Tag: Listyo Sigit Prabowo

  • Robot Polisi Tak Pakai Anggaran karena Baru Uji Coba

    Robot Polisi Tak Pakai Anggaran karena Baru Uji Coba

    JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan robot polisi yang telah ditunjukkan oleh Polri tidak memakai anggaran negara karena baru tahapan uji coba.

    Hal itu disampaikan Kapolri untuk menanggapi pertanyaan awak media terkait perdebatan di tengah masyarakat ihwal harga robot tersebut.

    “Tidak pakai anggaran, orang (karena) uji coba,” katanya dilansir ANTARA, Senin, 7 Juni.

    Uji coba robot polisi tersebut, kata dia, dilakukan dalam perayaan HUT Ke-79 Bhayangkara yang digelar pada 1 Juli 2025 .

    Kapolri mengungkapkan alasan kehadiran robot polisi merupakan upaya Polri untuk beradaptasi dengan kebutuhan perkembangan teknologi di masa mendatang.

    “Karena negara-negara modern juga polisi dibantu robot. Tentunya kami juga bersiap-siap untuk beradaptasi menyesuaikan dengan kebutuhan ke depan,” ujarnya.

    Diketahui, kehadiran robot polisi ini dilakukan melalui kerja sama antara Polri dengan perusahaan swasta, salah satunya adalah PT Ezra Robotics Teknologi.

    President Director PT Ezra Robotics Teknologi R Dhanisakka V. Vardhana mengatakan pihaknya membuat robot I-K9, yakni robot berkaki empat yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi bahan peledak dan lainnya.

    Robot K9 tersebut juga memiliki kemampuan lari sejauh 7 meter per detik, dilengkapi kamera, dan memiliki kemampuan daya dukung di atas badan robot seberat 85 kilogram.

    Harga dasar robot tersebut, kata dia, diperkirakan sebesar 260 ribu dolar AS.

    “Dari Polri sendiri belum ada spesifikasi robot seperti yang dibutuhkan seperti apa, tapi kalau untuk basic-nya sendiri nyaris Rp3 miliar untuk satu unit,” katanya.

    Adapun dalam perayaan HUT Ke-79 Bhayangkara, Ezra Robotics menyerahkan lima robot uji coba kepada Polri.

    “Dari kami, hanya men-train mereka (robot) untuk melakukan atraksi ke jalan dan lain sebagainya. Belum difungsikan autonomous-nya. Semua masih controller,” ujar Dhanisakka.

  • Belum Keluarkan Anggaran, Kapolri Pastikan Robot Polri Masih Tahap Uji Coba

    Belum Keluarkan Anggaran, Kapolri Pastikan Robot Polri Masih Tahap Uji Coba

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa robot Polri masih berada dalam tahap uji coba.

    Menurutnya, dalam tahap uji coba ini pihaknya masih belum memakai anggaran Polri. Alhasil, pernyataan tersebut juga sekaligus membantah anggapan terkait pemborosan anggaran untuk robot Polri tersebut.

    “Robot kan kemarin kita sedang melaksanakan uji coba,” ujarnya kepada wartawan, dikutip Senin (7/7/2025).

    Namun demikian, Sigit menyatakan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pengadaan terhadap robot Polri itu. Sebab, hal tersebut merupakan upaya adaptasi korps Bhayangkara terhadap teknologi yang semakin maju.

    Dia menambahkan, negara-negara lain telah memiliki robot polisi untuk mengoptimalkan tugas kepolisian. Oleh karena itu, Sigit menyatakan bahwa Polri juga harus beradaptasi.

    “Tapi ke depan pasti karena di negara-negara modern juga polri dibantu robot, tentunya kita juga bersiap-siap untuk beradaptasi menyesuaikan dengan kebutuhan ke depan,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, robot Polri ini ditampilkan dalam parade HUT ke-79 Bhayangkara di Lapangan Monas, Jakarta Pusat pada Selasa (1/7/2025).

    Dalam catatan Bisnis, total ada 30 robot yang diikutsertakan dalam parade ini. Perinciannya, 10 robot humanoid, 13 robodog (quadruped), dan 7 robot penjinak bom. Parade ini bertujuan untuk sosialisasi dan transformasi digital Polri.

    Ditaksir Rp3 Miliar

    Salah satu perusahaan pengembang robot Polri yaitu PT Ezra Robotics Teknologi mengungkap bahwa satu unit robodog bisa ditaksir mencapai Rp3 miliar lebih.

    Presiden Director PT Ezra Robotics Teknologi, R Dhannisaka mengatakan untuk saat ini robot Polri masih dalam pengembangan dan belum siap ditugaskan.

    “Kalau siap digunakan Polri, soalnya dari Polri sendiri belum ada ini sih ya spek yang dibutuhkan seperti apa tapi kalau untuk basic-nya sendiri ya nyaris Rp3 miliar lah ya,” ujarnya di usai HUT ke-79 Bhayangkara, di Monas Jakarta, Selasa (1/7/2025).

    Dia menambahkan, biaya tersebut bisa meningkat apabila ditambahkan komponen pendukung atau tambahan lainnya yang bisa memperluas kemampuan robodog.

    Robot anjing K9 yang digadang-gadang bisa mengoptimasi tugas kepolisian dalam menindak kejahatan seperti berkaitan dengan aksi yang melibatkan bahan berbahaya atau peledak.

    “Ini kan sudah Al ready ya jadi dia bisa autonomous dia bisa melaksanakan tugasnya sendiri-sendiri tergantung makanya kan seberapa kompleks tugasnya apa aja sensornya nah itu yang akan menentukan tingginya biaya,” pungkasnya.

  • DPR-Pemerintah Bahas RKUHAP Besok, Sorot “Restorative Justice” dan Peran Advokat

    DPR-Pemerintah Bahas RKUHAP Besok, Sorot “Restorative Justice” dan Peran Advokat

    DPR-Pemerintah Bahas RKUHAP Besok, Sorot “Restorative Justice” dan Peran Advokat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – DPR bersama
    pemerintah
    akan memulai pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (
    KUHAP
    ) mulai Selasa (8/7/2025).
    Awalnya,
    revisi KUHAP
    akan dibahas oleh DPR dan pemerintah pada Senin (7/7/2025). Namun, pembahasan tersebut ditunda yang direncanakan akan menghadirkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas.
    “Saya perlu menyampaikan kepada publik terkait
    RUU KUHAP
    yang rencananya raker hari ini dengan Mensesneg dan Menteri Hukum, itu ditunda sampai besok, Selasa 8 Juli, jam 13. Kita mulai raker dengan Menteri Hukum dan Menteri Sekretaris Negara tentang RUU KUHAP,” ujar Ketua
    Komisi III
    DPR Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/7/2025).
    Lanjutnya, salah satu poin revisi KUHAP adalah keadilan restoratif atau restorative justice dan penguatan peran advokat.
    Habiburokhman juga menyampaikan, kewenangan aparat hukum juga tak bergeser lewat revisi KUHAP yang ditargetkan sah pada tahun ini.
    “Intinya insya Allah fokusnya adalah pada maksimalisasi restorative justice, perlindungan hak tersangka, dan penguatan peran advokat, serta dengan catatan kita tidak mengutak-atik, tidak mengurangi, dan tidak menggeser kewenangan antara institusi, jadi akan tetap ajeg sebagaimana selama ini,” ujar Habiburokhman.
    Pemerintah
    sendiri resmi menandatangani naskah daftar inventarisasi masalah (DIM) revisi KUHAP di Graha Pengayoman, Kemenkum, Jakarta, pada Senin (23/6/2025).
    DIM tersebut diteken diteken oleh Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto.
    “Sebuah kebahagiaan yang tersendiri bagi kami di Kementerian Hukum, dengan kehadiran Yang Mulia Ketua MA, Bapak Kapolri, Bapak Jaksa Agung, bersama dengan Bapak Pak Menseneg bisa melahirkan sebuah DIM sebagai satu kesatuan daripada terhadap apa yang diyakinkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat,” kata Supratman dalam pidatonya.
    Supratman mengatakan, hal ini merupakan harapan besar dalam hukum di Indonesia. Ia berharap RUU KUHAP nantinya dapat berlaku bersamaan dengan berlakunya UU Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP Nasional.
    “Mudah-mudahan, dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023, di 1 Januari Tahun 2026, Hukum Acara kita juga sudah bisa berlaku,” ujar Supratman.
    Wakil Menteri Hukum Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan, DIM revisi KUHAP dari pemerintah memuat sekitar 6.000 poin.
    Pemerintah menyusun DIM tersebut usai mendengarkan aspirasi dari perguruan tinggi, kementerian/lembaga, advokat, dan koalisi masyarakat sipil.
    “Meskipun tidak semua masukan itu akan kita tuangkan. Tetapi kita secara fair akan memberitahu kepada DPR bahwa ini adalah hasil penyusunan yang kita ambil dari masukan masyarakat sipil, dari ahli maupun dari teman-teman advokat,” kata Eddy di Graha Pengayoman, Kemenkum, Jakarta, Senin (23/6/2025).
    Terkait dibuka atau tidaknya DIM revisi KUHAP ke publik, ia menyerahkan kewenangan tersebut kepada DPR.
    “Etikanya begitu ya, jadi jangan dikejar-kejar mana daftar inventaris masalahnya, jangan, tunggu dari DPR, DPR akan membuka kepada publik,” ujar Eddy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polri Minta Tambah Anggaran Rp63,7 Triliun 2026, untuk Gaji Pegawai hingga Mobil Listrik

    Polri Minta Tambah Anggaran Rp63,7 Triliun 2026, untuk Gaji Pegawai hingga Mobil Listrik

    Bisnis.com, JAKARTA — Polri mengusulkan penambahan anggaran sebanyak Rp63,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran (TA) 2026.

    Asrena Kapolri, Komjen Wahyu Hadiningrat menilai usulan penambahan anggaran dibutuhkan mengingat pagu indikatif yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp109,6 triliun dinilai kurang. 

    Padahal, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengusulkan agar anggaran ideal untuk anggaran Polri TA 2026 itu mencapai Rp173,4 triliun.

    “Sesuai usulan rencana kebutuhan anggaran yang telah kami kirimkan sesuai surat Kapolri 10 Maret 2026 dan setelah diterimanya pagu indikatif tahun anggaran 2026 sebesar Rp109,6 triliun maka polri masih mengalami kekurangan sebesar Rp63,7 triliun,” ujar Wahyu di kompleks Senayan, Senin (7/7/2025).

    Dia menjelaskan jumlah yang diusulkan koprs Bhayangkara tersebut digunakan untuk kebutuhan belanja Polri selama TA 2026.

    Dia menjabarkan, anggaran tersebut akan digunakan untuk belanja pegawai sebesar Rp4,8 triliun yang diprioritaskan untuk gaji pegawai rekrutmen dan memenuhi kenaikan tunjangan kinerja 80% personel Polri dan ASN.

    Selanjutnya, belanja barang sebesar Rp13,8 triliun untuk meningkatkan operasional kepolisian dan pelayanan Kamtibmas, termasuk di perbatasan hingga daerah terluar.

    Selain itu, anggaran akan dikucurkan untuk belanja modal sebesar Rp45,1 triliun yang diprioritaskan untuk pemenuhan kendaraan listrik alias electric vehicle (EV), kapal pemburu cepat hingga peralatan untuk mendukung penindakan sejumlah kasus pidana. 

    “Sehingga pada tahun anggaran 2026 Polri mengusulkan kembali kekurangan tersebut untuk dialokasikan pada pagu anggaran atau alokasi anggaran tahun anggaran 2026,” pungkasnya.

  • Politik kemarin, dari calon nama dubes hingga isu pemisahan pemilu

    Politik kemarin, dari calon nama dubes hingga isu pemisahan pemilu

    Jakarta (ANTARA) – Beberapa peristiwa menarik terkait isu politik terjadi sepanjang Minggu (6/7). Dari calon mana duta besar (dubes) hingga isu pemisahan pemilu.

    Berikut adalah rangkaian berita politik yang telah dirangkum Antara.

    1. Komisi I laporkan 24 nama calon dubes ke Pimpinan DPR

    Jakarta (ANTARA) – Komisi I DPR RI melaporkan hasil uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap 24 nama calon duta besar (dubes) kepada Pimpinan DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta.

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan bahwa semua proses uji kelayakan dan kepatutan sudah dilalui. Hasil dari tes tersebut, kata dia, akan diserahkan ke Pimpinan DPR RI untuk dilanjutkan penempatan di berbagai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di berbagai negara sahabat dan Perwakilan Tetap RI di organisasi internasional.

    Baca di sini

    2. Prabowo tiba di Museum Seni Modern Rio untuk hadiri pleno KTT BRICS

    Rio De Janeiro, Brasil (ANTARA) – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di Museum Seni Modern Rio De Janeiro, Brasil, Minggu, untuk menghadiri rangkaian kegiatan rapat pleno KTT BRICS 2025 bersama negara anggota dan mitra.

    Presiden Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 10.52 waktu setempat dengan dikawal Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Wamenkeu Thomas Djiwandono dengan menggunakan mobil sedan Mercedes-Maybach hitam berbendera RI.

    Baca di sini

    3. Prabowo dinilai catat sejarah emas diplomasi RI dengan Pangeran MBS

    Jakarta (ANTARA) – Staf Khusus Menteri Agama bidang kerja sama dan hubungan luar negeri sekaligus cendekiawan muda Indonesia Gugun Gumilar mengapresiasi catatan emas diplomasi RI Presiden Prabowo Subianto dengan Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS).

    Hal tersebut terkait dengan adanya peluncuran pertemuan perdana Dewan Koordinasi Tertinggi Saudi-Indonesia, sebuah platform kelembagaan baru yang bertujuan mengakselerasi kerja sama lintas sektor dan rencana pembangunan kampung haji Indonesia di Arab Saudi

    Baca di sini

    4. Menhan, Panglima TNI, dan Kapolri lepas kontingen untuk Hari Bastille

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melepas keberangkatan kontingen Patriot Indonesia II untuk mengikuti perayaan Hari Bastille di Prancis.

    “Dalam rangka mengikuti Hari Bastille tanggal 14 Juli sebagai kontingen kehormatan, yang memperingati kebangkitan revolusi Prancis” ujar Menhan di Pangkalan Udara TNI Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu.

    Baca di sini

    5. DPR RI: Putusan MK soal pemisahan pemilu berpotensi langgar konstitusi

    Ponorogo, Jatim (ANTARA) – Anggota DPR RI Supriyanto menilai Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 135/PUU-XXII/2024 yang memisahkan pelaksanaan pemilu nasional dan pemilu daerah berpotensi melanggar konstitusi.

    “Pemilu seharusnya digelar setiap lima tahun sekali untuk memilih presiden, wakil presiden, DPR, DPD, dan DPRD. Kalau dipisah dan jaraknya 2,5 tahun, ini jelas tidak sesuai konstitusional,” ujar Supriyanto dalam keterangannya, Minggu

    Baca di sini

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolri soal Pengadaan Robot Polisi: Enggak Pakai Anggaran, Orang Uji Coba

    Kapolri soal Pengadaan Robot Polisi: Enggak Pakai Anggaran, Orang Uji Coba

    Kapolri soal Pengadaan Robot Polisi: Enggak Pakai Anggaran, Orang Uji Coba
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
    menyebut pengadaan robot-robot
    remote control
    yang dipamerkan di HUT ke-79 Bhayangkara lalu tidak memakan anggaran.
    “Ya anggarannya enggak pakai anggaran, orang (robot itu) uji coba,” kata Jenderal Sigit, di GOR UNJ, Jakarta Timur, Minggu (6/7/2025).
    Soal alasan pengembangan
    robot polisi
    , Listyo mengatakan beberapa negara modern sudah mulai menggunakan robot sehingga Polri harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
    “Tapi ke depan pasti karena di negara-negara modern juga polisi dibantu robot, tentunya kita juga bersiap-siap untuk beradaptasi menyesuaikan dengan kebutuhan ke depan,” kata Listyo.
    Sebanyak 10 robot humanoid milik Polri dipamerkan dalam puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara di kawasan Monas, Jakarta Pusat, 1 Juli lalu.
    Ke depannya, robot humanoid ini diklaim dapat membantu tugas kepolisian dalam mengidentifikasi pelaku tawuran. Selain robot humanoid, Polri juga memamerkan robot berkaki empat yang menyerupai hewan.
    Dalam pengembangannya, Polri bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri yang bergerak di bidang teknologi informasi, yaitu PT Sari Teknologi.
    Adapun robot yang dipamerkan pada perayaan HUT Bhayangkara tahun ini terdiri atas dua jenis, yakni robot humanoid yang berbentuk menyerupai manusia dan robot K9 yang meniru fisik dan fungsi anjing pelacak atau disebut robodog.
    Pengembang Robodog, President Director PT EZRA ROBOTICS Teknologi, R Dhannisaka, menyebut harga satu unit robodog mencapai miliaran.
    “Kalau untuk (model) basic-nya sendiri ya (harga per unit) nyaris Rp 3 miliar lah ya,” ujar Dhanni, saat ditemui di Monas, Selasa (1/7/2025) lalu.
    Ia mengatakan, harga robot ini akan meningkat menyesuaikan dengan tambahan fitur yang diinginkan Polri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menhan, Panglima TNI dan Kapolri Lepas Kontingen RI ke Bastille Day di Perancis

    Menhan, Panglima TNI dan Kapolri Lepas Kontingen RI ke Bastille Day di Perancis

    Menhan, Panglima TNI dan Kapolri Lepas Kontingen RI ke Bastille Day di Perancis
    Editor
    KOMPAS.com

    Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
    bersama
    Panglima TNI
    Jenderal Agus Subiyanto dan
    Kapolri
    Jenderal Listyo Sigit Prabowo melepas
    kontingen Indonesia
    yang akan mengikuti Hari Revolusi Perancis atau
    Bastille Day 2025
    di Perancis.
    Upacara pelepasan dilangsungkan di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada Minggu (6/7/2025) pagi.
    Dilansir dari Kompas TV, komandan kontingen melaporkan kepada Menhan bahwa sebanyak 504 orang kontingan Indonesia yang akan mengikuti Bastille Day telah siap diberangkatkan.
    Ratusan kontingen tersebut juga nampak hadir mengikuti upacara pelepasan. Dalam upacara tersebut, dilangsungkan pula penyerahan bendera Indonesia dan bendera Perancis oleh Menhan kepada komandan kontingen.
    Upacara kemudian diakhiri dengan penghormatan oleh peserta kontingen kepada Menhan dan pembacaan doa.
    Setelah upacara pelepasan berakhir, Menhan bersama Panglima TNI dan Kapolri nampak menyalami sejumlah peserta kontingen.
    Menhan mengatakan, hari ini pihaknya melepas kontingen Patriot 2 yang akan mengikuti Perayaan Bastille Day yang akan dilangsungkan pada 14 Juli 2025.
    “Kontingen ini adalah satu-satunya kontingen dari negara sahabat yang diundang oleh Presiden Perancis melalui Presiden Indonesia, yang nantinya akan hadir pada saat itu atas nama bangsa Indonesia,” kata Sjafrie, Minggu.
    Sjafrie menuturkan, kontingen Indonesia yang hadir pada perayaan Bastille Day itu terdiri dari prajurit TNI dan Polri mewakili Indonesia.
    “Terdiri dari drum band TNI Polri, akademi TNI dan akademi Polri, dan juga kompi dari TNI dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara, yang jumlahnya kurang lebih 500 orang,” ujar dia.
    Menurut dia, undangan bagi Indonesia untuk mengikuti perayaan tersebut merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan.
    “Terutama di negara-negara yang sedang bangkit untuk memajukan teknologinya,” ujar dia.
    Sementara itu, Menhan menyatakan, kemungkinan Presiden Prabowo akan hadir dalam perayaan Bastille Day.
    “Insya Allah,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyerapan Gula dari Petani Dipantau Ketat, Polri Turun Tangan!

    Penyerapan Gula dari Petani Dipantau Ketat, Polri Turun Tangan!

    Jakarta

    Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan pemerintah akan memperkuat konsolidasi dalam proses penyerapan tebu dari petani dalam negeri jelang puncak musim giling yang akan dilakukan pada Juli dan Agustus 2025.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polri untuk memperketat pengawasan terhadap peredaran gula rafinasi ke pasar konsumsi dan memastikan distribusi gula lokal terserap dengan harga yang sesuai.

    “Kami ingin memastikan hasil petani gula benar-benar terserap dengan harga yang adil, sesuai Harga Acuan Pembelian (HAP) yaitu Rp 14.500 per kilogram. Jangan sampai ada praktik rembesan gula rafinasi ke pasar yang merusak harga di tingkat produsen,” kata Arief dalam keterangannya, Sabtu (5/7/2025).

    “Ini momentum kita menata kembali tata niaga gula nasional agar lebih sehat dan mempercepat target swasembada gula, sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto,” tambahnya.

    Dalam Rapat Koordinasi SPHP Gula sebelumnya, sempat terungkap adanya kekhawatiran terjadinya rembesan gula rafinasi ke pasar umum, sehingga menekan permintaan terhadap gula produksi lokal.

    Sebagai langkah konkret, pihaknya mendorong ID FOOD, anak perusahaannya, serta PTPN agar meningkatkan proses lelang dan melaporkan perkembangan aktivitas lelang gula secara berkala kepada pemerintah serta Satgas Pangan Polri.

    “Semua pihak mendukung serapan hasil panen petani dengan harga Rp 14.500 per kg. Karena itu, hasil Rapat Koordinasi SPHP Gula menyepakati penguatan pengawasan lintas K/L terhadap rembesan gula rafinasi ke pasar umum,” ujar Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa.

    Polri Turun Tangan

    Selaras dengan hal tersebut, melalui telegram tanggal 2 Juli 2025 ke seluruh daerah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan Satgas Pangan Polri untuk turun ke lapangan dan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan dinas perdagangan daerah untuk memastikan implementasi teknis HAP gula di tingkat petani.

    Selain itu, dilakukan pengecekan dan pendataan langsung terhadap produsen, distributor, agen, serta pasar tradisional dan modern guna memetakan potensi rembesan gula rafinasi di pasar.

    Satgas Pangan Polri juga memperkuat pengawasan di wilayah perbatasan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai guna mencegah peredaran gula selundupan. Bila ditemukan pelaku usaha yang terbukti mengedarkan gula rafinasi di luar peruntukannya, Satgas Pangan akan menindak secara hukum dan melaporkan perkembangan kegiatan serta hambatan di lapangan kepada Mabes Polri.

    “Kita tidak ingin petani tebu merugi karena hasil panennya tidak terserap. Pemerintah, BUMN pangan, dan pelaku usaha harus hadir dan sama-sama mengawal ini, untuk kesejahteraan petani, untuk ketahanan pangan, khususnya di sektor pergulaan,” tegas Arief.

    (hal/eds)

  • Kritik Masyarakat Bagian Perbaikan Kami

    Kritik Masyarakat Bagian Perbaikan Kami

    Jakarta

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat untuk selalu mengevaluasi kerja institusi Polri. Dia menilai masukan dari masyarakat dapat menjadi sarana pertumbuhan Polri.

    Hal itu disampaikan Jenderal Sigit pada pagelaran wayang kulit dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79. Sigit mulanya ditanya harapannya terhadap institusi yang dipimpinnya.

    “Tentunya kami selalu minta dan membuka ruang untuk dikoreksi dan dievaluasi,” kata Sigit di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Sabtu (5/7/2025) dini hari.

    “Karena memang kami menyadari bahwa belum semua dari kita ini bisa melaksanakan apa yang menjadi harapan masyarakat,” lanjutnya.

    Dia mengaku paham akan setiap kritikan yang mengarah pada institusinya. Dia meyakini hal itu adalah bentuk kecintaan masyarakat terhadap Korps Bhayangkara agar terus berbenah.

    “Kami paham, karena kecintaannya, masyarakat kadangkala memberikan masukan mungkin bentuknya halus, ada yang keras, tapi itu bagi kami sebuah bagian dari kritik untuk terus bisa melakukan perbaikan terhadap institusi Polri,” ungkapnya.

    “Tentunya harapan kita Polri semakin ke depan tentunya semakin lebih baik, lebih bisa melayani masyarakat dan lebih dicintai masyarakat. Kita harapkan juga masyarakat merasa memiliki Polri sesuai dengan tagline kita ‘Polri Untuk Masyarakat’,” pungkasnya.

    (ond/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Momen Kapolri-Ketua MA Nyanyi ‘Koyo Jogja Istimewa’ di Pagelaran Wayang Kulit

    Momen Kapolri-Ketua MA Nyanyi ‘Koyo Jogja Istimewa’ di Pagelaran Wayang Kulit

    Jakarta

    Polri menggelar pertunjukan wayang kulit berlakon Amartha Binangun. Di tengah acara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat bernyanyi duet dengan Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto menghibur masyarakat.

    Pagelaran wayang kulit ini digelar di Lapangan Bhyangkara Mabes Polri, Jumat (4/7/2025) malam. Kegiatan tersebut digelar dalam rangkaian Hari Bhayangkara ke-79.

    Sunarto mulanya menyampaikan selamat atas peringatan hari lahir Korps Bhayangkara. Dia turut menyampaikannya terhadap Polri selaku pengayom masyarakat.

    “Ingin menyampaikan selamat ulang tahun ke 79 kepada Polri beserta seluruh jajaran. Semoga Polri semakin jaya, kemudian sukses dan semakin dekat dengan masyarakat,” kata Sunarto dari atas panggung.

    Dia juga mengapresiasi kesuksesan Polri menggelar acara wayang kulit. Sebab, banyak masyarakat yang antusias hadir di tempat itu.

    “Terbukti pada hari ini banyak sekali masyarakat yang hadir di halaman Mabes Polri ini, maka indikasi bahwa Polri adalah bagian dari masyarakat saat ini sudha terbukti. Sekali lagi, selamat untuk Polri,” ucap Sunarto.

    Dengan busana adat jawa, mereka tampak asik melantunkan lirik tiap lirik. Masyarakat hingga anggota TNI-Polri tampak berbaur bernyanyi dan berjoget menikmati suara Jenderal Sigit hingga Sunarto.

    Penampilan itu bukan hanya soal bernyanyi , namun menjadi semacam pesan tersirat tentang sinergi penegak hukum yang tidak hanya ditunjukkan lewat rapat formal, tapi dari harmoni dan irama yang dilakukan bersama hingga menjadi lantuna yang indah.

    (ond/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini