Tag: Kombes Komarudin

  • 4
                    
                        Duduk Perkara Aiptu Tarmono Minta "SIM Jakarta", Ternyata Ini yang Terjadi di Tol JORR
                        Megapolitan

    4 Duduk Perkara Aiptu Tarmono Minta "SIM Jakarta", Ternyata Ini yang Terjadi di Tol JORR Megapolitan

    Duduk Perkara Aiptu Tarmono Minta “SIM Jakarta”, Ternyata Ini yang Terjadi di Tol JORR
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Nama Aiptu Tarmono, anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, viral di media sosial setelah terekam meminta “
    SIM

    Jakarta
    ” kepada pengemudi mobil Xpander di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) KM 17, Sabtu (12/7/2025).
    Menurut hasil pemeriksaan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya, Aiptu Tarmono dinilai melakukan kesalahan berucap atau
    slip of the tongue.
    Meski demikian, ia langsung meluruskan bahwa yang dimaksud adalah surat izin mengemudi (SIM) resmi yang diterbitkan oleh Polri.
    Peristiwa ini terjadi setelah pengemudi memperlihatkan SIM berwarna biru, yang bentuknya menyerupai SIM milik Polisi Militer (POM) TNI untuk kendaraan dinas militer.
    Karena ucapannya terekam kamera dan videonya viral, Aiptu Tarmono pun diperiksa oleh Paminal Propam Polda Metro Jaya.
    Insiden ini menjadi sorotan setelah akun Instagram @jabodetabek24info mengunggah ulang cerita dari akun Threads @leon_ferdinand.
    Dalam unggahan itu, diceritakan bahwa istri Leon diberhentikan seorang polisi lalu lintas di ruas jalan tol Jakarta karena urusan SIM.
    “Tidak ada pelanggaran apapun padahal! SIM dan STNK, surat-surat lengkap! Eh malah minta SIM yang Jakarta katanya,” tulis akun tersebut, dikutip
    Kompas.com
    , Jumat (18/7/2025).
    Leon heran kalau berkendara di Jakarta juga harus mempunyai
    SIM Jakarta
    . Leon juga menyebutkan, istrinya diberhentikan karena data mutasi kendaraan belum selesai, padahal mobil tersebut bukan kendaraan mutasi.
    “Sedangkan mobilnya, bukan mobil mutasi. Maksudnya apa Bapak Polisi yang terhormat? Kalau warganya sendiri dikerjain sama yang katanya pelindung dan pengayom, mau jadi apa negara ini?” tulisnya lagi.
    Dalam video unggahan akun yang sama, petugas dan pengemudi berdebat. Pengemudi meminta penjelasan atas pelanggaran yang dituduhkan, sementara petugas menyebut ada data lama dari kendaraan yang belum dimutasi.
    Penumpang pun juga bertanya bagaimana nasib SIM yang sebelumnya diperlihatkan. Petugas pun menjelaskan, ia tidak menahan SIM tersebut dan menegaskan bahwa yang diminta adalah SIM sipil. Namun penumpang tetap merasa keberatan.
    “Enggak boleh mengganggu keamanan. Kami rakyat…” ujar seorang penumpang pada kendaraan tersebut.
     “Ya sudah, karena ibu tidak memberikan SIM, silakan,” jawab petugas.
    Pengemudi pun tidak terima dengan perkataan petugas. Menurutnya, dia sudah memberikan SIM kepada polisi untuk diperiksa.
    “Lho, kok tidak memberikan SIM? Bapak jangan terbiasa begini ya, Pak,” kata pengemudi.
    “Enggak, maksud saya SIM yang Jakarta, SIM A,” ucap petugas.
    Pengemudi menegaskan, ia sudah berkendara di ruas jalan tol dengan baik tanpa melakukan kesalahan. Namun, ia justru diberhentikan oleh petugas.
    “Pak, tolonglah, jadi bapak polisi yang bertugas jujur dan baik, bapak. Mohon ya, Pak. Jangan diulang lagi hal-hal seperti ini untuk ke depannya. Kami juga menghormati bapak,” lanjutnya.
    Kemudian petugas memberikan gestur dengan meletakkan tangan kanan di dada saat pengemudi berbicara. Ia juga mempersilakan pengemudi melanjutkan perjalanan.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh Jabodetabek24info (@jabodetabek24info)
    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan, Aiptu Tarmono saat itu sedang patroli dalam rangka Operasi Patuh Jaya 2025 di ruas
    Tol JORR
    .
    Salah satu target operasi adalah penertiban pelat nomor kendaraan tidak sesuai. Petugas menemukan mobil Xpander dengan pelat nomor sipil tiga digit yang termasuk nomor pilihan.
    “Begitu cek data yang lama (dari Diskominfo), sebenarnya berada atau nempel di kendaraan lain, kalau enggak salah Chevrolet. Sekarang terpasang di kendaraan Xpander,” ujar Komarudin.
    Alasan itulah yang membuat Aiptu Tarmono memberhentikan kendaraan tersebut. Saat pengemudi diminta menunjukkan surat-surat, SIM yang diperlihatkan ternyata berwarna biru.
    “Namun, SIM yang diberikan bukan SIM yang dikeluarkan oleh Polri. Maka dikembalikan oleh anggota,” jelas Komarudin.
    Komarudin menjelaskan bahwa pada malam hari, anggotanya itu tidak dapat melihat dengan jelas SIM yang diperlihatkan pengendara.
    Bentuk SIM tersebut memang menyerupai SIM Polri dari segi ukuran, namun warnanya berbeda. SIM Polri berwarna putih, sedangkan SIM yang diperlihatkan saat itu tampak kebiruan.
    Menurut pengetahuan Komarudin, SIM berwarna biru biasanya dikeluarkan oleh Polisi Militer (POM) TNI untuk digunakan dalam mengendarai kendaraan dinas militer.
    “Oh tidak ada (tulisan TNI). Kalau SIM yang dikeluarkan POM TNI, kami tahu ada fotonya, terus ada tulisan TNI, tapi menurut anggota, SIM-nya berwarna biru,” ujar Komarudin.
    Meski begitu, SIM yang diperlihatkan pengendara tersebut tidak terlihat memiliki ciri khas seperti foto dan tulisan “TNI” sebagaimana SIM keluaran POM TNI.
    Berdasarkan penuturan anggotanya, SIM tersebut hanya tampak berwarna biru. Oleh karena itu, Aiptu Tarmono memutuskan untuk mengembalikan SIM berwarna biru milik sopir Xpander tersebut.
    Setelah SIM dikembalikan, Aiptu Tarmono sempat meminta “SIM Jakarta”. Komarudin menekankan bahwa anak buahnya itu salah dalam penyampaian atau
    slip of the tongue
    .
    “Nah, maksudnya SIM Jakarta itu SIM yang dikeluarkan oleh Polri. Maka diluruskan, SIM A,” ujar Komarudin.
    Ia menegaskan, tidak ada pelanggaran yang dilakukan Aiptu Tarmono, selain kesalahan ucap yang kebetulan terekam kamera dan viral.
    “Jadi, kesalahan di sini adalah kesalahan anggota dalam menyampaikan, yang keburu atau terlanjur tertangkap oleh kamera. Dan itulah yang diviralkan,” imbuhnya.
    Akhirnya, karena pengemudi tidak kunjung menunjukkan SIM A, petugas mempersilakan kendaraan tersebut untuk melanjutkan perjalanan demi menghindari kemacetan.
    “Iya, anggota mungkin berpikir, daripada berdebat akan menambah kepadatan. Ya, sudah, suruh jalan,” kata Komarudin.
    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Argo Wiyono mengatakan, kendaraan Xpander tersebut sebenarnya sudah melalui proses perpindahan tangan dan administrasi yang sesuai.
    “Cuma yang disampaikan oleh Diskominfo itu ternyata tidak update. Jadi, kendaraan itu sudah sesuai,” kata Argo.
    Setelah kejadian viral ini, Aiptu Tarmono diperiksa oleh Paminal Propam Polda Metro Jaya.
    “Sampai saat ini, mohon maaf sekali, belum ditemukan adanya pelanggaran oleh anggota,” tegas Komarudin.
    Hingga kini, Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mencari pengemudi Xpander untuk mengklarifikasi peristiwa tersebut secara langsung.
    “Kami imbau untuk mengklarifikasinya secara langsung,” kata Argo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Operasi Patuh Jaya 2025 Masih Berlakukan Tilang Manual, Ini Alasannya

    Operasi Patuh Jaya 2025 Masih Berlakukan Tilang Manual, Ini Alasannya

    Jakarta: Meski teknologi tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sudah mulai diterapkan, namun tilang manual rupanya masih diberlakukan dalam Operasi Patuh Jaya 2025 yang berlangsung di bawah naungan Polda Metro Jaya.

    Hal tersebut terlihat dalam beberapa unggahan di akun X TMC Polda Metro Jaya. Dalam unggahan tersebut, tampak petugas polisi sedang mencatat pelanggaran yang dilakukan pengendara sepeda motor dalam buku tilang.

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin menjelaskan bahwa tilang manual tetap dilakukan. Meski begitu, ia memastikan pihaknya lebih memprioritaskan penggunaan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), baik yang stasioner ataupun mobile dalam Operasi Patuh Jaya 2025.

    “Salah satu fokus utama dalam operasi ini adalah pelanggaran melawan arus. Untuk ruas jalan yang belum terjangkau oleh sistem ETLE, baik yang stasioner maupun mobile, tilang konvensional masih tetap diperlukan,” kata Komarudin, Selasa, 15 Juli 2025.
     

    ?
    ETLE tidak menjangkau seluruh ruas jalan

    Komarudin juga menjelaskan bahwa sistem ETLE belum merata di seluruh ruas jalan, sehingga penggunaan tilang manual masih menjadi solusi untuk menjangkau area-area yang belum terpasang perangkat pemantau otomatis tersebut.

    “Tidak semua titik bisa dipantau dengan ETLE. Saat ini, perangkat hanya terpasang di lokasi-lokasi tertentu. Jadi, kalau hanya mengandalkan itu, akan banyak wilayah yang terlewat,” jelasnya. 

    Untuk itu, pendekatan penegakan hukum lalu lintas di lapangan pun disesuaikan. Selain mengandalkan ETLE stasioner, pihak kepolisian juga mengaktifkan sistem mobile dan hunting, di mana petugas bergerak ke titik-titik rawan pelanggaran berdasarkan data dan prioritas operasi.

    “Kami fokus pada jenis pelanggaran tertentu, seperti pengendara di bawah umur. Daerah-daerah yang tidak terjangkau ETLE, khususnya kawasan pinggiran, menjadi sasaran utama kami,” tambahnya.

    Sebagai informasi, sebanyak 2.938 personel gabungan dikerahkan untuk Operasi Patuh Jaya 2025, yang digelar selama 14 hari, dari 14 hingga 27 Juli 2025.

    Jakarta: Meski teknologi tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sudah mulai diterapkan, namun tilang manual rupanya masih diberlakukan dalam Operasi Patuh Jaya 2025 yang berlangsung di bawah naungan Polda Metro Jaya.
     
    Hal tersebut terlihat dalam beberapa unggahan di akun X TMC Polda Metro Jaya. Dalam unggahan tersebut, tampak petugas polisi sedang mencatat pelanggaran yang dilakukan pengendara sepeda motor dalam buku tilang.
     
    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin menjelaskan bahwa tilang manual tetap dilakukan. Meski begitu, ia memastikan pihaknya lebih memprioritaskan penggunaan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), baik yang stasioner ataupun mobile dalam Operasi Patuh Jaya 2025.

    “Salah satu fokus utama dalam operasi ini adalah pelanggaran melawan arus. Untuk ruas jalan yang belum terjangkau oleh sistem ETLE, baik yang stasioner maupun mobile, tilang konvensional masih tetap diperlukan,” kata Komarudin, Selasa, 15 Juli 2025.
     

    ?

    ETLE tidak menjangkau seluruh ruas jalan

    Komarudin juga menjelaskan bahwa sistem ETLE belum merata di seluruh ruas jalan, sehingga penggunaan tilang manual masih menjadi solusi untuk menjangkau area-area yang belum terpasang perangkat pemantau otomatis tersebut.
     
    “Tidak semua titik bisa dipantau dengan ETLE. Saat ini, perangkat hanya terpasang di lokasi-lokasi tertentu. Jadi, kalau hanya mengandalkan itu, akan banyak wilayah yang terlewat,” jelasnya. 
     
    Untuk itu, pendekatan penegakan hukum lalu lintas di lapangan pun disesuaikan. Selain mengandalkan ETLE stasioner, pihak kepolisian juga mengaktifkan sistem mobile dan hunting, di mana petugas bergerak ke titik-titik rawan pelanggaran berdasarkan data dan prioritas operasi.
     
    “Kami fokus pada jenis pelanggaran tertentu, seperti pengendara di bawah umur. Daerah-daerah yang tidak terjangkau ETLE, khususnya kawasan pinggiran, menjadi sasaran utama kami,” tambahnya.
     
    Sebagai informasi, sebanyak 2.938 personel gabungan dikerahkan untuk Operasi Patuh Jaya 2025, yang digelar selama 14 hari, dari 14 hingga 27 Juli 2025.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Top 3 News: Hercules Kumpulkan Seluruh Pimpinan DPD GRIB Jaya, Ajak Lawan Ketidakadilan – Page 3

    Top 3 News: Hercules Kumpulkan Seluruh Pimpinan DPD GRIB Jaya, Ajak Lawan Ketidakadilan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Hercules Rosario Marshal, mengumpulkan seluruh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se-Indonesia dan para Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Itulah top 3 news hari ini.

    Pada pertemuan yang digelar di kediamannya di Indramayu, Jawa Barat, pada Minggu 8 Juni 2025, Hercules memberi pengarahan strategis dan penguatan organisasi dalam merespon berbagai isu yang berkembang.

    Secara khusus, Hercules memberi motivasi kepada seluruh jajaran pimpinan GRIB Jaya untuk terus solid. Dia menyayangkan adanya upaya framing luar biasa terhadap ormasnya.

    Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya masih mendiskusikan wacana car free night atau CFN yang digelar tiap akhir pekan di Jakarta.

    Polisi sejauh ini turut melakukan kajian dan koordinasi bersama stakeholder terkait, termasuk pemerintah provinsi. Hal tersebut disampaikan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin.

    Menurut Komarudin, memungkinkan atau tidaknya pelaksanaan car free night akan dipertimbangkan lewat sejumlah faktor. Baik soal ruas jalan hingga kondisi kepadatan lalu lintas.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman menyatakan siap membuka pintu lebar bagi Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang semakin menunjukkan niatnya bergabung dengan partai berlambang mawar tersebut.

    Andy mengklaim, sampai dengan Senin 9 Juni 2025 tidak ada satu pun kader partainya yang keberatan saat Jokowi bergabung. Bahkan dia menyatakan, PSI adalah rumah bagi Jokowi.

    Andy mengakui, sejak awal PSI memang didirikan untuk mendukung Jokowi. Karenanya, apa yang dimandat dan diupayakan oleh presiden Indonesia dua periode itu akan terus didukung partainya, demi kemajuan bangsa.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin 9 Juni 2025:

    Tidak hanya kasus menduduki lahan milik BMKG di Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten. Sebelumnya sederet kasus juga melibatkan ormas GRIB Jaya yang dipimpin oleh Hercules.

  • Polisi Hitung Volume Kendaraan Soal Wacana CFN Jakarta Tiap Akhir Pekan

    Polisi Hitung Volume Kendaraan Soal Wacana CFN Jakarta Tiap Akhir Pekan

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka wacana penerapan car free night (CFN) atau hari bebas kendaraan bermotor diterapkan di setiap akhir pekan. Polda Metro Jaya siap mengamankan.

    “Iya pasti, apapun itu kebijakan yang dibuat pemerintah pusat, pemerintah daerah, semua kebijakan itu tentu harus kita back-up,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin kepada wartawan, Minggu (8/6/2025).

    Komarudin mengatakan saat ini wacana tersebut masih digodok. Nantinya akan dihitung volume kendaraan dan aktivitas masyarakat di lokasi CFN.

    “Nanti akan kita hitung volume kendaraan, terus aktivitas masyarakat, serta ruas mana yang nantinya akan dijadikan CFN. Tapi sejauh ini masih didiskusikan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, polisi juga siap mengamankan gelaran car free day (CFD) di lima wilayah lain di Jakarta termasuk Jakarta Utara. Pihak kepolisian bersama stakeholder terkait masih akan membahas terkait wacana tersebut.

    “Tentunya ada solusi dan kebijakan baru yang diberikan terhadap berbagai aspek yang nantinya akan terdampak,” kata dia.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno sebelumnya mengatakan wilayah Bundaran HI di sepanjang jalan MH Thamrin hingga Jalan Sudirman tengah digodok untuk diterapkan CFN. Ia mengatakan pemberlakuan car free night tetap di Jalan Sudirman hingga sepanjang jalan MH Thamrin.

    Rano menyebut penerangan akan diprioritaskan jika penerapan car free night ini berlaku. Car free night Sudirman-Thamrin ini direncanakan digelar tiap Sabtu malam. Rano mengatakan kebijakan itu masih harus dikaji secara matang.

    “Jadi Sabtu-nya, kita car free night-nya malam. Sabtu itu mungkin kita akan mulai jam 10 malam. Nah, di situ kita sudah close. Tapi tentu performance-nya beda. Itu pasti akan dengan tata lampu,” tambahnya.

    (wnv/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Viral Mobil Dinas Masuk Jalur Transjakarta, Polisi Malah Beri Hormat, ini Kata Dirlantas

    Viral Mobil Dinas Masuk Jalur Transjakarta, Polisi Malah Beri Hormat, ini Kata Dirlantas

    GELORA.CO  – Sebuah video yang memperlihatkan mobil dinas melintas di jalur TransJakarta viral di media sosial. 

    Dalam video tersebut, tampak dua polisi lalu lintas (Polantas) melihat langsung pelanggaran tersebut.

    Namun bukannya menilang, mereka justru memberi hormat kepada pengendara mobil pelat dinas itu. 

    Adapun peristiwa tersebut kemudian menuai sorotan publik. 

    Banyak warganet mempertanyakan mengapa petugas tidak melakukan penindakan terhadap pelanggaran tersebut.

    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, menyebut tindakan hormat yang diberikan anggota kepolisian kepada mobil dinas adalah hal yang wajar.

    “Kalau petugas memberikan hormat ke mobil dinas, saya kira itu hal yang lumrah-lumrah saja ya,” ujar Komarudin saat dikonfirmasi, dikutip Minggu (8/6/2025).

    Soal penindakan hukum, Komarudin menjelaskan, pelanggaran seperti itu akan secara otomatis terekam oleh kamera tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

    “Mau pelat hitam, mau pelat merah, itu sudah tercapture dan otomatis STNK-nya terblokir,” jelasnya.

    Ia menambahkan, jika pelanggaran dilakukan oleh kendaraan dinas, maka tindak lanjutnya akan diserahkan ke instansi terkait.

    “Kalau kendaraan Polri, diserahkan ke Propam. Kalau TNI, ke Polisi Militer,” lanjut Komarudin.

    Hingga kini, Komarudin mengaku belum mengetahui secara pasti lokasi jalur TransJakarta yang digunakan oleh mobil dinas tersebut maupun identitas pejabat di dalam kendaraan.

    “Anggota saya fokus mengatasi kemacetan. Untuk pelanggaran, itu sudah terekam kamera. Kalau disetop langsung, bisa muncul tawar-menawar, intimidasi, dan sebagainya,” ujarnya

  • Hari Buruh Sedunia, Tol Arah Jakarta Digratiskan

    Hari Buruh Sedunia, Tol Arah Jakarta Digratiskan

    Jakarta

    Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya membebaskan tarif jalan tol menuju Jakarta selama peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day 2025. Pembebasan tarif tol ini juga telah dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan, pembebasan tarif tol ini dilakukan untuk mengurai kepadatan massa buruh dalam menyampaikan aspirasi di sejumlah wilayah Jakarta.

    “Kami telah berkoordinasi dengan pengelola jalan tol, BPJT. Alhamdulillah untuk besok, untuk kelancaran, untuk besok khusus di hari May Day, ada kebijakan untuk peserta yang jumlahnya sedemikian banyak, ini diberikan kelancaran untuk tol digratiskan,” kata Komarudin di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

    Komarudin juga mengimbau masyarakat untuk menghindari sejumlah wilayah yang akan dipadati massa buruh. Adapun sejumlah wilayah tersebut yakni, Monumen Nasional (Monas), Sudirman, Thamrin, Rawamangun, Harmoni, Senen, Tugu Tani, dan Kawasan Senayan.

    Komarudin juga siap menerapkan sejumlah pengalihan jalan seandainya terjadi kepadatan imbas aksi buruh pada May Day tahun ini. Ia berharap, pengalihan lalu lintas dapat memberikan kelancaran bagi masyarakat.

    “Harapan kami tentunya momen May Day bisa berjalan namun aktivitas masyarakat tidak ada yang terlambat,” tutupnya.

    (rrd/rrd)

  • Ada Aksi Hari Buruh, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Mei 2025

    Ada Aksi Hari Buruh, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Megapolitan 1 Mei 2025

    Ada Aksi Hari Buruh, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polda Metro Jaya akan melakukan rekayasa lalu lintas saat
    May Day
    atau
    Hari Buruh
    Internasional hari ini, Kamis (1/5/2025) agar arus lalu lintas tetap lancar.
    Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan, polisi sudah berkoordinasi dengan buruh yang berada di Banten, Tangerang, dan sekitarnya.
    Pengamanan Hari Buruh di Jakarta yang akan dipusatkan di Monumen Nasional (Monas) ini juga melibatkan personel dari Polda Jawa Barat dan Banten.
    “Untuk buruh ataupun peserta yang akan datang ke Monas, dari Banten dan Tangerang, kami telah menyiapkan jalur melalui Tomang, Harmoni, kemudian Pasar Baru, Lapangan Banteng, kemudian masuk ke dalam Monas. Bus-busnya nanti akan kita parkirkan di JiExpo Kemayoran,” ucap Komarudin kepada wartawan, Rabu (30/4/2025).
    Untuk buruh yang datang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, juga disiapkan jalurnya agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas.
    “Ini akan menggunakan ruas jalan Cawang, kemudian Cempaka Putih, nanti akan masuk ke Tugu Tani, kemudian masuk ke Monas dari pintu depan Kedutaan Besar Amerika,” kata dia.
    Nantinya Jalan Sudirman-Thamrin akan digunakan untuk jalur pergerakan buruh dan
    Very Very Important Person
    (VVIP).
    “Ruas jalan Sudirman-Thamrin, ini yang akan kita gunakan juga untuk pergerakan atau rute yang nanti akan digunakan buruh, termasuk juga rute undangan VVIP-VIP yang akan menggunakan akses jalan tersebut,” tutur Komarudin
    Meski begitu, Komarudin memastikan tidak akan ada penutupan ruas jalan pada
    peringatan Hari Buruh
    Internasional.
    “Kami pastikan tidak ada penutupan jalan,” ujar Komarudin
    Sebelumnya diberitakan, sebanyak 200.000 buruh dari berbagai elemen diperkirakan akan menghadiri
    peringatan Hari Buruh 2025
    di kawasan Monas.
    Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan, penghapusan sistem
    outsourcing
    akan menjadi salah satu tuntutan utama dalam aksi tersebut.
    Selain itu, para buruh juga akan menuntut pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK), pemberian upah layak, serta perlindungan lebih kuat terhadap pekerja.
    Tuntutan lainnya mencakup pengesahan revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), serta RUU Perampasan Aset sebagai upaya pemberantasan korupsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Tol Digratiskan Dukung Kelancaran Hari Buruh Internasional Terpusat di Monas – Halaman all

    Jalan Tol Digratiskan Dukung Kelancaran Hari Buruh Internasional Terpusat di Monas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ruas jalan tol yang mengarah ke Jakarta digratiskan sepanjang berlangsungnya peringatan Hari Buruh Internasional (May Day 2025).

    Hajatan tahunan bagi serikat pekerja ini akan terpusat di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat pada Kamis (1/5/2025) mulai pukul 06.00 WIB.

    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin menyampaikan pihaknya baru mendapatkan informasi bahwa jalan tol digratiskan.

    Hal ini untuk mencegah terjadinya kemacetan, khususnya di gardu tol arah Jakarta.

    Menurutnya, eskalasi mobilitas rombongan buruh akan sangat tinggi.

    “Alhamdulillah, untuk kelancaran di hari May Day, ada kebijakan untuk peserta yang jumlahnya sedemikian banyak, ini diberikan kelancaran, untuk tol digratiskan,” ucap Komarudin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (30/4/2025) malam.

    “Ini kami barusan dapat suratnya,” tambah dia.

    Kebijakan tol gratis itu dikeluarkan pengelola jalan tol dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk mengurangi penumpukan kendaraan. 

    “Ini tentunya untuk mengantisipasi, jangan sampai nanti terjadi penumpukan yang cukup banyak,” tuturnya.

    Diprediksi akan ada ribuan bus akan masuk ke Jakarta dari berbagai daerah.

    Informasi yang diperoleh rombongan bus sudah bergerak dan akan tiba dini hari ini hingga subuh nanti.

    Mereka rata-rata berasal dari Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat yang menaiki rombongan bus atau mobil pribadi.

    “Dapat kami sampaikan kepada masyarakat bahwa dimungkinkan akan terjadi kepadatan di sekitaran Monas, termasuk kepadatan di ruas-ruas jalan tertentu,” ujarnya.

    Komarudin juga menyebut, pihak kepolisian tidak akan melakukan penutupan jalan.

    Melainkan hanya melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan.

    Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk menggunakan akses jalan alternatif untuk menghindari kemacetan.

    Meskipun belum ada aktivitas yang dihentikan, TransJakarta juga akan berpotensi mengalami kemacetan atau pelambatan akibat mobilisasi massa yang cukup besar.

    Pihak kepolisian berharap tidak ada aktivitas yang berhenti, namun dinamika di lapangan akan menyesuaikan.

    Kombes Komarudin menuturkan update mengenai informasi pengalihan arus lalu lintas akan diinfokan secara berkala melihat eskalasi di lapangan.

    Masyarakat diminta secara berkala memantau perkembangan situasi lalu lintas melalui akun media sosial Ditlantas PMJ.

     

  • Tidak Ada Penutupan Jalan Saat May Day 2025, Warga Diimbau Hindari Titik Rawan Macet – Halaman all

    Tidak Ada Penutupan Jalan Saat May Day 2025, Warga Diimbau Hindari Titik Rawan Macet – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya memastikan tidak akan ada penutupan jalan selama peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang akan berlangsung terpusat di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).

    Meski begitu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin mengimbau masyarakat untuk menghindari sejumlah ruas jalan yang berpotensi padat akibat mobilisasi besar-besaran massa buruh.

    Titik-titik rawan kepadatan meliputi ruas Jalan Merdeka Barat, Merdeka Utara, Merdeka Timur, Merdeka Selatan.

    Di luar kawasan Monas, titik rawan kepadatan lainnya adalah Bunderan HI, Tugu Tani, DPR RI, Lapangan Banteng, Universitas Pertamina, dan Sarinah.

    “Penutupan lalin tidak dilakukan. Oleh karena itu, kami menginformasikan bahwa akan terjadi mobilisasi massa yang cukup besar, jadi ini kami lakukan rekayasa untuk menghimbau masyarakat bisa menghindari jalur-jalur tersebut sehingga tidak terjadi stuck ataupun terjebak dalam antrian ataupun kepadatan,” ujar Komarudin, dalam kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).

    Diperkirakan sekitar 200 ribu buruh dari berbagai daerah seperti Banten, Tangerang, Bekasi, dan Jawa Barat akan bergerak menuju Monas sejak dini hari. 

    Polda Metro menyiapkan pengalihan arus dan pengawalan terhadap massa buruh yang datang menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, maupun bus. 

    Rekayasa lalu lintas dilakukan untuk menghindari kemacetan parah, tanpa membatasi ruang gerak massa.

    “Buruh dari Tangerang dan Banten akan menggunakan tol Kebon Jeruk, underpass Tomang, dan Harmoni menuju Lapangan Banteng dan Monas,” ungkap Komarudin.

    “Sementara buruh dari Bekasi dan Jawa Barat akan menggunakan akses jalan tol Cawang menuju Cempaka Putih dan Tugu Tani,” jelasnya.

  • Ada Peringatan Hari Buruh 2025, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di 9 Titik Jakarta

    Ada Peringatan Hari Buruh 2025, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di 9 Titik Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk agenda hari buruh atau may day di Jakarta.

    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin menyampaikan bakal ada sekitar 200.000 buruh bakal berkumpul di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Kamis (1/5/2025).

    “Kami lakukan berbagai upaya rekayasa arus lalu lintas sehingga diharapkan aktivitas 1 Mei nanti bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan,” ujarnya di Jakarta, dikutip Rabu (30/4/2024).

    Dia menyampaikan, aturan rekayasa lalu lintas itu bersifat situasional dan bergantung pada eskalasi kendaraan di lokasi.

    Namun demikian, dia mengungkap proyeksi perjalanan buruh yang bakal datang dari luar Jakarta. Misalnya, buruh dari Tangerang dan Banten bakal menggunakan Tol Kebun Jeruk.

    Kemudian, rombongan buruh itu bakal underpass masuk Tomang Harmoni dan masuk lapangan Banteng atau Monas.

    Sementara untuk roda 2, bakal menggunakan jalur Danmogot, Grogol, Gajah Mada, Harmoni lanjut ke Pasar Baru, lapangan Banteng, dan ke Monas.

    Selanjutnya, peserta dari Bekasi bakal menggunakan akses Tol Cawang dan masuk ke Cempaka Putih hingga akhirnya sampai di Monas. Sementara, motor bakal melalui Jalur Kalimalang.

    “Inilah spot-spot ataupun titik yang nantinya dimungkinkan akan ada kepadatan termasuk ruas jalan Sudirman-Tamrin,” imbuhnya.

    Adapun, Komarudin juga mengimbau agar masyarakat bisa menghindari ruas jalan terkait dengan rangkaian acara May Day di Monas, Jakarta Pusat.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat Jakarta mungkin bisa menghindari ruas-ruas jalan yang tadi kami sebutkan, kami sampaikan sehingga aktivitas Jakarta seluruhnya bisa berjalan baik,” pungkas Komarudin.

    Nah, berikut 9 wilayah Jakarta yang perlu dihindari selama rangkaian Hari Buruh pada Kamis (1/5/2025) :

    1. Monas

    2. Sudirman

    3. Thamrin

    4. Tomang

    5. Harmoni

    6. Rawamangun

    7. Senen

    8. Tugu Tani

    9. DPR/MPR RI