Tag: Luciano Spalletti

  • Gennaro Gattuso Berjanji Menciptakan “Keluarga” di Timnas Italia

    Gennaro Gattuso Berjanji Menciptakan “Keluarga” di Timnas Italia

    JAKARTA – Pelatih baru Tim Nasional (Timnas) Italia, Gennaro Gattuso, berjanji untuk memulihkan semangat dan menciptakan keluarga di tim yang tengah babak belur, dengan tujuan mengamankan kualifikasi untuk Piala Dunia 2026 setelah Azzurri absen dua kali berturut-turut.

    Gattuso menggantikan Luciano Spalletti, yang dipecat bulan ini setelah kalah 0-3 dari Norwegia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Spalletti resmi mengundurkan diri setelah mengawasi pertandingan terakhirnya, kemenangan 2-0 melawan Moldova.

    “Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya tentu berharap dapat melaksanakan tugas tersebut. Saya tahu pekerjaan ini tidak akan mudah, tetapi tidak ada yang mudah dalam hidup ini,” kata Gattuso, yang baru-baru ini meninggalkan klub Kroasia, Hajduk Split, setelah finis di posisi ketiga di liga utama negara tersebut.

    Dijuluki “Ringhio” (Growler) karena sikapnya yang ulet di lapangan, pria berusia 47 tahun ini memperoleh 73 caps untuk Timnas Italia dan merupakan anggota kunci dari skuad pemenang Piala Dunia 2006.

    Para suporter berharap karakternya yang kuat dapat membantu tugas membawa juara dunia empat kali itu ke Piala Dunia 2026, yang akan dimainkan di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

    Italia, yang berada di urutan ketiga dalam Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026, akan menjamu Estonia pada 5 September 2025 sebelum menghadapi Israel tiga hari kemudian.

    “Tujuan saya adalah siapa pun yang datang ke tempat latihan datang dengan antusiasme besar dan untuk menciptakan kekeluargaan,” kata Gattuso, yang menurut sumber di Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) diberi kontrak satu tahun.

    Gattuso menghabiskan sebagian besar karier bermainnya di AC Milan, di mana ia memenangi dua gelar Liga Champions dan dua gelar Serie A, sebelum kembali melatih klub tersebut dari tahun 2017 hingga 2019. Sebagai seorang manajer, ia memenangi Coppa Italia bersama Napoli pada 2020.

    “Tujuan utama adalah untuk menciptakan rasa memiliki bagi tim Azzurri,” kata Gattuso selama presentasinya di sebuah hotel mewah di pusat Kota Roma, seperti dilansir ESPN.

    Pelatih baru tersebut mengatakan bahwa ia yakin para pemain merasakan tekanan karena tidak lolos kualifikasi untuk dua Piala Dunia berturut-turut. Hal itu membebani kinerja tim.

    “Kita harus pandai bereaksi. Hanya mereka yang bereaksi dan memberikan segalanya yang dapat keluar dari situasi ini,” katanya.

    Saat ini, Italia baru mengemas tiga poin dari dua laga yang sudah dijalani, satu menang dan satu kekalahan.

    Italia tergabung di Grup I bersama Norwegia, Israel, Estonia, dan Moldova.

  • Il Lupi Incar Kemenangan Kedelapan Beruntun Saat Jamu Bianconeri

    Il Lupi Incar Kemenangan Kedelapan Beruntun Saat Jamu Bianconeri

    JAKARTA – Duel panas akan tersaji di Stadio Olimpico pada Minggu malam 6 April, ketika AS Roma menjamu Juventus dalam lanjutan Serie A. Kedua tim hanya terpaut tiga poin di klasemen sementara, dan kemenangan bagi tuan rumah akan membuat mereka menyamai raihan poin sang tamu sekaligus mempertegas kebangkitan mereka di bawah asuhan Claudio Ranieri.

    Roma datang ke pertandingan ini dalam performa terbaiknya musim ini. Kemenangan 1-0 atas Lecce pekan lalu—berkat gol telat Artem Dovbyk—menjadi kemenangan ketujuh secara beruntun di liga bagi Giallorossi.

    Di tangan pelatih interim Claudio Ranieri, yang kini menjalani masa ketiga sebagai pelatih klub masa kecilnya, Roma tampil jauh lebih solid dan efisien. Dalam tujuh kemenangan tersebut, mereka hanya kebobolan satu gol, dan menjaga enam clean sheet—jumlah yang sama dengan yang mereka raih dalam 23 laga pertama musim ini.

    Kini, Roma berpeluang mencatatkan delapan kemenangan beruntun di Serie A untuk kelima kalinya dalam sejarah mereka—terakhir terjadi pada tahun 2016 di bawah Luciano Spalletti. Lebih dari itu, mereka juga telah menyalip Lazio, Fiorentina, dan AC Milan dalam perebutan tiket ke kompetisi Eropa, dan kemenangan atas Juventus akan semakin memperkuat posisi mereka di empat besar sebelum menghadapi Derby della Capitale pekan depan.

    Secara historis, Roma cukup tangguh saat menjamu Juventus. Dalam 10 laga kandang terakhir melawan Bianconeri di Serie A, mereka hanya kalah dua kali, dan mencetak gol dalam sembilan laga di antaranya. Namun Juventus bukan lawan yang mudah ditaklukkan. Sejak hasil imbang tanpa gol pada pertemuan pertama musim ini di Turin, Juve hanya kalah sekali dalam sembilan pertemuan terakhir dengan Roma di liga.

    Juventus sendiri sedang berada dalam fase transisi. Setelah hasil buruk berturut-turut, Thiago Motta dipecat dan digantikan oleh mantan bek andalan klub, Igor Tudor. Pelatih asal Kroasia itu langsung membawa kemenangan tipis 1-0 atas Genoa di laga debutnya pekan lalu, berkat gol indah dari Kenan Yildiz. Kemenangan itu menjadi sangat krusial, karena menjaga harapan Juventus untuk finis di empat besar tetap hidup, meskipun mereka saat ini masih berada di luar zona Liga Champions.

    Musim ini bukanlah musim terbaik Juventus. Mereka sudah tersingkir dari Liga Champions dan Coppa Italia dengan cara yang memalukan, masing-masing oleh PSV Eindhoven dan Empoli. Situasi keuangan klub yang tak sehat membuat mereka wajib mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan, atau risiko krisis finansial bisa menjadi nyata.

    Di kubu tuan rumah, Claudio Ranieri mendapatkan kabar baik dengan kembalinya dua pemain bertahan Zeki Celik dan Devyne Rensch dari cedera. Namun kehilangan Paulo Dybala, yang absen hingga akhir musim, menjadi pukulan besar.

    Dalam formasi 3-4-2-1, Matias Soule dan kapten Lorenzo Pellegrini akan mendukung Artem Dovbyk di lini depan. Sementara itu, Mats Hummels, yang baru saja mengumumkan akan pensiun akhir musim ini, tetap menjadi pilar utama di lini belakang bersama Gianluca Mancini dan Evan Ndicka. Kiper Mile Svilar juga menjadi sorotan berkat performanya yang luar biasa musim ini, dengan catatan penyelamatan terbaik kedua di lima liga top Eropa sejak awal 2025.

    Dari pihak Juventus, Federico Gatti menjadi tambahan terbaru dalam daftar cedera yang menambah pusing Igor Tudor, yang kemungkinan besar akan kembali menggunakan formasi tiga bek. Duet Kenan Yildiz dan Dusan Vlahovic akan menjadi andalan di lini depan. Yildiz sendiri kini menyamai rekor Moise Kean sebagai remaja dengan jumlah gol terbanyak untuk Juventus di Serie A abad ini, yakni tujuh gol.

    Laga ini menjadi sangat krusial bagi kedua tim, baik dalam konteks rivalitas maupun perburuan tiket Liga Champions. Roma tengah terbang tinggi dan ingin melanjutkan momentum positif, sementara Juventus harus membuktikan bahwa mereka masih layak diperhitungkan di papan atas sepak bola Italia.

    Prakiraan Susunan Pemain

    AS Roma : Svilar; Mancini, Hummels, Ndicka; Celik, Kone, Paredes, Angelino; Soule, Pellegrini; Dovbyk

    Juventus : Di Gregorio; Kalulu, Veiga, Kelly; Gonzalez, Locatelli, Thuram, McKennie; Koopmeiners, Yildiz; Vlahovic