Tag: Khofifah Indar Parawansa

  • Gedung Negara Grahadi Surabaya Terbakar Imbas Kericuhan

    Gedung Negara Grahadi Surabaya Terbakar Imbas Kericuhan

    Jakarta

    Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur (Jatim), terbakar. Kobaran api membubung tinggi.

    Dilansir detikJatim, Sabtu (30/8/2025) malam, bangunan Gedung Grahadi dilalap si jago merah. Bagian atap bangunan itu hangus terbakar.

    Terpantau sejumlah printer, kursi, komputer desktop, monitor, juga besi-besi besi di dalam bagian gedung rusak. Situasi di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, sudah tidak kondusif.

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat menemui massa yang berada di depan Gedung Grahadi. Khofifah menemui massa pukul 20.39 WIB ditemani Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin. Situasi sempat ricuh.

    Setelah menemui massa, Khofifah berharap massa kondusif.

    (whn/idh)

  • Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa, Ruang Kerja Wagub Emil Hangus, Barang-barang Dijarah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 Agustus 2025

    Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa, Ruang Kerja Wagub Emil Hangus, Barang-barang Dijarah Surabaya 30 Agustus 2025

    Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa, Ruang Kerja Wagub Emil Hangus, Barang-barang Dijarah
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Gedung Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, dibakar massa, Sabtu (30/8/2025) malam.
    Ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardakn dan ruangan wartawan ikut terbakar.
    Semula, massa berkumpul di depan Gedung Grahadi untuk meminta rekannya yang ditangkap Polrestabes Surabaya sejak Jumat (29/8/2025) agar dibebaskan.
    Massa sempat ditemui Pangdam V Brawijaya dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
    Khofifah menyampaikan akan berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya agar massa aksi yang ditahan segera dibebaskan, menyusul sudah ada dua orang dibebaskan siang tadi.
    “Sekarang masih di Polrestabes Surabaya, dibebaskan malam ini. Bisa bertelfon dengan Pak Kapolda (Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur), karena tadi siang sudah ada dua yang dibebaskan. Jadi kita akan koordinasi ke Poltabes,” ujarnya dikutip dari
    Antara
    .
    Menurutnya, warga Jawa Timur yang ditahan adalah masyarakat yang selama ini bekerja keras dan berkontribusi positif dalam pembangunan.
    Namun, pukul 21.30 WIB, massa mulai melempari benda-benda keras dan memaksa masuk dari sisi barat Gedung Grahadi.
    Mereka menjarah beberapa barang di ruangan wartawan, termasuk komputer, dan membakar ruang kerja Wakil Gubernur.
    Ruang wartawan berada tepat di belakang ruang kerja Emil.
    Petugas mencoba memadamkan api dengan mobil pemadam kebakaran yang dimasukkan melalui pintu belakang Gedung Negara Grahadi.
    Sabtu sore, kericuhan juga sempat terjadi di depan Polrestabes Surabaya. Massa menuntut rekan-rekannya dibebaskan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 Agustus 2025

    Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa Surabaya 30 Agustus 2025

    Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Gedung Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, dibakar massa, Sabtu (30/8/2025) malam.
    Pantauan Kompas.com di lokasi pukul 22.53 WIB, api terlihat membakar gedung di bagian barat.  Asap hitam membumbung tinggi. 
    Di sekitar gedung juga tampak massa yang sedang menonton hingga ke arah Jalan Genteng.
    Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui massa pengunjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya sekitar pukul 21.00 WIB.
    Dia menyampaikan akan berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya agar massa aksi yang ditahan segera dibebaskan, menyusul sudah ada dua orang dibebaskan siang tadi.
    “Sekarang masih di Polrestabes Surabaya, dibebaskan malam ini. Bisa bertelfon dengan Pak Kapolda (Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur), karena tadi siang sudah ada dua yang dibebaskan. Jadi kita akan koordinasi ke Poltabes,” ujarnya dikutip dari
    Antara
    .
    Menurutnya, warga Jawa Timur yang ditahan adalah masyarakat yang selama ini bekerja keras dan berkontribusi positif dalam pembangunan.
    Gedung Grahadi atau Gedung Negara Grahadi adalah salah satu bangunan ikonik yang ada di Kota Surabaya.
    Tak hanya menjadi bangunan cagar budaya, Gedung Negara Grahadi kini difungsikan sebagai Rumah Dinas Gubernur Jawa Timur.
    Lokasi Gedung Grahadi berada di Jalan Gubernur Suryo, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
    Nama Gedung Grahadi berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti rumah indah.
    Selain karena keindahan fasad dan arsitekturnya, daya tarik Gedung Negara Grahadi yang menjadi saksi bisu perkembangan Kota Surabaya adalah dari sisi sejarah.
    Sebelum dibangun, lahan seluas 16.284 meter persegi di tepi Kalimas ini awalnya merupakan milik seorang Tionghoa.
    Tanah tersebut kemudian dibeli pemerintah dengan ganti rugi segobang atau 1,5 sen.
    Dibangun pada tahun 1795, gedung yang megah ini menghabiskan dana pembangunan sekitar 14.000 ringgit.
    Bangunan ini mulanya digunakan sebagai tempat tinggal Dirk van Hogendoorp, seorang penguasa tunggal Jawa bagian timur (Gezahebber van Hat Oost Hoek).
    Selanjutnya, gedung ini ditempati Fredrik Jacob Rothenbuhler pada sekitar tahun 1799-1809.
    Di masa itu, tepatnya pada 1802 arah hadap gedung yang mengarah ke Kalimas di sebelah utara dipindah menghadap ke selatan.
    Semula, arah hadap gedung ke Utara menghadap Kalimas sehingga penghuni bisa menikmati pemandangan lalu lintas perahu sambil minum teh di sore hari.
    Namun kemudian arah hadap gedung diubah menjadi ke selatan yang menghadap ke arah jalan.
    Selanjutnya, renovasi gedung ini dilakukan pada tahun 1810 di masa pemerintahan Herman William Deandels, yang mengubahnya menjadi empire style atau Dutch Collonial Villa.
    Pada tahun 1870, gedung ini resmi menjadi rumah bagi Residen Surabaya. Saat pendudukan Jepang, gedung ini juga digunakan sebagai rumah bagi Gubernur Jepang (Syuuchockan Kakka).
    Gedung ini sempat menjadi tepat bersidang Raad Van Justitie (Pengadilan Tinggi), bahkan dimanfaatkan sebagai lokasi pesta dan resepsi dansa.
    Hingga saat ini, Gedung Negara Grahadi digunakan sebagai rumah dinas Gubernur Jawa Timur.
    Para presiden RI juga menjadikan gedung ini sebagai tempat peristirahatan dan singgah saat mereka melakukan kunjungan kerja di Surabaya dan sekitarnya. 
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Breaking News: Gedung Grahadi Dibakar Massa, Surabaya Kembali Mencekam

    Breaking News: Gedung Grahadi Dibakar Massa, Surabaya Kembali Mencekam

    Surabaya (beritajatim.com) – Suasana Gedung Negara Grahadi, Surabaya, kembali mencekam. Pada Sabtu (30/8/2025) malam, massa aksi membakar bagian Press Room Grahadi sekitar pukul 21.58 WIB.

    Press Room yang berada di pintu gerbang sisi kiri, tepat di samping SMA Tri Murti dan menjadi area parkir motor wartawan, ludes dilalap api. Aksi ini menandai pecahnya kerusuhan setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V Brawijaya sempat menemui massa.

    Pantauan di lapangan, hanya terlihat aparat TNI yang berjaga sejak sore hari. Sementara aparat kepolisian sama sekali tidak tampak di lokasi kejadian.

    Kerusuhan tersebut bukan yang pertama. Sehari sebelumnya, pada Jumat malam, massa juga melakukan pembakaran terhadap sejumlah motor yang terparkir di dalam kompleks Grahadi. [kun]

  • Situasi Grahadi Kembali Tegang! Massa Rusak Pagar hingga Bakar Puing di Tengah Jalan

    Situasi Grahadi Kembali Tegang! Massa Rusak Pagar hingga Bakar Puing di Tengah Jalan

    Surabaya (beritajatim.com) – Massa aksi berkumpul di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya kembali kembali memanas pada Jumat (30/8/2025) malam, pukul 21.36 WIB.

    Massa aksi membakar lima titik api, di sepanjang Jalan Gubernur Suryo. Berderet, mulai dari depan Trans Net hingga bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) depan SMA Negeri 6 Surabaya. Massa menyulut api dengan puing-puing tripleks dan kupasan banner dirusak dari gapura Grahadi.

    Aksi ini terjadi, setelah massa Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V Brawijaya Rudy Saladin meninggalkan lokasi Grahadi menuju ke Mapolrestabes Surabaya, menjemput massa aksi yang ditangkap polisi.

    Tidak hanya melakukan pembakaran di tengah jalan, massa juga mencoba merusak pagar Grahadi, dan menyalakan petasan diarahkan ke area gedung. [kun]

  • Gubernur Khofifah Minta Polisi Bebaskan Demonstran

    Gubernur Khofifah Minta Polisi Bebaskan Demonstran

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pihak kepolisian membebaskan warga yang masih ditahan di Polrestabes Surabaya. Khofifah berharap mereka dapat dibebaskan pada malam ini.

    ​”Yang masih di Polrestabes ingin dibebaskan malam ini. Jadi saya telepon Pak Kapolda karena tadi siang ada dua yang sudah dibebaskan,” ujar Khofifah, Sabtu (30/8/2025).

    ​Menurut Khofifah, ia akan berkoordinasi langsung dengan pihak Polrestabes Surabaya. Ia meyakini, warga yang terlibat adalah masyarakat Jawa Timur yang baik dan selama ini dikenal sebagai pekerja keras serta hidup rukun.

    ​”Tentu harapannya kalau sudah selesai tercapai, mereka warga Jatim yang baik, yang saya bersama di pemerintahan lima tahun ini guyub rukun, mereka kerja keras,” imbuhnya.

    ​Khofifah juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga perdamaian, tanpa anarkis, serta tidak mudah terprovokasi. [ipl/kun]

  • Pangdam V Brawijaya dan Gubernur Khofifah Temui Massa Pendemo Grahadi

    Pangdam V Brawijaya dan Gubernur Khofifah Temui Massa Pendemo Grahadi

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa muncul menemui massa pendemo di depan Gedung Negara Grahadi, Sabtu (30/8/2025). Khofifah muncul menemui pendemo ditemani Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Rudy Saladin.

    Mengenakan baju berwarna gelap dan kerudung warna merah muda, kemunculan Khofifah disambut sorak sorai massa aksi. Massa aksi yang melihat kedua pejabat tinggi Jawa Timur itu langsung menyalakan kembang api. Total ada 5 kembang api yang ditembakan ke udara. Selain itu, kemunculan Khofifah juga disambut dengan api yang disulut oleh massa aksi.

    Kedua pejabat tinggi itu mendapat pengawalan ketat dari anggota TNI yang berada di lokasi. Dihadapan massa aksi, keduanya mengatakan masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian utamanya Kapolda Jatim untuk segera membebaskan rekan-rekan yang diamankan. [kun]

  • Dengarkan Suara Rakyat, Gubernur Khofifah Ajak Masuk Grahadi dan Bagikan Sembako

    Dengarkan Suara Rakyat, Gubernur Khofifah Ajak Masuk Grahadi dan Bagikan Sembako

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menemui masyarakat yang ada di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (30/8/2025).

    Ketua Umum Dewan Pembina Muslimat NU ini pun sempat berbincang dengan sejumlah masyarakat yang berkerumun di depan Grahadi. Khofifah keluar dari Gedung Grahadi dan menyalami sejumlah masyarakat yang ada dan tidak ragu untuk memeluk mereka.

    Khofifah mengajak seluruh masyarakat untuk masuk halaman Grahadi dan membagikan sembako kepada semua yang hadir. Khofifah juga mengajak mereka guyub rukun bersama-sama menjaga Jawa Timur.

    Tak hanya itu, Khofifah juga menerima masukan dan mendengarkan keluhan masyarakat yang ada di sana. Pun tidak sedikit di antara mereka yang mendoakan Gubernur perempuan pertama di Jatim ini untuk terus kuat memimpin Jawa Timur.

    Selain menemui masyarakat, Khofifah juga membagikan lebih seribu paket sembako untuk masyarakat yang ada di sana.

    Novi (39) salah seorang warga asal Tambaksari Surabaya yang sempat berbincang, mendoakan agar Gubernur Khofifah diberikan kesehatan, umur panjang, dan yakin semua pasti ada jalan keluarnya.

    “Semoga Bu Khofifah dikasih sehat-sehat dikasih panjang umur, semua itu pasti ada jalan keluarnya, semangat Bu Khofifah, yang sabar, dibalik ini semua pasti ada kebahagiaan bagi Bu Khofifah,” ucap Novi. (tok/ian)

  • Pemprov Jatim salurkan bansos Rp16,1 M untuk warga Kabupaten Malang

    Pemprov Jatim salurkan bansos Rp16,1 M untuk warga Kabupaten Malang

    ANTARA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan sosial melalui program Sapa Bansos di Pendopo Agung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (27/8). Bantuan itu berasal dari berbagai program sosial dan pemberdayaan ekonomi yang menyasar kelompok rentan, mulai dari lansia, penyandang disabilitas hingga para petani. Total Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menyalurkan bantuan senilai Rp16,1 miliar. (Achmad Saif Hajarani/Andi Bagasela/Gracia Simanjuntak)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  •  Gubernur Jatim serahkan alat dan mesin pertanian ke petani Blitar

     Gubernur Jatim serahkan alat dan mesin pertanian ke petani Blitar

    Alhamdulillah Ibu Gubernur hari ini hadir dan turun langsung menyerahkan bantuan alat mesin pertanian bagi petani di Kabupaten Blitar

    Blitar (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan 39 alat mesin pertanian (alsintan) ke sejumlah kelompok tani di Blitar serta Tulungagung.

    Gubernur Khofifah mengemukakan penyerahan bantuan ini merupakan wujud nyata dukungan Pemprov Jatim dalam meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus kesejahteraan petani, termasuk di Kabupaten Blitar dan Tulungagung.

    “Kami sedang keliling ke berbagai kabupaten/kota untuk membagikan alat mesin pertanian bagi para petani. Saat ini utamanya adalah petani padi,” katanya dalam keterangannya di Blitar, Rabu.

    Ia mengatakan, salah satu bantuan alat mesin pertanian yang paling favorit di kalangan petani adalah mesin combine harvester. Penggunaan combine harvester dinilai sangat efektif dalam memotong lamanya waktu panen.

    “Kalau manual panen untuk 1 hektare biasanya memerlukan waktu satu minggu. Kalau menggunakan combine harvester hanya butuh waktu dua jam. Walau memang harganya tidak murah, namun bisa dibayangkan efektivitas penggunaan alat mesin pertanian ini,” kata dia.

    Selain meningkatkan produktivitas, kata dia, keberadaan combine harvester diharapkan juga dapat meningkatkan nilai tambah bagi kelompok pertanian penerima bantuan. Ketika panen selesai, kelompok pertanian penerima bisa menyewakan mesin combine harvester ke yang lain.

    “Sehingga mereka nantinya bisa punya nilai tambah selain memberi manfaat bagi kelompok tani yang lainnya,” kata dia.

    Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, sebanyak 320 unit alat mesin pertanian telah disiapkan oleh Pemprov Jatim untuk didistribusikan ke berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur.

    Bantuan alat mesin pertanian ini tidak lain sebagai upaya pemenuhan target luas tambah tanam di Jatim oleh pemerintah pusat.

    Diketahui bahwa luas tambah tanam Jawa Timur per 25 Agustus 2025 telah mencapai 1,6 juta hektare atau setara 61 persen dari target pemerintah pusat seluas 2,3 juta hektare.

    “Jatim saat ini sebagai lumbung pangan telah mencapai kedaulatan pangan. Dengan semakin naiknya produktivitas petani dan tercapainya target luas tambah tanam di Jatim, bukan tidak mungkin Jatim akan mendorong upaya pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional,” kata dia.

    Sementara itu, Bupati Blitar Rijanto berterima kasih atas perhatian dan bantuan alat mesin pertanian dari Gubernur Jatim.

    “Alhamdulillah Ibu Gubernur hari ini hadir dan turun langsung menyerahkan bantuan alat mesin pertanian bagi petani di Kabupaten Blitar. Terimakasih ibu, bantuan ini benar-benar dibutuhkan oleh para petani kami,” katanya

    Sementara itu, penyerahan bantuan itu dilakukan di Desa Kaliboto, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, yang disaksikan oleh Bupati Blitar Rijanto dan jajaran perangkat daerah Pemprov Jatim.

    Selain combine harvester besar, ada juga power threser multiguna mobile, corn sheller mobile dan beberapa alat lainnya.

    Pewarta: Asmaul Chusna
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.