Tag: Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro

  • Pramono ungkap alasan pakai jersey Persija saat tinjau kebakaran ruko

    Pramono ungkap alasan pakai jersey Persija saat tinjau kebakaran ruko

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menjelaskan alasan ia mengenakan jersey Persija saat meninjau kebakaran rumah toko (Ruko) Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/10).

    Sebelum meninjau lokasi kebakaran itu, Pramono sedang menghadiri acara di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.

    “Saya lari-lari karena lagi acara match day dengan para duta besar dan Kementerian Luar Negeri, masih main sebagai pemain Persija, ada berita itu, saya langsung menuju ke tempat kebakaran,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Pusat, Rabu.

    Bahkan, dia mengaku tidak mengendarai mobil saat mengunjungi lokasi kebakaran itu karena lalu lintas yang sangat padat.

    Terburu-buru, Pramono akhirnya memutuskan untuk menumpang dengan motor patroli pengawalan (patwal) agar segera sampai ke lokasi kejadian.

    Setelah meninjau lokasi kebakaran, dia memberikan bantuan biaya perawatan kepada korban luka-luka dan biaya pemakaman bagi korban meninggal.

    Dia mengungkapkan bantuan tersebut diberikan karena sebagai pemimpin Jakarta, ia merasa perlu bertanggung jawab dan hadir untuk seluruh masyarakat.

    “Ya, apapun, saya ini kan merupakan karakter kepemimpinan yang saya pimpin di Jakarta. Jadi kalau ada kejadian, seperti di SMA yang pada waktu itu, maupun kemarin di kebakaran, ya, kalau memang masih bisa bertanggung jawab, ya, kami upayakan,” ungkap Pramono.

    Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan kebakaran yang melanda Ruko Terra Drone di Kemayoran itu disebabkan baterai yang berada di lantai satu bangunan tersebut terbakar.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai 1 yang terbakar,” tutur Susatyo.

    Menurut dia, sejumlah karyawan sempat berupaya memadamkan api yang membakar baterai itu, namun nahas, api kemudian menyebar dengan cepat karena lantai satu itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Saat kejadian itu berlangsung, kata dia, karyawan rata-rata sedang beristirahat di lantai 2, 3, 4, 5, dan 6 sehingga mereka terjebak api yang berkobar di lantai dasar.

    “Karyawan pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada di luar, sebagian lagi itu sedang istirahat di lantai 2, 3, sampai lantai 6. Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, kemudian asap itu sampai naik ke lantai 6,” terang Susatyo.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pariyem, Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Tulang Punggung Keluarga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Pariyem, Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Tulang Punggung Keluarga Megapolitan 10 Desember 2025

    Pariyem, Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Tulang Punggung Keluarga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pariyem (25), korban tewas saat kebakaran di Gedung Terra Drone, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025), merupakan tulang punggung keluarga. 
    Sulaiman, tetangga yang menemani kakak Pariyem mengatakan bahwa korban bekerja membiayai kebutuhan ibunya di Lampung setelah ayahnya meninggal dunia.  
    Pariyem sudah bekerja di
    Terra Drone
    selama kurang lebih empat tahun.
    “Iya dia tulang punggung keluarga, karena bapaknya sudah enggak ada, ibunya sudah tua, sudah enggak bisa jalan jauh,” kata Sulaiman, bersama kakak Pariyem di RS Polri Kramat Jati, Rabu (10/12/2025).
    Sulaiman mengatakan Pariyem sempat mengunggah status WhatsApp berisi gambar makanan dan aktivitas istirahat.
    Saat itu memang Pariyem sedang istirahat makan siang.
    “(Status WA lagi) makan. Jam makan siang. Karena ada yang makan siang, ada yang shalat. Itu pas jam makan siang,” jelas Sulaiman.
    Sore hari ketika keluarga menerima kabar duka, Pariyem sudah tak bisa dihubungi lagi, ponselnya mati total.
    Sulaiman dan kakak Pariyem langsung bertolak ke Jakarta dan baru tiba Rabu subuh.
    Hingga kini, mereka belum menerima informasi terkait identifikasi korban untuk segera membawa pulang jenazah.
    “Nyampe sini subuh. Ya kondisi seperti inilah di sini. Belum ada dari pihak rumah sakit belum ada keterangan mau kapan selesainya, mau bawa pulangnya,” kata dia.
    Keluarga korban tak menuntut banyak. Mereka berharap agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat membantu pemulangan jenazah Pariyem ke Lampung.
    “Karena kami ya orang enggak punya di Lampung. Jadi kami mohon sama Gubernur DKI untuk dibantu ambulansnya lah sepenuhnya,” tutur Sulaiman.
    Baik Sulaiman maupun kakak korban belum menginformasikan kabar duka ini kepada sang ibu.
    Mereka tak kuasa menyampaikannya mengingat ibu korban yang sudah lanjut usia.
    “Kalau sementara ibunya belum (terinformasi), karena posisinya masih tua, rentan drop lah. Cuma kalau saudara-saudara lain sudah dikasih informasi semua,” ungkap dia.
    Sebelumnya,
    kebakaran
    terjadi di Gedung Kantor Terra Drone, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Selasa kemarin.
    Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebut, kebakaran di
    Gedung Terra Drone
    mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.
    Lalu sekitar pukul 14.10 WIB, tim damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di lokasi, Selasa.
    Dari keseluruhan korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    “Asap naik ke lantai 2, 3, dan sebagainya, oksigen juga kurang, sehingga banyak yang meninggal karena lemas di atas,” kata Susatyo.
    Seluruh korban meninggal dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diidentifikasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Periksa 8 Orang Saksi Terkait Kebakaran Gedung Terra Drone
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Polisi Periksa 8 Orang Saksi Terkait Kebakaran Gedung Terra Drone Megapolitan 10 Desember 2025

    Polisi Periksa 8 Orang Saksi Terkait Kebakaran Gedung Terra Drone
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Polisi memeriksa delapan orang saksi terkait kebakaran Gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Data tersebut terhitung hingga Rabu (10/12/2025).
    “Jumlah saksi delapan (orang) yang sudah diperiksa,” ujar Kasatreskrim Polres Metro
    Jakarta Pusat
    , AKBP Roby Saputra saat dikonfirmasi wartawan, Rabu.
    Saksi yang diperiksa terdiri dari pemilik gedung Terra Drone, manajemen perusahaan, dan warga di lingkungan sekitar lokasi.
    Namun, pemilik perusahaan hingga kini belum diperiksa.
    Kepolisian masih memastikan posisi dan alamat pemilik PT Terra Drone.
    Roby mengungkapkan, PT Terra Drone merupakan perusahaan Jepang.
    Namun, pemimpin perusahaan di kantor Kemayoran bukan merupakan WNA Jepang.
    “Perusahaannya perusahaan Jepang. Kalau pemimpin perusahaan yang di situ bukan (orang Jepang),” tutur Roby.
    Sebelumnya, kebakaran terjadi di Gedung Kantor Terra Drone, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Selasa kemarin.
    Informasi resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebut, kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.
    Lalu sekitar pukul 14.10 WIB, tim damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
    Dari keseluruhan korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    “Asap naik ke lantai 2, 3, dan sebagainya, oksigen juga kurang, sehingga banyak yang meninggal karena lemas di atas,” kata Susatyo.
    Seluruh korban meninggal dibawa ke RS Polri Kramatjati.
    Selain itu, menurutnya ada dua orang petugas damkar mengalami luka ringan saat penanganan kejadian.
    Lalu Kapolsek Kemayoran Kompol Agung Adriansyah mengalami luka berat di tangan ketika meninjau lokasi kebakaran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiga korban kebakaran ruko di Jakpus berhasil teridentifikasi

    Tiga korban kebakaran ruko di Jakpus berhasil teridentifikasi

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa.

    “Dari sidang rekonsiliasi malam ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan, tiga korban telah berhasil teridentifikasi setelah dilakukan sidang rekonsiliasi bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

    Identitas tiga korban yang teridentifikasi, antara lain:

    1. Rufaidha Lathiifunnisa (22), dikenali dari sidik jari, catatan medis dan properti pribadi

    2. Novia Nurwana (28), teridentifikasi melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti

    3. Yoga Valdier Yaseer (28), dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    Menurut Prima, proses rekonsiliasi dilakukan secara ilmiah dan berlapis untuk memastikan keakuratan identitas setiap korban.

    Hingga malam ini, RS Polri telah menerima 22 kantong jenazah hasil evakuasi dari lokasi kebakaran.

    Dari jumlah tersebut, 11 kantong telah diperiksa oleh tim DVI yang melibatkan Biro Dokpol Pusdokkes Polri, Labfor Dokkes, Bidokes Polda Metro Jaya, Iden Polda Metro Jaya serta ahli forensik FKUI-RSCM dan Odontologi Universitas Indonesia (UI).

    Hingga saat ini, sebanyak 22 kantong jenazah korban kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa sore.

    Kantong-kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans dan tiba di RS Polri Kramat Jati sejak pukul 15.15 WIB.

    Kantong jenazah itu langsung dibawa ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi sebagai proses pengungkapan identitas korban.

    Adapun korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang bertambah menjadi 22 orang.

    “Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta.

    Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya merupakan perempuan.

    Susatyo mengatakan bahwa ke-22 korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi.

    Sebelumnya, Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko Jakpus, Mimi gelisah cari kepastian nasib Raihan

    Kebakaran ruko Jakpus, Mimi gelisah cari kepastian nasib Raihan

    Jakarta (ANTARA) – Sang ibu bernama Mimi Adriani Nasution datang ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, dengan kegelisahan mencari kepastian nasib anaknya bernama Raihan (24).

    Mimi belum memperoleh kepastian soal nasib putranya itu. Dengan suara bergetar, Mimi mengaku hingga kini belum melihat langsung kondisi jenazah yang dibawa ke RS Polri.

    “Saya belum melihat, apakah Raihan ada di dalam itu. Tapi kalau di daftar dan segala macam, ada nama Raihan di urutan ke-11,” kata Mimi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Meski sudah mencoba mencari informasi secara resmi, jawaban yang diterima Mimi belum dapat memberi ketenangan.

    Mimi telah mendatangi RS Polri untuk memastikan identitas putranya, namun petugas hanya dapat meminta ciri-ciri fisik dan mengambil sampel DNA.

    “Saya sudah konfirmasi ke pihak RS, cuma diminta ciri-ciri. Cuma diambil DNA. Apakah Raihan ada di dalamnya, antara yang 22 itu, saya belum tahu,” ujar Mimi.

    Kepanikan Mimi semakin menjadi ketika upayanya menghubungi Raihan tidak mendapat respon. Telepon seluler putranya tidak lagi aktif sejak kabar kebakaran merebak.

    “Sudah coba kontak Raihan, tapi ceklis satu, tidak aktif lagi ‘handphone’-nya,” kata dia.

    Raihan bekerja di Terra Drone sebagai pengolah data. Dia bertugas menerima laporan dari pilot drone yang berada di lapangan dan kemudian mengelola data penyemprotan lahan sawit.

    Menurut Mimi, putranya itu baru bekerja di perusahaan tersebut hampir satu tahun.

    “Raihan mengolah data-data. Misalnya pilot Terra Drone kasih data dari lapangan, itu Raihan yang kelola berapa hektare yang disemprot. April nanti baru satu tahun dia kerja,” katanya.

    Mimi tak menyangka percakapannya dengan sang anak pada pagi hari sebelum kejadian akan menjadi komunikasi terakhir mereka.

    “Tadi pagi saya nge-‘chat’ dia doang. Ada paket untuk dia, terus saya bilang, ‘Nak, ini ada paket’. Dia jawab, ‘itu dari Samsung, Mah’. Cuma itu saja. Kami tidak ngobrol panjang,” kenang Mimi.

    Mimi kemudian menceritakan lebih dalam tentang kebiasaan harian Raihan yang selalu berpamitan dengan mencium tangannya sebelum berangkat kerja. Pagi itu, seperti biasa, Raihan berangkat dengan sejumlah pesan dari keluarga.

    Raihan dikenal sebagai anak yang sederhana dan lebih suka membawa bekal dari rumah.

    Mimi tak dapat menyembunyikan kegelisahannya soal kemungkinan anaknya terjebak di lantai lima saat kebakaran. Dia merasa kantor seharusnya memiliki penanganan keselamatan yang memadai.

    “Yang bingung itu, kok di kantor tidak ada penanganan kayak simulasi atau apa? Nantulang tidak habis pikir, gimana Raihan meregang nyawanya,” katanya.

    Raihan kena asap di lantai lima. “Laporan dari Pak Umay itu mulai dari lantai satu. Minimal, untuk menuju lantai 5, pasti harus ada penanganan dari kantor,” katanya.

    Mimi hanya bisa berusaha ikhlas. Namun sebagai seorang ibu, hatinya sulit menerima kenyataan bahwa anaknya yang baru berusia 24 tahun dan kariernya harus menghadapi akhir yang tragis.

    “Baru usianya 24 tahun. Banyak mimpi-mimpi dia yang belum kesampaian,” katanya.

    Hingga saat ini, sebanyak 22 kantong jenazah korban kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, telah tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa sore.

    Kantong-kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans dan tiba di RS Polri Kramat Jati sejak pukul 15.15 WIB hingga saat ini.

    Kantong jenazah itu langsung dibawa ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi sebagai proses pengungkapan identitas korban.

    Korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang, bertambah menjadi 22 orang.

    “Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.

    Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya merupakan perempuan.

    Susatyo mengatakan bahwa ke-22 korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi.

    Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat (Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan, terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko Jakpus, wanita hamil jadi salah satu korban

    Kebakaran ruko Jakpus, wanita hamil jadi salah satu korban

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita hamil, menjadi salah satu korban tewas akibat kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Salah satu korban adalah wanita hamil,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, korban kebakaran itu, semuanya berjumlah 22 orang dengan perincian tujuh laki-laki dan 15 orang lainnya perempuan yang salah satunya sedang mengandung.

    Ia memastikan bahwa proses evakuasi dan pemadaman telah selesai dilakukan oleh petugas.

    Sementara untuk seluruh jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati.

    Susatyo mengatakan bahwa Polri akan membuat posko di RS Polri dan juga di lokasi kejadian, untuk mempercepat identifikasi para korban.

    “Polres metro Jakpus dan Polda Metro Jaya juga akan membuat posko di sini. Bagi keluarga karyawan yang mungkin belum kembali atau belum memberikan kabar kepada keluarganya, nanti kami akan coba telusuri,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepolisian Resor Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran itu akibat baterai drone mainan yang terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Dia mengatakan bahwa pada saat kejadian, karyawan rerata sedang beristirahat di lantai dua, tiga, empat, lima dan enam sehingga mereka terjebak api yang membakar dari lantai dasar.

    “Karyawan pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada di luar, sebagian lagi itu istirahat di lantai dua, tiga sampai lantai enam. Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, sehingga asap sampai naik ke lantai enam,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 8
                    
                        Daftar Nama Korban Tewas dalam Kebakaran Gedung Terra Drone Kemayoran
                        Megapolitan

    8 Daftar Nama Korban Tewas dalam Kebakaran Gedung Terra Drone Kemayoran Megapolitan

    Daftar Nama Korban Tewas dalam Kebakaran Gedung Terra Drone Kemayoran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tim pemadam kebakaran mencatat data korban meninggal dunia dari musibah kebakaran di Kantor PT Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat.
    Dikutip dari data di papan yang ditampilkan di lokasi
    kebakaran
    , korban meninggal berjumlah 21 orang. Sementara korban selamat ada 19 orang.
    Berdasarkan data sementara yang ditampilkan di lokasi, korban meninggal dunia terdiri dari 15 orang perempuan dan enam orang laki-laki.
    Berikut rinciannya:
    Kapolres Metro
    Jakarta
    Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut korban tewas dalam kebakaran gedung tersebut bertambah menjadi 22 orang per pukul 17.00 WIB.
    Sementara itu, RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, baru menerima 21 kantong jenazah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran ruko Jakpus, RS Polri terima 21 jenazah korban

    Kebakaran ruko Jakpus, RS Polri terima 21 jenazah korban

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Jakarta Timur telah menerima 21 kantong jenazah korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Saat ini, Rumah Sakit Bayangkara tingkat satu Pusdokkes Polri telah menerima 21 kantong jenazah,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Hingga kini, tim forensik belum membuka kantong jenazah maupun memastikan kondisi korban, apakah utuh atau berupa bagian tubuh.

    “Belum kita periksa. Standar operasional prosedur (SOP) kami harus menunggu surat dari penyidik. Setelah ada permintaan resmi, baru kami lakukan pemeriksaan dan identifikasi,” jelas Prima.

    Oleh karena itu, jenis kelamin maupun data personal korban belum dapat dipastikan.

    Selain itu, Prima menyebut, jumlah 21 kantong jenazah masih bersifat sementara.

    “Kami akan koordinasi dengan Bidokkes Polda Metro. Informasi sementara memang ada 21 kantong jenazah,” ucap Prima.

    Lebih lanjut, RS Polri masih menunggu surat resmi dari penyidik untuk memulai autopsi dan pemeriksaan forensik.

    “Artinya tinggal menunggu surat saja. Kami akan koordinasi dengan penyidik untuk permohonan pemeriksaan dan autopsi,” ucap Prima.

    Waktu identifikasi diperkirakan bergantung pada kondisi jenazah.

    “Semua tergantung tingkat kesukaran dan kondisi korban,” ujar Prima.

    Sebelumnya, korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang bertambah menjadi 22 orang.

    “Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.

    Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya orang lainnya merupakan perempuan.

    Susatyo mengatakan bahwa untuk ke-22 korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri, Kramatjati, untuk dilakukan identifikasi.

    Sebelumnya, Kepolisian Resor Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan, terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran Terra Drone, Damkar Ungkap Banyak Korban Meninggal Karena Panik

    Kebakaran Terra Drone, Damkar Ungkap Banyak Korban Meninggal Karena Panik

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara menungkap penyebab kebakaran gedung Terra Drone banyak memakan korban jiwa karena kondisi akses evakuasi ke lantai atas dan faktor kepanikan.

    “Karena jalur akses yang ke atas ya. Jalur akses ke atas ini kan juga butuh energi ya. Mungkin kalutan dan sebagainya mungkin,” kata Bayu kepada wartawan, Jakarta, Selasa (9/12/2025).

    Menurut Bayu, korban banyak ditemukan di lantai tiga dan empat. Padahal dua lantai ini tidak terbakar.

    “Lantai tiga dan empat. Betul (bukan area terbakar),” lanjutnya.

    Kebakaran diduga berasal dari baterai yang terbakar di gudang lantai 1. Saat kebakaran terjadi, banyak karyawan berada di gedung dan sebagian lainnya makan siang di luar.

    Baterai yang terbakar sempat dipadamkan menggunakan APAR. Namun gagal dan api semakin membesar menyebar ke lantai 2, 3 sampai 6. Asap pekat naik memenuhi tiap lantai di Gedung Terra Drone.

    Terpisah, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan 22 orang meninggal dalam insiden ini. Rinciannya, 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.

    “Saat ini dari damkar sedang merapikan alat-alat dan nanti setelah semua rapi maka petugas kepolisian akan mulai melakukan olah TKP awal, bersama Labfor juga sudah hadir untuk mencari sebab dari kejadian kebakaran ini,” kata Susatyo kepada wartawan.

    Sebanyak 22 orang sudah dibawa ke RS Polri. Selain korban meninggal dunia, ada beberapa yang terluka kena pecahan kaca dan sebagainya.

    “Kita doakan semua bisa sehat dan keluarga yang ditinggalkan juga diberikan kekuatan,” ujarnya.

  • Kebakaran Terra Drone, Damkar Ungkap Banyak Korban Meninggal Karena Panik

    Ini Penyebab Banyaknya Korban Kebakaran Gedung Terra Drone

    Liputan6.com, Jakarta – Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan alasan banyaknya korban kebakaran di gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).

    “Keterangan dari para Damkar memang tangga tadi sempit ya untuk bisa naik ke lantai rooftop. rata-rata tadi yang selamat adalah yang menggunakan evakuasi dari lantai rooftop,” kata dia di lokasi.

    Susatyo pun mengungkapkan, para karyawan naik ke atas rooftop, kemudian baru nyebrang ke gedung sebelah. 

    “Itu yang bisa diselamatkan. Sebagian mungkin sudah lemas tidak punya tenaga untuk bisa lari ke atas,” ungkap dia.

    Senada, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara juga menyebut, jalur evakuasi terbatas, dan hanya yang menuju ke rooftop.

    “Karena jalur akses yang ke atas ya, jalur akses atas ini kan juga butuh energi, mungkin kalutan dan sebagainya, mungkin,” kata dia.

    Sebelumnya, sebanyak 20 kantong jenazah korban kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, telah tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (9/12/2025) sore.

    Kantong jenazah tersebut diangkut menggunakan ambulans dan tiba sejak pukul 15.15 WIB hingga 16.30 WIB. Seluruhnya langsung dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi.

    “Iya, kantong jenazah korban kebakaran gedung di Kemayoran dibawa ke RS Polri,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono.