modest lokal di antaranya Abeey, Chintami Atmanagara, dll.

    Pengunjung dimanjakan kegiatan fashion show pada tanggal 22, 23, 28, 29 Maret, dan 13 April 2025 di Grand Atrium Kota Kasablanka.

    Kemudian aja ngabuburit di Ramadan Runway menghadirkan penampilan spesial dari Yovie & Nuno, Andina Julie, Mario Ginanjar, Yogie Nandez, Ihsan Tarore, dan Maria Calista.

    “Momen membeli pakaian baru untuk dikenakan pada saat hari Raya menjadi tradisi rutin masyarakat Indonesia,” ujar Lusiana, Direktur Kota Kasablanka, Jumat (21/3/2025).

    Polres Metro Bekasi Kota berhasil meringkus Suhada, preman sok jagoan yang berasal dari Cikiwul viral minta THR ke perusahaan di Bantargebang. Ia sempat kabur, namun polisi berhasil meringkusnya di Sukabumi.

    Ia menerangkan, Ramadan Runway adalah perayaan busana modest terkini yang kembali dihadirkan oleh Kota Kasablanka bersama dengan APPMI.

    Pembukaan Ramadan Runway ‘The Legend’ menampilkan koleksi designer lokal yang mengangkat kreativitas dan karya terbaiknya.

    Tak hanya itu, parade busana semakin menarik dengan penampilan spesial dari Vina Panduwinata & alumni supermodel senior Indonesia.

    Sementara itu, Ketua APPMI Jakarta Dana Duriyatna, mengatakan Ramadan Runway 2025 ingin mengajak para pengunjung merasakan pengalaman berbeda indahnya suasana Mesir.

    “Ramadan Runway selalu mempersembahkan tema unik, di tahun ini perbedaannya ada pada keunikan ambience desain panggung, booth, hingga rangkaian acaranya dengan nuansa kental eksotika Mesir,” kata Dana Duriyatna. 

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Menko Pangan: Swasembada pangan dilakukan bertahap

    Menko Pangan: Swasembada pangan dilakukan bertahap

    Sampai saat ini sebagian kebutuhan susu sapi di dalam negeri harus diimpor

    Boyolali (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan swasembada pangan yang menjadi program pemerintah dilakukan secara bertahap.

    “Program pemerintah pelan-pelan harus swasembada, baik pangan karbohidrat ya beras, jagung, juga protein,” katanya pada kunjungan ke pengepul susu UD Pramono di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis.

    Ia mengatakan protein di antaranya ada telur, ikan, ayam, susu, dan daging.

    “Memang ini bertahap. Insya Allah tahun ini beras kita sudah swasembada, nggak impor lagi. Jagung juga insya Allah tahun ini tidak impor lagi,” katanya.

    Meski demikian, swasembada belum berlaku pada susu sapi. Ia mengatakan sampai saat ini sebagian kebutuhan susu sapi di dalam negeri harus diimpor.

    “Susu kita masih 85 persen impor dan memang program bergizi gratis belum masuk susu,” katanya.

    Oleh karena itu, pihaknya terus mendukung pertumbuhan industri susu sapi di dalam negeri, termasuk juga di Kabupaten Boyolali.

    “Ini yang harus didukung, seperti UD Pramono agar kita tidak tergantung pada impor lagi,” katanya.

    Dengan tidak lagi impor, ke depannya makan bergizi gratis secara keseluruhan akan dilengkapi dengan susu.

    “Kalau sudah banyak produksi kita baru diberi, tetapi sekarang semangat masyarakat minum susu luar biasa. Produksi UD Pramono aman, terserap terus,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Lusiana Dyah Suciati mengatakan saat ini produksi susu sapi di Boyolali terus membaik setelah sempat mengalami penurunan saat merebaknya penyakit mulut dan kuku.

    “Tahun 2023 produksi masih 38 juta liter/tahun, sekarang sudah 41 juta liter/tahun. Peningkatan tidak harus jumlah sapi perahnya tetapi provitas yang naik, setelah PMK sudah meningkat lagi,” katanya.

    Pewarta: Aris Wasita
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sikap Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto sebelum Gugur Ditembak Oknum TNI, Kakak: Ada Feeling – Halaman all

    Sikap Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto sebelum Gugur Ditembak Oknum TNI, Kakak: Ada Feeling – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto tewas dalam penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin (17/3/2025).

    Di mata keluarganya, Iptu Lusiyanto dikenal sebagai pribadi yang baik.

    Tak pelak, kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat.

    “Kami sangat merasakan kehilangan sosok yang kami sayangi, yang sangat luar biasa terhadap keluarga,” kata kakak Iptu Lusiyanto, Parwati saat ditemui TribunSumsel.com, Selasa (18/3/2025).

    Parwati menjelaskan, belakangan sikap adiknya tak biasa.

    Iptu Lusiyanto, lanjut dia, ingin selalu berkomunikasi dengannya lewat ponsel.

    Bahkan, sebelum gugur dalam tugasnya, Iptu Lusiyanto sempat pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga.

    “Dalam beberapa minggu ini, adik saya memang ingin selalu berkomunikasi lewat telepon. Ingin berkumpul dan kemarin hari Minggu baru pulang dari sini, kumpul di sini,” ungkapnya.

    Iptu Lusiyanto juga sempat mengajak keluarganya untuk menginap di rumah dinasnya di Negara Batin.

    “Ada feeling, beberapa hari yang lalu waktu liburan panjang kami kan sempat kumpul bikin video, dia bilang, ‘yuk nanti kalau kita kumpul di Sumber Harjo, ayo datang lagi ke Negara Batin nginap lagi ke rumah dinas saya’, itu permintaannya,” ujar Parwati menirukan ucapan mendiang adiknya.

    Di mata Parwati, adiknya itu dikenal sebagai sosok yang baik, sabar serta penurut.

    “Keseharian adik saya itu baik, orangnya sabar, adik bungsu yang paling penurut, yang paling manja dengan mbak-mbaknya,” tandasnya.

    Pihak keluarga pun berharap agar pelaku penembakan Iptu Lusiyanto mendapat hukuman yang setimpal.

    “Harapan keluarga besar, saya minta keadilan seadil-adilnya untuk ditindak tegas pelaku,” urainya.

    Sementara itu, dari hasil autopsi, Iptu Lusiyanto ditembak di bagian dada.

    “Untuk Iptu Anumerta Lusiyanto yang merupakan Kapolsek Negara Batin ditembak pada bagian depan.”

    “Karena terdapat lubang bekas peluru dari arah depan di dada kanan.”

    “Saat dilakukan autopsi, proyektil ada di rongga dada sebelah kiri,” kata Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Lampung, AKBP Legowo saat diwawancarai awak media di RS Bhayangkara, Selasa, dikutip dari TribunLampung.co.id.

    Diketahui, tiga polisi gugur saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin sore.

    Tiga polisi itu adalah Kapolsek Negara Batin Polres Way Kanan, Iptu Lusiyanto; Bripda M Ghalib Surya Ganta; dan Bripka Petrus Apriyanto.

    Dua oknum TNI diduga bertanggungjawab atas insiden tersebut, yakni Dansubramil Negara Batin, Peltu Lubis dan anggota Subramil Negara Batin, Kopka Basarsyah.

    Keduanya kini telah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Feeling Kakak AKP Lusiyanto Sebelum Tewas Tertembak Saat Gerebek Sabung Ayam, Ungkap Sifat Manja dan di TribunLampung.co.id dengan judul 3 Polisi Way Kanan Meninggal Dunia Setelah Ditembak Bagian Dada, Mata hingga Bibir

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/Laily Fajrianty, TribunLampung.co.id/Bayu Saputra)