Tag: Kylian Mbappe

  • Kulminasi Menuju Treble atau Menghapus Kegagalan

    Kulminasi Menuju Treble atau Menghapus Kegagalan

    JAKARTA – Final Liga Champions yang mempertemukan Paris Saint-Germain dan Inter Milan, di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB, menjadi kulminasi dua tim terbaik Eropa memenuhi ambisi. PSG membidik treble dan Inter ingin menebus kegagalan 2023.

    Konklusi dari pertarungan tim-tim elite Eropa di kompetisi kasta tertinggi. Hanya kali ini tidak ada tim dari La Liga Spanyol atau Premier League Inggris yang begitu mendominasi selama 10 tahun terakhir.

    Klub-klub Spanyol dan Inggris yang selalu masuk final dan menjadi juara sejak 2014. Hanya Bayern Munchen dari Bundesliga Jerman yang merusak dominasi dua liga itu saat menjadi juara pada 2020 dengan mengalahkan PSG.

    Inter sendiri sebagai wakil dari Serie A Italia sempat menembus final pada 2023. Namun tim asuhan Simone Inzaghi gagal mengangkat trofi setelah dipaksa menyerah 1-0 oleh Manchester City.

    Tanpa kehadiran tim dari Spanyol maupun Inggris bukan berarti laga final kehilangan magnet. Keberhasilan Inter dan PSG tampil di laga puncak menunjukkan keduanya pantas memperebutkan trofi kuping lebar.

    Dalam perjalanan menuju final, Inter menyingkirkan tim unggulan, Bayern dan Barcelona. Bahkan I Nerazzurri menunjukkan performa terbaik saat menahan Barca 3-3 dan kemudian menang 4-3 lewat extra time.

    Kini, Lautaro Martinez dkk berharap menghapus kegagalan 2023 saat kembali melaju ke final. Apalagi, musim ini Inter gagal total di kompetisi domestik. Dalam perburuan Scudetto, Inter harus mengakui keunggulan Napoli dan mengakhiri kompetisi dengan menduduki peringkat dua.

    “Kami harus tampil sempurna,” kata Martinez saat disinggung peluang Inter memenangkan laga final seperti dikutip Football Italia.

    “Saya selalu katakan bahwa setiap pertandingan adalah final bagi kami. Kini kami ke final dan fokus menghadapi laga ini. Hanya satu tim yang akan mengangkat trofi. Kami sudah lama menunggu untuk melakukannya dan kami harus tampil sempurna,” ucapnya .

    Duel final ini bakal menampilkan gaya bermain yang berbeda dari kedua. Inter tampil dengan organisasi permainan yang rapi dan pertahanan solid. Tampil penuh disiplin dan efisien mampu membuat Bayern dan Barca frustrasi.

    Sebaliknya, PSG menunjukkan permainan yang agresif dan ini ditunjukkan dengan ketajaman Ousmane Dembele. Pelatih Luis Enrique berhasil mengubah PSG dari tim yang bergantung pad satu atau dua pemain bintang saat masih ada Kylian Mbappe.

    Kini, Enrique mengedepankan PSG sebagai sebuah tim. Tidak ada pemain yang menonjol dan Les Parisien menjelma menjadi tim yang bertumpu pada kolektivitas dengan permainan agresif.

    PSG tidak kalah optimistis meraih trofi Liga Champions untuk kali pertama. Dan bila memenuhi target itu, PSG pun bakal termasuk sedikit tim yang mampu meraih treble. Sebelumnya, Marquinhos dkk sudah memenangi Ligue 1 dan Piala Perancis. Kini, mereka berambisi melengkapi sukses itu dengan memenangi Liga Champions.

    “Kami tim yang sudah biasa tampil di final. Ini menjadikan kami sudah berpengalaman bermain di laga puncak. Saat bermain di sana yang terutama adalah motivasi. Dan itu sudah pasti ada pada kami,” kata Enrique.

    “Selain itu penting memiliki pengalaman. Tetapi itu juga relatif. Yang menjadikan kami makin kuat sebagai tim tak lain perjalanan kami menuju final yang tidak mudah. Namun kesulitan itu memberi keuntungan bagi kami. Ini yang menjdikan kami sudah sepenuhnya siap dan tidak takut,” ujarnya.

    PSG memang sedikit di atas angin karena tim sudah fokus lebih awal karena mereka memastikan meraih gelar juara saat kompetisi Ligue 1 belum berakhir.

    Sebaliknya, Inter masih harus berjibaku hingga laga pamungkas Serie A. Bahkan Inzaghi sampai harus merotasi pemain di laga terakhir melawan Como. Termasuk kiper Yann Sommer yang tidak dimainkan.

    Kini, Inzaghi bisa menurunkan skuad terbaik di laga final. Martinez yang absen di beberapa laga terakhir karena problem cedera juga bakal kembali menjadi starter.

    Prakiraan Susunan Pemain

    Paris Saint-Germain: Donnarumma; Hakimi, Marquinhos, Pacho, Nuno Mendes; Joao Neves, Vitinha, Fabian Ruiz; Doue, Dembele, Kvaratskhelia

    Inter Milan: Sommer; Bisseck, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Martinez

  • Perombakan Luis Enrique Setelah Kepergian Kylian Mbappe

    Perombakan Luis Enrique Setelah Kepergian Kylian Mbappe

    JAKARTA – Pelatih Paris Saint-Germain Luis Enrique harus merombak tim dan mentalitas pemain setelah kepergian Kylian Mbappe. Hasilnya, PSG kembali menembus final Liga Champions dan langsung memburu treble saat menghadapi Inter Milan di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB.

    Bisa apa PSG tanpa Mbappe? Saat ditinggalkan para pemain bintang, PSG diprediksi tak lagi mampu mendominasi Ligue 1 Perancis. Saat itu, PSG ditinggalkan Sergio Ramos, Lionel Messi dan kemudian Neymar.

    Meski ditinggalkan Messi dkk, namun PSG tetap punya keyakinan tetap bisa bersaing di kompetisi domestik dan Liga Champions. Pasalnya masih ada sang ikon Kylian Mbappe.

    Namun saat Mbappe ikut pergi dengan status bebas transfer, PSG dinilai bakal kehilangan separuh dari kekuatan mereka. Bagaimana tidak, permainan tim berpusat pada Mbappe.

    Tanpa kapten tim nasional Perancis ini, PSG bakal kehilangan taji. Apalagi, Ousmane Dembele dan Bradley Barcola seperti hanya menjadi bayang-bayang Mbappe yang pindah ke Real Madrid.

    Hanya saja, Enrique mampu menjawab keraguan itu. Mantan pelatih Barcelona dan timnas Spanyol ini tak membuang waktu dan langsung membangun ulang Les Parisiens. Tim tak lagi berpusat pada pemain bintang seperti yang sudah lama terbangun.

    Enrique mengembangkan filosofi bermain yang sangat disiplin dan kolektif. Tidak ada lagi satu atau dua pemain yang menonjol di tim PSG. Bahkan kapten Marquinhos pun tetap menjadi bagian dari permainan tim.

    “Kami tidak lagi bermain seperti yang diinginkan Mbappe. Itu adalah filosofi lama (klub) yang pada akhirnya tak pernah memenangkan trofi besar,” ujar Enrique seperti dikutip RTE.

    “Kini, kultur klub sudah berubah,” kata dia lagi.

    Hal senada dikatakan Dembele yang dipindahkan Enrique dari posisi sayap dan kemudian ditempatkan sebagai centre forward. Hasilnya, Dembele yang nyaris frustrasi karena kehilangan kemampuan membobol gawang lawan akhirnya menjadi mesin gol andalan PSG.

    Musim ini, Dembele mampu mengemas 32 gol dari 40 pertandingan di berbagai kompetisi, termasuk 21 gol di Ligue 1. Torehan gol eks pemain Barcelona ini jauh lebih banyak dari total gol yang dicetaknya selama lima musim terakhir.

    “Ada perubahan mindset musim ini. Pelatih yang mengendalikan semuanya,” ucap Dembele.

    Enrique menunjukkan siapa bos sesungguhnya di tim. Semua pemain mendapat perlakuan sama dan tidak ada satupun yang diistimewakan.

    Hasilnya, PSG tetap menguasai Ligue 1 dan berhasil memenangi Piala Perancis. Kini, mereka berupaya meraih treble dengan membidik trofi pamungkas, Liga Champions.

    Pencapaian gemilang itu menjadikan Enrique tidak akan mengubah filosofinya. Bahkan dia memastikan tidak ada pemain yang bermain sendiri tanpa kendali dari pelatih.

    “Apakah saya akan melakukan lebih baik lagi musim depan? Tentu saja. Pasalnya tidak ada satu pun pemain yang ada di lapangan akan bermain di luar kendali saya. Musim depan, saya sepenuhnya mengontrol mereka,” ucap Enrique.

    Filosofi bermain Enrique memang membawa PSG kembali ke final Liga Champions menghadapi Inter.

    Sebaliknya, Mbappe harus gigit jari. Meski sudah pindah ke Madrid, dirinya tetap belum bisa memenuhi ambisi mengangkat trofi kuping lebar.

  • Jurgen Klopp Siap Gantikan Carlo Ancelotti Tangani Real Madrid

    Jurgen Klopp Siap Gantikan Carlo Ancelotti Tangani Real Madrid

    JAKARTA – Pelatih Jurgen Klopp dikabarkan ‘siap’ menangani Real Madrid menggantikan pelatih Carlo Ancelotti yang diperkirakan hengkang dari Santiago Bernabeu setelah berakhirnya musim kompetisi.

    Klopp menjadi kandidat kuat pelatih anyar Madrid. Sebelumnya, mantan manajer Liverpool sudah disebut sebagai suksesor Ancelotti.

    Terutama setelah Madrid tak menunjukkan minat terhadap pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso. Kinerja Alonso dinilai belum cukup untuk menangani sebuah klub sebesar Madrid.

    Pasalnya, performa Leverkusen masih belum stabil. Setelah memenangi Bundesliga Jerman untuk kali pertama dalam sejarah klub dan meraih Piala Jerman, Leverkusen mengalami penurunan di musim ini meski masih bertengger di peringkat dua klasemen liga.

    Setelah Alonso tak lagi menjadi prioritas, Madrid pun melirik Klopp yang saat ini menempati posisi sebagai Global Head of Football di klub Red Bull Salzburg. Hanya Klopp yang meninggalkan Liverpool di akhir musim lalu disebut-sebut sudah tak betah dengan jabatan tersebut.

    Menurut UOL Esporte Klopp sudah ingin kembali ke lapangan dengan menangani sebuah klub. Dirinya pun menyiratkan terbuka melakuan negosiasi untuk melatih Los Merengues. Bila semua berjalan lancar, Klopp sudah mendampingi Kylian Mbappe dkk pada Juli mendatang.

    Klopp berpeluang melangkah ke Madrid karena Ancelotti kemungkinan sudah berpisah dengan klub usai laga final Copa del Rey melawan Barcelona pada 26 April 2025. Meski kompetisi La Liga Spanyol masih menyisakan lima pertandingan lagi, namun Ancelotti sudah akan meninggalkan Madrid.

    Kontrak Klopp sesungguhnya baru berakhir pada 2026. Namun dengan kegagalan Madrid di Liga Champions, maka klub kemungkinan besar tidak akan mempertahankannya.

    Apalagi, Madrid yang berstatus juara bertahan kalah menyakitkan lawan Arsenal di babak perempat final. Mereka kalah telak 3-0 pada laga pertama di Emirates. Saat tampil di kandang sendiri di laga kedua, Madrid diyakini bakal comeback. Namun bukannya mengejar defisit gol, Madrid malah kalah 2-1.

    Tidak hanya gagal di Liga Champions. Madrid kemungkinan juga tak bisa mempertahankan gelar juara La Liga. Saat ini, Madrid yang menduduki peringkat dua sudah tertinggal empat poin dengan pimpinan klasemen Barcelona.

    Ancelotti sesungguhnya meraih sukses besar saat kembali ke Madrid untuk kali kedua pada 2021. Dirinya memenangi 11 trofi, termasuk dua kali juara La Liga, dua kali Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub.

  • Siap Cetak Sejarah Baru The Gunners? 

    Siap Cetak Sejarah Baru The Gunners? 

    JAKARTA – Perempat final Liga Champions 2024/2025 akan menjadi ujian bagi Real Madrid yang akan menghadapi Arsenal. Pertemuan leg kedua ini akan berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu pada Kamis, 17 April 2025, pukul 02.00 WIB. 

    Menjamu Arsenal di markas sendiri, Real Madrid punya bekal yang kurang baik karena pada leg pertama mereka kalah 0-3 di Emirates Stadium. Kini, jelang leg kedua di Bernabeu, El Real jelas membutuhkan malam penuh keajaiban untuk menjaga asa lolos ke semifinal.  

    Arsenal tampil memukau pada minggu lalu berkat gol dari Declan Rice dan Mikel Merino. Kemenangan itu tak hanya membukukan kekalahan bagi Real Madrid, tapi juga membuat ketajaman El Real memudar di pentas Eropa. 

    Namun, Stadion Bernabeu punya sejarah sebagai lokasi terciptanya momen comeback tak masuk akal. Manchester City, Chelsea, dan PSG jadi tim yang sudah membuktikannya.

    Arsenal yang akan menjadi tamu bisa saja menyusul daftar tim tersebut. Namun, The Gunners tetap harus harus menjaga fokus selama 90 menit karena Real Madrid memiliki senjata dan mentalitas yang tak pernah mati.

    Pergerakan Kylian Mbappe yang masih mencari gol perdananya dari situasi bola mati harus jadi perhatian Arsenal. Selain itu, Vinicius Junior serta Jude Bellingham juga jadi pemain yang patut diwaspadai. 

    Arsenal datang ke Bernabeu dengan kepercayaan diri tinggi meski hasil imbang 1-1 lawan Brentford sedikit mengganggu momentum mereka.

    Rekor tak terkalahkan dalam sembilan laga di semua ajang menjadi modal penting bagi The Gunners. Kembalinya pemain-pemain seperti Saka, Odegaard, dan Timber juga menambah kedalaman skuat Mikel Arteta.

    Namun, badai cedera belum sepenuhnya reda. Gabriel Jesus, Kai Havertz, dan Takehiro Tomiyasu masih absen, sementara kondisi Jorginho dan Partey akan dipantau hingga jelang kick-off.

    Kendati demikian, soliditas lini belakang yang dipimpin Saliba dan Kiwior tetap jadi senjata utama The Gunners untuk meredam serangan Los Blancos.

    Statistik memperlihatkan, Real Madrid selalu kebobolan dalam 10 laga Eropa terakhir mereka di kandang. Hal ini jadi sebuah sinyal bahaya bagi Ancelotti, tapi jadi momentum bagi Arsenal. 

    Hanya saja, Los Blancos pun terkenal piawai mencetak gol di Bernabeu. Arsenal tak bisa hanya bertahan. Gol tandang bisa menjadi pembunuh harapan tuan rumah.

    Arsenal belum pernah kalah dari Real Madrid dalam laga kompetitif, termasuk kemenangan ikonik di Bernabeu pada 2006 lewat aksi solo Thierry Henry. 

    Kini, sejarah bisa kembali terulang, atau justru Real Madrid sekali lagi menciptakan dongeng yang tak terlupakan.

  • Selama Menjadi Pelatih, Hansi Flick Belum Pernah Kalah di Laga Final

    Selama Menjadi Pelatih, Hansi Flick Belum Pernah Kalah di Laga Final

    4. DFL Supercup 2020

    Bayern Munich berhasil meraih gelar DFL Supercup 2020 setelah mengalahkan rival sekota Borussia Dortmund dengan skor 3-2 dalam laga sengit yang digelar di Allianz Arena, Kamis dini hari WIB. Pasukan Hansi Flick sempat unggul dua gol lebih dulu melalui Corentin Tolisso di menit 18 dan Thomas Muller di menit 32.

    Akan tetapi, Dortmund mampu membalas dengan gol Julian Brandt pada menit 39 dan Erling Haaland pada menint 55 yang membuat skor menjadi imbang. Di tengah tensi pertandingan, Joshua Kimmich muncul sebagai pahlawan kemenangan Bayern dengan mencetak gol penentu di menit ke-82.

    Kemenangan ini menjadi gelar pertama Bayern musim 2020/2021 sekaligus memperpanjang dominasi mereka atas Dortmund di ajang Supercup. Gelar DFL-Supercup ini melengkapi koleksi trofi Hansi Flick bersama Bayern Munich, setelah sebelumnya sukses membawa tim meraih treble winner (Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions) pada musim sebelumnya.

    5. Piala Dunia Antarklub

    Bayern Munich menutup musim 2020 dengan gemilang setelah mengalahkan Tigres UANL asal Meksiko dengan skor 1-0 di final Piala Dunia Antarklub. Pertandingan yang digelar di Education City Stadium, Qatar, pada 12 Februari 2021 ini dimenangkan lewat gol tunggal Benjamin Pavard di babak kedua.

    Kemenangan ini melengkapi koleksi trofi Bayern musim itu di bawah komando Hansi Flick, sekaligus mengukuhkan mereka sebagai klub terbaik dunia. Tigres, yang menjadi wakil CONCACAF, tampil solid tetapi gagal menembus pertahanan Die Roten (julukan Bayern Munich).

    6. DFL Supercup 2021

    Bayern Munich meraih gelar DFL Supercup 2021 setelah mengalahkan rivalnya Borussia Dortmund dengan skor 3-1 di Signal Iduna Park, 18 Agustus 2021. Robert Lewandowski menjadi bintang kemenangan dengan mencetak dua gol pada menit 41 dan 74.

    Sementara itu, Thomas Muller menambah keunggulan lewat gol di menit 49. Dortmund hanya bisa membalas lewat Marco Reus di menit 64.

    7. Spanish Supercup

    Barcelona meraih gelar Piala Super Spanyol setelah mengalahkan rival abadi Real Madrid dengan skor 5-2 di King Abdullah Sports City, Jeddah (12/1/2025). Meski sempat tertinggal lebih dulu lewat gol cepat Kylian Mbappe pada menit 5, Blaugrana bangkit dengan empat gol balasan sebelum turun minum.

    Gol tersebut dilesatkan oleh Lamine Yamal pada menit 22, Robert Lewandowski dari titik putih pada menit 36, Rapinha pada menit 39, dan Alejandro Balde pada menit 45. Di babak kedua, Rapinha kembali mengguncang gawang Madrid dengan gol keduanya di menit 48.

    Sementara itu, Rodrygo hanya bisa memperkecil ketinggalan pada menit 60. Kemenangan ini menjadi trofi pertama Hansi Flick bersama Barcelona.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Vinicius Didepak, Mbappe Jadi Eksekutor Penalti Utama Real Madrid

    Vinicius Didepak, Mbappe Jadi Eksekutor Penalti Utama Real Madrid

    London (beritajatim.com) – Kegagalan Vinicius Junior mengeksekusi penalti saat Real Madrid menghadapi Valencia CF pada jornada ke-30 LaLiga (5/4/2025) berbuntut panjang.

    Pelatih kepala Carlo Ancelotti memutuskan untuk menunjuk Kylian Mbappe sebagai eksekutor utama penalti Los Blancos mulai pertandingan melawan Arsenal di leg pertama perempat final Liga Champions, Rabu (9/4/2025) dini hari.

    Keputusan Don Carlo—sapaan Ancelotti—tidak hanya didasarkan pada kegagalan Vini saat menghadapi Valencia. Secara keseluruhan, catatan penalti pemain asal Brasil itu memang kurang meyakinkan.

    Dari total 12 penalti yang pernah diambil sepanjang kariernya, Vinicius gagal mencetak gol sebanyak 4 kali. Artinya, tingkat kegagalannya mencapai 33,3 persen, dengan dua kegagalan terjadi pada lima kesempatan musim ini.

    Sebaliknya, catatan penalti Kylian Mbappe jauh lebih solid. Penyerang asal Prancis itu tercatat sudah mengambil 60 penalti sepanjang kariernya dan hanya 12 kali gagal, dengan rasio kegagalan 20 persen. Khusus musim ini, Mbappe telah mengeksekusi 8 penalti dan hanya dua kali gagal atau 25 persen.

    “Penendang penalti musim ini sangat memusingkan. Vini, Mbappe, dan Jude Bellingham sama-sama pernah gagal. Aku selalu menyemangati mereka meski selalu ada hari buruk,” ucap Ancelotti dilansir AFP. [dio/beq]

  • Lupakan Real Madrid, Fokus Derbi London

    Lupakan Real Madrid, Fokus Derbi London

    JAKARTA – Arsenal melupakan laga besar melawan Real Madrid di perempat final Liga Champions dan memilih fokus melawan Chlelsea di Premier League Inggris. Laga besar berikutnya Arsenal yang digelar di kandang sendiri di Stadion Emirates, Minggu, 16 Maret 2025 malam WIB.

    Arsenal sudah harus bertemu Madrid yang berstatus juara bertahan sekaligus unggulan di Liga Champions. Duel yang sangat kontras dari segi raihan trofi. Bila Madrid merupakan pemegang juara dengan 15 kali mengangkat trofi kuping lebar.

    Sebaliknya, Arsenal yang menyingkirkan PSV Eindhoven di 16 besar tak pernah sekalipun memenanginya. Sekali masuk final pada 2006, Arsenal dipaksa menyerah 2-1 lawan Barcelona.

    Kini, harapan Arsenal meraih trofi terakhir setelah terancam gagal di Premier League dan tersingkir di Piala FA maupun Carabao Cup pun bisa kandas.

    Bukan perkara gampang mengatasi Kylian Mbappe yang on fire sehingga Arsenal harus bekerja keras sekaligus membuktikan bila bola itu bulat saat bertemu Madrid.

    “Undian yang menarik. Kami bertemu klub terbesar dalam sejarah di kompetisi ini,” kata manajer Mikel Arteta.

    “Sangat menyenangkan melawan mereka. Tetapi sebelum laga itu, kami menghadapi sejumlah laga besar di Premier League,” ujar dia.

    Ya, Arsenal kembali menghadapi lawan tak mudah. Setelah nyaris kalah meski tetap kehilangan poin usai bermain imbang 1-1 melawan Manchester United, kini The Gunners menghadapi Chelsea dalam Derbi London.

    Arsenal butuh kemenangan setelah kehilangan banyak poin pada tiga laga terakhir. Ini yang menjadikan Arsenal yang menduduki peringkat dua sudah tertinggal 15 poin dengan pimpinan klasemen Liverpool.

    Pada pertemuan di Emirates musim lalu, Arsenal begitu digdaya. Mereka begitu mudah menghabisi The Blues 5-0. Namun Arteta mengakui kondisi kedua tim sudah jauh berbeda.

    Terutama Chelsea yang kini ditangani Enzo Maresca. Pada laga pertama di Stamford Bridge, Chelsea yang saat ini menduduki peringkat empat mampu menahan Arsenal 1-1.

    “Laga ini menampilkan dua tim yang sama-sama ingin mendominasi saat bermain. Mereka tim yang agresif dan bermain dengan pressing tinggi. Ini terlihat bagaimana saat mereka menguasai bola,” ucap Arteta lagi.

    Menurut Arteta karakter bermain dengan menekan habis lawan tidak terlepas dari kualitas individu pemain Chelsea. Arteta pun memprediksi derbi bakal lebih sengit karena klub London Barat itu ingin menjaga posisi di empat besar.

    Di laga itu, Arsenal kembali diperkuat striker Gabriel Martinelli yang telah pulih dari cedera. Martinelli sudah dimainkan selama 10 menit terakhir saat Arsenal bermain imbang 2-2 melawan PSV di Liga Champions.

    Pulihnya Martinelli memberi kelegaan bagi Arsenal yang kehilangan Gabriel Jesus dan Kai Havertz. Bahkan dia sudah lansung menjadi starter dengan membahu-bahu bersama Leandro Trossard dan Ethan Nwaneri.

    Di tengah, kapten Martin Odegaard berduet dengan Declan Rice. Sedangka di sektor belakang bakal kian solid karena bek William Saliba kembali menjadi starter. Dia bahu-membahu dengan Gabriel Magalhaes di jantung pertahanan membentengi kiper David Raya.

    Sementara, Chelsea masih kehilangan Nicolas Jackson, Marc Guiu dan Noni Madueke yang sama-sama cedera hamstring. Sementara, Mykhaylo Mudryk tidak bisa tampil karena larangan bermain.

    Namun Chelsea bisa mengandalkan striker Pedro Neto yang menjadi starter. Dia ditopang Christopher Nkunku, Cole Palmer dan Jadon Sancho.

    Sedangkan Moises Caicedo dan Enzo Fernandez akan mengawali sektor tengah. Sisi pertahanan Chelsea tidak ada masalah. Bek Marc Cucurella tetap menjadi andalan meredam serangan Arsenal.

    Prakiraan Susunan Pemain

    Arsenal: Raya; Timber, Saliba, Gabriel, Lewis-Skelly; Odegaard, Partey, Rice; Nwaneri, Martinelli, Trossard

    Chelsea: Sanchez; James, Fofana, Colwill, Cucurella; Caicedo, Fernandez; Sancho, Palmer, Nkunku; Neto

  • Carlo Ancelotti Desak Wasit untuk Menghentikan Hinaan terhadap Raul Asencio

    Carlo Ancelotti Desak Wasit untuk Menghentikan Hinaan terhadap Raul Asencio

    JAKARTA – Manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengatakan bahwa pendukung lawan harus berhenti meneriakkan hinaan kepada bek Raul Asencio.

    Semifinal Copa del Rey pada Kamis, 27 Februari 2025, dini hari WIB, sempat dihentikan setelah pendukung Real Sociedad meneriakkan “Asencio, mati”. Ancelotti kemudian menggantinya di babak pertama.

    Asencio, 22 tahun, telah menjadi target rutin bagi pendukung lawan karena penyelidikan atas dugaan perannya dalam penyebaran video eksplisit seksual yang melibatkan anak di bawah umur.

    “Dia baik-baik saja sekarang, tetapi dia terpengaruh. Itu wajar (untuk terpengaruh) setelah apa yang terjadi dalam pertandingan. Namun, setelah beberapa hari, ia siap bermain besok.”

    “Ada sesuatu yang terjadi yang seharusnya tidak terjadi, tetapi protokol telah diterapkan dengan benar.”

    “Jika hal itu terjadi lagi, maka wasit harus menerapkan protokol lagi seperti yang dilakukan wasit tempo hari,” kata Ancelotti dalam konferensi pers menjelang pertandingan lawan Real Betis di La Liga.

    Pertandingan melawan Real Sociedad di semifinal leg pertama Copa del Rey itu sempat dihentikan sesaat sebelum jeda ketika wasit Jose Maria Sanchez Martinez diberi tahu tentang nyanyian tersebut oleh kapten Real Madrid, Vinicius Junior.

    Wasit tersebut mengaktifkan protokol antikebencian Spanyol, yang menyatakan bahwa pada awalnya, sebuah pesan ditampilkan di layar besar stadion dan dibacakan melalui pengeras suara.

    Ancelotti kemudian mengeluarkan Asencio karena insiden tersebut. Namun, ia mengatakan kehebohan seputar lulusan akademi tersebut tidak akan mengubah pilihan timnya untuk selanjutnya.

    “Kami merasa bahwa ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi, titik. Penghinaan seharusnya tidak terjadi, tetapi itu tidak akan memengaruhi apakah saya memasukkannya ke dalam tim atau tidak,” ujar Ancelotti.

    Awal bulan ini, pengadilan di Kepulauan Canary memutuskan bahwa penyelidikan terhadap Asencio harus dilanjutkan.

    Ia diduga telah membagikan video seksual yang direkam oleh tiga orang mantan pemain akademi Real Madrid lainnya dari pertemuan dengan dua gadis, salah satunya masih di bawah umur, pada Juni 2023.

    Sementara itu, Ancelotti memuji Vinicius dan rekan-rekannya di lini depan karena membuat tim lebih solid dengan bekerja lebih keras tanpa bola dalam beberapa minggu terakhir.

    Meski baru saja terpeleset di markas Real Betis pada laga La Liga, Minggu, 2 Maret 2025, dini hari WIB, Ancelotti percaya pasukannya akan bangkit di laga berikutnya.

    “Vinicius banyak membantu. Tim telah banyak berubah dalam arti para penyerang bekerja keras. Tim lebih solid dalam hal itu.”

    “Kami telah membicarakannya berkali-kali. Tidak hanya dengan Vinicius, tetapi dengan seluruh tim. Semua tim setuju dengan ini.”

    “Jelas ada perubahan dalam hal itu dalam beberapa minggu terakhir. Saya pikir sejak pertandingan Atletico Madrid (pada 9 Februari 2024) tim telah berubah dalam hal pertahanan,” tutur sang pelatih.

    Real Madrid bermain tanpa Dani Ceballos sejak melawan Betis akhir pekan kemarin setelah gelandang itu absen selama dua bulan, sementara Federico Valverde juga absen dalam pertandingan karena cedera.

    Ancelotti mengatakan Valverde akan kembali untuk pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Atletico Madrid di Bernabeu pada 5 Maret 2025.

    Kylian Mbappe juga sudah kembali tersedia setelah gigi gerahamnya dicabut. Dia sudah tampil sebagai starter di laga melawan Betis sampai menit ke-75.

  • Carlo Ancelotti Peringatkan Real Madrid Bisa Kalah Lawan Atletico Madrid di Liga Champions

    Carlo Ancelotti Peringatkan Real Madrid Bisa Kalah Lawan Atletico Madrid di Liga Champions

    JAKARTA -Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti meradang. Kalah 2-1 melawan Real Betis di pertandingan La Liga Spanyol jelas menjadi modal tak bagus menjelang laga melawan Atletico Madrid di Liga Champions.

    Madrid sudah unggul lebih dulu lewat gol cepat Brahim Diaz dalam duel di Stadion Benito Villamarin, Minggu, 2 Maret 2025 dini hari WIB. Setelah unggul 1-0, laga berjalan sempurna bagi Madrid sampai akhirnya gawang Thibaut Courtois kebobolan.

    Tak berhenti di situ, Madrid malah kembali kemasukan di babak kedua. Eks pemain Madrid, Isco, justru menjadi penentu kemenangan Betis.

    Dia mencetak gol dari titik penalti yang menentukan kemenangan Betis. Kekalahan itu menggagalkan upaya Madrid merebut posisi puncak klasemen. Sebaliknya, Atletico yang menggeser Barcelona dari singgasana dan Madrid pun turun ke peringkat tiga.

    Tak hanya itu, performa buruk Madrid menjadi sorotan Ancelotti. Sementara, Los Merengues bakal menghadapi Atletico dalam Madrid Derby di babak 16 besar Liga Champions. Madrid bertindak sebagai tuan rumah pada laga pertama yang digelar di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu, 5 Maret 2025 dini hari WIB.

    Ancelotti pun memperingatkan pemain. Bila masih bermain seperti melawan Betis, mereka jangan berharap bisa mengalahkan Atletico yang tengah on fire.

    “Bila masih bermain seperti itu [melawan Betis], sebaiknya tak usah berharap menang di pertandingan Selasa [waktu setempat]. Itu sudah jelas,” kata Ancelotti seperti dikutip ESPN.

    “Saya berharap pertandingan ini menjadi peringatan bagi kami agar bangkit. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami. Selama ini, tim menunjukkan kekompakan dan memiliki organisasi permainan yang bagus. Tetapi kami gagal menunjukkannya seperti di pertandingan sebelumnya,” ujar dia.

    Ancelotti tampak kesal dengan performa pemain. Setelah mengawali laga dengan baik dan berhasil unggul lebih dulu, performa mereka langsung berubah drastis.

    “Ini pertandingan yang sangat buruk. Kami mengawalinya dengan baik, tetapi kami tak mampu mempertahankan performa karena tidak ada sikap dan komitmen seperti sebelumnya. Kami juga kehilangan kontrol di pertandingan melawan tim yang bermain lebih baik dan pantas menang,” kata Ancelotti.

    “Ini jelas pukulan telak bagi kami. Mengalami kekalahan saat kompetisi memasuki pekan-pekan seperti sekarang ini jelas tak mudah. Pasalnya tim bersaing sangat ketat, tetapi kami justru bermain buruk di pertandingan ini,” ucapnya.

    Madrid terancam kehilangan Kylian Mbappe saat melawan Atletico karena kondisinya yang kurang bagus. Terbukti, Mbappe bermain selama 75 menit sebelum ditarik keluar dan digantikan Endrick meski Madrid dalam posisi tertinggal. Namun dia tetap akan dimainkan di di Madrid Derby.

    “Dia ada masalah dengan gigi sehingga tak bisa mengikuti latihan secara penuh. Dia memang tidak dalam kondisi terbaik. Demi kondisinya kian buruk, lebih baik dia ditarik dan digantikan Endrick,” kata Ancelotti.

    Madrid yang harus melakoni playoff Liga Champions akhirnya kembali bertemu lawan tangguh.

    Sebelumnya, mereka menyingkirkan Manchester City dan kini berjibaku melawan rival satu kota yang dua kali dikalahkan Madrid di laga final. Di babak knockout, tim-tim dari satu liga bisa saling bertemu karena didasarkan hasil undian.

  • Kylian Mbappe Absen Saat Real Madrid Hadapi Real Sociedad di Copa del Rey

    Kylian Mbappe Absen Saat Real Madrid Hadapi Real Sociedad di Copa del Rey

    JAKARTA – Kylian Mbappe tidak masuk dalam skuad Real Madrid untuk pertandingan leg pertama semifinal Copa del Rey melawan Real Sociedad pada Kamis, 27 Februari 2025, dini hari WIB, setelah giginya dicabut awal minggu ini.

    Padahal, dalam konferensi pers prapertandingan, Selasa, 25 Februari 2205, Carlo Ancelotti sempat menegaskan bahwa penyerang bintang itu–yang sedang dalam performa luar biasa, dengan 14 gol sejauh ini pada 2025–akan tersedia untuk pertandingan piala.

    Namun, Mbappe tidak hadir ketika Los Blancos mengumumkan skuad pertandingan mereka pada Rabu, 26 Februari 2025. Kiper Thibaut Courtois dan gelandang Federico Valverde juga tidak hadir.

    “Mbappe akan berangkat besok. Dia punya masalah dengan giginya, dia tidak bisa berlatih hari ini, tetapi dia akan berangkat besok.”

    Semua orang yang berangkat memiliki kesempatan untuk bermain,” kata Ancelotti pada Selasa.

    Mbappe sejauh ini tidak banyak mengalami cedera selama berkarier di Real Madrid, setelah mengalami patah hidung di Euro 2024 musim panas lalu.

    Ia telah mencetak 17 gol dalam 23 pertandingan La Liga, serta tujuh gol dalam 10 penampilan di Liga Champions, termasuk hattrick melawan Manchester City minggu lalu.

    Sementara itu, Courtois tidak akan bermain melawan Sociedad. Artinya, Andriy Lunin akan tampil di bawah mistar gawang. Kiper asal Ukraina itu sudah bermain dalam tiga pertandingan Copa del Rey sejauh musim ini.

    Kemudian, Valverde akan beristirahat, setelah bermain melawan Manchester City minggu lalu, karena belum sepenuhnya fit.

    Real Madrid menghadapi serangkaian pertandingan yang menantang, bermain tandang di Real Betis pada La Liga akhir pekan ini, sebelum pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Atletico Madrid.