Tag: Lin Jarvis

  • Gurih! Begini Suara Mesin V4 Motor MotoGP Yamaha

    Gurih! Begini Suara Mesin V4 Motor MotoGP Yamaha

    Jakarta

    Yamaha akhirnya memamerkan suara mesin V4 terbaru yang sedang mereka kembangkan. Mesin V4 baru ini dirancang buat motor Yamaha YZR-M1 yang berlaga di MotoGP.

    Diketahui Yamaha saat ini sedang mengembangkan mesin V4 supaya bisa bersaing lagi di MotoGP. Saat ini Yamaha masih menggunakan mesin konfigurasi inline-4 di kancah MotoGP. Yamaha juga menjadi satu-satunya pabrikan yang menggunakan mesin inline-4, setelah Suzuki memutuskan mundur dari MotoGP di akhir musim 2022.

    Pabrikan asal Iwata memang harus mengubah konfigurasi mesinnya dari inline-4 ke V4. Sebab mesin tersebut tak lagi mampu bersaing dengan mesin-mesin V4 yang dipakai oleh mayoritas pabrikan di balap MotoGP. Merek-merek seperti Ducati, KTM, Honda, dan Aprilia, semuanya menggunakan mesin V4.

    Kabar terbaru, Yamaha mengunggah dua potongan gambar di akun Instagram @yamahamotogp. Di gambar pertama, Yamaha menampilkan gambar berlatarkan warna hitam dengan gradasi biru, kemudian disematkan tulisan ‘V4OLUME UP!’. Pada gambar tersebut juga disematkan suara mesin V4 terbaru racikan Yamaha.

    Saat diperdengarkan, suara mesin V4 tersebut melengking dari rpm bawah hingga rpm atas. Kemudian suara tampak tertahan dan meletup-letup saat dilakukan engine break.

    Pada gambar berikutnya diperlihatkan buritan motor terbaru Yamaha yang kini menggunakan knalpot ganda di bagian bodi samping dan juga di bagian bawah. Adapun merek knalpot yang digunakan adalah Akrapovic.

    Sebelumnya Managing Director Yamaha MotoGP Lin Jarvis mengonfirmasi bahwa Yamaha sedang mengembangkan mesin V4 baru untuk berkompetisi di MotoGP. Mesin V4 ini kemungkinan bakal digunakan pada 2026 atau 2027.

    “Awalnya, menurut kami mesin inline-4 masih mempunyai kapasitas untuk dikembangkan dan ditingkatkan. Tetapi ketika semua pesaing Anda menggunakan V4 dan sekarang saat kita melihat regulasi tahun 2027, penting bagi kami untuk sepenuhnya memahami potensi V4 dibandingkan dengan inline4,” bilang Jarvis.

    (lua/rgr)

  • Rencana Yamaha Turunkan Mesin V4 di MotoGP Tahun Ini

    Rencana Yamaha Turunkan Mesin V4 di MotoGP Tahun Ini

    Jakarta

    Bukan rahasia lagi kalau Yamaha mengembangkan mesin V4. Bahkan rencana itu bisa lebih cepat jadi kenyataan.

    Selepas Suzuki cabut dari MotoGP, cuma Yamaha yang menggunakan mesin empat silinder segaris. Para rivalnya yang kini berada di urutan terdepan sudah menggunakan mesin V4.

    Yamaha seolah tertinggal dari pengembangan motor. Namun pabrikan Iwata itu perlahan-lahan mulai mengejar jarak, mulai dari merekrut insinyur aerodinamika hingga menambah daftar rider penguji. Bahkan yang teranyar, mereka tidak menutup kemungkinan untuk pindah ke mesin V4.

    Managing Director Yamaha Racing (YMR) Paolo Pavesio yang menggantikan Lin Jarvis mengungkap rencana mesin V4 itu juga berpotensi diturunkan saat balapan MotoGP berlangsung.

    “Jika proyeknya cukup matang, kami akan menggunakannya untuk wildcard,” jelas Pavesio dikutip dari Motosan, Senin (3/2/2025).

    “Kami tahu bahwa masa depan akan sangat berbeda, terutama dengan peraturan baru. Tetapi prioritas kami adalah beradaptasi dengan cepat dan tidak tertinggal,” tambah Pavesio,

    Upaya beralih ke mesin V4 tidak semudah menyeduh mie instan. Buktinya Honda juga pakai mesin V4 tapi tertinggal dari Ducati, bahkan kesulitan untuk bersaing dengan KTM dan Aprilia.

    Pergantian mesin Yamaha dari inline4 ke V4 sejalan dengan adanya regulasi baru pada tahun 2027 mendatang. Dengan adanya sisa waktu dua musim, Yamaha memiliki cukup kesempatan buat mengembangkan mesin V4 baru.

    Direktur Teknik Yamaha Max Bartolini menegaskan keputusan Yamaha pindah dari mesin inline4 ke mesin V4 bukan karena mesin inline4 lemot. Alasan Yamaha mengganti format mesin dari inline4 ke V4, lebih karena saat ini tren mesin yang ada di MotoGP mayoritas menggunakan konfigurasi V4.

    “Saya bisa mengatakan bahwa, kami (Yamaha) tidak memutuskan perubahan ini berdasarkan aspek performa mesin. Kami tahu betul keunggulan mesin inline4, masih ada banyak potensi pada mesin saat ini,” kata Bartolini dikutip dari GPOne.

    (riar/rgr)

  • Cerita Yamaha Rekrut Lorenzo Buat Gantikan Rossi yang Mau Pindah ke F1

    Cerita Yamaha Rekrut Lorenzo Buat Gantikan Rossi yang Mau Pindah ke F1

    Jakarta

    Ada cerita unik saat Yamaha merekrut Jorge Lorenzo di musim 2008. Ketika itu, X-Fuera didatangkan untuk menjadi suksesor atau pengganti Valentino Rossi yang mau pindah ke Formula 1 atau F1!

    Disitat dari Motosan, mantan bos Yamaha sekaligus aktor di balik perekrut Lorenzo ke tim pabrikan Iwata, Lin Jarvis mengatakan, pihaknya telah mengincar Lorenzo sejak musim 2006. Ketika itu, eks pebalap asal Spanyol itu masih membela Aprilia di kejuaraan 250cc atau Moto2.

    “Menurut saya, itu sesuatu yang tidak terlalu. Karena saat Vale datang ke Yamaha, kita langsung juara di musim 2004 dan mengulangnya di musim 2005. Namun, setahun setelahnya, Vale mulai berpikir pindah ke Formula 1,” ujar Lin Jarvis, dikutip Kamis (2/1).

    “Jadi, rasanya seperti kami menemukan jagoan untuk Yamaha, kami menang, namun dia malah mengancam pergi (ke Formula 1),” tambahnya.

    Lin Jarvis bersama Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Foto: Mirco Lazzari gp / Getty Images

    Dengan alasan tersebut, pihaknya langsung mencari pebalap pengganti yang lebih muda dari Rossi. Hasilnya, Yamaha menemukan talenta hebat bernama Lorenzo saat masih membalap di kasta kedua.

    “Kami harus punya pebalap penerus yang bisa menang, kami harus membawanya dan tumbuh bersamanya. Dan faktanya, Jorge membela tim kami pada tahun 2008, tetapi kami sudah kontrak dia sejak musim 2006!” tuturnya.

    “Kami mengontraknya agar dia siap saat Valentino pindah ke Formula 1 dan kemudian kami akan memiliki jagoan baru, karena kami bisa melihat Lorenzo merupakan pembunuh,” lanjutnya.

    Di musim pertama, Lorenzo menyudahi kompetisi di urutan ketiga. Dia kemudian naik ke peringkat kedua atau runner up di musim kedua dan meraih juara dunia di musim ketiga bersama Yamaha. Sementara di lain sisi, Rossi justru tak jadi pindah ke F1.

    “Itu menciptakan masalah bagi Valentino untuk bisa menerimanya. Jadi Valentino pergi ke Ducati! Valentino pada tahun 2011 dan 2012 tidak sukses dengan Ducati dan dia kembali kepada kami di musim 2013. Kemudian perannya terbalik. Kami mendatangkan Vale saat Lorenzo sudah menjadi raja,” kata dia.

    (sfn/din)