Truk Muatan Pasir Terguling di Tol Jakarta-Tangerang, Kernet Tewas
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebuah truk dengan nomor polisi B 9491 KYW terguling di ruas
Tol Jakarta-Tangerang
arah Kebon Jeruk, Sabtu (31/5/2025).
“Terjadi kecelakaan tunggal truk yang mengangkut pasir, tepatnya di Layang Gelong dari arah Grogol menuju Tol Kebon Jeruk,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi, Sabtu.
Komarudin menjelaskan, mulanya truk tersebut melintas dengan normal.
Namun, kendaraan itu tiba-tiba meluncur saat melewati Layang Gelong lalu menabrak guardrail atau pagar pengaman yang dipasang di sisi jalan tol.
“Meluncur ke bawah. Diduga rem blong. Kemudian menabrak guardrail dan truknya terbalik hingga tumpahan pasir menutup seluruh akses jalan Layang Gelong dari arah Grogol menuju Kebon Jeruk,” ujar dia.
Akibat peristiwa ini, seorang kernet truk tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
Di sisi lain, Komarudin mengungkapkan, sempat terjadi kepadatan arus lalu lintas dari berbagai sisi.
Oleh karena itu, Ditlantas Polda Metro Jaya sempat menerapkan
rekayasa lalu lintas
untuk mengurangi kepadatan selama proses evakuasi truk berlangsung.
“Dari arah timur, ekor (kepadatan) sudah lewat dari Semanggi. Kemudian dari arah Tomang, ekor (kepadatan) sampai ke Harmoni, termasuk Grogol,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Kombes Pol Komarudin
-
/data/photo/2025/05/31/683af60e0823a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Truk Muatan Pasir Terguling di Tol Jakarta-Tangerang, Kernet Tewas Megapolitan 31 Mei 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1525960/original/012410200_1488556214-20170303--Jakarta-Kota-Paling-Macet-Ketiga-di-Dunia--Yoppy-Renato-06.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polda Metro Jaya Bantah Kemacetan Jakarta Kemarin Akibat Kunjungan Presiden Macron – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Kemacetan parah sempat melanda sejumlah ruas jalan tol Jakarta pada Rabu 28 Mei 2025. Di mana, hal ini sempat dikaitkan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron ke Jakarta.
Namun, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin membantah iring-iringan VVIP menjadi faktor terjadi kemacetan di Tol Cawang sampai Semanggi.
“Kemacetan kemarin Kami pastikan bukan dampak dari perjalanan kunjungankepresidenan Presiden Perancis beserta ibu di Indonesia,” kata dia kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).
Menurut Komarudin, saat kemacetan terjadi di jalan Semanggi, Gatot Subroto dan S. Parman, serta MT Haryono, Presiden Emmanuel Macron justru sedang mengikuti rangkaian acara di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur.
“Dan di sana kami tidak mendapatkan laporan ada kepadatan yang berarti, normal seperti biasa kalaupun memang ada penutupan hanya pada saat lintasan beliau menuju Tempat acara,” ujar dia.
Sedangkan sang istri, Brigitte Macron, diketahui berada di kawasan Merdeka Barat mengunjungi Museum Nasional.
“Jadi kami pastikan bahwa kemarin terjadi kepadatan beberapa ruas jalan di Jakarta Itu bukan terdampak atau bukan diakibatkan perjalanan Presiden Perancis,” ujar dia.
-
/data/photo/2025/05/28/6836f6586c81d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan Megapolitan 29 Mei 2025
Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tingginya volume kendaraan di sejumlah jalan Jakarta pada Rabu (28/5/2025) sore hingga malam disebut menjadi penyebab utama macet horor.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengatakan, terdapat peningkatan volume kendaraan secara bersamaan di beberapa ruas jalan Jakarta.
“Penyebab macet yang utama, yang pertama adalah peningkatan volume kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu yang akhirnya berdampak memang pada kepadatan beberapa ruas jalan,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (29/5/2025).
Menurut Komarudin, titik yang mengalami peningkatan volume kendaraan paling signifikan adalah kawasan SCBD dan Jalan Jenderal Sudirman.
Kendaraan yang masuk dari Jalan Jenderal Sudirman atau Bundaran HI menuju SCBD disebut terkunci pergerakannya.
Hal itu menyebabkan arus lalu lintas dari sejumlah titik lain, seperti Cawang, tidak dapat bergerak.
“Jalan Sudirman itu dampak dari situasi di kawasan SCBD yang kemarin sampai dengan sampai
stuck
,” sebutnya.
Kemacetan juga terjadi di kawasan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, hingga Pasar Minggu.
Peningkatan volume kendaraan juga terlihat di jalan tol dari arah Slipi menuju Cawang. Kendaraan besar seperti truk yang sudah masuk ke tol juga menambah kepadatan lalu lintas.
Selain itu, jam pulang kantor menuju akhir pekan juga disebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kendaraan.
“Ini bersamaan dengan aktivitas masyarakat keluar kantor,” kata Komarudin.
Komarudin pun membantah macet parah Jakarta imbas pengalihan arus lalu lintas untuk pengamanan kunjungan kenegaraan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
“Saya memastikan, karena kami di lapangan semuanya, bahwa hal itu bukan disebabkan faktor dari perjalanan kenegaraan,” katanya.
Komarudin menyebutkan, mobil yang ditumpangi Macron pun ikut terjebak dalam kemacetan saat bertolak dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ke Jalan TB Simatupang atau ASEAN.
“Bahkan beliau juga tidak bisa diberikan prioritas penuh sebagaimana lazimnya tamu-tamu negara yang baik,” tambahnya.
Selain Macron, Ibu Negara Perancis Brigitte Macron yang secara terpisah berkunjung ke Museum Nasional juga terhambat kemacetan.
Sebelumnya diberitakan,
macet Jakarta
mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur.
Arus dari Basura ke underpass DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/28/6836fb76eeab2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Bantah Jakarta Macet Parah karena Kunjungan Presiden Perancis Megapolitan 29 Mei 2025
Polisi Bantah Jakarta Macet Parah karena Kunjungan Presiden Perancis
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin membantah macet parah yang terjadi di Jakarta pada Rabu (28/5/2025) malam imbas pengalihan arus lalu lintas untuk pengamanan kunjungan kenegaraan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
“Saya memastikan, karena kami di lapangan semuanya, bahwa hal itu bukan disebabkan faktor dari perjalanan kenegaraan,” katanya saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Kamis (29/5/2025).
Komarudin menyebutkan, mobil yang ditumpangi Macron pun ikut terjebak dalam kemacetan saat bertolak dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ke Jalan TB Simatupang atau ASEAN.
“Bahkan beliau juga tidak bisa diberikan prioritas penuh sebagaimana lazimnya tamu-tamu negara yang baik,” tambahnya.
Selain Macron, Ibu Negara Perancis Brigitte Macron yang secara terpisah berkunjung ke Museum Nasional juga terhambat kemacetan.
Menurut Komarudin, macet parah terjadi karena peningkatan volume kendaraan yang signifikan pada jam pulang kerja.
Selain itu, libur panjang juga disebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kendaraan.
“Penyebab macet yang utama, yang pertama adalah peningkatan volume kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu yang akhirnya berdampak memang pada kepadatan beberapa ruas jalan,” ungkapnya.
Wadirlantas Polda Metro Jaya Argo Wahyudin sebelumnya juga menyebutkan bahwa masyarakat banyak yang memilih pulang lebih awal untuk menyambut libur panjang (
long weekend
).
Selain itu, penyempitan di beberapa ruas jalan juga disebut berimbas terhadap kepadatan arus lalu lintas selama beberapa waktu.
Terhambatnya pergerakan kendaraan secara bersamaan itulah yang disebut menyebabkan kemacetan parah.
Sebelumnya diberitakan,
macet Jakarta
mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur.
Arus dari Basura ke
underpass
DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/28/6836e6ba00192.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Depan Polda Metro Jaya Macet Parah, Arus Jalan Arah Sudirman Dialihkan Megapolitan
Depan Polda Metro Jaya Macet Parah, Arus Jalan Arah Sudirman Dialihkan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kemacetan parah terjadi di
Jalan Gatot Subroto
menuju
Jalan Sudirman
, Jakarta Selatan, pada Rabu (28/5/2025) siang hingga sore.
Kemacetan ini dimulai dari Exit Tol Semanggi dan terlihat jelas hingga tikungan menuju Jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan pintu utama Markas
Polda Metro Jaya
, Jakarta Selatan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi.
“Kemacetan dari Sudirman ke Gatsu, karena volume (kendaraan). Termasuk crossing keluaran dari tol, crossing ke arah Sudirman ke arah Senayan.” katanya dalam sambungan telepon, Rabu.
Pantauan
Kompas.com,
kendaraan roda empat terlihat tidak bergerak, sementara sepeda motor masih dapat melintas dan menyalip kendaraan lainnya.
Sambil menunggu kemacetan terurai, seorang pengendara motor sempat menikmati camilan bersama kerabat yang ia boncengi di belakang.
Di depan pintu masuk Polda Metro Jaya, kemacetan semakin parah akibat adanya kendaraan yang keluar dan masuk area tersebut.
Beberapa anggota kepolisian terlihat memantau situasi kemacetan dan membantu mengarahkan pengendara.
Kemacetan ini diketahui terjadi karena volume kendaraan yang tinggi.
“Saat ini (kemacetan) masih karena volume kendaraan (tinggi),” Komarudin.
Suara klakson sesekali terdengar bersahut-sahutan di sepanjang jalan.
Selain itu, kemacetan juga diketahui terjadi di kawasan SCBD menuju Jalan Gatot Subroto.
Kepadatan mulai sedikit terurai pada pukul 14.20 WIB setelah pihak kepolisian menutup tikungan akses menuju Jalan Jenderal Sudirman.
Kendaraan roda empat pun dialihkan kembali ke Jalan Gatot Subroto arah Slipi.
Kemacetan ini diperkirakan terjadi sejak pukul 13.28 WIB siang. Saat ini, kepolisian masih berusaha untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas.
“Sekarang masih diurai ya,” kata Komarudin sebelum menutup panggilan telepon dan melanjutkan tugasnya di jalan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Benarkah Pejalan Kaki Bisa Kena Tilang Elektronik? Ini Penjelasannya
Jakarta –
Ramai di media sosial pernyataan yang bilang bahwa pejalan kaki dapat terkena sanksi melalui sistem tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE). Namun, polisi membantah hal tersebut.
Di media sosial, ada unggahan bahwa ETLE juga diberlakukan untuk pejalan kaki. Katanya, penindakan ETLE itu menyasar pejalan kaki yang menyeberang jalan tidak pada tempatnya, karena hal tersebut termasuk pelanggaran lalu lintas.
Namun, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin membantah narasi tersebut. Menurutnya, ETLE hanya bisa menangkap pelanggaran pengguna kendaraan bermotor.
“ETLE hanya bisa menggambarkan tentang situasi jalan (semua yang beraktivitas di jalan) dan meng-capture pelanggaran pengguna kendaraan bermotor. Selain dari itu belum,” kata Komarudin seperti diberitakan Antara.
Menurutnya, memang ada aturan mengenai pejalan kaki di Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal 131, Pasal 132, dan Pasal 28 Ayat 1 membahas mengenai hak dan kewajiban pejalan kaki.
Pada pasal 131 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 disebutkan, pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung berupa trotoar, tempat penyeberangan dan fasilitas lain. Kemudian, pejalan kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat menyeberang jalan di tempat penyeberangan. Dalam hal belum tersedia fasilitas, pejalan kaki berhak menyeberang di tempat yang dipilih dengan memperhatikan keselamatan dirinya.
Lebih lanjut pada pasal 132 disebutkan, pejalan kaki wajib menggunakan bagian Jalan yang diperuntukkan bagi Pejalan Kaki atau Jalan yang paling tepi; atau menyeberang di tempat yang telah ditentukan.
Dalam hal tidak terdapat tempat penyeberangan yang ditentukan, Pejalan Kaki wajib memperhatikan Keselamatan dan Kelancaran Lalu Lintas.
(rgr/din)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5180972/original/016748700_1743855840-IMG-20250405-WA0037.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
