Tag: Khofifah Indar Parawansa

  • Parkir Berlangganan di Tulungagung Batal Terlaksana Tahun Ini

    Parkir Berlangganan di Tulungagung Batal Terlaksana Tahun Ini

    Tulungagung (beritajatim.com) – Rencana Pemkab Tulungagung untuk menerapkan parkir berlangganan tahun ini harus tertunda. Hal ini dikarenakan rencana tersebut tidak mendapat respons dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

    Penerapan parkir berlangganan ini diperkirakan baru bisa dilakukan di tahun 2026 mendatang. Kondisi politik serta ekonomi masyarakat diduga menjadi penyebab rencana tersebut batal terlaksana tahun ini.

    Kabid Prasarana dan Perparkiran, Dishub Tulungagung, Ronald Soesatyo mengatakan pihaknya telah bersurat ke Gubernur terkait rencana tersebut. Pada surat pertama Gubernur membalas dan menerangkan bahwa parkir berlangganan bisa diterapkan di tahun 2026.

    Selanjutnya Pemkab Tulungagung kembali bersurat pada gubernur terkait mempercepat penerapan parkir berlangganan di Oktober 2025 untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) parkir.

    “Yang surat kedua ini belum mendapat jawaban dari Gubernur,” ujarnya, Sabtu (20/9/2025).

    Ronald menegaskan, jika penerapan parkir berlangganan bisa dilaksanakan pada Oktober 2025, seharusnya September sudah ada balasan surat dari Gubernur Khofifah. Hal ini dikarenakan mereka membutuhkan waktu untuk melakukan sosialisasi. Namun karena tidak ada respon, mereka kembali mematuhi instruksi awal yakni penerapan pada tahun 2026.

    “Mengingat situasi dan kondisi politik ekonomi masyarakat sedang tidak baik pada 2025 ini turut menjadi faktor pertimbangan penerapan parkir berlangganan,” tuturnya.

    Dengan kondisi seperti ini, target serapan PAD dari sektor parkir sulit terpenuhi. Target PAD parkir pasca Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) mencapai Rp4 miliar, dengan target PAD murni sebesar Rp1,5 miliar. Dari jumlah tersebut perolehan serapan parkir hanya sekitar 28 persen sepanjang Januari hingga September 2025 ini.

    “Secara otomatis serapan PAD parkir tidak bisa maksimal sesuai target. Sekarang toko banyak yang sepi dengan kondisi ekonomi sesulit ini,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Agen Travel Minta Pemprov Jatim Bangun Jalur Penyelamatan di Gunung Bromo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 September 2025

    Agen Travel Minta Pemprov Jatim Bangun Jalur Penyelamatan di Gunung Bromo Surabaya 19 September 2025

    Agen Travel Minta Pemprov Jatim Bangun Jalur Penyelamatan di Gunung Bromo
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Astana Pariwisata Tapal Kuda (Asparta) mendukung usulan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengenai pembuatan jalur penyelamatan menuju Bromo.
    Bagi banyak agen travel atau perjalanan terutama sopir-sopir bus pariwisata, jalur penyelamatan itu sangat dibutuhkan dalam keadaan darurat sehingga bisa mengantisipasi banyak korban kecelakaan.
    Ketua Asparta Ahmad Imron Rosyadi berharap Pemerintah Provinsi Jatim terus mengawal hal tersebut.
    Bila menjadi wewenang pemerintah pusat, tambahnya, gagasan itu diharapkan bisa segere terealisasi.
    “Jalur penyelamatan darurat di Bromo sangat dibutuhkan,” kata Imron usai melakukan tahlilan di rumahnya di Kelurahan Kebon Agung Kecamatan Kaliwates, Jember, Jumat (19/8/2025).
    Ahmad menyebut, Dieng di Wonosobo telah memiliki jalur alternatif tersebut.
    “Kenapa di Bromo tidak ada?,” tanyanya.
    Namun, pihaknya berharap tak hanya di jalur Bromo nantinya yang dibangun jalan alternatif untuk penyelamatan.
    Tapi juga jalur-jalur lain terutama daerah wisata yang sangat ekstrem dan curam.
    Seperti jalur Kawah Ijen di Bondowoso dan Banyuwangi, Piket Nol Lumajang, hingga Arak-arak Situbondo.
    Di Jember, tambahnya, destinasi wisata yang perlu dibangun jalur penyelamatan ialah Tanjung Papuma dan Rembangan.
    Menurutnya, jalur alternatif itu sangat membantu para pengguna jalan tak hanya bus pariwisata, tetapi juga truk dan mobil pribadi.
    “Kami hampir tahu persis di lapangan, ini sangat penting. Mohon pemerintah turun mewujudkan betul jalur alternatif,” tegasnya.
    Pemilik agen perjalanan di Jember itu menyampaikan duka cita mendalamnya atas kecelakaan bus di jalur Bromo yang menewaskan 9 orang pada Minggu (14/9/2025) lalu.
    Ahmad bersama belasan anggota Asparta menggelar tahlilan dan do’a bersama untuk para korban kecelakaan maut itu.
    “Kami sangat peduli sebagai sesama pelaku pariwisata, semoga korban yang meninggal diterima oleh Allah, yang sakit disembuhkan, serta keluarga yang ditinggalkan bersabar,” katanya.
    Acara tahlil itu diikuti oleh perwakilan agen perjalanan wisata, PO bus, dan tour leader dari Jember, Banyuwangi, hingga Bondowoso, Jawa Timur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Khofifah Bantu Korban Kebakaran di Jemur Wonosari Surabaya

    Khofifah Bantu Korban Kebakaran di Jemur Wonosari Surabaya

    ​Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan santunan kepada tujuh keluarga korban kebakaran di Jemur Wonosari, Surabaya. Musibah itu terjadi pada Rabu (17/9/2025) malam di Gang Masjid, Jemurwonosari, Wonocolo, Surabaya.

    ​Untuk menyerahkan bantuan ini, Khofifah sengaja mengundang para korban ke kediamannya saat acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

    ​”Saya mohon maaf, saya mengundang tetangga yang tadi malam terkena musibah kebakaran. Mereka dari tujuh rumah semua hadir, kita undang di sini sekaligus saya menyerahkan santunan,” ujar Khofifah.

    ​Salah seorang korban adalah seorang musisi jalanan bernama Untung Pribadi (33). Uang hasil tabungannya selama setahun, sebesar Rp 3 juta, ikut hangus terbakar. Uang itu rencananya akan digunakan untuk biaya perpanjangan sewa kontrakan.

    ​Menanggapi hal itu, Khofifah berjanji akan mengganti uang yang terbakar tersebut dan menambahkan sejumlah santunan.

    ​”Di antaranya ada yang menabung sebagai musisi jalanan. Tentu jerih payahnya ini sangat dibutuhkan untuk bekal hidupnya,” terangnya.

    ​Dalam kesempatan ini, Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitar, karena saat terjadi musibah, orang terdekatlah yang pertama kali memberikan bantuan.

    ​”Bertegur sapa dan saling membantu dengan tetangga dibutuhkan untuk menumbuhkan kepedulian. Hal-hal kecil seperti ini benar-benar dibutuhkan,” katanya.

    ​Di akhir pertemuan, Khofifah mendoakan para korban agar diberi kesabaran dan kekuatan. Ia juga berharap agar Allah melimpahkan rezeki yang berlipat ganda untuk mengganti harta benda yang hangus terbakar.

    ​”Semoga mereka diberikan kesabaran dan kekuatan oleh Allah SWT. Dan apa yang sudah terdampak dari kebakaran itu, Allah kembalikan dalam limpahan rezeki untuk mereka semua. Aamiin,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Begini Perkembangan Pesat Sekolah Rakyat di Jawa Timur

    Begini Perkembangan Pesat Sekolah Rakyat di Jawa Timur

    Surabaya (beritajatim.com) – Program Sekolah Rakyat (SR) besutan Presiden Prabowo Subianto terus menunjukkan kemajuan pesat di Jawa Timur. Saat ini, sudah ada 19 SR yang beroperasi, dan akan terus bertambah.

    ​Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, menjelaskan bahwa saat ini ada 19 titik SR yang sudah berjalan, terdiri dari 12 SR tahap 1A dan 7 SR tahap 1B. Ia menambahkan, di akhir September 2025 nanti, akan ada 7 SR tahap 1C yang siap beroperasi.

    ​”Saat ini sedang menunggu proses finishing,” kata Novi di kantornya Dinsos Jatim, Kamis (18/9/2025).

    ​Secara total, Jawa Timur akan memiliki 26 SR dengan 2.450 murid. Rinciannya, ada 15 rombongan belajar (rombel) tingkat SD, 35 rombel SMP, dan 48 rombel SMA.

    ​Novi juga memastikan jumlah tenaga pengajar sangat memadai. Ada 26 kepala sekolah, 415 guru, 76 wali asuh, dan staf pendukung lainnya yang siap memberikan pendidikan terbaik.

    ​Dengan perkembangan ini, Novi yakin Jawa Timur akan menjadi provinsi dengan jumlah SR terbanyak di Indonesia. Ia juga menekankan bahwa program ini sangat membantu anak-anak kurang mampu untuk kembali bersekolah, sesuai arahan Gubernur Khofifah. [tok/beq]

  • Pasca-Kecelakaan Maut Bus Rombongan RSBS, Khofifah Wacanakan Jalur Penyelamat di Rute Bromo

    Pasca-Kecelakaan Maut Bus Rombongan RSBS, Khofifah Wacanakan Jalur Penyelamat di Rute Bromo

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh di jalur menuju kawasan wisata Gunung Bromo. Hal ini sebagai respons atas insiden kecelakaan maut yang menimpa bus yang mengangkut rombongan nakes dan keluarga karyawan RS Bina Sehat usai berwisata ke salah satu gunung terpopuler di Jatim itu.

    Salah satu yang akan dilakukan adalah pembangunan jalur penyelamat di rute menuju kawasan wisata Gunung Bromo. Wacana evaluasi di rute menuju Gunung Bromo itu diungkapkan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat melayat ke rumah duka salah satu korban di Desa Serut, Kecamatan Panti, Jember, Senin (15/9/2025).

    Namun, wacana tersebut menurut Khofifah masih menunggu rampungnya hasil kerja dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atas kecelakaan bus yang menewaskan delapan orang karyawan dan keluarga karyawan RS Bina Sehat Jember.

    “Kami menunggu evaluasi KNKT. Kalau memang jalur penyelamat dibutuhkan, tentu akan menjadi perhatian bersama. Saat ini investigasi masih berjalan oleh Polres Probolinggo dan KNKT,” tegas Khofifah

    Khofifah mengatakan, KNKT dijadwalkan segera turun ke lapangan untuk menelaah aspek teknis dari kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Kabupaten Probolinggo yang terjadi pada hari Minggu (14/9/2025) lalu.

     

  • Ditanya Soal pita Hitam, Pemilik RS Bina Sehat Faida Teteskan Air Mata di Samping Khofifah

    Ditanya Soal pita Hitam, Pemilik RS Bina Sehat Faida Teteskan Air Mata di Samping Khofifah

    Jember (beritajatim.com) – Faida, pemilik Rumah Sakit Bina Sehat dan mantan Bupati Jember, mendadak meneteskan air mata di samping Gubernur Jawa Timur Khofifah, Senin (15/9/2025), saat memberikan keterangan pers tentang kondisi terbaru korban kecelakaan bus wisata di Probolinggo.

    Faida mendampingi Khofifah yang datang ke RS Bina Sehat di Kabupaten Jember untuk menjenguk sejumlah korban terluka yang tengah dirawat. Tokoh petani tebu Arum Sabil dan mantan Rektor Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Babun Suharto juga hadir dalam kunjungan tersebut.

    Usai menjenguk, di hadapan wartawan, Khofifah mempersilakan Faida memberikan keterangan pers terlebih dulu. “Soal bagaimana, silakan ke komandan rumah sakit,” katanya.

    Faida mengapresiasi kedatangan Khofifah ke RS Bina Sehat untuk menjenguk para korban. “Meskipun mereka itu tenaga kesehatan rumah sakit, mereka itu warga yang sedang susah,” katanya.

    Dari 53 anggota rombongan wisata ke Gunung Bromo, delapan orang meninggal dunia. Tiga orang di antaranya karyawan Bina Sehat dan lima orang lainnya adalah anggota keluarga karyawan. “Dari delapan orang itu, tiga korban meninggal di antaranya adalah anak-anak,” kata Faida.

    Sembilan korban luka sudah menjalani dioperasi. Delapan korban menjalani operasi ortopedi atau patah tulang dan satu korban menjalani operasi bor kepala ileh dokter spesialis bedah syaraf karena mengalami cedera otak berat.

    “Hari ini alhamdulillah ada berita yang bisa kita harapkan lebih baik. Korban yang kita tinggal di Probolinggo hari ini kesadarannya lebih baik setelah dipasang ventilator,” kata Faida.

    RS Bina Sehat mengirimkan satu unit ambulans yang terdiri atas seorang dokter dan dua perawat intensive care unit dengan membawa mesin ventilator untuk menggantikan mesin ventilator yang dipasang di Rumah Sakit Mohamad Saleh.

    Keluarga, menurut Faida, menghendaki korban dibawa ke Jember jika kondisi memungkinkan. “Mudah-mudahan diberi kekuatan bisa bertahan sampai di Rumah Sakit Bina Sehat,” katanya.

    Wajah Faida mendadak muram, saat wartawan bertanya soal pita hitam yang dikenakannya di lengan kanan. Pita hitam ini juga dikenakan seluruh karyawan RS Bina Sehat.

    “Andaikan bisa mewakilkan dengan kata-kata, pasti kami sampaikan dengan kata-kata. Tapi kesedihan ini tidak semua bisa diungkap, dan kita menunjukkan bahwa kami sedang berduka,” kata Faida dengan suara tersendat. Seorang stafnya menyodorkan kotak berisi tisyu.

    Sebelumnya kepada Beritajatim.com, Faida mengungkapkan beratnya duka yang harus ditanggungnya karena kecelakaan yang dialami keluarga besar karyawan RS Bina Sehat. “Mereka ada yang bekerja 10 tahun, 12 tahun. Jadi kami dekat,” katanya.

    Arti Wibowati, salah satu perempuan korban meninggal, adalah anggota tim media sosial RS Bina Sehat. Dia selalu mengikuti Faida berkegiatan. “Sebelum meninggal, dia sudah dilarang berangkat. Tapi dia tetap ingin berangkat,” kata Faida.

    Hal terberat bagi Faida adalah menyaksikan orang-orang yang dikenalnya terbujur kaku dalam kondisi mengenaskan. “Saya hampir pingsan. Akhirnya saya putuskan semua jenazah korban disucikan di RS Mohamad Saleh Probolinggo, karena susah menyucikan mereka di Bina Sehat kendati kami punya karyawan yang berpengalaman,” katanya.

    Sebanyak 53 orang (bukan 52 orang, red) yang terdiri atas karyawan RS Bina Sehat dan kerabat mereka dalam perjalanan pulang setelah bertamasya di Gunung Bromo, Minggu (14/9/2025), dengan naik bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember.

    Bus mendadak hilang kendali di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, diduga akibat rem blong pada pukul 11.45 WIB. Bus menghantam pagar rumah warga. Benturan keras itu tak hanya membuat badan bus ringsek parah, namun juga menewaskan delapan orang penumpang, tiga orang di antaranya anak-anak. [wir]

  • Khofifah Disambut Peluk Tangis Saat Jenguk Korban Kecelakaan Bus Wisata di RS Bina Sehat Jember

    Khofifah Disambut Peluk Tangis Saat Jenguk Korban Kecelakaan Bus Wisata di RS Bina Sehat Jember

    Jember (beritajatim.com) – Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjenguk sejumlah korban kecelakaan maut bus wisata, di Rumah Sakit Bina Sehat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (15/9/2025).

    Khofifah disambut pemilik RS Bina Sehat yang juga mantan Bupati Jember Faida bersama sang suami Abdul Rohim. Tokoh petani tebu Arum Sabil dan mantan Rektor Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Babun Suharto juga hadir dalam kunjungan tersebut.

    Khofifah menyemangati para korban luka yang dirawat di sana. “Apa yang dirasakan, Nak?” tanyanya kepada Rahmaya, gadis berusia 15 tahun, yang selamat dalam kecelakaan tersebut.

    “Umur berapa, ya?” tanya Khofifah.

    “Lima belas,” kata Rahmaya.

    “Oh, SMP,” sahut Khofifah.

    Faida menjelaskan kepada Khofifah, bahwa para korban tersebut pergi bertamasya ke Gunung Bromo untuk tasyakuran. “Mereka acara sendiri, Bu, untuk syukuran, karyawan yang baru lulus S1,” katanya.

    “Oh, masyaallah,” sahut Khofifah.

    Khofifah juga menjenguk Tri Apri Widodo, suami almarhumah Hesti Purba Wredhamaya (39), ahli gizi RS Bina Sehat.

    Faida menceritakan perjuangan Tri Apri untuk membantu sang istri, kendati kondisi tangan Tri Apri patah. Khofifah terenyuh mendengar penuturan tersebut.

    Khofifah sempat disambut peluk tangis, saat menyapa keluarga korban yang tengah menanti di luar ruang perawatan. Tak banyak yang dikatakan kecuali air mata yang menetes.

    Sebelum mengunjungi korban yang dirawat di RS Bina Sehat, Khofifah sempat bertakziah ke rumah almarhum Hendra Pratama di Jalan A. Yani, Krajan, Serut, Kecamatan Panti, bersama Bupati Muhammad Fawait.

    Gubernur Khofifah menyerahkan santunan duka cita masing-masing sebesar Rp10 juta kepada lima ahli waris korban, yakni keluarga almarhumah Bela Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Wardatus Soleha (35), Aiza Farhani Agustin (7), dan Arti Wibowati (34). Sementara itu, santunan bagi tiga ahli waris lainnya diserahkan di RS Bina Sehat Jember.

    Sebanyak 53 orang (bukan 52 orang, red) yang terdiri atas karyawan RS Bina Sehat dan kerabat mereka dalam perjalanan pulang setelah bertamasya di Gunung Bromo, Minggu (14/9/2025), dengan naik bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember.

    Bus mendadak hilang kendali di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, diduga akibat rem blong pada pukul 11.45 WIB. Bus menghantam pagar rumah warga. Benturan keras itu tak hanya membuat badan bus ringsek parah, namun juga menewaskan delapan orang penumpang, tiga orang di antaranya anak-anak. [wir]

  • Khofifah Sebut Perlu Jalur Penyelamatan di Akses Menuju Bromo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 September 2025

    Khofifah Sebut Perlu Jalur Penyelamatan di Akses Menuju Bromo Surabaya 15 September 2025

    Khofifah Sebut Perlu Jalur Penyelamatan di Akses Menuju Bromo
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, akses ke Gunung Bromo perlu dibuat jalur penyelamatan.
    Hal ini disampaikan Khofifah merespons kecelakaan bus di akses menuju Bromo yang menewaskan delapan orang.
    Khofifah mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) menanyakan kemungkinan pemberian jalur penyelamatan di jalan menuju tempat wisata Gunung Bromo.
    Biasanya, kata dia, tanjakan atau turunan terdapat opsi jalur penyelamatan ketika ada hal yang tak dinginkan terjadi, seperti rem blong.
    “Maka mobil diarahkan ke jalur penyelamatan itu,” kata Khofifah saat menjenguk para korban kecelakaan di Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember, Senin (15/9/2025).
    Jalan yang menjadi TKP kecelakaan itu adalah jalur umum yang biasa dilalui wisatawan dan untuk mobilitas warga setempat.
    Namun, kata dia, semuanya masih menunggu hasil investigasi tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
    Ia memastikan tim KNKT segera memeriksa kondisi bus yang kecelakaan di lereng Bromo.
    “Kami menunggu hasil KNKT besok atau lusa yang akan turun,” katanya.
    Menurutnya, hasil investigasi KNKT juga akan menjadi dasar untuk mengungkap penyebab kecelakaan maut itu.
    Kecelakaan lalu lintas bus pariwisata itu terjadi di jalan turunan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Minggu (14/9/2025) siang.
    Rombongan bus tersebut pulang rekreasi dari Taman Nasional Gunung Bromo dalam rangka tasyakuran kelulusan S1 Keperawatan.
    Dari 53 korban dalam peristiwa nahas tersebut, 29 orang adalah karyawan RSBS.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wisatawan Main Paralayang di Bromo, Khofifah: Tak Ada Toleransi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 September 2025

    Wisatawan Main Paralayang di Bromo, Khofifah: Tak Ada Toleransi Surabaya 15 September 2025

    Wisatawan Main Paralayang di Bromo, Khofifah: Tak Ada Toleransi
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan tanggapan atas video viral aktivitas paralayang di kawasan Gunung Bromo.
    Menurutnya, seluruh aktivitas wisata di kawasan Gunung Bromo wajib mengikuti regulasi yang berlaku, termasuk aturan konservasi dan perizinan resmi.
    “Tidak boleh ada toleransi terhadap kegiatan yang merusak lingkungan, mengabaikan keselamatan, atau mengganggu nilai-nilai budaya,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (15/9/2025).
    Gunung Bromo, menurut dia, bukan sekadar destinasi wisata, melainkan juga kawasan konservasi dan warisan budaya masyarakat Tengger yang sakral.
    “Bromo juga bagian dari Cagar Biosfer Bromo Tengger Semeru – Arjuno yang telah ditetapkan UNESCO sejak 2015 lalu,” ujarnya.
    Khofifah menekankan pentingnya edukasi kepada para wisatawan di kawasan Gunung Bromo agar pengunjung lebih memahami kewajiban menjaga kelestarian alam sekaligus menghormati kearifan lokal masyarakat Tengger.
    “Kita juga akan memperkuat edukasi kepada pengunjung mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam dan menghormati kearifan lokal, agar Bromo tetap lestari, sakral, dan dihormati generasi kini maupun yang akan datang,” ucapnya.
    Unggahan video yang memperlihatkan seorang oknum paraglider melakukan aktivitas penerbangan paralayang di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) viral di media sosial. 
    Video itu diunggah oleh pemilik akun Instagram @indonesian_mountains pada Rabu (10/9/2025).
    Terlihat dalam video itu seorang pria dengan kostum dan helem putih melakukan aktivitas penerbangan paralayang dari Kawasan Penanjakan, terbang ke arah Gunung Batok, dengan parasut utama berwarna jingga.
    Balai Besar TNBTS menyayangkan aktivitas ilegal yang dilakukan oknum tersebut. Sebab, penerbangan paralayang dilarang di dalam kawasan TNBTS.
    Namun, hingga hampir dua bulan berselang, pihak TNBTS belum juga menemukan identitas wisatawan yang melanggar norma setempat itu.
    “Sampai sekarang, kami juga belum mengetahui identitas pelaku wisatawan yang menerbangkan paralayang,” ujar Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, saat dihubungi
    Kompas.com
    pada Senin (15/9/2025).
    Rudijanta juga menegaskan kawasan Bromo merupakan kawasan sakral yang dilindungi , sesuai dalam Surat Paruman Dukun Pandita Kawasan Tengger Nomor 295/Perm/PDP-Tengger/X/2024 tanggal 24 Oktober 2024. 
    Berdasarkan surat tersebut, akan ada ancaman sanksi adat yang akan diberikan bagi pelanggar aturan masyarakat Tengger. Sanksi yang diberikan bergantung pada tingkat pelanggaran yang dilakukan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada Potensi Letusan Freatik, Badan Geologi Beberkan Bahaya Aktivitas Vulkanik Gunung Bromo

    Waspada Potensi Letusan Freatik, Badan Geologi Beberkan Bahaya Aktivitas Vulkanik Gunung Bromo

    Sikap yang sama juga diutarakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah meminta masyarakat menjaga kelestarian serta kesakralan Gunung Bromo karena kawasan itu merupakan kawasan konservasi, warisan budaya Tengger, dan bagian Cagar Biosfer UNESCO.

    Khofifah dalam keterangannya Minggu (14/9/2025), menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) yang menegaskan bahwa kegiatan paralayang di kawasan Bromo tidak berizin resmi dan dilarang. Menurut dia, sikap tersebut menunjukkan komitmen menjaga Bromo sebagai kawasan konservasi.

    “Saya menghargai perhatian yang telah ditunjukkan BB TNBTS atas viralnya aktivitas paralayang di Gunung Bromo. Sebagai Gubernur Jawa Timur, saya ingin menegaskan bahwa kita harus menjaga Bromo tidak hanya sebagai destinasi wisata tetapi juga sebagai kawasan konservasi, warisan budaya masyarakat Tengger yang sakral, serta bagian dari Cagar Biosfer UNESCO,” ujar Khofifah.

    Dirinya juga menegaskan, seluruh aktivitas wisata di Bromo wajib mengikuti regulasi yang berlaku, termasuk aturan konservasi dan perizinan resmi.

    Baginya, tidak boleh ada toleransi terhadap kegiatan yang berpotensi merusak lingkungan, mengabaikan keselamatan wisatawan, atau mengganggu nilai budaya setempat.

    “Saya meminta semua pihak mulai dari pemerintah, BB TNBTS, aparat keamanan, penyedia jasa wisata, dan masyarakat untuk bersinergi memperkuat pengawasan serta penegakan hukum. Turis asing maupun lokal yang melanggar akan ditertibkan sesuai peraturan,” katanya.