Tag: KH Yahya Cholil Staquf

  • Khofifah: Wajah Muslimat NU Memang Kampungan, tetapi Kami Setia kepada Bangsa dan Negara

    Khofifah: Wajah Muslimat NU Memang Kampungan, tetapi Kami Setia kepada Bangsa dan Negara

    Surabaya, Beritasatu.com – Ketua Umum PP Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menegaskan kesetiaan Muslimat NU kepada bangsa dan negara di hadapan Presiden Prabowo Subianto.

    Hal itu disampaikan Khofifah saat pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU yang dihadiri langsung oleh Prabowo di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).

    “Dalam hatinya Pak Presiden pasti bertanya-tanya, ibu-ibu Muslimat kok tidak ada yang cantik. Maaf Pak Presiden, wajah ibu-ibu Muslimat memang tidak ada yang cantik, rata-rata wajah kampungan seperti saya,” kata Khofifah.

    Meski wajah ibu-ibu Muslimat NU terkesan kampungan, Khofifah memastikan mereka tidak pernah pindah ke lain hati, tetap setia pada bangsa dan negara.

    “Wajahnya memang kampungan, tetapi kami tidak pernah pindah ke lain hati, Muslimat NU akan terus dan selamanya akan setia kepada bangsa dan negara,” ujar Khofifah.

    Sementara itu, Presiden Prabowo memuji Khofifah Indar Parawansa sebagai sosok yang luar biasa.

    “Saya datang, kemudian setelah ketemu beberapa saat, saya ambil kesimpulan, Ibu Khofifah adalah seorang tokoh yang luar biasa,” katanya saat pembukaan Kongres Muslimat NU.

    Prabowo mengaku dirinya tak perlu waktu lama untuk menilai kemampuan seseorang.

    “Kita bisa ambil kesimpulan tentang kemampuan seseorang tidak usah lama-lama. Mengerti atau tidak kehidupan rakyat. Pertanian menguasai, produksi beras di kabupaten mana beliau hafal. Produksi cabai tahu, harga bawang merah. Ini pemimpin luar biasa, untung beliau dukung saya,” ujarnya.

    Kongres XVIII Muslimat NU dihadiri lebih dari 7.000 ribu peserta perwakilan dari provinsi se-Indonesia, serta dari utusan cabang istimewa luar negeri, seperti Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan, hingga Jepang.

    Selain Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah Menteri juga hadir di arena Kongres Muslimat NU. Hadir juga Rais Aam Syuriyah PBNU KH Miftahul Akhyar serta Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

    Kongres Muslimat NU akan berlangsung hingga 15 Februari 2025 di Jatim Expo dan Asrama Haji Surabaya.

  • Khofifah: Presiden Prabowo Akan Hadiri Kongres XVIII Muslimat NU

    Khofifah: Presiden Prabowo Akan Hadiri Kongres XVIII Muslimat NU

    Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang diselenggarakannya Kongres XVIII Muslimat NU, Ketua Umum Khofifah Indar Parawansa beserta jajaran panitia menggelar Khotmil Al-Qur’an dan Santunan Anak Yatim di Jatim Expo Surabaya, Minggu (9/2/2025) sore.

    Mengundang 200 anak yatim dari sejumlah daerah di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo, kegiatan ini berlangsung khusyuk sembari mengharap ridho Allah dan kelancaran dalam rangkaian kegiatan Kongres yang dihelat 10-15 Februari 2025.

    Pengasuh Pondok Pesantren Ammanatul Ummah KH Asep Syaifuddin Chalim didapuk khusus untuk membaca khotmil quran sebelum dilakukannya santunan anak yatim.

    Khofifah menegaskan, pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU akan dihadiri dan dibuka langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan juga Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

    “Bapak Presiden RI bersama Bapak Wapres terkonfirmasi Insya Allah akan hadir. Selain itu, juga hadir Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Serta, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf juga direncanakan hadir,” tegas Khofifah, dalam konferensi pers.

    Tidak hanya itu, sejumlah Menteri Negara juga akan hadir dan memberikan materi dalam pleno kongres. Seperti Menteri Dikdasmen, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, Badan Gizi Nasional, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Sosial dan juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

    “Sejumlah menteri yang hadir dan memberikan materi itu, karena memang selama ini Muslimat NU bermitra kuat dengan kementerian terkait. Sehingga, mereka Insya Allah akan hadir memberikan materi dalam pleno kongres,” ujarnya.

    Total, akan ada lebih 7.000 orang warga Muslimat NU yang hadir dalam acara pembukaan besok. Peserta resmi 3025 orang. Mereka datang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia termasuk 10 pengurus cabang istimewa Muslimat NU yang ada di luar negeri.

    “Dalam kongres ini Muslimat NU akan meluncurkan tiga program nasional. Yakni, Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem), Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan) dan Mustika Segar (Muslimat Cantik Sehat dan Bugar),” tegas Khofifah.

    Tiga program ini sudah dilaksanakan di sejumlah daerah. Seperti program Mustika Mesem adalah program rantangan berisi makanan lengkap seperti nasi, sayuran, dan lauk-pauk dari Muslimat NU untuk diberikan pada masyarakat yang terdaftar sebagai miskin ekstrem.

    Sedangkan Program Mustika Darling mengedukasi masyarakat agar setiap kegiatan Muslimat NU seperti pengajian tidak meninggalkan sampah. Kegiatan ini bahkan diharapkan diikuti dengan program cinta lingkungan seperti penggagasan bank sampang.

    “Untuk Mustika Segar adalah program senam yang setiap gerakannya disesuaikan untuk usia lanjut, karena anggota Muslimat NU ini kan jamaahnya mayoritas sudah tidak muda,” kata Khofifah.

    Di akhir, Khofifah menitipkan permohonan maaf pada seluruh pengguna jalan di sekitar Jatim Expo lantaran kegiatan pembukaan hari Senin, tanggal 10 Februari Kongres XVIII Muslimat NU akan berbarengan dengan jam pulang kantor. Sehingga, diprediksi kuat akan menimbulkan kepadatan jalan.

    Pihaknya sudah menggelar rapat dengan Satlantas Polrestabes Surabaya. Dari koordinasi tersebut, untuk mengurangi kemacetan, sepanjang jalan Frontage Road di depan Jatim Expo akan ditutup.

    Di depan Jatim Expo sendiri hanya akan digunakan untuk drop off tamu dan tidak ada pick up penumpang. Kantong parkir akan dipusatkan di UINSA dan Maspion Square. Jemaah saat bubar acara akan berjalan ke titik parkir kendaraan masing-masing.

    “Kami turut menitipkan pesan maaf jikalau besok lalu lintas di sekitar Jatim Expo akan tertanggu di sore hari. Oleh sebab itu, kami berharap masyarakat bisa mengambil jalur alternatif seperti kawasan Jemursari atapun MERR untuk menghindari titik kepadatan,” pungkasnya. (tok/but)

     

  • MBG sasar 5 juta santri NU, PBNU ikut bentuk satgas percepatan

    MBG sasar 5 juta santri NU, PBNU ikut bentuk satgas percepatan

    Jakarta (ANTARA) – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ikut membentuk satuan tugas (satgas) untuk membantu mempercepat pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang juga menyasar 5 juta santri di pesantren-pesantren binaan Nahdlatul Ulama.

    Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat jumpa pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, menjelaskan satgas sudah bekerja memetakan titik-titik yang dapat dijadikan dapur-dapur umum untuk menyuplai makanan bergizi gratis buat santri-santri.

    “Tadi sudah kami laporkan juga kepada Bapak Presiden. Beliau mengapresiasi dan mendorong terus supaya nanti akan menjangkau secara lebih luas. Beliau juga punya target-target yang sangat progresif, dan saya kira kami merasa berkewajiban untuk membantu dengan sekuat-kuatnya agar target-target itu bisa tercapai,” kata Ketum PBNU menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers.

    Ketum PBNU, didampingi oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, mendatangi Kompleks Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Prabowo Subianto dan menyerahkan langsung undangan puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2). Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo dan jajaran pimpinan PBNU lanjut berdiskusi selama kurang lebih 2 jam.

    Gus Yahya — panggilan akrab Yahya Cholil Staquf, menjelaskan seluruh santri binaan pesantren-pesantren NU, yang jumlahnya mencapai 5 juta orang, masuk dalam sasaran program MBG pemerintah.

    “Kami setelah diberi tahu, diberi informasi oleh Kepala BGN (Badan Gizi Nasional) bahwa semua 5 juta itu masuk dalam target program MBG ini. Jangan sampai ada yang kelewatan, maka sekarang tugas kami dengan jaringan yang kami miliki adalah mengidentifikasi di mana titik-titik yang bisa menjadi tempat penempatan pusat-pusat layanan atau dapur-dapur untuk MBG tersebut,” kata Gus Yahya saat jumpa pers.

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimulai serentak di seluruh wilayah Indonesia pada 6 Januari 2025. Hari pertama MBG digelar, ada 190 SPPG yang beroperasi memasok makan bergizi untuk sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi.

    SPPG merupakan satuan pelayanan pemenuhan gizi yang bertugas mengelola dapur umum yang memasak dan mendistribusikan makanan bergizi gratis untuk anak-anak, ibu-ibu hamil dan ibu menyusui, serta balita di daerah sekitarnya. Dalam mengoperasikan dapur, SPPG dipimpin oleh seorang kepala SPPG yang dibantu oleh seorang ahli gizi dan seorang akuntan.

    Jumlah SPPG dan penerima makan bergizi gratis terus bertambah tiap waktunya. Badan Gizi Nasional (BGN) mengumumkan per 17 Januari 2025 ada 238 SPPG yang beroperasi untuk memenuhi Makan Bergizi Gratis (MBG) di 31 provinsi. Dari angka itu, jumlah penerima manfaat MBG pun menjadi 650.000 orang.

    Presiden menargetkan jumlah penerima MBG periode Januari sampai dengan April 2025 sebesar 3 juta anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kemudian, 6 juta orang pada periode April—Agustus 2025, 15–17 juta orang pada Agustus sampai dengan September 2025. Hingga akhir 2025, Presiden menargetkan Makan Bergizi Gratis dapat dinikmati oleh 82,9 juta orang.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jadi Vaksin Tren Perkembangan Pergaulan

    Jadi Vaksin Tren Perkembangan Pergaulan

    loading…

    Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf membuka Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta pada Jumat (31/1/2025). Foto/Ist

    JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf membuka Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta pada Jumat (31/1/2025).

    Pelaksanaan kegiatan ini diselanggarakan sebagai salah satu rangkaian dari peringaran Hari Lahir NU yang ke-102 tahun.

    KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya berharap melalui Kongres Keluarga Maslahat NU nantinya Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU) dapat menjadi vaksin dari tren perkembangan pergaulan melalui teknologi digital dan komunikasi.

    “Ada sisi lain yang diharapkan dari GKMNU, yaitu dapat menjadi serum atau vaksin dari tren perkembangan pergaulan yang kita lihat dewasa ini yang semakin secara intens diperiteasi oleh berbagai macam teknologi digital dan komunikasi,” katanya.

    Gus Yahya menambahkan melalui program dan kegiatan GKMNU, masyarakat semakin hangat dan erat kemanusiwiannya serta tidak menyerah dengan perkembangan teknologi saat ini.

    “Kita berharap, GKMNU ini maka pergaulan di antara sesama kita masih bisa tetap kita jaga kemanusiawiannya, kehangatannya, dan tidak serta-merta menyerah pada berbagai platform teknologi yang memang mungkin menyediakan kemudahan-kemudahan, tapi jangan sampai merelakan hubungan kesejatian di antara manusia,” ujar Gus Yahya.

    Ada dua agenda utama dalam kongres yang digelar PBNU bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini. Pertama Kongres Keluarga Maslahat NU yang berlangsung pada 31 Januari-1 Februari 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta.

  • Wacana MLB NU Terus Menggelinding, Sejumlah Pengurus Gelar Konsolidasi di Kediri

    Wacana MLB NU Terus Menggelinding, Sejumlah Pengurus Gelar Konsolidasi di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wacana Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) untuk pergantian Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terus menggelinding. Sejumlah pengurus struktural NU Jawa Timur hari ini mengadakan pertemuan di Kediri dengan agenda pembahasan rencana MLB NU yang dikemas dalam Diskusi Publik bertajuk “Mencari Sosok Rois Am & Ketum PBNU yang Teduh, Kapabel dan Berintegritas”.

    Ketua Panitia Mohammad Maftuh menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pra MLB NU di Surabaya. Ia menegaskan bahwa pertemuan-pertemuan serupa akan terus dilakukan hingga pelaksanaan MLB NU.

    “Diskusi publik ini mengangkat tema bagaimana seorang PBNU dan Rois Am yang berintegritas. Kita ingin PBNU yang adem ayem. Kita masih melakukan beberapa koordinasi. Kita mulai dari Jawa Timur, insya Allah setelah ini ada konsolidasi korwil Jawa Tengah, Jawa Barat dan juga luar Jawa,” paparnya di Hotel Grand Surya Kediri.

    Mohammad Maftuh juga mengungkapkan bahwa agenda MLB NU direncanakan berlangsung pada bulan Syawal mendatang. Beberapa daerah bahkan telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah, seperti Semarang di Jawa Tengah dan Cirebon di Jawa Barat.

    “Rencana kita ini insya Allah di bulan Syawal. Tentunya MLB ini menunggu restu dari kiai-kiai sepuh. Kita tunggu, kita akan sowan lagi, kalau sudah ada restu, akan kita laksanakan. Ada beberapa daerah sudah siap tempat dan akomodasi juga,” tegasnya.

    Sejumlah pengurus struktural NU Jawa Timur hari ini mengadakan pertemuan di Kediri

    Melalui diskusi publik tersebut, Mohammad Maftuh menyebutkan bahwa pihaknya akan menampung aspirasi dari PCNU dan PWNU di masing-masing korwil mengenai sosok yang dianggap pantas menjadi Ketua Umum PBNU. Di Jawa Timur sendiri, sudah ada tiga nama yang dianggap memenuhi kriteria.

    “Di Jatim saya sebutkan inisialnya ya. Ada GK, ada KMA dan KRA,” sebut Mohammad Maftuh. Nama-nama tersebut, katanya, juga hadir dalam pertemuan hari ini di Kediri.

    Menurut Mohammad Maftuh, wacana MLB NU muncul karena adanya pelanggaran kode etik dan hukum asasi yang dilakukan oleh KH Yahya Cholil Staquf selama masa kepemimpinannya.

    Di tempat yang sama, Prof. H. M. Nasir, yang pernah menjabat sebagai Menristekdikti 2014-2019 sekaligus Ketua LPTNU PBNU 2015-2021, menegaskan bahwa setiap organisasi harus berjalan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

    “Dalam hal ini, NU diatur AD/RT. Maka, kalau AD/RT tidak dipatuhi, yang muncul adalah konflik. Maka organisasi tidak bisa berjalan dengan baik, akhirnya berjalan sesuai like dis like,” tegas Prof. M. Nasir.

    Selain Diskusi Publik, agenda pertemuan itu juga diisi dengan Bahtsul Masail. Adapun hal yang dibahas adalah Hukum Menggunakan Zakat, Infaq, Sodaqoh untuk Program Makan Bergizi Gratis dengan narasumber KH Rosikh dan KH. Dimyati Muhammad. [nm/kun]

  • 102 Tahun Nahdlatul Ulama Menginspirasi Dunia: Relevan Sebagai Kekuatan Global

    102 Tahun Nahdlatul Ulama Menginspirasi Dunia: Relevan Sebagai Kekuatan Global

    Muhammad Fahad Azizi (Mahasiswa S1 Universitas Az-Zaitunah Tunisia)

    TRIBUNJAKARTA.COM – Islam terbesar di Indonesia sekaligus aktor global yang mempromosikan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin. Dalam perjalanan selama lebih dari satu abad, NU tidak hanya berfokus pada isu lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan di tingkat internasional. Dengan membawa pesan moderasi dan toleransi, NU menjadi inspirasi bagi dunia yang tengah menghadapi tantangan global.

    Sejak berdiri pada tahun 1926, NU telah menunjukkan kemampuan adaptasi dalam menjawab tantangan zaman. Sebagai organisasi berbasis Ahlus Sunnah wal Jama’ah, NU tidak hanya menjaga tradisi Islam yang moderat di Indonesia tetapi juga menjadikannya sebagai platform dialog lintas budaya dan agama di tingkat internasional.

    Memasuki usia ke-102, NU menghadapi tantangan globalisasi yang memerlukan adaptasi dan inovasi tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar yang telah menjadi landasannya. Hanya sedikit organisasi yang mampu bertahan selama satu abad, apalagi terus berkembang. NU telah melewati berbagai fase sejarah — mulai dari era kolonial, masa kemerdekaan, Orde Baru, hingga era reformasi dan globalisasi saat ini. Pengalaman panjang ini membentuk NU sebagai organisasi yang tangguh menghadapi berbagai tantangan. Saat ini, NU bukanlah organisasi yang meredup, melainkan semakin memainkan peran penting dalam berbagai peristiwa besar di Indonesia dan dunia.

    Salah satu tonggak penting adalah peran tokoh-tokoh NU, seperti Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menjadi ikon perjuangan hak asasi manusia dan dialog antaragama. Gus Dur dikenal luas di dunia internasional sebagai tokoh yang menjembatani perbedaan dan mempromosikan perdamaian. Warisannya menjadi bukti bahwa NU tidak hanya relevan di tingkat nasional tetapi juga sebagai kekuatan global yang mendukung stabilitas dan harmoni dunia.

    Pesantren-pesantren yang dikelola oleh NU telah menjadi pusat pendidikan yang menekankan nilai-nilai keislaman serta mempromosikan dialog dan moderasi. Model pendidikan pesantren ini menarik perhatian dunia sebagai solusi dalam mencegah radikalisme dan membangun generasi berwawasan global.
    NU juga terlibat aktif dalam berbagai kerja sama dengan lembaga internasional seperti UNESCO, PBB, dan organisasi lainnya. Kolaborasi ini mencakup program pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pengentasan kemiskinan, yang menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam mampu mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.

    Pada Muktamar Internasional Para Pemimpin Islam Moderat (International Summit of Moderate Islamic Leaders/ISOMIL) yang mengangkat tema “Inspirasi Peradaban Dunia”, PBNU telah bersepakat dan menghasilkan 16 butir Deklarasi Nahdlatul Ulama. Salah satu poinnya adalah menawarkan Islam Nusantara sebagai paradigma Islam yang menghargai budaya lokal dan mengedepankan harmoni serta perdamaian.

    Untuk mewujudkan hal ini, NU memiliki komitmen kuat terhadap penyelesaian konflik global. Contohnya, melalui forum G20 Religion Forum (R20) yang digagas oleh Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. NU menjadi pionir dalam mempromosikan dialog antaragama sebagai solusi bagi konflik dunia. Dalam R20, PBNU bekerja sama dengan Muslim World League (Rabithah Alam Islami) yang berpusat di Arab Saudi sebagai co-host. Sebagian besar peserta forum ini telah membangun sinergi dengan PBNU sejak 2017 dalam berbagai forum internasional tentang dialog antaragama dan kepercayaan.

    Pendekatan diplomasi NU tidak hanya berbasis pada ajaran Islam, tetapi juga menekankan nilai-nilai kemanusiaan universal. Dengan mengedepankan dialog, toleransi, dan keadilan, NU membuktikan bahwa agama dapat berperan sebagai solusi dalam menciptakan perdamaian global.

    NU juga berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina dan perdamaian di Timur Tengah sejak tahun 1938 melalui Ketua Umum PBNU KH Mahfudz Shiddiq. Dukungan ini mencakup konsolidasi negara-negara Arab, penguatan sikap bersama dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan dukungan legitimasi Palestina melalui pengakuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bahkan, Jam’iyah Nahdlatul Ulama melalui NUcare LAZISNU, PBNU telah berhasil mengumpulkan total donasi kemanusiaan untuk Palestina pada Oktober 2023, sebesar Rp 27,9 Miliar. Hal ini membuktikan bahwa warga NU sangat peduli terhadap kemanusiaan.

    Memasuki abad kedua ini, NU menghadapi tantangan besar, termasuk globalisasi, digitalisasi, dan perubahan iklim. Sebagai organisasi yang berorientasi pada kemanusiaan, NU perlu terus berinovasi dan memperkuat kerja sama internasional. Dalam menghadapi perubahan ini, NU dapat mengoptimalkan dakwah digital, pendidikan berbasis teknologi, dan kampanye lingkungan.

    NU memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan toleransi. Melalui platform media sosial, kampanye seperti “Islam Nusantara” berhasil menampilkan wajah Islam yang ramah, moderat, dan relevan dengan konteks global. Selain itu, NU mengembangkan aplikasi berbasis teknologi untuk mendukung dakwah dan pendidikan. Upaya ini memperkuat posisinya di tingkat global sebagai organisasi yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan modernitas. Dakwah digital NU juga membantu menangkal penyebaran paham ekstremisme melalui ruang-ruang virtual.

    Untuk memastikan relevansi di tingkat global, NU perlu memperluas jejaring internasional secara konsisten, termasuk dengan organisasi lintas agama dan lembaga pembangunan global. Dengan strategi ini, NU dapat menjadi pelopor dalam mempromosikan Islam yang moderat dan inklusif di panggung internasional.

    Selama 102 tahun, Nahdlatul Ulama telah membuktikan bahwa Islam yang moderat dapat menjadi fondasi bagi perdamaian dunia. Dengan mengedepankan pendidikan, dakwah, dan diplomasi, NU membawa pengaruh besar di kancah internasional. Kini, NU memasuki abad kedua dengan semangat untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi yang lebih besar di tingkat global.

    NU adalah contoh nyata bahwa organisasi berbasis agama dapat menjadi kekuatan yang relevan dan berpengaruh di dunia modern. Dengan semangat Islam Nusantara yang damai dan inklusif, NU tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia tetapi juga inspirasi bagi dunia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Gus Yahya Soroti Fenomena Koin Jagat, Tekankan Pentingnya Literasi kepada Masyarakat

    Gus Yahya Soroti Fenomena Koin Jagat, Tekankan Pentingnya Literasi kepada Masyarakat

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf turut mengomentari fenomena ‘Koin Jagat’ yang belakangan kontroversial di masyarakat.

    Dalam kacamata kalangan NU, fenomena ini menunjukkan pentingnya penggalakan literasi kepada masyarakat.

    Sebab, Gus Yahya menilai dari model penyebarannya, hal ini mirip dengan fenomena pinjaman online.

    “Saya kira kita perlu lebih banyak melakukan pendidikan kepada masyarakat atau literasi,” kata Gus Yahya saat ditemui disela Kick Off Harlah ke-102 NU di Kantor PWNU Jatim, Kamis (16/1/2025).

    Fenomena Koin Jagat memang menjadi buah bibir beberapa hari belakangan. Sebagai informasi, Koin Jagat adalah permainan berburu harta karun yang viral di Indonesia terutama di media sosial.

    Namun, fenomena koin jagat telah menimbulkan kontroversi dan masalah baru. Yakni lantaran banyak kerusakan fasilitas umum misalnya di Kota Surabaya. 

    Permainan ini dilakukan melalui aplikasi Jagat yang memungkinkan pemain untuk mencari dan mengumpulkan koin-koin di berbagai lokasi dunia nyata.

    Tiga jenis koin yang dapat diburu oleh pemain adalah koin emas, koin perak, dan koin perunggu, dengan masing-masing koin memiliki nilai yang bervariasi.

    Demi menemukan kepingan Koin Jagat para pemburu rela menginjak-injak tanaman di Taman. Fenomena ini cukup marak.

    Menurut Gus Yahya, belakangan ini, memang cukup banyak persoalan kontroversial utamanya berkaitan dengan aplikasi. Sehingga, Gus Yahya pun menegaskan pentingnya literasi.

    “NU insyaallah akan ikut berupaya untuk memberikan penyadaran dan pendidikan kepada masyarakat supaya kita tidak mudah terjebak ke dalam bermacam kesulitan,” terang Gus Yahya.

  • Kongres Pendidikan dan Keluarga Maslahat Jadi Agenda Peringatan Harlah Ke-102 NU – Halaman all

    Kongres Pendidikan dan Keluarga Maslahat Jadi Agenda Peringatan Harlah Ke-102 NU – Halaman all

    Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan rangkaian agenda Peringatan Harlah ke-102 NU, termasuk di antaranya Kongres Pendidikan dan Kongres Keluarga Maslahat NU.

    “Kegiatannya akan mengadress dua agenda kemasyarakatan utama yang menjadi kiprah NU menjadi domain dari Nahdlatul Ulama, yang pertama menyangkut pendidikan dan yang kedua menyangkut masyarakat di tingkat akar rumput,” ujar Gus Yahya kepada wartawan, Sabtu (4/1/2025).

    Gus Yahya menyebut banyaknya lembaga pendidikan di bawah naungan NU menjadikan perlunya dibentuk sebuah forum untuk mengevaluasi, mendiskusikan problematika, dan menentukan langkah-langkah solutif yang perlu diterapkan dalam pembentukan karakter generasi penerus.

    Saat ini, tercatat sekira lebih dari 40.000 lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama berdiri dengan rincian 13.000 raudhatul athfal (RA), 26.000 pesantren, 10.000 madrasah dan sekolah, serta 300 perguruan tinggi.

    Di samping itu, Gus Yahya beranggapan keluarga perlu menjadi pintu gerbang pertama dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi pada masyarakat tingkat akar rumput. 

    “Yang kedua khidmah bagi masyarakat akar rumput kami sudah memiliki wahana yang disebut Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama,” ujarnya.

    Terkait penerapannya, PBNU telah membentuk satuan tugas (Satgas) GKMNU mulai dari tingkat provinsi hingga desa di Pulau Jawa, sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi dalam dua tahun berjalan. 

    Berdasarkan keterangan Gus Yahya, sekira dua juta keluarga telah berpartisipasi sebagai bagian dari GKMNU.

    Oleh karena itu, PBNU beranggapan perlu menyelenggarakan Kongres Keluarga Maslahat untuk mewadahi aspirasi masyarakat akar rumput.

    “InsyaAllah kami akan menggelar Festival Keluarga Indonesia,” ungkapnya.

    Rangkaian agenda Harlah ke-102 NU akan dimulai dengan kick off agenda pada 16 Januari 2025 mendatang yang bertepatan dengan 16 Rajab 1446H. 

    Kongres Pendidikan NU sedianya akan diselenggarakan pada tanggal 18-19 Januari 2025. 

    Sementara itu, Kongres Keluarga Maslahat dijadwalkan akan digelar satu minggu setelahnya pada 25-26 Januari 2025.

    Selain kedua kongres tersebut, agenda utama lainnya yakni Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) PBNU, serta Resepsi Puncak Harlah ke-102 yang akan diselenggarakan di Istora Senayan pada Rabu 5 Februari 2025 mendatang.

    Dalam kesempatan yang sama, Gus Yahya juga memberikan respons akan hal-hal yang belakangan terjadi seperti pengadaan kembali Ujian Nasional, PPN 12 persen untuk barang tertentu, dan beberapa isu mutakhir lainnya. 

  • Deret Nama Calon Ketua Umum Baru PBNU Versi Kubu MLB NU

    Deret Nama Calon Ketua Umum Baru PBNU Versi Kubu MLB NU

    Surabaya, CNN Indonesia

    Presidium Penyelamat Organisasi dan Panitia Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PO & MLB NU) membeberkan sejumlah nama calon Ketua Umum PBNU baru yang bakal diusulkan dalam MLB NU nanti untuk menggantikan KH Yahya Cholil Staquf.

    Hal itu diungkapkan Ketua PO & MLB NU KH Abdusallam Shohib alias Gus Salam. Ia menyebut nama-nama ini adalah hasil pembahasan Pelaksanaan Pra MLB NU uang digelar di Surabaya-Jombang, 17-21 Desember 2024 lalu.

    “Ini merupakan usul dari peserta Pra MLB 17-21 Desember di Surabaya-Jombang,” kata Gus Salam kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/12).

    Dari daftar nama, ada dua tokoh yang berasal dari internal PBNU, tiga dari unsur Ketua PWNU, serta ada tiga tokoh lain yang berasal dari kader NU non-struktural.

    Dari internal PBNU ada KH ZM, KH RAZ. Kemudian dari jajaran Ketua PWNU ada KH AGR, KH JM dan KH AHM. Sedangkan dari kader NU non-struktural ialah KH AAK, KH MM dan KH YC.

    Selain nama calon Ketum, Gus Salam mengatakan, peserta Pra MLB juga telah mengusulkan nama-nama tokoh kiai calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).

    Dari daftar nama yang didapat CNNIndonesia.com, terdapat 21 nama calon AHWA. Teridiri dari sembilan kiai yang menjadi AHWA di Muktamar ke-34 Lampung, dan 12 nama yang baru diusulkan.

    “AHWA yang diusulkan adalah Masyayikh AHWA di Muktamar ke-34 NU di Lampung minus Rais Aam saat ini, ditambah beberapa masyayikh yang memenuhi kriteria AHWA dalam ART NU, terutama ‘Allamah, berwibawa dan memiliki keagungan akhlaq Sohibul Maqom,” kata dia.

    Pelaksanaan MLB NU sendiri rencananya digelar paling cepat bulan Januari 2025, bertepatan dengan Harlah NU berdasar kalender Hijriyah maupun Masehi, dan selambat-lambatnya bulan Syawal 1446 Hijriah.

    Ada lima daerah yang diusulkan menjadi tempat penyelenggaraan MLB NU, yakni Surabaya, Bangkalan, Jombang, Semarang, Cirebon dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY).

    Di sisi lain, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya sempat menolak pelaksanaan pra MLB NU. Bahkan, mereka meminta aparat kepolisian untuk mencegah dan membubarkan pelaksanaan ini yang akan digelar di Surabaya.

    Jajaran PCNU Surabaya yang dipimpin Ketua Masduki Toha pun mendatangi Polrestabes Surabaya. Mereka melakukan audiensi dengan kepolisian serta menyampaikan surat permohonan pencegahan kegiatan tersebut.

    Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya juga telah menegaskan mayoritas PWNU sepakat menolak rencana MLB yang dianggapnya tak memiliki urgensi apapun.

    Dalam Rakor di Surabaya, Sabtu (30/11) lalu para pengurus PWNU menyatakan komitmen menolak MLB untuk menjaga integritas organisasi.

    “PWNU-PWNU tadi mengatakan bahwa apapun upaya orang untuk mengganggu integritas organisasi akan mereka tolak, termasuk soal MLB ini,” kata Gus Yahya.

    (frd/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gus Salam Bocorkan 9 Kandidat Calon Ketua Umum PBNU Versi MLB NU

    Gus Salam Bocorkan 9 Kandidat Calon Ketua Umum PBNU Versi MLB NU

    Surabaya (beritajatim.com) – Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) menyampaikan sejumlah nama kandidat calon Ketua Umum PBNU, yang disepakati bakal menggantikan KH Yahya Cholil Staquf.

    Hal itu disampaikan Ketua Penyelamat Organisasi dan MLB NU, KH Abdusallam Shohib alias Gus Salam. Kata dia, hasil nama nama tersebut disepakati saat pelaksanaan Pra MLB NU di Surabaya-Jombang, pada 17-21 Desember 2024 lalu.

    “Hasil ini merupakan usulan dari peserta Pra MLB 17-21 Desember 2024 di Surabaya-Jombang,” ujar Gus Salam, Jumat (27/12/2024).

    Dari daftar tersebut, teridentifikasi 9 tokoh penting. Rinciannya, 2 tokoh berasal dari internal PBNU, 3 tokoh merupakan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), dan 3 tokoh lainnya adalah kader NU non-struktural.

    Berikut rincian 9 kandidat calon Ketua Umum PBNU, menurut kajian dari kelompok Penyelamat Organisasi dan MLB NU:

    Internal PBNU
    1. KH ZM
    2. KH RAZ

    Jajaran Ketua PWNU
    1. KH AGR
    2. KH JM
    3. KH AHM

    Kader NU non-struktural
    1. KH AAK
    2. KH MM
    3. KH YC

    Selain 9 nama calon Ketum, Gus Salam turut mengatakan peserta Pra MLB juga telah mengusulkan nama-nama 21 tokoh kiai, yang disiapkan sebagai calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).

    “AHWA yang diusulkan adalah Masyayikh AHWA di Muktamar ke-34 NU di Lampung (2021 lalu) minus Rais Aam saat ini, ditambah beberapa masyayikh yang memenuhi kriteria AHWA dalam ART NU, terutama ‘Allamah, berwibawa dan memiliki keagungan akhlaq Sohibul Maqom,” rinci Gus Salam.

    Lebih lanjut, untuk pelaksanaan MLB NU sendiri rencananya akan digelar paling cepat bulan Januari 2025, bertepatan dengan Harlah NU berdasar kalender Hijriyah maupun Masehi, dan selambat-lambatnya akan digelar pada bulan Syawal 1446 Hijriah.

    Dari situ, ada lima daerah yang diusulkan menjadi tempat penyelenggaraan MLB NU, yakni di antaranya Kota Surabaya, Bangkalan, Jombang, Semarang, Cirebon dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY). [ama/but]