Tag: Lukman Ma’ruf

  • Genjot Akses Kemoterapi, RSPP Luncurkan Layanan One Day Care Chemotherapy

    Genjot Akses Kemoterapi, RSPP Luncurkan Layanan One Day Care Chemotherapy

    Jakarta

    Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), flagship hospital di bawah naungan PT Pertamina Bina Medika IHC (IHC), meluncurkan layanan terbaru One Day Care (ODC) Chemotherapy sebagai bagian dari komitmen dalam meningkatkan layanan onkologi. Peluncuran ini masih dalam rangkaian Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap 4 Februari.

    Sebelumnya, layanan ODC Kemoterapi telah tersedia di ruang rawat inap lantai 7 RSPP. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas kemoterapi yang lebih modern dan efisien, RSPP melakukan renovasi menyeluruh untuk menghadirkan layanan yang lebih inovatif.

    Dengan fasilitas yang telah dikembangkan menjadi lebih modern dan terintegrasi, layanan ini diharapkan dapat memberikan akses kemoterapi yang lebih nyaman dan efisien bagi pasien kanker.

    Layanan ODC Chemotherapy di RSPP memungkinkan pasien untuk menjalani terapi kemoterapi dalam waktu singkat tanpa perlu rawat inap. Dengan konsep perawatan satu hari, pasien dapat memperoleh pengobatan dan kembali ke rumah dalam waktu kurang dari 24 jam sehingga mengurangi risiko infeksi rumah sakit serta meningkatkan kenyamanan pasien.

    Fasilitas ini dilengkapi dengan 8 ruangan kubikal yang memiliki berbagai peralatan medis canggih, termasuk bedside monitor, syringe pump, tempat tidur kemoterapi, serta ruang konsultasi. Seluruh fasilitas ini dirancang untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan kualitas pelayanan bagi pasien.

    Layanan ODC Chemotherapy di RSPP memberikan berbagai manfaat bagi pasien. Dengan layanan ini, pasien dapat menjalani terapi tanpa harus menginap di rumah sakit, sehingga mengurangi waktu rawat inap dan memungkinkan mereka untuk segera kembali ke rumah setelah menjalani prosedur. Risiko infeksi juga dapat diminimalkan karena pasien tidak perlu tinggal dalam lingkungan rumah sakit dalam waktu lama.

    Dari segi biaya dan waktu, layanan ini lebih efisien karena memberikan alternatif pengobatan yang lebih fleksibel dibandingkan dengan metode konvensional.

    Selain itu, pendekatan medis yang komprehensif diterapkan dengan melakukan observasi ketat setelah prosedur guna memastikan kondisi pasien tetap stabil dan mendapatkan perawatan yang optimal.

    Pelayanan ODC Chemotherapy di RSPP juga didukung oleh tim dokter spesialis onkologi dan perawat terlatih yang memiliki kompetensi di bidang hematologi onkologi medik.

    Setiap pasien yang akan menjalani terapi di unit ini terlebih dahulu akan menjalani assessment oleh dokter spesialis untuk memastikan bahwa prosedur yang diberikan sesuai dengan kondisi medisnya.

    “Dengan hadirnya layanan One Day Care Chemotherapy, kami ingin memberikan pilihan terapi yang lebih efektif, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan pasien kanker. Fasilitas ini merupakan bagian dari komitmen RSPP dalam meningkatkan layanan onkologi serta memberikan pengalaman medis yang lebih baik bagi pasien,” ujar Direktur RSPP dr. Neny Herawati dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2/2025).

    Sebagai Holding RS BUMN yang menaungi berbagai rumah sakit dan klinik di Indonesia, IHC terus berinovasi menghadirkan layanan kesehatan berkualitas.

    Direktur Utama IHC dr. Lukman Ma’ruf mengatakan peluncuran ODC Chemotherapy di RSPP merupakan salah satu langkah strategis dalam meningkatkan layanan onkologi di Indonesia.

    “IHC berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan kesehatan yang inovatif dan berbasis kebutuhan pasien. One Day Care Chemotherapy di RSPP adalah wujud nyata dari upaya kami dalam menghadirkan layanan onkologi yang lebih mudah diakses, efisien, dan tetap berkualitas tinggi,” ungkap dr. Lukman.

    Sementara itu Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Amalia Sari Gumelar menyampaikan apresiasi atas inisiatif tersebut.

    “Kehadiran fasilitas ini merupakan langkah maju dalam peningkatan layanan bagi pasien kanker, khususnya mereka yang membutuhkan kemoterapi dengan proses yang lebih cepat dan nyaman,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, inovasi seperti ini penting untuk mendukung kualitas hidup pasien dengan memberikan akses layanan medis yang lebih optimal. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini serta penanganan kanker yang tepat dan berkelanjutan.

    Dengan adanya fasilitas ODC Chemotherapy, diharapkan semakin banyak pasien kanker yang dapat menjalani terapi dengan lebih nyaman dan efektif, serta mendapatkan layanan kesehatan terbaik di lingkungan yang aman dan terkendali.

    Di sisi lain, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina mendukung peningkatan layanan RSPP yang berkualitas, aman, nyaman dan modern.

    “Peningkatan layanan serta inovasi RSPP dalam menyediakan layanan kesehatan sebagai komitmen Pertamina mendukung Visi Indonesia Sehat 2025,” pungkas Fadjar.

    (ega/ega)

  • Bali Siap Jadi Destinasi Wisata Kesehatan Kelas Dunia – Espos.id

    Bali Siap Jadi Destinasi Wisata Kesehatan Kelas Dunia – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Ilustrasi destinasi wisata di Bali.

    Esposin, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan Bali International Hospital (BIH) merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bertaraf global di Bali, terutama dengan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara dan penyelenggaraan berbagai acara berskala internasional.

    Menurutnya, Bali telah lama dikenal sebagai destinasi utama wisata dunia. Namun untuk mempertahankan posisinya, pulau ini memerlukan fasilitas kesehatan berstandar internasional yang dapat memenuhi kebutuhan medis wisatawan maupun masyarakat lokal.

    Promosi
    BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi bagi Generasi Muda

    “Setiap tahunnya, sekitar 2 juta orang Indonesia memilih untuk berobat keluar negeri, dengan total pengeluaran mencapai 90 triliun rupiah. Angka ini menunjukkan adanya peluang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut di dalam negeri,” ujar Erick melalui keterangan di Jakarta, Jumat (22/11/2024). 

    Dalam kunjungannya ke BIH, yang merupakan rumah sakit flagship di bawah naungan PT Pertamina Bina Medika (IHC), Kamis (21/11/2024), Erick meninjau langsung progres pembangunan fasilitas kesehatan berstandar internasional yang dirancang untuk mendukung pariwisata kesehatan (medical tourism) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali.

    Menurut Erick, BIH tidak hanya bertujuan untuk menyediakan layanan medis unggul, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia yang berobat keluar negeri.

    Selain itu, BIH berperan penting dalam menarik kembali dokter-dokter diaspora untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan kesehatan nasional.

    Saat ini, konstruksi Bali International Hospital sudah mencapai 92%. Ditargetkan rumah sakit tersebut mulai beroperasi pada Maret 2025.

    “Dengan fasilitas canggih dan layanan kelas dunia yang ditawarkan, BIH akan menjadi bagian penting dari ekosistem pariwisata kesehatan Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor kesehatan dan pariwisata Bali ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap Erick sebagaimana dilansir Antara. 

    BIH dirancang dengan konsep green hospital, mengintegrasikan fasilitas medis modern berstandar internasional. Rumah sakit ini memiliki kapasitas 255 tempat tidur, dilengkapi pusat layanan unggulan (Centers of Excellence) dalam bidang kardiologi, onkologi, neurologi, gastroenterohepatology, dan ortopedi (CONGO).

    BIH juga dilengkapi teknologi canggih seperti Brachytherapy, MRI 1.5 & 3 Tesla, 256 Slice CT scan, dan Linac untuk radioterapi, serta menghadirkan area hijau yang memberikan pengalaman holistik dalam pemulihan pasien.

    Direktur Utama IHC, dr. Lukman Ma’ruf menyampaikan bahwa pembangunan BIH menjadi tonggak transformasi layanan kesehatan di Indonesia.

    “Dengan mengusung standar internasional, BIH dirancang untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan layanan kesehatan lokal, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan dalam medical tourism global,” ujar Lukman.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Erick Thohir: Bali siap jadi destinasi wisata medis kelas dunia

    Erick Thohir: Bali siap jadi destinasi wisata medis kelas dunia

    Setiap tahunnya, sekitar 2 juta orang Indonesia memilih berobat keluar negeri, dengan total pengeluaran mencapai Rp90 triliun. Angka ini menunjukkan adanya peluang besar memenuhi kebutuhan tersebut di dalam negeri

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Bali International Hospital (BIH) merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bertaraf global di Bali, terutama dengan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara dan penyelenggaraan berbagai acara berskala internasional.

    Menurutnya, Bali telah lama dikenal sebagai destinasi utama wisata dunia. Namun untuk mempertahankan posisinya, pulau ini memerlukan fasilitas kesehatan berstandar internasional yang dapat memenuhi kebutuhan medis wisatawan maupun masyarakat lokal.

    “Setiap tahunnya, sekitar 2 juta orang Indonesia memilih untuk berobat keluar negeri, dengan total pengeluaran mencapai 90 triliun rupiah. Angka ini menunjukkan adanya peluang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut di dalam negeri,” ujar Erick melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

    Dalam kunjungannya ke BIH, yang merupakan rumah sakit flagship di bawah naungan PT Pertamina Bina Medika (IHC), Kamis (21/11), Erick meninjau langsung progres pembangunan fasilitas kesehatan berstandar internasional yang dirancang untuk mendukung pariwisata kesehatan (medical tourism) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali.

    Menurut Erick, BIH tidak hanya bertujuan untuk menyediakan layanan medis unggul, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia yang berobat keluar negeri.

    Selain itu, BIH berperan penting dalam menarik kembali dokter-dokter diaspora untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan kesehatan nasional.

    Saat ini, konstruksi Bali International Hospital sudah mencapai 92 persen. Ditargetkan rumah sakit tersebut mulai beroperasi pada Maret 2025.

    “Dengan fasilitas canggih dan layanan kelas dunia yang ditawarkan, BIH akan menjadi bagian penting dari ekosistem pariwisata kesehatan Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor kesehatan dan pariwisata Bali ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap Erick.

    BIH dirancang dengan konsep green hospital, mengintegrasikan fasilitas medis modern berstandar internasional. Rumah sakit ini memiliki kapasitas 255 tempat tidur, dilengkapi pusat layanan unggulan (Centers of Excellence) dalam bidang kardiologi, onkologi, neurologi, gastroenterohepatology, dan ortopedi (CONGO).

    BIH juga dilengkapi teknologi canggih seperti Brachytherapy, MRI 1.5 & 3 Tesla, 256 Slice CT scan, dan Linac untuk radioterapi, serta menghadirkan area hijau yang memberikan pengalaman holistik dalam pemulihan pasien.

    Direktur Utama IHC, dr. Lukman Ma’ruf menyampaikan bahwa pembangunan BIH menjadi tonggak transformasi layanan kesehatan di Indonesia.

    “Dengan mengusung standar internasional, BIH dirancang untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan layanan kesehatan lokal, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan dalam medical tourism global,” ujar Lukman.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024