Tag: Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro

  • Bawa Kabur Motor Teman dengan Dalih Wawancara Kerja, Pria Ini Ditangkap – Page 3

    Bawa Kabur Motor Teman dengan Dalih Wawancara Kerja, Pria Ini Ditangkap – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pria berinisial NMF (23) dibekuk polisi setelah menipu temannya sendiri dengan modus meminjam motor untuk wawancara kerja. Alih-alih dikembalikan, motor justru dibawa kabur.

    Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Aditya SP Sembiring, menerangkan kejadian bermula saat pelaku meminjam motor korban untuk menghadiri wawancara kerja. Korban yang percaya, memberikan sepeda motornya kepada pelaku.

    Peristiwa itu terjadi di Basement Apartemen Sudirman Hills Residence, Jakarta Pusat pada Sabtu, 18 Januari 2025, pukul 02.17 WIB. Namun, setelah lebih dari 24 jam, sepeda motor itu tak kunjung dikembalikan.

    Aditya mengatakan, korban yang mulai curiga kemudian mendatangi rumah pelaku.

    “Tetapi pelaku tidak ditemukan. Keluarga pelaku bahkan mengungkapkan bahwa pelaku sudah lama tidak pulang dan banyak dicari orang karena kasus serupa,” ujar AKBP Aditya, Kamis (6/3/2025).

    Setelah buron beberapa hari karena bawa kabur motor teman, polisi akhirnya menemukan pelaku yang sedang berada di kontrakannya di kawasan Sawangan, Depok, pada Minggu, 21 Januari 2025, sekitar pukul 22.00 WIB.

    Polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Yamaha NMAX warna putih dengan nomor polisi B 3089 UMU di wilayah Bojong Gede, Bogor.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, memastikan pihaknya akan menindak tegas kasus-kasus penipuan dan penggelapan seperti ini.

    “Kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam meminjamkan barang kepada orang lain, terutama kendaraan bermotor. Jika mengalami kejadian serupa, segera laporkan ke pihak kepolisian agar bisa ditindaklanjuti dengan cepat,” tegas Kombes Pol Susatyo.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan/atau Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan, dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

    Tergiur janji manis dan iming-iming keuntungan besar program MBG, sejumlah warga di Tasikmalaya, Jawa Barat, tertipu jutaan rupiah. Untuk mengelabui warga, penipu bahkan mencatut nama Mayor Teddy.

  • Polres Jakpus tangkap dua pengedar sabu satu ons

    Polres Jakpus tangkap dua pengedar sabu satu ons

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro (Polresto) Jakarta Pusat, menangkap dua pengedar narkotika jenis sabu dengan barang bukti seberat 100,7 gram atau satu ons.

    “Dua orang pengedar narkotika jenis sabu-sabu yang ditangkap berinisial MS (31) dan AY (37),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, kedua pengedar narkotika jenis sabu ditangkap di kawasan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (2/3) sekitar pukul 17.00 WIB.

    Susatyo mengatakan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas peredaran narkoba di lokasi tersebut.

    “Kami mendapat informasi dari warga bahwa sering terjadi transaksi narkoba di daerah tersebut. Tim langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap dua tersangka,” ujarnya.

    Dari hasil pemeriksaan awal, petugas menemukan satu paket narkotika jenis sabu-sabu yang disimpan di kantong celana salah satu pelaku.

    Ia menjelaskan bahwa keduanya mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang berinisial Boy, yang kini berstatus daftar pencarian orang (DPO).

    Sementara itu, Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengembangan untuk menangkap pemasok utama dalam jaringan ini.

    “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memburu tersangka lain yang terlibat. Saat ini kedua pelaku sudah ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata dia.

    Selain itu, penyidik telah melakukan tes urine terhadap kedua pelaku serta mengirim barang bukti ke laboratorium untuk memastikan kandungan narkotika dalam paket yang disita.

    Akibat perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

    Sementara itu, polisi terus memburu tersangka Boy yang diduga sebagai pemasok sabu-sabu kepada para pelaku.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk terus melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan terkait narkotika di lingkungan masing-masing. Pemberantasan narkoba adalah tanggung jawab bersama demi keamanan dan ketertiban,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polres Jakpus tangkap tiga remaja saat bubarkan tawuran di Cikini

    Polres Jakpus tangkap tiga remaja saat bubarkan tawuran di Cikini

    Senjata tajam yang digunakan oleh para pelaku tawuran di Jakarta, Jumat (14/2/2025). ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakpus/am.

    Polres Jakpus tangkap tiga remaja saat bubarkan tawuran di Cikini
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 23 Februari 2025 – 13:50 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap tiga remaja yang diduga terlibat aksi tawuran di Jalan Cikini Raya, pada Minggu dini hari dan menyita empat senjata tajam jenis celurit sebagai barang bukti.

    “Kami menerjunkan Tim Patroli Perintis Presisi Polrestro Jakpus bersama patroli Polsek setiap hari di tempat rawan tawuran dan jam rawan tawuran, untuk memberikan rasa aman kepada warga,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, ketiga remaja yang diamankan berinisial MMY (15) tidak sekolah, NAS (15) dan MAK (15) masih berstatus pelajar.

    Ia menjelaskan bahwa saat ketiga remaja itu diamankan, petugas menemukan empat bilah senjata tajam jenis celurit yang diduga digunakan dalam tawuran.

    Susatyo mengatakan, diamankannya ketiga remaja itu ketika Tim Patroli Perintis Presisi Ambon yang sedang melakukan patroli kewilayahan mendapati sekelompok remaja yang terlibat tawuran.

    “Saat hendak diamankan, para pelaku mencoba membuang senjata tajam yang mereka bawa. Namun, petugas berhasil mengamankan mereka beserta barang bukti,” ujarnya.

    Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, ketiga pelaku telah diserahkan ke piket Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat. Para pelaku dapat dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, yang mengatur kepemilikan senjata tajam oleh masyarakat sipil, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

    Lebih lanjut, Kapolres mengimbau peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi kriminal yang dapat merusak masa depan.

    “Para orang tua agar memperhatikan dan menyampaikan kepada anak-anaknya untuk tidak keluar malam hari, tidak melakukan tawuran, serta menjauhi narkoba dan minuman keras. Berikan kegiatan yang positif untuk masa depan putra-putrinya,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • DKI kemarin, kerja perdana Rano Karno lalu Glodok Plaza kembali buka

    DKI kemarin, kerja perdana Rano Karno lalu Glodok Plaza kembali buka

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa di DKI Jakarta pada Jumat (21/2) antara lain kerja perdana Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dan tanggapannya soal instruksi kepala daerah PDIP tak ikut retret, lalu lantai 1 dan 2 Glodok Plaza kembali buka setelah satu bulan tutup.

    Berikut rangkumannya:

    1. Bang Doel perdana pemerintahan langsung ke lokasi banjir Kali Krukut

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno atau akrab dikenal sebagai Bang Doel pada perdana pemerintahannya langsung ke lokasi banjir tepatnya di kawasan Kali Krukut segmen Jalan NIS, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    “Hari ini pertama kerja agenda ini salah satu program kerja 100 hari pertama yakni mengeruk seluruh sungai,” kata Rano Karno saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Rano Karno tanggapi soal instruksi kepala daerah PDIP tak ikut retret

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menanggapi soal Megawati Soekarnoputri yang menginstruksikan kepada para kepala daerah yang diusung partainya untuk tidak mengikuti acara pembekalan atau retret yang digelar pada 21–28 Februari 2024 di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.

    “Nah itu tanya sama DPP (Dewan Pimpinan Pusat),” kata Rano kepada wartawan di Jakarta Selatan, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Hari ke-10 Operasi Keselamatan Jaya, 19.520 kendaraan kena tilang ETLE

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 19.520 kendaraan terjaring tilang elektronik (ETLE) dan 19.076 pengendara disanksi teguran pada Operasi Keselamatan Jaya 2025 hingga hari ke-10.

    “Hingga hari ke-10 pelaksanaan operasi, sebanyak 19.520 tilang ETLE dan 19.076 teguran telah diberikan kepada pengendara yang melanggar aturan di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Lantai 1 dan 2 Glodok Plaza kembali buka setelah satu bulan tutup

    Jakarta (ANTARA) – Lantai 1 dan 2 Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat kembali dibuka bagi umum setelah satu bulan lebih ditutup akibat kebakaran yang menimbulkan korban jiwa.

    “Untuk lantai 1, 2 sudah buka untuk umum,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan kepada wartawan di lokasi, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Polisi pastikan tak ada yang diamankan selama aksi unjuk rasa

    Jakarta (ANTARA) – Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa selama aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh beberapa aliansi masyarakat di Kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, tidak ada massa yang diamankan.

    “Tidak ada yang diamankan selama aksi,” kata Kombes Pol Susatyo di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Massa di Patung Kuda tetap bertahan meski diguyur hujan

    Massa di Patung Kuda tetap bertahan meski diguyur hujan

    Jakarta (ANTARA) – Massa dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa tetap bertahan di Kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, Jakarta Pusat, meski hujan mengguyur kawasan itu pada Jumat sore.

    Orator aksi terus berorasi dengan menyampaikan sejumlah tuntutan seperti pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, RUU tentang Minerba dan sebagainya.

    Massa tetap bertahan di lokasi aksi meski hujan mengguyur. Mereka bertahan dengan mengenakan payung, jas hujan, bahkan ada beberapa yang tetap bertahan meski tidak memakai pelindung hujan.

    Sesekali ada peserta aksi yang mencoba memprovokasi petugas dengan melemparkan botol air mineral dan beberapa barang lainnya.

    Petugas yang berjaga juga sesekali mengimbau massa untuk tidak melempari petugas supaya aksi berjalan tertib.

    Sebanyak 2.460 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa dari sejumlah aliansi dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, pada Jumat.

    “Kami melibatkan 2.460 personel gabungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.

    Susatyo menyebutkan personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemprov DKI dan instansi terkait. Personel ditempatkan di sejumlah titik di sekitar kawasan Patung Kuda, Monas, hingga di depan Istana Negara.

    Untuk pengalihan arus lalu lintas, Susatyo menuturkan hal itu bersifat situasional. Artinya, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pendemo Aksi Indonesia Gelap Tiarap di Jalan Sambil Nyanyikan Lagu ‘Bayar’ Milik Band Sukatani – Halaman all

    Pendemo Aksi Indonesia Gelap Tiarap di Jalan Sambil Nyanyikan Lagu ‘Bayar’ Milik Band Sukatani – Halaman all

    TRIBUNNEWS, JAKARTA – Ratusan pengunjuk rasa menggelar aksi tiarap sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

    Menurut orator, aksi ini merupakan simbol ketidakberdayaan masyarakat dalam menghadapi kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat. 

    Seorang orator dari atas mobil pick-up menyerukan kepada massa untuk tiarap sebagai bentuk solidaritas dan ketidakmampuan melawan pemerintah. 

    “Ayo teman teman tiarap, kita tiarap hari ini sebagai bentuk ketidakmampuan kita melawan pemerintah,” teriak orator dalam aksi di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025).

    Seruan ini disambut dengan aksi tiarap serentak oleh seluruh demonstran.

    Sambil tiarap, mereka menyanyikan lagu “Lawan Prabowo” dengan nada yang diadaptasi dari lagu “Bayar” milik band Sukatani. 

    Lagu ini menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.

    “Lawan, lawan, lawan Prabowo. Lawan Prabowo sekarang juga,” teriak mereka dengan nada ‘bayar, bayar, bayar’ dari band Sukatani. 

    Setelah bernyanyi, orator kemudian berteriak “hidup rakyat!,” yang ditanggapi oleh massa “hidup!”

    Kemudian, dengan nada menantang, orator bertanya, ‘Siap melawan?’ dan dijawab dengan sorakan ‘Siap!’ yang menggema. 

    Untuk mengawal demo hari ini, polisi mengerahkan 2.460 personel gabungan.

    “Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi, kami melibatkan 2.460 personel gabungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.

    Susatyo menyampaikan bahwa personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. 

    Ribuan personel itu ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.(Grace Sanny Vania)

  • Suara dan Komitmen Mensesneg di Tengah Gelombang Massa Mahasiswa Indonesia Gelap…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Februari 2025

    Suara dan Komitmen Mensesneg di Tengah Gelombang Massa Mahasiswa Indonesia Gelap… Megapolitan 21 Februari 2025

    Suara dan Komitmen Mensesneg di Tengah Gelombang Massa Mahasiswa Indonesia Gelap…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa bertajuk
    Indonesia Gelap
    di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2025).
    Aksi penyampaian pendapat ini merupakan puncak dari rangkaian demonstrasi sebelumnya pada Senin (17/2/2025), setelah perwakilan pemerintah tidak menemui massa dalam aksi.
    Dalam aksi Kamis kemarin, mahasiswa mengajukan sembilan tuntutan, termasuk kajian ulang terhadap Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.
    Selain itu, mereka menuntu transparansi status pembangunan dan pajak rakyat, evaluasi program Makan Bergizi Gratis, serta penolakan terhadap revisi Undang-Undang Minerba dan dwifungsi TNI.
    Para mahasiswa juga menuntut pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan nasional, serta penolakan terhadap impunitas dan dugaan campur tangan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dalam politik.
    Setelah masssa aksi menjebol barikade beton menggunakan tali tambang, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi akhirnya muncul didampingi Wakil Mensesneg Juri Ardiantoro dan Bambang Eko Suhariyanto.
    Ketiganya berdiri di atas kendaraan taktis barracuda, tepat di belakang barikade beton yang membatasi akses untuk menuju Istana Negara.
    “Atas izin dan restu dari Bapak Presiden (Prabowo Subianto), kami hadir mewakili pemerintah untuk berkomunikasi dengan adik-adik semua,” ujar Prasetyo melalui pengeras suara.
    Namun, pernyataan itu segera dipotong oleh orator aksi yang mempertanyakan mengapa Prasetyo memilih berbicara dari atas kendaraan dengan pengawalan polisi.
    Prasetyo lalu meminta perwakilan mahasiswa untuk maju dan berdiskusi langsung dengannya. Namun, permintaan itu ditolak.
    Mahasiswa justru menegaskan bahwa sebagai perwakilan pemerintah, Prasetyo seharusnya yang turun menghampiri mereka.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro yang juga berada di kendaraan taktis kemudian mencoba menengahi situasi dengan meminta massa membuka jalan agar Prasetyo dapat bergerak menuju mobil komando.
    “Kalau tidak dibuka, kami tidak akan maju,” tegas Susatyo.
    Setelah celah terbuka, Prasetyo bersama rombongan berjalan melewati barikade yang telah dijebol dan naik ke atas mobil komando.
    Dari sana, ia berhadapan langsung dengan demonstran, bersalaman dengan orator, mengepalkan tangan ke udara, dan memberikan hormat.
    “Hidup mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia! Hidup perempuan Indonesia!” seru orator, disambut gemuruh sorakan massa.
    Seorang orator mengenakan almamater biru tua membuka map merah berisi sembilan
    tuntutan mahasiswa
    dan menyerahkannya kepada Prasetyo.
    “Sore hari ini saya nyatakan bahwa kami, pemerintah, terbuka menerima tuntutan ini dan akan mempelajarinya,” ujar Prasetyo.
    Sebagai tanda keseriusan, ia kemudian menandatangani dokumen tuntutan mahasiswa.
    Namun, massa tak langsung puas. Mereka memberikan ultimatum kepada pemerintah untuk merespons tuntutan tersebut dalam waktu 2×24 jam.
    “Hari ini kita dokumentasikan dan kita ultimatum pihak istana. Kita beri waktu selama 2×24 jam!” tegas orator.
    Untuk menutup aksi, Prasetyo dan mahasiswa bersama-sama menyanyikan lagu Darah Juang ciptaan John Tobing, simbol perjuangan dan perlawanan rakyat.
    Dengan tangan kiri mengepal ke udara, suara mahasiswa menggema di tengah kota Jakarta, menandai perlawanan yang masih berlanjut.
    (Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Fitria Chusna Farisa)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • WNA Diamankan di Tengah Aksi Demo Mahasiswa – Page 3

    WNA Diamankan di Tengah Aksi Demo Mahasiswa – Page 3

    WNA itu digiring menjauh dari kerumunan. Dia dibawa ke arah Pos Polisi (Pospol) IRTI Monas.

    Kejadian itu mengudang perhatian awak media, mereka langsung mengarahkan kamera ke WNA.

    Hingga berita ini ditulis belum diketahui alasan pria itu diamankan, termasuk identitasnya.

    Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.

    “Saya cek,” kata dia saat dikonfirmasi wartawan.

     

  • Polisi Siagakan Ratusan Personel Kawal Demo Lanjutan Elemen Mahasiswa di Patung Kuda Monas – Halaman all

    Polisi Siagakan Ratusan Personel Kawal Demo Lanjutan Elemen Mahasiswa di Patung Kuda Monas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menyiagakan ratusan personel untuk mengawal aksi unjuk rasa lanjutan elemen mahasiswa BEM SI di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menuturkan personel yang dikerahkan 775 personel gabungan.

    “Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi mahasiswa,” kata Susatyo kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).

    Personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. 

    Susatyo menuturkan personel akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.

    Sementara pengalihan arus lalu lintas bersifat situasional tergantung dinamika situasi di lapangan.

    “Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas akan dialihkan,” tambahnya.

    Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang akan melintas sekitar Monas agar mencari jalan alternatif untuk menghindari penumpukan kendaraan di sekitar Patung Kuda.

    Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.

    Kepada kordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

    “Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, demo ini diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

    BEM SI menjelaskan bahwa tema Indonesia Gelap dipilih sebagai kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak transparan.

    Lebih lanjut, tema ini juga menyindir pemerintah yang terus menggaungkan Indonesia Emas 2045, padahal kebijakan yang diambil dinilai tidak berpihak kepada generasi muda.

    Dalam aksi kali ini, mahasiswa membawa lima tuntutan utama, yaitu:

    Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 karena menetapkan pemangkasan anggaran yang tidak berpihak pada rakyat.
    Mencabut pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang guna menjaga independensi akademik.
    Melakukan pencairan tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan secara penuh tanpa hambatan birokratis dan pemotongan yang merugikan.
    Mengevaluasi total program MBG dan mengeluarkannya dari anggaran pendidikan.
    Berhenti membuat kebijakan publik tanpa basis riset ilmiah dan tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

  • 775 Personel Gabungan Dikerahkan Kawal Aksi BEM SI Hari Ini – Page 3

    775 Personel Gabungan Dikerahkan Kawal Aksi BEM SI Hari Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) akan berunjuk rasa di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat pada Rabu (19/2/2025). Polisi pun siap mengawal jalannya aksi.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, personel yang dikerahkan berjumlah 775.

    “Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi, kami melibatkan 775 personil gabungan,” kata dia kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).

    Susatyo menyebutkan, personil gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Nantinya personel akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.

    Sementara itu pengalihan arus lalu lintas, Susatyo mengatakan sifatnya situasional, tergantung dinamika situasi di lapangan.

    “Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas akan dialihkan, dihimbau kepada warga yang akan melintas sekitar Monas agar mencari jalan alternatif untuk menghindari penumpukan kendaraan disekitar Patung Kuda,” ujar dia.

    Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.