Tag: Lula da Silva

  • Menlu Sugiono Pastikan Pemerintah Fasilitasi Pemulangan 67 WNI dari Kamboja

    Menlu Sugiono Pastikan Pemerintah Fasilitasi Pemulangan 67 WNI dari Kamboja

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia tengah memfasilitasi pemulangan 67 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kamboja sebagai bagian dari upaya perlindungan terhadap warga negara di luar negeri.

    Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono usai menghadiri pernyataan bersama antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

    Sugiono menegaskan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja telah terlibat aktif dalam proses penanganan kasus tersebut.

    “Jadi ini merupakan upaya kita dalam rangka melindungi warga negara. Upaya pemulangan ini terus berjalan, dan keterlibatan KBRI setempat merupakan sesuatu yang sudah menjadi kewajiban,” ujar Sugiono.

    Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa pemerintah melalui KBRI terus memantau kondisi para WNI dan memastikan proses pemulangan berlangsung aman dan tertib.

    “Kalau ditanya perkembangannya seperti apa, ya, kita ada di situ memonitor dan memfasilitasi pemulangan mereka,” lanjutnya.

    Terkait kondisi para WNI, Sugiono menyebut sebagian besar dalam keadaan baik, meski ada beberapa yang memilih untuk tetap tinggal di Kamboja dengan alasan ingin mencari pekerjaan di tempat lain.

    “Seperti saya katakan kemarin, kita berusaha untuk melindungi dan memulangkan mereka. Tapi dari beberapa informasi yang saya dapat, ada juga yang tidak mau pulang dengan harapan untuk bisa bekerja di tempat lain. Itu kita kembalikan kepada individu masing-masing,” jelasnya.

    Kendati demikian, Menlu menegaskan bahwa pemerintah tetap hadir dan berkomitmen menyelesaikan persoalan ini sesuai dengan prinsip perlindungan maksimal bagi seluruh WNI di luar negeri.

    “Yang pasti, pemerintah hadir untuk menyelesaikan masalah,” tegas Sugiono.

  • Prabowo Tegaskan RI-Brasil Dukung Gencatan Senjata di Palestina dan Ukraina

    Prabowo Tegaskan RI-Brasil Dukung Gencatan Senjata di Palestina dan Ukraina

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan kenegaraan dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta. Prabowo menegaskan sikap RI dan Brasil sama dalam mendukung gencatan senjata di Palestina dan Ukraina.

    Hal itu disampaikan Prabowo dalam pernyataan bersama atau joint press statement di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025). Prabowo memastikan pemerintah RI dan Brasil saling dukung dalam sikap politik internasional.

    “Saya kira itu kita di bidang politik internasional kita saling mendukung, sikap kita sama,” kata Prabowo.

    Prabowo mengatakan dua negara mendorong solusi perdamaian dalam serangan terhadap Palestina dan Ukraina. Ia mendukung solusi dua negara atau two-state solution untuk menyelesaikan permasalahan Palestina.

    “Di masalah Palestina, sama di masalah Ukraine, kita ingin gencatan senjata cepat, kita ingin perdamaian yang real, menuju ke solusi politik yaitu solusi dua negara. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan,” katanya.

    Diketahui, RI dan Brasil menyepakati delapan MoU dalam pertemuan tersebut. MoU ditandatangani para menteri, kepala lembaga hingga direktur perusahaan BUMN atau swasta yang disaksikan Presiden Prabowo dan Presiden Lula.

    Adapun berikut delapan kerja sama yang ditandatangani pemerintah/swasta antara RI-Brasil:
    1.⁠ ⁠Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Kementerian Pertambangan dan Energi Republik Federasi Brasil tentang Kerja Sama Energi dan Pertambangan.
    2.⁠ ⁠Memorandum Saling Pengertian antara Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia dan Kementerian Sains Teknologi dan Inovasi Republik Federasi Brasil tentang Kerja Sama Sains Teknologi dan Inovasi
    3.⁠ ⁠Memorandum Saling Pengertian antara Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian dan Peternakan Republik Federasi Brasil tentang Kerja Sama dalam Tindakan Sanitari dan Fitosanitari dan Sertifikasi
    4.⁠ ⁠Nota Kesepahaman antara Badan Pusat Statistik Indonesia dan Institute Geography dan Statistik Brasil tentang Kerja Sama di Bidang Statistik
    5.⁠ ⁠Memorandum Saling Pengertian antara Danantara Indonesia dan GBS
    6.⁠ ⁠Memorandum Saling Pengertian antara PT Perusahaan Listrik Negara Persero Indonesia dan J&F S.A Brazil
    7.⁠ ⁠Memorandum Saling Pengertian antara Pertamina dan Fluxus
    8.⁠ ⁠Memorandum Saling Pengertian antara KADIN dan APEX tentang kerja sama promosi dagang

    Halaman 2 dari 2

    (fca/rfs)

  • Prabowo dan Lula da Silva Punya Angka Keberuntungan yang Sama

    Prabowo dan Lula da Silva Punya Angka Keberuntungan yang Sama

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Presiden Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva memiliki angka keberuntungan yang sama.

    Hal ini diungkapkan saat menyampaikan pernyataan bersama (joint statement) dalam kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (23/10/2025).

    Dalam suasana penuh keakraban, Prabowo menuturkan bahwa dirinya baru mengetahui ada sejumlah kesamaan unik antara dirinya dan Presiden Lula, mulai dari angka keberuntungan hingga bulan kelahiran yang sama yaitu Oktober.

    “Saya baru tahu beliau rupanya angka keberuntungannya sama dengan saya, angka 8. Dan kita juga sama-sama lahir bulan Oktober. Saya tanggal 17 Oktober, beliau tanggal 27 Oktober,” ujar Prabowo sambil tersenyum di hadapan media.

    Presiden Ke-8 RI itu pun berseloroh bahwa kedua pemimpin sepakat bertemu di tengah-tengah, yakni pada 23 Oktober malam, bertepatan dengan hari kunjungan kenegaraan Lula ke Indonesia untuk merayakan ulang tahun kedua pemimpin negara tersebut.

    “Kita sepakat ketemu di tengah-tengah, 23 malam. Jadi sebenarnya kita akan merayakan ulang tahun bersama nanti malam. Kalau diizinkan oleh Ibu Negara Brasil, tentu,” tambahnya disambut tawa. 

    Candaan ringan itu menambah nuansa hangat dalam diplomasi kedua negara yang dikenal bersahabat.

    Namun di balik keakraban tersebut, Prabowo menegaskan bahwa kesamaan dan kedekatan ini mencerminkan takdir kerja sama yang erat antara Indonesia dan Brasil, terutama dalam memperjuangkan kepentingan rakyat di tengah dinamika global.

    “Ternyata banyak persamaan. Mungkin kita ditakdirkan untuk sekarang bekerja sama sama-sama untuk membela dan memajukan rakyat kita,” kata Prabowo.

  • Dukung Brazil di COP30, Prabowo utus Hashim pimpin delegasi RI

    Dukung Brazil di COP30, Prabowo utus Hashim pimpin delegasi RI

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mendukung kepemimpinan Brazil pada Konferensi Ke-30 Perubahan Iklim PBB (COP30) di Belem, Brazil, pada November 2025, dan mengutus Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden RI, untuk memimpin delegasi Pemerintah Indonesia.

    Dalam sesi pernyataan bersama di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, Presiden Prabowo juga meminta maaf secara langsung kepada Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva karena tidak dapat menghadiri pertemuan tingkat tinggi tentang iklim dan lingkungan tersebut.

    “Saya mendukung Brazil dalam kepemimpinannya di COP30 dengan inisiatif-inisiatif Brazil. Mereka mendirikan suatu dana investasi untuk membantu melestarikan hutan tropis dan saya menyampaikan bahwa Indonesia mendukung. Brazil yang merintis dan kita mendukung Brazil, dan kita commit berapa dana yang Brazil akan investasi maka Indonesia akan investasi di dana tersebut,” kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan bersama Presiden Lula.

    Prabowo kemudian berjanji mengirim “delegasi yang kuat” untuk menghadiri COP30 di Belem, yang rangkaian acaranya berlangsung pada 10–21 November 2025.

    “Saya akan kirim delegasi yang kuat untuk hadiri itu dengan keputusan kita untuk mendukung inisiatif-inisiatif dari Brazil,” sambung Presiden RI.

    Di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, selepas pertemuan bilateral Presiden Prabowo dan Presiden Lula, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan bahwa Presiden Prabowo mengutus adiknya, Hashim Djojohadikusumo, sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim untuk memimpin delegasi RI di COP30.

    “Nanti saya akan dampingi. Saya juga dengar tadi Pak Hanif akan dampingi,” kata Raja Juli menjawab pertanyaan wartawan.

    Hanif yang disebut Raja Juli merujuk kepada Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

    Raja Juli kemudian menjelaskan beberapa agenda dalam rangkaian COP30 itu, di antaranya Hashim selaku Utusan Khusus Presiden RI akan berbicara dalam forum UNFCCC pada tanggal 6–7 November 2025, kemudian lanjut menghadiri acara United for Wildlife Global Summit di Rio de Janeiro.

    “(Acara itu, red.) di-organize oleh Prince William, Prince of Wales ya. Selain itu, ada juga roundtable business untuk tadi follow-up Perpres 110 kemarin tentang carbon market,” kata Raja Juli.

    Peraturan presiden (perpres) yang disebut Raja Juli merujuk kepada Perpres Nomor 110 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Instrumen Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Nasional.

    Perpres itu ditandatangani Presiden Prabowo pada 10 Oktober 2025 untuk menggantikan aturan yang lama, yakni Perpres Nomor 98 Tahun 2021.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Lula apresiasi kiprah Prabowo di Forum Selatan Global

    Presiden Lula apresiasi kiprah Prabowo di Forum Selatan Global

    “Saya berterima kasih atas partisipasi Presiden Prabowo dalam KTT BRICS di Rio de Janeiro dan pertemuan virtual BRICS pada September lalu,”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva memuji peran aktif Presiden RI Prabowo Subianto dalam berbagai forum internasional yang memperjuangkan kepentingan negara-negara Selatan Global.

    Lula, menyebut bahwa Brazil dan Indonesia memiliki visi bersama untuk memperkuat perdagangan berbasis aturan di bawah kerangka Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), serta memperluas kerja sama di dalam forum BRICS.

    “Saya berterima kasih atas partisipasi Presiden Prabowo dalam KTT BRICS di Rio de Janeiro dan pertemuan virtual BRICS pada September lalu,” katanya dalam pernyataan bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

    Lula menegaskan dukungan Brazil terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam New Development Bank atau Bank BRICS, seraya menilai Indonesia dapat berperan penting dalam mendorong keseimbangan ekonomi global.

    Kedua negara, lanjut Lula, berkomitmen mengambil langkah nyata menghadapi krisis iklim. Sebagai dua negara dengan hutan tropis dan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, Brazil dan Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon.

    Ia juga menyoroti potensi besar kedua negara sebagai produsen utama bioenergi yang berkontribusi terhadap energi bersih dan penciptaan lapangan kerja berkualitas.

    Lula turut mengapresiasi dukungan Presiden Prabowo terhadap penyelenggaraan Konferensi Perubahan Iklim COP30 dan partisipasi aktif Indonesia dalam Tropical Forests Forever Fund.

    Ia menegaskan bahwa tidak ada pembangunan berkelanjutan tanpa menghapus kelaparan dan kemiskinan.

    Menurutnya, inisiatif Global Alliance Against Hunger and Poverty yang diluncurkan Brazil saat memimpin G20 mendapat dukungan sejak awal dari Indonesia.

    Bahkan, program Makan Bergizi Gratis yang dijalankan Presiden Prabowo kini telah menjadi bagian dari program percepatan implementasi aliansi tersebut.

    “Inisiatif Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan yang diluncurkan Brazil saat memimpin G20 mendapat dukungan sejak awal dari Indonesia. Bahkan, program makan bergizi sekolah yang dijalankan Presiden Prabowo kini menjadi bagian dari Program Implementasi Akselerasi aliansi tersebut,” katanya.

    Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Ajak Presiden Brasil Rayakan Ulang Tahun Bareng

    Prabowo Ajak Presiden Brasil Rayakan Ulang Tahun Bareng

    Ada momen menarik di penghujung sesi joint press statement Presiden Prabowo dan Presiden Brasil Lula da Silva. Ketika Prabowo selesai memberi pernyataan, dia pun menyampaikan rasa gembiranya lantaran lahir pada bulan yang sama dengan Lula, yakni Oktober.

    Prabowo lantas bercanda, ingin mengajak Lula merayakan ulang tahun bersama nanti malam.

  • Presiden Lula apresiasi kiprah Prabowo di Forum Selatan Global

    Prabowo: Indonesia-Brazil sepakat segera mulai perundingan CEPA

    “Kita juga tadi sudah melaksanakan kerja sama, secara garis besar kita sepakat ingin menuju suatu perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) yang kita sudah wujudkan dengan Uni Eropa dan Kanada, dan kita dapat dukungan dari Brazil, karena Brazi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, menyebut dua negara telah sepakat untuk segera memulai perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA).

    Prabowo menjelaskan pembicaraan mengenai CEPA itu merupakan salah satu pembahasan dalam pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Brazil di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

    “Kita juga tadi sudah melaksanakan kerja sama, secara garis besar kita sepakat ingin menuju suatu perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) yang kita sudah wujudkan dengan Uni Eropa dan Kanada, dan kita dapat dukungan dari Brazil, karena Brazil sekarang adalah Presiden dari Mercosur (blok ekonomi kawasan Amerika Latin, red.),” kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Presiden Lula di Ruang Kredensial, Istana Merdeka.

    Pernyataan bersama Presiden Prabowo dan Presiden Lula merupakan agenda penutup rangkaian kunjungan Presiden Brazil di Istana Merdeka hari ini.

    Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga menyebutkan Indonesia dan Brazil saat ini telah membentuk sejumlah kerja sama strategis, salah satunya perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) yang saat ini tinggal menunggu diratifikasi. Kemudian, ada juga kerja sama bidang ekonomi dan bisnis, termasuk yang pada hari ini disepakati oleh sejumlah instansi dan badan usaha dari Indonesia dan Brazil.

    “Kita berdua adalah dua kekuatan ekonomi baru, yang sedang meningkat terus-menerus. Kita merupakan dua kekuatan Global South, karena itu kerja sama antara Indonesia dan Brazil memiliki arti strategis, dan kami berdua memandang hubungan ini sangat penting. Kami pun bertekad, setelah kami berdiskusi secara intensif, untuk mempererat dan terus meningkatkan kerja sama itu di segala bidang,” sambung Prabowo.

    Di Istana Merdeka, Kamis, Presiden Prabowo dan Presiden Lula turut menyaksikan penandatanganan delapan dokumen MoU antara Indonesia dan Brazil, yang potensi nilainya dapat mencapai lebih dari 5 miliar dolar AS.

    Delapan MoU yang diteken itu, yaitu MoU kerja sama tambang dan energi antara Kementerian ESDM dan Kementerian Pertambangan dan Energi Brazil, MoU kerja sama bidang sains, teknologi, dan inovasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Brazil, MoU kerja sama bidang statistik antara Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Institut Geografi dan Statistik Brazil, MoU kerja sama antara Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dengan JBS, perusahaan multinasional di Brazil yang bergerak di bidang pengolahan daging dan makanan.

    Kemudian, MoU antara Pertamina dengan Fluxus, perusahaan minyak dan gas yang berkantor pusat di Brazil, MoU kerja sama antara PT PLN (Persero) dan J&F S. A. Brazil, dan MoU kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan ApexBrasil, instansi di pemerintahan Brazil yang bertugas mempromosikan investasi, usaha, dan perdagangan.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lula da Silva: Dunia berutang pada Indonesia atas KAA di Bandung

    Lula da Silva: Dunia berutang pada Indonesia atas KAA di Bandung

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva menyatakan bahwa negara-negara berkembang saat ini memiliki utang sejarah kepada Bangsa Indonesia atas lahirnya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat, pada 70 tahun silam.

    Lula, dalam pernyataan bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, menyebut bahwa konferensi yang dihadiri oleh 29 negara dari kawasan Asia dan Afrika itu menjadi fondasi gerakan solidaritas negara-negara berkembang saat ini.

    “Dunia berkembang memiliki utang sejarah kepada Indonesia, karena 70 tahun lalu, Konferensi Asia-Afrika di Bandung telah menjadi fondasi gerakan solidaritas negara-negara berkembang,” ujarnya.

    KAA yang digagas oleh Indonesia, India, Mesir, Pakistan, dan Burma (Myanmar) pada saat itu merupakan tonggak lahirnya solidaritas negara-negara Asia dan Afrika pasca-Perang Dunia II.

    Saat itu banyak negara baru merdeka, dan KAA menjadi wadah pertama di mana mereka bersatu menolak kolonialisme, rasisme, serta ketimpangan global

    Presiden Lula melanjutkan, bahwa Indonesia dan Brazil, sebagai bagian aktif dari negara-negara Selatan Global, bertekad memperkuat peran keduanya dalam mengawal perdamaian, pembangunan berkelanjutan, serta penegakan tatanan internasional yang berkeadilan.

    Kedua negara juga menentang genosida di Gaza, Palestina, dan mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian di Timur Tengah.

    Lula turut menyerukan reformasi menyeluruh terhadap Dewan Keamanan PBB agar lembaga tersebut menjadi lebih representatif dan mampu menjalankan perannya secara efektif dalam menjaga perdamaian dunia.

    “Kami juga menyerukan reformasi menyeluruh Dewan Keamanan PBB agar menjadi lebih representatif dan efektif,” katanya.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia dan Brazil memiliki pandangan yang sejalan dalam isu politik internasional, termasuk dalam mendorong terciptanya gencatan senjata di Palestina dan Ukraina.

    “Kita di bidang politik internasional kita saling mendukung, sikap kita sama. Di masalah Palestina, sama di masalah Ukraina, kita ingin gencatan senjata cepat,” katanya.

    Presiden Prabowo mengatakan kedua negara menilai pentingnya perdamaian yang nyata dan solusi politik yang berkeadilan, khususnya melalui pendekatan solusi dua negara untuk penyelesaian konflik di Timur Tengah.

    “Kita ingin perdamaian yang real, menuju ke solusi politik, yaitu solusi dua negara. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan,” ucap Kepala Negara.

    Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo: RI-Brazil ingin gencatan senjata segera di Palestina, Ukraina

    Prabowo: RI-Brazil ingin gencatan senjata segera di Palestina, Ukraina

    “Kita di bidang politik internasional kita saling mendukung, sikap kita sama. Di masalah Palestina, sama di masalah Ukraina, kita ingin gencatan senjata cepat,”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia dan Brazil memiliki pandangan yang sejalan dalam isu politik internasional, termasuk dalam mendorong terciptanya gencatan senjata di Palestina dan Ukraina.

    “Kita di bidang politik internasional kita saling mendukung, sikap kita sama. Di masalah Palestina, sama di masalah Ukraina, kita ingin gencatan senjata cepat,” kata Prabowo dalam pernyataan bersama dengan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

    Presiden Prabowo mengatakan kedua negara menilai pentingnya perdamaian yang nyata dan solusi politik yang berkeadilan, khususnya melalui pendekatan solusi dua negara untuk penyelesaian konflik di Timur Tengah.

    “Kita ingin perdamaian yang real, menuju ke solusi politik, yaitu solusi dua negara. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan,” ucap Kepala Negara.

    Sementara itu, Presiden Lula menegaskan bahwa Indonesia dan Brazil sama-sama berkomitmen terhadap perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan tatanan dunia yang lebih adil.

    Dia menyampaikan kedua negara menolak genosida di Gaza, Palestina dan mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian di kawasan tersebut.

    Selain itu, Lula juga menyoroti perlunya reformasi menyeluruh terhadap Dewan Keamanan PBB untuk mengatasi kurangnya representasi dan kebuntuan dalam pengambilan keputusan di tingkat global.

    “Hanya reformasi menyeluruh terhadap Dewan Keamanan PBB yang dapat mengatasi kurangnya representasi dan kebuntuan yang ada saat ini,” kata dia.

    Presiden Prabowo menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Lula di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

    Pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban itu menjadi bagian penting dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Lula ke Indonesia, sekaligus momentum untuk memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara.

    Presiden Prabowo menyebut tersebut berlangsung produktif dan memperkuat hubungan kerja sama Indonesia dan Brasil di berbagai bidang strategis, seperti perdagangan, teknologi, energi, pertanian, dan pertahanan.

    Pewarta: Fathur Rochman/Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Bakal Gandeng Perusahaan Brasil buat Garap BBM Campur Etanol

    Pertamina Bakal Gandeng Perusahaan Brasil buat Garap BBM Campur Etanol

    Jakarta

    Indonesia akan bekerja sama dengan Brasil untuk mendorong penerapan BBM ramah lingkungan campuran etanol. Indonesia sendiri ingin mengembangkan BBM campuran etanol 10% alias E10.

    Dalam pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Lula da Silva, di Istana Merdeka Jakarta Pusat hari ini, telah disepakati memorandum saling pengertian antara PT Pertamina dan perusahaan migas Fluxus asal Brasil.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Brasil merupakan negara yang cukup maju dalam pengembangan bioetanol. Indonesian ingin banyak belajar dari negara tersebut.

    “Di sektor energi, khususnya kita akan kerja sama di energi baru terbarukan termasuk di dalamnya kita mendorong kan mereka salah satu negara yang sukses memberikan mandatori bioetanol, sekarang mandatori di negara mereka E30 sudah ada juga yang E100 di beberapa negara bagian,” ungkap Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

    “Itu pokoknya kita akan kolaborasi dengan Brasil, kita akan cek ke sana,” lanjutnya.

    CIO Danantara Pandu Patria Sjahrir juga mengatakan Pertamina akan bekerja sama dengan perusahaan Brasil untuk membuat proyek bahan bakar berkelanjutan. Ketika dikonfirmasi soal rencana membuat bioetanol, dia pun membenarkan.

    “Pertamina itu nanti akan kerja sama soal sustainable fuel. (Soal membuat etanol) Kurang lebih begitu,” sebut Pandu di tempat yang sama.

    Tonton juga video “Bahlil Beri Bocoran SPBU Swasta Deal Beli BBM dari Pertamina” di sini:

    (hal/kil)