Misteri di Perairan Marunda: Akhir Tragis Pensiunan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Di bawah langit Jakarta Utara pada Jumat (10/1/2025) sore, seorang nelayan muda, RA (27), sedang berlayar mencari ikan di perairan Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Namun, bukannya ikan yang didapat, RA malah menemukan sesosok jasad seorang pria mengapung di antara riak gelombang.
Tak menunggu lama, RA melaporkan temuan jasad tersebut kepada Bripka AM, seorang petugas patroli yang tengah bertugas di Markas Unit Patroli terdekat.
Jasad pria tersebut kemudian diidentifikasi dan diketahui bahwa dia adalah
Hendrawan Ostevan
(75), purnawirawan atau pensiunan TNI berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).
Saat jasadnya ditemukan, Hendrawan mengenakan kaus berkerah belang-belang dan celana jins hitam. Sebuah dompet hitam yang ditemukan di tubuhnya memuat dua identitas penting, yakni kartu purnawirawan TNI dan kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Kepergian Hendrawan mengejutkan banyak pihak. Pengamat intelijen dan mantan juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, mengungkapkan bahwa Hendrawan pernah menjabat sebagai Kepala Subharian (Kashar) di Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LP2KB) BIN.
“Dulu (di BIN) sebagai Kepala Subharian (Kashar) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LP2KB),” ungkap Wawan kepada
Kompas.com,
Selasa (14/1/2025).
Penyebab pensiunan tinggi militer yang pernah bertugas di dunia intelijen ini berakhir di laut masih menyisakan tanda tanya besar.
Penyelidikan polisi terkait penyebab kematian Hendrawan mengarah pada temuan rekaman CCTV yang memberikan sedikit petunjuk.
Dalam rekaman tersebut, mobil Toyota Vios bernomor polisi B 1606 LB yang dikendarai Hendrawan terlihat memasuki Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa mobil tersebut melaju hingga ke ujung dermaga di area Kade 07-08 sebelum akhirnya tercebur ke laut.
“Kami belum bisa simpulkan (memang berniat menceburkan diri atau tidak), masih dalam penyelidikan,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Selasa.
Polisi kini fokus mencari kendaraan korban yang diduga masih berada di dasar laut. Upaya ini dilakukan untuk mengungkap lebih banyak fakta dari insiden yang menyelimuti misteri ini.
Apa yang membawa Hendrawan ke Dermaga Marunda pada tengah malam? Apakah ini sebuah kecelakaan nahas atau ada motif lain di balik kejadian ini? Hingga kini, keluarga Hendrawan masih menunggu jawaban pasti.
Sementara itu, jasad Hendrawan telah dibawa ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pemeriksaan forensik.
Di sisi lain, polisi terus menggali informasi dari saksi dan alat bukti yang ada, berharap dapat menyibak tabir misteri kematian sang purnawirawan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Kombes Ade Ary Syam Indradi
-
/data/photo/2019/12/23/5e00685fa0396.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Misteri di Perairan Marunda: Akhir Tragis Pensiunan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan Megapolitan 15 Januari 2025
-

Purnawirawan TNI Tewas Mengambang di Laut Marunda, Mobil Korban yang Tercebur Masih Dicari – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Jasad purnawirawan TNI berpangkat Brigjen berinisial HO (76) ditemukan mengapung di laut wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Jasad korban ditemukan pada Jumat (10/1/2025) lalu. Saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kematian HO.
“Penyidik masih bekerja,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (14/2/2024), dilansir Tribun Jakarta.
Ia menyebut, penyidik juga masih mencari mobil korban yang tercebur ke laut.
“Kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban,” ujar Ade Ary.
Ia juga menjelaskan, berdasarkan rekaman CCTV, korban tampak mengendarai mobil Toyota Vios berpelat nomor B 1606 LB.
Saat itu, mobil korban masuk ke Dermaga KCN Marunda sekitar pukul 00.35 WIB.
“Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” ungkap Ade Ary.
Diberitakan sebelumnya, dalam proses evakuasi jenazah, petugas menemukan identitas jenderal purnawirawan bintang satu berinisial HO yang melekat di tubuh korban.
Penemuan jenazah ini dibenarkan oleh salah satu warga bernama Jumeri.
Pada saat kejadian, Jumeri sedang beraktivitas di sekitar Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Ia melihat jenazah pria tersebut dibawa oleh petugas ke atas dermaga.
“Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” kata Jumeri di lokasi, Senin (13/1/2025).
Namun, dirinya mengaku tak tahu pasti bagaimana korban bisa tenggelam di laut Marunda.
Meski begitu, saat evakuasi jenazah, ia melihat bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan sempat terdengar ada mobil yang ikut tercebur.
“Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah.”
“Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu.”
“Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Brigjen TNI Tewas Mengapung di Laut Marunda, Mobil Korban yang Tercebur Belum Ditemukan.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)
-

Pensiunan Jenderal TNI Sempat Bawa Mobil Sebelum Tewas di Perairan Marunda
Bisnis.com, JAKARTA – Polisi menyampaikan Hendrawan Ostevan atau HO (75) sempat melaju menggunakan mobil sebelum ditemukan tewas di perairan Marunda Jakarta Utara.
Hendrawan merupakan Purn TNI dengan pangkat terakhir sebagai Brigadir Jenderal. Selain itu, dia juga merupakan mantan anggota BIN.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan informasi itu terungkap dari rekaman CCTV yang diperoleh pihaknya.
Rekaman itu memuat HO diduga mengendarai mobil sedan Toyota Vios menuju Dermaga Marunda pada 00.35 WIB.
”Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan 1 (satu) unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/2025).
Dia menambahkan, setelah masuk ke Dermaga Marunda, Hendrawan menyusuri pangkalan bongkar muatan atau Kade 07-08 hingga jatuh ke perairan Marunda.
”Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” pungkasnya.
Sebagai informasi, jenazah Hendrawan ditemukan mengambang di perairan Marunda oleh saksi yang berprofesi nelayan berinisial RA pada Jumat (10/1/2025).
Mayat itu nampak mengenakan kaos berkerah dengan warna belang dan celana panjang jeans. Jasad itu dievakuasi ke RSCM Jakarta untuk dilakukan visum dan penyelidikan lebih lanjut.
-

Ternyata Koin Jagat yang Viral adalah Aplikasi Buatan Anak Negeri, Sosok Co-Foundernya Terungkap
TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini sosok co-founder dari aplikasi Koin Jagat.
Siapa sangka, ternyata Koin Jagat yang viral di media sosial adalah aplikasi buatan anak negeri.
Para pemain diketahui memburu Koin Jagat di area terbuka, seperti taman maupun hutan kota.
Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi hingga pihak kepolisian sudah turut buka suara mengenai viralnya permainan berburu Koin Jagat ini.
Rupanya, berburu koin jagat yang bisa ditukarkan dengan nominal uang itu merupakan bagian dari permainan bernama Treasure Hunt.
Dilihat dari akun medsos Instagramnya @jagatapp_id pada Selasa (14/1/2025), ternyata Jagat ini merupakan aplikasi buatan Indonesia.
Namun Tribun Network masih memverifikasi dan berusaha mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut.
Di akun medsosnya dituliskan bahwa Jagat pertama kali diluncurkan pada November 2022 di mana selaku co-founder dari aplikasi tersebut ialah Barry Beagen.
Bila mengacu pada profil LinkedIn-nya, Barry merupakan lulusan Massachusetts Institute of Technology dengan gelar Master of Architecture.
Ia juga menyelesaikan pendidikan S1 di Cornell University di bidang Civil and Environmental Engineering.
Sebelum mendirikan Jagat, Barry tercatat pernah berkarier di bidang arsitektur dan perencanaan kota. Ia pernah bekerja di firma arsitektur di New York dan tata kota di Indonesia.
Menurut mereka Jagat adalah media sosial yang fokus ke hubungan sosial dan bukan scrolling pasif.
Kini Jagat disebut telah jadi salah satu aplikasi media sosial populer di Play Store berbagai negara, termasuk Jepang, Taiwan, Vietnam, Spanyol, Prancis, dan Singapura.
“Di Jagat, kamu bisa terhubung lebih erat dengan orang-orang terdekat, mencari teman baru, dan ciptakan momen-momen tak terlupakan bersama!
Dengan Jagat, nggak cuma sekedar berbagi lokasi, tapi juga mempererat hubungan dengan cara yang lebih menyenangkan dan seru!,” begitu tulisan dalam keterangan terbaru di akun Instagram @jagatapp_id pada Selasa (14/1/2025).
Selain berburu koin yang tengah viral, rupanya ada beberapa fitur lainnya dari aplikasi Jagat ini.
Di antaranya fitur Location Sharing Real Time dimana pengguna bisa tetap terhubung dengan teman-teman terdekat dan mengetahui lokasi mereka dimana saja.
Kemudian fitur NOW yang membuat penggunanya bisa langsung membagikan momen lewat foto atau video secara real-time!
Ada juga fitur Your World dan Status Update di mana pengguna bisa langsung rekomendasi lokasi dan spot favorit ke teman-teman serta fitur Relationship Status.
Fenomena aplikasi berburu koin jagat. (Tribun Jakarta)
Tanggapan Pj Gubernur
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi sejatinya tak melarang warga untuk berburu koin jagat.
Namun, ia mewanti-wanti warga untuk menjaga fasilitas umum.
“Saya imbau warga masyarakat Jakarta ayo jaga fasilitas umum dan fasilitas umum (fasos-fasum) kita, jangan sampai kemudian tegel-tegel keramik dicungkili untuk mencari sesuatu yang tidak pasti,” ucapnya, Selasa (14/1/2025).
Guna mengantisipasi kerusakan pada fasilitas umum, Teguh mengaku sudah memerintahkan jajaran Satpol PP untuk berjaga.
Bagi masyarakat yang melakukan perusakan, Teguh menegaskan tak akan segan memberikan sanksi kepada pelaku.
“Untuk Satpol PP sudah menjaga fasos-fasum yang kemungkinan di situ akan menjadi area untuk mencari Koin Jagat,” ujarnya.
Imbauan senada juga disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi terkait viral perburuan koin jagat.
“Kami imbau agar melakukan kegiatan tersebut dengan baik, ramah lingkungan, tidak merugikan orang lain, dan tidak merusak,” ujarnya.
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
-

Sosok dan Profil Hendrawan Ostevan, Jenderal Purn TNI Tewas Mengapung: Kakak Letting SBY dan Prabowo
TRIBUNJATIM.COM – Inilah sosok Hendrawan Ostevan, purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan juga mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) tewas mengapung di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara.
Jasad Hendrawan Ostevan pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan pada Jumat (10/1/2025).
Sosok Hendrawan Ostevan ternyata bukan orang sembarangan.
Ia adalah seorang Jenderal bintang satu.
Hendrawan Ostevan merupakan kakak letting dari dua Presiden RI, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto.
Untuk diketahui, Hendrawan Ostevan merupakan Jenderal bintang satu yang berusia 75 tahun ini merupakan alumni Akmil 1972.
Dia satu letting dengan Letjen TNI (Purn) Sumarsono mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
Ini berarti, Hendrawan Ostevan merupakan kakak letting dari Presiden Keenam RI Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto. SBY dan Prabowo merupakan lulusan Akmil angkatan 1973 dan 1974.
Dihimpun dari berbagai sumber, Hendrawan Ostevan juga pernah berdinas sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Ini terlihat dari KTA bertahun 2015 yang ditemukan di tubuhnya.
Dia memiliki pangkat terakhir sebagai Pembina Utama dengan jabatan Tim Ahli Deputi.
Selain itu, pada 1976 saat masih berpangkat Lettu Czi, mendiang menjadi Komandan Peleton Yonzipur 2/SG (Samara Grawira) Bersama Yonif 145/BS melaksanakan tugas operasi Seroja di Timor Timur.
Kini, Hendrawan Ostevan telah meninggal dunia meninggal dunia.
Brigjen Hendrawan Ostevan ditemukan tewas di perairan Pelabuhan Marunda, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (10/1/2025).
Seorang warga bernama Jumeri, yang pada saat kejadian sedang beraktivitas di sekitar Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara melihat jenazah pria tersebut diangkut oleh petugas ke atas dermaga.
“Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” kata Jumeri di lokasi, Senin (13/1/2025).
Jumeri mengaku tak tahu pasti bagaimana korban bisa tenggelam di laut Marunda.
Yang jelas pada saat evakuasi jenazah, ia melihat bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan sempat terdengar bahwa ada mobil juga yang ikut tercebur di lautan itu.
“Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah. Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu,” ucap Jumeri.
“Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” sambung dia.
Pencarian mobil tersebut dilakukan pada Senin (13/1/2025) namun belum ditemukan.
Meski demikian, polisi telah menemukan titik perkiraan lokasi di mana mobil HO berada.
“Perkiraan titik sudah dapat, tapi karena arus kencang kami lanjutkan hari ini,” tambah Kompol Resa.
Hingga saat ini, Tim Resmob masih berusaha merunut kejadian untuk menentukan penyebab kematian HO.
“Sekarang sedang kami runut, yang kita pastikan ada tindak pidana atau tidak,” ucapnya.
Proses evakuasi Hendrawan Ostevan, sosok purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan juga mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) ditemukan tewas mengapung di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara. (KOLASE Istimewa – Official iNews)
Di sisi lain, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, terungkapnya kejadian ini berawal dari anggota piket Subdit Gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya menerima laporan dari nelayan, Jumat lalu sekitar pukul 16.00 WIB.
“Korban atas nama Hendrawan Ostevan, benar pensiunan pangkatnya Brigjen (purn). Nelayan berinisial RA itu melaporkan bahwa telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang mengapung di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara,” ujarnya, Selasa (14/1/2025).
Polisi, lanjut Ade Ary, juga sudah mengantongi rekaman CCTV kasus penemuan mayat pria purnawirawan TNI berpangkat Brigjen berinisial HO (76).
Menurutnya, penelusuran CCTV yang diduga merupakan tempat kejadian awal kejadian perkara sudah dilakukan.
Penelusuran itu dilakukan tim gabungan gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dan Polsek Kawasan Kali Baru.
“Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB,” katanya kepada wartawan, Selasa (14/1/2025).
Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut.
“Penyidik masih bekerja kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban,” ucap Ade.
Tim gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya juga sudah menemui keluarga korban terkait penanganan lanjutan.
Berita Viral lainnya
-

Polisi Cari Mobil Jenderal TNI Purnawirawan yang Tewas di Perairan Marunda
loading…
Polisi mencari mobil jenderal TNI purnawirawan yang tewas terjatuh di Perairan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Saat masuk Dermaga KCN Marunda, Brigjen HO mengemudikan mobil Toyota Vios. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
JAKARTA – Polisi mencari mobil jenderal TNI purnawirawan yang tewas terjatuh di Perairan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Saat masuk Dermaga KCN Marunda, Brigjen HO mengemudikan mobil Toyota Vios.
“Penyidik masih bekerja. Kami lagi mencari mobil yang dikemudikan korban,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Selasa (14/1/2025).
Baca Juga
Polisi menemukan rekaman CCTV di lokasi. Isinya, korban mengendarai mobil kemudian akhirnya ditemukan meninggal dunia di Perairan Marunda.
“Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan 1 mobil Toyota Vios B 1606 LB masuk Dermaga KCN Marunda pukul 00.35 WIB,” katanya.
Kendaraan tersebut melaju ke ujung dermaga hingga akhirnya korban terjatuh di Perairan Marunda. “Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikemudikan korban melaju menyusuri Kade 07-08 menuju ujung dermaga hingga terjatuh ke laut,” ujar Ade Ary.
(jon)
-

5 Info Terkini Penemuan Mayat Pria Berpangkat Brigjen TNI di Marunda: Kesaksian Warga soal Mobil – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang purnawirawan TNI berpangkat Brigjen ditemukan tewas di perairan Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025).
Jenazah pria berusia 75 tahun berinisial HO itu ditemukan warga.
Saat mayat HO ditemukan, petugas turut menemukan kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan, jasad HO ditemukan mengapung oleh seorang nelayan berinisial RA (27).
Kemudian, RA melaporkan kejadian penemuan mayat kepada Bripka AM yang tengah berpatroli di Markas Unit Patroli Marunda.
Berikut 5 informasi terkini soal penemuan mayat pria berpangkat Brigjen TNI tersebut:
Polisi Punya CCTV
Polda Metro Jaya sudah mengantongi rekaman CCTV kasus penemuan mayat pria purnawirawan TNI berpangkat Brigjen berinisial HO (76).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan tim gabungan saat ini masih bekerja.
Menurutnya, penelusuran CCTV yang diduga merupakan tempat kejadian awal kejadian perkara sudah dilakukan.
Penelusuran itu dilakukan tim gabungan gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dan Polsek Kawasan Kali Baru.
“Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB,” katanya kepada wartawan, Selasa (14/1/2025).
Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut.
“Penyidik masih bekerja kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban,” ucap Ade.
Tim gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya juga sudah menemui keluarga korban terkait penanganan lanjutan.
Apakah ada bekas luka?
Di jasad korban ditemukan kartu keanggotaan TNI dan BIN dengan identitas Brigjen (Purn) TNI berinisial HO (76).
Kapolsek Cilincing, Kompol Fernando Saharta Saragi saat dihubungi Selasa (14/1/2025) belum menjelaskan detail soal ada atau tidaknya luka di tubuh korban.
Menurutnya, kasus itu ditangani langsung oleh Ditpolairud Polda Metro Jaya.
“Untuk yang menangani dari Subdit Gakkum Polair Polda Metro Jaya,” ucap dia.
Mayat Ditemukan Nelayan
Mayat pertama kali ditemukan oleh nelayan.
Nelayan itu lalu memberitahukan temuannya ke petugas kepolisian yang bertugas di sekitar perairan Marunda.
Korban ditemukan mengenakan pakaian bermotif belang, celana jeans hitam, dan sabuk berwarna hitam.
Polda Metro Jaya belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus ini.
Dilaporkan Hilang Sebelumnya
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiyardi mengatakan sebelumnya HO dilaporkan hilang.
Penemuan mayatnya di Laut Marunda menjadi titik terang dalam penyelidikan.
Berdasarkan penyelidikan polisi, mayat HO ditemukan mengambang di laut, namun mobil sedannya merek Toyota Vios tidak ditemukan.
“Mayatnya ditemukan di Marunda, tapi tidak bersama mobilnya,” ungkap dia.
Saat ini, kata dia, Tim Resmob Polda Metro Jaya tengah mencari mobil HO yang diduga hanyut terbawa arus.
Ada Mobil Jatuh ke Laut?
Seorang warga bernama Jumeri, yang pada saat kejadian sedang beraktivitas di sekitar Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara melihat jenazah pria tersebut diangkut oleh petugas ke atas dermaga.
“Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” kata Jumeri di lokasi, Senin (13/1/2025).
Jumeri mengaku tak tahu pasti bagaimana korban bisa tenggelam di laut Marunda.
Yang jelas pada saat evakuasi jenazah, ia melihat bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan sempat terdengar bahwa ada mobil juga yang ikut tercebur di lautan itu.
“Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah. Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu,” ucap Jumeri.
“Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” sambung dia.
Pencarian mobil tersebut dilakukan pada Senin (13/1/2025) namun belum ditemukan.
Meski demikian, polisi telah menemukan titik perkiraan lokasi di mana mobil HO berada.
“Perkiraan titik sudah dapat, tapi karena arus kencang kami lanjutkan hari ini,” tambah Kompol Resa.
Hingga saat ini, Tim Resmob masih berusaha merunut kejadian untuk menentukan penyebab kematian HO.
“Sekarang sedang kami runut, yang kita pastikan ada tindak pidana atau tidak,” ucapnya.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.TV/Tribun Jakarta
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5094416/original/055224700_1736851132-Koin_Jagat.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

