Tag: Kombes Ade Ary Syam Indradi

  • Sepeda motor ojek “online” dirampas oleh penumpangnya di Jaktim

    Sepeda motor ojek “online” dirampas oleh penumpangnya di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pengemudi ojek daring (online) berinisial K mengalami nasib nahas usai sepeda motornya dirampas oleh penumpangnya di Jalan Masjid Baitul Latif, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (24/3).

    “Awal kejadian pelaku ingin memesan jasa ojek online, tetapi tidak dengan aplikasi dan ingin di antar ke arah Cipinang dengan harga tarif normal aplikasi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Kemudian, korban menyetujui hal tersebut dan mengantarkan pelaku untuk menuju ke alamat tujuan.

    “Saat dalam perjalanan tiba-tiba hujan turun dan keduanya berteduh untuk memakai jas hujan,” kata Ade Ary.

    Pada saat korban memakai jas hujan, pelaku mengambil kesempatan dengan merampas motor korban.

    “Dengan keadaan kunci motor menyantol di motor, pelaku pun langsung mengambil kesempatan untuk merampas motor korban dan langsung dibawa kabur,” kata Ade Ary.

    Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian satu unit sepeda motor merek Nmax tahun 2024 berwarna hitam dengan Nomor Polisi B 3275 POE, seharga Rp32,7 juta.

    “Kasus ini sedang ditangani oleh Polres Metro Jakarta Timur,” ucap Ade Ary.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Driver Ojol di Bekasi Dibunuh Teman SD Pakai Kayu, Tersangka Peragakan 18 Adegan saat Rekonstruksi – Halaman all

    Driver Ojol di Bekasi Dibunuh Teman SD Pakai Kayu, Tersangka Peragakan 18 Adegan saat Rekonstruksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan driver ojek online (ojol) berinisial MAW (39) di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/3/2025).

    MAW dibunuh teman sekolahnya, Herdi Jatnika (43).  Jasad korban ditemukan dalam kondisi terbungkus kasur pada Senin (3/3/2025) lalu.

    Panit 4 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Iptu Muhammad Rizky Novrianto, mengatakan sejumlah fakta baru ditemukan saat rekonstruksi, salah satunya korban dibunuh menggunakan sebatang kayu.

    “Kami menemukan fakta-fakta baru terhadap pelaku. Pada adegan keenam, pelaku menggunakan sebatang kayu memukul sebanyak tujuh kali, yang di mana terbagi di atas kepala sebanyak enam kali dan di daerah pinggang sebanyak sekali,” paparnya, Jumat (28/3/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Tersangka menyembunyikan pembunuhan dengan membersihkan darah di lantai dan meletakkan jasad di dapur.

    “Setelah itu tersangka meninggalkan rumah dan membawa sepeda motor, tas, dan HP,” sambungnya.

    Sebanyak 18 adegan diperagakan tersangka di kamar kos korban.

    Rekonstruksi dilakukan mulai tersangka meminta izin untuk menginap di kos korban hingga kabur membawa motor.

    Cara tersangka menghilangkan barang bukti berupa tas dan handphone juga diperagakan.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan pelaku merupakan teman SD korban dan meminta izin menginap di rumah korban pada Senin (17/2/2025).

    “Karena lokasi tempat kerja pelaku sebagai sekuriti di sebuah mal itu dekat dengan rumah korban,” paparnya, Kamis (6/3/2025), dikutip dari WartaKotalive.com.

    Pada Jumat (27/2/2025) dini hari, pelaku gelap mata melihat handphone serta sepeda motor korban.

    HJ kemudian mengambil balok dan memukul kepala korban hingga tewas.

    “Hingga mengeluarkan darah dan selanjutnya pelaku memukul satu kali pada bagian kanan perut korban ya, setelah kepala kemudian perut bagian kanan,” imbuhnya.

    HJ menyembunyikan jasad dengan menutupnya menggunakan tikar dan kasur serta diletakkan di belakang rumah.

    “Kemudian pergi meninggalkan lokasi untuk pulang ke tempat tinggal pelaku di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi,” sambungnya.

    Di tengah perjalanan, pelaku membuang ponsel serta tas korban untuk menghilangkan barang bukti sedangkan sepeda motor dibawa ke rumah.

    Akibat perbuatannya, HJ dapat dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan atau Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Rekonstruksi Driver Ojol Dibunuh Teman SD Ungkap Fakta Baru, Pelaku Bersihkan Ceceran Darah Korban

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Ramadhan LQ)

  • Rekonstruksi Driver Ojol Dibunuh Teman SD Ungkap Fakta Baru, Pelaku Bersihkan Ceceran Darah Korban

    Rekonstruksi Driver Ojol Dibunuh Teman SD Ungkap Fakta Baru, Pelaku Bersihkan Ceceran Darah Korban

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Sejumlah fakta baru terungkap dalam rekonstruksi kasus pembunuhan driver ojol berinisial MAW (39) yang jasadnya ditemukan terbungkus tikar.

    MAW tewas dibunuh oleh pria bernama Herdi Jatnika (43) di Jalan Nusa Penida 3, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

    Panit 4 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Iptu Muhammad Rizky Novrianto mengatakan, tersangka membunuh korban menggunakan sebatang kayu.

    “Kami menemukan fakta-fakta baru terhadap pelaku. Pada adegan keenam, pelaku menggunakan sebatang kayu memukul sebanyak tujuh kali, yang di mana terbagi di atas kepala sebanyak enam kali dan di daerah pinggang sebanyak sekali,” kata Rizky, Jumat (28/3/2025).

    Seusai menghabisi nyawa MAW, tersangka Herdi membersihkan darah korban yang berceceran di lantai. Selanjutnya, jasad korban dipindahkan ke dapur dan ditutupi tikar.

    “Setelah itu tersangka meninggalkan rumah dan membawa sepeda motor, tas, dan HP,” ungkap Rizky.

    Dalam rekonstruksi yang digelar di Polda Metro Jaya, Kamis (27/3/2025), tersangka Herdi memeragakan 18 adegan.

    Reka adegan meliputi saat tersangka menghubungi MAW untuk menumpang tinggal hingga detik-detik eksekusi dan mengambil motor korban.

    Momen tersangka mencoba menghilangkan barang bukti dengan membuang tas dan HP korban juga diperagakan dalam rekonstruksi.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pelaku mulanya meminta izin untuk menginap di rumah korban selama beberapa hari sejak 17 Februari 2025.

    “Karena lokasi tempat kerja pelaku sebagai sekuriti di sebuah mall itu dekat dengan rumah korban,” kata Ade Ary, Kamis (6/3/2025).

    Niat jahat pelaku muncul ketika melihat korban tertidur beralaskan tikar di ruang tamu pada Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

    Ketika itu pelaku berencana untuk mengambil motor, handphone (HP), dan uang milik korban. 

    Di saat yang bersamaan, pelaku melihat balok kayu yang terletak di dekat dapur dan langsung mengambilnya untuk menganiaya korban hingga tewas.

    “Pelaku menggunakan sebatang kayu tersebut memukul kepala korban bagian kanan bertubi-tubi sebanyak enam kali hingga mengeluarkan darah. Selanjutnya pelaku memukul satu kali pada bagian kanan perut korbannya,” ungkap Ade Ary.

    Setelah memastikan MAW meningggal dunia, pelaku memindahkan korban yang sudah dibungkus tikar dan kasur ke bagian belakang rumah.

    “Jadi waktu penangkapannya kurang dari 24 jam. Penyidik gabungan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya berhasil mengamankan pelaku inisial HJ, lahir tahun 1982, tinggal di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi,” ujar Kabid Humas.
      
     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sebelum Habisi Nyawa Driver Ojol di Bekasi, Pelaku Masih Sempat Ngobrol Bareng Korban

    Sebelum Habisi Nyawa Driver Ojol di Bekasi, Pelaku Masih Sempat Ngobrol Bareng Korban

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Herdi Jatnika (43), tersangka pembunuhan terhadap driver ojek online (ojol) berinisial MAW di Bekasi, sempat mengobrol dengan korban.

    Fakta itu terungkap saat Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya rekonstruksi kasus pembunuhan ini.

    Momen Herdi dan MAW mengobrol terlihat ketika adegan nomor 3A. Herdi terbangun dari tidurnya saat mengetahui korban sudah pulang.

    “Adegan 3A sekitar pukul 23.00, tersangka terbangun karena korban pulang dan sempat mengobrol,” kata penyidik yang membacakan susunan reka adegan.

    Pada adegan selanjutnya, tersangka dan korban tidur bersebelahan dengan beralaskan tikar. Tak lama, timbul niat dari tersangka untuk menghabisi nyawa korban.

    Adapun tersangka dan korban sudah berteman sejak keduanya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

    Dalam rekonstruksi yang digelar di Polda Metro Jaya, Kamis (27/3/2025), tersangka Herdi memeragakan 18 adegan.

    Reka adegan meliputi saat tersangka menghubungi MAW untuk menumpang tinggal hingga detik-detik eksekusi dan mengambil motor korban.

    Momen tersangka mencoba menghilangkan barang bukti dengan membuang tas dan HP korban juga diperagakan dalam rekonstruksi.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pelaku mulanya meminta izin untuk menginap di rumah korban selama beberapa hari sejak 17 Februari 2025.

    “Karena lokasi tempat kerja pelaku sebagai sekuriti di sebuah mall itu dekat dengan rumah korban,” kata Ade Ary, Kamis (6/3/2025).

    Niat jahat pelaku muncul ketika melihat korban tertidur beralaskan tikar di ruang tamu pada Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

    Ketika itu pelaku berencana untuk mengambil motor, handphone (HP), dan uang milik korban. 

    Di saat yang bersamaan, pelaku melihat balok kayu yang terletak di dekat dapur dan langsung mengambilnya untuk menganiaya korban hingga tewas.

    “Pelaku menggunakan sebatang kayu tersebut memukul kepala korban bagian kanan bertubi-tubi sebanyak enam kali hingga mengeluarkan darah. Selanjutnya pelaku memukul satu kali pada bagian kanan perut korban ya,” ungkap Ade Ary.

    Setelah memastikan MAW meningggal dunia, pelaku memindahkan korban yang sudah dibungkus tikar dan kasur ke bagian belakang rumah.

    “Jadi waktu penangkapannya kurang dari 24 jam. Penyidik gabungan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya berhasil mengamankan pelaku inisial HJ, lahir tahun 1982, tinggal di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi,” ujar Kabid Humas.
      

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Rekonstruksi Driver Ojol Dibunuh Teman SD Ungkap Fakta Baru, Pelaku Bersihkan Ceceran Darah Korban

    Rekonstruksi Driver Ojol Tewas Dihabisi Teman SD di Bekasi, Pelaku Peragakan 18 Adegan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan driver ojek online (ojol) berinisial MAW (39) yang jasadnya ditemukan terbungkus tikar.

    Peristiwa pembunuhan itu terjadi di rumah korban di Jalan Nusa Penida 3, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

    Tersangka dalam kasus ini adalah pria bernama Herdi Jatnika (43), petugas sekuriti di salah satu mall di Bekasi sekaligus teman SD korban.

    Dalam rekonstruksi yang digelar di Polda Metro Jaya, Kamis (27/3/2025), tersangka Herdi memeragakan 18 adegan.

    Reka adegan meliputi saat tersangka menghubungi MAW untuk menumpang tinggal hingga detik-detik eksekusi dan mengambil motor korban.

    Momen tersangka mencoba menghilangkan barang bukti dengan membuang tas dan HP korban juga diperagakan dalam rekonstruksi.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pelaku mulanya meminta izin untuk menginap di rumah korban selama beberapa hari sejak 17 Februari 2025.

    “Karena lokasi tempat kerja pelaku sebagai sekuriti di sebuah mall itu dekat dengan rumah korban,” kata Ade Ary, Kamis (6/3/2025).

    Niat jahat pelaku muncul ketika melihat korban tertidur beralaskan tikar di ruang tamu pada Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

    Ketika itu pelaku berencana untuk mengambil motor, handphone (HP), dan uang milik korban. 

    Di saat yang bersamaan, pelaku melihat balok kayu yang terletak di dekat dapur dan langsung mengambilnya untuk menganiaya korban hingga tewas.

    “Pelaku menggunakan sebatang kayu tersebut memukul kepala korban bagian kanan bertubi-tubi sebanyak enam kali hingga mengeluarkan darah. Selanjutnya pelaku memukul satu kali pada bagian kanan perut korban ya,” ungkap Ade Ary.

    Setelah memastikan MAW meningggal dunia, pelaku memindahkan korban yang sudah dibungkus tikar dan kasur ke bagian belakang rumah.

    “Jadi waktu penangkapannya kurang dari 24 jam. Penyidik gabungan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya berhasil mengamankan pelaku inisial HJ, lahir tahun 1982, tinggal di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi,” ujar Kabid Humas.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Modus Selebgram RAW Yakinkan Korban Arisan Bodong, Ngaku Punya Toko Berlian dan Bergaya Hedon

    Modus Selebgram RAW Yakinkan Korban Arisan Bodong, Ngaku Punya Toko Berlian dan Bergaya Hedon

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak duduk perkara penipuan arisan bodong yang diduga dilakukan selebgram berinisial RAW.

    Para korban telah melaporkan kasus arisan bodong tersebut ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan dan penggelapan.

    Tujuh perempuan telah tercatat sebagai korban, dengan nomor laporan LP/B/2085/III/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

    Satu diantara korban, Lisa Amelia (24) mengungkapkan tergiur tawaran selebgram RAW.

    Lisa mengenal RAW dari temannya. RAW menawarkan berbagai skema arisan yang terlihat menguntungkan antara lain arisan menurun, arisan biasa atau kocokan serta arisan bernilai investasi

    “Dia juga menawarkan investasi beneran karena dia punya toko berlian,” kata Lisa dikutip dari Kompas.com.

    Lisa dan korban penipuan lainnya tergiur gaya hidup hedon yang kerap dipamerkan RAW.

    Pasalnya, RAW kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosial, bepergian ke luar negeri dan memperlihatkan kepemilikian toko berlian.

    Hal itulah yang membuat RAW  tampak memiliki latar belakang yang meyakinkan. 

    “Keuntungan investasi bervariasi, ada yang tiga persen, ada yang lima persen. Saya percaya karena dia punya toko berlian dan terlihat sukses,” kata Lisa. 

    KLIK SELENGKAPNYA: Terkuak Sosok Pria Berbaju ASN yang Minta Jatah THR kepada Pedagang Pasar Indung Cibitung, Kabupaten Bekasi. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Beri Sorotan.

    Dalam praktiknya, RAW meminta para korban mentransfer uang ke berbagai rekening, termasuk rekening pribadinya, ibunya, suaminya, atau adminnya. 

    Namun, pada Oktober 2024, korban mulai menyadari ada kejanggalan ketika keuntungan yang dijanjikan tak lagi diberikan. 

    Kecurigaan semakin kuat pada Februari 2025, ketika RAW tiba-tiba menghilang dari media sosial. 

    “Tanggal 4 Februari 2025 itu Instagram dia hilang. Terus, orang-orang mulai bikin Instagram Story, ‘dicari orang hilang karena menipu,’” ungkap Lisa. 

    Total kerugian dari kasus ini diperkirakan mencapai hampir Rp 30 miliar. 

    “Totalnya ada sekitar 130 orang, dan jumlah ini masih bertambah. Total kerugian diperkirakan hampir Rp 30 miliar,” kata Lisa.

    Kini, para korban hanya bisa berharap agar pihak berwajib segera mengungkap kasus ini dan memberikan mereka keadilan. 

    Kompas.com telah berusaha menghubungi RAW untuk meminta klarifikasi, namun hingga kini yang bersangkutan belum memberikan tanggapan.

    Korban Minta Keadilan

    Para korban penipuan modus arisan bodong yang diduga dilakukan selebgram berinisial RAW meminta keadilan

    Lisa Amelia (24), pelapor sekaligus salah satu korban penipuan, berharap polisi segera mengusut kasus ini dan menangkap pelakunya.

    “Kita berharap kasus ini secepatnya naik sih, ditindak, pelaku cepat ditangkap, cepat ditemukan, dan harapannya semoga korban dapat keadilan,” kata Lisa kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).

    Sebelum membuat laporan polisi, Lisa dan beberapa korban lainnya sudah berupaya menghubungi RAW dan menemui keluarga selebgram tersebut.

    Selain itu, ia mengaku sudah melayangkan somasi kepada RAW sebelum akhirnya memutuskan untuk lapor polisi.

    “Sudah komunikasi ke rumahnya, sudah somasi, sudah chat WA, ketemu keluarganya, nggak ada tanggapan baik sih, lebih galak keluarganya,” ujar Lisa.

    “Sebenarnya kalau dia ada itikad baik mau ganti atau gimana, kita masih terima sebetulnya. Karena dianya kabur, jadi kita sulit juga berkomunikasinya,” imbuh dia.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari korban.

    Ia menjelaskan, para korban dan pelaku mulanya melakukan arisan dan memberikan uang setoran awal yang bervariasi.

    Arisan tersebut mulanya berjalan lancar. Namun, sejak Oktober 2024 RAW tidak memberikan hasil dari arisan itu kepada para korban.

    “Atas kejadian tersebut, korban merasa dirugikan dengan total Rp 1.834.150.000,” ungkap Ade Ary.

    Berdasarkan pengakuan korban, hingga saat ini RAW tidak menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan total kerugian tersebut.

    Adapun bukti yang dilampirkan korban saat membuat laporan polisi yaitu tangkapan layar percakapan WhatsApp dan bukti transfer. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Penganiaya Pedagang Roti di Depok Sempat Menginap di Kontrakan Korban
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Maret 2025

    Penganiaya Pedagang Roti di Depok Sempat Menginap di Kontrakan Korban Megapolitan 27 Maret 2025

    Penganiaya Pedagang Roti di Depok Sempat Menginap di Kontrakan Korban
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Penganiaya MD, pedagang roti di Pasar Kemiri, Kota Depok, sempat menginap di rumah kontrakan korban sebelum melakukan aksinya.
    “Pelaku datang kembali ke kontrakan korban dengan alasan akan menumpang tidur,” kata Kapolsek Pancoran Mas Kompol Samsono saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (27/3/2025).
    Berdasarkan keterangan sementara, pelaku ingin menumpang tidur dengan dalih istrinya sudah pulang kampung.
    “Saat itu korban mengizinkan untuk pelaku menginap dikontrakannya. Lalu karena sudah mengantuk, korban tidur terlebih dahulu,” ungkap Samsono.
    Namun, tiba-tiba saja pelaku menyerang korban menggunakan stik besi yang diketahui sudah dipersiapkan sebelumnya.
    “Tiba-tiba pelaku memukul kepala korban dengan menggunakan satu buah besi double stick yang telah disiapkan sebelumnya oleh pelaku,” terang Samsono.
    MD sempat mencoba melawan sebelum akhirnya berteriak minta tolong. Di saat itulah, pelaku kabur.
    “Korban dibawa ke klinik terdekat namun karena korban banyak luka di kepala, maka selanjutnya dirujuk ke RS Bhakti Yudha untuk mendapatkan pertolongan,” ujar dia.
    Saat ini polisi masih menyelidiki dan mengejar pelaku. Polisi juga belum bersedia mengungkap identitas pelakunya.
    Sejauh ini, pelaku menganiaya MD karena diduga karena permasalahan uang.
    Sebelumnya diberitakan, MD diduga dianiaya hingga mengalami luka di kepala.
    “Telah terjadi tindak pidana penganiayaan terhadap korban yang menyebabkan korban mengalami luka tusukan di bagian kepala sepuluh lubang,” kata Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).
    Informasi kali pertama usai pelapor mengetahui kakaknya sudah berada di klinik. Lalu, saat dicek, kondisi korban sudah terluka parah.
    “Memberitahukan bahwasanya abang sakit di klinik. Kemudian pelapor langsung datang ke klinik dan melihat abangnya sudah tergeletak penuh darah di bagian kepala,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Modus Selebgram RAW Yakinkan Korban Arisan Bodong, Ngaku Punya Toko Berlian dan Bergaya Hedon

    Duduk Perkara Penipuan Arisan Bodong Selebgram Hedon, Pamer Gaya Hidup Mewah Bikin Korban Tertarik

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak duduk perkara penipuan arisan bodong yang diduga dilakukan selebgram berinisial RAW.

    Para korban telah melaporkan kasus arisan bodong tersebut ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan dan penggelapan.

    Tujuh perempuan telah tercatat sebagai korban, dengan nomor laporan LP/B/2085/III/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

    Satu diantara korban, Lisa Amelia (24) mengungkapkan tergiur tawaran selebgram RAW.

    Lisa mengenal RAW dari temannya. RAW menawarkan berbagai skema arisan yang terlihat menguntungkan antara lain arisan menurun, arisan biasa atau kocokan serta arisan bernilai investasi

    “Dia juga menawarkan investasi beneran karena dia punya toko berlian,” kata Lisa dikutip dari Kompas.com.

    Lisa dan korban penipuan lainnya tergiur gaya hidup hedon yang kerap dipamerkan RAW.

    Pasalnya, RAW kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosial, bepergian ke luar negeri dan memperlihatkan kepemilikian toko berlian.

    Hal itulah yang membuat RAW  tampak memiliki latar belakang yang meyakinkan. 

    “Keuntungan investasi bervariasi, ada yang tiga persen, ada yang lima persen. Saya percaya karena dia punya toko berlian dan terlihat sukses,” kata Lisa. 

    KLIK SELENGKAPNYA: Terkuak Sosok Pria Berbaju ASN yang Minta Jatah THR kepada Pedagang Pasar Indung Cibitung, Kabupaten Bekasi. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Beri Sorotan.

    Dalam praktiknya, RAW meminta para korban mentransfer uang ke berbagai rekening, termasuk rekening pribadinya, ibunya, suaminya, atau adminnya. 

    Namun, pada Oktober 2024, korban mulai menyadari ada kejanggalan ketika keuntungan yang dijanjikan tak lagi diberikan. 

    Kecurigaan semakin kuat pada Februari 2025, ketika RAW tiba-tiba menghilang dari media sosial. 

    “Tanggal 4 Februari 2025 itu Instagram dia hilang. Terus, orang-orang mulai bikin Instagram Story, ‘dicari orang hilang karena menipu,’” ungkap Lisa. 

    Total kerugian dari kasus ini diperkirakan mencapai hampir Rp 30 miliar. 

    “Totalnya ada sekitar 130 orang, dan jumlah ini masih bertambah. Total kerugian diperkirakan hampir Rp 30 miliar,” kata Lisa.

    Kini, para korban hanya bisa berharap agar pihak berwajib segera mengungkap kasus ini dan memberikan mereka keadilan. 

    Kompas.com telah berusaha menghubungi RAW untuk meminta klarifikasi, namun hingga kini yang bersangkutan belum memberikan tanggapan.

    Korban Minta Keadilan

    Para korban penipuan modus arisan bodong yang diduga dilakukan selebgram berinisial RAW meminta keadilan

    Lisa Amelia (24), pelapor sekaligus salah satu korban penipuan, berharap polisi segera mengusut kasus ini dan menangkap pelakunya.

    “Kita berharap kasus ini secepatnya naik sih, ditindak, pelaku cepat ditangkap, cepat ditemukan, dan harapannya semoga korban dapat keadilan,” kata Lisa kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).

    Sebelum membuat laporan polisi, Lisa dan beberapa korban lainnya sudah berupaya menghubungi RAW dan menemui keluarga selebgram tersebut.

    Selain itu, ia mengaku sudah melayangkan somasi kepada RAW sebelum akhirnya memutuskan untuk lapor polisi.

    “Sudah komunikasi ke rumahnya, sudah somasi, sudah chat WA, ketemu keluarganya, nggak ada tanggapan baik sih, lebih galak keluarganya,” ujar Lisa.

    “Sebenarnya kalau dia ada itikad baik mau ganti atau gimana, kita masih terima sebetulnya. Karena dianya kabur, jadi kita sulit juga berkomunikasinya,” imbuh dia.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari korban.

    Ia menjelaskan, para korban dan pelaku mulanya melakukan arisan dan memberikan uang setoran awal yang bervariasi.

    Arisan tersebut mulanya berjalan lancar. Namun, sejak Oktober 2024 RAW tidak memberikan hasil dari arisan itu kepada para korban.

    “Atas kejadian tersebut, korban merasa dirugikan dengan total Rp 1.834.150.000,” ungkap Ade Ary.

    Berdasarkan pengakuan korban, hingga saat ini RAW tidak menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan total kerugian tersebut.

    Adapun bukti yang dilampirkan korban saat membuat laporan polisi yaitu tangkapan layar percakapan WhatsApp dan bukti transfer. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Korban Penipuan Arisan Bodong Selebgram RAW Tuntut Keadilan, Polisi Diminta Tangkap Pelaku

    Korban Penipuan Arisan Bodong Selebgram RAW Tuntut Keadilan, Polisi Diminta Tangkap Pelaku

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Para korban penipuan modus arisan bodong yang diduga dilakukan selebgram berinisial RAW meminta keadilan.

    Lisa Amelia (24), pelapor sekaligus salah satu korban penipuan, berharap polisi segera mengusut kasus ini dan menangkap pelakunya.

    “Kita berharap kasus ini secepatnya naik sih, ditindak, pelaku cepat ditangkap, cepat ditemukan, dan harapannya semoga korban dapat keadilan,” kata Lisa kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).

    Sebelum membuat laporan polisi, Lisa dan beberapa korban lainnya sudah berupaya menghubungi RAW dan menemui keluarga selebgram tersebut.

    Selain itu, ia mengaku sudah melayangkan somasi kepada RAW sebelum akhirnya memutuskan untuk lapor polisi.

    “Sudah komunikasi ke rumahnya, sudah somasi, sudah chat WA, ketemu keluarganya, nggak ada tanggapan baik sih, lebih galak keluarganya,” ujar Lisa.

    “Sebenarnya kalau dia ada itikad baik mau ganti atau gimana, kita masih terima sebetulnya. Karena dianya kabur, jadi kita sulit juga berkomunikasinya,” imbuh dia.

    Kasus pria yang mengaku anggota ormas meminta jatah THR kepada tukang cukur di Lebak Bulus diselesaikan secara kekeluargaan. Pria berbaju oranye itu sempat memerah meminta diberikan THR lebaran.

    Lisa mengungkapkan, RAW menjanjikan keuntungan 3-5 persen dari jumlah uang yang diinvestasikan korban.

    Menurut dia, para korban percaya dengan iming-iming tersebut karena melihat gaya hidup RAW lewat kontennya di media sosial Instagram.

    Bahkan, Lisa mengaku pernah langsung mentransfer Rp 300 juta ke rekening RAW.

    “Saya percaya karena dia punya toko berlian, dia di sosmed kelihatannya hedon, jalan-jalan ke luar negeri. Terus dia punya toko berlian ada dua, jadi saya percaya,” ungkap Lisa.

    Ia mengaku sudah curiga sejak Oktober 2024 ketika RAW tidak membayarkan keuntungan yang dijanjikan.

    Kecurigaan Lisa menguat ketika akun Instagram RAW tiba-tiba menghilang pada Februari 2025.

    “Setelah tahu di Februari tanggal 4 tahun 2025. Itu Instagram dia hilang, terus orang-orang pada huru hara bikin di Instagram Story. Saya lihat, ‘dicari orang hilang karena menipu’, saya juga kaget,” ujar Lisa.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari korban.

    Ia menjelaskan, para korban dan pelaku mulanya melakukan arisan dan memberikan uang setoran awal yang bervariasi.

    Arisan tersebut mulanya berjalan lancar.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Namun, sejak Oktober 2024 RAW tidak memberikan hasil dari arisan itu kepada para korban.

    “Atas kejadian tersebut, korban merasa dirugikan dengan total Rp 1.834.150.000,” ungkap Ade Ary.

    Berdasarkan pengakuan korban, hingga saat ini RAW tidak menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan total kerugian tersebut.

    Adapun bukti yang dilampirkan korban saat membuat laporan polisi yaitu tangkapan layar percakapan WhatsApp dan bukti transfer.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Gaya Hidup Mewah Selebgram RAW Ternyata Tipu Ratusan Orang Hingga Ratusan Miliar, Instagram Hilang – Halaman all

    Gaya Hidup Mewah Selebgram RAW Ternyata Tipu Ratusan Orang Hingga Ratusan Miliar, Instagram Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus penipuan modus arisan bodong yang dilakukan oleh selebgram berinisial RAW menggegerkan publik.

    Para korban yang terjebak dalam penipuan ini diperkirakan mencapai ratusan orang dengan total kerugian yang fantastis—mencapai ratusan miliar rupiah. 

    Salah satu korban, Lisa Amelia (24), mengungkapkan bahwa jumlah korban yang telah melapor masih terus bertambah.

    “Ada sekitar 130 orang yang sudah melapor, tapi jumlahnya terus bertambah karena ada yang belum melapor dengan berbagai alasan,” kata Lisa, Kamis (27/3/2025). 

    Ia menambahkan bahwa beberapa korban telah melaporkan kerugian mereka ke pihak kepolisian, dengan jumlah kerugian bervariasi, mulai dari Rp 1,8 miliar hingga belasan miliar.

    Modus operandi yang dijalankan oleh RAW sangat menggiurkan. 

    Selebgram ini menawarkan keuntungan investasi sebesar 3 hingga 5 persen bagi para korban yang menanamkan uang mereka dalam arisan. 

    Namun, setelah melihat gaya hidup mewah RAW yang sering tampil di Instagram, banyak orang akhirnya tergoda untuk berinvestasi.

    Lisa sendiri mengungkapkan bahwa dia mentransfer Rp 300 juta ke rekening RAW karena percaya dengan gaya hidup hedonis dan kesan kemewahan yang ditunjukkan lewat akun media sosialnya.

    “Saya percaya karena dia punya dua toko berlian dan sering jalan-jalan ke luar negeri. Di Instagram, dia kelihatan sangat mewah,” ungkap Lisa.

    Namun, kecurigaan mulai muncul pada Oktober 2024, ketika RAW tidak memberikan hasil sesuai yang dijanjikan. 

    Kecurigaan semakin menguat ketika akun Instagram RAW tiba-tiba menghilang pada Februari 2025.

    Banyak orang mulai menghubungi sesama korban dan menyebarkan informasi di Instagram Story, menyebutkan bahwa RAW menghilang dan dicari oleh banyak orang karena penipuan.

    “Kami semua terkejut. Tanggal 4 Februari 2025, Instagramnya hilang begitu saja, dan orang-orang mulai panik dan mencari-cari informasi tentang RAW,” lanjut Lisa.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kasus ini. 

    Para korban awalnya berpartisipasi dalam arisan dan memberikan sejumlah uang untuk setoran awal. Namun, sejak Oktober 2024, RAW tidak memberikan hasil yang dijanjikan. 

    Salah satu laporan mencatat kerugian sebesar Rp 1,8 miliar, sementara laporan lainnya mengungkapkan angka yang lebih tinggi.

    “Total kerugian yang dilaporkan korban saat ini mencapai Rp 1.834.150.000. Namun, diperkirakan kerugian keseluruhan lebih dari Rp 30 miliar,” ujar Kombes Ade Ary.

    Bukti yang diajukan oleh para korban berupa tangkapan layar percakapan WhatsApp dan bukti transfer uang. Sayangnya, hingga kini RAW tidak menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan uang yang telah ditipu dari para korban.

    Sementara itu, polisi terus melanjutkan penyelidikan dan pengejaran terhadap RAW, yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

    Dilaporkan ke Polisi 

    Selebgram berinisial RAW dilaporkan ke polisi terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan dengan modus arisan bodong.

    Setidaknya ada tujuh orang yang menjadi korban termasuk wanita bernama Lisa Amelia (24) sebagai pelapor dalam kasus ini.

    Laporan Lisa teregistrasi dengan nomor LP/B/2085/III/2025/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 24 Maret 2025.

    “Peristiwanya terjadi sekitar bulan Oktober 2024,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (27/3/2025).

    Ade Ary menjelaskan, para korban dan pelaku mulanya melakukan arisan dan memberikan uang setoran awal yang bervariasi.

    Arisan tersebut mulanya berjalan lancar. Namun, sejak Oktober 2024 RAW tidak memberikan hasil dari arisan itu kepada para korban.

    “Atas kejadian tersebut, korban merasa dirugikan dengan total Rp 1.834.150.000,” ungkap Ade Ary.

    Berdasarkan pengakuan korban, hingga saat ini RAW tidak menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan total kerugian tersebut.

    Adapun bukti yang dilampirkan korban saat membuat laporan polisi yaitu tangkapan layar percakapan WhatsApp dan bukti transfer.