Pidato Prabowo di Kongres Muslimat NU: Bahas Jokowi, Efisiensi Anggaran, hingga Raja Kecil
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Presiden RI
Prabowo Subianto
berbicara mengenai banyak hal saat berpidato dalam acara Pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam pidatonya selama 30 menit lebih, Prabowo menyinggung peran Presiden ke-7
Joko Widodo
terhadap karier politiknya hingga kebijakan efisiensi anggaran yang menuai kritik.
Bagaimana pernyataan Prabowo? Berikut poin-poinnya:
Belajar politik dari Jokowi
Saat berpidato, Prabowo mengaku banyak belajar politik dari Jokowi.
“Jadi memang kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi,” ucap Prabowo dalam Pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025), seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden.
Dia mencontohkan dirinya baru mengenal dekat Gubernur Jawa Timur (Jatim) terpilih, Khofifah Indar Parawansa, setelah disuruh Jokowi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sebab, Prabowo mengaku awalnya tidak mengenal dekat Khofifah.
“Saya sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Ibu Khofifah, saya baru jumpa, baru menjelang mau pilpres, benar Ibu Khofifah?” ujarnya.
“Yang suruh saya menghadap Ibu Khofifah itu Pak Jokowi. Benar?” sambung Prabowo.
Dipecah-belah dengan Jokowi
Selain itu, Presiden Prabowo mengatakan ada pihak yang ingin memecah belah dirinya dengan ayah dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak memandang hal tersebut serius, ia justru menganggapnya sebagai lelucon.
“Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya dengan Pak Jokowi. Lucu juga untuk bahan ketawa boleh,” kata Prabowo.
Namun, Prabowo meminta rakyat agar jangan mau untuk dipecah belah.
Sebab, pihak yang memecah belah tersebut tidak suka dengan Indonesia.
“Jangan, kita jangan ikut pecah belah. Pecah belah itu adalah kegiatan mereka-mereka yang tidak suka dengan Indonesia,” ujarnya.
Dia meminta agar setiap hal yang tujuannya memecah belah bangsa ini tidak dihiraukan.
“Dari ratusan tahun,
divide et impera
, itu adalah taktik strategi untuk memecah belah umat dan bangsa Indonesia. Tidak usah dihiraukan,” tuturnya.
Jangan rukun dengan koruptor
Setelah bercerita mengenai hubungannya dengan Jokowi, Prabowo berbicara mengenai para koruptor yang tidak perlu diajak rukun.
“Saya selalu mengajak kebaikan, saya selalu mendekati dengan cara yang saya inginkan, kerukunan. Tapi kalau maling, nggak usah diajak rukun,” ungkap Prabowo.
Prabowo juga meminta para koruptor mengembalikan uang hasil curiannya demi masyarakat Indonesia.
“Saya katakan sudah 100 hari, mbok sadar, mbok bersihkan diri. Hey koruptor-koruptor yang kau curi ya kembaliin untuk rakyat,” kata dia menegaskan.
Eks Menteri Pertahanan ini mengaku sudah memberikan waktu 100 hari lebih sejak menjabat sebagai Presiden RI agar koruptor mengembalikan uang curian.
Dia lantas memerintahkan aparat penegak hukum bergerak menindak para koruptor.
“Saya tunggu 100 hari, 102 hari, 103 hari, sudah, ini 100 berapa hari ya, apa boleh buat. Ya terpaksa lah, jaksa agung, kapolri, BPKP, KPK, silakan,” ucapnya lagi.
Menurut dia, masyarakat tidak ingin koruptor mencuri lagi di Indonesia dan rakyat sudah tidak bisa ditipu oleh koruptor.
“Tiap saat saya turun melihat rakyat di mana-mana, dan saya kemana-mana saya merasakan rakyat itu menangkap, rakyat Indonesia sudah tidak bisa dibohongi lagi,” kata Prabowo.
Singgung raja kecil soal efisiensi anggaran
Dalam acara yang sama, Prabowo juga menyinggung kebijakan efisiensi anggaran yang membuat sejumlah kementerian/lembaga mesti mengencangkan ikat pinggang.
Menurut Prabowo, ada pihak yang melawan dirinya dan merasa kebal hukum dalam birokrasi.
“Saya ingin melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan dibersihkan,” ujar Prabowo.
“Ada yang melawan saya ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada,” ungkapnya.
Padahal, menurut Prabowo, tujuan penghematan anggaran adalah untuk masyarakat Indonesia, khususnya memberi makan untuk anak-anak dan memperbaiki sekolah.
Terlebih, banyak sekolah di Indonesia yang masih perlu perbaikan dan memakan banyak anggaran.
“Saya berapa hari ini lihat sekolah-sekolah. Kita punya 330.000 sekolah. Anggaran untuk perbaikan sekolahnya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah. Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?” ujarnya.
Oleh karena itu, ia meminta kementerian/lembaga memangkas perjalanan yang tidak perlu, misalnya perjalanan dinas luar negeri yang tidak mendesak.
Bahkan, ia menyarankan tidak perlu ada perjalanan dinas luar negeri demi efisiensi anggaran.
“Enggak usah ke luar negeri, lima tahun enggak usah ke luar negeri kalau perlu,” terang Prabowo.
Orang nomor satu di Indonesia ini mengatakan bahwa jika ingin ke luar negeri, harus menggunakan uang pribadi.
Prabowo menambahkan, perjalanan dinas luar negeri diperlukan apabila memang ada tugas mendesak dari negara.
“Tugas ke luar negeri, tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyorot soal adanya pihak yang menyebut dirinya kerap pergi ke luar negeri meski sudah membuat instruksi mengurangi perjalanan dinas luar negeri.
Prabowo menjelaskan, perjalanan dinasnya ke luar negeri adalah undangan dan tugas negara.
“Loh, presiden Prabowo sering ke luar negeri? Saya diundang sebagai kepala Indonesia, kepala negara dalam konferensi-konferensi penting oleh negara-negara yang penting dan saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” beber Prabowo.
Tidak kebal hukum
Sebelum mengakhiri pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan siap mati demi bangsa dan rakyat Indonesia.
Prabowo juga menyatakan tidak ragu untuk membela kepentingan masyarakat Indonesia.
“Tapi percayalah, kami tidak akan ragu-ragu membela kepentingan rakyat Indonesia, kami tidak ragu-ragu,” kata Prabowo.
“Saya katakan, saya katakan, saya siap mati untuk bangsa dan rakyat Indonesia,” ujarnya lagi menegaskan.
Prabowo juga menegaskan bahwa tidak ada yang kebal hukum di bawah pemerintahan Presiden-Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Tidak ada yang kebal hukum di Republik ini di bawah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka dengan semua kabinet, tidak ada yang kebal hukum,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Khofifah Indar Parawansa
-
/data/photo/2025/02/11/67aa93520a97d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Pidato Prabowo di Kongres Muslimat NU: Bahas Jokowi, Efisiensi Anggaran, hingga Raja Kecil Nasional
-

Prabowo Cerita Ada Peran Jokowi dalam Kedekatannya dengan Khofifah
Surabaya, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto membuka Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim Expo Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025). Prabowo mengucapkan selamat kepada Ketua Umum Muslimat Khofifah Indar Parawansa yang kembali terpilih sebagai gubernur Jawa Timur.
“Saya percaya Bu Khofifah menjadi gubernur untuk seluruh rakyat Jawa Timur, termasuk yang tidak memilih Bu Khofifah. Saya lihat ini banyak tim sukses saya di sini,” kata Prabowo dalam sambutannya.
Prabowo mengungkapkan dirinya sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Khofifah. Prabowo menceritakan awal pertemuan dengan Khofifah menjelang Pilpres 2024 karena diperintahkan langsung oleh Presiden Jokowi kala itu.
Prabowo lalu mengungkap ada pihak yang berupaya memisahkan dirinya dengan Jokowi sekarang.
“Sekarang ada yang coba misah-misahin saya dengan Pak Jokowi. Jangan, kita jangan ikut. Pecah belah itu itu mereka yang tidak suka dengan Indonesia. Devide et impera, enggak usah dihiraukan,” jelasnya.
-

Prabowo tak hiraukan pihak yang ingin pisahkan dirinya dengan Jokowi
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Prabowo tak hiraukan pihak yang ingin pisahkan dirinya dengan Jokowi
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Senin, 10 Februari 2025 – 20:11 WIBElshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto memilih untuk tidak menghiraukan pihak yang berupaya memisahkan dirinya dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang saat ini berhubungan sangat baik.
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat memberikan sambutan pada Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
“Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama Pak Jokowi. Lucu juga untuk bahan ketawa boleh, jangan. Kita jangan ikut,” kata Presiden Prabowo, dalam tayangan langsung akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Senin.
Pada kesempatan itu Presiden Prabowo awalnya menceritakan hubungannya dengan Gubernur terpilih Jawa Timur yang juga Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa tidak terlalu dekat.
Prabowo menjelaskan bahwa dirinya baru berjumpa dengan Khofifah menjelang pemilihan presiden, yang merupakan mandat dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi memang kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi. Enggak usah malu-malu lah. Kadang-kadang orang sudah nggak berkuasa mau dijelek-jelekin, jangan. Kita hormati semua, hormati semua,” kata Presiden.
Prabowo pun menegaskan bahwa praktik pecah belah yang sedang diupayakan pihak tertentu terhadap hubungannya dengan Jokowi itu merupakan kegiatan oleh pihak yang tidak suka dengan bangsa Indonesia.
Menurut Prabowo, upaya itu sama saja dengan politik pecah belah atau divide et impera yang menjadi strategi penjajah untuk memecah belah bangsa Indonesia.
“Pecah belah, pecah belah itu adalah kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia. Dari ratusan tahun divide et impera itu adalah taktik strategi untuk memecah belah umat dan bangsa Indonesia, enggak usah dihiraukan,” kata Prabowo.
Adapun Presiden Prabowo Subianto hadir dalam Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sekitar lebih dari 7.000 warga Muslimat NU hadir dalam acara pembukaan tersebut dengan peserta resmi sejumlah 3.025 orang. Mereka datang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia, termasuk 10 pengurus cabang istimewa Muslimat NU yang ada di luar negeri.
Dalam kongres ini, Muslimat NU akan meluncurkan tiga program nasional, yakni Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem), Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan), dan Mustika Segar (Muslimat Cantik Sehat dan Bugar).
Sumber : Antara
-

Khofifah: Wajah Muslimat NU Memang Kampungan, tetapi Kami Setia kepada Bangsa dan Negara
Surabaya, Beritasatu.com – Ketua Umum PP Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menegaskan kesetiaan Muslimat NU kepada bangsa dan negara di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Khofifah saat pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU yang dihadiri langsung oleh Prabowo di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).
“Dalam hatinya Pak Presiden pasti bertanya-tanya, ibu-ibu Muslimat kok tidak ada yang cantik. Maaf Pak Presiden, wajah ibu-ibu Muslimat memang tidak ada yang cantik, rata-rata wajah kampungan seperti saya,” kata Khofifah.
Meski wajah ibu-ibu Muslimat NU terkesan kampungan, Khofifah memastikan mereka tidak pernah pindah ke lain hati, tetap setia pada bangsa dan negara.
“Wajahnya memang kampungan, tetapi kami tidak pernah pindah ke lain hati, Muslimat NU akan terus dan selamanya akan setia kepada bangsa dan negara,” ujar Khofifah.
Sementara itu, Presiden Prabowo memuji Khofifah Indar Parawansa sebagai sosok yang luar biasa.
“Saya datang, kemudian setelah ketemu beberapa saat, saya ambil kesimpulan, Ibu Khofifah adalah seorang tokoh yang luar biasa,” katanya saat pembukaan Kongres Muslimat NU.
Prabowo mengaku dirinya tak perlu waktu lama untuk menilai kemampuan seseorang.
“Kita bisa ambil kesimpulan tentang kemampuan seseorang tidak usah lama-lama. Mengerti atau tidak kehidupan rakyat. Pertanian menguasai, produksi beras di kabupaten mana beliau hafal. Produksi cabai tahu, harga bawang merah. Ini pemimpin luar biasa, untung beliau dukung saya,” ujarnya.
Kongres XVIII Muslimat NU dihadiri lebih dari 7.000 ribu peserta perwakilan dari provinsi se-Indonesia, serta dari utusan cabang istimewa luar negeri, seperti Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan, hingga Jepang.
Selain Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah Menteri juga hadir di arena Kongres Muslimat NU. Hadir juga Rais Aam Syuriyah PBNU KH Miftahul Akhyar serta Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Kongres Muslimat NU akan berlangsung hingga 15 Februari 2025 di Jatim Expo dan Asrama Haji Surabaya.
-

Di Depan Prabowo, Khofifah: Wajah Kampungan, Tapi Loyalitas Tegak Lurus ke Pemerintahan!
Surabaya (beritajatim.com) – Presiden RI Prabowo Subianto resmi membuka Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di JX International Surabaya, Senin (10/2/2025).
Lengkap hadir bersama Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah menteri negara, Kapolri, Panglima TNI, serta Rais Aam PBNU, Ketua Umum PBNU dan juga Sekjen PBNU, Presiden Prabowo membuka kongres serta memberikan pengarahan di hadapan 7.000 jemaah Muslimat yang hadir dari penjuru daerah di Indonesia serta PCI luar negeri.
Tidak hanya itu, kongres ini juga dihadiri banyak menteri negara seperti Menteri Agama, Menteri Sosial, Menteri PPPA dan juga sejumlah kepala lembaga.
Dalam laporannya, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa melaporkan pada Presiden Prabowo bahwa saat ini Muslimat NU mengelola 209 panti asuhan, 111 layanan kesehatan yang 49 di antaranya adalah rumah sakit. “Kami juga membina 72 ribu majelis taklim se-Indonesia, membina 16 ribu taman pendidikan Al-Qur’an dan kami membina 9800 TK dan RA. Kami juga mengelola 7.000 PAUD,” ujarnya.
Ia pun kemudian mengulas tema kongres yang diangkat kali ini, yaitu Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban. Dikatakan Khofifah, tema itu sengaja diangkat untuk menciptakan masyarakat yang kuat demi membangun bangsa yang berharkat dan bermartabat.
Menguatkan kemandirian, lanjut dia, penting untuk membangun masyarakat dan bangsa, kekuatan keluarga yang dapat mewujudkan kemandirian bangsa dan negara agar bisa bersaing dengan masyarakat dunia. “Muslimat NU ingin menggerakkan anggota dan pengurus untuk meneduhkan peradaban. Karena jika ibu-ibunya baik maka dunia akan baik. Dalam ajaran Islam, Al Ummu Madrasatul Ula, ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya,” kata Khofifah.
“Berkaitan dengan tema itu Muslimat NU maka perlu kekuatan akhlak dan kekuatan ilmu pengetahuan, penguat generasi penerus bangsa,” tukasnya
Tak hanya itu, di hadapan Presiden Prabowo Subianto, Khofifah meluncurkan program Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem (Mustika Mesem), Muslimat Cantik Sadar Lingkungan (Mustika Darling), dan Muslimat Cantik Sehat dan Bugar (Mustika Segar).
Secara simbolis, peluncuran ini ditandai dengan pemakaian rompi pada jajaran satgas Mustika Mesem dan Mustika Darling. Sedangkan, peluncuran Mustika Segar akan dilaksanakan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
“Mustika Darling ini sengaja kami gagas karena kami paling sering menggelar kegiatan pengajian. Maka kami ingin setiap kegiatan yang kita lakukan, tidak meninggalkan sampah,” kata Khofifah.
Sedangkan Mustika Mesem diluncurkan secara nasional lantaran program ini sudah dilaksanakan secara konsisten di sejumlah daerah di Indonesia. Dikatakan Khofifah, Mustika Mesem adalah peran Muslimat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di daerahnya.
“Izin Pak Presiden program ini adalah program rantangan yang kita distribusikan pada keluarga masyarakat yang masuk dalam daftar miskin ekstrem. Dan, sejauh ini sudah berjalan. Dalam pengajian yang digelar Muslimat NU kami membawa satu jemaah satu telur. Yang kemudian kita sedekahkan pada masyarakat yang rentan stunting,” tegasnya.
Jika ada TNI, menurut Khofifah, Muslimat NU adalah Tentara Nahdlatul Ulama (TNU) yang siap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Mungkin Pak Prabowo bingung mencari Muslimat yang cantik. Agak susah mencari lifestyle seperti Bu Yenny Wahid dan Bu Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Yang banyak seperti kami, modelnya kampungan, tapi kami tidak akan pindah ke lain hati. Loyalitas tegak lurus Pak Presiden Wakil Presiden. Wajah kampungan seperti saya Khofifah banyak di Muslimat NU,” jelasnya.
Presiden Prabowo mengapresiasi kongres hari ini. Bahkan, ia menyebut kesolidan jamaah Muslimat NU sangat menginspirasi. “Saya ingin sampaikan terima kasih untuk Muslimat. Karena kekuatan suatu bangsa juga kehebatan suatu bangsa dibayar oleh darah putra bangsa dan air mata ibu ibu,” tegas Prabowo.
“Sangat benar yang disampaikan Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar, emak-emak yang menentukan masa depan bangsa ini. Jadi, saya sangat hormat, dan saya sampaikan penghargaan pada muslimat pada PBNU yang membesarkan Muslimat,” imbuhnya.
Lebih lanjut Prabowo menyebutkan bahwa jemaah Muslimat NU yang memiliki puluhan juta jemaah di seluruh Indonesia dan juga luar negeri, maka Prabowo menyebut Ketua Umum PP Muslimat NU selayak tentara bintang empat. “Ketua Umum Muslimat kalau di TNI bintang empat. Panglima TNI pasukanmu kalah dengan TNU (Tentara Nahdlatul Ulama),” pungkasnya. (tok/kun)
-

Prabowo Apresiasi Peran Muslimat NU untuk Indonesia
Surabaya, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi peran kader-kader Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dalam membesarkan generasi bangsa Indonesia.
“Muslimat punya peran sebagai yang ikut membesarkan generasi yang akan datang,” kata Presiden seusai membuka Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).
Menurut Prabowo, peran ibu-ibu sangat penting dalam kemajuan bangsa. Muslimat NU bersama ketua umumnya Khofifah Indar Parawansa dinilai punya visi jauh ke depan dan peduli akan masalah lingkungan, kesehatan, kebersihan, dan kesehatan.
“Kebersihan itu bagian dari kesehatan dan keindahan. Kemudian mengentaskan kemiskinan, kalau kita semua ikut, jangan hanya menunggu pemerintah, jangan tergantung, tetapi semua ikut serta, bantu yang lemah, bantu yang miskin, insyaallah kita bangkit, masa depan kita cerah,” kata Prabowo di acara Kongres Muslimat NU.
Presiden Prabowo menyebut emak-emak menentukan arah kemajuan bangsa. Mereka telah mengandung sembilan bulan, begitu lahir diurus, dan melahirkan mempertaruhkan nyawa.
“Membesarkan bertahun-tahun, sampai bisa jalan dan berangkat ke sekolah, sampai kembali ke sekolah, saya jadi ingat ibu saya,” katanya dikutip dari Antara.
Dalam kesempatan itu Presiden Prabowo menyampaikan rasa hormat dan penghargaan kepada Muslimat NU. Menurutnya, NU dalam sejarahnya telah mampu menyelamatkan bangsa ini.
Presiden Prabowo optimistis pihaknya dan Muslimat NU bersama-sama akan lakukan pembangunan ekonomi dan pembangunan industri secara besar-besaran.
-

Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya Sama Jokowi, Lucu Juga
Surabaya, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto mengatakan ada pihak yang berupaya memisahkan dirinya dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Prabowo menegaskan tak menghiraukan itu dan hubungannya dengan Jokowi tetap terjalin baik.
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat memberikan sambutan pada pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).
“Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama Pak Jokowi. Lucu juga, untuk bahan ketawa boleh, jangan. Kita jangan ikut,” kata Prabowo dalam sambutannya yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo awalnya menceritakan hubungannya dengan gubernur terpilih Jawa Timur yang juga Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa yang tidak terlalu dekat.
Prabowo menjelaskan dirinya baru berjumpa dengan Khofifah menjelang Pilpres 2025, yang merupakan mandat dari Presiden Jokowi.
“Jadi memang kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi. Enggak usah malu-malu lah. Kadang-kadang orang sudah enggak berkuasa mau dijelek-jelekin, jangan. Kita hormati semua, hormati semua,” kata Prabowo dikutip dari Antara.
Prabowo Subianto menegaskan praktik untuk meretakkan hubungannya dengan Jokowi merupakan upaya dari pihak yang tidak suka dengan persatuan bangsa Indonesia.
Menurut Prabowo, upaya itu sama saja dengan politik adu domba atau divide et impera yang menjadi strategi penjajah Belanda untuk memecah belah bangsa Indonesia.
“Pecah belah, pecah belah itu adalah kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia. Dari ratusan tahun divide et impera itu adalah taktik strategi untuk memecah belah umat dan bangsa Indonesia, enggak usah dihiraukan,” kata Prabowo.
Prabowo Subianto hadir dalam pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menurut informasi, lebih dari 7.000 warga Muslimat NU hadir dalam pembukaan kongres tersebut. Peserta resmi sekitar 3.025 orang. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk 10 pengurus cabang istimewa Muslimat NU di luar negeri.
Dalam kongres yang dibuka Presiden Prabowo Subianto ini, Muslimat NU akan meluncurkan tiga program nasional, yakni Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem), Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan), dan Mustika Segar (Muslimat Cantik Sehat dan Bugar).
-

Prabowo: Ada yang Mau Misahin Saya dengan Pak Jokowi, Lucu Juga!
Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengaku belajar ilmu politik dari Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Dia bahkan mengaku ada pihak yang ingin memisahkan dirinya dengan Jokowi.
Prabowo pun mengaku salah satu arahan dari Jokowi adalah melakukan komunikasi dengan Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa sebelum maju pemilihan Presiden (pilpres) 2024 lalu.
“Saya sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Khofifah. Saya baru jumpa baru menjelang mau Pilpres. Yang suruh saya jumpa dengan Bu Khofifah itu ya Pak Jokowi,” ujarnya saat membuka Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama, Surabaya, Senin (10/2/2025).
Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengamini apabila soal politik, Jokowi lebih unggul darinya. Bahkan, Kepala Negara pun tak malu mengatakan banyak belajar untuk memahami peta politik di Tanah Air.
“Memang kalau politik, saya belajar dari Pak Jokowi, engga usah malu lah,” ucapnya.
Kendati demikian, Prabowo menyayangkan pada masa pensiunnya, Jokowi justru mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari banyak pihak dan namanya selalu dipandang buruk.
“Kadang orang sudah enggak berkuasa mau dikuyu-kuyu dijelek-jelekkin, jangan. Kita seharusnya hormati semua, hormati semua,” imbuhnya.
Bahkan, Prabowo tak segan mengaku ada yang ingin membuat hubungannya dengan Jokowi jadi memburuk.
“Ada yang sekarang mau misah-misahkan sama sama pak Jokowi, lucu juga untuk bahan ketawa boleh. Jangan! Jangan ikut pecah belah pecah belah itu adalah kegiatan mereka yang engga suka sama Indonesia,” pungkas Prabowo.
-

Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto blak-blakan mengenai hubungannya dengan Presiden RI ke – 7 Joko Widodo. Menurut Prabowo, ada pihak yang mau memisahkan dirinya dengan Jokowi.
“Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama pak Jokowi. Lucu juga untuk bahan ketawa boleh. Tapi jangan kita jangan ikut pecah,” kata Prabowo, di acara Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim Expo, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).
Menurutnya pihak yang mau memecah belah itu merupakan, pihak yang tidak suka terhadap Indonesia. Menurutnya taktik devide et impera atau politik pecah belah itu merupakan taktik lama untuk memecah belah umat dan bangsa Indonesia.
“Gak usah dihiraukan,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga bercerita bahwa dirinya dapat mengenal Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa berkat Jokowi. Saat pilpres lalu ia diminta oleh Jokowi untuk menghadap Khofifah.
Prabowo juga tak ragu mengatakan bahwa dirinya belajar banyak mengenai politik dari Jokowi.
“Yang suruh saya menghadap bu Khofifah itu pak Jokowi. Benar? jadi memang kalau politik saya belajar dari pak Jokowi, gak usah malu-malu lah. Kadang-kadang orang sudah gak berkuasa mau di kuyu-kuyu (dirundung), mau dijelek-jelekin. jangan. Kita hormati semua,” kata Prabowo.
(emy/haa)
-

Buka Kongres XVIII Muslimat NU, Presiden Prabowo Ungkap Perintah Jokowi Temui Khofifah
Surabaya (beritajatim.com) – Presiden RI Prabowo Subianto bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka menghadiri Pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di JX International Surabaya, Senin (10/2/2025) sore.
“Saya ucapkan selamat Gubernur terpilih kedua kali Jawa Timur untuk Bu Khofifah. Banyak wartawan di sini, kalau boleh saya sebut beliau ketua tim pemenangan saya di Jatim. Wartawan yang itu nggak usah dibesarkan lah. Saya terpilih menjadi Presiden seluruh rakyat Indoenaia, termasuk yang tidak memilih saya. Saya percaya Bu Khofifah menjadi Gubernur untuk seluruh rakyat Jawa Timur, termasuk yang tidak memilih Bu Khofifah. Saya lihat ini banyak tim sukses saya di sini,” kata Prabowo dalam sambutannya.
“Saya merasa percaya diri sekarang karena sambutan yang luar biasa dari Muslimat NU, tadi nggrogi. Ada TNI, ada Tentara Nahdlatul Ulama (TNU). Ini karena TNI menghadapi TNU. Karena TNU, Muslimatnya banyak anaknya TNI. Kalau dipanggil emak dan dijewer repot ini,” tuturnya.
Prabowo dalam sambutannya juga mengungkapkan, bahwa dirinya sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Khofifah.
“Saya jumpa beliau menjelang mau Pilpres 2024. Yang suruh menghadap Bu Khofifah itu Pak Jokowi. Kalau politik, saya belajar dengan Pak Jokowi, nggak usah malu-malulah bilang itu. Kita hormati semua, kalau sudah nggak berkuasa, tolong jangan dikuyo kuyo. Sekarang ada yang coba misah misahin saya dengan Pak Jokowi. Jangan, kita jangan ikut. Pecah belah itu itu mereka yang tidak suka dengan Indonesia. Devide et impera nggak usah dihiraukan,” jelasnya.
Prabowo menjelaskan, pihaknya bisa mengambil kesimpulan bahwa Khofifah pemimpin luar biasa. “Seorang pemimpin daerah, seorang pemimpin rakyat menguasai pertanian, produksi beras di kabupaten mana beliau hapal, produksi cabe, harga bawang merah beliau tahu. Ini pemimpin luar biasa, untung beliau mendukung saya (pilpres) kemarin,” tukasnya.
“Saya bicara apa adanya, itu keyakinan saya. Yang benar itu benar, yang benar itu tidak benar. Saya nggak mau panjang lebar, karena saya grogi. Saya mau sampaikan terima kasih saya kepada Muslimat NU. Kekuatan suatu bangsa, kehebatan suatu bangsa, dibayar perjuangan bangsa itu dan air mata ibu ibu. Emak emak yang menentukan masa depan bangsa ini. Saya sangat hormat dan menyampaikan penghargaan kepada Muslimat dan NU yang membesarkan Muslimat. NU muncul menyelamatkan bangsa,” pungkasnya. [tok/beq]