Tag: Khofifah Indar Parawansa

  • Kunjungan Wisman Meningkat, Khofifah: Destinasi Wisata Jatim Makin Dilirik Dunia

    Kunjungan Wisman Meningkat, Khofifah: Destinasi Wisata Jatim Makin Dilirik Dunia

    Surabaya (beritajatim.com) – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur yang dirilis pada tanggal 2 Juni 2025, pada bulan April 2025 jumlah kunjungan wisman ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda sebanyak 24.800 kunjungan.

    Kondisi tersebut mengalami peningkatan sebesar 58,50 persen dibandingkan dengan kondisi pada bulan Maret 2025 yang mencapai 15.647 kunjungan.

    Sementara secara kumulatif kunjungan wisman melalui pintu masuk Juanda sepanjang Januari hingga April 2025 mencapai 81.771 kunjungan.

    “Alhamdulillah, ini menunjukkan bahwa kepercayaan dunia internasional terhadap Jawa Timur sebagai destinasi wisata semakin meningkat,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela-sela melaksanakan ibadah haji di Madinah, Selasa (10/6/2025).

    Dilihat dari negara asalnya, dari jumlah total kunjungan wisman melalui pintu masuk Juanda berasal dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, dan Australia sebagai penyumbang wisman terbesar.

    Pada periode April 2025 jumlah kunjungan wisman terbesar merupakan warga negara berkebangsaan Tiongkok sebanyak 8.471 kunjungan dengan peranan sebesar 34,16 persen terhadap total wisman yang masuk melalui pintu Juanda.

    “Disusul dari warga negara berkebangsaan Malaysia sebanyak 5.267 kunjungan, serta wisman warga negara yang
    berkebangsaan Singapura sebanyak 1.754 kunjungan. Kunjungan dari warga negara Thailand mengalami peningkatan terbesar dibandingkan Maret 2025 yaitu sebesar 403,82 persen atau dari 131 di bulan Maret menjadi 660 kunjungan pada April,” jelasnya.

    Ia menilai hal ini sebagai hasil nyata dari kerja keras berbagai pihak dalam menjaga kualitas layanan dan daya tarik destinasi wisata di Jawa Timur.

    “Angka ini adalah sinyal kuat bahwa promosi dan penguatan destinasi kita mulai berhasil. Brand pariwisata Jawa Timur semakin dikenal, dan ini adalah hasil kerja bersama seluruh pihak yang terus menjaga daya saing dan kualitas layanan pariwisata,” ujarya.

    Pemprov Jatim kata Khofifah, terus menggencarkan kebijakan strategis di sektor pariwisata, seperti pengembangan kawasan unggulan Bromo-Tengger-Semeru, Kawah Ijen, Pantai Selatan, hingga destinasi budaya di Madura.

    Ia menjelaskan, pembangunan sektor ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tapi juga menyentuh aspek sosial, budaya, dan lingkungan.

    “Kami ingin pariwisata Jawa Timur tumbuh secara berkelanjutan, tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat lokal dan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal,” katanya

    Khofifah juga menaruh perhatian besar pada konektivitas sebagai faktor penentu dalam meningkatkan jumlah kunjungan. Ia mengungkapkan bahwa saat ini Pemprov sedang aktif menjajaki kerja sama dengan berbagai maskapai untuk membuka rute penerbangan langsung ke Juanda dari sejumlah kota besar di Asia dan Timur Tengah. Sebelumnya, telah dibuka penerbangan langsung rute Thailand-Surabaya dan Guangzhou-Surabaya.

    “Konektivitas udara adalah kunci. Kita sedang aktif menjalin komunikasi dengan maskapai regional dan internasional agar semakin banyak rute direct flight menuju Surabaya. Semakin mudah aksesnya, semakin tinggi potensi kunjungan,” tegasnya.

    Guna menjawab kebutuhan wisatawan era digital, Khofifah menyebut Pemprov juga memiliki Sistem Informasi Daya Tarik Wisata (SIDITA) dan Majapahit Digital (Majadigi). Platform digital yang memudahkan wisatawan mendapatkan informasi, melakukan reservasi, hingga menikmati berbagai promo wisata. Langkah ini sejalan dengan tren digitalisasi yang menjadi kebutuhan utama wisatawan global.

    “Wisatawan saat ini tidak hanya mencari tempat, tapi juga pengalaman yang cepat, mudah, dan nyaman. Melalui digitalisasi, kita memperluas jangkauan promosi sekaligus meningkatkan kepuasan pengunjung,” ucap Khofifah.

    Di tingkat internasional, Jatim kata Khofifah, terus memperkuat branding melalui partisipasi aktif di ajang promosi wisata global.

    Peran diaspora dan duta wisata juga dioptimalkan untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi wisata Jatim secara luas.

    “Kita tidak hanya memperkenalkan keindahan alam, tapi juga menjual keunikan budaya dan kekayaan nilai-nilai lokal. Ini adalah diplomasi budaya yang sangat efektif dalam memperkuat daya tarik pariwisata kita,” jelasnya.

    Khofifah juga memastikan bahwa keamanan, kenyamanan, dan standar pelayanan wisata tetap menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, Pemprov Jatim terus mendorong pelaku usaha pariwisata untuk memenuhi standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability), sekaligus meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan dan sertifikasi.

    “Kepercayaan wisatawan adalah segalanya. CHSE bukan hanya soal protokol kesehatan, tapi juga bagian dari pelayanan. Pelayanan yang profesional dan berstandar tinggi akan membuat wisatawan merasa aman dan dihargai,” tutur Khofifah.

    Menurut Khofifah, pariwisata adalah sektor strategis yang memiliki efek ganda terhadap ekonomi masyarakat, UMKM, dan pelestarian budaya. Oleh karena itu, ia terus mendorong pengembangan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat lokal.

    “Pariwisata bukan hanya tentang jumlah kunjungan, tapi juga tentang dampak. Ketika pariwisata tumbuh, ekonomi daerah bergerak, budaya terangkat, dan masyarakat sejahtera. Maka itu, mari kita jaga momentum ini bersama,” pungkasnya.

    Khofifah berharap peningkatan kunjungan wisman ke Jawa Timur dapat terus berlanjut secara konsisten, dan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif di berbagai wilayah.

    Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga keramahan, kebersihan, dan kenyamanan di setiap destinasi sebagai wajah Jawa Timur di mata dunia.

    “Saya minta sinergitas terus dijaga, semua elemen di Jatim harus ikut berperan aktif dalam menjaga citra baik daerah kita. Setiap senyuman, pelayanan yang ramah, dan kebersihan lingkungan adalah bentuk promosi yang paling nyata di mata wisatawan,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Survei terUKUR: 76 Persen Warga Jatim Puas Kinerja Khofifah-Emil

    Survei terUKUR: 76 Persen Warga Jatim Puas Kinerja Khofifah-Emil

    Surabaya (beritajatim.com) – Lembaga survei terUKUR merilis hasil kepuasan warga Jawa Timur atas kinerja Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dalam 100 hari pertama menjabat. Hasilnya, mayoritas warga Jatim puas kinerja Pemprov Jatim.

    “Mayoritas warga Jatim puas kinerja Pemprov di bawah komando Khofifah-Emil,” kata Direktur Utama terUKUR Research, Ahmad Hasan Ubaid saat paparan melalui zoom, Senin (9/6/2025).

    Hasan menyebut kepuasan responden warga terhadap kinerja Pemprov Jatim berada di angka 76 persen. Sementara 20,6 persen responden warga Jatim kurang puas. Ada 3,4 persen responden yang tidak menjawab.

    Lebih lanjut Hasan membeberkan kepuasan warga terhadap kinerja Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mencapai 76,3 persen.

    “Hasil survei kami juga memotret tingkat kepercayaan warga kepada Khofifah-Emil untuk menyelesaikan berbagai masalah di Jatim cukup tinggi yakni sebesar 75,9 persen,” jelasnya.

    Hasan juga membeberkan sejumlah sektor yang mendapat angka kepuasan cukup tinggi dari warga. Yakni di sektor penyediaan air bersih, peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kualitas kesehatan, pengembangan transportasi umum, menjaga ketertiban umum, pembangunan infrastruktur jalan, hingga mengurangi kemiskinan serta penyediaan lapangan pekerjaan.

    “Publik juga banyak yang tahu sejumlah program unggulan Pemprov Jatim seperti PKH plus, klinik Bumdes, bansos, beasiswa dan pendidikan gratis. Kemudian bus Trans Jatim dan program pengentasan kemiskinan lainnya,” jelasnya.

    Hasil survei kepuasan warga Jatim terhadap kinerja Khofifah-Emil.

    “Sebanyak 78,3 persen responden warga Jatim juga yakin Khofifah-Emil bisa merealisasikan program unggulan,” tambahnya.

    Hasan menambahkan secara keseluruhan, tren positif ini menjadi modal sosial dan politik yang penting bagi Pemprov Jatim dalam melanjutkan agenda pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan rakyat. Tingginya tingkat kepuasan publik dapat menjadi indikator keberhasilan, sekaligus menjadi tantangan untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di masa mendatang.

    “Catatan lainnya, terdapat dua aspek yang perlu mendapat perhatian dari Pemprov Jatim. Pertama, program-program unggulan perlu ditingkatkan sosialisasinya agar lebih dikenal dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kedua, terdapat masalah-masalah mendesak yang menjadi perhatian mayoritas responden, yaitu tingginya harga kebutuhan pokok, maraknya kriminalitas yang meresahkan, dan sulitnya mencari pekerjaan,” tandasnya.

    Survei terUKUR dilakukan pada 29 Mei-2 Juni 2025. Survei melibatkan 1.200 responden yang berasal dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

    Survei terUKUR menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,82 persen. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan di angka 95 persen.

    Sementara itu, Pengamat Politik Unair Fahrul Muzaqqi menyebut kinerja Pemprov Jatim baik dan stabilitas di Bumi Majapahit sangat konsisten.

    “Kita lihat juga dari dua lembaga survei sebelumnya angka kepuasan warga Jatim konsisten di angka 75 persen. Saya melihat masyarakat memang percaya dengan kinerja Pemprov, gubernur, wakil gubernur. Tentu ke depan kita juga berharap agar terus ditingkatkan,” jelas Fahrul.

    Fahrul menilai problem yang dialami Jatim yakni soal harga bahan pokok yang naik hingga masalah lapangan pekerjaan sebenarnya juga dialami oleh provinsi lain.

    “Semua provinsi saat ini mengalami hal yang sama. Karena ini problem bersama menghadapi ketidakpastian dari global,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Transjatim Wujud Nyata Program Jatim Akses, Hingga Mei 2025 Enam Koridor Telah Terintegrasi

    Transjatim Wujud Nyata Program Jatim Akses, Hingga Mei 2025 Enam Koridor Telah Terintegrasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Program layanan angkutan massal Transjatim terus menunjukkan perkembangan signifikan sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dalam meningkatkan konektivitas wilayah. Hingga bulan Mei 2025, enam koridor telah terintegrasi.

    Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur, Ainur Rofiq mengatakan bahwa kehadiran Transjatim merupakan perwujudan dari misi Nawa Bhakti Satya, tepatnya pada bakti keempat yaitu Jatim Akses yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

    “Transjatim hadir sebagai solusi transportasi publik yang andal dan terjangkau untuk mendukung mobilitas masyarakat di wilayah Gerbangkertosusila. Hingga akhir Mei 2025, sudah terdapat enam koridor yang dioperasikan, dan semuanya telah terintegrasi antar-koridor,” jelasnya.

    Transjatim pertama kali diluncurkan pada 19 Agustus 2022 dengan pembukaan koridor I yang menghubungkan Terminal Porong, Sidoarjo dengan Terminal Bunder, Gresik. Sejak saat itu, layanan ini terus berkembang menjangkau wilayah-wilayah strategis di sekitar Surabaya dan sekitarnya.

    “Alhamdulillah, keenam koridor Transjatim saat ini sudah berjalan dan terhubung satu sama lain. Ini menjadi tonggak penting dalam pembangunan sistem transportasi massal di Jawa Timur,” tambahnya.

    Dengan hadirnya enam koridor ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berharap semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan transportasi umum, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi antarwilayah dengan akses transportasi yang lebih merata.

    Keunggulan dari sistem Transjatim terletak pada integrasi antarkoridor yang memungkinkan penumpang berpindah rute dengan mudah dan efisien. Integrasi ini menciptakan sistem transportasi publik yang lebih efektif, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, dan berkontribusi terhadap pengurangan kemacetan serta emisi gas buang.

    Adapun rincian enam koridor Transjatim saat ini adalah sebagai berikut :

    1. Koridor I (Diluncurkan Agustus 2022): Menghubungkan Terminal Porong (Sidoarjo) hingga Terminal Bunder (Gresik), melintasi wilayah padat aktivitas di kawasan industri dan permukiman.

    2. Koridor II: Menghubungkan Terminal Kertajaya di Kota Mojokerto ke Surabaya. Jalur ini menjadi alternatif bagi warga Mojokerto yang bekerja atau beraktivitas di Surabaya.

    3. Koridor III: Dari Terminal Kertajaya Mojokerto menuju Terminal Bunder Gresik melalui jalur Balongpanggang, membuka akses baru untuk wilayah barat.

    4. Koridor IV: Menghubungkan Terminal Bunder Gresik dengan Terminal Paciran, Lamongan. Jalur ini mendukung mobilitas masyarakat pesisir utara Jawa Timur.

    5. Koridor V (Mulai beroperasi tahun 2024): Dari Terminal Purabaya (Bungurasih) ke Terminal Bangkalan di Pulau Madura. Koridor ini memperkuat konektivitas antarpulau lewat Jembatan Suramadu.

    6. Koridor VI (Diluncurkan Mei 2025): Rute terbaru yang menghubungkan Terminal Kertajaya Kota Mojokerto ke Terminal Porong, Sidoarjo. Koridor ini sekaligus menjadi penghubung antar-koridor sebelumnya, membentuk jaringan transportasi yang menyatu. [tin/aje]

  • Tahura Soerjo Raih Nilai Efektivitas Pengelolaan Tertinggi se-Indonesia

    Tahura Soerjo Raih Nilai Efektivitas Pengelolaan Tertinggi se-Indonesia

    Surabaya (beritajatim.com) – Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo Jawa Timur meraih nilai efektifitas pengelolaan (Management Effectiveness Tracking Tool) kawasan konservasi tertinggi se-Indonesia dalam kategori Taman Hutan Raya (Tahura) tahun 2024.

    Raihan ini membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersyukur dan bangga. Pasalnya, Tahura R. Soerjo merupakan satu-satunya kawasan pelestarian alam yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

    Wilayah Tahura R. Soerjo ini secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, dan Kabupaten Kediri.

    “Tahura Raden Soerjo ini milik Pemprov Jatim, yang secara langsung dikelola oleh UPT Tahura R. Soerjo yaitu Unit Pelaksana Teknis yang berada dibawah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur,” ujar Khofifah, Minggu (8/6/2025).

    “Tentu kami bangga bahwa Tahura R. Soerjo bisa meraih peringkat tertinggi nasional. Yang kemudian disusul oleh Tahura Sultan Adam (Kalimantan Selatan) dan Tahura Gunung Tumpa (Sulawesi Utara),” imbuhnya.

    Khofifah menambahkan, Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi untuk kategori Tahura ini menggunakan metode Management Effectiveness Tracking Tool (METT).

    “METT ini metode penilaian yang dikembangkan oleh WWF dan Bank Dunia sejak 2007 kemudian oleh Pemerintah Indonesia dilengkapi dengan beberapa informasi yang diperlukan dalam penerapannya di Indonesia,” sambungnya.

    “Penilaian di Tahura R. Soerjo tahun 2024 dilakukan bersama pihak-pihak terkait, yaitu dari lingkup kehutanan baik tingkat Pusat dan Daerah (BBKSDA Jawa Timur, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, dan Perum Perhutani Divre Jawa Timur),” ungkapnya.

    Tak hanya Pemerintah, beberapa sektor seperti akademisi (Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Institut Pertanian Malang), perwakilan masyarakat penerima manfaat dari kawasan Tahura R. Soerjo, masyarakat sekitar kawasan serta relawan juga ikut andil dalam penilaian ini.

    “Penilaian ini kemudian diverifikasi oleh Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan, prestasi tersebut dapat dicapai karena Tahura R. Soerjo dinilai telah melaksanakan pengelolaan kawasan dengan baik melalui dukungan rencana pengelolaan, kondisi nilai-nilai yang terjaga, dukungan masyarakat lokal dan pemanfaatan kawasan dan jasa lingkungan yang mengedepankan prinsip kelestarian.

    “Dengan wilayah yang seluas sekitar 27.868,30 Ha itu, alhamdulillah Nilai Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Tahura R. Soerjo mencapai 86 persen merupakan nilai tertinggi se-Indonesia untuk kategori Taman Hutan Raya,” tambahnya.

    Prestasi ini, lanjut Khofifah, merupakan hasil dari kerja keras, sinergi dan dan kolaborasi dari seluruh stakeholder baik dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, akademisi hingga relawan dan masyarakat pelestari hutan.

    Khofifah menegaskan, Tahura Raden Soerjo ini bagian dari Cagar Biosfer UNESCO Bromo Tengger Semeru Arjuno (BTSA), oleh karenanya Pemprov melalui Dinas Kehutanan terus berkomitmen menerapkan pengelolaan kawasan ini dengan tata kelola berstandar internasional. Mulai dari nilai budaya hingga kultur masyarakat lokal harus senantiasa terjaga keasliannya.

    “Momentum ini mari kita jadikan sebagai penguatan seluruh elemen lapisan masyarakat untuk bersama menjaga warisan budaya sekaligus keanekaragaman hayati serta manfaat intangible Tahura R Soerjo ini,” ajaknya.

    “Mari kita jaga alam, budaya dan nilai-nilai kultur kita secara konkret. Kita jaga keseimbangan ekosistem kelangsungan hidup masyarakat dan generasi mendatang,” imbuhnya. [tok/aje]

  • Heboh! Sapi Kurban di  Pondok Tebuireng Jombang Lepas, Lari ke Jalan Raya Lalu Masuk Sungai

    Heboh! Sapi Kurban di Pondok Tebuireng Jombang Lepas, Lari ke Jalan Raya Lalu Masuk Sungai

    Jombang (beritajatm.com) – Suasana tenang di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, mendadak berubah menjadi riuh dan penuh kepanikan pada Sabtu sore (7/6/2025) sekitar pukul 17.35 WIB. Seekor sapi kurban tiba-tiba lepas kendali, mengamuk, dan berlari liar sebelum akhirnya melompat ke aliran sungai di depan kompleks pondok pesantren.

    Sapi tersebut merupakan salah satu dari 40 ekor yang dijadwalkan untuk disembelih secara bertahap dalam tiga hari ke depan dalam rangka Hari Raya Iduladha. Kejadian bermula saat hewan kurban baru diturunkan dari truk pengangkut. Diduga mengalami stres berat, sapi itu langsung mengamuk dan tak bisa dikendalikan oleh para pengurus.

    Dalam waktu singkat, sapi itu lari ke arah jalan raya. Meski sempat tertangkap, ia kembali lolos dan kali ini melompat ke sungai di depan Pondok Tebuireng. Aksi dramatis ini mengundang perhatian ratusan santri yang segera memadati tepian sungai. Mereka menyaksikan langsung bagaimana sapi yang mengamuk itu kini mulai kelelahan dan lemas di aliran air.

    Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang diterjunkan ke lokasi. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Syamsul Bahri, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 17.35 WIB. “Kita akan lakukan evakuasi dengan bantuan alat berat,” ujarnya singkat di tengah proses penanganan.

    Kepala Desa Cukir Kecamatan Diwek, Sawung Agus Basuki, juga berada di lokasi dan memberikan keterangan. “Sapi baru datang, belum sempat istirahat, langsung stres saat diturunkan dari truk. Akhirnya lepas dan mengamuk,” katanya.

    Sapi yang kini berada di sungai sudah berhasil diikat oleh petugas dan warga, namun proses evakuasi menunggu kedatangan alat berat. Situasi masih berlangsung tegang namun penuh harapan agar sapi dapat dievakuasi dengan selamat.

    Iduladha tahun ini, Pondok Pesantren Tebuireng berencana menyembelih 40 ekor sapi. Hewan-hewan tersebut merupakan sumbangan dari berbagai pihak, mulai dari wali santri, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, hingga tokoh-tokoh penting lain. Satu ekor sapi terbesar berbobot lebih dari satu ton, diketahui berasal dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

    Daging kurban tersebut nantinya tidak hanya dibagikan kepada para santri, tetapi juga untuk ribuan warga sekitar yang telah rutin menerima pembagian setiap tahun. Hingga berita ini ditulis, warga dan petugas masih bersiaga di lokasi kejadian, berharap proses evakuasi berjalan lancar dan hewan kurban tetap dapat menjalani fungsinya dalam ibadah yang penuh makna ini. [suf]

  • Usai Wukuf di Arafah: Khofifah ke Muzdalifah, Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah

    Usai Wukuf di Arafah: Khofifah ke Muzdalifah, Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah

    Surabaya (beritajatim.com) – Usai menjalankan prosesi wukuf di Padang Arafah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersiap melangsungkan lempar Jumrah Aqabah di Mina, yang akan dimulai tanggal 10 sampai 13 Zulhijjah.

    Dengan menyiapkan 49 kerikil yang diambil di Muzdalifah, Khofifah bersama putra bungsunya selanjutnya melangsungkan lempar jumrah aqabah pertama, (Jumat dini hari waktu Arab Saudi)

    Diketahui, melempar Jumrah adalah bagian dari rukun wajib haji bagi para jemaah, yang merupakan simbol memerangi godaan setan dalam diri. Kegiatan melempar Jumrah ini dilakukan dengan melemparkan batu-batu kecil pada sebuah tiang yang dianggap sebagai perumpamaan setan dan hawa nafsu.

    Hari berikutnya, melempar jumrah secara berurutan dimulai dari Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Masing-masing Jumrah dilempari kerikil sebanyak 7 kali dan dilontarkan satu persatu. Waktu melempar jumrah pada hari Tasyrik dimulai dari setelah tergelincirnya matahari hingga terbit fajar.

    Usai melangsungkan lempar kerikil di jumrah aqabah, Khofifah bersama rombongan langsung menuju Makkah dan kembali ke Masjidil Haram untuk melaksanakan Thawaf Ifadah, yang diahiri dengan tahallul sebagai penanda berahirnya berbagai larangan saat ihram.\

    Saat menjalankan Sa’i pada rangkaian Thawaf Ifadhah Khofifah bertemu dengan Penasihat Presiden Urusan Haji Prof. Dr. Muhajir Effendy, Dubes RI untuk Saudi Arabia Dr. Abdul Aziz serta tim petugas haji KH. Said Asrori yang juga Katib Aam Syuriah PBNU.

    Dengan selesainya melempar Jumrah Aqabah dan Thowaf Ifadhah dilanjutkan melempar jumrah Ula, Wustho dan Aqabah maka selesainya syarat rukun Haji.

    “Semoga semua jamaah haji menjadi haji mabrur. Selanjutnya, jemaah haji yang belum ke Madinah akan thowaf wada’ sebelum bergerak ke Madinah untuk ziarah Rosulullah Muhammad SAW di Raudhah sebuah tempat mustajabah dan memiliki banyak keutamaan di Masjid Nabawi Madinah. Semoga yang belum pergi haji segera dipanggil Allah sebagai tamu Allah untuk berhaji melaksanakan rukun Islam kelima. Aamiin,” ujar Khofifah. [tok/aje]

  • Kemeriahan Iduladha di Tebuireng Jombang, 51 Hewan Kurban dan Semangat Berbagi yang Membumi

    Kemeriahan Iduladha di Tebuireng Jombang, 51 Hewan Kurban dan Semangat Berbagi yang Membumi

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, begitu semarak pada Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025). Sejak pagi, santri dan warga sekitar memadati area pesantren untuk mengikuti salat ied dan menyambut prosesi penyembelihan hewan kurban yang menjadi tradisi tahunan di pesantren bersejarah ini.

    Tahun ini, Tebuireng menyembelih total 51 hewan kurban. Rinciannya, 40 ekor sapi dan 11 ekor kambing yang disembelih secara bertahap selama tiga hari ke depan. Proses penyembelihan dimulai tak lama setelah salat ied usai, dengan lantunan takbir yang menggema dari masjid pesantren, menambah khidmat suasana.

    Hewan-hewan kurban tersebut berasal dari berbagai pihak, terutama para wali santri yang setiap tahunnya menjadi penyumbang utama. Selain itu, sejumlah tokoh penting dan pejabat juga berpartisipasi dalam menyumbangkan hewan kurban, di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, serta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

    “Sapi dari PWNU Jatim yang paling besar, bobotnya mencapai satu ton,” ungkap H Lukman Hakim, salah satu pengurus Tebuireng. Ia juga menjelaskan bahwa penyembelihan dilakukan secara bergilir selama tiga hari guna memastikan proses distribusi daging berlangsung tertib dan merata.

    Lebih dari 3.000 penerima manfaat dari daging kurban tercatat tahun ini. Mereka terdiri dari para santri serta warga sekitar pondok. Selepas salat Jumat, antrean panjang mulai terlihat di area pembagian daging. Warga membawa kupon yang telah dibagikan sebelumnya. Meskipun jumlah antrean cukup besar, suasana tetap berjalan tertib dan lancar.

    Yang menarik, Tebuireng kembali menggunakan kemasan ramah lingkungan untuk membungkus daging, yaitu besek atau wadah anyaman bambu. Langkah ini tak hanya memperkuat kesan tradisional dan lokal, tetapi juga mendukung kampanye pengurangan sampah plastik di momentum keagamaan.

    Di tengah antrean itu, tampak Siti Julaikah, seorang warga sekitar, menggenggam kuponnya dengan penuh harap. Ketika tiba gilirannya, ia melangkah cepat ke depan, menukar kupon dengan sebungkus daging kurban, lalu tersenyum bahagia. “Alhamdulillah, setiap tahun saya selalu dapat bagian dari Tebuireng. Terima kasih banyak,” ucapnya tulus.

    Melalui prosesi Iduladha tahun ini, Pondok Pesantren Tebuireng kembali membuktikan bahwa esensi kurban bukan sekadar penyembelihan hewan, melainkan juga perwujudan semangat berbagi, mempererat solidaritas, dan merawat nilai kepedulian sosial yang berakar dari tradisi dan nilai keislaman. [suf]

  • Sapi Kurban Prabowo dan Pejabat Jatim Jadi Tontonan Warga di Masjid Al Akbar Surabaya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        6 Juni 2025

    Sapi Kurban Prabowo dan Pejabat Jatim Jadi Tontonan Warga di Masjid Al Akbar Surabaya Surabaya 6 Juni 2025

    Sapi Kurban Prabowo dan Pejabat Jatim Jadi Tontonan Warga di Masjid Al Akbar Surabaya
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com –
    Sapi milik Presiden RI, Prabowo Subianto yang disembelih di Masjid Nasional Al Akbar, menjadi tontonan masyarakat. Bahkan, disediakan petugas untuk menjaga jarak dengan hewan kurban itu.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat berjajar sapi milik Prabowo dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dan Kapolda Irjen Pol Nanang Avianto.
    Sedangkan, masyarakat tampak hanya bisa melihat sejumlah sapi tersebut dari jarak sekitar 5 meter. Sebab, mereka dibatasi menggunakan seutas tali agar tak bisa mendekat.
    Selain itu, terlihat juga sejumlah petugas Masjid Al Akbar yang berjajar di sekitar tali tersebut. Mereka menjaga untuk mengantisipasi masyarakat yang mendekat ke hewan kurban.
    Salah satu pengunjung, Ahmad Maul (27) warga Kebonsari, Kecamatan Jambangan, sengaja mengajak istri dan anaknya melihat sapi para pejabat yang berjajar di Masjid Al Akbar tersebut.
    “Tadi bingung mau ke mana, soalnya di rumah juga masih kurban besok, terus dapat kabar dari tetangga ada
    sapi Prabowo
    , ya ke sini sama anak istri,” kata Maul, saat ditemui di lokasi, Jumat (6/6/2025).
    Maul menilai, sapi Prabowo berukuran besar dibandingkan dengan pejabat lainnya yang juga ada di lokasi. Dia berharap, dagingnya bisa dibagikan ke masyakat sekitar masjid.
    “Enggak tahu bobotnya, tapi kayanya paling besar ya, dagingnya banyak pasti bisa dibagi-bagi ke warga sini. Kesini memang sengaja buat lihat sapi Prabowo, bentar lagi pulang,” ucapnya.
    Sementara itu, Humas Masjid Al-Akbar, Helmy M Noor mengatakan,
    sapi kurban
    Prabowo tersebut dibeli dari seorang peternak, asal Desa Takeran, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.
    “Sapinya Pak Prabowo sebesar 1 ton 20 kilogram, sudah 2 hari ini di Masjid Al Akbar. Yang menarik sapinya dari peranakan ongole, jadi sapi lokal, tapi kualitasnya bagus,” ujar Helmy.
    Helmy menyebut, hewan kurban Prabowo sudah menarik perhatian pengunjung, sejak Rabu (4/6/2025). Bahkan, pihaknya sempat membatasi para warga untuk menjaga kenyamanan sapi.
    “Karena memang sapinya Prabowo itu kan gemoy, tinggi, kemudian putih sehingga menjadi tarik masyarakat untuk melihat, banyak diantara mereka yang selfie (swafoto),” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: Gubernur Jatim Puji Perbaikan Manajemen Haji Arab Saudi

    Video: Gubernur Jatim Puji Perbaikan Manajemen Haji Arab Saudi

    Jakarta, CNBC Indonesia –Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menunaikan ibadah haji atas undangan raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud dan merasakan kenyamanan yang jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Khofifah menyebut manajemen jemaah di Masjidil Haram kini lebih tertata sehingga ibadah bisa dijalankan dengan lebih khusyuk.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Kamis (05/06/2025).

  • Ini Sapi Kurban Milik Presiden Prabowo, Gubernur Khofifah, dan Wagub Emil

    Ini Sapi Kurban Milik Presiden Prabowo, Gubernur Khofifah, dan Wagub Emil

    Surabaya (beritajatim.com) – Pada pelaksanaan Hari Raya Iduladha 1446 H, Presiden RI Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak akan mengurbankan sapi untuk masyarakat Jatim. Ketiganya kompak memilih jenis Sapi Lokal Peranakan Ongole (PO).

    Secara khusus, ternak Banmas Presiden yang terdapat di Jawa Timur berjumlah 39 ekor, yang terdiri dari 38 ekor ternak untuk kabupaten kota dan 1 ekor ternak untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Untuk hewan kurban dari Banmas Presiden Prabowo berjenis Sapi Lokal Peranakan Ongole (PO) yang berasal dari peternak Teguh di Desa takeran Kec. Solokuro Kabupaten Lamongan. Dengan kondisi tinggi badan 153 cm, panjang badan 170 cm, lingkar dada 219 cm, poel 4 pasang, dan bobot badannya mencapai 1.020 kg atau 1,020 ton.

    Untuk Gubernur Khofifah berkurban satu ekor Sapi Lokal Peranakan Ongole (PO) seberat 960 kg. Yang mana, berasal dari peternak Gani di Desa Takeran, Kec. Solokuro, Kabupaten Lamongan dengan tinggi badan 151 cm, panjang badan 156 cm, lingkar dada 219 cm dan poel 4 pasang.

    Sementara untuk hewan kurban Wagub Jatim berasal dari peternak Abdul di Desa takeran Kec. Solokuro Kab. Lamongan merupakan jenis Sapi Lokal Peranakan Ongole (PO). Bobot badan sapi ini mencapai 900 kg, dengan tinggi badan 151 cm, panjang badan 156 cm, lingkar dada 219 cm, poel 4 pasang.

    “Tahun ini perayaan Idul Adha jatuh pada tanggal 6 Juni. Meski saat ini sedang melaksanakan Ibadah Haji, Insya Allah ibadah kurban tetap dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya dengan kurban satu ekor sapi di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya,” kata Khofifah.

    Khofifah menyebut, kurban tersebut diniatkan untuk kemaslahatan Jawa Timur. Terlebih saat ini ditengah gejolak ekonomi dunia yang sedang lesu, ia berharap, Allah senantiasa memberikan keberkahan dan kemakmuran bagi masyarakat Jawa Timur secara umum.

    “Nantinya sapi kurban akan disembelih 10-13 Dzulhijjah atau 6-9 Juni 2025 oleh tim panitia Idul Adha Masjid Nasional Akbar Surabaya. Semoga membawa keberkahan dan kebermanfaatan,” imbuhnya.

    “Kesemua sapi yang akan dikurbankan tersebut untuk masyarakat Jatim. Sapi Bantuan ini telah diperiksa oleh Dokter Hewan dan dinyatakan dalam kondisi sehat serta sudah divaksin PMK dan LSD. Bismillah, semoga semua kurban baik dari Bapak Presiden, saya, Pak Wagub, dan semua masyarakat Jatim diterima Allah,” imbuhnya.

    Khofifah menjelaskan, sapi Peranakan Ongole dikenal sebagai ras unggulan lokal di Indonesia. Bahkan, Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo juga membeli sapi jenis tersebut untuk dijadikan hewan kurban.

    “Ras sapi Ongole jadi ras nomor satu dikalangan peternak. Makanya, Presiden pun juga melirik sapi unggulan jenis ini,” tukasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga memastikan ketersediaan ternak kurban baik sapi, kambing, maupun domba di wilayah Jawa Timur dalam kondisi aman, stoknya cukup, serta sehat dari penyakit.

    Dia menjelaskan, sebagai salah satu sentra peternakan terbesar di Indonesia, Jawa Timur memiliki populasi ternak yang sangat potensial. Jatim telah surplus ternak kurban.

    Berdasarkan data Dinas Peternakan Jatim, total potensi ketersediaan ternak kurban tahun 2025 antara lain 526.985 ekor sapi, 872.195 ekor kambing, 292.251 ekor domba dan 1.730 ekor Kerbau.

    “Dari jumlah tersebut, sebagian besar telah melewati pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan dan petugas teknis di lapangan untuk memastikan ternak dalam kondisi sehat, layak, dan sesuai syariat Islam untuk dijadikan hewan kurban,” kata Gubernur Khofifah, di sela-sela kegiatannya menjalankan Ibadah Haji, Rabu (4/6/2025).

    Lebih lanjut disampaikan Khofifah, hewan kurban di Jatim telah mendapatkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD). Ini sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular yang berpotensi mengganggu kelayakan kurban.

    Untuk memastikan kesehatan dan kelayakan hewan yang dijual di lapak-lapak penjualan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur telah menurunkan tim ke seluruh kabupaten/kota.

    Tim ini terdiri dari dokter hewan, paramedik veteriner, Petugas Pengawas Mutu Pakan dan Pengawas Mutu Bibit, selain itu juga melibatkan perguruan tinggi (Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan), organisasi profesi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) dan Perhimpunan Paramedik Veteriner Indonesia (PAVETI) yang secara aktif melakukan pemeriksaan langsung di lapangan.

    “Pemeriksaan ini meliputi aspek kesehatan hewan,dan penerapan animal welfare, kebersihan kandang sementara, kecukupan pakan dan Kecukupan air minum. Berdasarkan laporan dari kabupaten kota di Jawa Timur pada tahun 2025, terdapat 198 pasar hewan dan 2.831 lapak penjualan ternak kurban,” jelasnya.

    Guna menjamin keamanan dan kesehatan hewan kurban yang ada di Provinsi Jawa Timur, juga tersedia petugas pemeriksa hewan kurban Provinsi Jawa Timur diantaranya Dokter Hewan (Medik Veteriner) sebanyak 950 orang, Paramedik Veteriner sebanyak 1.500 orang, Pengawas Bibit Ternak sebanyak 94 orang, Pengawas Mutu Pakan sebanyak 58 orang, dan Juru Sembelih Halal Bersertifikat sebanyak 3.254 orang.

    “Juru Sembelih Halal (JULEHA) akan di perbantukan melakukan pemotongan ternak kurban di RPH dan di tempat-tempat pemotongan ternak kurban di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur,” katanya.

    Dengan langkah-langkah ini, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa pemprov melalui Dinas Peternakan Jatim memberikan jaminan bahwa hewan kurban yang tersedia di pasaran aman, sehat, dan memenuhi standar.

    “Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk membeli hewan kurban dari lapak resmi yang telah mendapatkan tanda pemeriksaan dari petugas untuk memastikan kualitas dan keamanan hewan yang dikurbankan dan memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan,” jelasnya.

    “Ketersediaan ternak kurban Jatim cukup dan kondisinya sehat, jadi masyarakat masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan hewan kurban. Dinas Peternakan bersama instansi terkait terus memantau dan memastikan pasokan tetap stabil, harga dalam batas wajar, serta aspek kesehatan hewan tetap terjaga,” pungkasnya. [tok/beq]