Tag: Louis van Gaal

  • Isu Louis van Gaal Tangani Timnas Indonesia Hebohkan Netizen, Informasi Resmi Akan Diumumkan Besok!

    Isu Louis van Gaal Tangani Timnas Indonesia Hebohkan Netizen, Informasi Resmi Akan Diumumkan Besok!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Louis van Gaal dikabarkan bakal menjadi pelatih baru Timnas Indonesia. Isu tersebut viral di media sosial dalam 24 jam terakhir setelah pelatih asal Belanda itu disebut akan menggelar konferensi pers penting pada Senin (20/10).

    Kabar itu berawal dari laporan media Belanda, 433, yang menulis, “Senin ini, mantan pelatih kepala [Belanda] Louis van Gaal akan mengadakan konferensi pers di mana ia akan membawa berita besar. Menurut Anda apa yang akan dia ungkapkan?”

    Pernyataan itu kemudian memicu spekulasi bahwa Van Gaal akan diumumkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia.

    Ia disebut bakal menggantikan Patrick Kluivert yang baru saja berpisah dengan PSSI pada Kamis (16/10).

    Isu ini semakin ramai setelah jurnalis olahraga asal Spanyol, Victor Catalina, menulis di media sosialnya, “Selamat datang Louis van Gaal,” disertai emoji bendera Indonesia.

    Unggahan tersebut membuat banyak netizen Tanah Air percaya bahwa Van Gaal benar-benar akan menangani skuad Garuda.

    Hingga kini, PSSI belum memberikan klarifikasi resmi terkait rumor tersebut.

    Namun, perbincangan tentang kemungkinan eks pelatih Manchester United dan timnas Belanda itu menjadi pelatih Timnas Indonesia terus menjadi sorotan publik sepak bola nasional. (zak/fajar)

  • Bek Barcelona Absen, Spanyol Krisis Lini Pertahanan Lawan Belanda

    Bek Barcelona Absen, Spanyol Krisis Lini Pertahanan Lawan Belanda

    JAKARTA – Spanyol tidak hanya kehilangan bek Barcelona Pau Cubarsi yang cedera engkel, tetapi juga terancam tak bisa diperkuat bek tengah Robin Le Normand. Spanyol mengalami krisis pertahanan saat menghadapi Belanda pada laga kedua perempat final UEFA Nations League di Stadion Mestalla, Senin, 24 Maret 2025 dini hari WIB.

    Cubarsi sudah pasti absen karena cedera yang dialami saat bermain imbang 2-2 pada laga pertama di Rotterdam. Di laga itu, Cubarsi sudah harus ditarik keluar akibat cederanya di menit 41. Bek berusia 18 ini pun langsung kembali ke klub untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

    “Setelah menjalani pemeriksaan yang dilakukan tim medis, akhirnya diputuskan pemain yang bersangkutan kembali ke klubnya, Barcelona. Dia akan menjalani pemulihan dari cedera pada engkel kanan,” demikian penjelasan resmi dari federasi.

    Persoalannya, tidak hanya Cubarsi tetapi juga Robin Le Normand yang harus menjalani perawatan setelah kena hajar bek Belanda Jorrel Hato. Pelanggaran keras itu berbuah kartu merah yang menjadikan Belanda harus bermain dengan 10 orang sejak menit 81.

    Keunggulan jumlah pemain yang kemudian dimanfaatkan La Roja untuk mengejar ketinggalan sebelum akhirnya gelandang Mikel Merino mencetak gol di injury time yang mengubah skor menjadi imbang.

    Meski mendapat tekel dari Hato, namun Le Normand yang menjadi tandem Cubarsi masih bisa melanjutkan pertandingan. Namun dia masih merasakan sakit pada engkel.

    Ini yang menjadikan bek tengah Atletico Madrid ini berada dalam pantauan tim medis. Pelatih Luis de la Fuente pun maish menunggu kepastian apakah Le Normand bisa diturunkan atau tidak di laga penentuan tersebut.

    Bila Le Normand tidak bisa tampil maka De la Fuente kehilangan lima bek. Sebelumnya, Aymeric Laporte, Dani Vivian dan Inigo Martinez sudah dicoret karena problem cedera.

    Kini, Cubarsi dan Le Normand juga tidak bisa bermain sehingga lini belakag Spanyol mengalami krisis.

    Pasalnya, De la Fuente hanya memiliki tiga bek tengah Dean Huijsen, Raul Asencio dan Mario Gila yang bermain di Lazio. Gila menjadi pemain terakhir yang dipanggil karena Spanyol dalam situasi darurat di sektor pertahanan.

    Hanya ketiganya memang masih minim pengalaman. Bahkan Huijsen yang bermain di Bournemouth masih berusia 19. Sedangkan Gila belum pernah masuk timnas senior.

    Spanyol sedikit diuntungkan karena berhasil menahan Belanda di lag pertama. Namun mereka pun tak bisa meremehkan tim Oranje yang bakal menurunkan skuad terbaik. Pelatih Louis van Gaal pun optimistis menghadapi laga tersebut.

    Gelandang Barca Frenkie de Jong kembali menjadi andalan Van Gaal di lini tengah. De Jong sesungguhnya baru sembuh dari sakit yang menjadikan dirinya absen saat Barca menang 4-1 atas Atletico di La Liga Spanyol.

    Namun, gelandang berusia 27 ini sudah dimainkan di laga pertama tersebut meski kemudian ditarik keluar di menit 74.

    “Kita lihat saja nanti. Yang jelas, saya bisa bermain selama 90 menit. Saya sudah fit kembali dan tidak ada masalah dengan engkel,” ucap De Jong yang terpaksa absen di Euro 2024 karena cedera engkel yang cukup parah.

  • Patrick Kluivert dan Mimpi Lolos ke Piala Dunia

    Patrick Kluivert dan Mimpi Lolos ke Piala Dunia

    Shin Tae-yong dipecat dari kursi pelatih Timnas Indonesia digantikan Patrick Kluivert. Ini membuka babak baru dalam drama panjang sepak bola nasional. Keputusan yang disebut sebagai langkah strategis ini kembali mengungkap pola lama: ambisi besar yang tidak didukung eksekusi matang. Pergantian pelatih di tengah jalan bukan hal baru, tetapi kali ini, harapan suporter bertumpu pada satu pertanyaan: apakah ini benar-benar perubahan atau sekadar nama baru?

    Shin Tae-yong bukan sekadar pelatih, ia membawa perubahan signifikan. Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia bermain lebih percaya diri di panggung internasional, dan menunjukkan potensi besar. Namun, tuntutan untuk lolos ke Piala Dunia 2026 menjadi beban yang terlalu berat. Ketika target ini tampak sulit dicapai, ia harus meninggalkan posisinya.

    Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut pemecatan ini sebagai langkah strategis. Namun, publik bertanya-tanya: apa strategi sesungguhnya? Naturalisasi pemain sering disebut menjadi solusi instan, tetapi tanpa perencanaan jangka panjang, langkah ini sekadar tambal sulam yang tak menjamin keberhasilan.

    Masuknya Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong sempat memicu reaksi keras. Sebagai mantan striker kelas dunia, ia memiliki reputasi gemilang di lapangan. Namun, catatan kepelatihannya jauh dari mengesankan. Bahkan, rumor duet dengan Louis van Gaal, meski terdengar menjanjikan, tidak menjamin hasil instan.

    “Nama besar tidak cukup,” tegas Unggul Indra, presiden kelompok suporter La Grande kepada media. “Kami butuh perubahan nyata, bukan sekadar simbol.” Tagar #SaveSTY pun sempat menggema di media sosial, mencerminkan skeptisisme publik.

    Suporter kita mudah mendewakan figur, seperti Shin Tae-yong, padahal ia baru sebatas pelatih kelas Asia.

    Viral insiden akun kereta cepat Whoosh yang terang-terangan mengkritik Kluivert semakin menegaskan sentimen negatif. Meskipun permintaan maaf telah disampaikan, insiden ini menunjukkan betapa emosionalnya penggemar sepak bola Indonesia.

    Target lolos ke Piala Dunia seharusnya menjadi tolok ukur transformasi sepak bola nasional, bukan sekadar ambisi kosong. Secara teknis, peluang itu ada, terutama jika Indonesia mampu mengalahkan Australia, Bahrain, dan China. Namun, tanpa pembenahan mendasar dalam sistem, harapan ini hanya akan menjadi ilusi.

    Sejarah sepak bola Indonesia mencatat pola yang berulang: euforia harapan besar yang diikuti kegagalan.

    Dukungan luar biasa dari suporter, yang diakui dunia internasional, menjadi modal penting. Kevin Diks, pemain naturalisasi, bahkan menyebut suporter Indonesia sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Namun, dukungan itu tidak cukup jika sistem tetap rapuh.

    Masalah Indonesia bukan hanya pelatih, melainkan sistem yang belum matang. Infrastruktur yang terbatas, tata kelola yang lemah, serta tekanan politik dan bisnis menjadi hambatan utama. Tanpa perbaikan signifikan, siapa pun pelatihnya akan menghadapi tantangan yang sama. Ambisi besar tanpa dasar yang kokoh hanya akan menghasilkan kekecewaan.

    Patrick Kluivert, setelah resmi memimpin, akan memikul tekanan berat. Ia harus memenuhi ekspektasi tinggi di tengah sistem yang belum siap mendukung. Jika gagal, ia hanya akan menjadi bagian dari daftar panjang pelatih yang dikorbankan ekspektasi berlebihan.

    Pergantian pelatih ini kembali mencerminkan pola lama: mengganti wajah tanpa mengubah fondasi. Nama besar seperti Patrick Kluivert mungkin memberi daya tarik sementara, tetapi tanpa strategi yang matang, hasilnya akan sama. Suporter tidak ingin drama panjang tanpa solusi nyata. Mereka menginginkan sistem yang kuat, strategi jangka panjang, dan pelatih yang diberi waktu untuk membangun. Bahwa Indonesia atau PSSI terlihat belum serius soal pembinaan. Tidak ada kompetisi usia muda. Harusnya paralel, ada kompetisi U-15 sampai U-21.

    Satu hal lagi yang menjadi sorotan adalah betapa mudahnya publik terbuai mimpi besar yang dijual oleh pemangku kepentingan. Pertanyaan pentingnya: apakah sepak bola Indonesia benar-benar siap untuk maju, atau hanya kembali menjual mimpi besar kepada publik?

  • Patrick Kluivert Siap Terapkan Formasi 4-3-3 di Timnas Indonesia

    Patrick Kluivert Siap Terapkan Formasi 4-3-3 di Timnas Indonesia

    JAKARTA – Patrick Kluivert, pelatih baru Timnas Indonesia, mengungkapkan strategi awal yang akan diterapkan kepada skuad Garuda. Dalam sesi konferensi pers yang berlangsung di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Minggu 12 Januari, Kluivert mengungkapkan kecintaannya terhadap sepak bola menyerang dan penguasaan bola. Sebagai langkah awal, ia akan menerapkan formasi 4-3-3, yang menurutnya sangat efektif untuk tim yang ingin menguasai permainan.

    Kluivert menyatakan bahwa formasi tersebut sudah pernah ia aplikasikan saat membantu Louis Van Gaal menangani Timnas Belanda pada Piala Dunia 2014, di mana Belanda berhasil finis di peringkat ketiga. “Saya suka bermain sepakbola yang menyerang, saya suka kalau tim kami punya penguasaan bola yang bagus,” ujar Kluivert. Ia menambahkan bahwa meskipun formasi 4-3-3 sudah pernah diterapkan, ia akan lebih dulu menilai kondisi pemain Timnas Indonesia untuk memastikan sistem ini cocok diterapkan.

    Kluivert juga menekankan pentingnya adaptasi dalam permainan sepak bola. “Saya akan melihat terlebih dahulu bagaimana kemampuan dan kenyamanan pemain. Setelah itu, kita akan implementasikan sesuai dengan kebutuhan pertandingan,” jelasnya.

    Pelatih asal Belanda ini juga mengingatkan bahwa sistem permainan bisa berubah sesuai dengan situasi di lapangan dan lawan yang dihadapi. “Para pemain harus memiliki sikap adaptif dan tahu apa yang harus dilakukan dalam berbagai situasi,” tambahnya.

    Kinerja Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia akan langsung diuji pada dua laga mendatang dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C. Indonesia akan menghadapi Australia di kandang pada 20 Maret 2025, dan Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat ini, Timnas Indonesia berada di peringkat ketiga Grup C dengan enam poin, dengan jarak tipis dari Australia yang berada di posisi kedua dengan tujuh poin.

    Sementara itu, dalam sesi terpisah, Kluivert juga berjanji akan memberikan kemampuan terbaiknya untuk membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. “Saya sangat bersyukur mendapat kesempatan ini dan akan memberikan yang terbaik untuk mencapai target. Semua pemain berada di jalur yang sama, dan kami akan melewatinya bersama,” ungkap Kluivert dengan penuh semangat.

    Kluivert juga berbagi pengalaman pertamanya bertemu dengan suporter fanatik Indonesia saat tiba di Bandara Soekarno Hatta. “Ketika tiba di bandara, semua berjalan lancar, tapi begitu keluar, orang-orang datang berdesakan. Saya suka semangat yang terlihat, itu adalah semangat Indonesia,” tuturnya, menunjukkan antusiasme yang besar terhadap dukungan suporter Indonesia.

    Kluivert resmi menandatangani kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun, dan ia akan didampingi oleh asisten pelatih asal Belanda, Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Dua pelatih Indonesia juga akan dilibatkan dalam tim asisten.

    Timnas Indonesia berharap bisa memaksimalkan kesempatan untuk meraih hasil positif dalam kualifikasi ini dan mengukir sejarah di ajang Piala Dunia 2026.

  • Strategi Awal Patrick Kluivert untuk Skuad Garuda, Formasi 4-3-3, Pelatih Timnas Pakai Peci Hitam

    Strategi Awal Patrick Kluivert untuk Skuad Garuda, Formasi 4-3-3, Pelatih Timnas Pakai Peci Hitam

    TRIBUNJATIM.COM – Patrick Kluivert telah diperkenalkan sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia.

    Ia merupakan pengganti Shin Tae Yong.

    Kini Patrick Kluiverti siap untuk menerapkan formasi 4-3-3.

    Patrick Kluivert turut membeberkan strategi awal yang bakal ia terapkan kepada Skuad Garuda.

    Patrick yang sangat suka dengan sepakbola menyerang akan menerapkan formasi 4-3-3.

    Formasi tersebut menurutnya ia dapatkan saat membantu Louis Van Gaal menangani Timnas Belanda pada Piala Dunia 2014.

    Kala itu, tim berjuluk Orange tersebut finis di peringkat ketiga.

    “Saya suka bermain sepakbola yang menyerang, saya suka kalau tim kami punya football possession yang bagus,” kata Patrick Kluivert di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Minggu (12/1/2025).

    “Saya suka bermain 4-3-3, pernah diterapkan di bawah Louis van Gaal, tetapi saya juga ingin memastikan para pemain merasa nyaman,” sambungya.

    Lebih lanjut, eks pelatih Timnas Curacao tersebut mengatakan bahwa untuk menerapkan formasi tersebut di dalam pertandingan, dirinya akan lebih dulu melihat materi pemain.

    Penerapan strategi juga disesuaikan dengan jalannya pertandingan dan materi tim lawan seperti apa.

    “Jadi terlebih dahulu saya ingin lihat para pemain cocok di mana, baru kita implementasikan. Karena dalam bermain sepak bola, sistematik bisa saja berubah di lapangan,” ucap Patrick Kluivert.

    “Dengan sistem 4-3-3, para pemain perlu punya sikap adaptif, mereka harus tahu mau melakukan apa di situasi seperti apa,” pungkasnya.

    Kinerja Patrick Kluivert langsung akan dilihat saat skuad Garuda menjalani dua laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C periode Maret mendatang.

    Jay Idzes CS dijadwalkan akan away ke markas Australia pada 20 Maret 2025, dan menjamu Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

    Kluivert Kenakan Peci Hitam saat Dikenalkan Jadi Pelatih Timnas

    Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert saat menerima jersey Timnas Indonesia dalam sesi konferensi pers yang diadakan oleh PSSI di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu (12/1/2025). (YouTube PSSI TV)

    Pelatih teranyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert telah secara resmi dikenalkan oleh jajaran pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), pada Minggu (12/1/2025).

    Dalam pengenalannya itu, Kluivert tampak mengenakan kemeja putih, dibalut dengan jas dan celana panjang berwarna abu-abu serta dilengkapi dasi biru dan kopiah berwarna hitam.

    Saat dikenalkan, pelatih asal Belanda tersebut mengutarakan first impression atau kesan pertama saat tiba di Indonesia pada, Sabtu (11/1/2025) malam.

    Kluivert mengaku, dirinya takjub dengan penyambutan yang dilakukan oleh para suporter dan warga Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

    “Kami datang di bandara dan semua orang mengerumuni kami, ketika kami melewati jalan keluar, kami keluar, lalu semua orang berkerubung ke kami,” kata Kluivert saat jumpa pers di Ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

    Dengan adanya sambutan yang hangat tersebut, eks pemain Barcelona FC itu mengaku melihat adanya semangat dari warga Indonesia.

    “Saya sangat menyukai passion para fans Indonesia, saya bisa lihat semangat orang-orang Indonesia di sini,” ujar dia.

    Tak cukup di situ, dalam momen ini pesepakbola yang juga pernah menjadi asisten Louis Van Gaal tersebut juga mengaku menyukai beragam masakan Indonesia.

    Dirinya bahkan sudah menyempatkan diri untuk makan-makan saat tiba semalam di Tanah Air.

    “Ya kami makan besar, saya suka makanannya, jadi saya tidak bisa komplain soal makanan itu,” ujar dia.

    Secara garis besar, Kluivert mengaku tidak merasa terkejut dengan cita rasa khas Nusantara.

    “Saya tidak terkejut dengan makanan Indonesia,” tutup Kluivert.

    Dalam prosesi pengenalan Kluivert digelar di Ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta yang turut dihadiri oleh Ketum PSSI Erick Thohir dan sederet Exco PSSI.

    Dalam agenda pengenalan itu, Kluivert turut membeberkan perihal misi utama dirinya menukangi Timnas Indonesia. Kata Kluivert, pertandingan kontra Australia di lanjutan kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026 Zona Asia menjadi salah satu misi penting bagi dirinya.

    “Rencana saya terkualifikasi ke Piala Dunia, jadi kami ingin coba ketat lawan Australia,” kata Kluivert.

    Seperti diketahui, Indonesia yang tergabung dalam Grup C akan menghadapi Australia dengan menjalani laga tandang 20 Maret 2025, dan akan menantang Bahrain di kandang pada 25 Maret 2025.

    Pada kedua pertandingan itu, dianggap Kluivert menjadi tantangan terbesar di awal mula dirinya meracik Timnas Indonesia.

    Perihal dengan target dari pertandingan tersebut, Kluivert berharap Indonesia bisa meraih minimal empat poin.

    “Lalu kami juga ingin ketat lawan Bahrain, kami ingin mendapat 4 poin di kantong,” beber dia.

    Meski demikian, Kluivert beranggapan ambisi untuk meraih poin penuh dalam kedua laga itu akan tetap menjadi harapan dirinya.

    Terpenting kata Kluivert, Indonesia akan fokus terlebih dahulu melakoni laga melawan Australia yang dimana, anak asuhnya akan bermain tandang.

    “Kami ingin dapat 6 poin, tapi dengan catatan, kami juga harus menghargai lawan pertama (Karena lawan Australia main kandang),” ujar dia.

    Berita Bola dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Tantangan Besar Menanti Patrick Kluivert

    Tantangan Besar Menanti Patrick Kluivert

    JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih terbaru. Mantan penggawa AC Milan dan Barcelona ini diikat kontrak dua tahun sampai 2027 dengan opsi perpanjangan.

    Kluivert juga akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih dari Belanda, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, PSSI juga menegaskan akan ada dua pelatih lokal Indonesia yang menjadi asisten pelatih.

    Namun penunjukkan Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong (STY) mengundang pro dan kontra. Tak sedikit suporter Tim Nasional Indonesia kecewa dengan pergantian pelatih mendekati pertandingan krusial putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (kanan) memerhatikan pergerakan para pemainnya pada laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Timnas Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (ANTARA/Muhammad Adimaja/aww)

    Tapi di sisi lain, kinerja STY selama lima tahun terakhir juga dipertanyakan. Pengamat sepak bola mengkritik gaya kepelatihan STY yang kerap ‘coba-coba’ taktik saat pertandingan penting.

    Antusias Besut Indonesia

    Ketua PSSI Erick Thohir mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong dalam konferensi pers yang digelar di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2025). Dalam kesempatan itu, PSSI mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Korea Selatan tersebut demi kebaikan Timnas Indonesia.

    “Tentu kita ucapkan terima kasih kepada kinerja coach Shin Tae-yong selama ini dan hubungan saya sangat baik,” kata Erick.

    Ia tidak menjelaskan secara rinci soal alasan PSSI memutus kerja sama dengan STY. Namun Erick Thohir menegaskan pemecatan ini tidak dilakukan secara mendadak. Keputusan ini, menurut PSSI, sudah dipikirkan sejak Oktober 2024 ketika Indonesia melawat ke China dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Tak butuh waktu lama bagi PSSI untuk kemudian menunjuk suksesor STY. Pilihan tersebut jatuh kepada Patrick Kluivert, pria asal Belanda yang memiliki karier cemerlang sebagai pemain.

    Patrick Kluivert saat membela timnas Belanda. (Transfermarkt)

    Kluivert mengawali karier bermainnya bersama Ajax Amsterdam, di mana ia menyabet berbagai gelar mayor mulai dari Eredivisie, Liga Champions, Piala Super UEFA, hingga Piala Interkontinental. Ia kemudian berseragam AC Milan, Barcelona, Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven, dan terakhir Lille sebelum gantung sepatu pada 2008.

    Meski mentereng saat masih aktif bermain, karier Kluivert sebagai pelatih bisa dibilang biasa-biasa saja. Ia mengawali karier kepelatihannya sebagai asisten Louis van Gaal di Timnas Belanda pada Piala Dunia 2014 di Brasil.

    Pada 2015, ia menukangi Timnas Curacao untuk kualifikasi Piala Dunia 2018 dan kualifikasi Piala Karibia 2017. Pengalaman lainnya termasuk menjabat direktur olahraga di Paris Saint-Germain dan akademi Barcelona, melatih tim Ajax U-19, dan menjadi asisten Clarence Seedorf di Timnas  Kamerun.

    Sebelum setuju menukangi Indonesia, Patrick Kluivert melatih klub Turki, Adana Demirspor. Ia juga pernah menjabat sebagai direktur akademi Barcelona.

    Patrick Kluivert saat menjadi asisten pelatih Louis Van Gaal yang menukangi timnas Belanda. (KNVB)

    Sesaat setelah diumumkan sebagai pelatih Indonesia menggantikan STY, Kluivert mengaku sangat antusias dengan pekerjaan barunya.

    “Perasaannya tentu luar biasa dan tentu sangat menginspirasi. Semua orang tahu Indonesia memiliki budaya sepak bola yang sangat bersemangat dan passion luar biasa untuk permainan ini,” kata Kluivert di akun media sosial Fabrizio Romano.

    “Menjadi bagian dari negara ini dengan aspirasi yang sangat besar adalah sebuah kehormatan dan tanggung jawab besar bagi saya,” lanjut pria kelahiran 1 Juli 1976 tersebut.

    Tantangan Besar

    Patrick Kluivert dihadapkan pada tantangan berat bersama Tim Garuda. Jay Idzes dan kolega akan menghadapi laga krusial putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Skuad Garuda telah melakoni enam pertandingan dan menempati peringkat tiga dengan enam poin di Grup C. Masih ada empat laga tersisa yang akan menjadi penentu kelolosan timnas ke ajang sepak bola terbesar ini.

    Indonesia akan bertandang ke markas Australia pada 20 Maret 2025, kemudian menghadapi Bahrain dan China di Jakarta, serta terakhir menghadapi Jepang pada 10 Juni.

    Ini bisa dikatakan target jangka pendek bagi Kluivert, sekaligus menjadi momen untuk membuktikan kepada para peragu soal kemampuannya menukangi timnas.

    Pertandingan tandang ke Sydney menghadapi Australia pada 20 Maret 2025 dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 akan menjadi tantangan pertama Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia. (ANTARA/Hafidz Mubarak)

    “Tentu saya sangat bersemangat memberikan kontribusi untuk kemajuan serta kesuksesan tim ini dan saya menantikan untuk bekerja sama dengan semua orang untuk tujuan kami,” ucap Kluivert.

    “Misi kami tentu saja lolos ke Piala Dunia tahun depan. Saya pikir kami memiliki kemampuan dan kekuatan dan gairah untuk mencapainya,” kata Kluivert lagi.

    Namun tantangan Patrick Kluivert tentu saja bukan sekadar bagaimana memenangkan pertandingan di lapangan. Ia masih harus memenangkan hati suporter timnas yang sejauh ini masih memandang sebelah mata kehadirannya.

    Dan yang pasti, Patrick Kluivert mesti lebih dulu membangun chemistry dengan para pemain. Adanya friksi di ruang ganti antara sejumlah pemain dan STY disebut menjadi salah satu penyebab ketidakharmonisan tim.

    Erick Thohir sendiri mengungkapkan setidaknya ada dua penyebab pemecatan STY dari jabatan pelatih timnas. Pertama komunikasi, kedua taktik.

    STY hanya bisa berbahasa Korea Selatan meski sudah lima tahun membesut Timnas Indonesia. Tanpa bahasa Inggris, yang merupakan bahasa internasional, padahal penggawa timnas diisi mayoritas pemain diaspora yang bermain di luar negeri membuat komunikasi pemain dan pelatih menjadi sedikit terhambat.

    Bahasa dan Taktik

    Meski menyebut pergantian pelatih di 2,5 bulan sebelum melawan Australia adalah sebuah perjudian, pengamat sepak bola Anton Sanjoyo mendukung PSSI memilih pelatih berbahasa Belanda.

    “Karena 80-90 persen pemain Indonesia sekarang yang ada di tim senior adalah diaspora Belanda,” kata Anton.

    Dengan pelatih berbahasa Belanda dan menggunakan Inggris sebagai bahasa keduanya, Anton yakin tidak ada kesulitan dalam transfer of knowledge. Ia juga yakin pelatih baru yang berbahasa Belanda juga bisa membuka komunikasi awal demi membangun tim yang kondusif.

    Sedangkan soal taktik, Erick menilai ada dinamika yang cukup kompleks dan sudah muncul sebelum laga kontra China pada pertengahan Oktober tahun lalu. Indonesia yang diprediksi bisa membawa pulang tiga angka malah menyerah 1-2 di kendang China.

    STY kala itu mengganti tiga pemain di awal babak kedua, yaitu Mees Hilgers, Shyane Pattynama, dan Witan Sulaeman. Ia mengklaim pergantian dilakukan karena ada pemain cedera dan juga masalah kebugaran.

    Pesepak bola Timnas Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum melawan Timnas Jepang pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024). (ANTARA/Aprillio Akbar/am)

    Pengamat sepakbola lainnya, Kesit Handoyo, mengkritik STY yang dinilai sering melakukan bongkar pasang pemain sehingga merugikan tim. Kesit menilai perlu ada kerangka tim yang pasti agar para pemain bisa membangun chemistry dan rasa percaya diri dengan baik.

    “Kalau hasilnya positif oke ya, tapi kan lebih banyak negatifnya daripada positifnya ketika perombakan itu dilakukan dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Ini yang menurut saya jadi kebiasaan buruk Shin Tae-yong,” kata Kesit.

    Namun terlepas dari segala tantangan yang dihadapi, Patrick Kluivert mengaku butuh dukungan seluruh bangsa Indonesia di belakang ia dan timnas.

    “Dan saya pikir, bersama-sama kami bisa meraih banyak hal besar,” pungkas Kluivert.

  • Louis van Gaal Tak Jadi Dirtek PSSI?

    Louis van Gaal Tak Jadi Dirtek PSSI?

    JAKARTA – Nama Louis van Gaal mencuat seiring pergantian pelatih Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.

    Eks Manajer Manchester United itu pun dirumorkan bakal menduduki kursi Direktur Teknik PSSI.

    Hanya saja, PSSI enggan menanggapi isu tersebut. Melalui Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, federasi masih belum mau membocorkan siapa sosok yang nantinya menduduki kursi Dirtek PSSI.

    “Ya tidak tahu, ya. Pokoknya kami (sejauh ini perkembangannya) enggak tahu,” kata Arya Sinulingga.

    Kabar mengenai Van Gaal bahkan juga ramai di sejumlah media asing yang menyebut dia akan mendampingi Patrick Kluivert untuk menukangi Timnas Indonesia.

    Namun, sempat ada bantahan dari legenda sepak bola Belanda Ruud Gullit yang mengatakan posisi Direktur Teknik harus membuat Van Gaal terus bepergian. Mantan pemain AC Milan itu pun tidak yakin Van Gaal mau melakukannya.

    Sementara itu, Arya Sinulingga mengatakan tugas Direktur Teknik yang diinginkan oleh PSSI harus bisa membangun filosofi sepak bola Indonesia.

    Artinya, orang itu harus melakukan penelusuran bakat ke seluruh wilayah Indonesia dan mencanangkan filosofi sepak bola sesuai cetak biru PSSI.

    “Dirtek itu tidak hanya sekedar membawahi pemain Timnas Indonesia. Dirtek juga harus mampu untuk membangun filosofi sepak bola. Itu artinya dia harus berkeliling seluruh Indonesia.”

    “Dia (harus) mampu ke mana-mana. Dia bisa ke Aceh, bisa ke Palembang, bisa ke Kalimantan, bisa ke Sulawesi, untuk menyamakan persepsi. Enggak gampang, kami enggak hanya bisa menunjuk Dirtek begitu saja,” ujar Arya lagi.

  • Baru Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas, Kluivert Out Trending di Media Sosial, Isu Miring Ramai Beredar

    Baru Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas, Kluivert Out Trending di Media Sosial, Isu Miring Ramai Beredar

    TRIBUNJATIM.COM – Patrick Kluivert agaknya harus berusaha keras mengambil hati para penggemar bola di Indonesia.

    Bukannya dukungan, Patrick malah diminta keluar meski baru saja ditunjuk sebagai pelatih baru timnas Indonesia.

    Ya, mantan pemain Barcelona ini akan menggantikan posisi Shin Tae Yong.

    Namun, tagar Kluivert Out tengah trending di media sosial X.

    Skandal lama Patrick pun ramai beredar di medsos.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Pengumuman Patrick Kluivert menjabat pelatih baru Timnas Indonesia dirilis melalui media sosial resmi Skuad Garuda maupun laman PSSI, Rabu (8/1/2025).

    Dia menggantikan Shin Tae-yong yang diberhentikan dari jabatan pelatih Skuad Garuda per Senin 6 Januari 2025 kemarin.

    “PSSI resmi menetapkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda tersebut dikontrak dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak,” tulis pihak PSSI.

    Kluivert akan didampingi dua asisten asal Belanda Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, legenda timnas Belanda itu akan didampingi dua asisten asal Indonesia.

    “Saat melatih Skuad Garuda, Kluivert akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih dari Belanda seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, akan ada dua pelatih lokal Indonesia yang menjadi asisten pelatih,” tulis pihak PSSI.

    Debut Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia akan terjadi saat melawan Australia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Sydney, 20 Maret mendatang.

    Trending tagar KluiverOut menggema di media sosial Twitter setelah Patrick Kluiver ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, Rabu (8/1/2025).

    Kluivert akan diperkenalkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia pada Minggu (12/1/2025).

    Sayangnya, respons terhadap pengumuman pengganti Shin Tae-yong ini tidak semuanya positif. Tak sedikit netizen Tanah Air mengeluhkan PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia.

    Hasilnya di media sosial Twitter, tagar #KluiverOut pun menggema. Dari pantauan Tribunnews hingga pukul 17.30 WIB, lebih dari 4ribu tagar #KluiverOut dicuitkan di Twitter.

    Tak sedikit yang meragukan kualitas mantan penyerang Barcelona dan AC Milan ini.

    Bahkan tidak hanya KluiverOut, tagar #PSSI, #ErickThohir, #Struick dan #Timnas juga muncul di trending topik pencapaian Twitter Indonesia.

    Bukannya tanpa alasan mengapa citra Kluivert sedikit tercoreng di mata pendukung Timnas Indonesia. Sebab, selama kariernya dia diduga pernah terjebak kasus pengaturan skor dan judi online.

    Artinya, ini menjadi tantangan bagi pelatih berusia 48 tahun tersebut, untuk mengubah pandangan miring suporter Timnas Indonesia kepada dirinya, menjadi sosok pahlawan.

    Caranya hanya satu, yakni membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

    Selain itu, kehadiran Patrick Kluivert bukannya tanpa keuntungan sama sekali bagi Timnas Indonesia.

    Berstatus sebagai legenda timnas Belanda, Kluivert pernah menjadi salah satu striker terbaik dunia di jamannya.

    Dengan penunjukan Kluivert sebagai pelatih, harapannya tidak hanya dari segi taktikal yang akan diperbaiki. Namun juga menyoal lini serang Timnas Indonesia yang sepenuhnya belum diselesaikan secara klinis oleh Shin Tae-yong.

    Patrick Kluivert bisa menjadi ‘batu asahan’ bagi Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan Dimas Drajad, dalam menajamkan insting mereka mencetak gol.

    Tajamnya lini serang Timnas Indonesia otomatis akan berbanding lurus dengan peluang untuk meraih 3 poin di empat pertandingan sisa.

    “Kami ingin lolos ke Piala Dunia (2026),” buka Patrick Kluivert kepada De Telegraaf, dilansir Voetbalprimeur.

    “Itu tidak mudah di grup yang dihuni Jepang, Australia, China, Arab Saudi, dan Bahrain.”

    Kendati demikian, pelatih berusia 48 tahun tersebut optimis membawa Timnas Indonesia mengukir sejarah tampil di Piala Dunia 2026.

    “Tapi empat pertandingan sebelum akhir, kami punya posisi di tangan kami sendiri. Kami berada di urutan ketiga dan harus finis di dua pertandingan pertama untuk mendapat tiket langsung.”

    “Finis di peringkat 3 atau 4 juga masih memiliki peluang,” pungkas Patrick Kluivert.

    Sosok Patrick Kluivert

    Patrick Kluivert merupakan mantan pemain sepakbola dan penggawa timnas Belanda yang kini menjadi pelatih sepak bola.

    Kluivert memiliki caps bersama timnas Belanda dalam 79 pertandingan dan menciptakan 40 gol.

    Saat bermain dia merupakan striker bagi De Oranje dan merupakan salah sosok yang cukup melegenda saat berkarir.

    Namun, karirnya sebagai pelatih tidak secemerlang saat menjadi pemain maupun Shin Tae-yong sebagai pelatih.

    Melansir laman Wikipedia, Kluivert memulai karir kepelatihannya sebagai asisten di AZ dan NEC, serta di Australia dengan Brisbane Roar, sebelum mengelola Jong Twente meraih gelar nasional di liga cadangan Belanda. 

    Dia adalah asisten Louis van Gaal dengan tim Belanda yang menempati posisi ketiga di Piala Dunia FIFA 2014 di Brasil. 

    Pada tahun 2015, ia mengambil alih sebagai pelatih kepala Curaçao untuk negara tersebut kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan kampanye kualifikasi Piala Karibia 2017. 

    Ia kemudian menjabat sebagai direktur olahraga untuk akademi Paris Saint-Germain dan Barcelona, serta melatih tim Ajax A1 (U-19) dan membantu Clarence Seedorf untuk tim nasional Kamerun.

    Terakhir, ia menjadi pelatih tim kasta pertama Liga Turki Adana Demispor.

    Namun, dia baru saja didepak pada bulan Desember lalu dan baru bertugas selama enam bulan.

    Di klub tersebut dia mencatatkan rekor yang kurang apik dengan delapan kemenangan, enam seri, dan enam kali kalah.

    Saat ini Kluivert berstatus tanpa klub sejak bulan Desember tahun lalu.

    Pengalamannya memimpin timnas terjadi saat dia menjadi pelatih interim timnas Curacao.

    Bersama Curacao dia mencatatkan satu kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalah dari enam pertandingan.

    Sebenarnya jika memang harus pelatih asal Belanda, ada beberapa nama yang karirnya lebih mentereng dibanding Kluivert.

    Frank Rijkaard misalnya, ia pernah sukses dengan Barcelona, atau Luis Van Gaal yang juga pernah menukangi MU meski kurang memuaskan.

    Tidak Cemerlang Sebagai Pelatih

    Prestasi sebagai pemain tak dibarengi saat Patrick Kluivert menjadi pelatih.

    Saat ini saja, Patrick Kluivert berstatus tanpa klub.

    Dia baru saja didepak dari tim asal tim kasta pertama Liga Turki, Adana Demirspor.

    Di klub tersebut dia mencatatkan rekor yang kurang apik dengan delapan kemenangan, enam seri, dan enam kali kalah.

    Pengalamannya memimpin timnas dapat dibilang sudah malang-melintang.

    Ia pernah menjadi asisten pelatih Timnas Belanda, pelatih interim Timnas Curacao hingga asisten pelatih Kamerun.

    Diisukan terlibat judi dan terlilit utang

    Dikutip dari berbagai sumber, media Belanda, De Volkskrant, pernah memberitakan Patrick Kluivert terlibat masalah utang judi.

    Kala itu Patrick Kluivert bahkan sempat diperas oleh kelompok kriminal akibat utang judi tersebut.

    Disebutkan, Patrick Kluivert memiliki utang lebih dari 1 juta Euro saat itu.

    Kejadian itu terjadi saat Patrick Kluivert menjabat sebagai pelatih tim kedua FC Twente. 

    Dalam pemberitaan tersebut, tidak disebutkan Patrick Kluivert terlibat dalam pengaturan skor.

    Namun kasus tersebut tetap menjadi sorotan lantaran menyenggol integritas Patrick Kluivert.

    Apalagi sepak bola di Indonesia masih sangat erat dengan isu match fixing dan titip pemain Timnas.

    Apakah Patrick Kluivert bisa menahan godaan match fixing saat menjadi pelatih Timnas Indonesia nanti?

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Sosok Alex Pastoor yang Jadi Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, Pernah Latih NEC Nijmegen

    Sosok Alex Pastoor yang Jadi Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, Pernah Latih NEC Nijmegen

    TRIBUNJATIM.COM – Nama Alex Pastoor ramai disoroti karena disebut akan bergabung dengan Timnas Indonesia di jajaran pelatih.

    Alex akan menjadi salah satu asisten Patrick Kluivert dalam menukangi Timnas Indonesia.

    Diketahui, Patrick Kluivert resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia pada Rabu (6/1/2025).

    “Saat melatih Skuad Garuda, Kluivert akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih dari Belanda seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat,” bunyi pernyataan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam laman resminya, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

    “Selain itu, akan ada dua pelatih lokal Indonesia yang menjadi asisten pelatih,” tambahnya.

    Lantas, siapa sebenarnya Alex Pastoor?

    Alex Pastoor memiliki nama lengkap Alexander Anton Aiko Pastoor.

    Ia lahir 26 Oktober 1966 di Amsterdam, Belanda.

    Alex Pastoor memiliki beberapa pengalaman melatih klub-klub Belanda.

    Dia mengawali kariernya sebagai pelatih tim U-19 AZ Alkmaar pada 2001.

    Setahun kemudian, ia melatih tim senior AFC’34 hingga 2005.

    Empat tahun kemudian, Pastoor ditunjuk sebagai pelatih Excelsior dan sukses promosi ke Eredivisie untuk musim 2010-2011.

    Prestasi serupa diraihnya saat melatih Sparta Rotterdam pada musim 2015-2016 yang berhasil naik ke Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda.

    Alex Pastoor disebut jadi asisten pelatih di Timnas Indonesia. (Almere)

    Dikutip dari Transfermarkt, berikut beberapa klub dan karier kepelatihan Alex Pastoor:

    Pelatih di Almere City (2021-2024)
    Pelatih di SCR Altach (2019-2021)
    Pelatih di Sparta Rotterdam (2015-2017)
    Pelatih sementara di AZ Alkmaar (2014)
    Asisten pelatih di AZ Alkmaar (2014)
    Pelatih di Slavia Prague (2014)
    Pelatih NEC Nijmegen (2011-2013)
    Pelatih di Excelsior (2009-2011)
    Pelatih di Feyenoord U-21 (2008-2009)
    Asisten pelatih di Heerenveen (2006-2008)
    Pelatih di Fenerbahce (2005-2006)
    Pelatih di Fenerbahce U-21 (2005-2006)
    Pelatih AFC’34 (2001-2005)
    Pelatih di AZ U-19 (2001).

    Seperti Pastoor, Denny Landzaat juga memiliki beberapa pengalaman melatih klub di Belanda.

    Namun, Landzaat lebih sering menjadi asisten pelatih dan menangani tim junior, seperti tim U-17 dan U-21 AZ Alkmaar, pada rentang 2014-2018.

    Hingga akhir 2024, Landzaat yang merupakan mantan pemain Ajax Amsterdam dan timnas Belanda ini menjadi asisten pelatih Pascal Jansen di klub Hongaria, Ferencvaros.

    Seperti yang diketahui, revolusi besar terjadi di tubuh Timnas Indonesia usai Shin Tae-yong, yang menjabat sebagai pelatih sejak 2019, resmi diberhentikan dari posisinya, Senin (6/1/2025) kemarin.

    Usai pemecatan tersebut, jurnalis sepak bola ternama asal Italia, Fabrizio Romano, melaporkan Kluivert akan menjadi pelatih Timnas Indonesia dan dikontrak selama 2 tahun.

    Langkah ini pun menandai era baru bagi sepak bola Indonesia, yang kini memasang target besar: lolos ke Piala Dunia 2026.  

    Indonesia saat ini berada di posisi ketiga klasemen grup kualifikasi dengan raihan 6 poin dari 18 yang tersedia.

    Meski demikian, peluang masih terbuka lebar. 

    Skuad Merah Putih hanya terpaut satu poin dari Australia yang berada di posisi kedua, serta memiliki poin sama dengan Arab Saudi, Bahrain, dan China.  

    Sementara itu, media Spanyol Marca, juga mengungkapkan, tak hanya Kluivert yang akan bergabung ke Indonesia, melainkan juga Louis Van Gaal.

    “Patrick Kluivert, yang masih segar dari pengalamannya di Adana Demirspor, Dia akan menjadi pelatih baru… dengan Louis Van Gaal sebagai Direktur Olahraga,” tulis Marca.

    Penunjukan Kluivert dan van Gaal sebagai penggerak baru Timnas Indonesia menjadi kejutan besar. 

    Pasalnya, Van Gaal, yang sebelumnya telah menyatakan pensiun, kembali terjun ke dunia sepak bola. 

    Kedua sosok ini memiliki sejarah panjang. 

    Van Gaal pernah melatih Kluivert di Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Tim Nasional Belanda. 

    Selama lebih dari 200 pertandingan bersama, Kluivert mencetak 106 gol di bawah asuhan Van Gaal. 

    Kombinasi keduanya pernah menghasilkan kesuksesan besar di level klub dan tim nasional.

    Kini, mereka kembali bekerja sama, kali ini untuk membawa Indonesia ke panggung dunia. 

    Sebelumnya PSSI resmi memecat Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Jakarta, Senin (6/1/2025).

    Menurut Erick, Shin Tae-yong sudah menerima pemberitahuan terkait berakhirnya hubungan kerja sama antara PSSI dengannya, meski kontrak juru taktik asal Korea Selatan itu baru habis 2027 mendatang.

    “Pak Mardji (Manajer Timnas Indonesia Sumardji) sudah ketemu coach Shin Tae-yong tadi pagi, dan Shin Tae-yong sudah menerima, surat menyuratnya tentu nanti ada proses berikutnya mengenai hubungan kita yang berakhir,” ucap Erick Thohir saat konferensi pers, dipantau dari channel YouTube PSSI.

    “Saya mengucapkan sekali lagi, terima kasih (kepada Shin Tae-yong),” ujarnya.

    Erick Thohir mengatakan keputusan memberhentikan Shin Tae-yong tersebut dilakukan setelah dilakukan pertimbangan dan sejumlah evaluasi.

    “Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain,” ucapnya.

    Erick Thohir pun menegaskan bahwa sudah ada calon pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

    Meski begitu, ia belum mengungkapkan siapa yang menjadi penerus STY, meskipun diakuinya sudah mewawancarai mantan striker Timnas Belanda, Patrick Kluivert.

    “Dan kami sudah mendapatkan calonnya. Nanti akan kita undang semua medua untuk press conference berikutnya di tanggal 12 jam 4 sore,” ucap pria yang juga Menteri BUMN tersebut.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • 6
                    
                        Pesan Mengharukan Shin Tae-yong untuk Pemain Timnas
                        Regional

    6 Pesan Mengharukan Shin Tae-yong untuk Pemain Timnas Regional

    Pesan Mengharukan Shin Tae-yong untuk Pemain Timnas
    Penulis
    KOMPAS.com –
    Shin Tae-yong
    akhirnya buka suara untuk pertama kali setelah diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia.
    Pelatih asal Korea Selatan tersebut menulis pesan menyentuh kepada
    Nova Arianto
    , yang adalah asisten pelatihnya saat menukangi Timnas.
    Nova mengucapkan salam perpisahan dan berterima kasih kepada Shin Tae-yong lewat akun Instagram-nya pada Senin (6/1/2025).
    “Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada coach karena telah memberikan warna dan cerita yang indah untuk sepak bola Indonesia. Kami merasa beruntung dengan kehadiran coach selama hampir 5 tahun di tim nasional,” tulis Nova.
    Shin membalas unggahan itu dalam kolom komentar Nova Arianto pada Selasa malam.
    “Terima kasih Nova dan maaf saya tidak bisa sampai akhir. Jaga pemain lokal kita dan pergi ke Piala Dunia. Sampai jumpa lagi, terima kasih banyak untuk kali ini,” tulis Shin dalam bahasa Korea.
    Adapun Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada Senin mengumumkan bahwa Shin Tae-yong tidak lagi menjadi pelatih Indonesia.
    Posisi pelatih Timnas selanjutnya akan diberikan kepada pelatih baru yang berasal dari Belanda.
    “Semuanya itu kan berdasarkan tiga. Satu programnya benar, konsisten. Pelatihnya juga bagus. Kualitas pemainnya juga harus bagus. Itu semua tiga yang tidak bisa terpisahkan,” kata Erick setelah jumpa pers di Jakarta.
    Patrick Kluivert menjadi kandidat terdepan pengganti Shin Tae-yong sebagai pelatih
    Timnas Indonesia
    .
    Namun, kepastian Patrick Kluivert menjadi pelatih Timnas Indonesia dan Louis Van Gaal sebagai direktur teknik Timnas Indonesia baru bisa diketahui saat PSSI mengenalkan pelatih baru pada 12 Januari mendatang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.