Saat Senjata Buatan Pindad Diselundupkan untuk KKB Papua
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Aparat kepolisian menggagalkan upaya penyelundupan senjata api yang diduga akan dikirimkan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Senjata yang disita dalam operasi ini diketahui merupakan produksi PT Pindad.
Operasi ini dilakukan oleh Satgas
Operasi Damai Cartenz-2025
bersama Polda Papua pada Rabu (6/3/2025) di Kilometer 76, Kabupaten Keerom, Papua.
Dalam operasi itu, polisi menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam jaringan penyelundupan senjata.
Salah satunya merupakan eks anggota TNI, bernama Yuni Enumbi.
Kapolda Papua Irjen Pol. Petrus Patrige Rudolf Renwarin mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti dalam operasi tersebut, termasuk beberapa senjata api dan amunisi dalam jumlah besar.
Barang-barang itu antara lain 2 pucuk senjata api laras panjang (belum terangkai), 4 pucuk pistol G2 Pindad, 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm, dan 250 butir amunisi 9 mm.
Lalu, 1 pucuk senapan angin (belum terangkai), beserta 1 paket laser senter + mounting, 1 teleskop + peredam, 1 popor kayu warna coklat, dan 1 laras serta tabung senapan angin.
Ada juga 1 unit air compressor bertuliskan United Waran Biru (tempat penyimpanan senjata), 1 unit handphone Vivo Y19S, 1 buah pompa, 1 tas angin, 1 kunci T, dan 1 paket gurinda portabel.
Kemudian, beberapa tas, termasuk tas senapan angin dan tas selempang berisi identitas diri, serta kartu ATM, dan uang tunai Rp 369,6 juta.
Berdasarkan keterangan tersangka, senjata dibeli dengan harga Rp 1,3 miliar dari luar Papua dan akan diserahkan kepada KKB di Puncak Jaya.
Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama Polda Papua masih menyelidiki asal muasal senjata api dan amunisi buatan Pindad yang diduga akan disalurkan kepada KKB di Puncak Jaya.
“Masih dikembangkan penyelidikannya,” kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo kepada Kompas.com, Sabtu (8/3/2025).
Sementara itu, Kapolda Papua menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan asal senjata tersebut dengan memeriksanya di laboratorium forensik (Labfor).
“Untuk mengecek kepastiannya, tentu kita akan ke laboratorium forensik untuk mengecek kepastiannya dan akan disesuaikan dengan hasil Labfor,” kata Petrus.
Kasus dugaan penyelundupan senjata api Pindad ke Papua bukanlah yang pertama kali terjadi.
Sebelumnya, pada 2023, senjata yang diduga buatan Pindad pernah digunakan KKB saat menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Merhtens.
Senjata yang dimaksud adalah senjata laras SS1-V1 dan SS2-V1.
Pada 2021, kasus serupa terungkap usai aparat dan KKB terlibat kontak senjata.
Pasca-kontak tembak, Satgas melaksanakan pengecekan barang bukti dan diperoleh satu pucuk senjata laras panjang organik SS2 V4 Trijikon, 5 magasin, sejumlah munisi 5,56 mm, dan beberapa barang bukti lainnya.
Diketahui, SS2 V4 Trijikon merupakan produksi PT Pindad.
Hingga berita ini ditulis, Kompas.com telah berupaya menghubungi
PT Pindad
untuk meminta klarifikasi terkait senjata produksinya yang ditemukan dalam kasus penyelundupan ini.
Namun, hingga kini pihak Pindad belum memberikan tanggapan.
Kasus ini pun menambah daftar panjang penyelundupan senjata ke Papua yang terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Kombes Pol Yusuf Sutejo
-
/data/photo/2025/03/08/67cbf6450aecd.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Saat Senjata Buatan Pindad Diselundupkan untuk KKB Papua
-
/data/photo/2025/03/08/67cbf6450aecd.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Selidiki Senjata Buatan Pindad yang Bakal Diseludupkan KKB
Polisi Selidiki Senjata Buatan Pindad yang Bakal Diseludupkan KKB
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama
Polda Papua
masih menyelidiki asal muasal senjata api dan amunisi buatan Pindad yang diduga akan disalurkan kepada
Kelompok Kriminal Bersenjata
(KKB) di Puncak Jaya.
“Masih dikembangkan penyelidikannya,” kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo kepada
Kompas.com
, Sabtu (8/3/2025).
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Inspektur Jenderal Polisi Petrus Patrige Rudolf Renwarin menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan asal senjata tersebut dengan memeriksanya di laboratorium forensik (Labfor).
“Untuk mengecek kepastiannya, tentu kita akan ke laboratorium forensik untuk mengecek kepastiannya dan akan disesuaikan dengan hasil Labfor,” kata Petrus.
Kapolda juga menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan penyelidikan terkait pembelian senjata api oleh pelaku.
“Pelaku sendiri yang terbang ke Jakarta, lalu ke Surabaya membeli senjata api dan amunisi, lalu dirakit dan dikirim melalui kapal laut tujuan Jayapura,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian berhasil menggagalkan penyelundupan senjata oleh KKB menuju Puncak Jaya.
Operasi ini merupakan hasil pemantauan yang dilakukan sejak 1 hingga 7 Maret 2025.
Berdasarkan informasi intelijen, senjata tersebut akan diserahkan oleh tersangka utama,
Yuni Enumbi
(29 tahun), yang akhirnya berhasil ditangkap dalam operasi ini.
Yusuf menegaskan bahwa Yuni Enumbi merupakan mantan anggota TNI.
“Iya benar, Yuni Enumbi merupakan mantan anggota TNI,” kata Yusuf.
Pada 6 Maret 2025, tim Satgas Ops Damai Cartenz-2025 menangkap Yuni Enumbi di KM 76, Kabupaten Keerom.
Selain itu, dua orang lainnya turut diamankan, yaitu Yudhi Kalalo yang merupakan sopir pengangkut barang, dan Matius Payokwa yang berperan sebagai helper atau pembantu pengangkutan barang.
Sejumlah barang dapat diamankan, yaitu senjata dan amunisi, berupa 2 pucuk senjata api laras panjang (belum terangkai), 4 pucuk pistol G2 Pindad, 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm, dan 250 butir amunisi 9 mm.
Lalu, 1 pucuk senapan angin (belum terangkai), beserta 1 paket laser senter + mounting, 1 teleskop + peredam, 1 popor kayu warna coklat, dan 1 laras serta tabung senapan angin.
Ada juga 1 unit air compressor bertuliskan United Waran Biru (tempat penyimpanan senjata), 1 unit handphone Vivo Y19S, 1 buah pompa, 1 tas angin, 1 kunci T, dan 1 paket gurinda portabel.
Kemudian, beberapa tas, termasuk tas senapan angin dan tas selempang berisi identitas diri, serta kartu ATM, dan uang tunai Rp 369,6 juta.
Berdasarkan keterangan tersangka, senjata tersebut dibeli dengan harga Rp 1,3 miliar dari luar Papua dan akan diserahkan kepada KKB di Puncak Jaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/07/67031e5d32436.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Satgas Damai Cartenz Selidiki Terbakarnya Rumah Kosong di Puncak Jaya Papua
Satgas Damai Cartenz Selidiki Terbakarnya Rumah Kosong di Puncak Jaya Papua
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tim Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 melakukan penyelidikan terkait terbakarnya rumah kosong di Kampung Trikora, Distrik Pruleme, Kabupaten
Puncak Jaya
, Provinsi
Papua
Tengah pada Jumat, 28 Februari 2025, pagi.
Kepala Operasi (Kaops) Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah rawan untuk mencegah kejadian serupa.
“Kami memastikan bahwa setiap kejadian menonjol akan ditindaklanjuti secara profesional. Aparat di lapangan telah merespons dengan cepat, dan kami akan terus bekerja sama dengan seluruh pihak guna menjaga keamanan di Puncak Jaya,” ujar Faizal dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).
Kejadian kebakaran ini pertama kali dilaporkan oleh petugas di Pos Kulirik Satgas Tindak Sektor Puncak Jaya.
Setelah ada laporan tersebut, Faizal mengatakan, sebanyak 11 personel Tim Belukar 7.4 yang dipimpin oleh Ipda Sukono segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 08.30 WIT, tim menemukan sebuah rumah dalam keadaan terbakar tanpa adanya penghuni di dalamnya.
Setelah melakukan penyisiran dan koordinasi dengan Polsek Mulia, Tim Belukar 7.4 kembali ke Polsek untuk siaga.
Adapun dalam insiden ini tidak terdapat korban jiwa maupun kerugian materiil lainnya selain satu unit rumah yang terbakar.
Saat ini, aparat gabungan masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku dan motif di balik pembakaran rumah tersebut.
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat agar tetap tenang menanggapi peristiwa tersebut.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada, namun tidak perlu panik. Jika menemukan hal mencurigakan atau memiliki informasi terkait kejadian ini, segera laporkan kepada aparat terdekat, percayakan sepenuhnya kepada aparat keamanan,” kata Yusuf.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kelompok Kriminal Bersenjata Bakar Gedung Sekolah di Papua, Satgas Damai Cartenz Buru Pelaku – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membakar gedung sekolah menengah pertama (SMP) Agandugume di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Jumat (14/2/2025).
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengungkapkan bahwa aksi pembakaran itu diduga dilakukan oleh kelompok KKB Puncak, yakni KKB Tenius Kulua, KKB Kalenak Murib, dan KKB Lekagak Telenggen.
“Kami sampaikan dalam kejadian ini tidak ditemukan korban jiwa namun bangunan sekolah SMP Agandugume hangus terbakar,” katanya dalam keterangan, Sabtu (15/2/2025).
“Status bangunan tersebut memang sudah terbengkalai dan tidak ada aktivitas belajar-mengajar di sana,” tambahnya
Dia menegaskan bahwa saat ini Satgas Ops Damai Cartenz 2025 melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB serta meningkatkan pengamanan guna mencegah kejadian serupa terulang.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat di Kabupaten Puncak agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.
Pihak kepolsiain meminta warga untuk mempercayakan sepenuhnya kepada aparat keamanan dalam menjaga situasi tetap kondusif.
“Segera melaporkan kepada pihak berwenang apabila menemukan aktivitas mencurigakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban,” urai Yusuf.
Di sisi lain, aparat keamanan terus memperkuat patroli dan memperketat pengawasan di sejumlah titik rawan guna mencegah potensi ancaman dari kelompok KKB.
Koordinasi dengan pemerintah daerah serta tokoh masyarakat juga terus dilakukan untuk memastikan stabilitas keamanan dan kenyamanan warga tetap terjaga.
Satgas Damai Cartenz komitmen menjaga stabilitas keamanan di wilayah Papua Tengah dan menindak tegas kelompok-kelompok yang berupaya mengganggu ketertiban dan mengancam keselamatan masyarakat.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5130091/original/061381600_1739331406-WhatsApp_Image_2025-02-11_at_17.34.21.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Satgas Damai Cartenz 2025 Gelar Rekonstruksi Penembakan Brigpol Iqbal
Liputan6.com, Gorontalo – Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 bersama Polres Yalimo menggelar rekonstruksi terkait keterlibatan Nikson Matuan. Nikson diduga terlibat dalam kasus penembakan terhadap almarhum Brigpol Iqbal Anwar Arif.
Rekonstruksi ini berlangsung di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Selasa (11/2/2025).
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani didampingi Wakaops Kombes Pol. Adarma Sinaga, menjelaskan bahwa rekonstruksi dimulai pukul 07.30 WITA.
Gelar rekonstruksi tersebut menggambarkan kronologi penembakan yang terjadi pada Jumat, 17 Januari 2025 bulan lalu, sekitar pukul 15.00 WIT di Jalan Trans Wamena-Jayapura.
“Rekonstruksi ini sangat penting untuk mendapatkan gambaran rinci dan akurat terkait peristiwa penembakan yang menewaskan Brigpol Iqbal. Hal ini juga menjadi langkah krusial dalam menentukan peran masing-masing pelaku,” kata Brigjen Pol. Faizal.
Sebanyak 19 adegan diperagakan dalam rekonstruksi tersebut, mulai dari aksi pelaku berjalan menuju pondok hingga momen penyerangan.
Kala itu Aske Mabel, pemimpin kelompok kriminal bersenjata (KKB), melepaskan tembakan ke arah korban. Posisi pelaku, korban, serta saksi turut diperagakan dengan detail, termasuk barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh situasi yang berkembang.
Ia juga meminta warga untuk proaktif membantu aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Kami mengharapkan partisipasi masyarakat untuk melaporkan segala informasi mencurigakan yang dapat membantu proses penegakan hukum,” kata Kombes Pol. Yusuf.
Rekonstruksi ini diharapkan mampu memberikan titik terang bagi penyelesaian kasus penembakan Brigpol Iqbal Anwar Arif serta membawa pelaku ke pengadilan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dengan adanya rekonstruksi ini, aparat penegak hukum terus berkomitmen menciptakan situasi kondusif di wilayah Papua Pegunungan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga.
-

Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T. – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T. adalah Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025.
Sebelumnya, Kombes Pol. Yusuf Sutejo diketahui menjabat sebagai Kabid Humas Polda Kaltim.
Perwira Menengah Polri ini merupakan polisi kelahiran Jakarta, 5 Agustus 1973.
Dilansir Tribunnews Wiki, Kombes Pol. Yusuf Sutejo adalah lulusan dari Akademi Kepolisian atau Akpol 1995.
Polisi asal Jakarta ini berpengalaman di bidang humas.
Inspirasi Jadi Polisi
Kombes Pol Yusuf Sutejo disebut terinspirasi jadi polisi karena terinspirasi dari film.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz ini mengisahkan bahwa dirinya dulu ingin mendaftar ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).
Keinginan tersebut muncul usai Kombes Yusuf Sutejo menonton film “Perwira dan Ksatria” karya Norman Benny yang rilis pada tahun 1991.
Menurut Kombes Yusuf Sutejo, film tersebut sangat menggugah semangat melalui alur cerita yang disuguhkan.
Film “Perwira dan Ksatria” berisi tentang ketegangan kehidupan perwira TNI AU lewat drama romantis.
Hingga akhirnya, Kombes Yusuf Sutejo bertekad untuk mendaftar AKABRI.
Dilansir Tribun Kaltim, Yusuf Sutejo langsung berburu informasi untuk bisa menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama proses pendaftaran sejak tamat SMA tahun 1991.
Alhasil dia pun sempat mengurungkan niatnya untuk mendaftar AKABRI dan melanjutkan kekosongan waktu dengan berkuliah dengan jurusan ekonomi perbankan.
Namun bukan berarti tekadnya menjadi perwira lantas usang.
Saat pembukaan pendaftaran AKABRI di tahun berikutnya, dia kemudian mendaftar kembali.
Namun jalan ditempuhnya tidak begitu mulus lantaran orangtuanya sempat tak memberikan restu atas pilihan Yusuf Sutejo.
Saat itu, orangtua Yusuf Sutejo khawatir jika anaknya memilihi profesi sebagai abdi negara yang kerap beriringan dengan resiko tinggi.
Namun karena sejak SMA berangkat dari disiplin ilmu sosial, Yusuf Sutejo tak punya banyak pilihan.
Waktu itu hanya tersisa pilihan sebagai polisi khusus Yusuf.
Dari hobi film tersebutlah hingga akhirnya dirinya bisa menjadi seorang polisi.
Bahkan Yusuf Sutejo mengaku masih sering menonton film, khususnya yang berlabel box office hingga saat ini.
Genre pun sebatas pada film aksi, fiksi sains, dan berbau futuristik.
Kesukaannya terhadap film, kemudian ia terapkan pada bidang yang kini ia geluti, yakni sebagai bagian dari Humas Polri.
Polisi kelahiran Jakarta ini sering menyampaikan pada timnya supaya melatih insting pengambilan gambar yang ciamik, sehingga pesan dalam sinema yang dibuat, sampai pada masyarakat.
Sepak Terjang
Karier polisi Kombes. Pol. Yusuf Sutejo dimulai usai diirnya lulus dari Akpol.
Yusuf Sutejo disebut pernah menjabat sebagai Tutor Utama Lemdiklat Polri.
Kemudian, Kombes Yusuf Sutejo ditunjuk sebagai Kabid Humas Polda Kalimantan Timur pada 26 Juli 2021.
Diketahui, Kombes Pol Yusuf Sutejo pernah menduduki beberapa jabatan selama dirinya berkarier di tubuh Bhayangkara.
Jabatan-jabatan tersebut yakni :
Tutor Utama Lemdiklat Polri
Kabid Humas Polda Kalimantan Timur (2021)
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz(TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih, Mohammad Zein Rahmatullah )
-

Kronologi Penembakan Aipda Syam: Dua OTK Pura-pura Belanja di Kios Milik Korban – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, YAHUKIMO – Seorang anggota Polsek Kurima, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, diduga menjadi korban penembakan oleh dua orang tidak dikenal (OTK) pada Sabtu malam (1/2/2025).
Insiden itu membuat korban bernama Aipda Syam (43), Kanit Intelkam Polsek Kurima, mengalami luka akibat insiden tersebut.
Saat ini, korban telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Wamena dan dalam kondisi stabil.
Hal itu diungkap Kapala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani.
Kronologi Versi Polisi
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIT ketika dua orang tak dikenal datang ke kios milik korban dengan modus berpura-pura berbelanja.
Saat korban bertanya hendak membeli apa, salah satu pelaku tiba-tiba menodongkan senjata yang diduga rakitan.
Korban sempat mendengar suara letusan sebelum mencoba menghindar.
Setelah menyadari dirinya terkena tembakan, korban segera mematikan lampu dan meraba senjata revolver yang disimpannya di bawah bantal.
Korban kemudian sempat melakukan perlawanan dengan menembakkan senjatanya ke arah pelaku sebelum bergegas menuju Pos TNI untuk menyelamatkan diri.
Tidak lama setelah kejadian, personel Sat Intelkam Res Jayawijaya yang dipimpin Ipda I Gede Cipta Adi Permana tiba di RSUD Wamena untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan benda asing di area luka yang dialami korban, sehingga pihak medis belum dapat menyimpulkan secara pasti penyebab luka tersebut.
Pihak kepolisian menduga bahwa pelaku penembakan merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Ndugama yang sebelumnya terdeteksi berada di Kampung Wulagaima, Distrik Kurima.
Dari hasil analisa awal, pelaku tampaknya sudah mengetahui kondisi Polsek Kurima yang sedang kosong dan menyadari bahwa korban adalah anggota kepolisian.
“Kami sedang melakukan pendalaman terhadap identitas para pelaku dan akan terus mengejar mereka. Aparat keamanan akan meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah yang rawan gangguan dari kelompok kriminal bersenjata,” ujarnya dalam keterangan yang diterima pada Senin (3/2/2025).
Saat ini, Satgas Intel Ops Damai Cartenz telah melakukan langkah-langkah strategis, termasuk koordinasi dengan Satgas Gakkum untuk melacak komunikasi para pelaku yang diduga terafiliasi dengan KKB.
Selain itu, peran jaringan intelijen juga dioptimalkan guna mendeteksi keberadaan KKB.
Polisi Imbau Masyarakat Tenang
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi.
Ia juga meminta warga yang mengetahui informasi terkait keberadaan KKB segera melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Kami meminta masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan ke aparat keamanan jika melihat gerak-gerik mencurigakan di sekitar wilayahnya. Kerja sama antara masyarakat dan aparat sangat penting untuk menjaga keamanan di daerah ini,” tegasnya.
Pihak kepolisian juga mengimbau agar seluruh personel di wilayah Yahukimo meningkatkan kesiapsiagaan dan menerapkan sistem pengamanan berlapis saat bertugas di lapangan.
Hingga saat ini, penyelidikan masih terus dilakukan guna mengungkap motif dan menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas aksi penyerangan tersebut.
-

KKB Terus Berulah di Papua, 2 Polisi Gugur dalam Sepekan
Jayapura, Beritasatu.com – Dalam sepekan terakhir, teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah pegunungan Papua kembali memakan korban jiwa dari pihak kepolisian. Terbaru, pada Selasa (21/1/2025), Brigpol Ronald M Enok dilaporkan tewas tertembak di Kampung Lima-Lima, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menjelaskan bahwa penembakan terjadi saat korban sedang dalam perjalanan pulang usai mengisi bahan bakar kendaraan.
“Korban merupakan anggota Polres Puncak Jaya. Penembakan dilakukan oleh KKB Papua saat korban pulang. Pelaku menghadang dan langsung menembak korban sebelum melarikan diri,” ujar Kombes Yusuf, Selasa (21/1/2025).
Anggota Polres Puncak Jaya yang tiba di lokasi menemukan Brigpol Ronald telah meninggal dunia. Jenazah kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Mulia untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kombes Yusuf menduga kuat bahwa pelaku penembakan adalah anggota KKB pimpinan Bumiwalo Telenggen, yang dikenal sering menebar teror di wilayah Puncak Jaya.
Sebelumnya, pada Jumat (17/1/2025), insiden serupa menimpa Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Ops Damai Cartenz 2025. Ia gugur setelah peluru KKB Papua menembus lehernya.
Menurut Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Rahmadani, kejadian tersebut berlangsung saat tim patroli melintas di area PT AMO. “Tim yang menggunakan dua kendaraan berhenti di sebuah tanjakan karena ada papan kayu melintang di jalan. Saat memeriksa, tembakan tiba-tiba datang dari sisi kanan tebing,” ungkap Brigjen Faizal, Sabtu (18/1/2025).
Salah satu peluru mengenai Briptu Iqbal di bagian leher, dan pelaku langsung melarikan diri ke dalam hutan. Korban dilaporkan meninggal dunia di lokasi.
Pascadua insiden ini, seluruh personel Operasi Damai Cartenz diperintahkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Polri memastikan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama di tengah ancaman teror KKB.
“Kejadian ini adalah tantangan yang harus kami hadapi dalam menjaga keamanan di Papua. Kami terus memantau situasi dan akan bertindak tegas,” ujar Brigjen Faizal.
Polri menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat Papua guna menciptakan stabilitas keamanan. “Kami tidak akan gentar menghadapi ancaman ini. Tindakan seperti ini hanya memperkuat semangat kami untuk melindungi masyarakat dan menegakkan hukum,” tambahnya.
Saat ini, Polri sedang menyelidiki kedua kasus penembakan yang menewaskan Brigpol Ronald dan Briptu Iqbal. Operasi pengejaran terhadap pelaku KKB Papua terus dilakukan.
-

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Tembak Mati Anggota Polres Puncak Jaya Saat Antre Beli Minyak Tanah
Timika, Beritasatu.com – Anggota Polres Puncak Jaya Brigpol Ronald M Enok gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Lima-Lima, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (21/1/2025).
Brigpol Ronald ditembak KKB yang diduga pimpinan Bumiwalo Telenggen. Ia ditembak, ketika sedang mengantre untuk membeli minyak tanah di Kampung Lima-Lima.
“Dalam perjalanan pulang, Brigpol Ronald tiba-tiba diserang oleh KKB dan ditembak hingga gugur di lokasi kejadian,” kata Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani.
Polres Puncak Jaya bersama Satgas Damai Cartenz telah mengevakuasi jenazah Brigpol Ronald ke RSUD Mulia untuk menjalani proses visum. Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Jayapura untuk dimakamkan.
“Kami memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga. Saat ini, langkah-langkah investigasi sedang dilakukan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik aksi ini,” ujarnya lagi.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau, masyarakat agar tetap tenang dan membantu aparat dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah kabupaten Puncak Jaya.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga situasi agar tetap kondusif,” Kombes Pol Yusuf Sutejo.
