Tag: Kwik Kian Gie

  • Anwar Abbas Kenang Kwik Kian Gie: Tokoh Tak Gila Jabatan dan Anti Korupsi – Page 3

    Anwar Abbas Kenang Kwik Kian Gie: Tokoh Tak Gila Jabatan dan Anti Korupsi – Page 3

    Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin (29/7/2025) pukul 20.00 WIB. Sebelum tutup usia, Kwik Kian Gie sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena gangguan pencernaan.

    Kwik mengembuskan napas terakhir di usia 90 tahun. Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengatakan, Kwik merupakan ekonom yang vokal, independen, dan teguh memperjuangkan kemakmuran rakyat.

    “Beliau dikenal sebagai orang yang sangat teguh memegang prinsip, khususnya prinsip pentingnya peran negara dalam mewujudkan kemakmuran bagi rakyat,” kata Susiwijono, Selasa (29/7/2025).

    Susiwijono mengatakan, tokoh-tokoh senior di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian saat ini juga mengingat sosok Kwik sebagai pejabat yang selalu mendorong pemerintah agar menjadi yang terdepan dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan sosial.

    “(Sangat teguh) dalam prinsip pentingnya peran negara dalam mewujudkan kemakmuran bagi rakyat, dan pemerintah harus menjadi yang terdepan dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan sosial,” kata Susi, panggilannya.

  • 2
                    
                        PDI-P Minta Maaf Megawati Tak Bisa Melayat Kwik Kian Gie: Sudah di Bali Ada Agenda Partai
                        Nasional

    2 PDI-P Minta Maaf Megawati Tak Bisa Melayat Kwik Kian Gie: Sudah di Bali Ada Agenda Partai Nasional

    PDI-P Minta Maaf Megawati Tak Bisa Melayat Kwik Kian Gie: Sudah di Bali Ada Agenda Partai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum
    PDI-P

    Megawati Soekarnoputri
    tidak dapat hadir langsung melayat ekonom senior
    Kwik Kian Gie
    yang wafat, pada Senin (28/7/2025).
    Megawati disebut telah berada di Bali untuk menghadiri agenda partai yang telah dijadwalkan sebelumnya.
    Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP PDI-P
    Yasonna Laoly
    saat ditemui di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, usai melayat almarhum Kwik, Selasa (29/7/2025).
    “Maka kami mohon maaf, Ibu kebetulan sudah sampai di Bali karena ada agenda partai yang penting, maka kami bertiga dengan Pak Ronny mewakili DPP Partai untuk hadir di sini,” kata Yasonna, saat ditemui, Selasa.
    Menurut Yasonna, Megawati memiliki kedekatan khusus dengan Kwik yang pernah menjabat sebagai salah satu menteri di kabinet yang dipimpinnya saat menjadi Presiden ke-5 RI.
    “Beliau menitip salam kepada seluruh keluarga dan sangat terpukul dengan kepergian Almarhum Pak Kwik. Beliau salah seorang menterinya, seorang DPP pada zamannya. Jadi, kita tahu benar zaman-zaman berjuang dan zaman-zaman sulitnya,” terang mantan Menteri Hukum dan HAM itu.
    Yasonna mengenang sosok Kwik sebagai nasionalis sejati dan ekonom yang konsisten memperjuangkan kebijakan ekonomi pro-rakyat.
    Ia menyebut, sikap kritis Kwik terhadap ekonomi pasar bebas dan kapitalistik merupakan cerminan dari nilai-nilai yang selama ini ia pegang teguh.
    “Kita mengenal Pak Kwik adalah seorang nasionalis sejati, seorang ekonom yang andal dan pro rakyat, sangat berpihak kepada kebijakan ekonomi pro rakyat,” ujar Yasonna.
    Ia menambahkan, nilai-nilai yang diwariskan Kwik, khususnya keberpihakan pada rakyat kecil, menjadi warisan penting bagi PDI Perjuangan.
    Yasonna juga mengaku sudah cukup lama tidak bertemu langsung dengan Kwik, namun sempat beberapa kali berkomunikasi saat dirinya masih menjabat sebagai menteri.
    “Saya sudah cukup lama tidak ketemu dengan Beliau, tapi pernah kontak-kontak, ada hal-hal yang Beliau tanyakan kepada saya waktu saya masih menjadi menteri,” pungkas dia.
    Adapun jenazah Kwik Kian Gie rencananya akan dikremasi pada Kamis (31/7/2025).
    Saat ini, jenazah masih disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa.
    Kwik Kian Gie meninggal dunia
    pada usia 90 tahun.
    Selain sebagai ekonom, ia juga lama dikenal sebagai fungsionaris PDI-P.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jenazah Kwik Kian Gie Tiba di Rumah Duka untuk Disemayamkan

    Jenazah Kwik Kian Gie Tiba di Rumah Duka untuk Disemayamkan

    Kerabat dan sanak keluarga saat melihat jenazah ekonom senior sekaligus mantan Menko bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Kwik Kian Gie, disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, Kompleks RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (29/7/2025). (CNBC Indonesia/ MUhammad Sabki)

  • PDI Perjuangan: Selamat jalan Kwik Kian Gie, sang guru bangsa

    PDI Perjuangan: Selamat jalan Kwik Kian Gie, sang guru bangsa

    “Semalam, Pak Kwik Kian Gie, meninggalkan kita di usia 90 tahun. Kita kehilangan ekonom gigih,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Said Abdullah mengucapkan selamat jalan kepada ekonom sekaligus mantan Menteri Koordinator (Menko) Ekonomi Kwik Kian Gie sebagai guru bangsa yang terus menyuarakan idealisme hingga akhir hayat.

    “Semalam, Pak Kwik Kian Gie, meninggalkan kita di usia 90 tahun. Kita kehilangan ekonom gigih,” ucap Said dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

    Dia menilai berbagai pikiran Kwik selalu bernas dan kritis, terutama mengenai ekonomi dan politik. Bahkan, kata dia, tak peduli saat sedang berada di dalam maupun di luar kekuasaan, sikap politik dan kepribadian Kwik dinilai tidak berubah.

    Menurut Said, idealisme menjadi rel penyangga sekaligus “hakim” untuk menentukan berbagai langkah Kwik.

    “Kecintaannya terhadap Republik ini tidak surut dibarter oleh apa pun,” tuturnya.

    Saat krisis pada tahun 1997 sampai 1998, kata dia, Kwik menonjol sebagai figur terdepan mempersoalkan skema penyelesaian ala Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap utang para obligor.

    Disebutkan bahwa IMF dan sejumlah menteri di kabinet menyetujui skema pengambilalihan aset para obligor atas utang mereka di bank yang diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

    Kala itu, dikatakan Said bahwa Kwik menilai sejumlah aset perusahaan yang disita BPPN jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah utang, sebab asetnya jauh lebih kecil dibandingkan kewajibannya.

    “Pak Kwik kalah dalam keputusan ini, namun beliau tetap berdiri dengan kepala tegak,” ucap Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) itu.

    Oleh karena itu, dirinya menegaskan tak sejengkal pun masyarakat ragu atas nasionalisme Kwik lantaran mantan Menko tersebut meneruskan jalan pikiran Presiden pertama RI Soekarno dan Wakil Presiden pertama RI Mohammad Hatta, yang menginginkan ekonomi Indonesia sebagai bangsa bisa mandiri.

    Maka dari itu, disebutkan bahwa Kwik selalu memberi perhatian besar tentang bagaimana sumber daya alam dikelola dan bagaimana cara mengelolanya.

    Dengan demikian, Said menuturkan keluarga besar PDI Perjuangan sangat merasa kehilangan atas kepergian Kwik, yang turut merupakan fungsionaris PDI Perjuangan.

    “Semoga Tuhan Yang Maha Esa menempatkan Pak Kwik ke tempat yang terhormat. Lantunan doa senantiasa kami panjatkan mengiringi rohmu di alam keabadian,” ungkap Said.

    Kwik Kian Gie yang wafat pada Senin (28/7). Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935.

    Ia merupakan seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa. Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999-2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004).

    Sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, dia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.

    Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan, Kwik menduduki jabatan Ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan dalam PDI.

    Sebagai kader PDI Perjuangan, Kwik menjadi Wakil Ketua MPR RI, Menko Ekuin, Anggota Komisi IX DPR RI, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Untuk semua karyanya, ia memperoleh penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana RI.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jejak Kwik Kian Gie, Dari Rotterdam ke Kabinet Gus Dur

    Jejak Kwik Kian Gie, Dari Rotterdam ke Kabinet Gus Dur

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Di usianya yang nyaris seabad, Kwik Kian Gie berpulang. Ekonom senior, tokoh nasional, dan pendobrak narasi ekonomi liberal itu meninggal dunia di usia 90 tahun, meninggalkan jejak pemikiran yang tak mudah dilupakan oleh bangsa ini.

    Kabar duka itu pertama kali datang dari mantan Menko Polhukam Mahfud MD. Melalui akun X (dulu Twitter), Mahfud mengenang Kwik sebagai sosok lurus yang setia pada nuraninya.

    “Kwik Kian Gie, tokoh cerdas dan lurus telah wafat. Semoga mendapat surga-Nya. Ada pepatah, patah tumbuh, hilang berganti. Mati satu, tumbuh seribu. Semoga benar, akan bermunculan generasi yang sebaik Kwiek Kian Gie dalam mencintai dan mengurus tanah air kita,” tulis Mahfud, Senin (28/7/2025).

    Di tengah lanskap politik dan ekonomi yang kerap dikaburkan oleh kepentingan, Kwik berdiri sebagai suara jernih yang lantang—meski acapkali berdiri sendirian. Ia dikenal sebagai menteri Tionghoa pertama di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada 1999–2000. Ia kemudian diangkat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas dari 2001 hingga 2004.

    Lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935, Kwik tumbuh sebagai anak dari keluarga keturunan Tionghoa yang tak ingin hidup hanya sebagai bagian dari statistik ekonomi. Ia sempat masuk Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) pada 1955, namun merasa tidak menemukan panggilan batin di sana. Pilihan hatinya justru membawanya ke Negeri Belanda, tempat ia merampungkan studi ekonomi di Nederlandsche Economische Hogeschool—kini Erasmus Universiteit Rotterdam.

  • Presiden Prabowo sampaikan bela sungkawa wafatnya Kwik Kian Gie

    Presiden Prabowo sampaikan bela sungkawa wafatnya Kwik Kian Gie

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bela sungkawa atas berpulangnya Ekonom sekaligus Mantan Menteri Koordinator Ekonomi Kwik Kian Gie yang diumumkan wafat pada Senin (28/7) malam.

    Presiden Prabowo mengucapkan bela sungkawa tersebut melalui media sosial Instagram resmi miliknya @prabowo yang diunggah pada Selasa.
    Dalam story Instagramnya, Presiden Prabowo mengunggah foto Kwik Kian Gie dengan foto hitam putih.

    “Turut berduka cita atas wafatnya Kwik Kian Gie. 11 Januari 1935–28 Juli 2025,” demikian tertulis dalam unggahan foto tersebut yang di bawahnya tersemat nama Prabowo Subianto.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Ia adalah seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa.

    Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999-2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004).

    Kwik merupakan fungsionaris PDI-Perjuangan. Selain itu, sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.

    Dikutip dari situs kwikkiangie.com, Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie (KKG) menduduki jabatan Ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan di dalam PDI.

    Sebagai kader PDI Perjuangan, Kwik menjadi Wakil Ketua MPR RI, Menko Ekuin, Anggota Komisi IX DPR RI dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

    Untuk semua karyanya, Kwik memperoleh penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana RI.

    Kemudian pada saat Pemilihan Presiden 2019, Kwik justru menjadi penasihat ekonomi untuj pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang merupakan lawan dari partainya.

    Kala itu, PDIP mengusung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. Namun, Kwik memilih untuk berbeda pilihan dengan partainya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sesmenko Ekonomi kenang Kwik Kian Gie sosok teguh wujudkan kemakmuran

    Sesmenko Ekonomi kenang Kwik Kian Gie sosok teguh wujudkan kemakmuran

    Mantan Menteri Koordinator Ekonomi dan Industri Kwik Kian Gie. ANTARA FOTO /Ismar Patrizki/nz.

    Sesmenko Ekonomi kenang Kwik Kian Gie sosok teguh wujudkan kemakmuran
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 29 Juli 2025 – 10:49 WIB

    Elshinta.com – Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengenang ekonom senior Kwik Kian Gie sebagai sosok teguh yang selalu memperjuangkan kemakmuran rakyat.

    “Beliau dikenal sebagai orang yang sangat teguh memegang prinsip, khususnya prinsip pentingnya peran negara dalam mewujudkan kemakmuran bagi rakyat,” katanya dilansir dari ANTARA, Selasa.

    Susiwijono mengatakan tokoh-tokoh senior saat ini di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga mengingat sosok Kwik Kian Gie juga sebagai pejabat yang selalu mendorong pemerintah agar menjadi yang terdepan dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan sosial.

    “(Sangat teguh) dalam prinsip pentingnya peran negara dalam mewujudkan kemakmuran bagi rakyat, dan pemerintah harus menjadi yang terdepan dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan sosial,” kata Susi, panggilannya.

    Para tokoh nasional lainnya pun mengenang mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Kwik Kian Gie sebagai sosok nasionalis sejati yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran.

    “Selamat jalan Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati,” kata mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

    Menurut dia, Kwik selalu berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri.

    “Indonesia berduka,” tulis Sandiaga.

    Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935.

    Ia dikenal sebagai seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia.

    Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri periode 1999-2000 dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas selama 2001-2004.

    Sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, Kwik juga mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.

    Sumber : Antara

  • Mahfud MD Kenang Kwik Kian Gie: Tokoh Cerdas dan Lurus yang Cinta Tanah Air

    Mahfud MD Kenang Kwik Kian Gie: Tokoh Cerdas dan Lurus yang Cinta Tanah Air

    Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan belasungkawa atas wafatnya tokoh ekonomi nasional, Kwik Kian Gie.

    Melalui akun media sosial X (sebelumnya Twitter) miliknya, @mohmahfudmd, Mahfud mengenang almarhum sebagai sosok yang cerdas, jujur, dan memiliki komitmen kuat terhadap tanah air.

    “Kwik Kian Gie, tokoh cerdas dan lurus telah wafat. Semoga mendapat surga-Nya,” tulis Mahfud dalam cuitannya, Selasa (29/7/2025).

    Lebih lanjut, dia juga mengutip pepatah “Patah tumbuh, hilang berganti. Mati satu, tumbuh seribu” sebagai harapan agar semangat perjuangan Kwik Kian Gie terus diwarisi oleh generasi penerus.

    “Semoga benar, akan bermunculan generasi yg sebaik Kwik Kian Gie dalam mencintai dan mengurus tanah air kita,” lanjut Mahfud.

    Sekadar informasi, Kwik Kian Gie dikenal luas sebagai ekonom senior yang pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas serta Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) di era Presiden Abdurrahman Wahid.

    Dia juga merupakan pendiri Ekonomi Alternatif dan kritikus tajam terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap menyimpang dari prinsip keadilan sosial.

  • Kiprah Politik Kwik Kian Gie: Pernah jadi Penasihat Prabowo Saat PDIP Usung Jokowi

    Kiprah Politik Kwik Kian Gie: Pernah jadi Penasihat Prabowo Saat PDIP Usung Jokowi

    Bisnis.com, JAKARTA – Kwik Kian Gie telah berpulang pada umur 90 tahun. Selain dikenal sebagai seorang ekonom, Kwik juga terlibat aktif di dunia politik.

    Dikutip dari Kwikkiangie.ac.id, karier politiknya dimulai saat dirinya kembali ke Tanah Air. Kwik lantas bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP) pada 1987. Bersama dengan kendaraan politiknya itu, Kwik sempat menjabat sejumlah jabatan politik.

    Dalam tahun yang sama beliau mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja MPR. Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI yang berubah nama menjadi PDIP, KKG menduduki jabatan Ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan.

    Sebagai kader PDI Perjuangan, KKG pernah menjadi Wakil Ketua MPR RI, Menko EKUIN, Anggota Komisi IX DPR RI dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Untuk semua karyanya, KKG memperoleh penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana RI.

    Kiprah politik Kwik yang menarik lainnya adalah pada saat Pemilihan Presiden 2019. Pada saat itu Kwik justru berada pada barisan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang merupakan lawan dari partainya.

    Kala itu, PDIP mengusung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. Namun, Kwik memilih untuk berbeda pilihan dengan partainya.

    Prabowo menyebut Kwik bersedia bergabung untuk menyukseskan Prabowo-Sandi meski dia adalah fungsionaris PDIP. Kwik, tambah Prabowo menyatakan bersedia untuk dijadikan penasihat khusus Prabowo.

    Prabowo menjelaskan dia bersama Sandi sepakat fokus pada ekonomi setelah keliling daerah menyerap aspirasi rakyat.

    Prabowo menjelaskan dia bersama Sandi sepakat fokus pada ekonomi setelah keliling daerah menyerap aspirasi rakyat.

    Kendati demikian, Kwik menyebut langkah tersebut diambilnya atas dasar pertemanan dengan Prabowo. Kwik hanya menyetujui untuk menjadi penasihat untuk Prabowo Subianto, bukan untuk partai atau koalisi.

    Mantan Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno mengenang sosok Kwik Kian Gie yang baru saja berpulang  menghadap Sang Kuasa.

    Dalam unggahan media sosialnya, Sandiaga mengunggah fotonya bersama Kwik Kian Gie saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

    Sandi, sapaan akrabnya, memandang sosok Kwik tidak hanya sebagai sosok ekonom senior, tapi juga sebagai seorang yang tidak pernah lelah berkontribusi untuk negara.

    “Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri.
    Indonesia berduka,” ujar Sandi dalam unggahannya.

  • Kritik Tajam dan Ekonomi Pro-Rakyat

    Kritik Tajam dan Ekonomi Pro-Rakyat

    Jakarta

    Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Kwik Kian Gie, meninggal dunia pada Senin (28/7/2025) malam. Kepergian Kwik meninggalkan duka mendalam bagi banyak kalangan, khususnya di bidang ekonomi dan politik nasional.

    Semasa hidupnya, Kwik dikenal sebagai sosok yang vokal, independen, dan berani menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah sepanjang kariernya sebagai ekonom publik. Ia kerap tampil sebagai pengamat yang tegas dan tidak segan melawan arus kebijakan jika dirasa tidak berpihak kepada rakyat.

    Salah satu karakteristik paling menonjol dari Kwik adalah konsistensinya menolak liberalisasi ekonomi yang berlebihan. Ia secara terbuka mengkritisi dominasi lembaga-lembaga asing seperti IMF dan World Bank dalam menyetir arah kebijakan ekonomi Indonesia, terutama pasca krisis moneter 1998.

    Semasa menjadi menteri, Kwik juga pernah mengalami dilema. Berdasarkan catatan detikcom, sekitar tahun 2002 pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri ingin menerbitkan Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (SKL BLBI).

    Kwik tegas menentang penerbitan SKL BLBI yang dianggap memberi jalan bagi kewenangan korupsi dan ketimpangan ekonomi. Namun usahanya gagal karena berhadapan dengan ‘total football’. Dalam hal ini, pandangannya tak mendapat dukungan saat rapat kabinet terbatas berlangsung.

    Selain itu, Kwik juga pernah menggaungkan penolakan terhadap langkah pemerintah pada tahun 2009 yang melanjutkan penjualan sejumlah BUMN strategis kepada investor asing melalui proses yang dinilainya penuh konflik kepentingan.

    Para pendukung privatisasi beralasan, selama ini BUMN tidak efisien dan merugi, sehingga jika dipertahankan akan membebani anggaran negara. Sementara jika dikelola swasta, perusahaan dikelola secara profesional. Namun Kwik menilai, masalah yang melilit BUMN selama ini justru sebenarnya lebih karena persoalan manajemen yang banyak diintervensi oleh elit politik.

    Kwik juga menyuarakan gagasan agar aset strategis dikuasai penuh oleh negara, bukan dikontrol atau dikelola asing. Khusus sektor pertambangan nikel, ia menyatakan bahwa pengelolaan sepenuhnya harus dilakukan oleh BUMN agar seluruh nilai tambah tetap menjadi milik bangsa dan bukan investor asing.

    Lalu pada tahun 2012, Kwik juga pernah membuat heboh masyarakat dengan pernyataannya tentang utang Indonesia Rp 1.800 triliun. Menurutnya, utang-utang tersebut merupakan penipuan yang luar biasa. Utang sebesar itu sudah sangat membahayakan dan sulit dicarikan solusinya.

    “Sudah sejak 30 tahun yang lalu saya sudah menulis banyak (soal utang). Contohnya lebih besar pasak dari tiang. Ini menjadi penipuan yang luar biasa. Utang itu tidak disebut utang dalam APBN, tetapi pemasukkan pembangunan dalam negeri. Jadi 30 tahun lamanya anggaran minus ditutupi utang. Anggaran harus berimbang, biar bisa disebut berimbang ya nipu,” kata Kwik, usai sebuah dialog ekonomi di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (21/2/2012).

    Di samping itu, Kwik juga pernah aktif dalam mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 sebagai penasihat bidang ekonomi. Perannya adalah membantu menyusun platform ekonomi kerakyatan, sesuai dengan visi nasionalisme ekonomi yang ia yakini.

    Tonton juga video “Eks Menko Bidang Ekonomi Kwik Kian Gie Wafat di Usia 90 Tahun” di sini:

    (shc/rrd)