Tag: Kombes Ade Ary Syam Indradi

  • Ojol Curhat Masalah Keamanan di Kampung Bahari, Ini Solusi Polisi

    Ojol Curhat Masalah Keamanan di Kampung Bahari, Ini Solusi Polisi

    Jakarta

    Polda Metro Jaya dicurhati driver ojek online (ojol) yang khawatir terhadap keamanannya saat mengantar-jemput pesanan dari dan ke Kampung Bahari, Jakarta Utara. Pihak kepolisian menegaskan siap menjaga keamanan dan ketertiban.

    Hal tersebut disampaikan dalam program ‘Ngopi Kamtibmas’ di Pademangan Timur, Jakarta Utara, Rabu (12/2) malam. Turut hadir di lokasi Dirintelkam Polda Metro Jaya Kombes Dekananto Eko Purwono, Dirresnarkoba Kombes Ahmad David, Dirbinmas Kombes Harri Muharram Firmansyah, Kabid Humas Kombes Ade Ary Syam Indradi hingga Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady.

    “Kalau ada kejadian, segera laporkan. Kami akan tindaklanjuti secepatnya,” kata Ahmad Fuady dalam keterangannya, Kamis (13/2/2025).

    Dalam pertemuan itu, warga RW 12 juga mengeluhkan kumpul-kumpul remaja di jembatan penyeberangan orang (JPO) yang kerap meresahkan.

    Pada kesempatan yang sama, Dirbinmas Kombes Harri Muharram juga menyoroti tiga isu utama yang kerap terjadi. Mulai dari tawuran remaja, kebakaran akibat kelalaian hingga pencurian kendaraan bermotor. Dia mengingatkan warga untuk selalu waspada.

    “Tawuran biasanya dipicu oleh aksi yang hanya untuk tampil di media sosial. Mari bersama-sama mencegah hal ini agar tidak menjadikan wilayah kita zona merah,” ujar Harri.

    Sementara itu, Kabid Humas Kombes Ade Ary Syam Indradi mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga ketertiban untuk menjaga kondusifitas lingkungan. Dia meminta masyarakat untuk melapor jika ada indikasi perilaku tindak pidana di lingkungan mereka.

    “Kami berharap kegiatan seperti ini terus mempererat sinergi antara polisi dan masyarakat,” kata Ade Ary.

    (wnv/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi Tangkap Kawanan Perampok dan Pembunuh Wanita Lansia Pemilik Toko Kelontong di Bekasi – Halaman all

    Polisi Tangkap Kawanan Perampok dan Pembunuh Wanita Lansia Pemilik Toko Kelontong di Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepolisian berhasil menangkap kawanan perampok yang membunuh seorang nenek berinisial B (72) di rumahnya, yang juga dijadikan toko kelontong di Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi penangkapan tersebut.

    “Benar, pelaku sudah ditangkap,” katanya kepada wartawan, Kamis (13/2/2025).

    Namun, pihak kepolisian belum mengungkapkan identitas para pelaku serta lokasi penangkapan mereka.

    Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengatakan bahwa mayat korban ditemukan dalam kondisi terikat di rumahnya pada Senin (10/2/2025) dini hari.

    “Korban wanita ditemukan tewas di rumahnya yang dijadikan toko kelontong,” ujarnya pada Selasa (11/2/2025).

    Menurut saksi, ada tiga orang pelaku yang terlihat keluar dari toko korban dengan mengendarai dua sepeda motor.

    “Saksi menegur salah satu dari tiga pelaku yang keluar dari toko korban. Mereka langsung melarikan diri menggunakan dua sepeda motor,” kata Onkoseno.

    Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke warga sekitar.

    Bhabinkamtibmas bersama warga mendatangi toko korban dan menemukan nenek tersebut sudah tergeletak tak bernyawa.

    Korban Ditemukan Terikat dan Mengalami Kekerasan

    Saat ditemukan, korban dalam kondisi terikat di bagian leher, kaki, dan tangan.

    “Korban meninggal dunia dengan lilitan baju pada leher, kaki diikat menggunakan kain, dan tangan terikat dengan baju,” tambah Onkoseno.

    Selain itu, terdapat luka serius di wajah korban akibat pukulan.

    Jasad korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

    Hingga saat ini, kasus perampokan dan pembunuhan ini masih dalam penyelidikan Polsek Cabangbungin dan Polres Bekasi.

  • Bocah Mendadak Nangis, Pahanya Bersimbah Darah setelah Kena Peluru Nyasar saat Tidur

    Bocah Mendadak Nangis, Pahanya Bersimbah Darah setelah Kena Peluru Nyasar saat Tidur

    TRIBUNJATIM.COM – Nestapa seorang bocah berusia 6 tahun jadi korban peluru nyasar di Cengkareng, Jakarta Barat.

    Peristiwa peluru nyasar itu terjadi di rumah M yang juga bengkel sepeda di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (11/2/2025) pada pukul 22.15 WIB.

    Saat itu, bocah tersebut sedang tidur dengan kedua orang tuanya di rumah.

    Namun ketika pukul 22.15 WIB, terdengar suara keras yang diikuti dengan suara benda jatuh.  

    Tak lama setelah itu, bocah tersebut menangis histeris. 

    Saat selimutnya dibuka, orang tua korban terkejut melihat darah mengalir deras dari paha kiri anak mereka, tepat di atas lutut.  

    Panik dan khawatir akan kondisi anaknya, kedua orang tua korban langsung melarikannya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, kedua orang tua korban yakni ayah inisial E (46) dan ibunya, J (41) langsung sigap mengevakuasi sang anak.

    “Menurut dokter, korban mengalami luka pada bagian paha sebelah kiri, di atas lutut,” kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis (13/2/2025).

    Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Setelah dilakukan cek TKP, ditemukan plafon kamar bolong terkena peluru. Saat korban sudah ada di rumah,” ucapnya.

    Selain lubang pada plafon rumah korban, polisi turut menemukan sebuah proyektil peluru.

    Ade Ary menuturkan, proyektil sudah diamankan anggota Polsek Cengkareng.

    “1 buah peluru kaliber 9 mm, sudah diamankan oleh anggota Polsek Cengkareng,” ucap Ade Ary.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengatakan pihaknya telah mengamankan proyektil peluru yang diduga menjadi penyebab luka korban. 

    Peluru tersebut kini sedang menjalani uji balistik di Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri guna mengetahui jenis senjata serta asal tembakan.  

    Pihaknya saat ini masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap asal-muasal peluru yang melukai korban.  

    “Terhadap kasus ini, kami masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti dan keterangan saksi,” ujar Arfan kepada wartawan.

    “Kami sudah mengamankan proyektil peluru dan saat ini sedang dilakukan uji balistik di Labfor Bareskrim Polri untuk mengetahui dari mana asal peluru tersebut,” jelas AKBP Arfan.  

    Sementara itu, kasus peluru nyasar lainnya juga pernah terjadi di Jakarta Utara.

    Seorang gadis berinisial NSS (17) mendadak terkena peluru nyasar di bagian pahanya.

    Saat itu gadis tersebut sedang bermain ponsel di kamarnya.

    Tapi gadis ini kaget saat ada yang menyentuh paha kanannya.

    Ternyata hal itu datang dari peluru nyasar.

    Insiden tersebut terjadi di rumah NSS di kawasan Koja, Jakarta Utara pada Jumat (17/1/2025) malam.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, kejadian itu bermula ketika NSS sedang asyik bermain ponsel di kamarnya sekitar pukul 20.00 WIB.

    “Tiba-tiba (korban) mendengar suara yang jatuh dari atap genteng, ternyata paha korban terkena peluru dari atas genteng yang menembus plafon rumah,” kata Ade dalam keteranganya, Minggu (19/1/2025).

    Terkait hal ini, Ade menjelaskan, bahwa berdasarkan keterangan saksi dan korban, sebelum kejadian tidak ada suara tembakan di sekitar lokasi.

    Selain itu di tempat kejadian kata dia, korban juga tidak mendengar adanya suara bising seperti keributan dan lainnya.

    “Korban mengalami luka memar ringan di bagian paha kanannya,” jelasnya.

    Kendati demikian perihal insiden ini, Ade tak menjelaskan apakah pihaknya turut mengamankan peluru yang diduga nyasar hingga mengakibatkan NSS mengalami luka ringan.

    Ia hanya menerangkan bahwasanya korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Utara.

    “Kejadian tersebut dilaporkan ke Restro Jakarta Utara dan kasus ditangani Restro Jakarta Utara,” pungkasnya.

    Sementara itu, kasus peluru nyasar lainnya juga pernah terjadi di Bandar Lampung.

    Seorang nenek bernama Rohani (64) sampai harus dilarikan ke rumah sakit usai terkena peluru nyasar di Bandar Lampung.

    Diketahui peluru nyasar tersebut mengenai pergelangan tangan nenek Rohani saat sedang memasak di rumhanya di Kedaton Bandar Lampung.

    Menurut Rohani peluru nyasar tersebut datang dari atas menembus asbes hingga kena tangannya.

    Atas peluru nyasar itu Nenek Rohani dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

    Nenek Rohani merupakan warga Gedung Meneng, Kedaton, Bandar Lampung. Dia terkena peluru nyasar, Sabtu (28/7/2024).

    “Menurut laporan korban, peluru nyasar ini menembus asbes ruangan dapur saat dirinya tengah memasak,” kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik.

    Adapun peluru nyasar datang dari arah atas.

    Peluru tersebut menembus atap dapur sebelum mengenai tangan Rohani.

    Namun, peluru itu tidak menembus kulitnya.

    Meski demikian, luka akibat timah panas itu tetap menyertai.

    “Tembus dari atap yang terbuat dari asbes baru mengenai tangannya,” kata dia.

    Usai terkena peluru nyasar itu, lanjut Umi, Rohani dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.

    “Tidak menembus, tapi memang ada luka akibat peluru itu. Tadi langsung dibawa ke rumah sakit,” ucap dia.

    Lakukan Uji Balistik

    Polisi akan melakukan uji balistik peluru nyasar yang mengenai seorang nenek di Bandar Lampung.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik menjelaskan, pelaksanaan uji balistik untuk mengetahui proyektil peluru nyasar yang mengenai pergelangan tangan nenek Rohani (64).

    Nenek Rohani, merupakan warga Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar Lampung.

    “Pada peristiwa peluru nyasar kemarin, anggota dari Polresta Bandar Lampung telah mengamankan proyektilnya sebagai barang bukti,” kata dia, , Minggu (28/7/2024).

    Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan jenis senjata api yang digunakan sesuai dengan peluru yang sudah diamankan.

    “Masih akan diselidiki dahulu dari jenis senjata apa dan akan dilakukan uji balistik terlebih dahulu,” terusnya.

    Pulang ke Rumah Usai Dirawat

    Nenek Rohani yang merupakan istri pensiunan Polisi Kehutanan di Kelurahan Gunung Terang, Bandar Lampung, telah pulih pasca jari jempol kiri tangannya tertembak peluru nyasar, Sabtu (27/7/2024). 

    Ketua RT 4 Lingkungan 2 Gunung Terang, Rodison membenarkan warganya bernama Rohani (63) istri dari pensiunan Polhut tertembak peluru nyasar. 

    “Kemarin pasca kejadian sudah pulang dari rumah sakit dan tidak menginap, langsung ditangani oleh medis dan disuruh pulang,” ujarnya, Minggu (28/7/2024). 

    Ia mengatakan, nenek Rohani telah pulang ke rumah dan kondisinya juga sudah membaik. 

    Terkait apakah sebelumnya ada penggerebekan kepolisian, Rodison mengaku, tidak ada kegiatan apapun yang terjadi di wilayahnya saat peristiwa terjadi. 

    “Tahu-tahu sudah banyak polisi di rumah pensiunan Polhut tersebut,” kata Rodison. 

    Sementara Lurah Gunung Terang Abizar juga membenarkan adanya warganya atas nama Rohani tertembak peluru nyasar.

    Adapun kejadian tersebut berada di Jalan Purnawirawan atau di depan rumah makan padang. 

    “Korban juga kemarin siang sudah pulang dari RS Advent, kejadian sekitar pukul 10.00 WIB dan dua jam setelahnya pukul 12.00 WIB korban pulang,” bebernya.

    Ia mengatakan, peluru kecil telah menembus atap rumah.

    “Terkait peluru dari mana kami belum tahu, dan pihak kepolisian tengah menyelidiki peluru tersebut,” kata Abizar. 

    Ia menambahkan, dalam rumah korban tersebut ada tiga orang, termasuk suami yang merupakan pensiunan PNS. 

    Polisi Dalami Kasus Peluru Nyasar

    Polisi tengah mendalami kasus nyasar yang mengenai Kenidi (56) warga Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung. 

    Kapolsek Sukarame Kompol M Rohmawan mengatakan, polisi saat ini masih melakukan penyelidikan kasus dugaan peluru nyasar tersebut.

    “Benar ada warga Sukarame yang menjadi korban dugaan peluru nyasar Minggu (4/8/2024) pukul 10.30 WIB, korban mengalami luka lecet pada punggung sebelah kanan,” kata Kapolsek Sukarame Kompol M Rohmawan saat diwawancarai Tribun Lampung, Senin (5/7/2024). 

    Kapolsek mengatakan, korban sebelum kejadian memang duduk di depan rumahnya dan tiba-tiba kejatuhan benda. 

    Polisi menginterogasi korban dan menerangkan bahwa terdengar suara letusan sekali.

    Korban tidak mengetahui sumbernya dari mana, karena yang terpikir bahwa suara tersebut suara letusan.

    “Kemudian setelah itu banyak warga yang berdatangan menuju rumah kontrakan korban,” ujar Kompol Rohmawan. 

    “Jadi saat diinterogasi dan menjelaskan bahwa ada benda tersebut diduga ada batu atau benda apa yang jatuh,” terangnya.

    Korban lalu melihat dan ternyata benda tersebut merupakan proyektil peluru. 

    “Proyektil itu diambil alih oleh Polresta, dan Kanit Reskrim kami telah berkoordinasi dengan Kasat Reskrim untuk melakukan penyelidikan,” Kata Kompol Rohmawan.

    Ia mengatakan, peluru yang mengenai warga Sukarame tersebut masuk lewat genteng dan terkena tembok, dan polisi sudah melakukan pengecekan.

    “Saat ini korban sudah sehat tidak ada apa-apa, korban hanya tersandung dan hanya biru gitu di badan korban,” kata Kompol Rohmawan. 

    “Jadi tidak ada luka-luka dan jenis peluru masih dilakukan penyelidikan oleh polisi,” pungkas Kompol Rohmawan, mantan Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung ini.

  • Pembunuh Brutal di Jakbar Melawan Saat akan Ditangkap, Todongkan Senapan Angin ke Arah Polisi – Halaman all

    Pembunuh Brutal di Jakbar Melawan Saat akan Ditangkap, Todongkan Senapan Angin ke Arah Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sopian Faqih (36), pelaku pembunuhan brutal terhadap pria berinisial F, selingkuhan istrinya, telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Peristiwa tragis ini terjadi di Jalan Prepedan Dalam, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, pada Rabu (12/2/2025) pukul 19.30 WIB.

    Kapolsek Kalideres, Kompol Arnold Julius Simanjuntak, mengonfirmasi bahwa tersangka telah diamankan oleh pihak kepolisian.

    “Sudah tersangka dan sudah diamankan di Polsek,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (13/2/2025).

    Kronologi Pembunuhan 

    Arnold menjelaskan bahwa tersangka membawa senapan angin dan golok saat kejadian berlangsung.

    Berkat laporan warga, tim kepolisian segera menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti.

    Berdasarkan penyelidikan, pembunuhan ini dipicu oleh rasa cemburu setelah pelaku mengetahui istrinya berselingkuh dengan korban.

    “Pelaku SF emosi setelah mengetahui adanya hubungan mesra antara istrinya dengan korban F,” terang Arnold.

    Sebelum insiden terjadi, pelaku memancing korban datang ke lokasi dengan menggunakan ponsel istrinya.

    Saat korban tiba bersama pacar dan seorang temannya untuk mengklarifikasi, pelaku yang sudah dipenuhi amarah langsung menyerangnya dengan golok.

    Korban sempat berusaha kabur, namun terjatuh.

    Saat itulah, pelaku membacoknya secara brutal hingga beberapa bagian tubuh korban terluka parah dan jari tangannya putus.

    Adik korban yang mencoba menolong juga ikut dikejar oleh pelaku.

    Tidak puas, tersangka kemudian masuk ke rumahnya, mengambil samurai dan senapan angin, lalu kembali ke lokasi dalam kondisi mengamuk.

    Melihat korban dalam keadaan kritis, warga segera membawanya ke Klinik Yadika, namun sayangnya, korban meninggal dunia dalam perjalanan akibat luka parah yang dideritanya.

    Melawan Polisi

    Ketika hendak diamankan, tersangka sempat melawan petugas dan bahkan menodongkan senapan angin ke arah polisi.

    “Pelaku sempat melawan petugas, bahkan menodong anggota dengan senapan angin, hingga akhirnya berhasil diamankan,” jelas Arnold.

    Atas perbuatannya, Sopian Faqih dijerat Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan dan pembunuhan berencana.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa saksi sekaligus adik korban melihat kakaknya tersungkur bersimbah darah setelah dibacok secara acak oleh tersangka.

    “Korban mengalami luka parah di beberapa bagian tubuhnya, termasuk jari tangan yang putus,” ujarnya.

  • Pria Pembacok Warga Jakbar Todongkan Senapan Saat Dibekuk Babinsa-Bhabin

    Pria Pembacok Warga Jakbar Todongkan Senapan Saat Dibekuk Babinsa-Bhabin

    Jakarta

    Polisi mengungkap momen penangkapan Sopian Faqih (36) yang mengamuk hingga membacok pria berinisial F secara membabi-buta sampai tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Sopian sempat menodongkan senapan angin ke arah petugas.

    “Pelaku sempat melawan petugas, bahkan sempat menodong anggota dengan senapan angin hingga anggota kami berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti,” kata Kapolsek Kalideres Kompol Arnold Julius Simanjuntak dalam keterangannya, Kamis (13/3/2024).

    Arnold menyebutkan adik korban sempat membantu kakaknya setelah dibacok pelaku Sopian. Namun lagi-lagi Sopian melakukan penyerangan.

    “Melihat kakaknya tersungkur bersimbah darah, adik korban mencoba menolong, namun juga dikejar oleh pelaku,” tuturnya.

    Saat ini Sopian Faqih sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polsek Kalideres. Sopian dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan/atau Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

    Diduga Dipicu Perselingkuhan

    Peristiwa terjadi pada Rabu (12/2), pukul 19.30 WIB, di Jalan Prepedan Dalam, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat. Polisi mengungkap pembacokan tersebut diduga dipicu asmara perselingkuhan.

    “Keterangan pelaku, berawal dari chat mesra istri pelaku dengan korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (13/2).

    Pelaku sempat memancing korban menggunakan akun WhatsApp milik istrinya. Pelaku mengaku perselingkuhan antara istrinya dan korban sudah berulang kali terjadi.

    “Lalu, sebelum kejadian, pelaku mencoba memancing korban dengan menggunakan WA istrinya. Lalu pelaku emosional karena kejadian sudah berulang kali kalau istri pelaku selingkuh dan diakui oleh istri pelaku,” ujarnya.

    Saat hari kejadian, pada Rabu (12/2) malam, korban mendatangi pelaku di tukang pecel lele mencoba mengklarifikasi persoalan yang ada. Pelaku sudah kadung emosional, lalu secara membabi-buta membacok korban.

    “Karena pelaku sudah sangat emosional melihat korban dari jauh segera pelaku berlari sambil menenteng sebuah golok dan korban menghindar, lalu jatuh. Pada saat korban jatuh, pelaku langsung membabi-buta membacok korban secara acak dan pelaku meninggalkan korban begitu saja,” jelasnya.

    Korban sempat dilarikan ke klinik setelah dibacok pelaku. Namun nahas, korban dinyatakan meninggal dunia.

    Sopian dibekuk anggota TNI-Polri yang merespons laporan warga Jalan Prepedan Dalam RT 07 RW 07, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

    “Aksi heroik dilakukan oleh Koptu Jamaludin, Babinsa Koramil 06/KD, bersama Aiptu Hermanto Bhabinkamtibmas Kelurahan Kamal, saat mengamankan pelaku pembacokan,” demikian keterangan Penerangan Kodim 0503/Jakarta Barat, Kamis (13/2).

    Dalam foto yang diunggah, terlihat anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas berhadapan langsung dengan Sopian yang telah menyerang korban. Dalam peristiwa tersebut, Sopian membawa sebilah golok dan senapan angin. Namun Sopian akhirnya dapat dilumpuhkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

    “Kami bergerak cepat untuk memastikan keamanan masyarakat di lokasi kejadian dan menyerahkan pelaku ke pihak yang berwenang,” kata Koptu Jamaludin.

    (wnv/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Keluarga Bocah Korban Peluru Nyasar di Cengkareng Was-was Tidur di Rumah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Februari 2025

    Keluarga Bocah Korban Peluru Nyasar di Cengkareng Was-was Tidur di Rumah Megapolitan 13 Februari 2025

    Keluarga Bocah Korban Peluru Nyasar di Cengkareng Was-was Tidur di Rumah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Elmanto (45), ayah M (5), bocah yang terkena
    peluru nyasar
    di rumahnya di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, mengaku was-was untuk tidur di rumah pasca-insiden yang menimpa anaknya. 
    “Takutnya, kita orangtua kan khawatir kalau ada yang berikutnya,” kata Elmanto saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/2/2025).
    Akan tetapi, Elmanto dan keluarganya tak punya banyak pilihan. Sementara, dia hanya menggeser tempat tidur di kamar tempat anaknya terkena peluru nyasar. 
    M juga dipindahkan sementara ke kamar tidur yang lain.
    “Paling anak saya aja sih sementara jangan di posisi itu, itu doang sih sementara,” ujarnya. 
    Elmanto mengatakan, anaknya belum bisa berjalan normal akibat insiden peluru nyasar tersebut. M mendapat tiga jahitan di rumah sakit selepas lututnya robek dikoyak peluru berukuran sekitar dua sentimeter itu.
    “Harus nyeret kaki gitu, pincang. Soalnya kan diperban juga,” kata Elmanto.
    Elmanto memastikan, proyektil yang sempat mengenai lutut anaknya tak bersarang di kaki M sehingga tidak merusak tulang lutut.
    “Namanya luka bisa jadi ada infeksi. Udah ada obatnya, tiga hari kontrol lagi,” tambah dia.
    Elmanto pun berharap polisi dapat segera menangkap pelaku penembakan yang menyebabkan anaknya terluka.
    Sebelumnya, seorang bocah berusia lima tahun berinisial M mengalami luka akibat peluru nyasar saat sedang tidur di rumahnya yang juga berfungsi sebagai bengkel sepeda.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa (11/2/2025) sekitar pukul 22.15 WIB di Cengkareng, Jakarta Barat.
    Ibunda M, berinisial J (41), dan ayahnya, E (45), awalnya tertidur lelap sebelum terbangun mendengar suara yang mirip dengan benda jatuh.
    Tak lama setelah itu, M yang terlelap tiba-tiba menangis.
    “Pada saat dibuka selimutnya, korban (M) sudah banyak keluar darah,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, pada Kamis (13/2/2025).
    J dan E kemudian membawa M ke Rumah Sakit Hermina pada Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.
    Menurut dokter, M mengalami luka pada bagian paha sebelah kiri di atas lutut akibat tembakan tersebut.
    Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polsek Cengkareng dengan sepengetahuan ketua RT setempat.
    Setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara, mereka menemukan bahwa plafon rumah korban mengalami bolong dan menemukan sebuah proyektil peluru.
    “(Barang bukti proyektil) sudah diamankan oleh anggota Polsek Cengkareng,” tambah Ade.
    Saat ini, kasus peluru nyasar ini sedang ditangani oleh Polsek Cengkareng.
    Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, namun hingga saat ini, belum ada seorang pun yang ditetapkan sebagai tersangka. Kasus ini masih diselidiki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keluarga Bocah Korban Peluru Nyasar di Cengkareng Was-was Tidur di Rumah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Februari 2025

    Ayah Korban Peluru Nyasar di Cengkareng Minta Pelaku Ditangkap, Jangan Ada Korban Lagi Megapolitan 13 Februari 2025

    Ayah Korban Peluru Nyasar di Cengkareng Minta Pelaku Ditangkap, Jangan Ada Korban Lagi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Elmanto (45), ayah M (5), bocah yang terkena
    peluru nyasar
    di rumahnya di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, berharap polisi segera menemukan pelaku yang menyebabkan anaknya terluka. 
    Elmanto takut insiden peluru nyasar ini akan terulang di lingkungan tempat tinggalnya.
    “Apakah harus nunggu sampai korban berikutnya atau benar-benar yang lebih parah? (Saya) pengin diusut tuntas aja,” kata Elmanto, Kamis (13/2/2025).
    Elmanto mengatakan, anaknya belum bisa berjalan normal hingga saat ini. M mendapat tiga jahitan di rumah sakit selepas lututnya robek dikoyak peluru berukuran sekitar dua sentimeter itu.
    “Harus nyeret kaki gitu, pincang. Soalnya kan diperban juga,” kata Elmanto.
    Elmanto memastikan, proyektil yang sempat mengenai lutut anaknya tak bersarang di kaki M sehingga tidak merusak tulang lutut.
    “Namanya luka bisa jadi ada infeksi. Udah ada obatnya, tiga hari kontrol lagi,” tambah dia. 
    Elmanto pun kini merasa was-was untuk tidur di rumahnya sendiri.
    “Syukurnya cuma kaki. Tapi bagi saya, itu lumayan. Takutnya kita orangtua kan, khawatir kalau ada yang berikutnya,” tambah dia.
    Terpisah, pihak kepolisian sedang menyelidiki pemilik peluru nyasar tersebut. Pihak Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri juga sudah mengamankan peluru itu. 
    “Kami sudah mengamankan proyektil peluru dan saat ini sedang dilakukan uji balistik di Labfor Bareskrim Polri untuk mengetahui darimana asal peluru tersebut,” kata Plt Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat Iptu Muri, Kamis (13/2/2025).
    Sebelumnya, seorang bocah berusia lima tahun berinisial M mengalami luka akibat peluru nyasar saat sedang tidur di rumahnya yang juga berfungsi sebagai bengkel sepeda.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa (11/2/2025) sekitar pukul 22.15 WIB di Cengkareng, Jakarta Barat.
    Ibunda M, berinisial J (41), dan ayahnya, E (45), awalnya tertidur lelap sebelum terbangun mendengar suara yang mirip dengan benda jatuh.
    Tak lama setelah itu, M yang terlelap tiba-tiba menangis.
    “Pada saat dibuka selimutnya, korban (M) sudah banyak keluar darah,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, pada Kamis (13/2/2025).
    J dan E kemudian membawa M ke Rumah Sakit Hermina pada Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.
    Menurut dokter, M mengalami luka pada bagian paha sebelah kiri di atas lutut akibat tembakan tersebut.
    Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polsek Cengkareng dengan sepengetahuan ketua RT setempat.
    Setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara, mereka menemukan bahwa plafon rumah korban mengalami bolong dan menemukan sebuah proyektil peluru.
    “(Barang bukti proyektil) sudah diamankan oleh anggota Polsek Cengkareng,” tambah Ade.
    Saat ini, kasus peluru nyasar ini sedang ditangani oleh Polsek Cengkareng.
    Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, namun hingga saat ini, belum ada seorang pun yang ditetapkan sebagai tersangka. Kasus ini masih diselidiki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kondisi Terkini Bocah di Cengkareng yang Terkena Peluru Nyasar Saat Tidur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Februari 2025

    Kondisi Terkini Bocah di Cengkareng yang Terkena Peluru Nyasar Saat Tidur Megapolitan 13 Februari 2025

    Kondisi Terkini Bocah di Cengkareng yang Terkena Peluru Nyasar Saat Tidur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – M (5), bocah yang terkena
    peluru nyasar
    di rumahnya di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Selasa (11/2/2025) malam belum bisa berjalan normal hingga saat ini. 
    Ayah M, Elmanto (45) mengatakan, sang anak mendapat tiga jahitan di rumah sakit selepas lututnya robek dikoyak peluru berukuran sekitar dua sentimeter itu.
    “Harus nyeret kaki gitu, pincang. Soalnya kan diperban juga,” kata Elmanto, Kamis (13/2/2025).
    Selain dijahit, di rumah sakit, M juga disuntik tetanus dan dirontgen.
    Elmanto memastikan, proyektil yang sempat mengenai lutut anaknya tak bersarang di kaki M sehingga tidak merusak tulang lutut.
    “Namanya luka bisa jadi ada infeksi. Udah ada obatnya, tiga hari kontrol lagi,” tambah dia.
    Elmanto pun menyayangkan terjadinya insiden tersebut. Ia kini merasa was-was untuk tidur di rumahnya sendiri.
    “Syukurnya cuma kaki. Tapi bagi saya, itu lumayan. Takutnya kita orangtua kan, khawatir kalau ada yang berikutnya,” tambah dia.
    Dia berharap polisi segera menangkap pelaku yang menyebabkan buah hatinya terluka.
    “Harapannya tersangkanya ketemu. Ini kena kaki, apakah harus nunggu sampai korban berikutnya atau benar-benar yang lebih parah?” tutup dia.
    Sebelumnya, seorang bocah berusia lima tahun berinisial M mengalami luka akibat peluru nyasar saat sedang tidur di rumahnya yang juga berfungsi sebagai bengkel sepeda.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa (11/2/2025) sekitar pukul 22.15 WIB di Cengkareng, Jakarta Barat.
    Ibunda M, berinisial J (41), dan ayahnya, E (45), awalnya tertidur lelap sebelum terbangun mendengar suara yang mirip dengan benda jatuh.
    Tak lama setelah itu, M yang terlelap tiba-tiba menangis.
    “Pada saat dibuka selimutnya, korban (M) sudah banyak keluar darah,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, pada Kamis (13/2/2025).
    J dan E kemudian membawa M ke Rumah Sakit Hermina pada Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.
    Menurut dokter, M mengalami luka pada bagian paha sebelah kiri di atas lutut akibat tembakan tersebut.
    Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polsek Cengkareng dengan sepengetahuan ketua RT setempat.
    Setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara, mereka menemukan bahwa plafon rumah korban mengalami bolong dan menemukan sebuah proyektil peluru.
    “(Barang bukti proyektil) sudah diamankan oleh anggota Polsek Cengkareng,” tambah Ade.
    Saat ini, kasus peluru nyasar ini sedang ditangani oleh Polsek Cengkareng.
    Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, namun hingga saat ini, belum ada seorang pun yang ditetapkan sebagai tersangka. Kasus ini masih diselidiki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Modus Wartawan Gadungan yang Ditangkap di Bekasi, Paparazi dan Peras Pasangan yang Check In di Hotel – Halaman all

    Modus Wartawan Gadungan yang Ditangkap di Bekasi, Paparazi dan Peras Pasangan yang Check In di Hotel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebelum ditangkap polisi di Bekasi, Jawa Barat, sebanyak enam wartawan gadungan punya modus untuk meraup pundi-pundi dari korbannya.

    Enam wartawan gadungan berinisial MS (40), FFH (63), DP (57), HPSS (52), MN (52), dan JP (40) ditangkap berdasar laporan di Polda Metro Jaya tertanggal 3 Februari 2025.

    Dilansir Wartakotalive.com, komplotan wartawan gadungan itu punya modus paparazi tamu hotel.

    Paparazi adalah istilah memfoto orang secara diam-diam.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan pihaknya menerima laporan korban terkait tindak pidana pemerasan.

    Pemerasan terjadi di kediaman orang tua korban di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025) sekira pukul 18.30 WIB.

    Awalnya, korban keluar dari sebuah hotel di Cempaka Putih, Jakarta Selatan bersama seorang wanita.

    “Modus operandi, yakni para pelaku mengaku sebagai wartawan dan mengikuti korban sampai ke depan rumah korban dan mengancam akan memviralkan korban dengan alasan pelanggaran undang-undang,” kata Ade Ary, dalam keterangannya, Rabu (12/2/2025), dilansir Warta Kota.

    Saat korban keluar dari parkiran hotel, ada dua mobil lain yang menyalip mobilnya.

    Kala itu, korban tak menaruh curiga.

    Kemudian, ketika menurunkan sang wanita di sebuah restoran cepat saji yang lokasinya tak jauh dari hotel, korban melihat mobil yang menyalipnya tadi ikut berhenti.

    “Namun pada saat itu korban tetap tidak merasa curiga, dan korban melanjutkan kembali perjalanan. Sekitar pukul 18.30 WIB, korban tiba di rumah orang tua korban,” terang Ade.

    Saat korban sedang memarkirkan mobil, ia tiba-tiba didatangi seorang wanita yang memakai kemeja putih, jaket warna hitam, dan menggunakan masker.

    “Dan pada saat itu wanita tersebut berkata kepada korban ‘Bisa ikut kami keluar sebentar’ dan korban menjawab ‘Ada apa nih?” tuturnya.

    Setelah korban memberikan jawabannya, tujuh orang pria datang dan mengancam akan memviralkan kejadian di hotel apabila SA tidak menyerahkan sejumlah uang.

    Para wartawan gadungan ini, lalu meminta korban ke sebuah warung untuk memulai aksi pemerasannya.

    Mereka menunjukkan bukti foto mobil SA di area parkiran hotel.

    “Dan selanjutnya salah satu pelaku tersebut berkata ‘Ini kami dari media, mau diramaikan di rumah sekarang atau ada kebijaksanaan?’ dan korban jawab ‘kebijaksanaan apa?’.”

    “Saat itu korban melihat ada seorang laki-laki menghampiri ketujuh laki-laki tersebut dan berbisik ke salah satu laki-laki tersebut, dan setelah itu salah satu laki-laki tersebut berkata ‘Kami sudah mengantongi identitas abang, abang kan jaksa’ dan korban jawab ‘bukan’ dan dijawab laki-laki tersebut ‘jangan bohonglah sama kami’,” sambung Ade Ary.

    Pelaku pun meminta uang kepada korban dengan mengatakan, “Kami 30 media hari ini biasanya per media Rp30 juta.”

    Korban kemudian menjawab, “Tidak ada. Kalau mau Rp3 juta.”

    Para pelaku pun memberikan respons, “Oh tidak bisa. Ini sama saja ngeledek kita”.

    Ketika para pelaku menelepon rekan-rekannya untuk menggeruduk rumah orang tuanya, korban pun panik.

    Akhirnya, para pelaku berdiskusi dan sepakat dengan nominal Rp10 juta dan sisanya menyusul.

    Polisi yang memperoleh laporan pemerasan itu, lantas melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap para pelaku di berbagai wilayah di kota/kabupaten Bekasi.

    “Dan dalam keadaan panik korban memperlihatkan handphone korban yang pada saat itu korban menunjukkan saldo pada tabungan korban sebesar Rp10.300.000.”

    “Pada saat itu salah satu dari ketujuh laki laki tersebut berkata ‘Oh tidak bisa’ dan korban jawab ‘adanya segitu’,” lanjut Ade.

    Para pelaku akhirnya berdiskusi, kemudian sepakat dengan nominal Rp10 juta, sedangkan sisanya menyusul.

    “Setelah itu mereka berdiskusi, selanjutnya salah satu laki-laki tersebut berkata kepada korban ‘Ya sudah Rp10 juta sekarang dan sisanya Rp20 juta 3 minggu lagi’,” ucap Ade.

    Korban lalu meminta nomor rekening pelaku dan mengirimkan uang ke rekening yang dituju melalui m-banking.

    Setelah ditransfer, para pelaku pergi dan korban menuju ke rumah orang tuanya.

    Polisi yang mendapatkan laporan pemerasan itu melakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil menangkap para pelaku.

    “Pada hari Jumat, tanggal 7 Februari 2025 sekira jam 23.00 WIB, tim berhasil mengamankan 1 pelaku inisial MS.” 

    “Kemudian tim melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan 5 pelaku lainnya,” tutur Ade Ary.

    Selanjutnya, para pelaku dibawa ke Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan ditetapkan sebagai tersangka.

    “Iya betul (sudah jadi tersangka),” ujar Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol I Kadek Dwi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Bekerja bak Paparazi, 6 Wartawan Gadungan Memeras Warga Puluhan Juta Rupiah, Kini Jadi Tersangka.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Deni)(WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)

  • Titik-titik Operasi Tim Pemecah Kemacetan di Jakarta, Cawang Sampai Bundaran HI – Halaman all

    Titik-titik Operasi Tim Pemecah Kemacetan di Jakarta, Cawang Sampai Bundaran HI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya mengerahkan 90 personel Ditlantas, dibantu personel Sabhara dan Brimob, ke sejumlah titik operasi.

    Mereka merupakan tim pemecah kemacetan yang baru dibentuk oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menuturkan bahwa kegiatan ini berlangsung dalam dua sesi, yakni pukul 06.00-08.30 WIB dan 16.00-22.00 WIB.

    Menurutnya, operasi tim pemecah kemacetan ini fokus pada persimpangan dan jalur-jalur padat kendaraan.

    Ade berujar bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi kepolisian dalam mengatasi kepadatan lalu lintas, terutama saat jam sibuk dan akhir pekan.

    “Kami telah menempatkan 90 personel di beberapa titik rawan macet, bersama dengan tim Sabhara dan Brimob. Selain itu, 45 unit motor dinas juga dikerahkan agar petugas dapat lebih cepat mengatur arus lalu lintas,” ujarnya, dikutip Kamis (13/2/2025).

    Tim ini tidak hanya bertugas mengurai kemacetan, tetapi juga memastikan keamanan di sekitar lokasi padat kendaraan.

    Untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, di masing-masing titik ada 10 personel yang ditugaskan sesuai kebutuhan, dan kegiatan dilakukan secara stasioner.

    Selanjutnya, petugas akan mengatur siklus lampu lalu lintas secara manual.

    Jalur dengan antrean kendaraan lebih panjang akan mendapatkan prioritas lebih lama dibanding jalur yang lebih lengang.

    “Jika antrean di satu jalur mencapai satu kilometer, sementara jalur lain hanya 100 meter, maka jalur yang lebih panjang akan kami dahulukan dua kali lipat,” tambahnya.

    Selain itu, pengeras suara (TOA) akan digunakan untuk memberikan informasi langsung kepada pengendara, sehingga mereka lebih cepat memahami situasi di lapangan dan dapat menyesuaikan perjalanan.

    Kapolda Metro Jaya menargetkan strategi ini dapat diterapkan dalam beberapa hari ke depan.

    “Besok pagi kami akan lakukan koordinasi, dan tim sudah bisa turun ke lapangan,” pungkasnya.

    Dengan langkah ini, diharapkan kemacetan di Jakarta dapat lebih cepat diatasi, penggunaan bahan bakar lebih efisien, dan polusi udara berkurang.

    Berikut sejumlah titik operasi tim pemecah kemacetan:

    Pos Pagi:

    Cawang (Offramp Bukopin) – Memprioritaskan arus kendaraan dari tol dalam kota ke arah barat.
    TL Pancoran (Ende 4) – Mengatur kendaraan dari arah timur menuju TL Kuningan.
    Tegal Parang (Offramp Tegal Parang) – Menerapkan sistem buka-tutup kendaraan dari tol ke jalan arteri.
    TL Kuningan (Ende 3) – Menarik arus kendaraan dari Tegal Parang menuju Semanggi dan Rasuna Said.
    Offramp Semanggi – Mengelola lalu lintas dari tol dan arteri ke TL Kuningan dan Semanggi.
    Pos Sore:

    Mangkuluhur Artotel – Mengatur arus kendaraan dari Slipi dan Sudirman menuju Cawang.
    TL Slipi & TL Tomang – Rekayasa lalu lintas kendaraan dari arah Semanggi dan Harmoni.
    Turunan Layang Antasari – Mengontrol arus kendaraan menuju Ragunan dan Cilandak.
    Bundaran Senayan & Bundaran HI – Mengurai kepadatan di sekitar kawasan bisnis dan perkantoran.