Tag: Kombes Ade Ary Syam Indradi

  • Massa Demo DPR Mulai Bubar, Lalin Tomang Arah Slipi Berangsur Normal

    Massa Demo DPR Mulai Bubar, Lalin Tomang Arah Slipi Berangsur Normal

    Jakarta

    Massa demo di depan Gedung DPR mulai membubarkan diri malam ini. Lalu lintas (lalin) yang mengarah ke daerah Slipi kembali normal.

    Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (28/8/2025), pukul 20.00 WIB lalu lintas arah Tomang menuju Slipi di Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat kembali normal. Sementara lalu lintas ke arah Petamburan dan Palmerah masih belum bisa dilintasi pengendara.

    Sesekali tampak pengendara berhati-hati melintas. Polisi masih berupaya memukul mundur massa. Tampak polisi masih berjaga di sekitar lokasi DPR.

    Seperti diketahui, demonstrasi di gedung DPR/MPR diwarnai kericuhan. Polisi sempat memecah massa ke beberapa lokasi.

    Massa dipukul mundur dari depan gedung MPR/DPR. Massa lalu terpencar ke arah Pejompongan hingga Asia Afrika dan sekitar Palmerah.

    “Kami masih di lapangan, masyarakat tidak perlu khawatir. Rekan-rekan kami masih melakukan patroli mobile, memberikan imbauan-imbauan kepada masyarakat dalam rangka tetap menjaga kondusivitas dan terpeliharanya situasi kamtibmas yang kondusif,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan di gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).

    “Ini masih terus dilakukan patroli, imbauan, edukasi. Bapak Kapolda Metro Jaya terus mengingatkan, beliau masih ada di sini, masih ada di sini, di gedung DPR-MPR-RI, melakukan pemantauan secara langsung di lapangan,” ujar Ade Ary.

    “Kapolres Metro Jakarta Pusat masih mobile, bersama beberapa PJU dari Kapolda Metro Jaya. Kemudian rekan-rekan kami, Kapolres jajaran juga masih terus melakukan kegiatan kepolisian, guna mewujudkan situasi yang kita inginkan semuanya, yaitu aman. Dan kami tegaskan sampai dengan malam ini situasi aman terkendali,” katanya.

    (ygs/ygs)

  • Hampir 5000 aparat bersiaga amankan aksi buruh di DPR

    Hampir 5000 aparat bersiaga amankan aksi buruh di DPR

    ANTARA – Kabid Humas Polda Metro Jaya (PMJ) Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebut sebanyak 4969 personel disiagakan untuk pengamanan aksi buruh di depan Gedung DPR/ MPR Senayan, Kamis (28/8). Para personel yang disiagakan saat demonstrasi Kamis ini berasal dari satuan di PMJ, Mabes Polri, Kodam Jaya, dan Pemprov Jakarta. (Azhfar Muhammad Robbani/Anggah/Yovita Amalia/Nanien Yuniar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Sekat Sembilan Titik di Depok, Cegah Pelajar Ikut Demo ke DPR – Page 3

    Polisi Sekat Sembilan Titik di Depok, Cegah Pelajar Ikut Demo ke DPR – Page 3

    Polres Metro Depok telah menurunkan 180 anggota kepolisian yang ditempatkan di setiap penyekatan. Abdul mengapresiasi kepada sekolah, guru, maupun siswa yang tidak ikut terprovokasi melakukan unjuk rasa.

    “Kami apresiasi siswa yang tidak terprovokasi melakukan aksi, sementara dari PMJ, tadi sudah menyampaikan ada beberapa siswa yang diamankan terkait dengan mengikuti kegiatan unjuk rasa,” terang Abdul.

    Polres Metro Depok terus melakukan monitoring terkait perkembangan aksi unjuk rasa. Hal itu untuk melakukan berbagai langkah antisipasi terkait kondisi dan situasi dari perkembangan aksi unjuk rasa.

    “Kita monitor juga, kita senantiasa berkomunikasi dengan Polda menyampaikan perkembangan masing-masing wilayah,” ucap Abdul.

    Sebelumnya, Massa yang hendak mengikuti demo 28 Agustus 2025 sudah memadati kawasan Gedung DPR. Memastikan situasi konsudif selama demo berlangsung, Polda Metro Jaya melakukan penyekatan di sejumlah titik perbatasan Jakarta hari ini, Kamis (28/8/2025).

    “Nanti kehadiran polisi di berbagai titik, kemudian sudah bekerja sama juga dengan beberapa polres di sekitar Polda Metro Jaya memberikan informasi dan melakukan imbauan-imbauan edukasi, patroli hingga pencegahan ya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (28/8/2025).

     

  • 54 Siswa Mau Demo Dicegat di Stasiun Tanah Abang-Palmerah, Bawa Busur Panah

    54 Siswa Mau Demo Dicegat di Stasiun Tanah Abang-Palmerah, Bawa Busur Panah

    Jakarta

    Polisi mengamankan 54 pelajar yang hendak mengikuti aksi unjuk rasa massa buruh di gedung DPR. Puluhan pelajar itu diamankan di Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Palmerah.

    “Benar kita mengamankan pelajar yang akan melakukan aksi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (28/8/2025).

    Ade Ary mengatakan para pelaku ada yang kedapatan membawa busur panah. Saat ini pelajar dan barang bukti sudah diamankan.

    “Dari Stasiun Palmerah, 53 pelajar diamankan, 1 pelajar diamankan dari Stasiun Tanah Abang membawa 9 busur panah,” jelasnya.

    Ade Ary menyayangkan aksi para pelajar tersebut. Polisi juga melakukan penyekatan di perbatasan Jakarta untuk mencegah para pelajar ikut demo di depan gedung DPR.

    “Kehadiran polisi di berbagai titik, kemudian sudah bekerjasama juga dengan beberapa Polres di sekitar Polda Metro Jaya memberikan informasi dan melakukan imbauan-imbauan edukasi, patroli hingga pencegahan, hingga pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

    Sebanyak 4.531 personel gabungan disiapkan untuk mengamankan demonstrasi kelompok buruh di gedung DPR hari ini. Personel gabungan ini terdiri atas anggota Polri, TNI, dan pemda.

    Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan demo buruh ini diberi nama ‘Hostum’ atau akronim dari Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah.

    Berikut enam tuntutan demo buruh:
    1. Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah
    2. Stop PHK: Bentuk Satgas PHK
    3. Reformasi Pajak Perburuhan: Naikkan PTKP menjadi Rp 7.500.000 per bulan, Hapus Pajak Pesangon, Hapus Pajak THR, Hapus Pajak JHT, Hapus diskriminasi Pajak Perempuan Menikah.
    4. Sahkan Rancangan Undang-Undang Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law
    5. Sahkan RUU Perampasan Aset: Berantas Korupsi
    6. Revisi RUU Pemilu: Redesain Sistem Pemilu 2029.

    Halaman 2 dari 2

    (wnv/rfs)

  • Polisi Ancam Tindak Pihak yang Live Streaming Provokatif saat Demo

    Polisi Ancam Tindak Pihak yang Live Streaming Provokatif saat Demo

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya bakal menindak pihak yang melakukan live streaming di media sosial terkait dengan ajakan provokasi untuk melakukan demonstrasi pada Kamis (28/8/2025). 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan penindakan itu nantinya bersifat imbauan apabila terdapat pihak yang melakukan hal tersebut.

    “Kami melakukan pemantauan melakukan edukasi tim juga sudah melakukan komunikasi memberikan imbauan saat menemukan ada yang sedang live streaming menyampaikan ajakan-ajakan yang bersifat provokasi,” ujar Ade di Polda Metro Jaya, dikutip Kamis (28/8/2025).

    Dia menyampaikan tindakan untuk melakukan siaran langsung di media sosial telah menyebabkan banyak anak di bawah umur ikut terjun melakukan demo.

    Tercatat, setidaknya ada 196 anak di bawah umur ikut melakukan aksi demonstrasi di DPR sebelumnya. Bahkan, kata Ade, beberapa pelajar ada yang sampai meninggalkan kelas saat jam pelajaran alias bolos.

    “Jadi mohon medsos itu dipakai dengan bijak dengan bijak. Kejadian kemarin rekan-rekan sudah tahu ada pelajar 196 yang diamankan dari siang hari di jam belajar ini semoga tidak terjadi lagi,” imbuhnya.

    Bahkan, eks Kapolres Jakarta Selatan ini menyatakan bahwa pihaknya tidak akan segan melakukan upaya hukum apabila ditemukan adanya unsur pidana terhadap pihak yang melakukan siaran langsung di medsos itu.

    “Dan apabila nanti ada ditemukan perbuatan pidana, kemudian ada pihak yang dirugikan tentunya akan kami lakukan upaya-upaya penegakan hukum ya,” pungkasnya.

  • Catat! Ini Rekayasa Lalu Lintas di DPR Jelang Demo Buruh 28 Agustus

    Catat! Ini Rekayasa Lalu Lintas di DPR Jelang Demo Buruh 28 Agustus

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait dengan aksi unjuk rasa dari kelompok buruh di DPR/MPR hari ini, Kamis (28/8/2025). 

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas itu bersifat situasional.

    “Jadi sifatnya situasional, sementara belum ada ruas jalan yang kita tutup, nanti kita lihat dinamika di lapangan,” ujar Komarudin di Jakarta, dikutip Kamis (28/8/2025).

    Dia menekankan bahwa apabila nantinya massa demo terjadi peningkatan maka pihaknya bakal menerapkan rekayasa lalu lintas dengan melakukan pengalihan maupun penutupan jalan di lokasi.

    Dalam catatan Bisnis, setidaknya jalur yang sering mengalami pengalihan yaitu Jalan Gatot Subroto menuju arah Slipi telah ditutup. Dengan begitu, seluruh kendaraan bermotor termasuk bus diarahkan untuk menuju Jalan Jenderal Sudirman.

    “Kalau memang massa nya jumlahnya tidak terlalu besar dan bisa berbagi ruas jalan dengan masyarakat lain, maka tidak kami alihkan,” pungkas Komarudin.

    Di samping itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya telah mengantisipasi apabila ada massa aksi yang masuk ke ruas Tol Dalam Kota.

    Nantinya, petugas bakal langsung mengalihkan arus kendaraan agar pengguna jalan tidak terjebak di tengah kerumunan.

    “Jika terjadi kepadatan atau gangguan di tol, kami akan mengeluarkan kendaraan di exit tol depan Polda, di exit Tegal Parang, serta dari arah barat di exit Slipi. Hal ini untuk menjaga keselamatan pengguna jalan,” tutur Ade.

    Potensi Gangguan Transportasi Umum

    Berdasarkan informasi dari media sosial masing-masing transportasi umum (transum), setidaknya demo di DPR hari ini berpotensi mengganggu kelancaran aktivitas moda transportasi publik di kawasan Senayan di sekitarnya.

    Misalnya, untuk KRL jalur Tanah Abang-Palmerah berpotensi dilakukan penutupan sementara. Kemudian, untuk Transjakarta rute Senayan-Palmerah bakal dialihkan atau dihentikan sementara.

    Selanjutnya, untuk moda transportasi MRT diprediksi bakal terjadi lonjakan penumpang di Stasiun Senayan, Istora, dan Bundaran HI. Dengan demikian, penumpang diimbau agar menghindari jam-jam rawan untuk menggunakan transportasi ini.

  • Polisi Mulai Bersiaga di Gerbang DPR/MPR Jelang Demo Buruh 28 Agustus

    Polisi Mulai Bersiaga di Gerbang DPR/MPR Jelang Demo Buruh 28 Agustus

    Bisnis.com, JAKARTA – Buruh akan menggelar unjuk rasa di Istana Merdeka dan gedung DPR/MPR RI, Kamis (28/7/2025). Aparat keamanan yang terdiri dari pasukan gabungan mulai melakukan pengamanan di dua lokasi tersebut. 

    Tuntutan para buruh yang digaungkan pada aksi demo kali ini, antara lain penolakan upah murah hingga pembentukan satgas PHK. Rencananya 10 ribu buruh dari Jabodetabek akan bergabung untuk mengikuti demo ini.

    Dari pantauan Bisnis pukul 07.50 WIB, pengamanan di depan gerbang DPR/MPR RI mulai diperketat. Personel kepolisian tengah menggelar apel persiapan demo.

    Kendaraan taktis juga sudah mulai bersiap di Komplek Parlemen tersebut, di antaranya mobil komando, water cannon, hingga peralatan barikade. Tampak juga mobil pemadam kebakaran.

    Sementara itu, Barikade beton masih membentang di depan gerbang DPR/MPR RI untuk menghalau massa masuk ke dalam.

    Selain itu, beberapa petugas Satpol PP terlihat sedang berjaga di depan gedung DPR/MPR RI. DI sisi lain, beberapa awak media juga sudah bersiap untuk meliput kegiatan tersebut.

    Belum terlihat kerumunan demonstran sehingga situasi masih tergolong kondusif. Lalu lintas jalan Gatot Subroto dan tol dalam kota masih terpantau lancar serta belum ada penutupan jalan.

    Dilansir Bisnis, Polda Metro Jaya menurunkan 4.531 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa kelompok buruh di Gedung DPR RI, Jakarta.

    “Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 4.531 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa kelompok buruh,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (27/8/2025).

    Dia menambahkan ribuan personel itu terdiri dari anggota Polda Metro Jaya sebanyak 2.174 personel, tim BKO dari TNI, Brimob Mabes Polri 1.725 personel dan Polres jajaran 632 personel. 

  • Fakta-fakta Baru Sosok Dwi Hartono Otak Penculikan Kacab Bank Terkuak

    Fakta-fakta Baru Sosok Dwi Hartono Otak Penculikan Kacab Bank Terkuak

    Jakarta

    Kasus kematian kepala kantor cabang (Kacab) sebuah bank, Mohamad Ilham Pradipta semakin terang. Dwi Hartono sebagai otak penculikan dan pembunuhan pun telah ditangkap. Bagaimana sosoknya?

    Ilham Pradipta ditemukan tewas di semak-semak di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8) pagi. Jasadnya ditemukan dalam kondisi kedua mata, tangan, dan kaki terikat lakban.

    Penemuan mayat Ilham ini menguak sebuah fakta bahwa sebelum jasadnya ditemukan, pria berusia 37 tahun itu ternyata sempat diculik. Ilham diculik di sebuah parkiran supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8) sore.

    Dari serangkaian penyelidikan tersebut, tim gabungan Subdit Jatanras dan Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap satu per satu para pelaku yang terlibat. Total hingga saat ini ada 15 orang pelaku yang telah diamankan pihak kepolisian.

    Penangkapan para pelaku ini kian mengerucut hingga sosok aktor intelektual penculikan dan pembunuhan berhasil ditangkap. Yang mengejutkan, penculikan dan pembunuhan Ilham ini ternyata diotaki seorang pengusaha bernama Dwi Hartono.

    “DH merupakan salah satu dari aktor intelektual penculikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, Selasa (26/8/2025).

    Namun, apa motif di balik penculikan dan pembunuhan ini, hingga kini belum terungkap. Polda Metro Jaya saat ini tengah mendalami kasus tersebut, termasuk menyelidiki apa motifnya. Berikut ini fakta-fakta baru yang terungkap, dirangkum detikcom, Rabu (27/8/2025).

    Bagaimana sosok Dwi Hartono?

    Dwi Hartono Pengusaha Bimbel Online

    Kombes Ade Ary mengungkapkan Dwi Hartono adalah seorang pengusaha. Dwi Hartono adalah seorang pengusaha bimbel online.

    “Benar, DH adalah seorang pengusaha bimbel online,” kata Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (26/8).

    Melansir detikSumbagsel, Dwi Hartono merupakan seorang pengusaha asal Rimbo Bujang, Kscamatan Tebo, Jambi. Di kampung halamannya tersebut, Dwi Hartono dikenal sebagai orang yang dermawan sekaligus seorang motivator.

    Salah satu warga setempat bernama Jay Saragih menyebut bahwa Dwi sudah lama merantau meninggalkan kampung halamannya. Jay terkejut dan tidak menyangka bahwa Dwi Hartono terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan.

    Meski sudah lama merantau, namun Dwi sering menggelar reuni dengan teman-teman seangkatannya. Menurut Jay, setiap kali acara reunian itu, Dwi kerap mengundang artis-artis ibu kota dan pernah mengundang pengajian akbar yang dihadiri ustaz terkenal.

    “Yang kami kenal orangnya humble, dia motivator juga, ya kalau gak salah. Dia suka menolong, kalau ada acara di Rimbo Bujang ini dia siap membantu sebagai (pemberi) sumbangan,” ujar Jay.

    UGM Nonaktifkan Dwi Hartono

    Ternyata Dwi Hartono merupakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). UGM pun resmi menonaktifkan Dwi Hartono dari seluruh kegiatan akademik.

    Dilansir detikJogja, Rabu (27/8), juru bicara UGM Dr I Made Andi Arsana mengatakan, DH telah resmi dinonaktifkan berdasarkan hasil koordinasi intensif internal dan surat resmi Dekan FEB UGM, Didi Achjari. Penonaktifan itu, kata Made Andi, sebagai bentuk dukungan UGM terhadap proses hukum yang berjalan.

    “Yang bersangkutan telah dinonaktifkan dari seluruh kegiatan akademik pada Semester Gasal 2025/2026 sebagai bentuk dukungan UGM terhadap proses hukum dan penyelidikan yang tengah berlangsung. Penonaktifan tersebut ditetapkan melalui surat resmi dari Dekan FEB UGM, Prof Dr Didi Achjari,” kata Made Andi dalam keterangan tertulis yang diterima.

    UGM telah berkoordinasi intensif dengan Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. UGM mengonfirmasi bahwa DH adalah mahasiswa baru Semester 1 Program Studi Magister Manajemen (Kampus Jakarta) FEB UGM.

    “UGM menghormati sepenuhnya proses hukum yang berjalan, menjunjung asas praduga tak bersalah, dan berkomitmen menjaga integritas serta profesionalisme,” ucapnya.

    UGM, lanjut dia, juga mendukung seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sesuai ketentuan agar kasus ini segera terungkap dan keadilan dapat terwujud bagi semua pihak. Selain itu, UGM juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Muhammad Ilham Pradipta.

    Rumah Mewah Dwi Hartono

    Dwi Hartono beralamat tinggal di salah satu perumahan di Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

    detikcom menyambangi rumah tersebut, Rabu (27/8/2025). Rumah dua tingkat yang didominasi cat warna putih itu tampak sepi.

    Ada dua rumah milik Dwi Hartono yang berdampingan. Satu rumah nomor Q8 dan satu rumah nomor Q9 dengan aksen warna yang sama. Pada rumah nomor Q9 terdapat plang nomor rumah dengan tulisan ‘Klan Hartono’.

    Potret rumah mewah Dwi Hartono, tersangka otak penculikan Kacab Bank di Jakarta, Ilham Pradipta. Saat didatangi, Rabu (27/8/2025), rumah tersebut tampak sepi. (Devi Puspitasari/detikcom)

    Bagian depan kedua rumah tertutup pagar bercat kuning. Sementara di bagian balkon rumah Q8 terdapat logo ‘GURUKU’, yang diketahui sebagai lembaga bimbel yang dimiliki oleh Dwi Hartono. Sementara itu, terdapat tulisan ‘WD Fashion’ di atas bangunan garasi rumah.

    Rumah berukuran luas ini terdapat persis di pinggir Jalan Fransisco, yang lalu lintasnya cukup ramai. Saat detikcom mencoba menemui pemiliknya, rumah tersebut tampak sepi. Tak ada orang yang keluar dari rumah.

    Cerita Tetangga Dwi Hartono

    Penangkapan Dwi Hartono, aktor penculikan dan pembunuhan Kacab Bank di Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta, membuat tetangga kaget. Mereka tak menyangka tetangganya itu terlibat dalam skandal.

    “Kaget makanya pas lihat di Instagram,” ujar salah satu tetangga, Rudi, saat ditemui wartawan di salah satu perumahan di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/8/2025).

    Rudi mengetahui adanya kasus itu dari pemberitaan media. Dia tak menyangka salah satu pelaku adalah tetangganya.

    “Sudah tahu beritanya, tapi nggak nyangka kalau rumahnya ini ya ternyata tetangga di sini, pelakunya di sini. Kaget juga ‘rame ini’,” tuturnya.

    Rudi sendiri tidak kenal dan tidak tahu bahwa Dwi Hartono adalah tetangganya. Selama setahun tinggal di kompleks perumahan tersebut, Rudi tak pernah bertemu dengan sosok Dwi Hartono.

    “Nggak tau, nggak kenal, nggak pernah keluar (Hartono) kita di sini sudah hampir satu tahun belum pernah lihat orangnya. Baru tau pas ada kasus-kasus itu, ternyata rumahnya di situ Q9 ya. Baru tahu kemarin pas liat di Instagram,” ujarnya.

    Rudi jarang melihat aktivitas di rumah tersebut. Sesekali dia hanya melihat asisten rumah tangga (ART) keluar untuk membagikan nasi kotak setiap Jumat.

    “Kalau yang nempatin ada mungkin pembantunya karena kalau Jumat itu rutin Jumat berkah. Minggu kemarin kayanya nggak tuh, karena minggu kemarin kita yang bagi-bagi,” katanya.

    “Jumat yang kemarinnya lagi bagi-bagi deh tapi ya mbaknya (ART) yang bagi-bagi semua cewek yang bagi-bagi. Cuma dia nggak pernah keluar nggak pernah tahu kita orangnya yang mana, cuma ya syok aja denger beritanya ternyata tetangga sendiri,” tutupnya.

    Sempat Terjerat Kasus Ijazah Palsu

    Polisi menyebut Dwi Hartono sempat terjerat kasus pemalsuan ijazah. Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Darma Sena, membenarkan Dwi Hartono sempat tersandung kasus pemalsuan ijazah. Dwi Hartono memalsukan ijazah tingkat SMA dalam sekolah paket C.

    “Iya benar di tahun 2012 terkait pemalsuan ijazah SMA, paket C kalau nggak salah,” kata Andika saat dihubungi wartawan, Rabu (27/8/2025).

    Andika Dwi Hartono sudah diproses oleh pengadilan. Dia menyebut Dwi dijatuhi vonis selama 2 tahun penjara dalam kasus itu.

    “Informasinya sudah divonis kurang lebih 2 tahun penjara, bisa dipastikan ke PN ya. Data yang ada di kita hanya terkait kasus pemalsuan ijazah. Sebagai pelaku yang mengkondisikan pemalsuan ijazah tersebut,” kata Andika.

    Halaman 2 dari 6

    (rdp/rdp)

  • Polisi Tangkap 351 Orang di Demo DPR, Didominasi Anak di Bawah Umur

    Polisi Tangkap 351 Orang di Demo DPR, Didominasi Anak di Bawah Umur

    Jakarta: Polisi mengamankan sebanyak 351 orang yang melakukan aksi ricuh unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senin, 25 Agustus 2025 malam Wib. 

    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan dari total yang ditangkap, 155 merupakan orang dewasa, sementara 196 lainnya masih berstatus di bawah usia 18 tahun.

    “Kelompok ini diduga kuat terlibat dalam tindakan perusakan fasilitas umum, melempar kendaraan yang melintas di jalan tol, serta menyerang aparat,” ujar Ade Ary.

    Ia menambahkan bahwa ratusan orang ini bukan bagian dari massa aksi damai yang lebih dulu menyampaikan aspirasi di lokasi. Menurutnya, mereka datang dari luar kelompok demonstran utama dan justru memicu kericuhan.
     

    “Tahapan imbauan dan beberapa tahapan lainnya sudah dilakukan. Ketika sebagian, pihak lain di luar massa yang menyampaikan pendapat tadi, yang setelah diberikan imbauan tidak mengikuti arahan dari petugas, akhirnya dilakukan tindakan penertiban (penangkapan),” jelasnya. 

    Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis, menyampaikan bahwa saat ini penyidik masih menyelidiki peran masing-masing dari 155 orang dewasa yang ditangkap. Ia mengungkapkan bahwa empat laporan polisi telah diterima terkait peristiwa malam itu.

    “Sudah ada empat laporan polisi. Tiga di antaranya adalah kekerasan secara bersama-sama terhadap orang, lalu satu laporan kekerasan secara bersama-sama terhadap barang atau kendaraan,” kata Putu.

    Meski sempat terjadi ketegangan, Putu memastikan seluruh orang yang diamankan dalam kondisi sehat. Namun, beberapa mengalami luka ringan akibat terjatuh saat kericuhan berlangsung.

    Jakarta: Polisi mengamankan sebanyak 351 orang yang melakukan aksi ricuh unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senin, 25 Agustus 2025 malam Wib. 
     
    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan dari total yang ditangkap, 155 merupakan orang dewasa, sementara 196 lainnya masih berstatus di bawah usia 18 tahun.
     
    “Kelompok ini diduga kuat terlibat dalam tindakan perusakan fasilitas umum, melempar kendaraan yang melintas di jalan tol, serta menyerang aparat,” ujar Ade Ary.

    Ia menambahkan bahwa ratusan orang ini bukan bagian dari massa aksi damai yang lebih dulu menyampaikan aspirasi di lokasi. Menurutnya, mereka datang dari luar kelompok demonstran utama dan justru memicu kericuhan.
     

     
    “Tahapan imbauan dan beberapa tahapan lainnya sudah dilakukan. Ketika sebagian, pihak lain di luar massa yang menyampaikan pendapat tadi, yang setelah diberikan imbauan tidak mengikuti arahan dari petugas, akhirnya dilakukan tindakan penertiban (penangkapan),” jelasnya. 
     
    Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis, menyampaikan bahwa saat ini penyidik masih menyelidiki peran masing-masing dari 155 orang dewasa yang ditangkap. Ia mengungkapkan bahwa empat laporan polisi telah diterima terkait peristiwa malam itu.
     
    “Sudah ada empat laporan polisi. Tiga di antaranya adalah kekerasan secara bersama-sama terhadap orang, lalu satu laporan kekerasan secara bersama-sama terhadap barang atau kendaraan,” kata Putu.
     
    Meski sempat terjadi ketegangan, Putu memastikan seluruh orang yang diamankan dalam kondisi sehat. Namun, beberapa mengalami luka ringan akibat terjatuh saat kericuhan berlangsung.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Kasus Penculikan Kacab BRI, Polisi Ungkap Sosok Tim Pengintai

    Kasus Penculikan Kacab BRI, Polisi Ungkap Sosok Tim Pengintai

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya mengungkap salah satu tersangka yang berperan sebagai tim pengintaian di kasus penculikan dan pembunuhan Kepala KCP Bank BRI di Jakarta, MIP (35).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan tim pengintai itu berinisial RS. Inisial itu mengacu pada nama Rohmat Sukur.

    “Saudara RS ini berperan menyediakan tim pantau yang mengikuti kegiatan korban dan juga menyediakan tim IT,” ujar Ade di Polda Metro Jaya, Rabu (27/8/2025).

    Dia menjelaskan, terhadap RS mulanya dilakukan penggeledahan di kediamannya Candisari, Semarang. Namun, RS diduga melarikan diri sebelum tim tiba di lokasi.

    Kemudian, tim penyidik mendapatkan informasi bahwa RS berada di tempat persembunyiannya di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. 

    “Dan akhirnya pada hari Minggu tanggal 24 Agustus 2025 Sekitar pukul 2.15 dini hari Tim berhasil menangkap Saudara RS Kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

    Secara total, kepolisian telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus ini termasuk, Dwi Hartono. Belasan orang itu dikelompokkan berdasarkan perannya.

    Misalnya, ada kelompok aktor intelektual. Kemudian, tiga lainnya adalah klaster pembuntutan, penculikan, dan eksekusi hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. 

    Adapun, penculikan Kepala KCP Bank BUMN ini terjadi di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur pada (20/8/2025).

    Keesokan harinya, mayat MIP ditemukan di Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis (22/8/2025) sekitar 05.30 WIB. Jenazah itu ditemukan dalam kaki dan tangan terikat, serta mata dilakban.