Tag: Kombes Ade Ary Syam Indradi

  • Polisi Sudah Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Dugaan Aborsi Anak Nikita Mirzani

    Polisi Sudah Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Dugaan Aborsi Anak Nikita Mirzani

    Jakarta

    Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa lima saksi terkait kasus anak Nikita Mirzani. Kelima saksi ini terdiri dari tiga saksi Kementerian PPPA, satu orang dokter dan satu sekuriti apartemen.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi menjelaskan pemeriksaan terhadap para saksi dilakukan di tempat masing-masing. Hanya saksi sekuriti apartemen yang diperiksa di Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Jadi setelah berkoordinasi, dari Kementerian PPPA, dimintai keterangan di kantor Kementerian PPPA. Jadi dari penyidik jemput bola ke sana. Saksi lain juga sama, dokter juga tadi dari penyidik PPA juga ke dokter untuk minta keterangan. Kemudian dari sekuriti ada di atas lagi diperiksa,” kata Nurma kepada wartawan, Senin (16/11/2024).

    Nurma menyampaikan dari lima saksi, empat di antaranya merupakan yang diajukan dari terlapor VAB. Sementara satu saksi yakni sekuriti apartemen merupakan saksi yang diajukan pihak Nikita Mirzani.

    “Saksi, itu ajuan dari VA. Jadi kita memanggil sebagai saksi dari VA. Satu dari NM, yang sekuriti di salah satu apartemen,” terang Nurma.

    Sementara untuk VAB sendiri, Nurma menjelaskan akan dilakukan jadwal pemanggilan pemeriksaan. Begitu juga dengan LM yang merupakan anak dari Nikita Mirzani.

    “Jadwal (LM) ada di penyidik. Jika memang sudah dilayangkan surat atau sudah dipanggil, nanti kita update. (LM) masih, masih di rumah aman. Sampai saat ini masih di rumah aman,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan pemanggilan empat saksi ini berdasarkan pertimbangan penyidikan. Dia mengungkapkan upaya ini diharapkan dapat mempercepat penetapan tersangka.

    Kasus ini sendiri telah naik ke tahap penyidikan. Ade Ary menyebut penyidik meningkatkan status perkara setelah menemukan dugaan tindak pidana melalui gelar perkara.

    “Setelah dilakukan pendalaman, klarifikasi namanya klarifikasi pelapor, saksi-saksi, kemudian ada beberapa ahli, kemudian karena penyidikan harus berbasis ilmiah ya, menggunakan pendekatan berbagai ilmu, maka melibatkan beberapa ahli. Begitu juga para terlapor juga diambil keterangan. Setelah dikumpulkan, dilakukan gelar perkara, akhirnya penyidik menemukan adanya dugaan peristiwa pidana,” ujar Ade Ary, Jumat (25/10).

    Ade Ary mengatakan tahap penyidikan digunakan untuk menemukan siapa tersangka dari suatu dugaan tindak pidana. Dia menegaskan polisi akan mengusut tuntas kasus tersebut.

    “Apa itu tahap penyidikan? Tahap penyidikan adalah serangkaian kegiatan penyidik untuk mendalami atau membuat terang sebuah peristiwa guna menemukan siapa tersangkanya,” tuturnya.

    (idn/idn)

  • Pria yang lepaskan tembakan di Depok jadi tersangka

    Pria yang lepaskan tembakan di Depok jadi tersangka

    Jakarta (ANTARA) – Pria berinisial P yang melepaskan tembakan ke udara ketika bersitegang dengan pengemudi mobil lain di Jalan Bandung Blok M, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, telah ditetapkan sebagai tersangka.

    “Sudah tersangka, dikenakan Pasal 351 KUHP KUHP dengan penganiayaan biasa dan Undang-Undang Darurat (UUDrt) Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan dan penggunaan senjata tajam,” kata Kapolres Metro Depok, Kombes Polisi Arya Perdana saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Arya juga menjelaskan saat dibawa ke Polsek Cinere pada Sabtu (16/11) untuk diperiksa, tersangka berinisial P ternyata memiliki izin kepemilikan senjata api. Kemudian diperiksa terkait dengan pemukulannya dan alasan meletuskan senjata.

    Arya menambahkan tetapi kriteria untuk bela diri itu ada banyak. “Tidak bisa kita mengeluarkan sembarang senjata untuk tindakan-tindakan seperti itu. Hal ini yang masih didalami,” katanya.

    Kemudian terkait pelaku sempat mengaku anggota TNI, Arya menjelaskan pelaku hanya mengaku sebagai keluarga anggota TNI.

    “Sipil. Dia mengaku keluarganya TNI, kalau dari bahasanya itu setelah kita dalami lagi melalui telepon yang merekam kegiatan itu, mengaku keluarga TNI. Jadi bukan mengaku TNI,” katanya.

    Terkait izin kepemilikan senjata api, Arya menjelaskan, izin tersebut dikeluarkan oleh Polri asal memenuhi persyaratan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, kasus tersebut terjadi pada 2 Oktober 2024 dan dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 16 Oktober 2024.

    “Awal kejadian korban berinisial APSS mengendarai mobil berdua dengan kakaknya. Kemudian terjadi bersitegang antara korban dan pelaku karena kedua mobil yang dikendarai hampir senggolan,” katanya.

    Selanjutnya, korban menyangka hal itu sudah selesai dan korban menyelesaikan urusannya dengan klien di tempat yang tidak jauh dari tempat semula.

    “Sekitar 2 jam kemudian diduga pelaku sengaja mencari korban dan ketemu di jalan. Pelaku mengikuti dan menghadang mobil korban, menodongkan senjata api ke arah korban dan kakaknya, menonjok korban yang masih di dalam mobil,” katanya.

    Kemudian pelaku meletuskan senjata api satu kali ke udara/arah atas lalu kabur. Atas kejadian tersebut pelapor mengalami luka di sekitar mulut/bibir.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jelang Pilkada, Polda Metro Jaya periksa kondisi kesehatan personel

    Jelang Pilkada, Polda Metro Jaya periksa kondisi kesehatan personel

    Jakarta (ANTARA) – ​​​​​​Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokes) Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh kepada personel untuk memastikan kesiapan fisik sebelum melaksanakan pengamanan Pilkada DKI Jakarta 2024.

    “Langkah ini diambil sebagai upaya memastikan bahwa seluruh personel Polda Metro Jaya dalam keadaan fisik yang prima dan mampu melaksanakan tugas pengamanan Pilkada dengan maksimal,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Ade Ary menjelaskan, pemeriksaan ini mencakup berbagai aspek kesehatan, termasuk pengecekan kondisi fisik umum dan pemberian vitamin serta suplemen guna meningkatkan ketahanan tubuh anggota yang terlibat pengamanan.

    Ade Ary juga menyampaikan pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan personel ini juga dilakukan untuk meminimalkan risiko sakit atau kejadian fatal lain yang dapat terjadi selama pengamanan Pilkada.

    “Kami ingin memastikan bahwa seluruh anggota berada dalam kondisi sehat dan siap menjalankan tugas dengan baik sehingga pengamanan kampanye dapat berjalan aman dan lancar,” katanya.

    Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombes Polisi Muhammad Haris menjelaskan peran Biddokes sebagai bagian dari Satgas Banops pada Operasi Mantap Praja.

    Haris menjelaskan, Biddokes memiliki tugas penting untuk memberikan dukungan kesehatan kepada personel Polri yang terlibat dalam Operasi Mantap Praja.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Penambang Timah Masuk DPO, Polda Metro Jelaskan Penyebabnya

    Penambang Timah Masuk DPO, Polda Metro Jelaskan Penyebabnya

    Jakarta: Seorang pengusaha tambang timah berinisial HS, masuk daftar pencarian orang (DPO). HS merupakan tersangka Polda Metro Jaya terkait tindak pidana penggelapan yang diduga kabur ke luar negeri.

    ”Berdasarkan data dalam lintasan, HS sudah berada di luar negeri. Bila tak kembali dalam waktu dekat akan diajukan ke Interpol untuk dimasukkan ke daftar red notice,” kata Kabid Humas Polda Metro Kombes Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangan yang dikutip Sabtu, 16 November 2024.

    Mengutip surat DPO/S-34/172/XI/2024/Ditreskrimum/ Polda Metro Jaya, HS diduga melakukan pidana penggelapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372 KUHP senilai USD2 juta.
     

    Dalam surat yang ditandatangani Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, terungkap perkara dugaan penggelapan. Hal tersebut terjadi di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada 2023.
     
    Dalam dokumen DPO itu juga terpasang foto tersangka, disertai profil ringkas dan alamat tempat tinggalnya, yang berlokasi di Perumahan Garden Raya, Kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Juga, melekatkan kalimat pesan kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan tersangka agar melaporkan ke penyidik atau kantor polisi terdekat.

    ?”Untuk diawasi/ditangkap/diserahkan/diinformasikan keberadaannya kepada penyidik,” bunyi dokumen tersebut.

    Jakarta: Seorang pengusaha tambang timah berinisial HS, masuk daftar pencarian orang (DPO). HS merupakan tersangka Polda Metro Jaya terkait tindak pidana penggelapan yang diduga kabur ke luar negeri.
     
    ”Berdasarkan data dalam lintasan, HS sudah berada di luar negeri. Bila tak kembali dalam waktu dekat akan diajukan ke Interpol untuk dimasukkan ke daftar red notice,” kata Kabid Humas Polda Metro Kombes Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangan yang dikutip Sabtu, 16 November 2024.
     
    Mengutip surat DPO/S-34/172/XI/2024/Ditreskrimum/ Polda Metro Jaya, HS diduga melakukan pidana penggelapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372 KUHP senilai USD2 juta.
     

    Dalam surat yang ditandatangani Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, terungkap perkara dugaan penggelapan. Hal tersebut terjadi di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada 2023.
     
    Dalam dokumen DPO itu juga terpasang foto tersangka, disertai profil ringkas dan alamat tempat tinggalnya, yang berlokasi di Perumahan Garden Raya, Kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Juga, melekatkan kalimat pesan kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan tersangka agar melaporkan ke penyidik atau kantor polisi terdekat.
    ?”Untuk diawasi/ditangkap/diserahkan/diinformasikan keberadaannya kepada penyidik,” bunyi dokumen tersebut.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AZF)

  • Bantah Menipu Rp18,5 M, Reza Artamevia Sebut Berlian Rp150 M Miliknya Ada di Pelapor: Saya Korban!

    Bantah Menipu Rp18,5 M, Reza Artamevia Sebut Berlian Rp150 M Miliknya Ada di Pelapor: Saya Korban!

    TRIBUNJATIM.COM – Dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penipuan atau penggelapan serta tindak pidana pencucian uang (TPPU), Reza Artamevia membantah.

    Diketahui, Reza Artamevia dianggap melakukan penipuan dalam jual beli berlian, karena diduga memberikan berlian synthetic atau palsu, sebagai jaminan dalam bisnis.

    Laporan polisi terhadap Reza Artamevia teregister dengan nomor LP/B/6928/XI/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.

    Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Reza Artamevia dilaporkan seseorang berinisial IM.

    “Terlapor saudari RA dan saudari RD,” kata Ade Ary Syam ke wartawan di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024) lalu. 

     “Menurut pelapor dan korban, terlapor ini mengajak korban untuk bisnis berlian dan menjanjikan keuntungan,” lanjutnya.

    Di laporan tersebut dijelaskan bahwa korban menyerahkan uang ke terlapor senilai Rp18,5 miliar secara bertahap.

    Korban turut diberikan jaminan oleh terlapor berupa sembilan buah berlian.

    “Terlapor menjanjikan akan mengembalikan uang korban berikut keuntungannya senilai Rp21,3 miliar,” ucap Ade Ary Syam.

    Korban kemudian mengecek sembilan buah berlian yang diberikan sebagai jaminan ke laboratorium.

    Namun hasilnya ternyata synthetic diamond atau berlian buatan.

    Korban kemudian memberikan somasi ke terlapor agar uangnya dikembalikan.

    “Hingga pembuatan laporan polisi ini terlapor tidak juga mengembalikan uang,” kata mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan.

    Tak lama setelah berita soal dirinya dilaporkan di Polda Metro Jaya terkait dugaan penipuan berlian senilai Rp18.5 miliar, Reza Artamevia sambangi Bareskrim Polri, Jumat (15/11/2024).

    Penyanyi Reza Artamevia menyerang balik rekannya yang menuding telah menipu dalam bisnis berlian (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

    Rupanya Reza Artamevia sudah lama bermasalah dengan pelapor berinisial IM yang membuat laporan di Polda Metro Jaya.

    Ia mengatakan bahwa dirinya sudah lebih dulu membuat aduan ke Bareskrim Mabes Polri pada 6 November 2024, dan hari ini dimintai keterangan lanjutan.

    “Saya udah melakukan pengaduan ini sejak tanggal 6 November. Panggilan untuk memberikan laporan (yang dilakukan) hari ini tadi,” ucap Reza Artamevia.

    “Harusnya saya dimintai keterangan sebagai korban, itu harusnya hari Selasa, 19 November, nanti, tapi karena kuasa hukum saya enggak bisa, jadi dipercepat,” lanjutnya.

    Reza Artamevia mengatakan, sejak awal tak mau masalah ini jadi perbincangan terlalu besar, bahkan sampai ke ranah hukum.

    Namun karena tidak ada itikad baik dari pihak terlapor terkait uang penjualan berlian, Reza Artamevia pun memilih untuk menyerahkan urusannya ke pihak berwajib.

    “Saya pribadi sebetulnya enggak mau ramai-ramai yaa, pengin menemukan titik terang yang baik,” ungkapnya.

    “Tapi karena mereka menyampaikan berita seperti itu tentang saya, tentunya saya merasa lebih baik, ya udah kita serahkan aja ke pihak yang berwajib,” lanjut Reza Artamevia.

    Ia sendiri mengakui bahwa dirinya adalah korban, bukan terduga pelaku.

    “Saya mencoba untuk menjelaskan berita yang sedang ramai. Intinya saya punya berlian senilai Rp150 miliar itu ada di pihak mereka,” kata Reza Artamevia.

    Reza Artamevia mengakui, pihak IM hanya baru mengembalikan uang penjualan berlian sebesar Rp18,5 miliar dari total yang diberikan Rp150 miliar.

    “Saya punya surat perjanjian jual beli di notaris, ini asli ya,” ucap wanita berusia 49 tahun tersebut.

    Penyanyi Reza Artamevia kembali tersandung kasus hukum, dia dilaporkan seseorang atas dugaan penipuan berlian senilai Rp 18,5 miliar (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

    Ibunda dari Aaliyah Massaid dan Zahwa Massaid ini mengatakan, sudah melaporkan IM lebih dulu ke Mabes Polri.

    Namun laporannya belum diteruskan, hingga akhirnya ia juga dilaporkan IM ke Polda Metro Jaya.

    “Kami sudah menyerahkan juga bukti-buktinya (ke polisi).”

    “Tanggalnya enggak usah kita bahas, sudah diperiksa bersama, kemudian mereka baru menyerahkan ke kita Rp18.5 M,” jelas dia.

    Mantan istri mendiang Adjie Massaid ini menyebut, pihak IM baru memberikan Rp 18,5 miliar beberapa bulan lalu.

    Sisanya, ia tunggu sejak Agustus 2024 sampai sekarang, tak kunjung dikembalikan.

    “Saya tunggu, mereka sudah menandatangani surat perjanjian tadi itu, bersama juga dengan saya.”

    “Kami menunggu terus sampai akhirnya di tanggal 7 Oktober, barulah berkembang berita seperti yang kalian denger, bahwa Reza ya segala macam ya,” terangnya.

    Selama dua bulan ini, Reza Artamevia sudah sering meminta kepada IM untuk membayar pelunasannya.

    Akan tetapi, menurut Reza Artamevia, pihak lawan tidak melunasinya dan kemudian lapor polisi.

    “Mereka bilang, ‘Iya nih, ada kendala urusan bank’. Nah, itu tidak juga (dibayar) jadi kita masih menunggu dan berharap.”

    “Sampai akhirnya berujung ke (berita) yang sampai ke kalian,” pungkas Reza Artamevia.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Debat ketiga Pilkada Jakarta, Polda Metro kerahkan 1.516 personel

    Debat ketiga Pilkada Jakarta, Polda Metro kerahkan 1.516 personel

    Netralitas adalah kunci dalam menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 1.516 personel untuk memastikan debat ketiga Pilkada Jakarta yang digelar pada Minggu (17/11) berlangsung aman dan terkendali.

    “Kami akan pastikan semua aspek keamanan dapat terjaga dengan baik dan tidak ada ancaman yang dapat mengganggu jalannya acara,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Ade Ary juga menegaskan, pengamanan ini menjadi bagian dari “Operasi Mantap Praja Jaya 2024” yang dirancang untuk memastikan seluruh tahapan Pilkada berjalan aman, tertib dan lancar.

    Dalam pelaksanaannya, pihak Kepolisian juga terus berkoordinasi dengan TNI dan pihak
    terkait untuk menciptakan sinergi yang efektif.

    “Lakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh pihak agar setiap perkembangan situasi dapat direspon dengan cepat dan tepat. Ini penting untuk menjaga stabilitas keamanan dan memberikan dampak positif bagi demokrasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” katanya.

    Ia juga mengimbau seluruh personel yang terlibat untuk menjunjung tinggi profesionalisme, netralitas dan integritas selama pelaksanaan tugas.

    Dia mengingatkan kepada para personel agar tidak terlibat dalam politik praktis yang mengarah pada keberpihakan. “Netralitas adalah kunci dalam menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi,” katanya.

    Tidak hanya kepada personel, mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu juga menyerukan kepada masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan selama gelaran kampanye dan tahapan Pilkada berlangsung.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk mendukung kelancaran kegiatan ini dengan mematuhi aturan, menjaga ketertiban serta menghormati perbedaan pilihan politik. Dengan begitu, debat cagub dan cawagub dapat berjalan aman, tertib dan damai,” katanya.

    Debat ketiga Pilkada 2024 DKI Jakarta dijadwalkan digelar pada 17 November 2024 pukul 19.00 WIB di Golden Ballroom-The Sultan Hotel&Residence Jakarta. KPU DKI Jakarta mengusung tema “Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim” pada debat ketiga.

    Ada 6 sub tema pada debat ketiga, yaitu penanganan banjir, penataan pemukiman, penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan. Lalu pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • SELEB TERPOPULER: Sosok IM Pelapor Reza Artamevia ke Polisi – Ketua RT Kuak Status Kepindahan Arafah

    SELEB TERPOPULER: Sosok IM Pelapor Reza Artamevia ke Polisi – Ketua RT Kuak Status Kepindahan Arafah

    TRIBUNJATIM.COM – Simak berita seleb terpopuler yang menjadi sorotan pada Sabtu 16 November 2024.

    Mulai dari sosok pelapor Reza Artamevia soal penipuan berlian palsu.

    Hingga Ketua RT singgung status kepindahan komika Arafah Rianti.

    Simak berita terpopuler selengkapnya berikut ini:

    Reza Artamevia dilaporkan ke polisi

    Berikut ini sosok IM pelapor Reza Artamevia soal penipuan berlian palsu senilai miliaran rupiah.

    Laporan penipuan berlian palsu tersebut mencapai Rp 18,5 miliar. 

    Reza Artamevia dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penipuan atau penggelapan serta tindak pidana pencucian uang (TPPU).

    Laporan polisi terhadap Reza Artamevia teregister dengan nomor LP/B/6928/XI/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.

    Reza dianggap melakukan penipuan dalam jual beli berlian, karena diduga memberikan berlian synthetic atau palsu, sebagai jaminan dalam bisnis tersebut.

    Menurut keterangan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Reza Artamevia dilaporkan seseorang inisial IM.

    “Terlapor saudari RA dan saudari RD,” kata Ade Ary Syam ke wartawan di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024) dilansir dari Tribun Medan. 

     “Menurut pelapor dan korban, terlapor ini mengajak korban untuk bisnis berlian dan menjanjikan keuntungan,” lanjutnya.

    Di laporan tersebut dijelaskan bahwa korban menyerahkan uang ke terlapor senilai Rp 18,5 miliar secara bertahap.

    Korban turut diberikan jaminan oleh terlapor berupa sembilan buah berlian.

    “Terlapor menjanjikan akan mengembalikan uang korban berikut keuntungannya senilai Rp 21,3 miliar,” ucap Ade Ary Syam.

    Korban kemudian mengecek sembilan buah berlian yang diberikan sebagai jaminan ke laboratorium.

    Namun, hasilnya Synthetic Diamond atau berlian buatan.

    Korban kemudian memberikan somasi ke terlapor agar uangnya dikembalikan.

    “Hingga pembuatan laporan polisi ini terlapor tidak juga mengembalikan uang,” kata mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.

    Reaksi Reza Artamevia Seusai Dilaporkan

    Kolase foto Reza Artamevia yang diduga terkait kasus penipuan. (YouTube/Tribunnews.com)

    Tak ingin tudingan penipuan berlian palsu semakin melebar kemana-mana, Reza Artamevia langsung menyampaikan bentuk klarifikasinya.

    Reza mengatakan jika dirinya sudah lebih dulu membuat aduan ke Bareskrim Mabes Polri pada 6 November 2024, dan kemarin IM sosok yang terlibat telah dimintai keterangan lanjutan.

    Ibunda Aaliyah Massaid mengaku bahwa dirinya yang mengalami tindak penipuan karena berlian senilai Rp 150 miliar ada di IM rekan bisnis.

    “Saya mencoba untuk menjelaskan berita yang sedang ramai. Intinya saya punya berlian senilai 150 miliar itu ada di pihak mereka,” kata Reza Artamevia di Mabes Polri Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024).

    Reza mengatakan sudah melaporkan masalah tersebut ke pihak kepolisian karena dirinya baru menerima Rp 18.5 M, dari total harga berlian senilai Rp 150 M.

    Ia menunjukkan bukti perjanjian jual beli dengan pihak yang melaporkannya, sebagai penanda bahwa ada transaksi berlian senilai Rp 150 M itu.

    “Kemudian sudah diserahkan, dan sudah diserahkan juga bukti-buktinya (ke polisi). Tanggalnya gak usah kita bahas, sudah diperiksa bersama, kemudian mereka baru menyerahkan ke kita Rp 18.5 M,” jelas Reza.

    “Ini ada surat perjanjian jual beli di notaris, ini asli ya,” bebernya sembari menunjukkan dokumen perjanjian.

    Reza menjelaskan bahwa dari total Rp 150 M itu, ia baru menerima Rp 18 M dari transaksi yang sudah dilakukan sejak Agustus

    “Mereka baru memberikan Rp 18.5 M kepada kami, kemudian sisanya itu kita tunggu terus dari bulan Agustus itu sampai saat ini, tidak dipenuhi sesuai dengan jumlah yang kita sepakati,” terangnya.

    “Dari Rp 150 M itu ada jumlah yang kita sepakati. Nah mereka baru memberikan ke saya Rp 18,5 M. Kita tunggu, mereka sudah menandatangani surat tadi itu, bersama juga dengan saya,” ungkap Reza.

    Ketika sedang menunggu adanya itikad baik tersebut, Reza Artamevia mengatakan bahwa di bulan Oktober mulai terdengar adanya niat pihak IM untuk melaporkan dirinya.

    “Kami menunggu terus sampai akhirnya di tanggal 7 Oktober, barulah berkembang berita seperti yang kalian denger, bahwa Reza ya segala macam ya,” katanya.

    Diakui ibunda dari Aaliyah Massaid itu, setiap kali uang perjanjian itu ditagih ke rekanan bisnisnya itu selalu berkelit dengan berbagai alasan.

    Hingga akhirnya muncul berita bahwa dirinya dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penipuan, dan tindak pencucian uang.

    “Nah di sini dalam waktu hampir 2 bulan kepemilikan barang ada di mereka, sementara pas kita tanya dan tagih ini gimana penyelesaiannya?,” bebernya.

    “Mereka bilang ‘iya nih ada kendala urusan bank’ nah itu tidak juga (dibayar) jadi kita masih menunggu dan berharap. Sampai akhirnya berujung ke (berita) yang sampai ke kalian,” lanjut Reza.

     

    2. Dodo ngaku hidung dan matanya mirip Nicholas Saputra

    Lomba mirip aktor Nicholas Saputra kini telah dimenangkan oleh pria bernama Dodo (28) asal Jakarta.

    Dodo mengaku kaget bisa memenangkan lomba mirip aktor pemeran Rangga di film Ada Apa Dengan Cinta(AADC) tersebut.

    Ia mendapatkan hadiah Rp 500 ribu berkat kemenangannya tersebut.

    Dodo mengklaim jika hidung dan matanya mirip dengan Nicholas Saputra.

    Dodo mengaku terkejut bisa menjadi pemenang lomba. Tapi, menurutnya memang wajah dia mirip dengan aktor pemeran Rangga dalam film Ada Apa Dengan Cinta(AADC) tersebut.

    “Saya pribadi merasa hidung dan mata saya memang mirip dengan Nicholas Saputra,” kata Dodo ditemui di area lapangan Softball, Stadion GBK, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

    “Selain itu, mungkin sikap saya yang pendiam di kantor juga bisa jadi alasan. Tapi yang pasti saya merasa senang bisa ikut acara ini,” lanjutnya.

    Dodo berharap acara seperti ini terus diselenggarakan dan memberikan dampak positif bagi peserta maupun penonton.

    “Saya tidak menyangka bisa menang, karena banyak juga peserta lain yang berbakat. Tapi acara ini seru dan bisa digelar lebih sering, karena positif untuk menggali potensi anak muda,” tutur Dodo.

    Dodo meraih kemenangan setelah berhasil berakting dalam sebuah adegan film yang menunjukkan kemiripan dengan Nicholas Saputra.

    Aksinya mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.

    “Semua peserta memilih Dodo sebagai yang paling mirip. Dia memang yang paling menyerupai Nicholas Saputra,” ujar Rania, salah satu penyelenggara.

    Kompetisi ini sebelumnya sempat viral di media sosial, berkat poster yang menampilkan wajah Nicholas Saputra serta informasi mengenai acara tersebut.

    Dwi, salah satu ​panitia lomba mengungkapkan bahwa kompetisi ini terinspirasi dari acara serupa yang pernah viral di New York, Amerika Serikat(AS) yang mencari orang yang mirip dengan aktor Timothée Chalamet.

    Sejumlah penggemar aktor Nicholas Saputra menggelar kompetisi untuk mencari seseorang yang mirip dengan sang aktor. Audisi tersebut sudah dimulai sejak 12 November 2024 melalui akun X(twitter) dan menjadi viral.

    Dwi mengungkapkan bahwa ada 160 orang yang mendaftar untuk mengikuti audisi ini.

    “Awalnya 12 orang, sekarang total 160 orang yang daftar,” kata Dwi.

    Sebelumnya, kompetisi mirip Nicholas Saputra kini digelar oleh para fansnya.

    Bahkan, kompetisi unik ini mengundang banyak sorotan.

    Kompetisi mirip Nicholas Saputra ini bertajuk Nicholas Saputra Look Alike Competition

    Rencananya akan digelar di Gelora Bung Karno (GBK) Softball Stadium, Jakarta Pusat, pada 14 November 2024 pukul 18.00 WIB.

    Mengenai digelarnya kompetisi ini dibenarkan oleh akun X @alergikiwi yang mengunggah informasi tentang kompetisi tersebut.

    “Betul (ada kompetisi itu),” tulis @alergikiwi kepada Kompas.com via pesan singkat, Rabu (13/11/2024).

    Pihaknya memastikan bahwa acara ini dibuat untuk kesenangan saja.

    “Untuk ini kita sebetulnya buat karena salah satu dari kami ada yang fans Mas Nicholas dan buat untuk fun aja,” tulisnya lagi.

    Lebih lanjut, pihaknya memastikan sudah ada puluhan orang yang mendaftar kompetisi ini.

    “Yang daftar baru 50an sih,” ujarnya lagi.

    Sebelumnya poster kompetisi ini tersebar melalui media sosial lengkap dengan wajah Nicholas Saputra.

    Dalam poster itu juga tertera hadiah yang akan didapat pemenang atas kompetisi ini senilai Rp 500.000.

    Untuk informasi lebih lanjut bisa langsung mengunjungi laman bit.ly/nicsaplookalike.

    3. Ketua RT singgung kepindahan Arafah

    Fakta baru soal komika Arafah Rianti diungkap ketua Rukun Tetangga (RT) di tempat tinggalnya.

    Arafah Rianti rupanya belum melaporkan status kepindahan kepadanya, yang berada di cluster daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    Hingga kini, ketua RT bernama Masudin (63) itu tak tahu Arafah Rianti menetap atau hanya tinggal sementara.

    “Awalnya, kepindahan Arafah itu sendiri belum lapor ke lingkungan khususnya untuk RT,” kata Masudin, Ketua RT 09 RW 04 Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2024).

    Masudin mengaku sudah beberapa kali meminta Arafah menemui dirinya untuk melengkapi berkas kepindahannya. Namun, hingga saat ini komika itu belum juga menemui dirinya.

    “Ada manajernya yang perempuan, itu pernah hubungi saya. ‘Mohon maaf Pak, (Arafah) belum sempat datang ke rumah’, hanya itu saja,” ujar Masudin, melansir dari Kompas.com.

    Untuk itu, Masudin tidak mengetahui persis kapan Arafah pertama kali menempati rumah tersebut.

    “Jadi belum tahu (Arafah tinggal sementara atau menetap). Karena beliau kan rumahnya banyak, menurut informasinya,” kata Masudin.

    Masudin juga tak mengetahui soal Arafah yang dilabrak tetangganya karena permasalahan parkir kendaraan.

    “Saya enggak bisa komentar banyak, dikhawatirkan berita yang memang sudah benar nanti saya jawab tidak benar, timbulnya ada permasalahan baru,” ucap dia.

    Sebelumnya diberitakan, Arafah melalui akun media sosialnya mengaku dilabrak tetangga karena parkir mobil di pinggir jalan depan rumahnya.

    Keterangan itu disertai dengan unggahan foto dirinya sehabis menangis.

    “Cewek secupu ini dilabrak 5 cowok. Dilabrak tetangga gara-gara punya 3 mobil,” tulis Arafah di keterangan unggahannya.

    Masalah ini disebabkan miskomunikasi dan kini diselesaikan dengan satu mobil diletakkan di rumah Arafah di Depok.

    “Jadi itu klaster. Yang terjadi itu sebenarnya salah komunikasi doang, tapi semua sudah aman banget,” kata Arafah Rianti di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2024), dikutip dari Tribun Banten.

    Ia kaget rumahnya disambangi lima orang tetangga yang keberatan dengan mobilnya yang terparkir di luar rumah dan mengganggu jalan.

    “Jadinya kemaren pas mediasi ya udah kaya ya udah ga ada yang salah, ga ada yang bener ya. Memang panas ketemu panas jadi api,” ucapnya.

    Arafah menyebut, jalanan depan rumahnya pun adalah buntu.

    Sehingga ia menaruh di depan rumah, karena garasinya sudah tidak cukup lagi dan terparkir dua mobil.

     Komika Arafah Rianti menangis setelah dilabrak tetangganya imbas dirinya punya 3 mobil (Tangkapan layar)
    “Memang klaster kecil banget semua di situ mau taruh di depan jalan ya boleh-boleh aja, asal jangan ga ngalangin jalan. Cuman ya posisi di aku itu depan rumah aku juga pengen beli mobil lagi,” jelasnya.

    “Jadinya kalau mobil kita dua-duanya di depan rumah kita itu tu gabisa keluar gitu, bukan karena kaya ga bisa parkir di jalan ya, soalnya bukan jalanan umum emang jalan buntu juga,” tambahnya.

    Arafah mengatakan, ia sudah menempati rumahnya tersebut selama dua tahun.

    Ia sudah kenal dengan tetangga yang melabraknya sejak ia tinggal.

    “Aku tau banget tetangga aku baik semua dan repot ga ada yang rese yaudah sama-sama enak jadinya. Akhirnya mobil aku itu ya ditaro di rumah Depok,” ujar Arafah Rianti. 

    Sementara itu, satpam kompleks Arafah memberikan kesaksian terkait permasalahan tersebut.

    Satpam di kompleks Arafah bernama Zaenal mengatakan, permasalahan awalnya karena Arafah menggunakan jalan kompleks untuk parkir mobilnya.

    Sementara Arafah tidak membayar iuran komplek.

    Di sisi lain, akses jalan komplek juga kecil dan hanya dapat dilalui 2 mobil.

    “Karena di situ kan, akses jalannya kecil,” kata Zaenal, dikutip Tribun Bengkulu dari Facebook InsertLive.

    “Yang saya tahu itu, maksudnya di kompleks itu. Mobil itu paling banter 2 lah.”

    “Supaya gak ganggu jalan orang lalu lintas.”

    Menurutnya, Arafah sudah beberapa kali diajak untuk membicarakan permasalahan penggunaan jalan komplek. 

    Namun Arafah berulang kali juga tidak hadir, bahkan tidak juga mengirimkan perwakilan.

    “Tapi, dia sendiri saat diutarain begitu, gak mau dateng, gak mau dateng,” katanya.

    “Jadi kompleks gerah, sampai akhirnya gak usah bayar iuran.”

    Oleh karena itu, lanjutnya, ketua komplek akhirnya tidak lagi mau mengurusi Arafah.

    “Lu mau markir di mana terserah, mau masuk, buka sendiri, tutup sendiri,” ujarnya.

    “Karena dia gak mau menghargai ya.”

    “Jadi kalau mau markir, markir di mana kek terserah.”

    Permasalahan Arafah tidak bayar iuran, lanjutnya, karena Arafah sendiri tidak pernah mau hadir saat diundang pertemuan.

    “Warga itu sudah berapa kali ngundang gitu. Maksudnya, ini loh yang mau dijelasin ini ini ini,” jelasnya.

    “Diundang, gak mau dateng mulu gitu.”

    “Sampai perwakilannya pun gak ada.”

    Perihal Arafah yang sibuk sehingga tidak bisa hadir di pertemuan, menurutnya itu bukan alasan.

    “Di situ kan penghuni bukan orang susah, orang kaya semua. Ya kalau dibilang sibuk, semua juga sibuk,” lanjutnya.

    “Cuma maksudnya, saling hargain lah. Ya mungkin karena artis kali, jadi gak mau.”

    “Jadi, ketika tidak ada itikad baik untuk menghargai, jadi di-cut sama kompleknya sendiri,” pungkas Zaenal.

    Kini pada akhirnya Arafah Rianti meminta maaf kepada tetangga-tetangganya.

    Ia sadar sempat sama-sama emosi.

    Arafah meminta maaf kepada para tetangganya setelah ditegur karena parkir mobil menganggu jalanan komplek.

    “Mohon maaf buat tetangga-tetangga aku. Semoga semuanya baik-baik saja. Namanya bertetangga, kalau ada tamu atau keluarga yang datang, parkirnya diatur saja biar tetap bisa keluar masuk,” kata Arafah di acara FYP, Jumat (8/11/2024).

    “Di cluster aku sebenarnya kecil, cuma ada 8 rumah. Jadi mungkin ini hanya kurang komunikasi saja,” ujar Arafah.

    Arafah mengungkapkan dua mobil tersebut miliknya, sedangkan satu lagi milik adiknya, Halda.

    “Mobilnya Halda, jadi dia sering keluar masuk untuk kuliah. Setelah didiskusikan, memang maksimal hanya boleh dua mobil karena ada tetangga yang juga mau beli mobil lagi, sementara garasinya hanya cukup untuk satu mobil,” ungkapnya.

    Menurutnya, kejadian ini hanya kesalahpahaman, apalagi Arafah orang baru sehingga belum terlalu mengenal para tetangganya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Polda Metro Jaya dan PPATK Usut Aliran Dana Kasus Judi Online di Kemenkomdigi

    Polda Metro Jaya dan PPATK Usut Aliran Dana Kasus Judi Online di Kemenkomdigi

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya (PMJ) bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengusut aliran dana kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan tim penyidik sedang melakukan investigasi gabungan. Upaya tersebut dilakukan sebagai komitmen PMJ dalam mengungkap kasus ini.

    “Penyidik telah melakukan join investigasi dan juga bekerja sama dengan PPATK dan stakeholder lain untuk membantu pengungkapan kasus ini,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Jumat (15/11/2024).

    Selain investigasi gabungan, PMJ akan menerapkan pasal perjudian soal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) untuk menangkap seluruh pelaku yang terlibat. Melalui pasal tersebut kepolisian dapat melakukan penyitaan aset untuk diserahkan kepada negara.

    Sementara itu, Ade Ary menyampaikan penyidik telah berhasil menangkap salah satu daftar pencarian orang (DPO) berinisial HE. Orang itu temukan di salah satu hotel di Jakarta Selatan.

    “Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka HE ini mengaku sebagai bandar atau pemilik dari salah satu web. Namanya webnya itu Keris123,” jelasnya.

  • Kronologi 7 Tahanan Lapas Salemba Kabur: Gergaji Lubang Ventilasi hingga Masuk Gorong-Gorong Lapas – Page 3

    Kronologi 7 Tahanan Lapas Salemba Kabur: Gergaji Lubang Ventilasi hingga Masuk Gorong-Gorong Lapas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi bergerak cepat untuk menyelidiki pelarian tujuh tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba yang terletak di Jalan Percetakan Negara Raya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Ketujuh tahanan yang berhasil meloloskan diri adalah Maulana Bin Sulaiman, Meri Janwar Bin Zainal Abidin, Murtala Bin Ilyas, Annas Alkarim Bin Rusli, Wahyudin Bin Tamrin, Agus Salim Bin Nurdin, dan Jamaludin Bin Ibrahim.

    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa peristiwa pelarian ini pertama kali terungkap oleh petugas Lapas Salemba pada Selasa, 12 November 2024, sekitar pukul 07.30 WIB.

    Saat itu, petugas tengah melakukan pengecekan rutin jumlah tahanan sesuai dengan prosedur apel pergantian jaga.

    “Dengan menghitung jumlah tahanan,” kata Ade Ary dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).

    Namun, lanjutnya, petugas terkejut ketika menghitung tahanan di blok S kamar nomor 16. Ternyata, tidak ada satu pun penghuni yang terlihat.

    “Di kamar tersebut tidak terdapat tahanan, dan teralis besi lubang angin sudah berlubang,” ucap Ade.

    Diduga kuat, para tahanan ini melarikan diri dengan memanfaatkan lubang ventilasi yang telah digergaji.

    “Selanjutnya masuk ke gorong-gorong saluran air yang terdapat teralis namun sudah digergaji yang posisi di belakang gedung Blok S Kamar 16 dan tembus ke selokan luar Jalan Percetakan Negara X,” jelas Ade.

    Menanggapi kejadian ini, Polres Metro Jakarta Pusat telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari beberapa saksi, termasuk dua petugas hansip, yakni E dan S.

    “Keterangan hansip bahwa pada hari Senin tanggal 11 November 2024, sekitar pukul 23.00 WIB melaksanakan tugas jaga di pos hansip hingga pukul 05.30 WIB. Selama berjaga para saksi tidak melihat orang yang keluar dari selokan,” kata Ade.

    Sebanyak tujuh tahanan kasus narkoba kabur dari rumah tahanan kelas I Salemba, Jakarta Pusat, Selasa pagi. Ketujuh tahanan kabur dengan cara menjebol jeruji kamar mandi dan beton saluran air hingga keluar melalui gorong-gorong.

  • Reza Artamevia Dilaporkan ke Polisi, Kasus Penggelapan Berlian Rp18,5 Miliar

    Reza Artamevia Dilaporkan ke Polisi, Kasus Penggelapan Berlian Rp18,5 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Penyanyi Reza Artamevia dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan kasus penggelapan dana dari bisnis jual beli berlian yang merugikan korban Rp18,5 miliar.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan dugaan penggelapan yang didiga dilakukan Reza Artamevia terkait dengan bisnis berlian.

    “Terlapornya saudari RA [Reza Artamevia] dan saudari RD. Menurut pelapor dan korban, terlapor ini mengajak korban untuk bisnis berlian dengan menjanjikan keuntungan,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Jumat (15/11/2024).

    Dia menjelaskan duduk perkara kasus ini dimulai saat pelapor berinisal IM melakukan bisnis berlian dengan RA dan rekannya. Pelapor kemudian menyerahkan uang secara bertahap sampai Rp18,5 miliar.

    Pelapor mendapatkan jaminan oleh terlapor sebanyak sembilan berlian. Bahkan, IM juga dijanjikan pengembalian uang yang disetor dan mendapatkan keuntungan Rp21,3 miliar.

    “Setelah jaminan 9 buah berlian ini diterima oleh korban, korban mengecek ke lab dan ternyata hasilnya adalah sintetik diamond,” imbuh Ade.

    Atas dugaan berlian palsu itu, terlapor kemudian melayangkan somasi kepada terlapor. Hanya saja, hingga dilaporkan ke Polisi, uang yang telah disetorkan IM tak kunjung dikembalikan.

    “Inilah peristiwa yang dilaporkan oleh korban dan inilah yang akan didalami oleh rekan-rekan kami dari tim penyelidik,” pungkasnya.