Tag: Lestari Moerdijat

  • Ratu Kalinyamat Jadi Pahlawan Nasional, Pj Bupati Jepara Beri Penghargaan Kepada Lestari Moerdijat

    Ratu Kalinyamat Jadi Pahlawan Nasional, Pj Bupati Jepara Beri Penghargaan Kepada Lestari Moerdijat

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Penjabat (Pj) Bupati Jepara H Edy Supriyanta menyerahkan penghargaan kepada Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. 

    Mbak Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat diberikan penghargaan oleh Pemkab Jepara karena perannya sebagai penggagas pengusulan Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan nasional. 

    Penyerahan ini dilakukan di Pendapa RA. Kartini Jepara pada Jumat, (17/1/2025).

    Turut mendampingi jajaran Forkopimda Jepara dan sejumlah pimpinan perangkat daerah.

    H Edy Supriyanta dalam sambutannya menyebut jika Lestari Moerdijat merupakan salah satu putri  terbaik Indonesia. 

    Tidak hanya kami kenal sebagai salah satu pemimpin Nasional di MPR RI, tetapi juga seorang penggagas yang visioner. 

    “Upaya gigih yang Bu Rerie lakukan bersama tim yaitu mengusulkan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional telah berhasil. Gelar pahlawan ini bukan hanya milik Jepara, tetapi seluruh bangsa Indonesia. Saya mewakili seluruh masyarakat Jepara, sekali lagi, menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Lestari Moerdijat atas dedikasi dan upaya tersebut,” ujarnya.

    Lebih lanjut Edy Supriyanta berharap agar Lestari Moerdijat selaku anggota  DPR dan MPR RI selalu jadi penghubung Jepara dengan Pusat. 

    Dirinya terus berharap dukungan dari politisi Nasdem itu dalam membangun Jepara.

    “Saya yakin semangat dan komitmen yang telah ditunjukkan Bu Rerie  melalui perjuangan mengangkat nama Ratu Kalinyamat, akan Ibu teruskan dalam mendukung pembangunan di Jepara. Melalui tangan dingin dan pemikiran visioner Bu Rerie dalam membantu Jepara, maka Jepara dapat semakin maju dan memberikan kontribusi lebih besar bagi kemajuan bangsa Indonesia,” jelas Edy.

    Diakhir sambutannya, Edy Supriyanta mengingatkan agar pemberian penghargaan ini dijadikan momentum ini sebagai pengingat akan pentingnya menjaga nilai perjuangan, sebagai pemacu semangat membangun dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

    Sementara itu Lestari Moerdijat dalam kesempatan ini melontarkan gagasan untuk melakukan revitalisasi kebesaran maritim Jepara pada era Ratu Kalinyamat melalui museum. 

    Hal ini salah satu syrategi agar anak-anak muda mau belajar dari masa keemasan Jepara sebagai bandar yang mempunyai kekuatan maritim terbesar di Jawa.

    “Revitalisasi ini perlu dilalukan setelah Kalinyamat ditetapkan menjadi pahlawan setahun yang lalu. Karena itu kita harus kembali menghidupkan gagasan dan spiritnya dengan melakukan revitalisasi kemasyhuran potensi bahari Jepara,” kata Lestari Moeedijat. (Ito)

  • Waka MPR Bicara Penguatan Komitmen Anak Bangsa Hadapi Dinamika Global

    Waka MPR Bicara Penguatan Komitmen Anak Bangsa Hadapi Dinamika Global

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat berbicara penguatan komitmen setiap anak bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Menurutnya, hal ini penting dilakukan di tengah berbagai tantangan yang hadir dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Kehidupan berbangsa dan bernegara yang dipengaruhi dinamika global dan nasional harus dijawab dengan penguatan komitmen setiap anak bangsa untuk bertekad mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, sebagaimana dicita-citakan para pendiri bangsa,” ujar Lestari dalam keterangannya, Selasa (31/12/2024).

    Dia mengatakan memasuki tahun 2025, diperlukan semangat untuk memperkuat komitmen kita dalam membangun sejumlah sektor kehidupan menjadi lebih baik lagi, mengingat tantangan yang dihadapi juga semakin besar.

    Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, pemerintahan baru yang mengusung misi Asta Cita, yang antara lain berisikan tentang upaya pengokohan ideologi hingga demokrasi, pemantapan sistem pertahanan negara dan mendorong kemandirian bangsa lewat swasembada pangan hingga ekonomi kreatif itu, harus benar-benar serius diwujudkan.

    Penguatan komitmen terkait sejumlah target di berbagai sektor pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah itu, penting untuk direalisasikan sebagai bagian upaya membangun semangat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Tanpa gerak bersama dalam kolaborasi yang harmoni setiap anak bangsa, jelas Rerie, berbagai tujuan pembangunan yang telah dicanangkan akan sulit dicapai.

    “Kebersamaan yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara sangat dibutuhkan,” jelasnya.

    Karena itu, tegas Rerie, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah harus mampu mendorong agar setiap anak bangsa mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan seperti nilai-nilai ketuhanan, persatuan dan kesatuan, cinta tanah air, gotong-royong, dan kemanusiaan yang adil dan beradab, dalam keseharian mereka.

    (akd/akd)

  • Tak Ada yang Mengejutkan dari Kepengurusan NasDem 2019-2024

    Tak Ada yang Mengejutkan dari Kepengurusan NasDem 2019-2024

    JAKARTA – Surya Paloh kembali dipercaya untuk kembali menjadi Ketua Umum Partai NasDem, periode 2019-2024. Keputusan diambil secara aklamasi setelah melalui serangkaian Kongres II Nasdem, yang berlangsung sejak 8-11 November 2019.

    Adalah Lestari Moerdijat, Anggota Majelis Tinggi NasDem yang mengumumkan keputusan dan penetapan ketum periode 2019-2024. Setelah menerima mandat tersebut, Surya Paloh langsung mengumumkan struktur kepengurusan DPP Nasdem yang langsung dilantiknya. 

    “Sebagai pengurus, tentu atas izin saudara-saudara, saya akan melantik diri saya sendiri beserta semuanya (pengurus Nasdem periode 2019-2024),” ucap Paloh di Gedung JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 11 November.

    Surya Paloh sah kembali menjadi ketua umum Partai NasDem periode 2019-2024, sesuai dengan keputusan Kongres II Partai NasDem.

    Selengkapnya https://t.co/CGeXqE7cTH#Kongres2NasDem #NasDemAntiMahar

    — Partai NasDem (@NasDem) November 11, 2019

    Nama-nama dalam kepengurusan NasDem juga tidak terlalu mengejutkan. Johnny G Plate kembali dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem untuk kedua kalinya. Tak hanya itu, Paloh juga mengangkat Ahmad Ali sebagai wakilnya.

    “Ketua umum nampaknya sukar untuk berpisah sama manusia satu ini, berikan tepuk tangan kepada Jhonny G Plate. Menteri Kominfo kita adalah Sekretaris Jendral,” tutur Paloh berseloroh.

    Selanjutnya, jabatan bendahara umum diisi oleh Ahmad Sahroni. Ahmad Sahroni merupakan Anggota Komisi III DPR RI. Ia juga kerap dijuluki dengan sebutan Crazy Rich Tanjung Priok. 

    “Bendahara umum ini bukan hanya sekadar pencatat, jadi kebutuhan DPW, DPD, DPC, urusannya bendahara umum. Kita percayakan kepada orang muda yang bernama Ahmad Sahroni,” ungkap Paloh.

    Nasdem juga mempersiapkan pengurus yang mengatur strategi kemenangan pada Pemilu tahun 2024 dari sekarang. Jabatan Ketua Badan Pemenang Pemilu (Bappilu) Nasdem diisi oleh anak Paloh sendiri, yakni Prananda Surya Paloh. 

    “Ketua Bappilu menentukan target untuk mengantarkan harapan partai ini sebagai partai pemenang pemilu pada tahun 2024. Tugas berat itu kita percayaan sebagai Prananda Surya Paloh,” kata dia. 

    Berikut susunan DPP NasDem Periode 2019-2024:

    Ketua Umum​​: Surya Paloh

    Wakil Ketua Umum​: Ahmad M Ali

    A. Ketua Koordinasi Bidang Kebijakan Publik & Isu Strategis​​: Suyoto

    1. Ketua Hubungan Internasional​​​​: Martin Yudi Manurung

    2. Ketua Ekonomi​​​​​​: Shanti Ramchand

    3. Ketua UMKM​​​​​​: Niluh Djelantik

    4. Ketua Agama & Masyarakat Adat​​​​: Hasan Aminuddin

    5. Ketua Tenaga Kerja & Transmigrasi​​​: Irma Suryani

    6. Ketua Kesehatan​​​​​​: Okky Asokawati

    7. Ketua Perempuan & Anak​​​​​: Amelia Anggraini

    8. Ketua Pendidikan & Kebudayaan​​​​: Nining Indra Shaleh

    9. Ketua Hukum & HAM​​​​​: Taufik Basari

    10.Ketua Pariwisata & Industri Kreatif​​​: Yuli Laiskodat

    11.Ketua Pertahanan & Keamanan​​​​: Supiadin Aries Saputra

    12.Ketua Pertanian, Peternakan & Kemandirian Desa​: Sulaeman L Hamzah

    13.Ketua Maritim​​​​​​: Emmy Hafild

    14.Ketua Pemuda & Olahraga​​​​​: Moh Haerul Amri

    15.Ketua Energi & Mineral​​​​​: Kurtubi

    16.Ketua Lingkungan Hidup​​​​​: Lusyani Suwandi

    17.Ketua Kehutanan, Agraria & Tata Ruang​​​: T. Taufiqulhadi

    18.Ketua Migran​​​​​​: Felly Runtuwene

    B. Ketua Koordinasi Bidang Ideologi, Organisasi, dan Kaderisasi​: Sri Sajekti Sudjunadi

    ​1.  Ketua Organisasi & Keanggotaan​​​​: Rusdi Masse Mappasesu

    ​2.  Ketua Kaderisasi & Pendidikan Politik​​​: Baedowi

    ​3.  Ketua Hubungan Legislatif​​​​​: Atang Irawan

    ​4.  Ketua Hubungan Eksekutif​​​​​: Luthfi A. Mutty

    ​5.  Hubungan Badan & Sayap​​​​​: Ivanhoe Semen

    ​6.  Ketua Penggalangan & Penggerak Komunitas​​: Andri J

    ​7.  Ketua Pemilih Pemula & Milenial​​​​: Lathifa M. Al Anshori

    ​8.  Ketua Cyber & Digitalisasi​​​​​: Donny Priambodo

    ​9.  Ketua Media & Komunikasi Publik​​​​: Charles Meikyansah 

    C. Ketua Koordinasi Bidang Pemenangan Pemilu​​​: Prananda Surya Paloh

    ​1. Sumatera 1 ( Aceh, Sumut )​​​​: Zulfan Lindan

    ​2. Sumatera 2 ( Sumbar, Kepri, Riau, Bengkulu )​​: Willy Aditya

    ​3. Sumatera 3 ( Bengkulu, Sumsel, Jambi, Babel, Lampung)​: Fauzi Amro

    ​4. Jawa 1 ( Banten, DKI )​​​​​: Effendi Choirie

    ​5. Jawa 2 ( Jabar )​​​​​​: Saan Mustopa

    ​6. Jawa 3 ( Jatim )​​​​​​: Sugeng Suparwoto

    ​7. Jawa 4 ( Jatim )​​​​​​: Dossy Iskandar P

    ​8. Bali, NTB, NTT​​​​​​: Okka Gunastawa

    ​9. Kalimantan​​​​​​​: Syarif Alkadrie

    ​10. Sulawesi​​​​​​​: Rachmat Gobel

    ​11. Maluku,Maluku Utara​​​​​: Rosita Usmah

    ​12. Papua, Papua Barat​​​​​: Robert Rouw 

    D. Sekretais Jenderal​​​​​​​: Jhonny G Plate

    ​1. Wasekjend Kebijakan Publik & Isu Strategis​​: Hernawi Taslim

    ​2. Wasekjend Ideologi, Organisasi & Kaderisasi​​: Dedy Ramanta

    ​3. Wasekjend Pemenangan Pemilu​​​​: Jakfar Sidik

    ​4. Wasekjend Umum & Administrasi​​​​: Siar Anggreta Siagian

    E. Bendahara Umum​​​​​​​: Ahmad Sahroni

    ​1. Waben Pengelolaan Dana & Aset​​​​: Joice Triatman

    ​2. Waben Penggalangan Dana​​​​: Fatmawati Rusdi

  • Dalang Kondang Asal Sukoharjo Waseno ‘Slenk’ Meninggal Dunia

    Dalang Kondang Asal Sukoharjo Waseno ‘Slenk’ Meninggal Dunia

    ERA.id – Dalang kondang asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah Warseno ‘Slenk’ tutup usia di umur 59 tahun, Kamis pukul 04.30 WIB, Kamis (12/12/2024).

    Keponakan almarhum Jatmiko di Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan Warseno meninggal dunia usai menjalani perawatan selama tiga hari di rumah sakit karena penyakit jantung.

    “Pak Slenk sudah tiga hari dirawat di PKU, ini jenazahnya sudah dibawa pulang ke rumah,” katanya.

    Selanjutnya jenazah akan dimakamkan di Astana Depokan, Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, Kamis  siang.

    Sementara itu, Warseno yang juga adik kandung dalang Anom Suroto ini meninggalkan seorang istri dan dua anak. Salah satu anaknya bernama Amar Pradopo juga mengikuti jejak ayahnya menggeluti seni pedalangan.

    Sebelumnya, tepatnya tanggal 23 November, Ki Warseno Slenk terlibat dalam Sosialisasi 4 Pilar dan doa kebangsaan yang dilakukan oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Lestari Moerdijat di Sasono Sumiwo Keraton Surakarta Hadiningrat Surkarta, Jawa Tengah.

    Dalang Ki Warseno Slenk pada pertunjukan wayang memainkan lakon Wahyu Cakraningrat yang mengandung nilai-nilai filosofis tentang kepemimpinan, keadilan, dan kebijaksanaan.

    Saat itu, Ki Warseno juga sempat berpesan generasi muda utamanya di Surakarta untuk tidak melupakan budaya Jawa salah satunya wayang kulit.

    Ia juga mengapresiasi adanya sosialisasi empat pilar menyusul masih minimnya berbagai kalangan yang peduli dengan budaya maupun untuk melestarikan budaya di tanah air.

    “Luhuring drajad bangsa iku seko budayane, jadi kalau budaya sudah dijunjung tinggi maka insya Allah harkat martabat kita akan dijunjung tinggi,” katanya. (Ant)

  • Ki Dalang Warseno Slank asal Sukoharjo Meninggal Dunia

    Ki Dalang Warseno Slank asal Sukoharjo Meninggal Dunia

    Solo, Beritasatu.com – Dalang kondang asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ki Dalang Warseno Slank meninggal dunia pada Kamis (12/12/2024) pukul 04.30 WIB.

    Keponakan almarhum Ki Dalang Warseno Slank, Jatmiko di Solo, mengatakan Warseno meninggal dunia seusai menjalani perawatan selama tiga hari di rumah sakit karena penyakit jantung.

    “Pak Slank sudah tiga hari dirawat di PKU, ini jenazahnya sudah dibawa pulang ke rumah,” kata Jatmiko terkait dalang Warseno Slank yang meninggal pada usia 59 tahun.

    Jenazah akan dimakamkan di Astana Depokan, Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, Kamis ini.

    Sebelumnya, 23 November lalu, Ki Dalang Warseno Slank terlibat dalam Sosialisasi 4 Pilar dan doa kebangsaan yang dilakukan oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Lestari Moerdijat di Sasono Sumiwo Keraton Surakarta Hadiningrat Surkarta, Jawa Tengah.

    Dalam kesempatan tersebut, Ki Warseno Slank memainkan lakon Wahyu Cakraningrat yang mengandung nilai-nilai filosofis tentang kepemimpinan, keadilan, dan kebijaksanaan.

    Saat itu, Ki Warseno berpesan agar generasi muda utamanya di Surakarta untuk tidak melupakan budaya Jawa, salah satunya wayang kulit.

    Warseno Slank juga mengapresiasi adanya sosialisasi empat pilar menyusul masih minimnya berbagai kalangan yang peduli dengan budaya maupun untuk melestarikan budaya di tanah air.

    “Luhuring drajad bangsa iku seko budayane, jadi kalau budaya sudah dijunjung tinggi maka insyaallah harkat martabat kita akan dijunjung tinggi,” katanya.

    Ki Dalang Warseno Slank yang meninggal dunia pada hari ini merupakan adik kandung dalang Anom Suroto. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak. Salah satu anaknya, Amar Pradopo juga mengikuti jejak ayahnya menggeluti seni pedalangan.

  • Nilai antikorupsi harus ditumbuhkan demi kehidupan berbangsa yang baik

    Nilai antikorupsi harus ditumbuhkan demi kehidupan berbangsa yang baik

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan nilai-nilai yang mendukung gerakan antikorupsi harus konsisten ditingkatkan pemahaman dan pengamalannya di berbagai bidang untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik di masa depan.

    “Kejujuran, kesederhanaan, disiplin, dan bertanggung jawab merupakan nilai-nilai yang harus ditumbuhkan untuk membentuk sikap antikorupsi setiap anak bangsa di berbagai bidang kehidupan,” kata wanita yang akrab disapa Rerie dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Indonesia tahun 2024 sebesar 3,85. Capaian itu menurun jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang sebesar 3,92.

    Kemudian, catatan terkait IPAK merupakan indikator yang mengukur tingkat permisifitas masyarakat terhadap perilaku koruptif.

    Menurutnya, semangat dan sikap antikorupsi sangat dibutuhkan bangsa ini dalam upaya mengakselerasi proses pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

    Dia juga menilai peringatan Hari Antikorupsi Internasional harus mampu dijadikan momentum bagi setiap anak bangsa untuk meneguhkan sikap dan semangatnya dalam menumbuhkan sikap antikorupsi di keseharian mereka.

    Beragam sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI, sangat membutuhkan sikap dan budaya antikorupsi dalam pengelolaannya.

    Tanpa sikap antikorupsi, berbagai sumber daya alam yang dimiliki tidak mampu memberikan kontribusi yang maksimal dalam proses pembangunan di berbagai bidang.

    Ia sangat berharap para pemangku kepentingan di negeri ini menaruh perhatian serius terhadap berbagai upaya menumbuhkan sikap antikorupsi dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Waka MPR Dorong Peningkatan Link and Match Pendidikan dengan Industri

    Waka MPR Dorong Peningkatan Link and Match Pendidikan dengan Industri

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya untuk mewujudkan link and match antara Pendidikan kejuruan, vokasi, dan dunia industri. Hal itu bertujuan agar lulusan pendidikan vokasi dapat menjawab perkembangan kebutuhan dunia industri.

    “Upaya untuk mewujudkan link and match antara program pendidikan kejuruan, vokasi, dan kebutuhan dunia usaha harus terus ditingkatkan. Dibutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemangku kepentingan di sektor pendidikan dan dunia usaha agar lulusan pendidikan vokasi dapat terserap di dunia kerja dengan baik,” kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya, Senin (2/12/2024).

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) terbesar berasal dari lulusan SMK sejumlah 9,01%. Urutan kedua berasal dari lulusan SMA sebesar 7,05%, selanjutnya TPT disumbang lulusan diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 5,25%.

    Peringkat berikutnya penyumbang TPT adalah lulusan sekolah vokasi atau Diploma I/II/III sebesar 4,84%, dan untuk lulusan SMP, TPT tercatat sebesar 4,11%. Sementara itu pada urutan keenam TPT disumbang lulusan SD ke bawah sebesar 2,32%.

    Menurut Lestari, sejumlah catatan BPS tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan berbagai langkah evaluasi agar upaya perbaikan kualitas lulusan sekolah kejuruan dan pendidikan vokasi dapat segera dilakukan.

    “Di era globalisasi yang sarat perkembangan teknologi saat ini, sangat mempengaruhi kebutuhan dari dunia usaha,” jelasnya.

    “Dengan semakin banyak anak bangsa terlatih yang mampu diserap sektor industri, pertumbuhan ekonomi nasional dapat terus ditingkatkan hingga mencapai target yang ditetapkan,” tutupnya.

    (akn/ega)

  • MPR: Pilkada serentak dapat lahirkan pemimpin amanah dan pengayom

    MPR: Pilkada serentak dapat lahirkan pemimpin amanah dan pengayom

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa pemimpin yang mampu mengayomi masyarakat dan amanah sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan yang terjadi sebagai dampak perubahan di berbagai sektor kehidupan.

    “Saya sangat berharap kontestasi dalam mencari pemimpin-pemimpin di daerah yang dilakukan serentak di tanah air, mampu melahirkan para pemimpin yang amanah dan mengayomi seluruh warganya,” kata Rerie, sapaan akrab Lestari di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pada Rabu (27/11) masyarakat telah menunaikan hak mereka sebagai warga negara untuk memilih pemimpin di daerah masing-masing dengan suasana yang relatif aman dan lancar.

    Rerie berharap para petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tingkat pusat dan daerah, harus mampu menjaga suara masyarakat secara transparan agar proses pemilihan kepala daerah serentak mampu melahirkan pemimpin yang sesuai dengan keinginan masyarakat.

    Ia berpendapat, proses pemilihan kepala daerah yang transparan, jujur dan adil merupakan bagian dari pendidikan politik bagi setiap anak bangsa dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Saya berharap para petugas pelaksana pemilihan kepala daerah serentak, pemerintah, dan para calon kepala daerah mampu memberikan teladan bagi setiap anak bangsa dalam setiap tahapan kontestasi di berbagai daerah di Tanah Air,” ujarnya.

    Ia juga mendorong agar semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di tengah kebhinekaan yang dimiliki harus terus dikedepankan dalam menjawab berbagai tantangan yang muncul pada setiap proses berbangsa dan bernegara.

    “Pelaksanaan pilkada serentak ini melahirkan pemimpin yang mampu menjawab berbagai tantangan dan mewujudkan masyarakat adil dan makmur seperti yang diamanatkan konstitusi,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bentuk KKPB MPR, Ahmad Muzani: Kebangsaan dan Pembangunan Harus Berjalan Seiring

    Bentuk KKPB MPR, Ahmad Muzani: Kebangsaan dan Pembangunan Harus Berjalan Seiring

    “Hari ini kita akan memulai perjalanan panjang kebangsaan dengan membentuk Kaukus Kebangsaan untuk Pembangunan Berkelanjutan.”

    “Kedua hal tersebut, yaitu kebangsaan dan pembangunan berkelanjutan, memang penting sekali untuk selalu kita kaitkan sebab upaya pembangunan tidak akan mencapai hasil optimal jika tanpa digerakkan oleh semangat kebangsaan yang tinggi”.
     
    Ungkapan demikian disampaikan Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat memberi sambutan  pembentukan Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesian (KKPB MPRRI).

    Acara yang digelar di Ruang Delegasi, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta (26/11/2024), itu juga dihadiri oleh para Wakil Ketua MPR, yakni Kahar Muzakir, Lestari Moerdijat, Hidayat Nur Wahid, Eddy Soeparno, dan Abcandra Muhammad Akbar Supratman.

    Juga hadir para anggota MPR lainnya dan Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bapenas, Febrian Alphyanto Ruddyard.
     
    Lebih lanjut Ahmad Muzani mengatakan sebaliknya, seandainya pun upaya pembangunan sukses, ia akan kehilangan makna jika mengorbankan kebangsaan, persatuan dan kesatuan kita. “Ini adalah harga yang terlalu mahal untuk kita bayar. Maka keduanya harus berjalan seiring,” katanya.
     
    “Pembentukan kaukus ini bertepatan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di seluruh Indonesia, yang akan dimulai besok pagi. Maka ini merupakan momentum yang tepat untuk menekankan pentingnya mengintegrasikan kebijakan lokal dengan visi nasional,” ujar Sekjen Partai Gerindra itu.
     
    Pilkada disebut dapat menjadi sarana untuk menyosialisasikan pentingnya keberlanjutan pembangunan kepada masyarakat luas dan mendorong partisipasi warga dalam upaya tersebut.

  • Ahmad Muzani Soal Kaukus Pembangunan MPR: Kebangsaan dan Pembangunan Harus Berjalan Seiring

    Ahmad Muzani Soal Kaukus Pembangunan MPR: Kebangsaan dan Pembangunan Harus Berjalan Seiring

    Jakarta, Beritasatu.com – MPR membentuk Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan (KKPB). Kaukus itu menegaskan pembagunan berkelanjutan dan kebangsaan harus berjalan seiring, tidak boleh menegasi satu sama lainnya.

    Menurut Ketua MPR Ahmad Muzani pembangunan berkelanjutan akan kehilangan maknanya jika dilakukan tanpa semangat kebangsaan. “Kedua hal tersebut penting sekali selalu kita kaitkan sebab upaya pembangunan tidak akan mencapai hasil optimal jika tanpa digerakkan oleh semangat kebangsaan yang tinggi,” ujar Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

    Acara tersebut dihadiri para wakil ketua MPR, yakni Kahar Muzakir, Lestari Moerdijat, Hidayat Nur Wahid, Eddy Soeparno, dan Abcandra Muhammad Akbar Supratman. Juga hadir para anggota MPR lainnya dan Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard.

    Muzani mengatakan bukan kebetulan pembentukan kaukus MPR bertepatan dengan pencoblosan Pilkada 2024 yang akan dimulai pada Rabu (27/11/2024). Menurut dia, pilkada merupakan momentum yang tepat untuk menekankan pentingnya mengintegrasikan kebijakan lokal dengan visi nasional.

    “Pilkada dapat menjadi sarana untuk mensosialisasikan pentingnya keberlanjutan pembangunan kepada masyarakat luas dan mendorong partisipasi warga dalam upaya tersebut. Sebab hanya dengan partisipasi aktif dari warga maka demokrasi bisa mendapatkan makna substantifnya, bukan hanya nilai-nilai proseduralnya,” urainya.

    Muzani menjelaskan, perlu menyusun strategi yang tepat dan komprehensif agar pemenang pilkada mampu menjalankan program pembangunan yang selaras dengan visi nasional. Strategi tersebut antara lain, pertama, menyosialisasikan nilai kebangsaan, yakni menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 kepada para kepala daerah.

    Kedua, mendorong kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan badan legislatif untuk memastikan kesinambungan kebijakan. Ketiga, pembentukan forum khusus di daerah untuk koordinasi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.  

    Selain itu, perlu pula dibentuk divisi pemantauan pencapaian di daerah-daerah setelah pilkada. Dengan cara ini maka tahap-tahap kemajuan pelaksanaan tersebut di semua daerah dapat diukur dari waktu ke waktu.

    “Kita harus selalu ingat bahwa pilkada adalah pilar penting dalam proses demokrasi di Indonesia. Pilkada berfungsi sebagai mekanisme untuk memilih pemimpin daerah yang memahami kebutuhan masyarakat lokal, sekaligus mencerminkan kedaulatan rakyat,” jelasnya.