Tag: Khairul

  • Bahas Revisi UU TNI Diam-diam di Hotel Mewah, Pengamat: DPR Nggak Peka! – Halaman all

    Bahas Revisi UU TNI Diam-diam di Hotel Mewah, Pengamat: DPR Nggak Peka! – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – DPR RI dinilai tidak peka karena menggelr rapat pembahasan revisi Undang-Undang TNI diam-diam di hotel mewah Hotel Fairmont di kawasan Senayan, Jakarta.

    Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyoroti dasar hukum pelaksanaan rapat DPR adalah Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib. 

    Fahmi mengatakan dalam peraturan itu disebutkan bahwa rapat DPR umumnya dilaksanakan di dalam gedung DPR, tetapi bisa dilakukan di luar gedung atas persetujuan Pimpinan.

    Artinya, secara prosedural, rapat di hotel bukanlah sesuatu yang melanggar aturan.

    Terkait sifat keterbukaan rapat, menurutnya pasal dalam Tata Tertib DPR juga menyebutkan bahwa rapat DPR bersifat terbuka kecuali dinyatakan tertutup. 

    Ia memandang keputusan untuk menjadikannya tertutup bisa diambil oleh rapat itu sendiri, baik atas usulan ketua rapat, anggota, fraksi, maupun pemerintah.

    “Meskipun secara prosedur dibenarkan, pemilihan tempat di hotel berbintang lima seperti Fairmont memang berpotensi menimbulkan masalah dari sisi etika politik dan kepekaan terhadap kondisi,” kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (16/3/2025).

    “Jika alasannya adalah kenyamanan dan efektivitas rapat marathon, ada alternatif lain seperti Wisma DPR atau fasilitas milik negara yang bisa digunakan tanpa menimbulkan kesan pemborosan,” lanjut dia.

    Isu lainnya, kata Fahmi, adalah transparansi dan persepsi publik. 

    Ketika pembahasan revisi UU TNI sudah mendapatkan sorotan, menurut dia, keputusan untuk menggelar rapat secara tertutup di hotel mewah memang potensial memperkuat prasangka. 

    Keputusan itu, lanjut Fahmi, memicu spekulasi dan kontroversi yang bisa mengalihkan perhatian dari substansi revisi itu sendiri.

    “Jadi, meskipun secara prosedur sah, keputusan ini tetap menunjukkan kurangnya kepekaan DPR dalam membaca situasi publik, terutama di tengah isu efisiensi anggaran dan tuntutan transparansi dalam revisi UU strategis seperti UU TNI,” kata Fahmi.

    Selain itu, menurut dia, pembahasan RUU di DPR yang berlangsung maraton sebenarnya bukan hal yang luar biasa. 

    Dalam tata tertib, kata dia, DPR memang memiliki tenggat waktu ketat untuk menyelesaikan legislasi, terutama jika RUU tersebut masuk dalam daftar prioritas. 

    Namun, dalam kasus revisi UU TNI, munculnya kesan bahwa prosesnya berjalan terburu-buru.

    Sebenarnya, lanjut dia, hal itu bukan hanya karena durasi pembahasannya, melainkan karena kurangnya akses informasi dan partisipasi publik.

    Ia mencatat Menteri Pertahanan mewakili pemerintah sudah pernah menyampaikan poin-poin dalam Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dari pemerintah, untuk menjadi dasar pembahasan dalam revisi ini.

    Namun, kata dia, karena DIM tersebut adalah surat yang secara resmi dikirimkan pemerintah ke DPR, kewenangan publikasi dan pembahasannya lebih lanjut berada di tangan DPR. 

    Sejumlah anggota DPR, kata dia, juga telah memaparkan beberapa hal krusial yang dibahas.

    Akan tetapi, menurut dia, itu ternyata belum cukup untuk menghilangkan kesan bahwa ada bagian dari pembahasan yang dianggap kurang terbuka bagi publik.

    Revisi tersebut menurutnya mencakup pasal-pasal yang oleh sebagian masyarakat dipersepsikan berpotensi mengubah peran dan struktur TNI dalam pemerintahan. 

    Padahal, kata Fahmi, jika dilihat dari substansinya, revisi ini cenderung sebagai bentuk akomodasi dan adaptasi terhadap kebutuhan yang terkait dinamika pemerintahan dan optimalisasi sumber daya. 

    Justru, lanjut dia, karena pentingnya perubahan ini, DPR perlu memastikan bahwa proses pembahasannya berlangsung secara lebih terbuka dan partisipatif agar dapat memperkuat legitimasi aturan yang dihasilkan.

    “Nah, pembahasan yang dilakukan—terutama dengan rapat di hotel mewah— akhirnya mengalihkan perhatian publik dari substansi revisi bergeser ke isu efisiensi anggaran dan transparansi,” ungkap dia.

    “Padahal, jika prosesnya lebih terbuka, publik bisa lebih memahami dan menilai secara objektif perubahan yang sedang dibahas, tanpa terdistorsi oleh kecurigaan dan prasangka,” sambungnya.

    Menurutnya DPR sebenarnya memiliki kesempatan untuk membangun kepercayaan publik terhadap revisi UU TNI. 

    Mengingat substansi revisi ini mengandung perbaikan, lanjut dia, maka seharusnya tidak perlu membatasi partisipasi publik dalam pembahasannya. 

    “Ini bukan hanya soal prosedur, tetapi juga soal memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar mendapat dukungan dan pemahaman yang luas dari masyarakat,” kata Fahmi.

    “Dengan begitu, revisi ini tidak hanya memiliki dasar hukum yang kuat, tetapi juga diterima dan dipahami dengan baik oleh berbagai pihak yang akan terdampak oleh implementasinya,” pungkasnya.

    Kata DPR Soal Rapat di Hotel Mewah

    Diberitakan sebelumnya Ketua Panja RUU TNI sekaligus Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto memandang kritik terkait rapat yang digelar di hotel mewah tersebut adalah pendapat publik.

    Dia juga membandingkan rapat lainnya para legislator Senayan yang dilaksanakan di hotel mewah.

    “Kalau dari dulu coba cek UU Kejaksaan di Hotel Sheraton, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi di Intercon (Hotel Intercontinental), kok nggak kamu kritik?” kata Utut saat ditemui di Hotel Fairmont pada Sabtu (15/3/2025).

    Saat ditanya soal efisiensi, Utut tak menjawab secara tegas.

    Dia hanya mengatakan bahwa rapat panja ini juga sebagai rapat konsinyering. “Kamu tahu arti konsinyering? Konsinyering itu dikelompokan gitu ya,” kata Utut.

    Rapat Revisi UU TNI Digeruduk Masyarakat Sipil

    Telah diberitakan juga sebelumnya, rapat Panja membahas RUU TNI di Hotel Fairmont Jakarta selama dua hari rampung pada Sabtu (15/3/2025) tengah malam. 

    Rapat tertutup antara Komisi I DPR dan pemerintah itu juga sempat diwarnai interupsi masyarakat sipil yang menggeruduk lokasi rapat.

    Mereka yang terdiri dari tiga orang membentangkan spanduk penolakan RUU TNI. Mereka langsung membuka pintu ruang rapat, meneriakkan seruan lantang soal penolakan RUU TNI. 

    Rapat sempat terhenti sejenak.

    Pihak pengamanan pun bergerak cepat dan memaksa mereka keluar. Bahkan, ada sedikit insiden fisik antara pihak pengamanan dan masyarakat sipil tersebut.

    Pantauan di lokasi, rapat RUU TNI selesai pada pukul 22.30 WIB. 

    Namun, baik dari pimpinan Komisi I DPR dan pihak pemerintah, tak ada yang memberikan keterangan saat rapat tersebut rampung.

    Sejumlah pejabat yang meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan antara lain Wamensesneg Bambang Eko Suhariyanto hingga Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto.

    Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI lainnya, Dave Laksono dan Ahmad Heryawan, tampak tidak terlihat keluar ruangan rapat saat para peserta rapat membubarkan diri.

    Utut yang keluar melalui pintu depan, ditanya awak media soal kesimpulan rapat panja. 

    Namun, Utut enggan bicara soal kesimpulan rapat Panja RUU TNI tersebut. Utut terus ditanya soal hasil rapat Panja selama dua hari tersebut. 

    Namun, Politisi PDIP tersebut terus berjalan dan tidak menggubris pertanyaan wartawan soal kesimpulan rapat.

    “Yang lain saja, jangan saya terus,” kata Utut.

  • Hasil PSIS Semarang vs Madura United, Dengan 10 Pemain, Laskar Sapeh Kerrab Menang Dramatis 1-2

    Hasil PSIS Semarang vs Madura United, Dengan 10 Pemain, Laskar Sapeh Kerrab Menang Dramatis 1-2

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

    TRIBUNJATIM.COM, SEMARANG – Madura United menang dramatis 2-1 atas PSIS Semarang pada laga pekan ke-26 Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (16/3/2025) malam.

    Kemenangan didapat Madura United meski sejak menit 66 menjalani laga dengan 10 pemain.

    Dua gol Laskar Sapeh Kerrab, julukan Madura United, dicetak oleh Pedro Monteiro di menit ke-18 dan Andi Irfan di menit 90+4.

    Sementara gol PSIS Semarang dicetak oleh Gustavo Souza di menit 57.

    Jalannya Laga

    PSIS Semarang coba mengambil inisiatif serangan sejak wasit Heru Cahyono meniup peluit tanda laga dimulai.

    Tim tuan rumah terus menekan memanfaatkan kecepatan pemain sayap mereka.

    PSIS mendapat kesempatan di menit ke-3 lewat tendangan keras Gali Freitas, beruntung bisa diantisipasi Kiper Madura United, Miswar Saputra.

    Memasuki menit ke-5, Madura United sudah mulai bisa menetralisir serangan, sebaliknya makin menekan.

    Menjadikan laga berjalan dengan tempo permainan cepat silih ganti menekan.

    Meski tempo cepat, tak ada peluang tercipta hingga menit ke-15.

    Dua tim lebih banyak memeragakan duel sengit lini tengah.

    Laskar Sapeh Kerrab akhirnya membuka keunggulan di menit 18 lewat tendangan balik akrobatik Pedro Monteiro.

    Sebelum terjadi gol, kiper PSIS Semarang, Syahrul Trisna melakukan dua penyelamatan beruntun peluang Jordy Wehrmann, namun bola muntah save terakhir, berhasil dieksekusi Pedro, skor 0-1 untuk Madura United.

    Meski unggul, tidak membuat Madura United memegang kendali permainan, karena PSIS Semarang semakin meningkatkan tempo serangan.

    Kiper Madura United, Miswar Saputra melakukan dua penyelamatan krusial di menit 31 lewat tendangan Gustavo Souza dan Gali Freitas.

    Pertahanan Madura United terus dicecar.

    Namun Pedro Monteiro dkk tampil disiplin.

    Miswar Saputra kembali menunjukkan kualitasnya di menit 37.

    Ia berhasil menggagalkan peluang emas PSIS Semarang lewat tendangan plesing akurat dari free kick tidak jauh dari pertahanan Madura United.

    Madura United terus ditekan, kembali mendapat ancaman di menit 45+3 lewat tendangan pagar Gali Freitas, namun kembali bisa digagalkan Miswar Saputra.

    Skor 0-1 tidak berubah hingga akhir babak pertama.

    Awal babak kedua, kedua tim melakukan rotasi.

    Madura United memasukkan Andi Irfan dan Youssef Ezzejjari menggantikan Arsa Ramadan dan Miljan Skrbic.

    Sementara PSIS Semarang memasukkan Lucas Barreto Dewangga menggantikan Syiha Buddin dan Reiva.

    PSIS Semarang yang tertinggal lebih agresif menekan.

    Meski mendominasi, skuad asuhan Gilbert Agius itu tidak bisa menembus rapatnya pertahanan Madura United.

    Miswar Saputra tampil gemilang, terhitung sudah ada 8 penyelamatan dilakukan hingga menit 55.

    Terus ditekan, akhirnya gawang Madura United kebobolan di menit 57 lewat heading keras Gustavo Souza memanfaatkan umpan crossing Gali Freitas, skor 1-1.

    Skor sama kuat menjadikan permainan semakin terbuka, dua tim silih berganti melakukan serangan.

    Petaka dialami Madura United, harus bermain dengan 10 pemain karena Kerim Palic mendapat kartu merah di menit 66 setelah melanggar keras lawan.

    Kalah jumlah pemain menjadikan Madura United lebih banyak ditekan.

    Apalagi PSIS Semarang memasukkan sejumlah pemain karakter menyerang.

    Gawang Madura United nyaris kebobolan di menit 73 lewat sepakan keras Septian David, namun hanya mendarat tipis di sisi kiri gawang Madura  United.

    Miswar kembali tampil baik, berhasil menghalau sepakan keras Dewangga di menit 76.

    Madura United benar-benar dipaksa total bertahan, karena PSIS Semarang yang menang jumlah pemain menyerang total.

    PSIS Semarang terus menekan hingga 9 menit tambahan waktu.

    Meski terus ditekan, justru Madura United kembali unggul di menit 90+4 lewat gol Andi Irfan dari skema serangan balik.

    Memanfaatkan umpan silang mendatar Youssef Ezzejjari, Andi Irfan yang berhasil menguasai bola, melepaskan tendangan berbuah gol, skor 1-2 untuk keunggulan Madura United.

    Menit tersisa, PSIS Semarang all out menekan.

    Tuan rumah nyaris bisa menyamakan kedudukan di menit 90+9, sayang sepakan Sudi Abdallah yang berhasil merebut bola muntah sepakan Gali Freitas di depan gawang, sepakannya malah mengarah ke luar gawang.

    Hingga wasit meniup peluit tanda laga selesai, skor 1-2 untuk kemenangan Madura United tidak berubah.

    Hasil ini membuat Madura United yang sebelum laga ada di dasar klasemen naik tiga peringkat keluar dari zona degradasi, ke posisi 15 menggeser PSIS Semarang dengan 25 poin, jumlah poin sama dengan PSIS Semarang, namun Madura United menang head to head.

    Susunan Pemain PSIS Semarang vs Madura United

    PSIS Semarang (5-2-3)

    Pemain: Syahrul Trisna (PG); Riyan Ardiansyah, Rahmat Syawal, Syiha Buddin, Joao Ferrari, M Haykal; Reiva Apri, B Diarra; Gali Freitas, Gustavo Souza, Septian David (c).

    Pelatih: Gilbert Agius.

    Madura United (4-3-3)

    Pemain: Miswar Saputra (PG); Koko Ari, Haudi Abdillah, Pedro Monteiro, Taufik Hidayat; Jordy Hehrmann, Kerim Pelic, Iran Junior; Arsa Ramadan, Lulinha (c), Miljan Skrbic.

    Pelatih: Alfredo Vera.

  • Babak Pertama PSIS Semarang vs Madura United, Gol Pedro Monteiro Bawa Laskar Sapeh Kerrab Unggul 0-1

    Babak Pertama PSIS Semarang vs Madura United, Gol Pedro Monteiro Bawa Laskar Sapeh Kerrab Unggul 0-1

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

    TRIBUNJATIM.COM, SEMARANG – Madura United unggul 1-0 atas tuan rumah PSIS Semarang hingga babak pertama laga PSIS Semarang vs Madura United, di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (16/3/2025) malam.

    Gol keunggulan Madura United pada laga pekan ke-26 Liga 1 2024/2025 ini dicetak oleh Pedro Monteiro di menit ke-18.

    PSIS Semarang coba mengambil inisiatif serangan sejak wasit Heru Cahyono meniup peluit tanda laga dimulai.

    Tim tuan rumah terus menakan memanfaatkan kecepatan pemain sayap mereka.

    PSIS mendapat kesempatan di menit ke-3 lewat tendangan keras Gali Freitas, beruntung bisa diantisipasi Kiper Madura United, Miswar Saputra.

    Memasuki menit ke-5 Madura United sudah mulai bisa menetralisir serangan, sebaliknya balik menekan. Menjadikan laga berjalan dengan tempo permainan cepat silih ganti menekan.

    Meski tempo cepat, tak ada peluang tercipta hingga menit ke-15.

    Dua tim lebih banyak memeragakan duel sengit lini tengah.

    Laskar Sapeh Kerrab, julukan Madura United akhirnya membuka keunggulan di menit 18 lewat tendangan balik akrobatik Pedro Monteiro.

    Sebelum terjadi gol, kiper PSIS Semarang, Syahrul Trisna melakukan dua penyelamatan beruntun peluang Jordy Wehrmann, namun bola muntah save terakhir, berhasil dieksekusi Pedro, skor 0-1 untuk Madura United.

    Meski unggul, tidak membuat Madura United memegang kendali permainan, karena PSIS Semarang semakin meningkatkan tempo serangan.

    Kiper Madura United, Miswar Saputra melakukan dua penyelamatan krusial di menit 31 lewat tendangan Gustavo Moura dan Gali Freitas.

    Pertahanan Madura United terus dicecar.

    Namun Pedro Monteiro dkk tampil disiplin.

    Miswar Saputra kembali menunjukkan kualitasnya di menit 37.

    Ia berhasil menggagalkan peluang emas PSIS Semarang lewat tendangan plesing akurat dari free kick tidak jauh dari pertahanan Madura United.

    Madura United terus ditekan, kembali mendapat ancaman di menit 45+3 lewat tendangan pagar Gali Freitas, namun kembali bisa digagalkan Miswar Saputra.

    Skor 0-1 tidak berubah hingga akhir babak pertama.

    Susunan Pemain PSIS Semarang vs Madura United

    PSIS Semarang (5-2-3)

    Pemain: Syahrul Trisna (PG); Riyan Ardiansyah, Rahmat Syawal, Syiha Buddin, Joao Ferrari, M Haykal; Reiva Apri, B Diarra; Gali Freitas, Gustavo Moura, Septian David (c).

    Pelatih: Gilbert Agius.

    Madura United (4-3-3)

    Pemain: Miswar Saputra (PG); Koko Ari, Haudi Abdillah, Pedro Monteiro, Taufik Hidayat; Jordy Hehrmann, Kerim Pelic, Iran Junior; Arsa Ramadan, Lulinha (c), Miljan Skrbic.

    Pelatih: Alfredo Vera.

  • PSIS Semarang vs Madura United, Punya Modal Positif, Alfredo Vera Yakin Tim Bisa Bawa Pulang Poin

    PSIS Semarang vs Madura United, Punya Modal Positif, Alfredo Vera Yakin Tim Bisa Bawa Pulang Poin

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

    TRIBUNJATIM.COM, SEMARANG – Pelatih Madura United, Alfredo Vera yakin timnya mampu membawa pulang poin saat menghadapi tuan rumah PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (16/3/2025).

    Keyakinan pelatih asal Argentina itu, karena menilai tim dalam motivasi tinggi menyambut laga pekan ke-26 Liga 1 2024/2025 ini.

    Itu terjadi karena Laskar Sapeh Kerrab, julukan Madura United baru saja menang 3-0 atas Tainan City FC di ajang AFC Challenge League, Kamis (13/3/2025) malam.

    Hasil itu menjadikan Madura United lolos ke babak semifinal.

    Situasi ini penting, karena Madura United saat ini ada di dasar klasemen dengan 21 poin, membutuhkan kemenangan agar keluar dari jurang degradasi.

    Modal positif lain, pertemuan putaran pertama Madura United menang 2-0 atas PSIS Semarang.

    “Pasti ada yang sedikit capek, tapi kami datang dengan motivasi karena kemarin menang, itu juga jadi hal positif bagi kami,” kata Alfredo Vera saat jumpa pers jelang laga PSIS Semarang vs Madura United, Sabtu (15/3/2025) malam.

    “Saya percaya kami bisa dapat poin, semoga semua berjalan lancar bagi kami,” tambahnya.

    Alfredo Vera yakin laga tidak akan mudah.

    PSIS Semarang yang saat ini juga sama-sama ada di zona papan bawah, diyakini akan bermain mati-matian mendapatkan poin.

    Apalagi kali ini bermain di kandang sendiri, tentu motivasi pemain akan berlipat.

    PSIS Semarang memiliki modal bagus, di laga terakhir menahan imbang 1-1 tuan rumah Persebaya.

    “Dua tim sangat butuh poin, ini akan jadi pertandingan sangat keras buat dua tim,” terangnya.

    “Tapi seperti saya bilang, kami ada motivasi, mau keluar juga dari posisi bawah. Semua pemain sudah siap,” pungkas Alfredo Vera.

    Motivasi tinggi juga disampaikan oleh Pemain Madura United, Haudi Abdillah.

    Ia bertekad kembali bawa timnya menang setelah tampil apik di AFC Challenge League.

    “Semua pemain keadaan siap walaupun kemarin baru bertanding dan waktu sangat mepet, tapi kondisi pemain sehat semua dan siap untuk lawan Semarang, semoga kami meraih hasil positif,” kata Haudi Abdillah.

  • Forest Watch Indonesia Sebut Deforestasi 2.300 Hektare Jadi Penyebab Utama Banjir Puncak Bogor

    Forest Watch Indonesia Sebut Deforestasi 2.300 Hektare Jadi Penyebab Utama Banjir Puncak Bogor

    Liputan6.com, Bogor – Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir di Kawasan Puncak Bogor, mengganggu aktivitas warga dan merusak infrastruktur publik.

    Meluapnya Sungai Ciliwung merendam pemukiman serta jalur utama yang menghubungkan Bogor dengan Puncak. Tak hanya itu, Jakarta dan Bekasi turut terdampak akibat meluapnya Sungai Ciliwung dan Kali Bekasi.

    Laporan Forest Watch Indonesia (FWI) mengungkap bahwa deforestasi di tiga daerah aliran sungai (DAS) utama, yakni Ciliwung, Kali Bekasi, dan Cisadane, mencapai 2.300 hektare.

    Kerusakan hutan ini menghilangkan fungsi konservasi air dan tanah, meningkatkan risiko banjir di wilayah sekitarnya.

    Pengampanye Hutan FWI, Tsabit Khairul Auni, menjelaskan bahwa hutan berperan penting dalam menyerap air hujan ke dalam tanah.

    Namun, alih fungsi lahan di hulu DAS Ciliwung, Kali Bekasi, dan Cisadane mempercepat aliran air ke sungai, menyebabkan banjir yang meluas hingga Jakarta dan Bekasi.

    “Ketika hutan berkurang, kemampuan tanah dalam menyerap air menurun. Hal ini meningkatkan run-off atau aliran permukaan, mempercepat terjadinya banjir,” kata Tsabit.

    Alih fungsi lahan yang masif, seperti pembangunan vila, objek wisata, dan infrastruktur jalan, semakin memperburuk situasi. Lahan terbangun menghambat infiltrasi air hujan ke dalam tanah, mempercepat banjir di kawasan permukiman.

    Data FWI (2025) menunjukkan bahwa sepanjang 2017 hingga 2023, deforestasi di DAS Ciliwung, Kali Bekasi, dan Cisadane telah mencapai 2.300 hektare. Angka ini setara dengan 850 kali luas Gedung Sate di Bandung.

    Analisis lebih lanjut menunjukkan perubahan signifikan dalam penutupan lahan di Puncak Bogor antara 2017 hingga 2024. Dari total kerusakan hutan alam seluas 310 hektare di Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Cisarua, sekitar 208,76 hektare beralih menjadi perkebunan, 26,64 hektare menjadi lahan terbangun, dan 75,33 hektare menjadi lahan terbuka.

  • Hasil Persebaya vs PSIS, Gol Septian David di Detik-detik Akhir Buyarkan Kemenangan Bajul Ijo

    Hasil Persebaya vs PSIS, Gol Septian David di Detik-detik Akhir Buyarkan Kemenangan Bajul Ijo

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Persebaya Surabaya ditahan imbang 1-1 tamunya, PSIS Semarang pada laga pekan ke-27 Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Rabu (12/3/2025) malam.

    Bajul Ijo, julukan Persebaya sempat unggul lewat gol Francisco Rivera di menit ke-45.

    Namun PSIS Semarang bisa menyamakan kedudukan lewat gol Septian David di menit 90+4.

    Jalannya Laga Persebaya vs PSIS Semarang

    Tempo permainan berjalan sedang pada lima menit awal babak pertama.

    Dua tim lebih sabar mengalirkan bola ke area pertahanan lawan.

    Laga berjalan alot, lebih banyak memeragakan dual sengit lini tengah.

    Praktis tak ada peluang tercipta hingga menit 14.

    Sibuk menekan, justru gawang Persebaya mendapat ancaman di menit 15 lewat aksi Sudi Abdallah, sudah berhadapan langsung dengan Kiper Persebaya, Ernando.

    Beruntung sepakannya hanya melambung.

    Persebaya coba terus menekan memanfaatkan kecepatan pemain sayapnya, namun pertahanan PSIS Semarang bermain disiplin.

    Menit 30, Persebaya nyaris membuka keunggulan lewat aksi one two Rivera dan Bruno Moreira yang berhasil mengelabui pemain belakang lawan.

    Sayang sepakan Bruno hanya menyamping di sisi kiri gawang PSIS Semarang.

    Tiga menit setelahnya, kembali Bruno Moreira mendapat peluang emas, namun sepakan kerasnya bisa diantisipasi Kiper PSIS Semarang, Syahrul Trisna.

    Menit 34, Syahrul kembali menggagalkan peluang Persebaya lewat tendangan keras Flavio Silva.

    Terus ditekan, PSIS Semarang memasukkan pemain baru, Ahmad Syiha Buddin gantikan Lucas Barreto.

    Persebaya kembali mendapatkan dua peluang yang diciptakan oleh Dejan Tumbas di menit 42, dan 43.

    Namun masih bisa digagalkan oleh Kiper PSIS Semarang.

    Terus menyerang, Persebaya akhirnya berhasil membuka keunggulan di menit 45 lewat gol Francisco Rivera.

    Memanfaatkan umpan silang mendatar Flavio Silva, Rivera yang bediri bebas melakukan gerakan yang mengelabui tiga pemain belakang lawan, selanjutnya menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong secara leluasa, skor 1-0 untuk Persebaya.

    Memanfaatkan momentum, Persebaya menambah intansitas serangan.

    Namun hingga wasit M Iqbaluddin meniup peluit tanda babak pertama selesai, tak ada tambahan gol.

    Skor 1-0 untuk keunggulan Persebaya menjadi hasil sementara.

    Awal babak kedua, tak ada pergantian pemain dari dua kesebelasan.

    PSIS Semarang yang tertinggal coba lebih agresif menekan. Namun, pertahanan Persebaya tampil disiplin.

    Persebaya mulai bisa menetralisir serangan lawan memasuki menit 55. Perlahan mulai menebar ancaman ka jantung pertahanan PSIS Semarang.

    Setelahnya laga berjalan alot, lebih banyak terlibat duel lini tengah.

    Tak jarang wasit M Iqbaluddin meniup peluit tanda terjadinya pelanggaran.

    Tak ada peluang tercipta hingga menit 75.

    Sejumlah pemain baru yang dimainkan tidak bisa membuat ubahan permainan secara signifikan.

    Persebaya nyaris bisa menambah keunggulan di menit 90+3 lewat skema serangan balik.

    Pemain Persebaya dalam posisi lima lawan satu dengan kiper lawan. Sayang sepakan Ofan hanya mendarat tipis di sisi kiri gawang PSIS Semarang.

    Situasi kemudian berbalik cepat, PSIS Semarang berbalik menekan.

    Justru serangan mereka berbuah gol, lewat kaki Septian David di menit 90+4.

    Skor 1-1, sekaligus menjadi hasil akhir laga Persebaya vs PSIS Semarang.

    Hasil ini menghentikan tren positif Persebaya yang dua laga terakhir secara beruntun menang 4-1 atas Persib, dan mengandaskan PSM Makassar 0-1.

    Tambahan satu poin tidak cukup mendongkrak posisi Persebaya, tetap ada di peringkat tiga dengan 48 poin, selisih satu poin dengan Dewa United yang ada di peringkat dua.

    Susunan Pemain Persebaya vs PSIS Semarang

    Persebaya (4-3-3)

    Pemain: Ernando Ari (PG), Arief Catur,  Slavko Damjanovic, Dime Dimov, Mikael Tata; Francisco Rivera, Dejan Tumbas, Toni Firmansyah; Flavio Silva, Rizky Dwi, Bruno Moreira (c).

    Pelatih: Paul Munster.

    PSIS Semarang (3-4-3)

    Pemain: Syahrul Trisna (PG); , Joao Ferrari, Lucas Baretto, Rahmat Syawal; Riyan Ardiansyah, Diarra, Sandy Ferizal, Reiva Apriliansyah; Gali Frietas, Sudi Abdillah, Septian David (c).

    Pelatih: Gilbert Agius.

  • Kapolri beri tali kasih dalam Safari Ramadhan di Polda Jawa Barat

    Kapolri beri tali kasih dalam Safari Ramadhan di Polda Jawa Barat

    Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Pol. Listyo SiSigitgit Prabowo memberikan tali kasih berupa paket sembako dalam acara Safari Ramadhan di Gedung Polda Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat.

    Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, terdapat 4.900 paket sembako yang akan didistribusikan kepada para pekerja buruh dan korban bencana alam dengan bantuan Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

    Dalam kesempatan tersebut dibagikan juga 191 paket bingkisan untuk para ulama dan anak yatim.

    Jenderal Pol. Sigit berharap agar momen pemberian tali kasih ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersamaan dan kepedulian sosial, khususnya di bulan Ramadhan.

    Selain itu, kegiatan ini bertujuan juga untuk mempererat hubungan antara TNI, Polri, dan masyarakat guna menciptakan kondisi keamanan serta ketertiban yang lebih baik di wilayah Jawa Barat.

    “Bakti sosial ini juga menjadi ajang untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian dan kebersamaan di antara anggota TNI, Polri, dan masyarakat,” ujarnya.

    Acara bakti sosial kemudian dilanjutkan dengan pelepasan rombongan Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang akan mendistribusikan ribuan paket sembako ke berbagai titik di Jawa Barat.

    Selain pemberian tali kasih, acara tersebut juga diisi dengan tausiah dari KH Khairul Anam dan diakhiri dengan momen buka puasa bersama.

    Adapun Kapolri Jenderal Pol. Sigit hadir bersama beberapa pejabat utama Mabes Polri, salah satunya Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada. Acara juga dihadiri oleh berbagai tokoh, seperti Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, Forkopimda Jabar, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • KSAL Laksamana Muhammad Ali Akan Pensiun, Pengamat Militer Bicara Peluang Perwira Bintang Dua TNI AL – Halaman all

    KSAL Laksamana Muhammad Ali Akan Pensiun, Pengamat Militer Bicara Peluang Perwira Bintang Dua TNI AL – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali akan memasuki masa pensiun pada April 2025.

    Muhammad Ali diketahui lahir pada 9 April 1967 sehingga pada 9 April 2025 usianya akan menginjak 58 tahun dan pensiun dari TNI.

    Sejumlah nama perwira bintang tiga TNI AL digadang-gadang bakal menggantikan Muhammad Ali sebagai KSAL.

    Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menjelaskan saat ini dari jajaran perwira tinggi bintang tiga TNI AL ada dua nama yang menonjol dalam bursa calon KSAL.

    Dua nama tersebut adalah Laksdya TNI Irvansyah yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bakamla dan Laksdya TNI Erwin S.

    Aldedharma yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal).

    Menurut Fahmi, Irvansyah memiliki rekam jejak yang kuat, termasuk pernah menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I dan Pangkoarmada III.

    Namun menurutnya, faktor masa dinas bisa menjadi pertimbangan karena ia akan memasuki masa pensiun dalam waktu sekitar satu tahun ke depan.

    Sementara itu, kata dia, Erwin juga memiliki peluang besar.

    Meskipun pengalaman jabatannya relatif sama dengan Irvansyah, kata dia, dengan masa dinas yang lebih panjang dan melihat posisinya saat ini, dia bisa saja menjadi pilihan utama.

    Meskipun begitu, bukan berarti peluang bagi perwira bintang dua tertutup sepenuhnya.

    Jika dalam waktu dekat ada promosi ke bintang tiga, misalnya seorang Panglima Koarmada atau pejabat lain dengan rekam jejak operasional yang kuat, maka konstelasi bisa berubah, kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa, 11 Maret 2025.

    Ini bukan hal yang mustahil mengingat Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Panglima Tertinggi biasanya, selain menilai kompetensi, juga mempertimbangkan rekam jejak kerja bersama dan kecocokan dalam pengisian jabatan strategis, lanjutnya.

    Artinya, menurut Fahmi, siapa yang akan ditunjuk menjadi KSAL baru akan sangat bergantung pada bagaimana Presiden melihat kebutuhan strategis TNI AL ke depan, serta sejauh mana calon tersebut dapat menjalankan visi pertahanan maritim Indonesia dalam dinamika geopolitik yang semakin kompleks, ucapnya.

    Fahmi mencatat, dalam tradisi TNI AL, calon KSAL biasanya berasal dari perwira tinggi bintang tiga dengan latar belakang Korps Pelaut yang memiliki pengalaman luas dalam komando operasional serta pemahaman mendalam terhadap strategi dan kebijakan pertahanan maritim.

    Seorang calon KSAL, menurut dia, mestinya memiliki rekam jejak dalam berbagai posisi strategis.

    Posisi strategis dimaksud yakni komandan kapal kombatan, komandan pangkalan, panglima komando armada, hingga jabatan di tingkat Mabes TNI atau Kementerian Pertahanan yang berkaitan langsung dengan pengambilan kebijakan.

    Selain itu, kata dia, pengalaman bertugas di lingkungan lembaga pendidikan seperti Kodiklat AAL atau Sesko juga menjadi nilai tambah karena menunjukkan kemampuan dalam pembinaan personel dan pengembangan doktrin maritim.

    Faktor lain yang juga berpengaruh adalah pengalaman dalam operasi laut dan operasi militer lainnya, baik dalam negeri maupun internasional, serta keterlibatan dalam kerja sama pertahanan dengan negara-negara mitra, ungkap Fahmi.

  • Paul Munster Berang Sebut Stadion Gelora BJ Habibie Tak Layak Gelar Laga PSM Makassar vs Persebaya

    Paul Munster Berang Sebut Stadion Gelora BJ Habibie Tak Layak Gelar Laga PSM Makassar vs Persebaya

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster berang, sebut venue pertandingan PSM Makassar vs Persebaya Surabaya, yaitu Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, Sulawesi Selatan, belum siap menggelar pertandingan, karena proses renovasi belum rampung.

    Kemarahan Paul Munster menjadi-jadi ketika melihat juga merasakan langsung fasilitas stadion saat sesi official training, sehari jelang laga, Kamis (6/3/2025) malam.

    “Saya sangat terkejut, kami tiba di sini dan tempat ini belum siap. Tidak ada AC, udaranya menjijikkan. Para pemain tidak dapat berganti pakaian di ruang ganti. Kami berganti pakaian di lapangan,” kata Paul Munster.

    “Lingkungan, kesehatan, dan keselamatan. Anda melihat saya sekarang? Sulit bernapas di dalam. Tidak ada AC. Uh rokok, rokok, tepat sebelum keluar ke lapangan, masih dalam renovasi,” tambahnya.

    Pelatih asal Irlandia Utara itu menyebut, situasi ini memalukan, apalagi menjadi venue pertandingan level Liga 1.

    Renovasi masih dilakukan sehari jelang pertandingan.

    “Siapa yang bilang kami (layak) bermain di sini? Perlu penyelidikan besar karena ini untuk kesehatan dan keselamatan juga bagi para pemain,” tegas pelatih 43 tahun itu.

    Sebelumnya, PT LIB sebagai operator kompetisi  sudah melakukan peninjauan, dan menilai Stadion Gelora BJ Habibie yang memang dalam tahap renovasi layak menggelar pertandingan.

    “Jelas, saya tidak percaya kami bermain di sini. Pertandingan ini harus dibatalkan. Kami seharusnya bermain di Bali atau tempat lain,” tambahnya.

    Fenomena ini dikatakan Paul Munster bertolak belakang dengan keinginan federasi untuk terus memajukan kompetisi.

    Ia bahkan membandingkan kompetisi Indonesia beberapa tahun yang lalu saat dia juga melatih di Indonesia dengan sekarang, di mana situasinya mirip, tidak ada kemajuan signifikan.

    Video kondisi terkini Stadion Gelora BJ Habibie di mana renovasi belum rampung memang berseliweran di media sosial.

    Bahkan, terlihat masih ada pengerjaan sehari sebelum pertandingan, di mana laga ini dijadwalkan berlangsung, Jumat (7/3/2025) malam.

    “Ini memalukan. Ini Liga 3 atau Liga 4. Ini stadion Liga 4. Ini memalukan,” pungkas Paul Munster.

    Pemain Persebaya, Arief Catur tidak mau berkomentar lebih banyak soal fasilitas stadion.

    “Persiapan kami sudah baik dan ingin memberikan yang terbaik untuk laga besok melawan PSM Makassar,” kata Arief Catur.

  • Warga Ngamuk Bongkar Hibisc Fantasy yang Diduga Jadi Pemicu Banjir, Satpol PP Tak Berkutik

    Warga Ngamuk Bongkar Hibisc Fantasy yang Diduga Jadi Pemicu Banjir, Satpol PP Tak Berkutik

    TRIBUNJATIM.COM – Tempat wisata Hibisc Fantasy dianggap melanggar tata lingkungan dan izin lahan hingga menyebabkan bencana banjir bandang di kawasan Puncak.

    Ratusan warga Puncak pun turun tangan membongkar paksa wisata Hibisc Fantasy Puncak, Kamis (6/3/2025) sore.

    Petugas Satpol PP hanya diam dan tak bisa berbuat banyak di tengah kekacauan tersebut.

    Diberitakan, warga di sekitar lokasi objek wisata Hibisc Fantasy Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengamuk.

    Hal itu dipicu lantaran Satpol PP tidak membongkar tempat wisata yang lokasinya berada di Cisarua, Kabupaten Bogor, tersebut.

    Padahal Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pada Kamis (6/3/2025), sudah tegas memerintahkan Hibisc Fantasy Puncak dibongkar, karena dianggap menjadi biang kerok banjir bandang.

    Menurut seorang warga, Satpol PP Kabupaten Bogor bukannya langsung membongkar, tapi malah memasang tanda ‘pengawasan’.

    “Jangan mau dibodohi,” teriak seorang warga yang mengamuk sambil melempar palang yang hendak digunakan untuk penutupan akses masuk.

    “Aing mah lahir jeung gede di dieu, teu sieun aing (saya lahir dan besar di sini, saya tidak takut),” ucap dia lagi.

    Ia juga mengatakan kalau dirinya tidak menikmati tanah negara atau digaji oleh negara.

    Dirinya hanya ingin kawasan Puncak kembali hijau.

    “Aing mah hayang jadikeun deui leweung (saya ingin dikembalikan lagi jadi hutan),” katanya.

    Warga pun meminta Satpol PP Kabupaten Bogor melaksanakan perintah Dedi Mulyadi.

    “Disegel, hari ini bongkar! Buktikan!” teriak dia lagi.

    Warga di sekitar lokasi objek wisata Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Jawa Barat, mengamuk. Hal itu dipicu lantaran Satpol PP tidak membongkar tempat wisata yang lokasinya berada di Cisarua, Kabupaten Bogor, tersebut. (TikTok/mang_uka)

    Warga juga menyinggung soal ucapan Gubernur Jawa Barat pada Kamis pagi.

    “Bieu isuk keneh ngomong, Bupati, Wakil Bupati, DPRD, tolong bongkar, saya tidak mau tahu. Ayo dong, jangan bodohi masyarakat,” kata warga yang lainnya.

    Warga yang sudah tersulut emosi akhirnya bertindak sendiri.

    Mereka menyabotase ekskavator dan mulai merobohkan gerbang utama wisata tersebut.

    Satpol PP yang berada di lokasi tak berkutik dan mampu tidak bisa mencegah tindakan warga.

    “Gubernur aing nyuruh bongkar, bongkar sekarang! Takbir!” teriak salah seorang warga, melansir TribunnewsBogor.com.

    Cekcok sempat terjadi antara warga dan karyawan Hibisc Fantasy.

    Tetapi petugas Satpol-PP hanya turun tangan untuk melerai, bukan untuk mencegah pembongkaran.

    Warga Puncak, Hendrik (38) menyebut, tindakan warga adalah bentuk kemarahan atas keberadaan wisata yang diduga menjadi penyebab banjir bandang.

    “Kan tadi udah ada perintah langsung dari Gubernur Jabar untuk dibongkar, ngapain nunggu lagi?”

    “Pemkab Bogor (Satpol-PP) ini banyak alasan, bilangnya masih menunggu pendataan bangunan mana yang boleh dan tidak boleh dibongkar.”

    “Tapi kami ingin ini segera dibongkar sekarang juga, jadi ya kami yang memulai membongkar,” ungkap Hendrik.

    Hibisc Fantasy akhirnya benar-benar dibongkar oleh warga.

    Wisata keluarga ini awalnya mengantongi izin pengelolaan 4.800 meter persegi, tetapi pembangunannya meluas hingga 15.000 meter persegi, bahkan mencapai pinggir sungai.

    Pintu masuk destinasi wisata Hibisc Fantasy di kawasan Puncak Bogor dirobohkan massa, Kamis (6/3/2025). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

    Sementara itu, anggota Satpol PP Pemprov Jawa Barat, Khairul mengatakan, palang yang dibo​ngkar warga tersebut bukan dari pihaknya, melainkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

    “Saya hanya membantu (pasang), makanya enggak dipasang enggak apa-apa. Niat kami baik, puasa, hanya membantu saja, yang di sana sudah terpasang, Pak,” kata Khairul.

    Kasatpol PP Provinsi Jawa Barat, M Ade Afriandi mengatakan, masyarakat mendesak operator alat berat yang ada di lokasi untuk melakukan pembongkaran.

    “Ada pihak yang ingin segera, tidak menunggu deliniasi dan sebagainya,” ungkapnya, Kamis (6/3/2025).

    “Sehingga tadi dengan cara mereka, secara maksa minta tenaga operator untuk melakukan pembongkaran gerbang, nah, itu yang terjadi hari ini,” lanjut Ade.

    Ade mengungkapkan bahwa masyarakat yang bergerak tersebut juga merupakan gabungan dari pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak penertiban di sepanjang pinggiran Jalan Raya Puncak.

    “Jadi tadi aksi massa dari masyarakat yang ada di sini terutama yang mantan-mantan PKL di sekitar kawasan ini.”

    “Mereka meluapkan kepuasannya untuk menandai bahwa kawasan Hibisc ini ditertibkan,” sambung Ade.

    Lebih lanjut Ade mengungkan bahwa bangunan yang dibongkar tersebut memang tidak masuk dalam site plan.

    “Gerbang ini setelah kami tadi cek dengan DPKPP, ternyata ada perubahan. Jadi site plan yang diajukan itu berubah.”

    “Jadi kalau dibongkar hari ini, juga memang ini ada ketidaksesuaian,” ujarnya, Kamis (6/3/2025).

    Ade menjelaskan, dalam melakukan pembongkaran, pihaknya harus sesuai dengan prosedur.

    Ia mengaku tidak ingin tindakan yang dilakukan justru salah sararan karena terdapat bangunan yang sudah berizin sehingga perlu dilakukan penyesuaian terlebih dahulu.

    Pasalnya, sekitar 4.800 dari 15.000 meter persegi kawasan tersebut telah mengantongi izin.

    “Jadi itu peralatan yang kami siapkan, personel ada yang kami siapkan, tapi langkah kami tidak langsung main bongkar, kami lakukan deliniasi dulu.”

    “Kami tidak mau main bongkar, ternyata yang berizin dan itu salah,” jelasnya.

    Kasatpol PP Provinsi Jawa Barat, M Ade Afriandi, ditemui di Hibisc Fantasy Puncak, Kamis (6/3/2025). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com