Tag: Kombes Pol Yusuf Sutejo

  • UPDATE: Korban Pembantaian KKB di Yahukimo Bertambah, 13 Jenazah Ditemukan, Berikut Daftar Namanya – Halaman all

    UPDATE: Korban Pembantaian KKB di Yahukimo Bertambah, 13 Jenazah Ditemukan, Berikut Daftar Namanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, YAHUKIMO – Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Yahukimo, Papua Pegunungan, kian mengerikan. 

    Hingga Minggu, 13 April 2025, tim gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, Polres Yahukimo, dan TNI telah menemukan 13 jenazah korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menamakan diri Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

    Demikian disampaikan Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani, dalam keterangan, Minggu (13/4/2025). 

    Tim evakuasi yang terus bekerja, berhasil mengidentifikasi 12 jenazah, sementara satu lainnya akan dievakuasi dalam waktu dekat.

    Sebagian besar korban merupakan warga yang bekerja sebagai penambang emas.

    Aksi pembantaian para pendulang emas ini dilancarkan KKB selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025.

    Berikut rincian lokasi penemuan jenazah korban dan daftar 12 nama korban yang teridentifikasi:

    Lokasi Penemuan

    Tanjung Pamali: 2 jenazah
    Kampung Bingki: 5 jenazah
    Area 22 Pendulangan Emas Yahukimo: 3 jenazah
    Muara Kum: 1 jenazah
    Kabupaten Pegunungan Bintang: 1 jenazah
    Area 33 Pendulangan Emas Yahukimo: 1 jenazah (akan dievakuasi esok hari karena cuaca)

    Daftar 12 Jenazah Teridentifikasi:

    Wawan Tangahu – Sulawesi Utara (TKP Area 22 Pendulangan Emas Yahukimo)
    Suardi Laode alias Kaswadi – Sulawesi Utara (TKP Area 22 Pendulangan Emas Yahukimo)
    Stenli Humena – Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (TKP Muara Kum)
    Yuda Lesmana – Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki)
    Riki Rahmat – Sulawesi Tenggara (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki)
    Muhammad Arif – Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki)
    Safaruddin – Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki)
    Abdur Raffi Batu Bara – Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki)
    Stefanus Gisbertus – Maluku (TKP Tanjung Pamali, Distrik Seradala)
    Zamroni – Jawa Tengah (TKP Tanjung Pamali, Distrik Seradala)
    Ariston Kamma – Sulawesi Selatan (TKP Kabupaten Pegunungan Bintang)
    Rusli – Papua (TKP Area 22 Pendulangan Emas Yahukimo)

     
    Aparat Buru Para Pelaku Pembantaian

    EVAKUASI KORBAN KKB – Operasi gabungan Satgas Damai Cartenz dan Satgas TNI mengevakuasi dua penambang emas korban penembakan KKB ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (10/4/2025). Sembilan jenazah lainnya masih berada di lokasi kejadian. (Dok: Satgas Damai Cartenz)

    Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, menegaskan komitmen aparat untuk tidak henti-hentinya mencari dan menangkap pelaku pembantaian ini.

    “Kami tidak akan berhenti bekerja semaksimal mungkin. Para pelaku akan terus kami kejar dan ditindak tegas sesuai hukum. Aksi keji terhadap warga sipil ini tidak bisa ditoleransi,” tegas Brigjen Faizal.

    Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas.

    Ia juga meminta masyarakat untuk mendukung proses evakuasi ini, dan membantu tim di lapangan agar semua korban bisa segera dipulangkan kepada keluarga mereka. 

    “Mari kita bersama menjaga situasi yang kondusif dan hanya mempercayai informasi resmi yang disampaikan oleh pihak berwenang,” ujarnya.

    Satgas Ops Damai Cartenz terus mengintensifkan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak di lapangan agar seluruh korban bisa segera diidentifikasi dan dikembalikan kepada keluarga masing-masing.

     

     

     

     

     

     

     

     

  • RS Bhayangkara Jayapura Berhasil Identifikasi Dua Jenazah Korban KKB di Yahukimo, Ini Identitasnya – Halaman all

    RS Bhayangkara Jayapura Berhasil Identifikasi Dua Jenazah Korban KKB di Yahukimo, Ini Identitasnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari RS Bhayangkara Jayapura dan RSUD Dekai telah berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban pembunuhan diduga oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Yahukimo Papua Pegunungan.

    Hal itu setelah tim DVI elakukan otopsi terhadap tiga jenazah. 

    Dari hasil identifikasi, dua korban berhasil dikenali yakni An. Wawan dari TKP Camp 22 dan An. Stenli dari TKP Muara Kum.

    Sementara satu jenazah lainnya dari lokasi yang sama masih dalam proses pencocokan data antemortem.

    Hingga Sabtu (12/4/2025), total 11 jenazah masyarakat sipil penambang emas telah ditemukan. 

    Dari jumlah tersebut, 4 jenazah telah dievakuasi sebelumnya dan 7 lainnya dievakuasi hari ini.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi dan menyerahkan seluruh proses penanganan kepada aparat.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan bijak dalam menyikapi informasi. Jangan mudah terprovokasi oleh narasi menyesatkan. Aparat keamanan terus bekerja maksimal demi menjamin keselamatan warga,” tegas Kombes Yusuf dalam keterangan.

    Evakuasi jenazah dan penanganan korban selamat akan terus dilakukan. 

    Polri melalui Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 juga akan memberikan pembaruan informasi resmi secara berkala kepada publik.

    Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen. Pol. Faizal Ramadhani menyatakan bahwa proses evakuasi akan terus dilanjutkan dengan memperhatikan keselamatan seluruh personel yang bertugas di lapangan.

    “Kami mengerahkan seluruh kekuatan terbaik untuk mengevakuasi para korban dan menyelamatkan warga yang masih mungkin menjadi sasaran. Situasi di lapangan sangat menantang, namun kami tetap fokus menyelesaikan misi kemanusiaan ini dengan cepat dan hati-hati,” ujar Brigjen Faizal.

    Operasi besar ini melibatkan total 307 personel gabungan, yang terdiri dari personel Polres Yahukimo, TNI, dan Satgas Ops Damai Cartenz 2025.

     

  • Tim Gabungan Evakuasi Dua Jenazah Korban KKB ke RSUD Dekai, Investigasi Berlanjut – Halaman all

    Tim Gabungan Evakuasi Dua Jenazah Korban KKB ke RSUD Dekai, Investigasi Berlanjut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim gabungan Ops Damai Cartenz-2025 bersama TNI mengevakuasi dua jenazah korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    Peristiwa pembunuhan terjadi di area pendulangan emas Lokasi 22 dan Muara Kum, sepanjang aliran Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

    Kedua jenazah telah tiba di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, untuk dilakukan proses identifikasi dan investigasi lebih lanjut.

    Kepala Operasi Damai Cartenz-2025 Brigjen Faizal Ramadhani menegaskan proses evakuasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian di tengah kondisi medan yang berat.

    “Evakuasi dua jenazah korban KKB telah berhasil kami laksanakan hari ini investigasi berlanjut guna memastikan identitas korban serta mengungkap fakta-fakta terkait peristiwa ini,” ujarnya dalam keterangan Kamis (10/4/2025).

    Evakuasi lanjutan akan dilanjutkan esok hari mengingat kondisi cuaca yang memburuk serta waktu yang sudah malam.

    Satgas Ops Damai Cartenz-2025 juga telah mengirimkan tim dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura ke RSUD Dekai untuk membantu proses identifikasi secara profesional dan cepat.

    Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo menambahkan upaya pengejaran terhadap para pelaku terus dilakukan secara intensif dan terkoordinasi.

    “Kami terus melakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku yang bertanggung jawab atas serangan brutal ini,” ungkapnya.

    Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. P

    “Percayakan kepada aparat keamanan yang saat ini sedang bekerja maksimal,” tuturnya.

    Sebelumnya, 11 warga sipil penambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan diduga kuat menjadi korban pembunuhan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

    Peristiwa tersebut terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo. 

    Informasi awal diperoleh pada 7 April 2025 malam berawal dari kesaksian salah satu korban selamat yang kini mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.

    Korban mengalami pembunuhan secara sadis dengan luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah. 

    Dari 11 korban meninggal dunia, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. 

    Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi.

  • Polri Masih Berupaya Evakuasi 12 Pendulang Emas yang Selamat dari Pembantaian KKB

    Polri Masih Berupaya Evakuasi 12 Pendulang Emas yang Selamat dari Pembantaian KKB

    loading…

    Polri bersama TNI masih berupaya melakukan evakuasi pendulang emas yang selamat dari penyerangan oleh KKB di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Foto/SindoNews

    PAPUA – Polri bersama TNI masih berupaya melakukan evakuasi pendulang emas yang selamat dari penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, dari puluhan pendulang emas, 11 di antaranya tewas dengan luka bacok, panah hingga tembakan.

    “Saat ini dari ODC (Operasi Damai Cartenz) dan berdampingan dengan TNI akan melakukan proses evakuasi para korban, karena medan yang cukup berat maka perencanaan ini harus dilaksanakan dengan matang,” kata Yusuf, Kamis (10/4/2025).

    Berdasarkan informasi yang diterima, kata Yusuf, ada 35 pengungsi yang saat ini sudah diamankan di Kampung Mabul di Distrik Koroway, Kabupaten Asmat. Kemudian, ada delapan orang yang lepas dari rombongan pengungsi dan hingga kini belum diperoleh kabarnya.

    “Serta diduga ada dua orang yaitu Kepala Kampung atau Kepala Dusun yang masih disandera oleh kelompok kriminal bersenjata,” kata Yusuf.

    Yusuf menjelaskan, pada Rabu, 9 April 2025 terdapat 12 pendulang emas yang berhasil menyelamatkan diri menggunakan speedboat dengan perjalanan kurang lebih 5 jam untuk tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai.

    “Dan kemarin kita berhasil mengevakuasi 2 pendulang emas yang melarikan diri dengan menggunakan helikopter saat ini sudah ada di Yahukimo. Dari keterangan kedua saksi tersebut kita bisa melakukan perencanaan untuk melakukan evakuasi bersama aparat TNI dan Polri,” sambungnya.

    (cip)

  • Sosok Iptu Djamal Renhoat, Eks Kapolsek Mulia Tewas Ditembak KKB, Dieksekusi dari Jarak Dekat – Halaman all

    Sosok Iptu Djamal Renhoat, Eks Kapolsek Mulia Tewas Ditembak KKB, Dieksekusi dari Jarak Dekat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Iptu Djamal Renhoat, eks Kapolsek Mulia yang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Iptu Djamal Renhoat sudah pensiun dari anggota Polri alias purnawirawan (purn.).

    Ia terakhir menjabat sebagai Kapolsek Mulia, Polres Puncak Jaya, Polda Papua.

    Iptu Djamal Renhoat merupakan pria kelahiran 1963 silam.

    Dirinya tutup usia akibat ditembak KKB pada umur 62 tahun.

    Setelah pensiun, Iptu Djamal Renhoat tinggal di Kota Lama, Distrik Pruleme, Puncak Jaya.

    Ia membuka toko kelontong di wilayah tersebut, tepatnya didekat pabrik tahu.

    Tidak banyak informasi soal Iptu Djamal Renhoat.

    Namun, berdasarkan postingan Facebook @djamal.renhoat, ia masih menjabat sebagai Kapolsek Mulia pada 2017 silam.

    Sayangkan akun Facebook tersebut kini sudah tidak aktif lagi.

    Kasus penembakan bermula saat Iptu Djamal Renhoat melakukan aktivitas sehari-harinya, yakni menjaga toko kelontong.

    Ia kemudian didatangi seseorang yang belakangan diketahui sebagai pelaku penembakan, pada Senin (7/4/2025), sekira pukul 18.45 WIT.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo mengungkap, pelaku saat itu pura-pura membeli di toko milik korban.

    “Di toko miliknya jadi pelaku pura-pura akan membeli, setelah dekat langsung (korban) ditembak,” katanya, dikutip dari tribratanews.polri.go.id.

    Kombes Yusuf menyebut, Iptu Djamal Renhoat dieksekusi dari jarak dekat langsung ke arah wajahnya.

    Korban tewas dengan luka tembak di bagian pipi dan leher.

    Pada foto yang dibagikan Polri, jasad Iptu Djamal Renhoat ditemukan dalam kondisi terlentang.

    Ceceran darah keluar dari luka bekas tembakan yang membasahi lantai kayu di toko kelontong milik korban.

    Kombes Yusuf melanjutkan, pihaknya mengamankan amunisi di lokasi kejadian.

    “Amunisi telah diperiksa ukuran 9 ml,” katanya.

    Kemudian pukul 18.47 WIT personel Polres Puncak Jaya bersama personel Brimob BKO merespons kejadian langsung ke TKP.

    Mobil ambulans RSUD Mulia tiba di TKP langsung membawa korban ke RSUD Mulia, pada pukul 19.00 WIT.

    Kombes Yusuf mengatakan, untuk menjaga kondusifitas di Puncak Jaya, personel pengamanan ditambah.

    “Tadi pagi, kita sudah tambah penebalan di puncak Jaya sebanyak 100 personel,” ujarnya kepada Tribunnews.com.

    Ia juga memastikan bahwa pelaku penembakan dari KKB.

    (Tribunnews.com/Endra/Reynas Abdila)

  • Polisi lakukan olah TKP penyerangan guru di Yahukimo oleh OPM

    Polisi lakukan olah TKP penyerangan guru di Yahukimo oleh OPM

    “Tim gabungan juga mengevakuasi sejumlah korban luka dan korban meninggal dunia dari lokasi kejadian menuju RS Efata dan selanjutnya ke Dekai, Yahukimo,”

    Timika (ANTARA) – Personel Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz 2025 melaksanakan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas insiden penyerangan terhadap guru honorer dan tenaga kesehatan serta pembakaran fasilitas publik di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).

    Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani dalam siaran pers yang diterima Antara di Timika, Senin, mengatakan olah TKP dilakukan di tiga lokasi utama yakni kompleks perumahan guru SD Advent Anggruk, Gedung RS Efata Angguruk dan sekolah tempat perusakan ruang kelas.

    “Tim gabungan juga mengevakuasi sejumlah korban luka dan korban meninggal dunia dari lokasi kejadian menuju RS Efata dan selanjutnya ke Dekai, Yahukimo,” katanya.

    Menurut Faizal, olah TKP merupakan bagian penting dari proses penyidikan berbasis Scientific Crime Investigation untuk mengungkap kebenaran peristiwa pidana.

    “Olah tempat kejadian perkara dilaksanakan untuk membuat terang suatu peristiwa pidana sebagai bagian dari Scientific Crime Investigation sehingga kami dapat mengumpulkan barang bukti, keterangan saksi di lapangan untuk dapat mengetahui bagaimana peristiwanya dan siapa pelaku,” ujarnya.

    Dia menjelaskan dari hasil olah TKP diketahui bahwa kejadian tersebut berlangsung selama dua hari pada Jumat (21/3) dan Sabtu (22/3) dan kelompok pelaku yang berjumlah sekitar 15 orang menyerang guru-guru honorer menggunakan senjata tajam, membakar dua unit rumah dinas guru, merusak tujuh ruang kelas sekolah serta menganiaya dan membunuh seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen.

    “Korban meninggal dunia ditemukan dengan sejumlah luka parah di tubuh di antaranya luka robek di leher, luka tusuk di pinggang dan patah tulang terbuka di tangan sementara tujuh korban lainnya mengalami luka berat dan ringan akibat penganiayaan menggunakan senjata tajam,” katanya lagi.

    Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana.

    “Kami juga meminta kerja sama aktif masyarakat untuk melaporkan informasi penting terkait pelaku,” katanya.

    Dia menambahkan pihaknya mengajak masyarakat di Yahukimo dan sekitarnya untuk tetap waspada dan tidak terpancing provokasi serta segera melapor jika memiliki informasi tentang keberadaan para pelaku.

    “Peran aktif masyarakat akan sangat membantu dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif,” katanya lagi.

    Sekadar untuk diketahui dari hasil olah tim gabungan berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti serpihan kaca, bilah parang dan pisau terbakar serta sampel material bangunan yang hangus.

    Beberapa saksi juga telah dimintai keterangan guna memperkuat proses penyelidikan dan hingga kini personel Ops Damai Cartenz masih melakukan penjagaan dan pemantauan intensif di Distrik Anggruk untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan lanjutan.

    Dia mengatakan Polri menegaskan komitmennya untuk hadir dan melindungi masyarakat di wilayah pegunungan Papua dari aksi kekerasan.

    Pewarta: Ardiles Leloltery
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kronologi Pembantaian Guru dan Nakes di Yahukimo Versi Satgas

    Kronologi Pembantaian Guru dan Nakes di Yahukimo Versi Satgas

    Jayapura, Beritasatu.com – Satgas Ops Damai Cartenz 2025 mengungkap kronologi peristiwa pembantaian guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Kampung Anggruk, Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Jumat (21/3/2025). Peristiwa tersebut menewaskan seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen dan melukai beberapa korban lainnya.

    Menurut Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025 Kombes Pol Yusuf Sutejo, insiden bermula ketika para guru sedang berkumpul di salah satu rumah dinas guru untuk rapat. Tiba-tiba, sekelompok orang yang diduga anggota KKB menyerang secara membabi buta.

    “Ketakutan, para guru melarikan diri ke rumah dinas nakes yang letaknya bersebelahan. Setelah kelompok KKB meninggalkan lokasi, korban bersembunyi di Rumah Sakit Anggruk,” ujar Yusuf pada Minggu (23/3/2025).

    Keesokan harinya pada Sabtu (22/3/2025), KKB kembali menyerang. Salah satu guru, Rosalia Rerek Sogen, yang tengah membantu merawat korban lain di rumah sakit, menjadi korban penganiayaan brutal hingga meninggal dunia akibat luka sayatan pada sekujur tubuhnya.

    Pascakejadian, Satgas Ops Damai Cartenz bersama Polda Papua dan Operasi Gabungan di bawah Kogabwilhan III mengevakuasi para korban. Meski terkendala medan berat dan akses transportasi udara, semua korban berhasil dievakuasi ke Jayapura dan mendapatkan perawatan medis di RSAD Marthen Indey.

    “Sebanyak 10 orang menjadi korban. Satu meninggal dunia, tiga luka berat, empat luka ringan, sedangkan dua korban lainnya sehat. Dua korban yang merupakan warga asli Yahukimo memilih tidak dievakuasi ke Jayapura,” jelas Yusuf.

    Data korban pembantaian guru dan nakes di Yahukimo yang dievakuasi:
    1. Rosalia Rerek Sogen (30) – meninggal munia
    2. Fidelis De Lena (31) – luka berat
    3. Kosmas Paga (28) – luka berat
    4. Vantiana Kambu (32) – luka ringan
    5. Paskalia Peni Tere Liman (29) – luka ringan
    6. Irawati Nebobohan (26) – luka ringan
    7. Donesia Tari Murin (27) – luka ringan
    8. Penus Lepi – sehat, dijemput keluarganya di Jayapura

    Korban yang tidak dievakuasi: Lenike Saban dan Erens Sama, yang merupakan warga asli Yahukimo.

    Yusuf menegaskan, aparat keamanan di Papua akan terus melakukan penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok yang menyebarkan teror kepada warga sipil. “TNI/Polri akan mengejar para pelaku kejahatan yang terus menebar teror kepada warga di pegunungan Papua,” ujarnya.

    Terkait tudingan Organisasi Papua Merdeka (OPM) para guru dan nakes adalah titipan TNI/Polri, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli dengan tegas membantahnya. Dia menegaskan, proses rekrutmen dilakukan terbuka dan diketahui publik. Jika ada yang memiliki bukti mereka adalah anggota TNI/Polri, dia meminta bukti.

    “Itu 100% tidak benar. Kalau benar, saya siap mundur dari jabatan bupati,” tegas Didimus.

    Ia menambahkan rekrutmen dilakukan sejak 2021 dengan tujuan mempersiapkan generasi muda di Yahukimo agar mampu menghadapi tantangan global. “Kami ingin memastikan regenerasi guru untuk masa depan daerah ini,” ungkapnya.

    Peristiwa pembantaian guru dan nakes di Yahukimo menjadi pengingat akan tantangan besar yang dihadapi dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan di daerah-daerah rawan konflik. Pemerintah daerah, bersama aparat keamanan, terus berkomitmen untuk menjaga keselamatan masyarakat sipil di wilayah tersebut.

  • Kamenak Gire Tersangka Pembunuhan Anggota Satgas Mandala Diserahkan ke Kejari Nabire

    Kamenak Gire Tersangka Pembunuhan Anggota Satgas Mandala Diserahkan ke Kejari Nabire

    loading…

    Tersangka kasus pembunuhan anggota Satgas Mandala IV di Kali Mawar, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Kamenak Gire alias Tandangan Kogoya alias Kamenak Kogoya, diserahkan ke Kejaksaan Negeri Nabire. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Tersangka kasus pembunuhan anggota Satgas Mandala IV di Kali Mawar, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Kamenak Gire alias Tandangan Kogoya alias Kamenak Kogoya, diserahkan ke Kejaksaan Negeri Nabire dalam tahap II.

    Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan, proses ini merupakan bagian dari rangkaian penegakan hukum terhadap Kamenak Gire yang sebelumnya berstatus DPO.

    “Tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsidair Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP,” kata Faizal Ramadhani, Minggu (23/3/2025).

    Sebagai informasi, Kamenak Gire ditangkap tanpa perlawanan pada 17 Desember 2024 di Puncak Jaya. Setelah melalui proses penyidikan, penyidik dari Ditreskrimum Polda Papua dan Satgas Ops Damai Cartenz-2025 akhirnya menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Nabire.

    Di sisi lain, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen dalam menegakkan hukum, dan memastikan pelaku kejahatan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    “Ini adalah bagian dari upaya menegakkan keadilan agar pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum,” katanya.

    Satgas Ops Damai Cartenz-2025, kata dia, akan terus berupaya menciptakan keamanan dan ketertiban di Papua dengan menindak tegas para pelaku kejahatan. “Sementara itu, Kamenak Gire akan menjalani proses penahanan sebagai tahanan JPU di Kejari Nabire,” katanya.

    (cip)

  • 2
                    
                        TPNPB-OPM Klaim Bunuh 6 Guru dan Tenaga Medis di Yahukimo Papua
                        Regional

    2 TPNPB-OPM Klaim Bunuh 6 Guru dan Tenaga Medis di Yahukimo Papua Regional

    TPNPB-OPM Klaim Bunuh 6 Guru dan Tenaga Medis di Yahukimo Papua
    Tim Redaksi
     
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Tentara Pembebasan Nasional
    Papua
    Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-
    OPM
    ) mengeklaim bertanggung jawab atas penyerangan terhadap enam orang guru dan tenaga medis di Distrik Anggruk, Kabupaten
    Yahukimo
    , Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025).
    Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom, dalam pesan suara yang diterima
    Kompas.com
    menyatakan, pihaknya memang memerintahkan penyerangan tersebut dan telah mengeksekusi para korban serta membakar bangunan yang mereka sebut sebagai rumah agen intelijen.
    “Kami bertanggung jawab atas penyerangan ini dan kami telah membunuh enam guru dan tenaga medis serta membakar rumah-rumah agen intelijen,” ujar Sebby dalam siaran pers yang diterima Sabtu (22/3/2025).
    Menurut Sebby, mereka yang menjadi sasaran dianggap sebagai bagian dari aparat atau agen negara yang bekerja di wilayah Papua.
    “Memang sudah kami perintahkan untuk mengeksekusi, karena semua itu aparat,” lanjutnya.
    Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyerangan ini terjadi di sekitar Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Kristen (SD YPK) Anggruk, Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, pada Jumat sekitar pukul 17.00 WIT.
    Namun hingga saat ini, belum ada informasi resmi yang dapat mengonfirmasi secara pasti jumlah korban jiwa maupun motif spesifik penyerangan tersebut.
    Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengatakan pihaknya masih melakukan verifikasi terhadap informasi tersebut.
    “Informasinya belum valid. Belum dapat dipastikan informasinya,” kata Yusuf saat dihubungi
    Kompas.com
    melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam.
    Untuk memastikan laporan itu, personel Satgas Operasi Damai Cartenz telah dikirim ke lokasi kejadian.
    “Sedang dikirim anggota untuk mengecek,” ujar Yusuf.
    Situasi di Distrik Anggruk kini masih dalam pemantauan dan aparat keamanan terus melakukan upaya verifikasi serta pengamanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satgas ODC perketat pengamanan sekitar Kampung Bazemba Papua Tengah

    Satgas ODC perketat pengamanan sekitar Kampung Bazemba Papua Tengah

    “Respon pertama kami adalah melakukan pengejaran dan pengecekan ke TKP dan sesampainya di lokasi tim langsung melakukan penyisiran guna memastikan situasi aman,”

    Timika (ANTARA) – Satgas Operasi Damai Cartenz memperketat pengamanan di sekitar Kampung Bazemba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah pasca terdengar suara tembakan sekitar pukul 09.45 WIT.

    Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam siaran pers yang diterima Antara di Timika, Jumat, mengatakan suara tembakan terdengar dua kali dari arah Kampung Bazemba kemudian aparat keamanan membalas dengan dua kali tembakan sebagai respons awal.

    “Respon pertama kami adalah melakukan pengejaran dan pengecekan ke TKP dan sesampainya di lokasi tim langsung melakukan penyisiran guna memastikan situasi aman,” katanya.

    Menurut Faizal, berdasarkan informasi dari Polres Intan Jaya dua orang tak dikenal (OTK) yang diduga berasal dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang terlibat dalam aksi penembakan tersebut.

    “Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini dan untuk mengantisipasi gangguan susulan Satgas Ops Damai Cartenz-2025 memperketat pengamanan di sekitar lokasi kejadian,” ujarnya.

    Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo mengatakan pihaknya mengimbau seluruh masyarakat agar tetap tenang dan segera melaporkan kepada aparat keamanan jika melihat atau mengalami kejadian mencurigakan.

    “Kami meminta warga untuk tetap waspada dan tidak terpancing oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Keamanan dan kenyamanan masyarakat menjadi prioritas kami,” katanya.

    Dia menambahkan hingga saat ini aparat keamanan terus melakukan patroli dan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan situasi tetap kondusif di Kabupaten Intan Jaya.

    Pewarta: Ardiles Leloltery
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025