Tag: Kombes Pol Komarudin

  • Truk Muatan Pasir Terguling di Tol Jakarta-Tangerang, Kernet Tewas 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Mei 2025

    Truk Muatan Pasir Terguling di Tol Jakarta-Tangerang, Kernet Tewas Megapolitan 31 Mei 2025

    Truk Muatan Pasir Terguling di Tol Jakarta-Tangerang, Kernet Tewas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebuah truk dengan nomor polisi B 9491 KYW terguling di ruas
    Tol Jakarta-Tangerang
    arah Kebon Jeruk, Sabtu (31/5/2025).
    “Terjadi kecelakaan tunggal truk yang mengangkut pasir, tepatnya di Layang Gelong dari arah Grogol menuju Tol Kebon Jeruk,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi, Sabtu.
    Komarudin menjelaskan, mulanya truk tersebut melintas dengan normal.
    Namun, kendaraan itu tiba-tiba meluncur saat melewati Layang Gelong lalu menabrak guardrail atau pagar pengaman yang dipasang di sisi jalan tol.
    “Meluncur ke bawah. Diduga rem blong. Kemudian menabrak guardrail dan truknya terbalik hingga tumpahan pasir menutup seluruh akses jalan Layang Gelong dari arah Grogol menuju Kebon Jeruk,” ujar dia.
    Akibat peristiwa ini, seorang kernet truk tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
    Di sisi lain, Komarudin mengungkapkan, sempat terjadi kepadatan arus lalu lintas dari berbagai sisi.
    Oleh karena itu, Ditlantas Polda Metro Jaya sempat menerapkan
    rekayasa lalu lintas
    untuk mengurangi kepadatan selama proses evakuasi truk berlangsung.
    “Dari arah timur, ekor (kepadatan) sudah lewat dari Semanggi. Kemudian dari arah Tomang, ekor (kepadatan) sampai ke Harmoni, termasuk Grogol,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polda Metro Jaya Bantah Kemacetan Jakarta Kemarin Akibat Kunjungan Presiden Macron – Page 3

    Polda Metro Jaya Bantah Kemacetan Jakarta Kemarin Akibat Kunjungan Presiden Macron – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kemacetan parah sempat melanda sejumlah ruas jalan tol Jakarta pada Rabu 28 Mei 2025. Di mana, hal ini sempat dikaitkan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron ke Jakarta.

    Namun, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin membantah iring-iringan VVIP menjadi faktor terjadi kemacetan di Tol Cawang sampai Semanggi.

    “Kemacetan kemarin Kami pastikan bukan dampak dari perjalanan kunjungankepresidenan Presiden Perancis beserta ibu di Indonesia,” kata dia kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).

    Menurut Komarudin, saat kemacetan terjadi di jalan Semanggi, Gatot Subroto dan S. Parman, serta MT Haryono, Presiden Emmanuel Macron justru sedang mengikuti rangkaian acara di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur.

    “Dan di sana kami tidak mendapatkan laporan ada kepadatan yang berarti, normal seperti biasa kalaupun memang ada penutupan hanya pada saat lintasan beliau menuju Tempat acara,” ujar dia.

    Sedangkan sang istri, Brigitte Macron, diketahui berada di kawasan Merdeka Barat mengunjungi Museum Nasional.

    “Jadi kami pastikan bahwa kemarin terjadi kepadatan beberapa ruas jalan di Jakarta Itu bukan terdampak atau bukan diakibatkan perjalanan Presiden Perancis,” ujar dia.

     

  • Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan Megapolitan 29 Mei 2025

    Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tingginya volume kendaraan di sejumlah jalan Jakarta pada Rabu (28/5/2025) sore hingga malam disebut menjadi penyebab utama macet horor.
    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengatakan, terdapat peningkatan volume kendaraan secara bersamaan di beberapa ruas jalan Jakarta.
    “Penyebab macet yang utama, yang pertama adalah peningkatan volume kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu yang akhirnya berdampak memang pada kepadatan beberapa ruas jalan,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (29/5/2025).
    Menurut Komarudin, titik yang mengalami peningkatan volume kendaraan paling signifikan adalah kawasan SCBD dan Jalan Jenderal Sudirman.
    Kendaraan yang masuk dari Jalan Jenderal Sudirman atau Bundaran HI menuju SCBD disebut terkunci pergerakannya.
    Hal itu menyebabkan arus lalu lintas dari sejumlah titik lain, seperti Cawang, tidak dapat bergerak.
    “Jalan Sudirman itu dampak dari situasi di kawasan SCBD yang kemarin sampai dengan sampai
    stuck
    ,” sebutnya.
    Kemacetan juga terjadi di kawasan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, hingga Pasar Minggu.
    Peningkatan volume kendaraan juga terlihat di jalan tol dari arah Slipi menuju Cawang. Kendaraan besar seperti truk yang sudah masuk ke tol juga menambah kepadatan lalu lintas.
    Selain itu, jam pulang kantor menuju akhir pekan juga disebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kendaraan.
    “Ini bersamaan dengan aktivitas masyarakat keluar kantor,” kata Komarudin.
    Komarudin pun membantah macet parah Jakarta imbas pengalihan arus lalu lintas untuk pengamanan kunjungan kenegaraan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
    “Saya memastikan, karena kami di lapangan semuanya, bahwa hal itu bukan disebabkan faktor dari perjalanan kenegaraan,” katanya.
    Komarudin menyebutkan, mobil yang ditumpangi Macron pun ikut terjebak dalam kemacetan saat bertolak dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ke Jalan TB Simatupang atau ASEAN.
    “Bahkan beliau juga tidak bisa diberikan prioritas penuh sebagaimana lazimnya tamu-tamu negara yang baik,” tambahnya.
    Selain Macron, Ibu Negara Perancis Brigitte Macron yang secara terpisah berkunjung ke Museum Nasional juga terhambat kemacetan.
    Sebelumnya diberitakan,
    macet Jakarta
    mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
    Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
    Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur.
    Arus dari Basura ke underpass DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
    Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Bantah Jakarta Macet Parah karena Kunjungan Presiden Perancis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Polisi Bantah Jakarta Macet Parah karena Kunjungan Presiden Perancis Megapolitan 29 Mei 2025

    Polisi Bantah Jakarta Macet Parah karena Kunjungan Presiden Perancis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin membantah macet parah yang terjadi di Jakarta pada Rabu (28/5/2025) malam imbas pengalihan arus lalu lintas untuk pengamanan kunjungan kenegaraan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
    “Saya memastikan, karena kami di lapangan semuanya, bahwa hal itu bukan disebabkan faktor dari perjalanan kenegaraan,” katanya saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis (29/5/2025).
    Komarudin menyebutkan, mobil yang ditumpangi Macron pun ikut terjebak dalam kemacetan saat bertolak dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ke Jalan TB Simatupang atau ASEAN.
    “Bahkan beliau juga tidak bisa diberikan prioritas penuh sebagaimana lazimnya tamu-tamu negara yang baik,” tambahnya.
    Selain Macron, Ibu Negara Perancis Brigitte Macron yang secara terpisah berkunjung ke Museum Nasional juga terhambat kemacetan.
    Menurut Komarudin, macet parah terjadi karena peningkatan volume kendaraan yang signifikan pada jam pulang kerja.
    Selain itu, libur panjang juga disebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kendaraan. 
    “Penyebab macet yang utama, yang pertama adalah peningkatan volume kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu yang akhirnya berdampak memang pada kepadatan beberapa ruas jalan,” ungkapnya.
    Wadirlantas Polda Metro Jaya Argo Wahyudin sebelumnya juga menyebutkan bahwa masyarakat banyak yang memilih pulang lebih awal untuk menyambut libur panjang (
    long weekend
    ).
    Selain itu, penyempitan di beberapa ruas jalan juga disebut berimbas terhadap kepadatan arus lalu lintas selama beberapa waktu.
    Terhambatnya pergerakan kendaraan secara bersamaan itulah yang disebut menyebabkan kemacetan parah.
    Sebelumnya diberitakan,
    macet Jakarta
    mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
    Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
    Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur.
    Arus dari Basura ke
    underpass
    DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
    Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Depan Polda Metro Jaya Macet Parah, Arus Jalan Arah Sudirman Dialihkan
                        Megapolitan

    10 Depan Polda Metro Jaya Macet Parah, Arus Jalan Arah Sudirman Dialihkan Megapolitan

    Depan Polda Metro Jaya Macet Parah, Arus Jalan Arah Sudirman Dialihkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kemacetan parah terjadi di
    Jalan Gatot Subroto
    menuju
    Jalan Sudirman
    , Jakarta Selatan, pada Rabu (28/5/2025) siang hingga sore.
    Kemacetan ini dimulai dari Exit Tol Semanggi dan terlihat jelas hingga tikungan menuju Jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan pintu utama Markas
    Polda Metro Jaya
    , Jakarta Selatan.
    Hal tersebut dibenarkan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi.
    “Kemacetan dari Sudirman ke Gatsu, karena volume (kendaraan). Termasuk crossing keluaran dari tol, crossing ke arah Sudirman ke arah Senayan.” katanya dalam sambungan telepon, Rabu.
    Pantauan
    Kompas.com,
    kendaraan roda empat terlihat tidak bergerak, sementara sepeda motor masih dapat melintas dan menyalip kendaraan lainnya.
    Sambil menunggu kemacetan terurai, seorang pengendara motor sempat menikmati camilan bersama kerabat yang ia boncengi di belakang.
    Di depan pintu masuk Polda Metro Jaya, kemacetan semakin parah akibat adanya kendaraan yang keluar dan masuk area tersebut.
    Beberapa anggota kepolisian terlihat memantau situasi kemacetan dan membantu mengarahkan pengendara.
    Kemacetan ini diketahui terjadi karena volume kendaraan yang tinggi.
    “Saat ini (kemacetan) masih karena volume kendaraan (tinggi),” Komarudin.
    Suara klakson sesekali terdengar bersahut-sahutan di sepanjang jalan.
    Selain itu, kemacetan juga diketahui terjadi di kawasan SCBD menuju Jalan Gatot Subroto.
    Kepadatan mulai sedikit terurai pada pukul 14.20 WIB setelah pihak kepolisian menutup tikungan akses menuju Jalan Jenderal Sudirman.
    Kendaraan roda empat pun dialihkan kembali ke Jalan Gatot Subroto arah Slipi.
    Kemacetan ini diperkirakan terjadi sejak pukul 13.28 WIB siang. Saat ini, kepolisian masih berusaha untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas.
    “Sekarang masih diurai ya,” kata Komarudin sebelum menutup panggilan telepon dan melanjutkan tugasnya di jalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal, Tilang ETLE hanya kendaraan hingga pemalsu produk kosmetik

    Kriminal, Tilang ETLE hanya kendaraan hingga pemalsu produk kosmetik

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa hukum dan kriminalitas yang terjadi di Jakarta pada Selasa (27/5) telah diwartakan pewarta ANTARA yang disuguhkan melalui Kanal Metro, mulai dari tilang ETLE hanya untuk kendaraan bermotor hingga pemalsu produk kosmetik.

    Berikut lima berita yang menjadi pilihan untuk menemani aktivitas di pagi hari Anda;

    1. Tilang ETLE hanya untuk pengguna kendaraan bermotor

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyatakan Sistem Tilang Elektronik atau “Electronic Traffic Law Enforcement” (ETLE) hanya untuk pengguna kendaraan bermotor.

    “Saat ini, yang bisa ter-‘capture’ ETLE itu adalah orang atau pelaku pelanggaran kendaraan yang menggunakan kendaraan bermotor,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya

    2. Penjambret kalung emas raup puluhan juta di Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) – Penjambret kalung emas, berinisial AB (25) meraup puluhan juta rupiah dari hasil kejahatannya pada sejumlah kawasan, di Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Pelaku menjalankan aksinya karena motif ekonomi dan kalung hasil curian dijual untuk kebutuhan sehari-hari. Aksi terakhir pelaku bersama R pada korban berinisial RY Minggu (11/5) sekitar pukul 07.20 WIB di Restoran Bakmi Cubeng Muara Karang Penjaringan. Korban kehilangan kalung emas seberat 30 gram,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya

    3. Kejati DKI geledah rumah tersangka dugaan korupsi pembiayaan fiktif

    Jakarta (ANTARA) – Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta melakukan penggeledahan di kediaman dua tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait pembiayaan fiktif di sebuah perusahaan telekomunikasi.

    “Penggeledahan tersebut dilakukan di dua kediaman milik tersangka AHMP dan HM,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati DKI Jakarta, Syahron Hasibuan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya

    4. Mahasiswa yang ditangkap saat kericuhan di Balai Kota dipulangkan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah mahasiswa yang ditangkap oleh Polda Metro Jaya terkait kericuhan di Gedung Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (21/5) telah dipulangkan.

    “Sekarang sedang proses pemulangan satu per satu, 15 orang saja yang dipulangkan,” kata Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya

    5. Pemalsu produk kosmetik di Bekasi menggunakan tepung tapioka

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Bekasi menyebutkan salah satu bahan yang digunakan dalam pemalsuan produk kosmetik bermerek dagang “GlowGlowing” adalah tepung tapioka.

    “Ada tepung tapioka dan bahan enggak jelas lainnya buat memalsukan produk ‘skincare’-nya,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Mustofa saat dikonfirmasi dari Jakarta Selasa.

    Selengkapnya

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jangan Asal Jalan, Pejalan Kaki Kini Bisa Ditilang Lewat ETLE

    Jangan Asal Jalan, Pejalan Kaki Kini Bisa Ditilang Lewat ETLE

    JABAR EKSPRES – Bukan hanya untuk pengendara saja, kini pejalan kaki juga bisa ditilang lewat Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau sistem tilang elektronik.

    Kebijakan ini bertujuan untuk membangun budaya berlalu lintas yang lebih disiplin dan tertib bagi seluruh pengguna jalan, tanpa terkecuali.

    Baca juga : STNK Diblokir Akibat Tilang Elektronik? Ini Solusi Cara Membuka Blokir dan Daftar Wilayah Pemutihan Pajak

    Kepastian ini disampaikan langsung oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, 24 Mei 2025.

    Ia menekankan bahwa semua pengguna jalan, baik yang menggunakan kendaraan maupun yang berjalan kaki, memiliki kewajiban yang sama dalam mematuhi peraturan lalu lintas.

    “Semua pengguna jalan bisa dikenai sanksi jika melanggar aturan, termasuk pejalan kaki. Jadi bukan hanya pengemudi kendaraan saja yang diawasi,” tegas Komarudin dalam wawancaranya di Podcast Deddy Corbuzier.

    Pelanggaran Pejalan Kaki yang Sering Terjadi

    Salah satu jenis pelanggaran yang paling umum dilakukan oleh pejalan kaki adalah menyeberang jalan sembarangan.

    Banyak orang masih mengabaikan keberadaan fasilitas penyeberangan seperti zebra cross, jembatan penyeberangan orang (JPO), atau pelican crossing.

    Padahal, menyeberang sembarangan bukan hanya membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain, tetapi juga merupakan tindakan melawan hukum.

    Komarudin menegaskan bahwa perilaku seperti ini tidak bisa lagi ditoleransi.

    “Banyak yang masih menyeberang tidak sesuai fasilitas. Itu melanggar aturan,” ujarnya.

    Menurutnya, masyarakat harus mulai memahami bahwa ketertiban berlalu lintas bukan hanya tanggung jawab pengemudi kendaraan, tetapi juga para pejalan kaki.

    Pejalan Kaki Ditilang Bukan Hanya Menindak, Tapi Juga Mengedukasi

    Penerapan sistem tilang elektronik terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pejalan kaki bukan hanya dimaksudkan sebagai alat penindakan hukum, namun juga sebagai media edukasi dan pembinaan kesadaran hukum.

    Komarudin menyayangkan masih banyak masyarakat yang menunjukkan ketidakpatuhan saat berada di dalam negeri, meski ketika di luar negeri mereka mampu menunjukkan perilaku yang sangat tertib.

    “Kalau bisa disiplin di negara lain, mestinya di negara sendiri juga bisa,” ujar Komarudin menyindir.

  • Benarkah Pejalan Kaki Bisa Kena Tilang Elektronik? Ini Penjelasannya

    Benarkah Pejalan Kaki Bisa Kena Tilang Elektronik? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Ramai di media sosial pernyataan yang bilang bahwa pejalan kaki dapat terkena sanksi melalui sistem tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE). Namun, polisi membantah hal tersebut.

    Di media sosial, ada unggahan bahwa ETLE juga diberlakukan untuk pejalan kaki. Katanya, penindakan ETLE itu menyasar pejalan kaki yang menyeberang jalan tidak pada tempatnya, karena hal tersebut termasuk pelanggaran lalu lintas.

    Namun, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin membantah narasi tersebut. Menurutnya, ETLE hanya bisa menangkap pelanggaran pengguna kendaraan bermotor.

    “ETLE hanya bisa menggambarkan tentang situasi jalan (semua yang beraktivitas di jalan) dan meng-capture pelanggaran pengguna kendaraan bermotor. Selain dari itu belum,” kata Komarudin seperti diberitakan Antara.

    Menurutnya, memang ada aturan mengenai pejalan kaki di Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal 131, Pasal 132, dan Pasal 28 Ayat 1 membahas mengenai hak dan kewajiban pejalan kaki.

    Pada pasal 131 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 disebutkan, pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung berupa trotoar, tempat penyeberangan dan fasilitas lain. Kemudian, pejalan kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat menyeberang jalan di tempat penyeberangan. Dalam hal belum tersedia fasilitas, pejalan kaki berhak menyeberang di tempat yang dipilih dengan memperhatikan keselamatan dirinya.

    Lebih lanjut pada pasal 132 disebutkan, pejalan kaki wajib menggunakan bagian Jalan yang diperuntukkan bagi Pejalan Kaki atau Jalan yang paling tepi; atau menyeberang di tempat yang telah ditentukan.

    Dalam hal tidak terdapat tempat penyeberangan yang ditentukan, Pejalan Kaki wajib memperhatikan Keselamatan dan Kelancaran Lalu Lintas.

    (rgr/din)

  • 7 Pernyataan Dirlantas hingga Kapolda Metro Jaya Terkait Pengamanan 1 Mei Hari Buruh May Day 2025 – Page 3

    7 Pernyataan Dirlantas hingga Kapolda Metro Jaya Terkait Pengamanan 1 Mei Hari Buruh May Day 2025 – Page 3

    Peringatan Hari Buruh atau May Day akan berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada, Kamis 1 Mei 2025. Polisi pun mengimbau masyarakat menghindari jalur yang dilewati massa buruh seperti kawasan Monas, Lapangan Banteng, hingga Sudirman-Thamrin

    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengatakan, kepadatan diprediksi akan terlihat sejak pukul 06.00 WIB.

    “Lebih dari 200 ribu buruh dari berbagai daerah pergerakan mereka nanti akan masuk ke Jakarta. Ini telah kita koordinasikan mulai dari Banten, Tanggerang, dan Bekasi, Jawa Barat, dan sekitarnya,” ujar Komarudin, Selasa 29 April 2025.

    “Ini telah kita lakukan berbagai upaya rekayasa arus lalu lintas sehingga diharapkan aktivitas tanggal 1 Mei nanti bisa berjalan sesuai harapkan,” sambung dia.

    Komarudin memastikan tak ada penutupan jalan. Namun, rekayasa lalu lintas akan disiapkan untuk menghindari kepadatan. Selain itu, seluruh pergerakan massa akan dikawal ketat petugas hingga ke kawasan Monas.

    “Seluruh pergerakan akan dilakukan pengawalan oleh petugas, jadi tidak ada penyekatan tidak ada penutupan namun kita kawal kita alirkan seluruhnya tentu harapannya seluruh aktivitas bisa berjalan,” ucap dia.

    Dalam kesempatan itu, Komarudin mengimbau kepada masyarakat Jakarta untuk menghindari ruas sekitar Monas dan jalan protokol pada pagi hingga siang hari.

    “Masyarakat bisa menggunakan akses jalan alternatif yang lain sehingga tidak beririsan dengan aktivitas yang berada di sekitar Monas mulai dari jalan Merdeka Barat, Utara, Timur, Selatan termasuk akses jalan sekitarnya yang mungkin nanti akan terdampak seperti Pejambon, kemudian Sudirman-Thamrin akses yang ke Harmoni dan sekitarnya ini yang mungkin perlu diingatkan kepada seluruh masyarakat yang nantinya akan beraktivitas di sekitar Monas,” ucap dia.

     

  • Rekayasa Lalu Lintas Hari Buruh 1 Mei 2025 di Jakarta, Hindari 9 Ruas Jalan Ini

    Rekayasa Lalu Lintas Hari Buruh 1 Mei 2025 di Jakarta, Hindari 9 Ruas Jalan Ini

    PIKIRAN RAKYAT – Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada Kamis, 1 Mei 2025, di Jakarta diprediksi akan menjadi momentum pergerakan massa buruh dalam skala besar.

    Menyikapi potensi kepadatan lalu lintas yang signifikan, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama Ibukota.

    Meskipun tidak ada penutupan jalan secara total, masyarakat diimbau untuk mewaspadai dan menghindari sembilan ruas jalan krusial yang diperkirakan akan terdampak mobilisasi sekitar 200.000 buruh yang akan memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) sebagai pusat aksi.

    Kombes Pol Komarudin, Dirlantas Polda Metro Jaya, usai Apel Kesiapan Pasukan Pengamanan Hari Buruh di Monas pada Selasa, 29 April 2025, menjelaskan bahwa pihaknya akan menerapkan rekayasa lalu lintas situasional untuk mengurai kepadatan dan memastikan aktivitas masyarakat lainnya tetap berjalan lancar.

    “Penutupan lalu lintas tidak dilakukan, namun kami menginformasikan bahwa akan terjadi mobilisasi massa yang cukup besar, dan kita akan melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa titik,” ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

    Jalur Kedatangan dan Potensi Kepadatan

    Dirlantas Polda Metro Jaya memaparkan perkiraan jalur kedatangan massa buruh dari berbagai wilayah penyangga Jakarta menuju Monas.

    Rekayasa lalu lintas akan difokuskan pada titik-titik yang berpotensi menjadi simpul kepadatan akibat pergerakan massa tersebut.

    Arah Tangerang

    Buruh dan peserta aksi dari arah Tangerang yang menggunakan kendaraan roda empat dan bus akan diarahkan melalui Tol Kebon Jeruk, kemudian masuk melalui underpass Tomang-Harmoni, menuju Lapangan Banteng, hingga akhirnya masuk ke kawasan Monas. Jalur underpass Tomang-Harmoni diprediksi menjadi salah satu titik krusial yang perlu diwaspadai.

    Arah Bekasi dan Jawa Barat

    Massa buruh dari arah Bekasi dan Jawa Barat akan menggunakan akses Jalan Tol Cawang yang mengarah ke Cempaka Putih.

    Dari sana, mereka akan diarahkan langsung menuju Tugu Tani dan masuk ke kawasan Monas melalui depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

    Bagi peserta yang menggunakan kendaraan roda dua, jalur Kalimalang hingga Cempaka Putih juga akan menjadi jalur utama.

    Ruas Jalan Sudirman-Thamrin

    Sebagai arteri utama yang melintasi pusat kota, ruas Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin diprediksi akan mengalami kepadatan akibat pergerakan massa buruh menuju dan kembali dari Monas.

    Rekayasa lalu lintas di kedua jalan protokol ini akan bersifat dinamis, tergantung pada situasi di lapangan.

    Lokasi Parkir untuk Kendaraan Peserta Aksi

    Sejumlah buruh berpelukan usai pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Uji Materi UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (31/10/2024). MK mengabulkan sebagian permohonan Partai Buruh dan sejumlah federasi serikat pekerja lainnya terkait uji materi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, di antaranya soal upah dan tenaga kerja asing. ANTARA FOTO

    Untuk mengantisipasi kantong-kantong parkir liar yang dapat memperparah kemacetan, Polda Metro Jaya telah menyiapkan lokasi parkir terpusat bagi kendaraan para peserta aksi Hari Buruh.

    Dua lokasi utama yang disiapkan adalah area parkir Jakarta International Expo (JiExpo) Kemayoran dan ruas Jalan Benyamin Sueb. Selain itu, kantong parkir di area Parkir Timur Senayan (Gelora Bung Karno) juga dapat digunakan.

    “Kami mengarahkan seluruh kendaraan peserta aksi untuk memanfaatkan lokasi-lokasi parkir yang telah kami siapkan. Hal ini penting untuk menjaga ketertiban dan meminimalisir dampak kemacetan di jalan-jalan utama,” tegas Kombes Pol Komarudin.

    9 Ruas Jalan yang Diimbau untuk Dihindari

    Mengulang imbauan sebelumnya, berikut adalah sembilan ruas jalan di Jakarta yang sangat disarankan untuk dihindari oleh masyarakat pada Kamis, 1 Mei 2025, guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas akibat kegiatan peringatan Hari Buruh yang terpusat di Monas:

    1. Kawasan Monas dan sekitarnya

    2. Jalan Jenderal Sudirman

    3. Jalan MH Thamrin

    4. Kawasan Tomang

    5. Kawasan Harmoni

    6. Kawasan Rawamangun

    7. Kawasan Senen

    8. Kawasan Tugu Tani

    9. Kawasan Gedung DPR/MPR RI

    Meskipun Monas menjadi fokus utama, potensi pergerakan massa dan kepadatan di ruas-ruas jalan yang menjadi jalur akses menuju dan dari Monas tetap tinggi.

    Kawasan-kawasan seperti Tomang, Harmoni, dan Tugu Tani menjadi titik pertemuan arus lalu lintas dari berbagai arah, sehingga perlu diwaspadai. Begitu pula dengan Jalan Sudirman-Thamrin yang merupakan jalur utama mobilisasi massa.

    Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah berkoordinasi untuk memastikan pengamanan kegiatan Hari Buruh berjalan kondusif sekaligus meminimalisir dampak terhadap lalu lintas.

    Penempatan personel di titik-titik rawan macet dan penyebaran informasi terkini menjadi kunci dalam upaya ini.

    “Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga kelancaran lalu lintas di Jakarta pada Hari Buruh. Kerjasama dan pengertian dari masyarakat sangat kami harapkan,” pungkas Kombes Pol Komarudin.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News