Pria yang Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk di Bekasi Ternyata Pengamen
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com
– Jenazah pria berinisial A (40) yang ditemukan dalam kondisi luka tusuk di Jalan Khairil Anwar, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi menjelang malam tahun baru atau pada Selasa (31/12/2024), ternyata seorang pengamen.
“Iya, tapi dulu, sebelum pengamen itu pemulung,” kata Kanit Reskrim Polsek Rawalumbu AKP Ompi Indovina saat dikonfirmasi, Rabu (22/1/2025).
Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut. Sejauh ini, sudah tiga saksi yang dimintai keterangan.
Namun, dari keterangan ketiga saksi ini belum mengarah ke sosok terduga pelakunya.
“Saksi yang melihat dan mengetahui kejadian itu belum mengetahui (identitas pelaku),” ungkap dia.
Sebelumnya diberitakan, jenazah pria berinisial A (40) ditemukan dalam kondisi luka tusuk di Jalan Khairil Anwar, RT 06, RW 08, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (31/12/2024).
Jenazah itu pertama kali ditemukan oleh dua orang saksi berinisial R dan Y yang habis memulung sekitar pukul 10.00 WIB.
“Awal kejadian menurut keterangan saksi, ketika selesai memulung, mereka melihat korban sudah tergeletak di TKP,” ujar Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/1/2025).
Kedua saksi pun berusaha meminta bantuan kepada para pengendara yang melintas agar korban bisa dibawa ke rumah sakit.
Namun, para pengendara yang diminta bantuan menolak karena takut. Kemudian, para saksi memilih untuk melaporkan penemuan mayat itu ke Polsek Bekasi Timur.
Berdasarkan pemeriksaan polisi, korban meninggal dunia akibat luka tusuk di bagian kanan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Khairil Anwar
-

6 Cara Mabes TNI Buru Buronan Sertu Hendri yang Bikin Resah Warga Belitung – Halaman all
Laporan wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga Kabupaten Belitung dibuat resah karena pecatan TNI, Sertu Hendri, belum tertangkap setelah kabur dari kepungan aparat keamanan gabungan dan menembak personil Subdenpom Persiapan Belitung Serma Randi pada Senin (13/1/2025) lalu.
Markas Besar TNI melalui Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Hariyanto mengungkapkan setidaknya enam langkah yang telah dilakukan TNI dalam upaya menangkap buronan tersebut.
Langkah pertama yakni menetapkan Hendri ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Langkah TNI khususnya Puspom TNI dan jajaran TNI di wilayah terus melakukan upaya pencarian terhadap mantan anggota TNI inisial HD, yang telah ditetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang),” kata Hariyanto saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (21/1/2025).
Kedua, jajaran TNI melakukan upaya pelacakan termasuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum setempat.
Ketiga, menutup akses keluar masuk yang diduga bisa dijadikan tempat pelarian Sertu Hendri.
“Kami sedang memastikan lokasi keberadaan yang bersangkutan, termasuk menutup akses keluar masuk yang diduga bisa dijadikan tempat pelarian termasuk pelabuhan dan bandara,” ungkap Hariyanto.
Keempat, menganalisis semua informasi yang relevan untuk mempercepat proses pencarian.
Kelima, memberhentikan Hendri dari dinas militer.
“Status keanggotaan di TNI yang bersangkutan telah melalui proses hukum internal TNI dan resmi diberhentikan dari dinas militer dan statusnya sekarang sebagai warga sipil biasa,” kata Hariyanto.
Keenam mengajak warga untuk memberikan informasi akurat bila mengetahui keberadaan Hendri.
“Perlu saya tekankan bahwa pencarian terhadap yang bersangkutan. tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI, tetapi juga melibatkan sinergi dengan pihak kepolisian dan elemen masyarakat,” kata Hariyanto.
“Kami mengajak warga untuk tetap tenang dan mendukung proses ini dengan memberikan informasi yang akurat apabila mengetahui keberadaan yang bersangkutan,” lanjutnya.
(Kiri) Tampang Sertu Hendri yang jadi buronan TNI-Polri dan (Kanan) Tim gabungan bersenjata lengkap mengamankan rumah di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Kampung Parit, Kabupaten Belitungyang sempat dijadikan tempat persembunyian Disertir Sertu Hendri pada Selasa (14/1/2025). (Kolase Tribunnews.com)
Diberitakan Posbelitung.co sebelumnya, setidaknya sudah satu minggu Hendri bebas berkeliaran.
Informasi dihimpun, ada warga yang melihat keberadaanya di Belitung Timur.
Selama pelarian, Hendri diduga memegang senjata jenis Bareta dengan ratusan amunisi.
Hal tersebutlah yang kemudian menyebabkan warga resah setelah Sertu Hendri lolos dari kepungan aparat gabungan di rumah saudara angkatnya pada Selasa (14/1/2025) siang.
Tak sedikit warga mengeluhkan soal belum ditangkapnya Hendri hingga sekarang.
“Kalau belum tertangkap nih resah rasanya, ngeri-ngeri kalau ingin keluar malam,” ucap seorang wanita bernama Nurmalita pada Kamis (16/1/2025).
Untuk itu, warga meminta kepada aparat gabungan untuk segera menemukan Hendri.
Dengan demikian, keresahan masyarakat Belitung bisa terhapuskan mengingat selama ini Belitung dikenal dengan daerah yang kondusif dan aman.
“Keseharian kami merasa terancam rasanya, pokoknya waswas lah kami walaupun di rumah. Jadi gak tenang kalau di rumah hanya sendiri misalkan,” kata Lestari warga Tanjungpandan lainnya.
Pj Bupati Belitung Mikron Antariksa juga mengaku menerima banyak aduan dari warga Belitung yang resah Sertu Hendri belum tertangkap.
“Maka dari itu saya mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, tetapi kami minta jangan panik menghadapi situasi seperti ini. Yang perlu dilakukan tetap memgedepankan kewaspadaan,” kata Mikron kepada Posbelitung.co, pada Kamis (16/1/2025).
Namun, menurutnya perlu peran serta masyarakat luas untuk menemukan keberadaan Hendri.
Ia mengimbau masyarakat segera melapor ke Subdenpom Persiapan Belitung, Kodim 0414 Belitung ataupun pihak kepolisian apabila menemukan keberadaan Hendri.
“Segera laporkan bila mengetahui informasi tentang Sertu Hendri. Apalagi dia (Sertu Hendri) ini membawa senjata api, tentunya harus waspada, tapi tetap jangan panik,” kata dia.
“Silakan masyarakat beraktivitas seperti biasa, karena bila aktivitas masyarakat tidak berjalan normal, maka bisa dimanfaatkan situasi tersebut oleh dia (Hendri). Tentunya kami juga akan berkoordinasi dengan Forkopimda berkaitan dengan ini,” lanjutnya.
Wakil Bupati Belitung Timur, Khairil Anwar, juga telah menanggapi isu bahwa Hendri diduga melarikan diri ke wilayah Belitung Timur.
Dia mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap waspada terhadap segala kemungkinan.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak khawatir secara berlebihan dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Namun, kewaspadaan harus tetap dijaga,” ujar Khairil pada Senin (20/1/2025).
Dia juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
Selain itu, dia juga meminta warga segera melapor kepada pihak kepolisian atau petugas setempat jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.
“Jika ada indikasi atau informasi terkait keberadaan orang yang mencurigakan, segera laporkan ke polisi atau aparat desa terdekat. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif,” ungkap dia.
Polres Belitung Timur juga telah meningkatkan patroli di sejumlah titik strategis.
Polisi juga memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan di wilayah Belitung Timur.
“Pemerintah Kabupaten Belitung Timur berkomitmen untuk mendukung penuh aparat penegak hukum dalam upaya penanganan kasus ini. Warga diharapkan tetap tenang, waspada, dan tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum jelas kebenarannya,” ungkap Khairil. (*)
-

Dua daerah di Bengkulu tak ikut pelantikan kepala daerah serentak
Pelantikan paslon gubernur/wakil gubernur terpilih pada 7 Februari, sedangkan paslon terpilih pada pemilih bupati/wali kota pada 10 Februari.
Bengkulu (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Bengkulu menyebutkan dua daerah dari 10 kabupaten/kota di provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu kemungkinan tidak ikut pelantikan kepala daerah serentak pada tanggal 10 Februari 2025.
“Perpres mengamanatkan pelantikan pasangan calon gubernur/wakil gubernur terpilih pada tanggal 7 Februari, sedangkan paslon terpilih pada pemilih bupati/wali kota pada tanggal 10 Februari,” kata Asisten I Setda Pemerintah Provinsi Bengkulu Khairil Anwar di Bengkulu, Selasa.
Khairil Anwar menyebutkan pasangan calon pada Pemilihan Bupati Bengkulu Selatan dan Bengkulu Tengah tercatat mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan (PHP) kepala daerah ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pasangan Calon Bupati Bengkulu Tengah Evi Susanti-Rico Zaryan masuk ke tahap persidangan.
Pasangan calon Bupati Bengkulu Selatan Rifai Tajudin-Yefri Sudianto telah diregistrasi MKRI dengan Nomor 68/PHPU.BUP-XXIII/2025 dijadwalkan sidang pada tanggal 10 Januari 2025.
“Untuk kabupaten kota lainnya, akan dilantik pada tanggal 10 Februari 2025 seperti yang sudah diamanatkan dalam perpres,” kata Khairil.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu menyatakan proses politik Pemilihan Pilkada Serentak 2024 telah rampung dengan penetapan hasil rekapitulasi penghitungan suara.
“Kalau bahasanya, peristiwa politiknya insyaallah selesai pada hari ini karena terkait dengan angka-angka. Akan tetapi, terkait dengan peristiwa hukum yang para pihak berkeberatan bisa ke Mahkamah Konstitusi,” kata Ketua KPU Provinsi Bengkulu Rusman Sudarsono.
Rusman mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 di Bengkulu berjalan lancar, aman, dan sesuai dengan asas pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Terkait dengan kemungkinan adanya laporan oleh para pihak dan masyarakat ke bawaslu setempat mengenai kinerja KPU Provinsi Bengkulu dan jajaran terhadap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, pihaknya menyatakan siap mengikuti proses hukum tersebut.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025 -
/data/photo/2024/11/19/673c590061a41.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Program Sosial di Bengkulu, Kemensos Alokasikan Rp 447 Miliar Regional 19 November 2024
Program Sosial di Bengkulu, Kemensos Alokasikan Rp 447 Miliar
Tim Redaksi
BENGKULU, KOMPAS.com
– Kementerian Sosial (
Kemensos
) Republik Indonesia mengalokasikan
anggaran
sebesar Rp 447 miliar dalam APBN 2025 untuk Provinsi
Bengkulu
.
Anggaran
ini ditujukan untuk mendukung program pendampingan sosial dan inisiatif lainnya.
Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul menyampaikan, hal ini dalam kunjungan kerjanya ke Bengkulu pada Selasa (19/11/2024).
Ia menekankan, fokus kementeriannya adalah pada intervensi melalui perlindungan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial agar anggaran yang disiapkan tepat sasaran.
“Kami fokus pada intervensi melalui perlindungan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial agar anggaran yang disiapkan benar-benar tepat sasaran,” ungkap Gus Ipul dalam rilis tertulisnya.
Gus Ipul juga menegaskan pentingnya memperkuat pilar-pilar sosial dalam masyarakat untuk membantu warga yang menghadapi berbagai permasalahan, baik di bidang ekonomi maupun sosial.
Ia menyebutkan bahwa pilar-pilar sosial seperti Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pelopor Perdamaian, hingga Pendamping Rehabilitasi Sosial harus bekerja dengan disiplin, terukur, dan memiliki target yang jelas.
“Terutama dalam hal verifikasi data penerima manfaat, pelaksanaan graduasi program, serta penyediaan data sosial yang akurat,” tambahnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Kemensos bersama Pemprov Bengkulu, pemerintah kabupaten/kota, dan seluruh pendamping sosial akan menyusun strategi dan mekanisme kerja yang terintegrasi.
Gus Ipul berharap langkah kolaboratif ini dapat menghasilkan dampak yang lebih efektif.
Sementara itu, Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar menyatakan, Pemprov Bengkulu bersama pemerintah kabupaten/kota hingga tingkat desa siap mendukung pelaksanaan program-program Kemensos.
“Kami optimis angka kemiskinan dapat ditekan melalui program perlindungan, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial,” ungkapnya.
Dalam kunjungan kerjanya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Wakilnya Agus Jabo Priyono memberikan bantuan sebesar Rp 2,2 miliar untuk asistensi rehabilitasi di Kota Bengkulu.
Bantuan ini diperuntukkan bagi makanan, anak yatim piatu, dan asistensi rehabilitasi sosial.
Selain itu, Gus Ipul juga mengunjungi empat lokasi, yaitu Sentra Darma Guna Bengkulu, rumah penerima manfaat disabilitas, rumah penerima manfaat permakanan lansia, dan Gedung Merah Putih Pemkot Bengkulu.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/12/28/676fa1b86f8b3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)