Tag: Lani Darmawan

  • Dari Dapur Kakek ke Genggaman Digital: Esti Menjaga Warisan Berniaga, Berlari bersama Zaman
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        30 September 2025

    Dari Dapur Kakek ke Genggaman Digital: Esti Menjaga Warisan Berniaga, Berlari bersama Zaman Bandung 30 September 2025

    Dari Dapur Kakek ke Genggaman Digital: Esti Menjaga Warisan Berniaga, Berlari bersama Zaman
    Tim Redaksi
    CIREBON, KOMPAS.com
    – Esti Pramudji tak pernah membayangkan dirinya akan memimpin lima pabrik soun dengan ratusan pekerja. Namun hidup menuntunnya ke sana. Sejak wafatnya sang ayah, amanat kakek pun jatuh ke pundaknya: menjaga usaha keluarga agar tetap berdenyut, menyalakan dapur, dan memberi nafkah bagi banyak keluarga.
    CV Esti Ganda Sari yang memproduksi Soun “Cap Mangkok” bukan sekadar nama perusahaan, di baliknya ada jejak tiga generasi yang membentang. Dari dapur sederhana sang kakek, diteruskan ayahnya, hingga kini Esti berdiri di garda terdepan.
    Soun yang awalnya hanya dibuat untuk kebutuhan rumah tangga, kini diproduksi dalam jumlah besar dan dikirim ke penjuru daerah.
    Permintaan soun hasil produksi Esti meluas ke berbagai pasar. Untuk menopang kebutuhan ini, Esti menambah pekerja. Dari hanya lingkar keluarga, kini Esti bergerak bersama 250 pekerja untuk menghidupi keluarga mereka dari balik kepulan uap pabrik-pabrik soun.
    Semakin besar kapal berlayar, semakin besar pula gelombang yang harus dihadapi. Salah satu tantangan besar bagi Esti adalah soal perbankan. Esti harus mengelola arus keuangan, membayar ratusan karyawan, hingga memastikan semuanya berjalan aman, efektif dan efisien.
    Salah satu yang dia pikirkan adalah keamanan uang saat harus membayar upah ke pekerjanya. Dia khawatir bila harus mengambil uang sendiri ke bank, lalu membawanya kembali ke kantor tempatnya bekerja. Di sinilah CIMB Niaga masuk dengan menawarkan layanan antar uang.
    “Jadi saya buka rekening, langsung masuk ke prioritas, CIMB memberi kemudahan itu, petugas antar uang ke tempat saya kapan pun saya butuhkan, ini gratis dan buat saya sangat nyaman,” tutur Esti. Fasilitas antar uang menjadi penyelamat, terutama menjelang Idul Fitri, saat ia harus membayar upah, menyalurkan THR, dan kebutuhan lainnya.
    Tak hanya sekedar menikmati fasilitasnya, Esti juga aktif meningkatkan laju sirkulasi uang dengan rekening CV atas nama usahanya. Termasuk permintaan Esti ke pelanggan agar melakukan pembayaran secara transfer usai pembelian.
    Sebelumnya, Esti sempat kerepotan saat menjadi nasabah bank lain, lantaran mengharuskan penggunaan token fisik saat hendak transaksi. Aturan ini membuatnya harus membawa fisik lima buah token itu ke mana pun pergi.
    “Kalau di rekening CV bank sebelumnya, tiap kali mau transaksi, saya harus pakai token fisik, jadi saya harus bawa token itu kemana-mana, itu repot banget. Nah, kalau rekening CV CIMB ini, cukup di handphone, jadi saya gak perlu bawa-bawa token fisik lagi, ini sangat membantu terutama kalau ke luar kota dan ke luar negeri,” katanya.
    Kebebasan bertransaksi lewat ponsel memberi ketenangan bagi Esti. Dia beberapa kali mengalami kesibukan luar biasa di tengah rapat, di perjalanan, atau bahkan saat berada di luar negeri, namun harus tetap bertransaksi. Dengan layanan ini, semua bisa diselesaikan dari genggaman tangan saat itu juga.
    Selain fasilitas perbankan, Esti juga mendapat layanan tambahan. Salah satunya
    safe deposit

    box
    (SDB) gratis, tempat aman untuk menyimpan dokumen dan barang berharga. Fasilitas ini memberi rasa tenang, seolah ada ruang kecil yang kokoh di balik ruang tahan api bank, menjaga apa yang paling berharga.
    Ada satu layanan sederhana yang diam-diam sangat berkesan baginya:
    Airport Transfer
    . Baginya, waktu adalah segalanya. Dengan layanan ini, perjalanannya ke luar negeri untuk urusan bisnis menjadi lebih tenang dan efisien.
    “Mungkin ini hal sepele, tapi bagi saya sangat menguntungkan, fasilitas airport transfer. Setahun saya dapat kesempatan 4 kali jemputan. Jadi saya dijemput di apartemen terus diantar ke airport. Saya tinggal
    booking
    , tanggal sekian, dan tempat, nanti dijemput, tinggal duduk, dan sampai lokasi, ini juga gratis,” ungkap Esti.
    Dua tahun sudah Esti membuka rekening CV. Ia menemukan bukan hanya bank, melainkan teman usaha yang selalu membuka ruang membuka diri, komunikasi, memberi layanan ekstra, serta menyesuaikan diri dengan kebutuhan.
    Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Noviady Wahyudi, menyampaikan,
    airport transfer
    ,
    airport pick up
    dan
    airport service
    serta sejumlah fasilitas yang dinikmati Esti adalah bagian dari upaya CIMB memberikan ekstra layanan untuk nasabah prefered. Fasilitas ini untuk nasabah tertentu, terutama mereka yang memiliki kesibukan bisnis tinggi ke luar negeri, suka bepergian, dan lainnya.
    Yang paling sangat membantu adalah layanan aktifitas digital banking OCTO Mobile dan OCTO Clicks yang melayani pelanggan 24 jam. Dengan aplikasi ini, nasabah bisa bertransaksi kapan pun dan di mana pun hanya melalui
    smartphone
    .
    Dengan OCTO Mobile dan OCTO Clicks, Nasabah CIMB Preferred bisa transfer hingga Rp2 miliar per hari, membeli produk investasi dengan subscription fee hingga 65%, membuka Deposito, Tabungan Xtra Valas dan produk investasI, serta masih banyak lagi fitur lainnya.
    “PT Bank CIMB Niaga melalui layanan CIMB Preferred, menawarkan layanan perbankan premium. Beragam fasilitas ini diberikan untuk memudahkan nasabah segmen premium dalam bertransaksi dan mengelola keuangannya. Dengan slogan More Value, Better Experience, dan Easier, CIMB Preferred menghadirkan solusi untuk pemenuhan kebutuhan bagi nasabahnya,” kata Noviady dalam rilis yang diterima Kompas.com pada Senin (29/9/2025) siang.
    Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyampaikan, pada ulang tahun ke 70 ini, PT Bank CIMB Niaga berkomitmen terus menghadirkan layanan finansial yang inovatif, cepat, dan aman melalui penguatan ekosistem digital.
    Sejak berdiri pada 1955, CIMB Niaga konsisten terus bertransformasi mengikuti kebutuhan nasabah hingga tumbuh menjadi bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dengan 9,1 juta nasabah.
    Selama tujuh dekade, beberapa terobosan digital di industri perbankan Indonesia telah dilahirkan. Sejak menjadi bank pertama yang memperkenalkan ATM (1987), melayani sistem online banking (1991), hingga meluncurkan aplikasi OCTO Mobile (2020) yang kini berkembang menjadi solusi finansial digital lengkap. Inovasi tersebut mendapat apresiasi tinggi dari nasabah, tercermin dari capaian Net Promoter Score (NPS) 57 pada 2024.
    “Di usia ke-70 ini, kami menegaskan posisi sebagai bank yang relevan di setiap era: stabil secara finansial, inovatif secara digital, sekaligus bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Semua pencapaian ini menjadi fondasi untuk melangkah ke depan, mendampingi nasabah mewujudkan mimpinya dengan semangat bekerja dari hati,” kata Lani melalui rilis yang diterima
    Kompas.com, 
    Senin (29/9/2025) siang.
    Sebagai simbol transformasi layanan, CIMB Niaga juga meresmikan kantor cabang Graha Sudirman menjadi Digital Branch. Cabang ini dilengkapi fasilitas digital yang mempercepat transaksi sekaligus menjadi pusat edukasi finansial modern. Dengan desain yang lebih interaktif, Digital Branch menghadirkan pengalaman baru yang menggabungkan kekuatan teknologi dan pendekatan personal.
    Esti adalah satu dari 9,1 nasabah CIMB Niaga di Indonesia. Kini, dia hanya butuh telepon genggam untuk transfer, membeli emas, menukar dolar, hingga mengelola seluruh urusan bisnisnya. Baginya, 70 tahun berulang tahun, CIMB bukan sekedar bank, melainkan teman yang memudahkan berniaga untuk terus menjaga warisan keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • CIMB Niaga cetak laba sebelum pajak konsolidasi Rp4,4 T di semester I

    CIMB Niaga cetak laba sebelum pajak konsolidasi Rp4,4 T di semester I

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) atau CIMB Niaga mencatatkan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) senilai Rp4,4 triliun pada semester I-2025 dan menghasilkan earnings per share (laba per saham) senilai Rp137,43 per saham.

    Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan kinerja positif perseroan pada semester I-2025, mencerminkan implementasi strategi yang dijalankan secara konsisten dan disiplin.

    “Kami mencatat pertumbuhan kredit yang baik dan terukur sesuai dengan profil risiko dan kondisi pasar. Di saat sama, kami tetap menjaga kualitas aset yang stabil, tingkat permodalan dan likuiditas yang kuat, serta sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik, sehingga dapat memperkuat posisi kami di industri,” ujar Lani.

    Lebih lanjut ia mengatakan ke depan perseroan akan terus mengelola alokasi modal secara strategis untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan imbal hasil yang lebih optimal.

    “Sejalan dengan tujuan Advancing Customers and Society, kami akan terus berfokus untuk menyediakan solusi perbankan yang Simpler, Better and Faster, agar nasabah dapat terus berkembang dan masyarakat dapat merasakan dampak positifnya secara inklusif,” ujar Lani.

    Pada semester I-2025, CIMB Niaga menjaga posisi permodalan dan likuiditas tetap solid, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) masing-masing sebesar 24,0 persen dan 87,3 persen.

    Total aset konsolidasian tercatat sebesar Rp357,9 triliun per 30 Juni 2025, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.

    Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 4,8 persen year on year (yoy) menjadi Rp261,9 triliun, yang menunjukkan rasio Current Account and Savings Account (CASA) yang baik sebesar 69,0 persen.

    “CASA meningkat 10,9 persen (yoy), dikontribusikan oleh upaya perseroan membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital,” ujar Lani.

    Lebih lanjut, jumlah pembiayaan perseroan tumbuh 6,8 persen (yoy) menjadi Rp231,8 triliun pada semester I-2025, terutama dari pertumbuhan yang baik di berbagai segmen utama.

    Perbankan korporasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,3 persen (yoy), segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) tumbuh 7,3 persen (yoy), dan perbankan konsumer tumbuh 4,7 persen (yoy).

    “Kenaikan tertinggi di pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 26,7 persen (yoy),” ujar Lani.

    Dari Unit Usaha Syariah (UUS), CIMB Niaga Syariah berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia.

    Per 30 Juni 2025, total pembiayaan mencapai Rp59,6 triliun, meningkat Rp1,5 triliun atau 2,5 persen (yoy), terutama didorong dari pertumbuhan pada segmen Wholesale dan Commercial, dengan total DPK sebesar Rp48,2 triliun.

    “Sebagai bagian dari prioritas keberlanjutan, hampir 25 persen dari total pembiayaan Bank (sekitar Rp57,6 triliun) mendukung transisi yang adil, ekonomi rendah karbon, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dari PBB,” ujar Lani.

    Sejalan komitmen terhadap keberlanjutan, CIMB Niaga berpartisipasi dalam peluncuran perdagangan karbon internasional melalui platform Indonesia Carbon Exchange (IDX Carbon) pada Januari 2025.

    “Selain itu, kami meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk mendukung operasional berkelanjutan dengan pemasangan panel surya di salah satu kantor cabang kami di Yogyakarta pada bulan Juni 2025,” ujar Lani.

    Dalam pengembangan digital, pada semester I 2025, sebesar 90 persen dari total transaksi finansial nasabah telah dilakukan melalui layanan branchless banking seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Bizchannel@CIMB, Automated Teller Machines (ATM), dan OCTO Pay (e-money).

    CIMB Niaga telah menghadirkan digital experience melalui model Digital Branch unik, yang memadukan fitur Cabang Konvensional dan Digital Lounge.

    Selain itu, perseroan juga memperkenalkan Digital Hub yang dilengkapi mesin Self-Service Banking dan Self-Service Tablet untuk mempercepat layanan kepada nasabah, dengan menawarkan pengalaman perbankan yang komprehensif dan serba digital, sembari tetap mempertahankan sentuhan layanan personal yang ramah khas CIMB Niaga.

    “Hingga 30 Juni 2025, konsep ini telah diimplementasikan di 54 lokasi di seluruh Indonesia, terdiri dari 25 Digital Branch dan 29 Digital Hub,” ujar Lani.

    Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, CIMB Niaga terus meningkatkan customer experience dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 395 cabang.

    Per 30 Juni 2025, jaringan Bank secara nasional telah didukung oleh 2.962 ATM (termasuk Cash Remittance Machine and Multidenom Deposit Machine), serta 699.309 EDC, QR dan e-Commerce.

    Sebagai komitmen mendukung pemberdayaan UKM yang dipimpin wanita atau kelompok rentan di Indonesia, perseroan menjalin kemitraan strategis dengan United Nations Environment Programme (UNEP) dan United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women (UN Women).

    Kolaborasi tersebut dikoordinasikan oleh Basel Agency for Sustainable Energy (BASE Foundation), organisasi non-profit Swiss dan partner khusus UNEP yang ditunjuk sebagai perwakilan agensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut.

    Melalui program itu, CIMB Niaga menerima dana hibah yang akan digunakan untuk mensubsidi pembiayaan energi berkelanjutan bagi UKM yang memenuhi kriteria inklusi gender dan sosial.

    Lani menyampaikan kebanggaannya seiring menjadi mitra UNEP, UN Women, dan BASE Foundation dalam memperluas akses pembiayaan untuk UKM wanita.

    Inisiatif tersebut memperkuat komitmen CIMB Niaga dalam mendukung pemberdayaan ekonomi wanita, memperluas keuangan inklusif, serta mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon yang berkelanjutan.

    “Melalui program ini, CIMB Niaga akan memberikan pembiayaan bersubsidi penuh untuk implementasi solusi energi bersih dan berkelanjutan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, biogas, kendaraan listrik, serta peningkatan efisiensi energi,” ujar Lani.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bank CIMB Niaga Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun hingga Juni 2025 – Page 3

    Bank CIMB Niaga Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun hingga Juni 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatat kinerja keuangan beraham hingga semester I 2025. Perseroan membukukan pendapatan turun tipis tetapi laba bersih meningkat hingga Juni 2025.

    Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (24/8/2025), PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatat pendapatan bunga dan syariah sebesar Rp 6,62 triliun hingga semester I 2025. Pendapatan itu turun tipis 0,47% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,65 triliun.

    Laba bersih Perseroan naik 1,9% menjadi Rp 3,51 triliun hingga semester I 2025 dari periode semester I 2024 sebesar Rp 3,44 triliun.

    Sementara itu, Perseroan mencatat laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 4,4 triliun pada semester I 2025 dan menghasilkan earnings per share Rp 137,43.

    Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menuturkan, semester pertama 2025, CIMB Niaga mencatatkan kinerja yang baik, mencerminkan implementasi strategi yang dijalankan secara konsisten dan disiplin.

    “Kami mencatat pertumbuhan kredit yang baik dan terukur sesuai dengan profil risiko dan kondisi pasar. Di saat yang sama, kami tetap menjaga kualitas aset yang stabil, tingkat permodalan dan likuiditas yang kuat, serta sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik, sehingga dapat memperkuat posisi kami di industry,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (23/8/2025).

     

     

  • RUPST CIMB Niaga Finance setujui pembagian dividen Rp232,17 miliar 

    RUPST CIMB Niaga Finance setujui pembagian dividen Rp232,17 miliar 

    Jakarta (ANTARA) – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF), Jumat (11/4) menyetujui pembagian dividen tunai Rp232,17 miliar atau 50 persen dari laba bersih CNAF tahun buku 2024.

    “Adapun sisa laba bersih setelah dikurangi pembayaran dividen tunai ditetapkan sebagai laba ditahan,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Laba sebelum pajak CIMB Niaga Finance tahun 2024 tumbuh 9,63 persen dari Rp520,44 miliar menjadi Rp570,54 miliar. Sedangkan untuk laba bersih tumbuh 7,45 persen menjadi Rp464,35 miliar sepanjang 2024 dari Rp432,14 miliar pada 2023.

    RUPST CIMB Niaga Finance yang diselenggarakan di Kantor Pusat Perseroan, Tangerang Selatan.l, juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2024 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris mengenai hasil pengawasan atas kinerja Direksi selama tahun buku 2024.

    CIMB Niaga Finance mencatatkan pertumbuhan jumlah aset pada 2024 tercatat Rp10,81 triliun, naik 29,03 persen dibandingkan dengan jumlah aset tahun 2023 sebesar Rp8,38 triliun.

    “Kami mencatatkan kinerja yang positif pada 2024. Kinerja menggembirakan ini mencerminkan konsistensi perseroan dalam menjaga kinerja bisnis dan fokus kami yang berorientasi pada nasabah. Kami berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah yang maksimal dengan fokus pada pertumbuhan bisnis yang profitable dan berkelanjutan,” ujar Ristiawan.

    Total aset kelolaan akhir tahun 2024 juga naik 16,67 persen dari Rp11,26 triliun menjadi Rp13,14 triliun.

    Ristiawan menuturkan hingga akhir 2024, CNAF mencatatkan realisasi kredit mencapai Rp9,96 triliun, meningkat 11,43 persen ketimbang 2023 yang sebesar Rp8,94 triliun.

    Peningkatan tersebut sebagai salah satu penopang melesat pendapatan perseroan 23,28 persen dari Rp1,66 triliun menjadi Rp2,04 triliun pada 2024.

    “Ke depan, kami akan tetap menyediakan solusi keuangan terbaik yang relevan guna menjawab kebutuhan nasabah yang beragam dan terus berkembang, tentunya dengan mengedepankan proses yang sederhana, mudah dan cepat,” tuturnya.

    RUPST juga menyepakati penunjukan kembali Rintis, Jumadi, Rianto & Rekan untuk mengaudit buku Perseroan untuk tahun buku 2025 dengan pertimbangan bahwa Kantor Akuntan Publik ini memiliki pengalaman dan track record yang baik serta juga merupakan kantor akuntan publik yang digunakan oleh induk perusahaan.

    Selain itu, RUPST juga memutuskan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2024, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rintis, Jumadi, Rianto & Rekan sesuai laporannya tanggal 7 Maret 2025 dengan pendapat “Laporan Keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material”, posisi keuangan PT CIMB Niaga Auto Finance pada 31 Desember 2024, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akutansi Keuangan di Indonesia.

    Selanjutnya, dalam RUPST juga menyetujui perubahan susunan Pengurus Perseroan dengan mengangkat Iris Savitri sebagai anggota Direksi Perseroan, berlaku efektif sejak dinyatakan lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan (fit & proper test) yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan masa jabatan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan ketiga berikutnya yang diselenggarakan setelah pengangkatannya, tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

    Perseroan juga mengumumkan pengangkatan kembali Lani Darmawan dan Koei Hwei Lien masing-masing sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan RUPS Tahunan ketiga berikutnya yang diselenggarakan setelah pengangkatannya, tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

    Guna memperkuat fungsi pengawasan, RUPST menyambut Bapak Jeffrey Kairupan sebagai Komisaris Independen Perseroan yang efektif sejak 24 Maret 2025 berdasarkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor KEP-55/PL.02/2025.

    Sehingga dengan demikian susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

    Direksi

    Presiden Direktur : Ristiawan

    Direktur : M Imron Rosyadi Nur, ST

    Direktur : Antonius Herdaru Danurdoro

    Direktur : Michael Angga

    Direktur : Iris Savitri

    Dewan Komisaris

    Presiden Komisaris : Lani Darmawan

    Komisaris : Koei Hwei Lien

    Komisaris : Noviady Wahyudi

    Komisaris Independen : Serena Karlita Ferdinandus

    Komisaris Independen : Hidayat Dardjat Prawiradilaga

    Komisaris Independen : Jeffrey Kairupan

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • BI Pangkas Bunga Acuan Jadi 6%, Ini Alasannya

    BI Pangkas Bunga Acuan Jadi 6%, Ini Alasannya

    Jakarta

    Bank Indonesia (BI) akhirnya menurunkan suku bunga acuan atau BI rate pada September 2024 setelah menahannya sejak Mei 2024. BI rate diturunkan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6%, demikian juga suku bunga deposit facility turun menjadi 5,25% dan suku bunga lending facility turun menjadi 6,75%.

    “Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi pada 2024 dan 2025 yang terkendali dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah yaitu 2,5±1%, penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah dan perlunya upaya untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (18/9/2024).

    Perry mengungkapkan lima alasan menurunkan BI rate lebih cepat dari perkiraan kuartal IV-2024. Pertama, arah penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate/FFR) semakin jelas dan lebih besar. Bacaan BI, FFR akan turun sebanyak tiga kali tahun ini dan 2025 sebanyak 4 kali.

    “Perkiraan kami dengan data terbaru, assesment terbaru, kemungkinan turunnya adalah September, November dan Desember tahun ini masing-masing 25 bps. Untuk tahun depan ada empat kali lagi di kuartal I, kuartal II, kami terus meng-update itu,” tuturnya.

    Alasan kedua, melihat rupiah cenderung menguat dan stabil. Penguatan rupiah karena ada kejelasan FFR, konsistensi bauran kebijakan moneter BI dan meningkatnya aliran masuk modal asing.

    “Jadi kami sudah menakar probabilitas itu sehingga tidak perlu menunggu FFR (turun), bulan lalu belum ada kejelasan,” ucap Perry.

    Pertimbangan ketiga adalah inflasi yang rendah dan berada dalam sasaran 2,5±1%. BI mengaku terus koordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan.

    “Dengan penurunan suku bunga pun inflasi kami perkirakan tetap terkendali 2,5+-1%,” tuturnya.

    Dengan menurunkan BI Rate, Perry menilai BI bisa turut mendukung pertumbuhan ekonomi dengan target tahun ini mencapai 4,7-5,5% atau pada titik tengah 5,1%. Hal itu yang menjadi pertimbangan keempat.

    “Selama ini kan kami turut mendukung pertumbuhan ekonomi melalui kredit pembiayaan, melalui insentif kebijakan likuiditas makroprudensial,” imbuhnya.

    Alasan kelima, bisa mendorong lebih lanjut penyaluran kredit pembiayaan ke perbankan. Penurunan BI Rate diharapkan dapat disambut oleh perbankan agar semakin giat menyalurkan kredit.

    “Tidak hanya perbankan, ini juga mendukung fiskal khususnya untuk pembiayaan fiskal karena yield SBN juga akan turun, akan rendah, sehingga pembiayaan fiskalnya itu juga terdukung,” ucap Perry.

    Nasib Bunga Bank

    Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk, Lani Darmawan mengatakan penurunan itu menjadi angin segar bagi industri perbankan. Ia berharap industri perbankan secara berangsur bisa ikut menurunkan suku bunganya.

    “Kabar baik. Jika BI rate terus cenderung turun, maka secara berangsur harusnya cost of fund juga bisa turun bertahap. Kami harapkan bank mulai menurunkan sehingga cost of fund bisa turun dan bunga kredit juga bisa berangsur turun,” katanya kepada detikcom.

    Dia juga berharap pinjaman dari masyarakat dan investasi bisa lebih baik seiring dengan bunga kredit yang lebih murah.

    “Kami berharap akan lebih baik (investasi dan pinjaman) karena jika cost of fund bisa turun maka bunga kredit juga bisa lebih murah sehingga lebih affordable,” lanjutnya.

    Dihubungi terpisah, Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib juga senada mengatakan penurunan BI rate kabar baik bagi industri perbankan.

    “Tentunya perbankan nasional sangat gembira dan menyambut baik keputusan BI menurunkan BI Rate 0,25% menjadi 6,0%. Hal ini menjadi awal yang baik untuk penurunan BI Rate selanjutnya,” ucapnya.

    Dia berharap langkah itu dapat meningkatkan simpanan masyarakat. Selain itu, penurunan suku bunga juga diharapkan dapat menurunkan biaya yang harus dibayarkan oleh lembaga keuangan atas uang yang digunakan dalam bisnis.

    “Pada gilirannya penurunan COF ini akan diikuti dengan penurunan suku bunga kredit sehingga bisa meningkatkan iklim berusaha yang lebih baik bagi pengusaha nasional,” jelas dia.

    (aid/kil)