Tag: Kombes Ade Ary Syam Indradi

  • Rumah Pria di Bekasi Dibobol Maling, 2 Laptopnya Raib – Page 3

    Rumah Pria di Bekasi Dibobol Maling, 2 Laptopnya Raib – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Rumah seorang warga Cluster Puri Ariesta Blok-C, Jatiasih Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi disatroni maling. Sejumlah laptop raib digondol pelaku. Total kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebut, peristiwa pencurian di rumahnya diketahui korban FGB (35) ketika hendak berangkat kerja.

    “Korban hendak mengambil laptop yang akan dibawa ke tempat kerja ternyata tidak ada,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (5/12/2024).

    Ade Ary mengatakan, korban sempat menduga tukang roti sebagai pelakunya. Sebab, dalam rekaman CCTV, ada penjual roti yang masuk ke pekarangan rumah korban.

    Ade Ary mengatakan, korban menemukan tukang roti keliling yang dituduh sebagai pelaku. Namun, tak membuahkan hasil.

    “Tidak ada barang korban,” ujar dia.

    Ade Ary mengatakan, korban kemudian kembali ke rumah untuk mengecek kondisi di lantai atas. Terlihat, pintu rumah bagian atas belakang sudah terbuka karena tidak dikunci serta tidak dilengkapi kamera CCTV.

  • Usai Tewas Diamuk Massa, Tukang Telur Gulung Diikat Tali di Kontrakan dan Ditinggal Tidur Bos

    Usai Tewas Diamuk Massa, Tukang Telur Gulung Diikat Tali di Kontrakan dan Ditinggal Tidur Bos

    ERA.id – Seorang penjual telur gulung di kawasan Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel) MR (32) tewas diamuk arga setelah dituduh mencuri sepeda motor di kawasan Bekasi. Setelah dikeroyok, korban dibawa oleh bosnya, AS ke kontrakan dan diikat lalu ditinggal tidur.

    Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP M Suwarno menjelaskan AS mengaku mengikat korban untuk nantinya mengajak MR mencari motornya yang hilang. 

    “Infonya karena mau diajak nyari motornya,” kata Suwarno kepada wartawan, Kamis (5/12/2024).

    Suwarno menyebut AS tidak mendapatkan motornya ketika menemukan MR. Untuk bos korban ini sendiri masih diperiksa secara intensif.

    “Masih kami dalami, sedang dilakukan penyelidikan secara intensif. (bos korban) masih kami periksa,” ujarnya.

    Sebelumnya, pria berinisial MR ditemukan tewas usai diduga dihakimi massa karena mencuri sepeda motor di kawasan Tebet. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan kejadian berawal ketika AS meminta MR untuk berbelanja telur pada Senin (25/11) silam. MR pun pergi dengan menggunakan sepeda motor AS namun tak kembali.

    AS lalu mencari keberadaan MR dan mendapat info jika pria ini berada di sekitar Stasiun Bekasi pada Senin (2/12). Dia lalu menuju ke lokasi bersama dengan saksi MF.

    “Lalu saat di lokasi ketemu dengan korban dan korban melarikan diri. Kemudian AS teriak ‘maling motor’ dan diikuti ojek online yang di lokasi dan korban ketangkap dan diamuk massa,” kata Ade kepada wartawan, Rabu (4/12).

    Setelah itu, MR dibawa ke kontrakan AS di kawasan Tebet, Jaksel, pada Selasa (3/12) pagi harinya. Korban diamankan di halaman kontrakan dalam kondisi terluka.

    “Kemudian korban diamankan di halaman kontrakan dalam keadaan sudah luka berdarah bagian kepala dengan keadaan kaki tangan diikat tali rafia oleh AS,” jelasnya.

    AS lalu tidur meninggalkan MR di halaman kontrakan, sementara MF pulang. Sekira pukul 09.00 WIB, MF membangunkan AS dan menanyakan kondisi MR.

    “Kemudian AS membangunkan korban tetapi tidak terbangun (telah meninggal dunia),” jelasnya.

  • Jasad wanita ditemukan di semak-semak di Tangerang

    Jasad wanita ditemukan di semak-semak di Tangerang

    Jakarta (ANTARA) – Sesosok jasad wanita berinisial IK (22) ditemukan dalam keadaan telungkup di semak-semak pinggir kali Kampung Kebon Rampok RT.01/07, Desa Gaga Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Rabu (4/12) sekitar pukul 14.30 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, kasus tersebut telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Rabu pukul 18.47 WIB.

    “Awal kejadian pada Rabu dua saksi berinisial B dan M sedang pergi memancing di pinggir kali. Kemudian pada saat akan berpindah berjalan menyusuri pinggiran kali sekitar TKP melihat disemak-semak rumput ada sesuatu,” katanya.

    Kemudian saat kedua saksi mendekat, ternyata seorang wanita yang sudah dalam keadaan meninggal dunia.

    Jasad wanita berinisial IK (22) saat dibawa dari pinggir kali Kampung Kebon Rampok RT.01/07, Desa Gaga Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang pada Rabu (4/12/2024). ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya

    “Selanjutnya kedua saksi melaporkan kepada Ketua RT dan melaporkan pe pihak Polsek Pakuhaji untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,” katanya.

    Ade Ary juga menambahkan saat ditemukan jasad wanita tersebut ditemukan barang bukti, yaitu KTP korban, sarung tangan dua pasang, sepatu, sepotong kayu, kartu ATM dan duit sebesar Rp2 ribu.

    “KTP yang ditemukan beralamatkan di Kampung Nagrak RT 01/06 Kelurahan Periuk Kecamatan Periuk, Kota Tangerang,” katanya.

    Ade Ary juga menambahkan saat ini kasusya ditangani oleh Kepolisian Sektor Metro Pakuhaji.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pedagang Telur Tewas Diamuk Massa di Tebet, Polisi Dalami Keterlibatan Bos Korban – Halaman all

    Pedagang Telur Tewas Diamuk Massa di Tebet, Polisi Dalami Keterlibatan Bos Korban – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mendalami keterlibatan AS bos korban pedagang telur gulung yang tewas diamuk massa di Tebet, Jakarta Selatan.

    AS yang kini berstatus saksi menuduh MR sebagai maling motor.

    Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP M Suwarno mengatakan saat ini AS masih diperiksa.

    “Masih kami dalami sedang dilakukan penyelidikan secara intensif,” ucapnya kepada wartawan, Kamis (5/12/2024).

    Polisi mendapat informasi bahwa korban MR dibawa ke kontrakan usai diamuk massa karena ada kesepakatan akan mencari motor yang dibawa kabur oleh korban.

    “Infonya mau diajak nyari motornya,” tambah Suwarno.

    Sebelumnya diberitakan, pedagang telur inisial MR tewas di Jalan Asem Baris Raya Gg. VI No. 2, Rt.007/005, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2024).

    Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP M Suwarno mengatakan informasi penemuan mayat diketahui pukul 09.00 WIB.

    “Kami ke TKP, dan di TKP ternyata ada di halaman depan rumah kontrakan akhirnya kami lihat seperti ada luka tidak wajar, kita panggil tim iden terus kita kirim ke RS Cipto untuk diautopsi,” ucapnya saat dihubungi Rabu (4/12/2024).

    Berdasarkan keterangan saksi AS selaku bos telur gulung meminjamkan motor ke korban untuk membeli telur pada 20 November 2024.

    Namun korban tidak kembali,.

    Saksi kemudian mencari keberadaan korban yang diduga maling motor.

    Setelah 10 hari menghilang, korban diketahui keberadaannya di Bekasi.

    “Korban sempat dipukulin orang yang sekitar situ yang melintas,” ucap Suwarno.

    Selanjutnya, korban yang sudah dalam kondisi penuh luka pemukulan dibawa oleh saksi ke kontrakan di Tebet Jakarta Selatan.

    Kasus ini ditangani gabungan dari Resmob dan Polres Metro Jakarta Selatan.

    Peristiwa  itu terungkap dari penemuan mayat terjadi di Jalan Asem Baris Raya Gg. VI No. 2, Rt.007/005, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2024).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kronologis kejadian korban MR pada hari Senin tanggal 25 November 2024 jam 14.30 WIB diminta saksi belanja telor tetapi tidak kembali lagi.

    Lalu saksi menginfokan kepada grup Gojek dan mendapati keberadaannya di stasiun Bekasi.

    “Saksi 1 meminta saksi 2 untuk menemani kelokasi pada hari Senin tanggal 02 Desember 2024 sekira pukul 22.30 WIB, lalu saat dilokasi ketemu dengan korban dan korban melarikan diri,” ucap Ade Ary.

    Kemudian saksi 1 teriak “maling motor” dan diikuti ojek online yang di lokasi dan korban ketangkap dan diamuk masa.

    Lalu saksi 1 dan saksi 2 membawa korban ke kontrakan saksi 1 pada hari Selasa, 03 Desember 2024 sekira pukul 04.40 WIB di Jalan Asem Baris Raya Gg. VI No. 2, Rt.007/005, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jaksel.

    Korban diamankan di halaman kontrakan dalam keadaan sudah luka berdarah bagian kepala dengan keadaan kaki tangan diikat tali rafia oleh saksi 1.

    “Lalu saksi 1 tinggal tidur didalam kontrakan dan saksi 2 pulang kerumah, kemudian sekira pukul 09.00 WIB saksi 2 datang ke kontrakan dan ditanyakan oleh warga tentang keadaan korban dan saksi 2 membangunkan saksi 1, kemudian saksi 1 membangunkan korban tetapi tidak terbangun, atas kejadian tersebut dilakukan penyelidikan guna tindakan lebih lanjut,” pungkasnya. 

     

  • Nasib Pilu Penjual Telur Gulung yang Tewas Dituduh Mencuri Motor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    Nasib Pilu Penjual Telur Gulung yang Tewas Dituduh Mencuri Motor Megapolitan 4 Desember 2024

    Nasib Pilu Penjual Telur Gulung yang Tewas Dituduh Mencuri Motor
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Nasib pilu menimpa MR, seorang penjual telur gulung berusia 32 tahun, yang tewas mengenaskan di Jakarta Selatan setelah diamuk massa.
    Tuduhan mencuri sepeda motor milik bosnya, AS, mengantarkan pria itu pada akhir yang tragis penuh kekerasan di salah satu kontrakan Jalan Asem Baris Raya, Tebet.
    Kejadian bermula pada Senin (25/11/2024), ketika AS, majikan MR, meminta untuk dibelikan telur guna kebutuhan berjualan.
    MR yang dipercaya menggunakan sepeda motor milik AS, bertolak menuju pasar.
    Namun, setelah waktu berlalu dan MR tak kunjung kembali, AS merasa khawatir dan mulai mencari tahu.
    Kejadian ini kemudian mengundang perhatian sebuah grup ojek online (ojol), yang membantu mencarikan informasi seputar keberadaan MR.
    Seminggu setelahnya, kabar tentang keberadaan MR tersebar. Dia diketahui berada di Stasiun Bekasi, Jawa Barat.
    “Saat di lokasi, kedua saksi bertemu dengan korban, tapi korban melarikan diri. Kemudian, saksi AS teriak ‘Maling motor’,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Rabu (4/12/2024).
    Mendengar teriakan itu, sejumlah pengemudi ojol yang berada di lokasi langsung mengejar MR dan berhasil menangkapnya.
    Namun, penangkapan ini tak berakhir dengan penyerahan diri yang damai. Tanpa ampun, massa mulai melampiaskan kemarahan mereka.
    Kejadian ini tak berhenti sampai di situ. Paginya, pada Selasa (3/12/2024), AS membawa MR ke rumah kontrakannya di Tebet, Jakarta Selatan, dalam keadaan terikat dan terluka.
    Ketika MF kembali pada pagi hari untuk memeriksa kondisi MR, ia mendapati korban tak lagi bernyawa.
    Tubuh MR yang terluka parah di bagian kepala, bersama tali rafia yang mengikat kaki dan tangannya, menjadi bukti terakhir dari perjalanan tragisnya.
    “Kemudian korban diamankan di halaman kontrakan dalam keadaan sudah luka berdarah pada bagian kepala dengan keadaan kaki dan tangan diikat tali rafia oleh AS,” ucap Ade Ary.
    Polisi yang tiba di lokasi pada pukul 09.00 WIB mendapati bahwa MR sudah tidak bernyawa.
    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP Suwarno berujar, pemeriksaan awal menunjukkan adanya luka tidak wajar pada tubuh korban.
    “(Karena korban) seperti ada luka tidak wajar, kami panggil tim identifikasi, terus kami kirim ke RSCM untuk diotopsi,” kata Suwarno.
    Hingga kini, pihak berwenang tengah menyelidiki kejadian ini dengan harapan menemukan fakta lebih lanjut terkait penyebab kematian MR.
    Kisah ini bukan hanya sekadar kisah seorang penjual telur gulung yang tak kunjung kembali ke tempat kerja, tetapi juga gambaran kelam tentang ketegangan yang bisa muncul dari ketidakpercayaan dan kecemasan.
    Apa yang dimulai sebagai tuduhan sederhana, berujung pada amuk massa yang merenggut nyawa.
    (Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Fitria Chusna Farisa, Jessi Carina)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Diamuk Massa, Tukang Telur Gulung Diikat Tali dan Ditinggal Tidur Bos dalam Kondisi Babak Belur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    Usai Diamuk Massa, Tukang Telur Gulung Diikat Tali dan Ditinggal Tidur Bos dalam Kondisi Babak Belur Megapolitan 4 Desember 2024

    Usai Diamuk Massa, Tukang Telur Gulung Diikat Tali dan Ditinggal Tidur Bos dalam Kondisi Babak Belur
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com

    – Tukang telur gulung berinisial MR (32) sempat diikat pakai tali lalu ditinggal  dalam keadaan babak belur oleh bosnya, AS, Selasa (3/12/2024) pukul 04.40 WIB.
    Momen itu terjadi usai MR diamuk massa di dekat Stasiun Bekasi akibat dituding maling motor milik AS pada hari sebelumnya.
    “Saksi AS dan saksi MF membawa korban ke kontrakan AS di Tebet. Kemudian korban diamankan di halaman kontrakan dalam keadaan sudah luka berdarah bagian kepala,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Rabu (4/12/2024).
    “Dengan keadaan kaki tangan diikat tali rafia oleh saksi AS, lalu saksi AS tinggal tidur di dalam kontrakan dan saksi MF pulang ke rumah,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, MR tewas usai diamuk massa karena dituding mencuri sepeda motor milik bosnya, AS.
    Peristiwa bermula saat AS meminta MR belanja telur untuk keperluan berjualan sehari-hari pada Senin (25/11/2024) pukul 14.30 WIB.
    MR pun bertolak menggunakan sepeda motor milik AS. Namun, MR tidak kembali.
    Oleh karena itu, AS menginformasikan perihal ini ke sebuah grup ojek online (ojol). Seminggu setelahnya, MR diketahui tengah berada di Stasiun Bekasi.
    Berangkat dari informasi tersebut, AS bersama temannya berinisial MF bertolak ke Stasiun Bekasi pada Senin (2/12/2024) pukul 22.30 WIB.
    “Saat di lokasi, kedua saksi bertemu dengan korban, tapi korban melarikan diri. Kemudian, saksi AS teriak ‘Maling motor’,” kata Ade Ary.
    Mendengar teriakan itu, pengemudi ojol yang berada di TKP seketika mengejar MR. Tak lama, korban ditangkap lalu diamuk massa.
    Setelah kejadian ini, pada Selasa (3/12/2024) pukul 04.40 WIB, MR dibawa ke kontrakan AS di Jalan Asem Baris Raya, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.
    “Kemudian korban diamankan di halaman kontrakan dalam keadaan sudah luka berdarah pada bagian kepala dengan keadaan kaki dan tangan diikat tali rafia oleh AS,” ucap Ade Ary.
    Setibanya di rumah kontrakan, AS tidur. Sementara, MF pulang ke rumahnya.
    Pada pukul 09.00 WIB, MF kembali datang ke rumah kontrakan AS dan membangunkan bos telur gulung tersebut. Keduanya lalu melihat kondisi MR.
    “Tetapi korban tidak terbangun. Atas kejadian tersebut, dilakukan penyelidikan guna tindakan lebih lanjut,” pungkas Ade Ary.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi usut kasus perampasan mobil dan muatannya di Jakut

    Polisi usut kasus perampasan mobil dan muatannya di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial AS melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) pada Selasa (3/12) karena mobil yang dikendarai berikut muatannya dirampas di Jakarta Utara pada Minggu (1/12).

    “Pada Hari Minggu, tanggal 1 Desember 2024 pukul 10.00 WIB telah terjadi perampasan di Jalan Hiu Raya Pelabuhan Muara Baru Penjaringan, Kota Jakarta Utara,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Ade Ary menjelaskan awal kejadian pada Sabtu (30/11) sekira jam 21.00 WIB. Saat itu korban menyuruh saksi berinisial BS untuk memuat ikan salem di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.

    “Selanjutnya pada hari Minggu 1 Desember 2024 sekira jam 10.00 WIB saat mobil melintas di TKP tiba-tiba datang dari arah belakang 1 unit mobil memepet mobil yang dikendarai oleh saksi dan menyuruh saksi berhenti,” katanya.

    Setelah mobil yang dikendarai oleh saksi berhenti, dari dalam mobil lainnya tersebut keluar tiga laki laki dan satu orang perempuan yang diduga bernama C.

    “Selanjutnya C langsung mengambil kunci kontak mobil yang dikendarai oleh saksi sambil berkata kepada saksi ‘telepon bos mu kalau dua hari enggak bayar mobil dan muatan jadi milik terlapor’,” katanya.

    Ade Ary menjelaskan mobil berikut muatan ikan sebanyak 5.000 kilogram atau lima ton dibawa oleh kawannya terlapor.

    “Korban mendapatkan pesan dari terlapor, pelapor akhirnya mengalami kerugian material kurang lebih Rp573 juta,” katanya.

    Ade Ary menjelaskan kasus ini masih ditangani oleh Kepolisian Sektor Metro Kawasan Muara Baru, Polres Metro Jakarta Utara (Jakut).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • MAKI Nilai Kepercayaan Masyarakat ke Polri Akan Turun jika Kasus Firli Bahuri Terus Berlarut
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Desember 2024

    MAKI Nilai Kepercayaan Masyarakat ke Polri Akan Turun jika Kasus Firli Bahuri Terus Berlarut Megapolitan 3 Desember 2024

    MAKI Nilai Kepercayaan Masyarakat ke Polri Akan Turun jika Kasus Firli Bahuri Terus Berlarut
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (
    MAKI
    ) menilai kepercayaan masyarakat kepada institusi Polri akan menurun jika kasus yang menjerat eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terus berlarut.
    “Pada prinsipnya bahwa kalau ini berlarut-larut, maka kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini makin turun,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman usai sidang gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2024), dilansir dari
    Antara
    .
    Boyamin mengatakan, awalnya polisi dianggap hebat oleh masyarakat karena berhasil membersihkan oknum-oknum “nakal” di tubuh institusinya. Terlebih, berdasarkan pantauannya di media sosial, banyak masyarakat yang mendukung upaya polisi dalam menangani kasus Firli.
    Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa upaya tersebut harus tetap dijaga dan dipegang teguh oleh aparat penegak hukum.
    “Nah itu yang harus diperhatikan oleh kepolisian sendiri, jangan sampai ini menggerus kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum ini,” ujar Boyamin.
    Sebelumnya diberitakan, Firli mangkir dari panggilan kedua pada 28 November 2024 setelah sebelumnya juga tidak hadir pada panggilan pertama.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebut, panggilan kedua ini tidak dipenuhi Firli dengan alasan tertentu yang disampaikan kepada penyidik.
    “Ini surat panggilan kedua terhadap tersangka FB di mana sebelumnya tidak dihadiri dengan suatu alasan,” kata Ade Ary, Sabtu (23/11/2024).
    Kuasa hukum Firli, Ian Iskandar, menyampaikan alasan absennya kliennya.
    “Pada saat yang bersamaan, pada setiap hari Kamis, di rumah beliau itu ada pengajian rutin. Pengajian rutin bersama anak yatim,” ujar Ian di Ambhara Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).
    Firli juga sedang berkabung atas meninggalnya keponakan beberapa hari sebelumnya.
    “Dan dilakukan semacam sedekah tujuh hari. Jadi pada saat yang bersamaan ada kegiatan yang tidak bisa dia tinggalkan,” tambah Ian.
    Sebagai informasi, Firli Bahuri ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo pada 22 November 2023.
    Sejak itu, sebanyak 160 saksi telah diperiksa. Namun, Firli belum juga ditahan meski sudah setahun berlalu.
    Selain dugaan pemerasan, Firli terlibat kasus lain, yaitu pertemuan dengan SYL di lapangan badminton. Dalam kasus ini, ia berstatus saksi meski perkara telah naik ke tahap penyidikan.
    Penyidik menerapkan Pasal 12e dan/atau Pasal 12B atau Pasal 11 UU Tipikor juncto Pasal 65 KUHP, serta Pasal 36 juncto Pasal 65 UU KPK dalam kedua kasus tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cekcok Masalah Kerjaan, Pria di Jaksel Dikeroyok hingga Dikepruk Pakai Botol

    Cekcok Masalah Kerjaan, Pria di Jaksel Dikeroyok hingga Dikepruk Pakai Botol

    Jakarta

    Seorang pria di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berinisial OS dikeroyok hingga kepalanya dikepruk pakai botol. Pengeroyokan terjadi dipicu cekcok masalah pekerjaan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa terjadi pada Senin (2/12) dini hari. Mulanya korban dan pelaku perempuan berinisial AK alias B bertemu di lokasi untuk membahas pekerjaan. Saat itu terjadi kesalahpahaman antara keduanya.

    “Kemudian korban datang ke TKP dan bertemu dengan terlapor. Lalu di tengah pembicaraan terjadi kesalahpahaman antara terlapor dengan korban,” kata Ade Ary kepada wartawan, Selasa (3/12/2024).

    Wanita AK saat itu memukul kepala korban menggunakan botol hingga berdarah. Tak hanya itu, pelaku lain pria A yang juga ada di lokasi turut memukuli korban hingga luka-luka.

    “Terlapor (AK/B) langsung memukul kepala korban dengan menggunakan botol, hingga menyebabkan luka berdarah pada bagian kepala. Terlapor memukuli korban dengan menggunakan botol secara berulang kali dan terlapor A ikut memukuli korban hingga menyebabkan luka memar pada bagian kepala, sekitar wajah, tangan, kaki, dan seluruh tubuh,” jelasnya.

    Korban pun melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Ade Ary mengatakan saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

    (wnv/idn)

  • Kronologi Polisi Disiram Air Keras di Cilincing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Desember 2024

    Kronologi Polisi Disiram Air Keras di Cilincing Megapolitan 3 Desember 2024

    Kronologi Polisi Disiram Air Keras di Cilincing
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Cilincing Aipda Ibrohim dan warga berinisial MY (28) menjadi korban penyiraman air keras di Cilincing, Jakarta Utara, Senin (2/12/2024) pukul 04.30 WIB.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, insiden ini tepatnya terjadi di pertigaan kolong tol Tanah Merdeka, Jalan Kalibaru Barat, RT 13/RW 12, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
    Peristiwa bermula saat Aipda Ibrohim bersama MY mengendarai sepeda motor berboncengan. Aipda Ibrohim hendak kembali ke wilayahnya, yakni Kelurahan Semper Barat, usai melaksanakan patroli.
    Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), Aipda Ibrohim mendapati sekelompok remaja masih asyik berkumpul, meski waktu telah menunjukkan pukul 04.30 WIB.
    Oleh karena itu, Aipda Ibrohim meminta mereka untuk kembali ke rumah masing-masing.
    “Namun tidak dihiraukan dan melakukan perlawanan, sehingga korban memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Selasa (3/12/2024).
    Setelah tembakan peringatan itu, mereka membubarkan diri. Tetapi, tak lama berselang, salah satu di antara sekelompok remaja itu justru menyiram air keras ke arah Aipda Ibrohim.
    Pelaku menggunakan jaket berwarna abu-abu dan memakai masker.
    “Menyiram air keras ke arah Aipda I dan rekannya dengan menggunakan gayung berwarna merah yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP),” kata Ade Ary.
    Atas kejadian ini, Aipda Ibrohim mengalami luka bakar di bagian kepala dan kedua lengan. Sedangkan, MY menderita luka bakar di bagian punggung dan kaki kiri.
    Keduanya kini tengah dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara.
    Secara terpisah, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady menyampaikan, sebanyak enam orang ditangkap terkait penyiraman air keras Aipda Ibrohim dan MY.
    Enam orang yang ditangkap ini ikut berkumpul dalam kelompok pelaku penyiraman air keras.
    Hanya saja, dua orang yang merupakan pelaku utama dari aksi penyiraman air keras ini masih dalam proses pengejaran.
    “Dua orang masih pengejaran. Pelaku penyiraman dan penyedia air keras,” ujar Fuady saat dikonfirmasi, Selasa (3/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.