Tag: Kombes Ade Ary Syam Indradi

  • Viral Aplikasi Berburu Harta karun Koin Jagat Rusak Fasilitas Umum, Tengok Hadiahnya – Page 3

    Viral Aplikasi Berburu Harta karun Koin Jagat Rusak Fasilitas Umum, Tengok Hadiahnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Fenomena perburuan harta karun digital yang dikenal dengan nama ‘Koin Jagat’ telah menciptakan kegemparan di platform media sosial, terutama di TikTok. Permainan ini menawarkan pengalaman petualangan yang menarik dan janji hadiah uang tunai, sehingga berhasil menarik perhatian banyak pengguna, terutama di kalangan anak muda.

    Namun ternyata kegiatan berburu koin jagat ini merusak sejumlah fasilitas umum (fasum). Banyak video beredar terjadi kerusakan di taman teman daerah Bandung berantakan karena aksi mencari harta karun ini.

    Polisi buka peluang melayangkan panggilan kepada pihak aplikator buntut kerusakan yang terjadi karena ulah pengguna yang berburu harta karun digital bernama Koin Jagat.

    Rencana pemanggilan itu akan disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi setelah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya.

    Informasi yang diperoleh kepolisian, keberadaan Koin Jagat telah menyebabkan kerusakan beberapa fasilitas publik.

    “Kami mendapat informasi juga bahwa ada beberapa fasilitas yang rusak, nah ini tolong jangan melakukan aktivitas atau kegiatan yang bisa merugikan pihak lain, merusak fasilitas umum, merusak alam,” ujar dia dikutip Selasa (14/1/2025).

    Koin Ditukarkan Uang Tuna 

    Koin Jagat merupakan fitur dari aplikasi ‘Jagat-Find Family & Friends’, yang mengundang para pengguna untuk berburu koin virtual yang tersebar di berbagai tempat umum di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

    Dikutip dari kanal Tekno Liputan6.com, tempat-tempat terkenal seperti Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta dan Alun-Alun Surabaya menjadi lokasi perburuan yang sangat ramai dikunjungi.

    Koin-koin yang berhasil ditemukan oleh para peserta dapat ditukarkan dengan uang tunai, dengan nilai yang bervariasi tergantung pada jenis koin yang diperoleh.

    Dalam permainan ini, pengguna dituntut untuk mencari koin yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu emas, perak, dan perunggu. Koin-koin tersebut dapat ditukarkan dengan uang tunai mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung pada jenis koin yang berhasil ditemukan.

    Koin perak diperkirakan memiliki nilai yang lebih tinggi, meskipun rincian pastinya belum diumumkan. Sementara itu, koin emas dianggap sebagai yang paling berharga dengan nilai hadiah tertinggi mencapai Rp 100 juta, sehingga menjadi incaran utama bagi para pemain dalam misi berburu koin virtual ini.

    Aplikasi Jagat dapat diunduh dan diinstal secara gratis oleh pengguna Android maupun iPhone (iOS). Namun, penting untuk dicatat bahwa Jagat juga menawarkan opsi pembelian dalam aplikasi.

  • Hendak Tagih Utang, Pria di Duren Sawit Malah Ditodong Sajam dan Diteriaki Maling
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Januari 2025

    Hendak Tagih Utang, Pria di Duren Sawit Malah Ditodong Sajam dan Diteriaki Maling Megapolitan 14 Januari 2025

    Hendak Tagih Utang, Pria di Duren Sawit Malah Ditodong Sajam dan Diteriaki Maling
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pria berinisial JSPS menjadi korban penodongan senjata tajam (sajam) di Jalan Bunga Rampai IV, Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (11/1/2025).
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi berujar, aksi penodongan sajam tersebut terjadi usai korban menagih utang kepada pelaku berinisial UT.
    Peristiwa bermula saat korban mendatangi UT di tempat kejadian perkara (TKP) untuk menagih utang. Hanya saja, korban malah ditodong sajam oleh pelaku.
    “Lalu, terlapor tidak terima dan mengancam pelapor dengan senjata tajam,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025).
    Aksi penolakan pembayaran utang itu pun berlanjut. UT malah meneriaki korban sebagai maling.
    Belum diketahui apakah JSPS menerima pukulan dari warga atau tidak usai ia diteriaki maling oleh UT.
    Hanya saja, JSPS langsung melaporkan UT ke Polres Metro Jakarta Timur seusai kejadian.
    “Langsung melapor guna penyelidikan lebih lanjut,” pungkas Ade Ary.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Orangtua yang Tinggalkan Jasad Bayinya di RS Grogol Terancam 5 Tahun Penjara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Januari 2025

    Orangtua yang Tinggalkan Jasad Bayinya di RS Grogol Terancam 5 Tahun Penjara Megapolitan 14 Januari 2025

    Orangtua yang Tinggalkan Jasad Bayinya di RS Grogol Terancam 5 Tahun Penjara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Pasangan suami istri (pasutri) berinisial H dan BU terancam pidana penjara selama lima tahun usai menelantarkan anak mereka berinisial MS (5 bulan) di salah satu rumah sakit (RS) daerah Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
    Keduanya dijerat dengan Pasal 77 B Jo Pasal 76 B Jo Pasal 77 C Jo Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
    “Ancaman hukuman lima tahun (penjara),” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).
    Polsek Grogol Petamburan menangkap H dan BU atas kasus dugaan penelantaran anak.
    Mereka ditangkap di salah satu indekos daerah Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (12/1/2025) malam.
    “Yang bersangkutan berpindah-pindah tempat kos-kosan, tapi masih di wilayah Grogol Petamburan dan Tambora,” ujar Aprino.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan, alasan keduanya meninggalkan bayi mereka di salah satu RS daerah Grogol Petamburan karena tidak mempunyai uang untuk membayar biaya administrasi.
    “Pekerjaannya si suami itu bekerja di salah satu tempat konveksi wilayah kami (Grogol Petamburan), dan untuk si ibu itu ibu rumah tangga,” ungkap Aprino.
    Kini, polisi telah menetapkan keduanya sebagai tersangka dan menahan mereka di rumah tahanan (rutan) Polsek Grogol Petamburan.
    Sebelumnya diberitakan, bayi laki-laki berinisial MS meninggal dan ditinggalkan oleh orangtuanya di ruang IGD salah satu rumah sakit di Grogol Petamburan pada Sabtu (28/12/2024).
    H membawa anaknya ke rumah sakit sekitar pukul 02.59 WIB dalam kondisi sakit.
    “Pihak rumah sakit segera melakukan tindakan medis. Namun, sekitar pukul 04.20 WIB, bayi laki-laki tersebut dinyatakan meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (30/12/2024).
    Setelah kejadian tersebut, pihak rumah sakit berusaha mencari keberadaan orang tua bayi, namun mereka tidak ditemukan di lokasi.
    “Diduga, jenazah bayi laki-laki tersebut ditinggalkan begitu saja oleh orangtuanya,” tambah Ade Ary.
    Sebelum meninggalkan anaknya, orang tua bayi berdalih akan mencari uang untuk membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 3,6 juta.
    Pihak rumah sakit mencoba menghubungi nomor telepon yang didaftarkan oleh H saat membawa anaknya, tetapi nomor tersebut adalah milik tetangga yang ikut mengantar ke rumah sakit.
    “Orangtua korban diketahui tidak memiliki ponsel,” jelas Ade Ary.
    Saat polisi mendatangi kontrakan orang tua bayi, tempat tersebut sudah kosong. Akibatnya, pihak rumah sakit melaporkan kejadian ini ke Polsek Grogol Petamburan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tinggalkan Jasad Anak Satu-satunya di RS Grogol, Kini Orangtuanya Menyesal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Januari 2025

    Tinggalkan Jasad Anak Satu-satunya di RS Grogol, Kini Orangtuanya Menyesal Megapolitan 14 Januari 2025

    Tinggalkan Jasad Anak Satu-satunya di RS Grogol, Kini Orangtuanya Menyesal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pasangan suami istri berinisial H dan BU ditangkap oleh polisi setelah dituduh menelantarkan anak mereka, MS, yang berusia lima bulan di rumah sakit.
    Bayi tersebut meninggal di salah satu rumah sakit di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kini, H dan BU mengaku menyesal.
    “Ya menyesal, dengan alasan (meninggalkan) bayi karena enggak ada uang,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, saat dikonfirmasi pada Selasa (14/1/2025).
    Keduanya ditangkap di sebuah indekos di kawasan Grogol Petamburan pada Minggu (12/1/2025) malam.
    “Yang bersangkutan berpindah-pindah tempat kos-kosan, tapi masih di wilayah Grogol Petamburan dan Tambora,” lanjut Aprino.
    Menurut hasil pemeriksaan, alasan H dan BU meninggalkan bayi mereka di rumah sakit adalah karena tidak memiliki uang untuk membayar biaya administrasi.
    “Pekerjaannya si suami itu bekerja di salah satu tempat konveksi wilayah kami. Dan untuk si ibu itu ibu rumah tangga,” jelas Aprino.
    Saat ini, polisi telah menetapkan keduanya sebagai tersangka dan menahan mereka di rumah tahanan Polsek Grogol Petamburan.
    Mereka dijerat dengan Pasal 77 B Jo Pasal 76 B Jo Pasal 77 C Jo Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, yang mengancam hukuman maksimal lima tahun penjara.
    Sebelumnya, bayi laki-laki berinisial MS dibawa oleh H ke rumah sakit pada Sabtu (28/12/2024) dalam kondisi sakit sekitar pukul 02.59 WIB.
    “Pihak rumah sakit segera melakukan tindakan medis. Namun, sekitar pukul 04.20 WIB, bayi laki-laki tersebut dinyatakan meninggal,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (30/12/2024).
    Setelah kejadian tersebut, pihak rumah sakit berusaha mencari keberadaan orang tua bayi, namun mereka tidak ditemukan di lokasi.
    “Diduga, jenazah bayi laki-laki tersebut ditinggalkan begitu saja oleh orangtuanya,” tambah Ade Ary.
    Sebelum meninggalkan anaknya, orang tua bayi berdalih akan mencari uang untuk membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 3,6 juta.
    Pihak rumah sakit mencoba menghubungi nomor telepon yang didaftarkan oleh H saat membawa anaknya, namun ternyata nomor tersebut adalah milik tetangga yang ikut mengantar ke rumah sakit.
    “Orangtua korban diketahui tidak memiliki ponsel,” jelas Ade Ary.
    Ketika polisi mendatangi kontrakan orang tua bayi, tempat tersebut sudah kosong. Akibatnya, pihak rumah sakit melaporkan kejadian ini ke Polsek Grogol Petamburan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dapat Promosi Jabatan, 22 Perwira di Polda Metro Jaya Bakal Naik Pangkat

    Dapat Promosi Jabatan, 22 Perwira di Polda Metro Jaya Bakal Naik Pangkat

    loading…

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto melakukan mutasi terhadap 922 anggotanya yang bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto melakukan mutasi terhadap 922 anggotanya yang bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 perwira mendapatkan promosi jabatan.

    Mutasi para perwira tersebut tertuang dalam tiga Surat Telegram Nomor ST/9/I/KEP./2025, ST/10/I/KEP./2025, ST/11/I/KEP./2025 tertanggal 10 Januari 2025.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, rotasi bagian dari penyegaran organisasi. “Benar, rotasi dalam rangka tour of duty dan penyegaran organisasi untuk melayani serta melindungi masyarakat,” katanya dikutip Selasa (14/1/2025).

    Dengan promosi jabatan ini, maka para perwira bakal mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya. Mereka terdiri atas 1 perwira menyandang pangkat Kompol, 11 AKP, dan 10 Ipda.

    Berikut ini nama-nama perwira polisi yang bakal naik pangkat usai dimutasi Kapolda:

    1. Kompol Muhammad Endy Mahandika, dari Kabagops Polres Metro Tangerang Kota mendapat promosi jabatan menjadi Kapolsek Kebayoran Baru menggantikan AKBP Saut Fernando

    2. AKP Mochammad Ade Rizki Fitriawan, dari Pama Polda Metro Jaya mendapat promosi jabatan menjadi Kasubbagrohjashor Bagwatpers Ro SDM Polda Metro Jaya menggantikan Kompol Bryan Rio Wicaksono

    3. AKP Dimitri Mahendra Kartika, dari Pama Polda Metro Jaya mendapat promosi jabatan menjadi Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat menggantikan Kompol Muhammad Kukuh Islami

    4. AKP Raden Dwi Kennardi Dewanto Prathista, dari Pama Polda Metro Jaya mendapat promosi jabatan menjadi Kanit 1 Subdit 3 Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggantikan Kompol Reza Pahlevi

  • 26 Perwira Dimutasi ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ini Nama-namanya

    26 Perwira Dimutasi ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ini Nama-namanya

    loading…

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menunjuk 26 perwira menengah untuk bertugas di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menunjuk 26 perwira menengah (pamen) untuk bertugas di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Mereka merupakan bagian dari 992 perwira yang masuk dalam daftar mutasi pada awal Januari 2025.

    Mutasi para perwira tersebut tertuang dalam tiga Surat Telegram Nomor ST/9/I/KEP./2025, ST/10/I/KEP./2025, ST/11/I/KEP./2025 tertanggal 10 Januari 2025.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia mengatakan, rotasi bagian dari penyegaran organisasi. “Benar, rotasi dalam rangka tour of duty dan penyegaran organisasi untuk melayani serta melindungi masyarakat,” katanya dikutip Selasa (14/1/2025).

    Berikut ini nama-nama perwira yang bakal menduduki jabatan baru di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya:

    1. Kompol Anak Agung Putra Dwipayana, dari Kanit Reskrim Polsek Penjaringan dimutasi menjadi Kanit I Bagwassidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya

    2. Kompol Muhamad Iridenta Tania, dari Kanit 3 Subdit 4 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dimutasi menjadi Analis Kebijakan Pertama Ditreskrimsus Polda Metro Jaya

    3. Kompol Andhika Aris Prasetya Kage, dari Kanit 1 Subdit 3 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dimutasi menjadi Analis Kebijakan Pertama Ditreskrimsus Polda Metro Jaya

    4. Kompol Rudi Priyosantoso, dari Kanit 4 Subdit 2 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dimutasi menjadi Analis Kebijakan Pertama Ditreskrimsus Polda Metro Jaya

    5. Kompol Erwin Satrio Wilogo, dari Pama Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dimutasi menjadi Analis Kebijakan Pertama Ditreskrimsus Polda Metro Jaya

  • Aktor Sandy Permana Diduga Dibunuh Tetangga, Sempat Sebut Nama Pelaku saat Ditemukan Bersimbah Darah

    Aktor Sandy Permana Diduga Dibunuh Tetangga, Sempat Sebut Nama Pelaku saat Ditemukan Bersimbah Darah

    TRIBUNJATENG.COM – Aktor Sandy Permana meninggal dunia.

    Sandy diduga dibunuh tetangga sendiri.

    Dia ditemukan warga dalam kondisi bersimbah darah di dekat rumahnya di Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.

    Pada saat itu, warga melihat beberapa luka di tubuh korban saat melakukan pertolongan. Dari luka tersebut, warga yang menolong menduga itu bekas tusukan.

    Korban kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan lebih lanjut. Namun, nyawa aktor berusia 45 tahun ini tidak dapat diselamatkan.

    “Kemudian korban dibawa ke rumah sakit namun tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dikutip dari Antara, Senin (13/1/2025).

    “Selanjutnya, korban dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi,” tambah eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.

    Berikut lima fakta Sandy Permana meninggal usai diduga dibunuh tetangga sendiri.

    1. Sandy Permana sempat cekcok dengan tetangga

    Awal tetangga diduga menjadi pelaku pembunuhan bermula dari keterangan Sudarmadji selaku ketua RT di wilayah tempat tinggal korban.

    Ia mengatakan, korban sempat terlibat konflik dengan salah satu tetangga ketika warga menggelar rapat pada Oktober 2024.

    Konflik tersebut dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat antara korban dengan tetangga.

    Korban yang merasa tidak terima dengan ucapan terduga pelaku kemudian berniat melayangkan somasi.

    Meski begitu, rencana tersebut tidak jadi dilakukan karena masalah di antara keduanya dianggap sudah rampung.

    “Masalah dianggap selesai saat itu,” ujar Sumardji dikutip dari Tribun Bekasi, Senin (13/1/2025).

    Meski begitu, Sudarmadji menduga, pelaku masih menyimpan dendam kepada korban hingga terjadilah peristiwa penusukan di Jalan Cibarusah.

    2. Terduga pelaku pembunuhan Sandy Permana kabur

    Istri Sandy Permana, Ade Andriani mengatakan, tetangga yang diduga menjadi pelaku pembunuhan langsung kabur setelah menghabisi nyawa korban.

    Senada dengan Sudarmadji, Ade juga menduga bahwa motif pelaku melakukan pembunuhan karena cekcok pada Oktober 2024.

    Pada saat itu, Sandy berselisih paham dengan terduga pelaku perihal minuman keras (miras).

    “Iya betul dia (terduga pelaku) ikut, cekcok waktu dia rapat itu, masalah apa gitu, masalah minuman (keras). Dia (terduga) nyolot, ngomong apa, teriak, suami saya dengar (terus dijawab) ‘kenapa katanya?’ mungkin dari situ beliau ada ketidaksukaan sama suami saya,” kata Ade dikutip dari Kompas.com, Senin (13/1/2025).

    Menurut Ade, terduga pelaku memiliki kepribadian yang tertutup dan tidak berbaur dengan warga lainnya.

    “Kalau itu kami serahkan ke polisi, semoga cepat ya ketangkapnya biar diadili seadil adilnya ya. Karena nyawa suami saya sudah hilang, anak anak saya sudah kehilangan ayahnya,” tutur Ade.

    3. Sandy Permana sempat sebut nama terduga pelaku

    Berdasarkan keterangan Ade, korban masih sadar ketika ditemukan dalam kondisi berlumuran darah.

    Sandy kemudian menyebutkan nama tetangga yang menjadi terduga pelaku kepada temannya.

    Terduga pelaku sering dipanggil Limbad oleh warga di sekitar rumahnya karena perawakannya yang mirip dengan pesulap Salim Babad alias Limbad.

    Namun, Ade tidak mengetahui ke mana perginya terduga pelaku setelah menghabisi nyawa korban.

    “Suami saya sudah berlumur darah, suami saya sempat jalan minta pertolongan warga gang sebelah, kan ada perawat dia minta tolong,” jelas Ade.

    “Karena dia enggak ke temannya, temannya nanya kenapa. Dia sebutin nama (terduga) pelaku terus, saat berdarah dia sebut nama (terduga) pelaku terus,” tambahnya.

    4. Sandy Permana bertemu seseorang di danau sebelum meninggal

    Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, Sandy sempat bertemu seseorang di sebuah danau sebelum ditemukan dengan sejumlah luka tusuk.

    Korban pergi ke danau menggunakan motor listrik pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.

    Namun, polisi belum mengetahui siapa sosok yang ditemui korban maupun isi pembicaraan di danau.

    “Kemudian sekitar pukul 07.30 WIB, korban ke rumah saksi dua dengan keadaan berlumuran darah. Tidak lama, korban pingsan,” ungkap Ade Ary dikutip dari Kompas.com, Senin (13/1/2025).

    Lebih lanjut, Ade Ary menjelaskan, Sandy sempat berduel dengan orang yang ia temui di danau.

    Informasi tersebut diperoleh polisi dari saksi yang berada di tempat kejadian perkara.

    Saksi mengatakan, korban bertarung dengan seorang laki-laki lalu dianiaya menggunakan senjata tajam.

    “Berdasarkan fakta yang ditemukan, diduga ada saksi yang melihat ada seorang laki-laki yang sedang berkelahi dengan korban,” kata Ade Ary dikutip dari Kompas.com, Senin (13/1/2025).

    5. Terduga pelaku pernah bekerja sebagai kru sinetron Tukang Bubur Naik Haji 

    Dilansir dari Kompas.com, Senin (13/1/2025), Ade menuturkan, terduga pelaku pernah bekerja sebagai kru sinetron Tukang Bubur Naik Haji.

    Namun, ia tidak mengetahui secara persis berapa lama terduga pelaku bekerja sebagai kru.

    Ade hanya mengetahui bahwa terduga pelaku tidak lagi memiliki pekerjaan tetap dan banyak berdiam di rumah.

    Selain itu, korban dan terduga pelaku juga memiliki hubungan yang cukup dekat karena pernah bekerja di dunia hiburan.

    “Sudah mungkin dia pernah satu kerjaan sama suami saya.

    Mungkin dulunya (terduga pelaku pernah jadi kru di) Mak Lampir.

    Mungkin kalau enggak salah sih dia di kru Mak Lampir juga dulunya,” ungkap Ade. (*)

     

  • Top 5 News: Rumah Polisi Meledak hingga KPK Periksa Hasto Kristiyanto Lagi

    Top 5 News: Rumah Polisi Meledak hingga KPK Periksa Hasto Kristiyanto Lagi

    Jakarta, Beritasatu.com – Rumah Polisi Meledak di Mojokerto dan Polda Jateng bongkar makam Darso menjadi berita terpopuler atau top 5 news sepanjang Senin (13/1/2025).

    Berita lainnya yang tidak kalah menarik, yaitu empat saksi diperiksa terkait kasus penusukan aktor Sandy Permana hingga Hasto Kristiyanto kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Berikut lima berita terpopuler atau top 5 news di Beritasatu.com yang dirangkum pada Selasa (14/1/2025).

    1. Rumah Polisi Meledak di Mojokerto, Diduga dar Tabung Elpiji

    Polres Mojokerto membenarkan dua tewas dalam peristiwa ledakan rumah polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (13/1/2025). Ledakan diduga berasal dari tabung elpiji.

    Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto menjelaskan, rumah yang menjadi pusat ledakan tersebut diketahui kosong saat kejadian. 

    2. Polda Jateng Bongkar Makam Darso, Warga Semarang yang Tewas Dianiaya Polisi

    Penyidik Polda Jawa Tengah melakukan ekshumasi dengan membongkar makam Darso (43) warga Semarang yang tewas dianiaya polisi dari Satlantas Polresta Yogyakarta. Jenazah Darso akan diautopsi untuk kebutuhan penyidikan.

    Makam Darso ada dii TPU Sekrakal, Desa Gilisari, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang dibongkar polisi, Senin (13/1/2025). 

    3. 4 Saksi, Termasuk Diperiksa Terkait Kasus Penusukan Aktor Sandy Permana

    Top 5 news berikutnya, sebanyak empat saksi diperiksa terkait kasus penusukan yang menewaskan pemeran Arya Soma dalam sinetron Misteri Gunung Merapi 3, aktor Sandy Permana. Salah satu saksi merupakan istri Sandy.

    Selain istri Sandy, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan, saksi lain yang diperiksa adalah tetangga yang mengetahui duel Sandy sebelum tewas.

    4. Profil Fifi Aleyda Yahya, Mantan Jurnalis Televisi Kini Jadi Dirjen Komdigi

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid resmi melantik para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada Senin (13/1/2025). Salah satu pejabat yang menarik perhatian, yakni mantan jurnalis televisi Fifi Aleyda Yahya.

    Fifi Aleyda Yahya mengemban tanggung jawab sebagai Direktur Jendral Komunikasi Publik dan Media di Menkomdigi. Lantas, sebenarnya siapa sebenarnya sosok Fifi ini? Berikut profil dan perjalanan kariernya yang dilansir dari P2k Stekom, Senin (13/1/2025).

    5. Hasto Kristiyanto Kembali Diperiksa KPK Kasus Harun Masiku

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kembali diperiksa KPK sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku pada Senin (13/1/2025).

    Hasto ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat dalam upaya perintangan penyidikan kasus suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024. 

    Demikian top 5 news Beritasatu.com yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Kesaksian Warga Lihat Duel Maut Aktor ‘Mak Lampir’ Vs Tetangga

    Kesaksian Warga Lihat Duel Maut Aktor ‘Mak Lampir’ Vs Tetangga

    GELORA.CO – Artis Sandy Permana tewas dibunuh usai ditikam seseorang di pinggir Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Terungkap bahwa ada seorang saksi melihat Sandy sempat duel dengan terduga pelaku.

    Namun, hingga kini polisi belum bisa mengungkap siapa terduga pelaku tersebut. Polisi menduga Sandy dibunuh oleh tetangganya sendiri.

    “Berdasarkan fakta yang ditemukan, diduga ada saksi yang melihat ada seorang laki-laki yang sedang berkelahi dengan korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

    Sandy pertama kali ditemukan pada Minggu (12/1) pagi, pukul 07.00 WIB. Penemuan jasad diwarnai histeris para tetangga.

    Polisi menemukan luka tusuk di leher hingga dada Sandy. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

    Polisi Duga Pelaku Tetangga Sendiri

    Polisi masih menyelidiki sosok pembunuh Sandy Permana. Terduga pelaku diduga merupakan tetangga korban sendiri.

    “Iya warga sekitar. Dugaannya begitu (pelaku tetangga korban),” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Onkoseno Grandiarso Sukahar kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (13/1).

    Saat ini pelaku tersebut dalam pencarian polisi. Penyidik masih melakukan serangkaian pendalaman.

    “Sekarang sedang kita lakukan pencarian, (terduga pelaku) satu orang,” ujarnya.

    “(Korban ditemukan) di pinggir jalan. Masih seputaran perumahan Korban. Tetangganya ada yang teriak minta tolong pada saat melihat korban berdarah-darah,” imbuhnya.

    4 Orang Diperiksa

    Polisi masih mendalami kasus penusukan artis Sandy Permana ‘Mak Lampir’ hingga tewas bersimbah darah di jalanan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Sejauh ini empat orang saksi sudah dimintai keterangan, termasuk istri tetangga korban.

    “Melakukan pemeriksaan setidaknya ada empat saksi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

    Ade Ary merinci, beberapa saksi tersebut antara lain seorang warga yang melihat Sandy berduel dengan sosok terduga pelaku. Selain itu, istri terduga pelaku pun sudah diperiksa. Saksi lain yang diperiksa adalah sekuriti setempat.

    “Seorang ibu yang melihat korban, itu ada satu saksi, diduga sedang berkelahi kemudian yang sedang berkelahi dengan korban itu memelotot dan akhirnya pergi. Saksi kedua itu adalah istri dari orang yang berkelahi dengan korban. Kemudian, seorang sekuriti juga diambil keterangan, dan terakhir ada tetangganya korban yang melihat adanya keributan antara korban dengan seorang laki-laki,” jelasnya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ada sejumlah luka pada tubuh Sandy Permana. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

    “Terdapat perlukaan di bagian kepala bagian kiri 3 cm lebar 1 cm, kemudian perlukaan di leher kiri belakang telinga panjangnya 4 cm, kemudian goresan sepanjang 3 cm dan adanya luka di pipi kiri dan juga luka robek di perut kiri,” ujarnya.

  • Sandy Permana bertemu seseorang di danau sebelum tewas

    Sandy Permana bertemu seseorang di danau sebelum tewas

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi. ANTARA/Ilham Kausar

    Polisi: Sandy Permana bertemu seseorang di danau sebelum tewas
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 13 Januari 2025 – 13:35 WIB

    Elshinta.com – Polda Metro Jaya menjelaskan Sandy Permana (46) bertemu dengan seseorang di sebuah danau kawasan Perum Cibarusah Jaya pada Minggu (12/1) sebelum ditemukan tewas oleh warga.

    “Sekitar pukul 07.00 WIB korban mengendarai motor listrik menuju danau untuk menemui seseorang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polis Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Ade Ary menambahkan usai pergi ke danau sekitar pukul 07.30 WIB, korban ke rumah saksi berinisial FM dengan keadaan berlumuran darah dan tidak lama korban pingsan di depan rumah saksi FM.

    “Kemudian korban dibawa ke rumah sakit namun tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia, selanjutnya korban dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi, ” ucapnya.

    Sebelumnya pemeran Arya Soma dalam sinetron Mak Lampir ditemukan warga telah bersimbah darah di wilayah Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (12/1). Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menjelaskan korban yang  sekarat ditemukan oleh tetangganya.

    “Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong. Dan ketika kita lakukan pengecekan, pada korban memang ada beberapa luka tusuk,” kata Onkoseno di Jakarta.

    Sementara itu Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkapkan temuan adanya kekerasan benda tajam dan tumpul usai melakukan autopsi jenazah aktor Sandy Permana yang pernah berperan sebagai Arya Soma dalam sinetron Mak Lampir.

    “Terdapat kekerasan (benda) tajam dan tumpul pada jenazah,” kata Kepala Bidang Pelayanan Dokter Kepolisian RS Bhayangkara Kombes Pol Hery Wijatmoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Hery menyebut, jenazah sudah selesai dilakukan pemeriksaan dan langsung dibawa pulang oleh keluarga.

    “Iya sudah dilakukan pemeriksaan (autopsi) pada Minggu, masuk sekitar pukul 14.00 WIB lebih dan pukul 21.00 WIB lebih sudah dibawa pulang,” ucap Hery.

    Sumber : Antara