Tag: Luka Modric

  • Inggris Kembali Bertemu Kroasia di Piala Dunia 2026, Tuchel: Kami di Grup Berat

    Inggris Kembali Bertemu Kroasia di Piala Dunia 2026, Tuchel: Kami di Grup Berat

    JAKARTA – Inggris sudah harus bertemu Kroasia dan Ghana di babak penyisihan Piala Dunia 2026. Dari hasil undian yang dilakukan di John F. Kennedy Center for the Performing Arts, Washington DC, Amerika Serikat, Sabtu, 6 Desember 2025 dini hari WIB, manajer Thomas Tuchel menuturkan Inggris berada di grup berat.

    Kroasia jelas bukan lawan enteng. Kedua tim terakhir kali bertemu di semifinal Piala Dunia 2018.

    Saat itu, Inggris sudah unggul lewat gol Kieran Trippier saat laga baru berjalan lima menit. Namun Kroasia mampu menyamakan kedudukan dan Mario Mandzukic mencetak gol kemenangan 2-1 di babak perpanjangan waktu.

    Berdasarkan hasil undian, kedua tim berada di Grup L bersama Ghana dan Panama. Inggris yang menjadi unggul di grup tersebut melakoni laga pertama melawan Kroasia. Selanjutnya, The Three Lions menghadapi Ghana dan terakhir melawan tim ringan Panama.

    Bila melihat ranking FIFA, Inggris diprediksi tak kesulitan melewati babak penyisihan. Namun Tuchel menyatakan Inggris berada di grup yang berat.

    “Grup yang sulit dan kami mengawalinya dengan laga yang tidak mudah. Ini grup sulit karena bersama Kroasia dan Ghana yang rutin bermain di Piala Dunia. Tim-tim yang sangat kuat dan bangga bermain untuk negara,” ucap Tuchel seperti dikutip Evening Standard.

    “Sebaliknya, saya tidak tahu banyak soal Panama. Tetapi kami tentu akan mencari informasi tentang mereka sebelum turnamen dimulai,” jawabnya.

    Tuchel jelas tak memandang remeh Kroasia yang memiliki veteran Luka Modric bakal melakoni Piala Dunia terakhir sebelum gantung sepatu. Selain itu masih ada duo Manchester City, Mateo Kovacic dan Josko Gvardiol. Di depan, Kroasia tetap mengandalkan Ivan Perisic yang kini bermain di PSV Eindhoven.

    Ghana sendiri tidak kalah top dengan memiliki deretan pemain top yang malang-melintang di Premier League Inggris. Gelandang Mohamed Kudus yang bermain di Tottenham Hotspur bakal menjadi motor permainan Ghana.

    Selain itu ada Antoine Semenyo yang menjadi andalan lini depan Bournemouth. Gelandang bertahan Thomas Partey sebelumnya membela Arsenal dan kemudian pindah ke Villarreal. 

    Ghana dipimpin bintang Athletic Bilbao Inaki Williams yang pernah membela timnas yunior Spanyol. Sementara, adiknya, Nico Williams, yang juga bermain di Bilbao memilih bergabung dengan Spanyol.

    “Tak ada yang diremehkan. Kroasia tetap diperhitungkan. Mereka memilih ranking tertinggi di antara tim-timbang masuk Pot 2. Ghana merupakan tim yang memiliki banyak pemain bertalenta dan selalu mengejutkan. Mereka punya sejarah bagus di Piala Dunia,” kata Tuchel.

    “Panama pun ingin membuat kejutan saat menjadi underdog. Semua lawan tetap mendapat respek tinggi dan kami menunjukkan hal itu,” ucap Tuchel yang mengaku tak memiliki pengalaman di pertandingan penyisihan Piala Dunia karena tak menangani timnas. Namun menurutnya undian di Piala Dunia tidak berbeda dengan di Liga Champions. 

    “Saya sendiri hanya punya pengalaman penyisihan grup dengan format Liga Champions. Kami tetap menaruh respek kepada setiap lawan dan fokus memenangkan setiap pertandingan untuk menjadi juara grup. Tentu ini tak mudah tetapi kami punya keyakinan dan harus mempersiapkan diri dengan baik,” kata eks pelatih Bayern Munchen dan pernah membawa Chelsea memenangi Liga Champions.

  • Inggris Kembali Bertemu Kroasia di Piala Dunia 2026, Tuchel: Kami di Grup Berat

    Inggris Kembali Bertemu Kroasia di Piala Dunia 2026, Tuchel: Kami di Grup Berat

    JAKARTA – Inggris sudah harus bertemu Kroasia dan Ghana di babak penyisihan Piala Dunia 2026. Dari hasil undian yang dilakukan di John F. Kennedy Center for the Performing Arts, Washington DC, Amerika Serikat, Sabtu, 6 Desember 2025 dini hari WIB, manajer Thomas Tuchel menuturkan Inggris berada di grup berat.

    Kroasia jelas bukan lawan enteng. Kedua tim terakhir kali bertemu di semifinal Piala Dunia 2018.

    Saat itu, Inggris sudah unggul lewat gol Kieran Trippier saat laga baru berjalan lima menit. Namun Kroasia mampu menyamakan kedudukan dan Mario Mandzukic mencetak gol kemenangan 2-1 di babak perpanjangan waktu.

    Berdasarkan hasil undian, kedua tim berada di Grup L bersama Ghana dan Panama. Inggris yang menjadi unggul di grup tersebut melakoni laga pertama melawan Kroasia. Selanjutnya, The Three Lions menghadapi Ghana dan terakhir melawan tim ringan Panama.

    Bila melihat ranking FIFA, Inggris diprediksi tak kesulitan melewati babak penyisihan. Namun Tuchel menyatakan Inggris berada di grup yang berat.

    “Grup yang sulit dan kami mengawalinya dengan laga yang tidak mudah. Ini grup sulit karena bersama Kroasia dan Ghana yang rutin bermain di Piala Dunia. Tim-tim yang sangat kuat dan bangga bermain untuk negara,” ucap Tuchel seperti dikutip Evening Standard.

    “Sebaliknya, saya tidak tahu banyak soal Panama. Tetapi kami tentu akan mencari informasi tentang mereka sebelum turnamen dimulai,” jawabnya.

    Tuchel jelas tak memandang remeh Kroasia yang memiliki veteran Luka Modric bakal melakoni Piala Dunia terakhir sebelum gantung sepatu. Selain itu masih ada duo Manchester City, Mateo Kovacic dan Josko Gvardiol. Di depan, Kroasia tetap mengandalkan Ivan Perisic yang kini bermain di PSV Eindhoven.

    Ghana sendiri tidak kalah top dengan memiliki deretan pemain top yang malang-melintang di Premier League Inggris. Gelandang Mohamed Kudus yang bermain di Tottenham Hotspur bakal menjadi motor permainan Ghana.

    Selain itu ada Antoine Semenyo yang menjadi andalan lini depan Bournemouth. Gelandang bertahan Thomas Partey sebelumnya membela Arsenal dan kemudian pindah ke Villarreal. 

    Ghana dipimpin bintang Athletic Bilbao Inaki Williams yang pernah membela timnas yunior Spanyol. Sementara, adiknya, Nico Williams, yang juga bermain di Bilbao memilih bergabung dengan Spanyol.

    “Tak ada yang diremehkan. Kroasia tetap diperhitungkan. Mereka memilih ranking tertinggi di antara tim-timbang masuk Pot 2. Ghana merupakan tim yang memiliki banyak pemain bertalenta dan selalu mengejutkan. Mereka punya sejarah bagus di Piala Dunia,” kata Tuchel.

    “Panama pun ingin membuat kejutan saat menjadi underdog. Semua lawan tetap mendapat respek tinggi dan kami menunjukkan hal itu,” ucap Tuchel yang mengaku tak memiliki pengalaman di pertandingan penyisihan Piala Dunia karena tak menangani timnas. Namun menurutnya undian di Piala Dunia tidak berbeda dengan di Liga Champions. 

    “Saya sendiri hanya punya pengalaman penyisihan grup dengan format Liga Champions. Kami tetap menaruh respek kepada setiap lawan dan fokus memenangkan setiap pertandingan untuk menjadi juara grup. Tentu ini tak mudah tetapi kami punya keyakinan dan harus mempersiapkan diri dengan baik,” kata eks pelatih Bayern Munchen dan pernah membawa Chelsea memenangi Liga Champions.

  • Real Madrid Sudah Temukan Sosok Playmaker dalam Diri Franco Mastantuono

    Real Madrid Sudah Temukan Sosok Playmaker dalam Diri Franco Mastantuono

    JAKARTA – Xabi Alonso memuji dampak yang diberikan oleh pemain baru Real Madrid, Franco Mastantuono, menjelang laga tandang pertama tim musim ini, melawan Real Oviedo pada Senin, 25 Agustus 2025, dini hari WIB.

    Pemain 18 tahun itu bermain selama 22 menit sebagai pemain pengganti dalam debut La Liga pada Rabu, 20 Agustus 2025, saat mereka mengalahkan Osasuna 1-0, di Santiago Bernabeu.

    Penyerang sayap ini baru berlatih bersama rekan-rekan setimnya selama lebih dari seminggu, tetapi Alonso mengatakan rasanya pemain asal Argentina itu sudah menjadi bagian dari skuad seutuhnya.

    “Dia tampil bagus (melawan Osasuna). Dia memberikan dampak yang baik, dia memiliki energi yang baik. Dia akan masuk dalam skuad besok (melawan Oviedo) dan seperti semua orang, dia memiliki peluang untuk bermain,” kata Alonso pada Sabtu, 23 Agustus 2025, waktu setempat.

    Kehadiran Mastantuono tak cuma membuat sisi serangan lebih kuat. Sang gelandang ternyata bisa menjadi sosok playmaker anyar Real Madrid yang membawa kreativitas, sepeninggal Toni Kroos dan Luka Modric.

    “Saya pikir dia bisa bermain di lini depan dan juga sebagai playmaker. Di River (Plate), dia sering bermain sebagai pemain nomor 10, sebagai playmaker, lalu mulai bergerak ke sayap.”

    “Saya pikir dia bisa melakukan keduanya. Dia memiliki mobilitas itu. Dia suka berkolaborasi dengan pemain di sekitarnya,” tutur Alonso di ESPN.

    Pada laga melawan Osasuna, Mastantuono dimasukkan menggantikan peran Rodrygo, yang tak bermain di partai tersebut.

    Rodrygo merupakan pemain pengganti yang belum diturunkan Alonso ketika musim 2025/2026 dimulai di tengah spekulasi tentang masa depannya di Real Madrid.

    Dalam tujuh pertandingan di bawah Alonso sejauh ini–enam di antaranya di Piala Dunia Antarklub 2025–Rodrygo hanya sekali menjadi starter.

    Meski begitu, Alonso menampik sudah membuang Rodrygo dari skuadnya.

    “Bagi saya, musim telah dimulai, Piala Dunia Antarklub 2025 adalah konteks yang berbeda. Semua keputusan tentang bermain, menentukan susunan pemain inti, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.”

    “Saya berbicara dengan semua pemain dan tentu saja saya sudah berbicara dengan Rodrygo,” tutur pelatih asal Spanyol itu.

    Sementara itu, pemain lain yang performanya menuai kritik ialah Vinicius Junior, yang digantikan pada menit ke-78 melawan Osasuna setelah kesulitan memberikan dampak.

    Namun, Alonso tak ambil pusing dan mendukung pemain asal Brasil itu.

    “(Vinicius) terlihat bagus. Kami hanya punya waktu seminggu untuk mempersiapkan diri menghadapi Osasuna dan beberapa hari terakhir ini kami mempersiapkan diri menghadapi Oviedo.”

    “Dia terlihat bagus, kami baru memulai, dan kami semua bersemangat. (Semua pemain) memiliki sikap yang baik dan itu fundamental,” ujar Alonso.

    Terlepas dari itu, Alonso menolak mengatakan bahwa urusan transfer Real Madrid untuk musim panas telah selesai, setelah klub mendatangkan Mastantuono, Trent Alexander-Arnold, Dean Huijsen, dan Alvaro Carreras, tetapi memilih untuk tidak merekrut gelandang.

    “Saya senang dengan skuad yang kami miliki. Anda harus selalu siap jika ada perubahan, tetapi saya senang dengan skuad ini,” kata Alonso.

  • Deretan Pemain Bola dengan Napas Kuda, Seperti Punya ‘Paru-paru Tiga’

    Deretan Pemain Bola dengan Napas Kuda, Seperti Punya ‘Paru-paru Tiga’

    Jakarta

    Aksi pesepakbola di lapangan hijau bukan hanya soal teknik dan taktik pelatih, melainkan juga stamina yang baik. Pesepakbola juga ‘dituntut’ memiliki endurance atau ketahanan untuk bisa bermain full selama 90 menit.

    Ada banyak pesepakbola yang terkenal karena stamina yang kuat seakan memiliki paru-paru tiga. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

    1. Park Ji-Sung

    Park Ji-Sung adalah mantan gelandang Manchester United yang dikenal memiliki stamina sangat kuat. Bahkan ketika ia masih membela PSV, rekan-rekan setimnya menyebut Ji-Sung sebagai ‘tangki oksigen’.

    Ia bisa berlari dengan penuh energi dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya, seakan tanpa merasa kelelahan. Latihan yang keras dilakukan Ji-Sung untuk mencapai kemampuan tersebut.

    “Park Ji-sung memiliki daya tahan seperti pelari marathon,” kata Choi Ju-young, dokter tim nasional muda Korea Selatan tahun 2005 dikutip dari JoongAng Daily.

    2. Gareth Bale

    Mantan pesepakbola Wales, Gareth Bale bisa dikatakan salah satu pesepakbola paling komplit di dunia. Selain memiliki stamina yang kuat, ia juga memiliki kecepatan di atas rata-rata dibanding pemain lain.

    Salah satu momen paling ikonik adalah ketika ia mencetak gol kemenangan di final Copa Del Rey 2014 ketika melawan Barcelona. Pada menit ke-85, ia mencetak gol solo run dari tengah lapangan melewati bek Marc Bartra.

    Kecepatan yang dimiliki Bale sangat luar biasa. Meski ia lari sampai keluar area lapangan, ia tetap bisa mencetak gol yang spektakuler.

    3. Kylian Mbappe

    Kylian Mbappe merupakan pemain sepakbola Prancis yang dikenal dengan kecepatan dan kelincahannya luar biasa. Salah satu contohnya, ketika ia bisa bermain prima di final Piala Dunia 2018 dan membawa gelar juara di usia yang masih sangat muda, yaitu 19 tahun.

    Rutinitas latihan Mbappe mencakup latihan kecepatan, kekuatan, dan latihan pliometrik. Latihan pliometrik adalah jenis latihan fisik yang dirancang untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan otot.

    4.Cristiano Ronaldo

    Cristiano Ronaldo dikenal sebagai pesepakbola yang memiliki etos kerja kuat. Penyerang asal Portugal ini bahkan disebut bisa berlatih lebih keras dibanding rekan-rekan setimnya.

    Rutinitas latihan Ronaldo mencakup latihan kardio intens, latihan beban, hingga latihan interval intensitas tinggi. Selain latihan intens, Ronaldo juga mengedepankan pentingnya masa pemulihan.

    “Saya masih bisa bersaing dengan pemain terbaik dan masih bisa mempertahankan bentuk tubuh saya seperti saat berusia 20 tahun,” kata Ronaldo ketika berusia 36 tahun dikutip dari Men’s Health.

    Tak heran, meski kini Ronaldo sudah menginjak 40 tahun, ia masih tetap aktif sebagai pesepakbola. Padahal di usia tersebut, pesepakbola kebanyakan sudah gantung sepatu.

    NEXT : Ada N’Golo Kante hingga Lionel Messi

    5. N’Golo Kante

    N’Golo Kante dikenal sebagai gelandang yang terlihat tak pernah kelelahan. Ketika ditanya soal kemampuannya itu, gelandang asal Prancis ini mengaku sebenarnya juga merasa lelah. Tapi, menurutnya semua kembali pada mentalitas seorang pemain.

    “Terkadang Anda tidak bisa pulih, tapi semuanya tentang cara mengelola permainan. Bahkan saat Anda lelah, kadang Anda tetap harus maju dan mencoba membuat perbedaan. Terutama, kadang demi menjaga skor tetap seperti itu. Jadi, meskipun lelah, semuanya tergantung pada mentalitas,” kata Kante ketika masih menjadi pemain Chelsea.

    “Sepanjang musim, bersama klub dan staf, kami mencoba mengatur jadwal pertandingan. Artinya, memikirkan cara terbaik untuk berlatih agar siap untuk pertandingan. Kadang kita harus memperpanjang waktu pemulihan untuk menghindari cedera dan bisa memberikan segalanya di setiap pertandingan,” sambungnya.

    6. Luka Modric

    Ketika pesepakbola seusianya sudah banyak yang pensiun, Luka Modric nyatanya masih menjadi andalan. Gelandang Kroasia ini masih bermain reguler di lini tengah Real Madrid meski usianya sudah menginjak 39 tahun.

    Lebih dari satu dekade lalu, pelatih kebugaran pribadinya Vlatko Vucetik merancang program latihan khusus yang disesuaikan secara spesifik untuk dirinya. Program ini mencakup latihan resistance band, penguatan otot inti, dan latihan daya tahan untuk mencegah cedera.

    Ia melakukan rutinitas tersebut 350 kali dalam setahun, baik di rumah, maupun di fasilitas latihan club.

    “Mulai usia 30 tahun, massa otot menurun dengan cepat. Untuk bisa tetap di level yang sama, kamu harus bekerja lebih keras,” kata Vucetic dikutip dari Grada3.

    7. Lionel Messi

    Oleh banyak orang, Lionel Messi dianggap sebagai pesepakbola terbaik sepanjang sejarah. Selain bakat yang luar biasa, ada latihan berat yang harus dijalani oleh striker asal Argentina ini.

    Dikutip dari Goal, latihan fisik Lionel Messi berfokus memastikan tubuhnya benar-benar siap, secara kecepatan. Ia memusatkan perhatiannya pada memaksimalkan kelincahan sebelum setiap hari pertandingan dan melatih kecepatan linearnya.

    Messi juga dianugerahi ketahanan fisik yang luar biasa untuk bermain 90 menit. Selain ketahanan yang luar biasa, Messi dinilai juga memiliki efektivitas penggunaan energi yang sangat baik sehingga bisa konsisten selama 90 menit bermain.

    Dikutip dari FiveThirtyEight, dalam sebuah pertandingan sepakbola sebanyak 66 persen waktu Messi ‘hanya’ jalan kaki. Meski begitu tetap bisa mencetak banyak gol, memberikan asis, dan menciptakan ruang. Hal ini menunjukkan strategi cerdas yang ia lakukan selama bermain.

  • Ditinggal Veteran hingga Juru Taktik jadi Warna Baru Bagi Madrid?

    Ditinggal Veteran hingga Juru Taktik jadi Warna Baru Bagi Madrid?

    JABAR EKSPRES – Musim panas ini tampaknya akan menjadi warna baru bagi Real Madrid, pasalnya sejumlah pemain dirumorkan akan hengkang dari skuad. Termasuk gelandang veteran Luka Modric.

    Menurut laporan terbaru AS Dario, pemain veteran seperti Luka Modric, David Alaba, Lucas Vazquez, dan Fran Garcia dikabarkan tak akan berada di Santiago Bernabeu musim depan.

    Kontrak gelandang asal Kroasia yang sudah menjalani 13 musim sebagai bintang lapangan bersama Madrid itu akan berakhir pada musim panas ini.

    Meskipun dapat diperpanjang beberapa minggu hingga memungkinkan pemain yang akan menginjak usia 40 tahun pada September mendatang itu bermain untuk terakhir kalinya di Piala Dunia Antarklub FIFA.

    BACA JUGA:Kesepakatan Rahasia Leverkusen Bisa Antar Alonso ke Real Madrid

    Namun, tampaknya tidak ada jaminan bahwa ia akan di Bernabeu, meski awal tahun ini, Ancelotti memerintahkan klub untuk memperpanjang kontrak sang pemain.

    Terlebih sang juru taktik, Carlo Ancelotti juga dipastikan hengkang setelah gagal memenuhi target Los Blancos melaju jauh di Liga Champions dan menjadi yang kedua di kompetisi La Liga di bawah Barcelona.

    Kabar hengkangnya Ancelotti diperkuat dengan Xabi Alonso yang kini tengah dikaitkan sebagai pengganti kekosongan kursi di Santiago Bernabeu, yang didatangkan dari Bayer Leverkusen.

    Nama veteran lain yang akan hengkang yaitu, Vazquez yang merupakan salah satu pemain yang kontraknya hampir berakhir. Pemain sayap kanan ini kemungkinan tidak akan dibutuhkan musim depan menyusul kedatangan Trent Alexander-Arnold dan kembalinya Dani Carvajal dari cedera.

    BACA JUGA:Gagal di Liga Champions, Bagaimana Nasib Ancelotti di Real Madrid?

    Dua nama terakhir adalah Alaba dan Garcia yang masih terikat kontrak hingga akhir musim ini, tetapi masih dianggap sebagai pemain yang berpotensi hengkang.

    Alaba merupakan pemain pertama yang mendapat gaji besar di tim ini, diperkirakan mencapai EUR 12 juta setelah pemotongan pajak tetapi belum menunjukkan penampilan terbaiknya sejak cedera ACL yang dialaminya sejak 2023 lalu.

    Sementara Garcia dibawa kembali ke Madrid ketika klausul pembelian kembali diaktifkan untuk mengontraknya kembali dari Rayo Vallecano pada tahun 2023 lalu. Namun, kontribusi pemain berusia 25 tahun itu tidak bisa diharapkan sepenuhnya untuk membela klub sebesar Madrid.

  • Mantan Bintang Real Madrid Marcelo Umumkan Pensiun

    Mantan Bintang Real Madrid Marcelo Umumkan Pensiun

    JAKARTA – Mantan bek Real Madrid dan Brasil, Marcelo, telah mengumumkan pengunduran dirinya PADA usia 36 tahun dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial pada Kamis, 6 Februari 2025.

    Bek kiri tersebut menikmati salah satu karier sepak bola tersukses dalam hal perolehan trofi, meraih lima gelar Liga Champions dan enam kemenangan La Liga selama 19 tahun.

    “Kisah saya sebagai pemain berakhir di sini, tetapi saya masih memiliki banyak hal untuk diberikan kepada sepak bola,” kata Marcelo dalam video yang menunjukkan cuplikan kariernya yang gemilang.

    Marcelo juga menikmati masa-masa penuh trofi di negara asalnya bersama Fluminense, terutama saat membantu mereka mengangkat Copa Libertadores pada 2023 setelah meninggalkan Real Madrid.

    Dia pergi dari Bernabeu setelah meraih gelar Liga Champions 2022 dan sempat bermain sebentar di klub Yunani Olympiacos sebelum berlabuh ke Fluminense.

    Ia meninggalkan tim yang bermarkas di Rio de Janeiro tersebut pada November 2024 setelah bertengkar dengan pelatih kepala Mano Menezes selama pertandingan melawan Gremio.

    Marcelo pertama kali bergabung Real Madrid dari Fluminense pada Januari 2007 saat berusia 18 tahun.

    Ia menghabiskan 15 setengah musim bersama tim tersebut, meninggalkan Bernabeu sebagai pemain paling berprestasi dalam sejarah klub selama 120 tahun dengan 25 trofi.

    Meski demikian, pencapaian itu kini telah dilampaui oleh Nacho, Luka Modric, dan Dani Carvajal.

    Menurut Real Madrid, Marcelo sudah memainkan 546 pertandingan untuk Los Blancos.

    View this post on Instagram

    A post shared by Marcelo Vieira (@marcelotwelve)

    “Salah satu bek kiri terhebat dalam sejarah Real Madrid dan sepak bola dunia. Kami memiliki hak istimewa untuk menyaksikannya dalam waktu yang lama,” kata Presiden Madrid, Florentino Perez, tentang berita tersebut.

    “Ia adalah salah satu legenda terhebat kami dan Real Madrid akan selalu menjadi rumahnya,” ujarnya lagi.

    Marcelo bermain 58 kali untuk Tim Nasonal Brasil, mencetak enam gol. Ia tidak pernah mengangkat trofi internasional utama meskipun bagian dari skuad yang memenangi Piala Konfederasi 2013 di kandang sendiri.

    Ia juga memenangi medali perak dan perunggu bersama negaranya masing-masing pada Olimpiade 2012 dan 2008.

  • Rodri Raih Ballon d’Or 2024, Sabar ya Bang Vini

    Rodri Raih Ballon d’Or 2024, Sabar ya Bang Vini

    Jakarta

    Rodri, gelandang Manchester City sekaligus Timnas Spanyol berhasil meraih Ballon d’Or 2024. Penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepak bola ini diraihnya setelah mengalahkan kandidat kuat lainnya seperti Vinicius Junior (Real Madrid) dan Jude Bellingham (Real Madrid).

    Rodri menjadi pemain Spanyol pertama yang meraih Ballon d’Or sejak Luka Modric pada tahun 2018. Pencapaian gemilang Rodri bersama Manchester City dan Timnas Spanyol di sepanjang tahun 2024 menjadi faktor kunci kemenangannya.

    Kemenangan Rodri ini pun mendapat beragam reaksi dari netizen di media sosial. Banyak yang memberikan ucapan selamat dan memuji penampilan gemilang Rodri sepanjang tahun.

    “Ente emang jago, Bang. Finally, setelah 16 tahun tropi Ballon D’or kembali ke Liga Inggris setelah terakhir yang memenangkan dari EPL adalah Bang Ronaldo sewaktu masih di MU. Selamat, Bang Rodri!,” kata @Fbrnwkwk

    “Meski beberapa orang bilang Vini. Jr. lebih pantas, tapi Rodri juga sangat layak! Jangan cuma liat kontribusi Assist dan Goalnya, tapi peran dia bagi Manchester city dan terutama timnas Spanyol. Selamat!” ungkap @4nggaDPutra

    Di sisi lain, setelah diumumkan menduduki posisi runner-up, Vini mengeluarkan pernyataan resminya. “”Saya akan melakukannya 10x jika memang harus. Mereka tidak akan siap.” ujarnya.

    Alih-alih memberikan semangat, pernyataan ini menuai cibiran dari warganet.

    “Haaland yang tahun kemarin layak dapet juga kek nya ga gini² amat dah, tetep humble,ga banyak omong, terima dengan lapang dada. pantes lu kagak dapet ini penghargaan, soalnya banyak tingkah,” kata @kiadiiii.

    “sifat nya sih yang minus makanya orang banyak gak respek,” ucap @julianurrifani.

    “ballon dor selain dari performa tapi include sama sikap sportmanship nya, kalo lu masih gitu” aja kelakuan nya jangan harap nyentuh piala ballon do,” kata @_diosama

    “dia harus mulai bermain adil, berhenti bersikap kasar saat menguasai bola, tenang, menghargai bola, tahu bahwa itu adalah pekerjaan seperti pekerjaan lainnya.” ujar
    @Bobiwayn.

    Tapi sejumlah warganet tetap memberikan semangat pada Vini, salah satunya dari @jopmarista.

    “Sabar yaa bang Vini, namanya juga award yg dipilih berdasarkan vote, jadinya pasti subjektif voters. Tapi itu ga ngurangin kehebatan lu di lapangan kok bang Vin,” ucapnya

    (afr/afr)