Tag: KH Ahmad Mustofa Bisri

  • Nasaruddin Umar, Veronica Tan hingga Pramono-Rano Hadiri Haul Gus Dur

    Nasaruddin Umar, Veronica Tan hingga Pramono-Rano Hadiri Haul Gus Dur

    Jakarta

    Acara peringatan haul ke-15 Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur digelar hari ini. Acara yang digelar di kediaman Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, dihadiri sejumlah tokoh.

    Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (21/12/2024), sejumlah jajaran menteri Kabinet Merah Putih terlihat hadir. Mulai dari Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi, dan Wakil Menteri PPPA Veronica Tan.

    Selain itu hadir juga Ketua KPU Mochammad Afifuddin, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno. Turut hadir pula mantan Menko Polhukam Mahfud Md.

    Hadir juga jajaran ulama seperti KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, mantan Ketua PBNU Kiai Said Aqil Siraj, serta Waketum PBNU Zulfa Mustofa.

    Putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, menjelaskan acara haul kali ini mengangkat tema ‘Menajamkan Nurani untuk Membela yang Lemah’. Yenny mengungkap tema ini dipilih sesuai dengan kondisi situasi saat ini.

    “Salah satu hal yang menjadi karakteristik Gus Dur adalah pembelaan khusus terhadap mereka yang lemah dan terpinggirkan,” ujar Yenny dalam keterangannya.

    (rfs/rfs)

  • Menag, Pramono hingga Veronica Tan Hadiri Haul ke-15 Gus Dur

    Menag, Pramono hingga Veronica Tan Hadiri Haul ke-15 Gus Dur

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah tokoh menghadiri Haul ke-15 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang digelar di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12) malam.

    Selain Keluarga Gus Dur, beberapa yang terlihat hadir adalah Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi dan Wakil Menteri PPPA Veronica Tan.

    Hadir juga Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Wakil Ketua Umum PBNU Zulfa Mustofa, Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Thalibin Musthofa Bisri alias Gus Mus dan Ketua KPU RI Afifuddin.

    Selain itu, ada juga eks Menko Polhukam Mahfud MD hingga Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung.

    Adapun Haul ke-15 ini mengangkat tema Menajamkan Nurani untuk Membela yang Lemah.

    Ketua Panitia Haul ke-15 Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mengatakan tema Haul ke-15 Gus Dur berkaitan erat dengan kondisi masyarakat yang terjadi hari ini.

    “Salah satu hal yang menjadi karakteristik Gus Dur adalah pembelaan khusus terhadap mereka yang lemah dan terpinggirkan,” ujar Yenni.

    Yenny mengatakan haul ini menyiratkan pesan kuat kepada masyarakat mengingat banyak masalah yang tengah dihadapi rakyat kecil dan mereka menghadapi masalah ini justru sendirian.

    “Banyak sekali terjadi tindakan intimidasi penganiayaan bahkan extrajudicial killing yang dilakukan oleh aparat kepolisian misalnya,” kata Yenny.

    (yoa/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • 5 Puisi Hari Ibu 22 Desember 2024, Karya Joko Pinurbo, Wiji Thukul hingga Sapardi Djoko Damono

    5 Puisi Hari Ibu 22 Desember 2024, Karya Joko Pinurbo, Wiji Thukul hingga Sapardi Djoko Damono

    5 Puisi Hari Ibu 22 Desember 2024, Karya Joko Pinurbo, Wiji Thukul hingga Sapardi Djoko Damono

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut puisi tentang ibu cocok dikirim untuk ibunda di Hari Ibu Nasional.

    Hari Ibu nasional diperingati setiap 22 Desember tiap tahun.

    Hari ibu ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1958 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

    Penetapan itu didasarkan pada tanggal pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia.

    Berikut ini kumpulan puisi hari ibu 22 Desember karya sastrawan Indonesia:

     
    1. Sajak Ibu – Wiji Thukul

    ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
    tetapi menangis ketika aku susah
    ibu tak bisa memejamkan mata
    bila adikku tak bisa tidur karena lapar
    ibu akan marah besar
    bila kami merebut jatah makan
    yang bukan hak kami
    ibuku memberi pelajaran keadilan
    dengan kasih sayang
    ketabahan ibuku
    mengubah rasa sayur murah
    jadi sedap
    ibu menangis ketika aku mendapat susah
    ibu menangis ketika aku bahagia
    ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
    ibu menangis ketika adikku keluar penjara
    ibu adalah hati yang rela menerima
    selalu disakiti oleh anak-anaknya
    penuh maaf dan ampun
    kasih sayang ibu
    adalah kilau sinar kegaiban tuhan
    membangkitkan haru insan
    dengan kebajikan
    ibu mengenalkan aku kepada Tuhan

     
    2. Ibu – Gus Mus

    Kaulah gua teduh
    tempatku bertapa bersamamu
    sekian lama

    Kaulah Kawah
    darimana aku meluncir dengan perkasa

    Kaulah bumi
    yang tergetar lembut bagiku
    melepas lelah dan nestapa
    gunung yang menjaga mimpiku
    siang dan malam
    mata air yang tak brenti mengalir
    membasahi dahagaku
    telaga tempatku bermain
    berenang dan menyalam

    Kaulah Ibu, laut dan langit
    yang menjaga lurus horisonku

    Kaulah ibu, mentari dan rembulan
    yang mengawal perjalananku
    mencari jejak sorga
    ditelapak kakimu

    (Tuhan, aku bersaksi ibuku telah melaksanakan amanat-Mu, menyampaikan kasih sayang-Mu maka kasihilah ibuku seperti Kau mengasihi kekasih-kekasih-Mu, Amin).

     
    3. Ibu – Chairil Anwar

    Pernah aku ditegur
    Katanya untuk kebaikan
    Pernah aku dimarah
    Katanya membaiki kelemahan
    Pernah aku diminta membantu
    Katanya supaya aku pandai

    Ibu…
    Pernah aku merajuk
    Katanya aku manja
    Pernah aku melawan
    Katanya aku degil
    Pernah aku menangis
    Katanya aku lemah

    Ibu…
    Setiap kali aku tersilap
    Dia hukum aku dengan nasihat
    Setiap kali aku kecewa
    Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
    Setiap kali aku dalam kesakitan
    Dia ubati dengan penawar dan semangat
    dan bila aku mencapai kejayaan
    Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
    Namun…
    Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
    Mengalir di pipimu
    Begitu kuatnya dirimu…

    Ibu…
    Aku sayang padamu…
    Tuhanku….
    Aku bermohon pada-Mu
    Sejahterahkanlah dia
    Selamanya…

     
    4. Surat untuk Ibu – Joko Pinurbo

    Akhir tahun ini saya tak bisa pulang, Bu.
    Saya lagi sibuk demo memperjuangkan nasib saya
    yang keliru. Nantilah, jika pekerjaan demo
    sudah kelar, saya sempatkan pulang sebentar.

    Oh ya, Ibu masih ingat Bambang, ‘kan?
    Itu teman sekolah saya yang dulu sering numpang
    makan dan tidur di rumah kita. Saya baru saja
    bentrok dengannya gara-gara urusan politik
    dan uang. Beginilah Jakarta, Bu, bisa mengubah
    kawan menjadi lawan, lawan menjadi kawan.

    Semoga Ibu selalu sehat bahagia bersama penyakit
    yang menyayangi Ibu. Jangan khawatirkan
    keadaan saya. Saya akan normal-normal saja.
    Sudah beberapa kali saya mencoba meralat
    nasib saya dan syukurlah saya masih dinaungi
    kewarasan. Kalaupun saya dilanda sakit
    atau bingung, saya tak akan memberi tahu Ibu.

    Selamat Natal, Bu. Semoga hatimu yang merdu
    berdentang nyaring dan malam damaimu
    diberkati hujan. Sungkem buat Bapak di kuburan.

     
    5. Ibu – Sapardi Djoko Damono

    Ibu masih tinggal di kampung itu, ia sudah tua. Ia
    adalah perempuan yang menjadi korban mimpi-mimpi
    ayahku. Ayah sudah meninggal, ia dikuburkan di sebuah
    makam tua di kampung itu juga, beberapa langkah saja
    dari rumah kami. Dulu Ibu sering pergi sendirian ke
    makam, menyapu sampah, dan kadang-kadang,
    menebarkan beberapa kuntum bunga. “Ayahmu bukan
    pemimpi,” katanya yakin meskipun tidak berapi-api, “ia
    tahu benar apa yang terjadi.”

    Kini di makam itu sudah berdiri sebuah sekolah,
    Ayah digusur ke sebuah makam agak jauh di sebelah
    utara kota. Kalau aku kebetulan pulang, Ibu suka
    mengingatkanku untuk menengok makam ayah,
    mengirim doa. Ibu sudah tua, tentu lebih mudah
    mengirim doa dari rumah saja. “Ayahmu dulu sangat
    sayang padamu, meskipun kau mungkin tak pernah
    mempercayai segala yang dikatakannya.”

    Dalam perjalanan kembali ke Jakarta, sambil
    menengok ke luar jendela pesawat udara, sering
    kubayangkan Ibu berada di antara mega-mega. Aku
    berpikir, Ibu sebenarnya lebih pantas tinggal di sana, di
    antara bidadari-bidadari kecil yang dengan ringan
    terbang dari mega ke mega – dan tidak mondar-mandir
    dari dapur ke tempat tidur, memberi makan dan
    menyusui anak-anaknya. “Sungguh, dulu ayahmu sangat
    sayang padamu,” kata Ibu selalu, “meskipun sering
    dikatakannya bahwa ia tak pernah bisa memahami
    igauan-igauanmu.”

     

    (*)

  • Bukan Bela Gus Miftah, Sujiwo Tejo Bilang Penjual Es Teh Kadang Ganggu Pengajian: Ayo Jujur-Jujuran

    Bukan Bela Gus Miftah, Sujiwo Tejo Bilang Penjual Es Teh Kadang Ganggu Pengajian: Ayo Jujur-Jujuran

    TRIBUNJAKARTA.COM – Budayawan Sujiwo Tejo mengungkapkan penjual es teh kadang-kadang mengganggu dalam acara pengajian.

    Hal itu dikatakan Sujiwo Tejo menanggapi kasus pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang menghina penjual es teh Sunhaji dalam acara pengajian.

    Namun, Sujiwo Tejo menuturkan pernyataan tersebut bukan berniat untuk membela Gus Miftah.

    “Sekarang saya ngomong soal kemiskinan Saya bukannya mau membela Gus Gus Miftah saya sering ikut ceramah dampingi Gus Mus kadang-kadang ceramah sendiri itu memang tukang teh kadang-kadang ganggu,” kata Sujiwo Tejo dikutip TribunJakarta.com dari acara Rakyat Bersuara akun Youtube Official iNews, Rabu (11/12/2024).

    “Please ayo dong kita lagi ayo teman-teman kita berdoa ini baru mau doa, es,es,es. Di pengajian,” sambungnya.

    Ia lalu menanggapi aksi sinden Niken Salindri serta Ustaz Abdul Somad yang memborong es teh saat acara mereka. 

    “Mungkin juga dalam tanda kutip ada unsur kesalnya karena mereka ganggu. Saya setuju sama Felix Siauw, mereka bukan jualan mereka minta dikasihani minta diborong. Ayo kita jujur-jujuran,” jelas Sujiwo Tejo.

    Sujiwo lalu menanggapi video pengajian Gus Iqdam yang viral di media sosial.

    Dimana, para penjual es teh menjamur di pengajian Gus Iqdam imbas polemik Miftah Maulana atau lebih dikenal Gus Miftah.

    Ramainya penjual es teh dan minuman lainnya di pengajian Gus Iqdam viral di media sosial. Di dalam video terlihat Iqdam membeli dagangan para penjual es teh melalui orang kepercayaannya. 

    “Apakah kita mau mengkomunikasikan kemiskinan seperti ini sekarang Gus iqdam beredar pengajiannya diserbu oleh es teh minta diborong gimana?” katanya.

    KLIK SELENGKAPNYA: Adik Gus Miftah, Miftahul Khaeron atau Tajib Membongkar Fakta di Balik Rumor Sang Kakak Lupa Orang Tua. Apa Alasan Sang Kakak Jarang Pulang Kampung?

    “Saya yakin netizen yang ngebela ini? apa ngebela es teh? enggak enggak yakin,” sambungnya.

    Sujiwo juga menyinggung saat Ustaz Khalid Basalamah yang menyinggung wayang.

    Ustaz Basalamah telah meminta maaf atas pernyataan soal wayang yang dinilai menyinggung banyak pihak.

    Sujiwo Tejo menilai netizen yang membela wayang tidak pernah menyaksikan warisan budaya tak benda itu.

    “Hanya mereka cuman enggak senang sama ustaz ini,” katanya.

    Menurut Sujiwo hal yang sama juga menimpa Gus Miftah. 

    “Netizen cuma enggak senang aja sama Gus Miftah karena mungkin kaya. Jadi tolong kita proporsional, apakah ketika netizen-netizen protes wayang diaku Malaysia, mereka mencintai wayang? enggak, mereka cuma enggak senang Malaysia, mereka enggak pernah nonton wayang. Saya kan dalang penonton enggak pernah banyak,” katanya.

    Tak hanya itu, Sujiwo juga mengungkit pernyataan Gus Miftah yang dinilai menyinggung seniman Yati Pesek.

    “Kalau benar Yati Pesek enggak mau dihina, kok menamakan dirinya Yati Pesek,” katanya.

    Menurutnya, nama panggung Yati Pesek sudah menghina dirinya sendiri. Ia pun mempertanyakan mengapa Yati Pesek tidak memakai nama aslinya yakni Suyati.

    “Dia sudah menamakan dirinya Yati Pesek artinya hinaan-hinaan kan dia trademark dia loh ya Yati pesek itu,” imbuhnya.

    Mengenai banyaknya video lain Gus Miftah yang kini banyak bermunculan, Sujiwo Tejo menilai pendakwah itu terkena apes.

    “Kayak orang korupsi, kan enggak semua koruptor ketangkap,” katanya.

    Respon Yati Pesek

    Seniman Yati Pesek memberikan pesan kepada Gus Miftah setelah video dirinya diolok-olok di sebuah acara wayang viral di media sosial. 

    Namun awalnya Yati Pesek merespons keviralan video tersebut, setelah dua tahun berlalu.

    Menurut Yati Pesek, kecaman yang kini menyerang Gus Miftah merupakan teguran dari Allah SWT. 

    “Yaudah enggak apa-apa (viral), itu mungkin teguran dari Allah,” kata Yati Pesek yang disampaikan melalui aktor, Erick Estrada seperti dikutip dari TV One yang tayang pada Senin (9/12/2024). 

    Erick mengatakan kasus yang menyandung Gus Miftah bisa menjadi pembelajaran untuk semua orang agar menjaga perkataan. 

    “Jangan sampai dari mulutmu bisa menghancurkan segalanya,” katanya. 

    Ia berharap agar Gus Miftah menemui Yati Pesek langsung untuk meminta maaf. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Hadiri Pelantikan PWNU Jatim di Tebuireng Jombang, Warsubi Ucapkan Selamat Kepada Pengurus

    Hadiri Pelantikan PWNU Jatim di Tebuireng Jombang, Warsubi Ucapkan Selamat Kepada Pengurus

    Jombang (beritajatim.com) – Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dilaksanakan di Lapangan Universitas KH Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang, Sabtu (30/11/2024) malam.

    Calon Bupati (Cabup) Jombang nomor urut 2, H Warsubi menghadiri pelantikan tersebut. Dia hadir dengan balutan busana putih dan peci hitam. Warsubi merasa terhormat bisa menjadi bagian dari proses penting dalam organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.

    Cabup Jombang yang meraup suara terbanyak ini juga mengungkapkan selamat kepada KH Anwar Mansyur sebagai Rais Syuriyah dan KH Abdul Hakim Mahfufz sebagai Ketua Tanfidziyah. Keduanya diketahui telah terpilih pada Konferensi Wilayah (Konferwil) XVIII NU Jawa Timur di Universitas KH Hasyim Asy’ari pada Sabtu, 3 Agustus 2024.

    “Kami berharap dengan terpilihnya para ulama tersebut, PWNU Jawa Timur dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang besar bagi umat dan bangsa. Semoga amanah ini menjadi berkah dan membawa kemajuan bagi organisasi dan masyarakat luas,” lanjut Warsubi.

    Pelantikan PWNU masa khidmat 2024-2029 langsung dipimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Proses pelantikan dilakukan Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori.

    Usai pelantikan, pengurus menerima ucapan selamat dari sejumlah tokoh yang hadir, antara lain Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri dan KH Abdullah Ubab, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Bendahara Umum H Gudfan Arif.

    Selanjutnya pengurus PBNU menerima buku profil pengurus PWNU Jawa Timur oleh KH Abdul Hakim Mahfudz. Pelantikan ini diikuti oleh 1480 undangan dari perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), lembaga, banom se-Jawa Timur dan pengurus PWNU se-Indonesia.

    Hadir juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Calon Gubernur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa, Forkopimda Kabupaten Jombang, serta tamu undangan lainnya. [suf]

  • Yoyok-Joss Ziarah ke Makam Kiai Sholeh Darat Sebelum Doa Bersama Ulama di Simpanglima

    Yoyok-Joss Ziarah ke Makam Kiai Sholeh Darat Sebelum Doa Bersama Ulama di Simpanglima

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Nomor Urut 2, Yoyo Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss), melakukan ziarah ke Makam Kiai Sholeh Darat di TPU Bergota pada Sabtu (23/11/2024).

    Ziarah ini dilakukan sebelum menghadiri acara Doa Untuk Jawa Tengah di Simpanglima Semarang bersama Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Jateng Nomor Urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Acara doa bersama tersebut dihadiri para ulama besar seperti KH Anwar Mansyur, KH Nurul Huda, KH Ma’ruf Amin, Gus Mus, Gus Baha, dan tokoh lainnya.

    Yoyok-Joss tiba di makam sekitar pukul 13.30 WIB dan menunggu giliran ziarah karena masih ada rombongan pengajian lain. Sambil menunggu, mereka berbincang dengan pengelola makam. Setelah mendapatkan giliran, keduanya bersama rombongan memanjatkan doa dengan khidmat.

    “Hari ini sebelum doa bersama di Simpanglima, saya dan Mas Yoyok menyempatkan diri ziarah ke makam Kiai Sholeh Darat,” kata Calon Wakil Wali Kota Semarang, Joko Santoso.

    Yoyok Sukawi menambahkan bahwa Kiai Sholeh Darat merupakan figur tauladan bagi umat muslim di Indonesia, terutama dalam penyebaran dan pemahaman agama Islam di wilayah Semarang dan sekitarnya.

    “Kiai Sholeh Darat adalah ulama besar yang menjadi tauladan kita semua. Saya bersyukur bisa berziarah di sini,” ujar Yoyok Sukawi.

    Ziarah ini menjadi bagian dari upaya Yoyok-Joss untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan para ulama, mengingat Pilkada Serentak 2024 semakin dekat. Hal ini juga menunjukkan komitmen pasangan calon untuk menjunjung tinggi nilai religiusitas dalam memimpin Kota Semarang.

  • Kumpulan 5 Puisi Hari Guru 25 November 2024, Kahlil Gibran hingga Chairil Anwar

    Kumpulan 5 Puisi Hari Guru 25 November 2024, Kahlil Gibran hingga Chairil Anwar

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini 5 kumpulan puisi untuk Hari Guru Nasional Senin, 25 November 2024 mendatang.

    Perayaan Hari Guru Nasional ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada guru dan tenaga kependidikan di Indonesia.

    Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengusung tema Hari Guru Nasional 2024 “Guru Hebat, Indonesia Kuat”.

    Sedangkan Kementerian Agama (Kemenag) mengusung tema “Guru Berdaya Indonesia Jaya”.

    Berikut ini 5 kumpulan puisi untuk Hari Guru Nasional 25 November 2024:

    1. Guru – Kahlil Gibran

    Barang siapa mau menjadi guru
    Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
    Sebelum mengajar orang lain
    Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
    Sebelum mengajar dengan kata-kata

    Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
    Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri
    Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
    Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
    Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain

    2. Guruku A+ – Chairil Anwar

    Mataku terperosok ke depan
    Ketika kamu memasuki kelas
    Kamu seorang guru yang lucu
    Kamu seorang guru yang keren

    Kamu pintar, imut dan ramah
    Kamu menolong kami semua
    Dan jika aku harus menilaimu
    Bagiku, kamu A+

    3. Guru – Mustofa Bisri (Gus Mus)
    Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
    Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar
    Ketika aku besar dan menjadi pintar
    Ku lihat dia begitu kecil dan lugu

    Aku menghargainya dulu
    Karena tak tahu harga guru
    Ataukah kini aku tak tahu
    Menghargai guru?

    4. Guruku Nomor Satu – Chairil Anwar

    Dengan namamu yang pengasih dan penyayang.
    Aku bahagia karena kamu adalah guruku
    Aku menikmati setiap pelajaran yang kamu ajarkan
    Sebagai seorang teladan, kamu menginspirasiku
    Untuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapai

    Dengan kebaikanmu, aku memperhatikanmu
    Tiap hari kamu menanamkan benih-benih
    Dengan motivasi dan pengalaman hidupmu
    Agar kutahu, agar kutumbuh dan agar kusukses

    Kamu menolongku mengembangkan potensiku
    Aku berterima kasih untuk semua jasa-jasamu
    Aku mendoakanmu tiap hari, dan aku ingin berkata
    Sebagai seorang guru, kamu nomor satu!

    5. Terima Kasih Guru – Chairil Anwar

    Terima kasih, guru
    Untuk teladan yang telah kau berikan
    Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
    Dan merefleksikan itu semua pada karakter pribadiku

    Aku mau menjadi sepertimu
    Pintar, menarik, dan gemesin
    Positif, percaya diri, protektif

    Aku mau menjadi sepertimu
    Berpengetahuan, pemahaman yang dalam
    Berpikir dengan hati dan juga kepala
    Memberikan kami yang terbaik
    Dengan sensitif dan penuh perhatian

    Aku mau menjadi sepertimu
    Memberikan waktumu, energi, dan bakatmu
    Untuk meyakinkan masa depan yang cerah
    Pada kita semua

    Terima kasih, guru
    Kau telah membimbing kami
    Aku mau menjadi sepertimu

    (*)