Tag: Kartika Wirjoatmodjo

  • Pelni Berangkatkan 430 Ribu Pemudik Nataru per 29 Desember

    Pelni Berangkatkan 430 Ribu Pemudik Nataru per 29 Desember

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) alias Pelni sudah memberangkatkan sekitar 430 ribu pemudik di masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Direktur Utama Pelni Tri Andayani menyebut angka tersebut mengacu pada data penjualan tiket terbaru per 29 Desember 2024. Sedangkan perkiraan pemudik pada momen Nataru ini mencapai 507.057 orang.

    “Kebanyakan tujuannya ke Makassar, Ambon, kemudian Batam-Belawan,” ucapnya selepas Monitoring Angkutan Nataru 2024-2025 di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (29/12).

    Wanita yang akrab disapa Anda itu mengatakan jumlah pemudik ini lebih banyak ketimbang tahun lalu. Anda mencatat pada periode keberangkatan mudik saja sudah mencapai 85 persen dari kuota.

    Ia menyebut jumlahnya akan bertambah banyak jika menghitung penjualan tiket di masa balik atau kepulangan selepas libur Natal dan Tahun Baru.

    “Padahal, ini kan masih ada 10 hari lagi (penjualan tiket di masa libur Nataru). Jadi, saya sih dari 507 ribu itu (proyeksi penumpang), kalau prognosa kita bisa lebih dari itu,” bebernya.

    “Tapi kalau pulang (dari kampung halaman) itu kan bertahap. Perginya bareng karena kekunci di 25 Desember 2024 (Natal) sama 1 Januari 2025 (Tahun Baru),” sambung Anda.

    Anda ikut melepas para pemudik Nataru. Ia mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Pelabuhan Tanjung Priok bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

    AHY Cs datang untuk mengecek KM Labobar. Kapal penumpang ini berkapasitas 3.000 seat, di mana akan menempuh rute Tanjung Priok-Surabaya-Makassar-BauBau-Namlea-Ambon-Banda-Tual-Dobo-Kaimana-FakFak-Sorong-Manokwari-Nabire PP.

    (skt/wis)

    [Gambas:Video CNN]

  • Menko AHY Pastikan Transportasi Laut Siap Layani Masyarakat Saat Libur Natal dan Tahun Baru – Halaman all

    Menko AHY Pastikan Transportasi Laut Siap Layani Masyarakat Saat Libur Natal dan Tahun Baru – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (29/12/2024) sore.

    Menko AHY didampingi Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi dan Wakil Menteri BUMN RI Kartika Wirjoatmodjo serta Direktur Utama PELNI Tri Andayani beserta seluruh jajaran Direksi PELNI turut mendampingi.

    Menko AHY bilang, kunjungannya kali ini untuk memastikan bahwa transportasi laut siap untuk melayani masyarakat selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Ini sebuah upaya kita untuk meyakinkan bahwa transportasi laut di masa Nataru dan tentunya setiap saat bisa benar-benar melayani masyarakat,” kata Menko AHY.

    Menko AHY menyebut bahwa masyarakat yang bepergian menggunakan kapal didominasi ke wilayah Indonesia Timur misalnya ke Ambon, Tual, Makassar, Papua, Manokwari hingga Nabire.

    Menurutnya, antusiame dari masyarakat itu kian meningkat sehingga fasilitas kapal yang dimiliki PT Pelni (Persero) perlu dijaga agar penumpang tetap nyaman dan aman.

    “Penumpangnya juga beragam, tapi bukan hanya membawa masyarakat tetapi juga kontainer-kontainer atau logistik yang ditujukan ke berbagai daerah tadi,” ucap dia.

    “Dan kita tahu bahwa sektor transportasi laut ini juga harus terus berkuat karena juga masih menjadi primadona apalagi jika dihadapkan pada biaya perjalanan,” sambungnya.

    Adapun Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengatakan bahwa selama periode 11 hingga 29 Desember 2024 ini, masyarakat yang berpergian dengan kapal PELNI mencapai 366.002 orang. 

    Jumlah tersebut mencapai 72,2 persen dari total proyeksi penumpang yang awalnya diperkirakan mencapai 507.057 orang. Sementara ruas yang paling banyak dikunjungi adalah Batam Belawan dan Makasar.

    “Ruas Batam – Belawan, Belawan – Batam, dan Makassar – Bau Bau masih menjadi ruas terpadat. Sementara pelabuhan untuk keberangkatan terpadat berada di Pelabuhan Makassar, Ambon, dan Batam,” ujar Anda. 

  • Pelni angkut 366.002 pemudik akhir tahun hingga 29 Desember 2024

    Pelni angkut 366.002 pemudik akhir tahun hingga 29 Desember 2024

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) mencatat telah memberangkatkan sebanyak 366.002 pemudik libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2024 hingga 29 Desember 2024.

    “Selama periode 11 hingga 29 Desember 2024, masyarakat yang berpergian dengan kapal Pelni mencapai 366.002 orang,” kata Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani ditemui sesuai menyaksikan pemberangkatan 730 penumpang menggunakan Kapal Pelni KM Labobar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu.

    Anda, sapaan akrab Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani menyampaikan bahwa jumlah tersebut mencapai 72,2 persen dari total proyeksi penumpang yang awalnya diperkirakan mencapai 507.057 orang.

    Dia menyebutkan bahwa ruas Batam – Belawan; Belawan – Batam; dan Makassar – Bau Bau masih menjadi ruas terpadat. Sementara pelabuhan untuk keberangkatan terpadat berada di Pelabuhan Makassar, Ambon, dan Batam.

    Disamping itu, Anda juga menjelaskan bahwa pergerakan penumpang kapal Pelni tertinggi berada di wilayah tengah Indonesia sebesar 40,3 persen, disusul area timur (35,8 persen) dan terakhir area barat (23,9 persen).

    Pelni menyiapkan 55 kapal untuk melayani angkutan libur Natal 2024 dan Tahun Baru, terdiri atas 25 kapal penumpang dan 30 kapal perintis. Periode angkutan Natal dan Tahun Baru oleh Pelni, dimulai pada 11 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (tengah), Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi (ketiga kanan), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (empat kiri), Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani (ketiga kiri), dalam jumpa pers seusai menyaksikan pemberangkatan 730 penumpang menggunakan Kapal Pelni KM Labobar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (29/12/024). ANTARA/Harianto

    Pada pemberangkatan 730 penumpang menggunakan Kapal Pelni KM Labobar di Pelabuhan Tanjung Priok, turut disaksikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

    Anda beserta jajaran Direksi menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan Menko AHY, Menteri Perhubungan Dudy Perwagandhi, dan Wakil Menteri BUMN.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan Pak Menko AHY, Pak Menhub dan Pak Tiko. Kami akan terus memastikan kelancaran hingga arus balik nanti, dan tentu saja, keselamatan penumpang selama pelayaran tetap menjadi prioritas kami,” kata Anda.

    Dalam kesempatan itu, Anda juga mengajak Menko Infra, Menhub dan rombongan lainnya melihat proses naik penumpang dan berkeliling KM Labobar yang diberangkatkan pada Minggu (29/12) malam.

    Kapal penumpang dengan kapasitas 3000 seat itu akan menempuh rute Tanjung Priok – Surabaya – Makassar – BauBau – Namlea – Ambon – Banda – Tual – Dobo – Kaimana – FakFak – Sorong – Manokwari – Nabire PP.

    Menko AHY turut menyempatkan diri untuk menyapa sejumlah penumpang saat di terminal dan dek ekonomi KM Labobar sebelum menyapa seluruh penumpang melalui pengeras suara dari anjungan kapal.

    “Kami mendoakan semoga bapak/ibu sekalian dapat menikmati pelayaran, dan selamat sampai tujuan, serta bertemu dengan keluarga tercinta untuk merayakan natal dan tahun baru bersama dengan suka cita,” kata AHY.

    Menko AHY dan rombongan secara langsung menyampaikan apresiasi upaya Pelni dalam memastikan kelancaran arus mudik natal dan tahun baru, khususnya di sektor transportasi laut.

    “Dari paparan Dirut Pelni tadi begitu jelas, saya bawa bahan ini untuk saya pelajari lebih lanjut karena memang pelayaran, termasuk tadi khususnya untuk menunjang mobilitas masyarakat kita ke berbagai daerah melalui laut ini juga harus terus diperkuat,” kata AHY.

    “Mudah-mudahan transportasi laut, khususnya Pelni dan Pelindo, semakin maju ke depan di bawah leadership dari Bapak Menteri Perhubungan dan kita semua yang mengawaki infrastruktur dan pembangunan kewilayahan ini bisa sama-sama mengawal modernisasi dan penguatan sektor transportasi laut,” tambah AHY.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cek Keandalan Listrik, Wamen BUMN Tinjau Sistem Monitoring Digital PLN

    Cek Keandalan Listrik, Wamen BUMN Tinjau Sistem Monitoring Digital PLN

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memonitor secara langsung operasi sistem kelistrikan Jawa Madura dan Bali (Jamali) di PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Gandul, Depok pada Jumat (27/12). Agenda ini dilakukan dalam rangka memastikan sistem digital PLN berjalan optimal dalam melayani masyarakat selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Wamen Tiko pun mengapresiasi keberhasilan digitalisasi PLN dalam menjamin ketersediaan dan keandalan pasokan listrik di seluruh wilayah Indonesia. Transformasi digital di PLN terbukti meningkatkan efisiensi dan keandalan layanan listrik secara signifikan. Hingga November 2024, durasi padam atau SAIDI (System Average Interuption Duration Index) menurun 15,6% dan frekuensi padam atau SAIFI (System Average Interuption Frequency Index) berkurang 30,44% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    “Kami tadi (sudah) melihat kontrol sistemnya, (untuk) memastikan bahwa pasokan listrik untuk Nataru baik. Untuk itu saya mengapresiasi kerja keras yang dilakukan oleh jajaran Direksi dan para insan PLN sebagai ujung tombak ketahanan energi,” ujar Wamen Tiko di Control Room PLN UIP2B Jamali, Sabtu, (28/12/2024).

    Ia pun optimistis PLN ke depan akan terus sehat baik dari sisi kinerja operasional maupun keuangan. Ia menegaskan Kementerian BUMN akan terus memastikan kesehatan korporasi PLN dalam mendukung berbagai penugasan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diamanahkan kepada PLN.

    Termasuk juga mendukung PLN dalam upayanya meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang akan difinalisasi di Bulan Januari tahun 2025.

    “Kami memastikan juga bahwa kondisi PLN sehat, dengan kemampuan keuangan yang baik, dan tentu dengan kemampuan keuangan yang baik bisa membangun kapasitas EBT baru dan men-deliver listrik secara sustainable kepada masyarakat,” lanjut Tiko.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan selama empat tahun terakhir, PLN terus melakukan transformasi perusahaan berbasis digital, seluruh proses bisnis PLN yang dulunya dilakukan secara manual, kini telah terdigitalisasi. Digitalisasi di sisi sistem kelistrikan terbukti mampu meningkatkan keandalan pasokan listrik dan di saat bersamaan meningkatkan efisiensi.

    “Transformasi digital di PLN telah meningkatkan efisiensi dan keandalan layanan listrik secara signifikan. Melalui integrasi teknologi canggih dan optimalisasi jaringan, kami berhasil menekan durasi dan frekuensi pemadaman listrik secara signifikan. Ini bukti nyata dari komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Darmawan.

    Keberhasilan penerapan sistem digital ini tercermin dari penurunan SAIDI dan SAIFI secara konstan dari tahun ke tahun semenjak dilakukan transformasi perusahaan di tahun 2020. Sejak tahun 2020 sampai dengan November 2024, PLN telah berhasil menurunkan SAIDI sebesar 62,57% dan juga SAIFI sebesar 67,89%.

    “PLN juga terus memastikan kesiapan infrastruktur kelistrikan di berbagai wilayah melalui pemantauan berbasis teknologi digital yang terintegrasi. Sistem ini memungkinkan pengawasan real-time terhadap distribusi daya, deteksi dini potensi gangguan, serta optimalisasi pengaturan beban di setiap titik jaringan,” tambahnya.

    Sedangkan dari sisi kesiapan pasokan listrik pada periode Nataru 2024 ini, PLN beban puncak mencapai sekitar 39 gigawatt (GW). Dengan daya mampu sebesar 53 GW, maka masih terdapat cadangan daya yang mumpuni sebesar 14 GW.

    Selain itu, sebelumnya PLN juga telah menyiapkan 4.336 posko siaga dengan dukungan 81.591 personel yang siap siaga di seluruh Indonesia. Posko ini bertujuan untuk merespons cepat segala potensi gangguan kelistrikan yang mungkin terjadi selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Dengan pendekatan digitalisasi, PLN tidak hanya meningkatkan responsivitas dalam menangani gangguan tetapi juga menjaga stabilitas pasokan listrik di tengah tingginya permintaan selama periode Natal dan Tahun Baru,” kata Darmawan.

    Lebih lanjut, PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan investasi di bidang teknologi digital dan sumber daya manusia sebagai pilar utama dalam mendukung transformasi sistem kelistrikan di Indonesia. Dengan strategi ini, PLN optimistis dapat mewujudkan sistem kelistrikan yang andal, efisien, dan berkelanjutan, sejalan dengan target transisi energi nasional menuju bauran energi bersih yang lebih besar di masa depan.

    “Melalui sinergi antara pemerintah, PLN, dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan layanan listrik yang berkualitas dapat mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutup Darmawan.

    (dpu/dpu)

  • Bocoran 6 BUMN Karya Mau Digabung Jadi 3

    Bocoran 6 BUMN Karya Mau Digabung Jadi 3

    Jakarta

    Pemerintah buka suara soal rencana merger BUMN. Salah satunya BUMN karya alias perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor infrastruktur.

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan akan ada penggabungan 6 BUMN Karya menjadi 3 BUMN karya saja. Rencana ini ditargetkan selesai pada akhir triwulan I-2025.

    Perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Brantas Abipraya (Persero).

    “Integrasi dari 6 jadi 3. Jadi Waskita sama Hutama Karya, Wijaya Karya dengan PT PP, Brantas Abipraya dengan Adhi Karya. Cuma bentuknya apakah anak induk, apakah merger itu belum kita putuskan,” terang pria yang akrab disapa Tiko di Gardu Induk Listrik PLN UIP2B Jamali, Depok, Jumat (27/12/2024).

    Saat ini Waskita dan Hutama Karya dalam proses penerbitan Peraturan Pemerintah (PP). Nantinya, Waskita berada di bawah naungan Hutama Karya.

    Sementara untuk merger WIKA dan PT PP, kemudian Brantas Abipraya dan Adhi Karya masih dalam kajian terkait struktur ke depannya.

    “PP nya dalam proses sudah (Waskita-Hutama Karya). Kalau yang Wika-PP dan Brantas Abipraya-Adhi Karya masih dalam kajian. Mungkin triwulan satu akhir kita putuskan nanti,” katanya.

    (hns/hns)

  • Rampungkan Rencana Ketenagalistrikan 2024-2034, Pemerintah Fokus pada Energi Baru dan Terbarukan

    Rampungkan Rencana Ketenagalistrikan 2024-2034, Pemerintah Fokus pada Energi Baru dan Terbarukan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah melalui PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera menyelesaikan penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2024-2034. Rencana ini menargetkan tambahan kapasitas pembangkit sebesar 71 gigawatt (GW), dengan mayoritas berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

    Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, yang akrab disapa Tiko, mengungkapkan keputusan final RUPTL akan dilakukan pada Januari 2025. Tiga kementerian terkait, yakni Kementerian BUMN, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Kementerian Keuangan, akan memutuskan rancangan tersebut.

    “Kami diskusi sedikit mengenai RUPTL 2024-2034 yang saat ini dalam proses persetujuan. Menteri BUMN, menteri ESDM, dan menteri keuangan akan melakukan rapat final pada Januari untuk memutuskan,” ujar Tiko saat meninjau sistem ketenagalistrikan di PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Jamali, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).

    Dalam RUPTL 2024-2034, pemerintah menargetkan sebagian besar pembangkit baru berbasis EBT. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah.

    “PLN akan secara masif membangun pembangkit berbasis EBT mulai 2025. Dari total tambahan kapasitas 71 GW hingga 2034, mayoritasnya akan berasal dari EBT,” jelas Tiko terkait rencana ketenagalistrikan 2024-2034 dengan fokus energi baru dan terbarukan.

    Selain itu, PLN akan mengembangkan teknologi smart grid dan membangun jaringan transmisi antarpulau. Langkah ini bertujuan untuk menyalurkan potensi energi dari Sumatera dan Kalimantan ke pulau-pulau dengan permintaan tinggi, seperti Jawa.

    “Rencana ini mencakup pembangunan inter island grid antara Sumatera, Kalimantan, dan Jawa sehingga kapasitas EBT dari wilayah Sumatera dan Kalimantan dapat dimanfaatkan secara optimal di Jawa,” tambahnya.

    Pembangunan pembangkit baru berbasis EBT menjadi langkah strategis untuk mendukung ketahanan energi nasional. Pemerintah juga berupaya mengintegrasikan potensi sumber daya alam ke dalam sistem ketenagalistrikan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

    “Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia harus memaksimalkan peluang ini untuk mendukung kebutuhan energi nasional yang terus meningkat,” kata Tiko terkait rencana ketenagalistrikan 2024-2034 dengan fokus energi baru dan terbarukan.

  • Wamen Kartika Tegaskan Merger BUMN Tidak Ada Efisiensi Karyawan

    Wamen Kartika Tegaskan Merger BUMN Tidak Ada Efisiensi Karyawan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan bahwa aksi merger sejumlah perusahaan pelat merah tidak akan berdampak pada efisiensi karyawan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan tujuan utama merger adalah memperbesar kapasitas dan kapitalisasi pasar agar BUMN mampu bersaing di pasar yang lebih luas, bukan untuk mengurangi jumlah pegawai.

    “Kalau soal pegawai, tidak ada efisiensi. Selama pengalaman kita, seperti di Pelindo atau Angkasa Pura, tidak ada pengurangan pegawai. Fokus kita adalah scaling up,” ujar Kartika yang akrab disapa Tiko, saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Kamis (27/12/2024).

    Tiko menjelaskan, merger sebelumnya, seperti penggabungan PT Pelabuhan Indonesia I-IV dan pembentukan Bank Syariah Indonesia (BSI), telah membuktikan kapasitas dan kompetensi perusahaan meningkat tanpa adanya efisiensi karyawan.

    Contoh lainnya adalah penggabungan Angkasa Pura I dan II menjadi Angkasa Pura Indonesia, yang kini menjadi perusahaan pengelola bandara terbesar ke-5 di dunia.

    “Dengan integrasi, kapasitas keuangan dan kompetensi perusahaan meningkat. Hasilnya terlihat langsung di bandara seperti Soekarno-Hatta dan Bali,” tambahnya.

    Tiko menjelaskan, ada tiga manfaat merger BUMN. Pertama, skala operasi yang lebih besar.

    Penggabungan perusahaan memungkinkan peningkatan kapasitas operasional dan keuangan. Ia mencontohkan, Angkasa Pura Indonesia kini menjadi pengelola bandara terbesar ke-5 di dunia.

    Kedua, kompetisi global. Dengan skala yang lebih besar, BUMN dapat bersaing di pasar internasional.

    Ketiga, tanpa efisiensi karyawan. Tidak ada pengurangan pegawai dalam aksi merger, memastikan keberlanjutan tenaga kerja.

    Tiko menegaskan merger tidak akan berdampak pada PHK di lingkup korporasi pelat merah. Fokus utama adalah memperbesar skala operasi dan meningkatkan daya saing global.

    “Setelah digabungkan, perusahaan seperti Angkasa Pura mampu bersaing secara global. Namun, pengurangan pegawai? Sama sekali tidak ada,” tutup Tiko terkait merger BUMN.

  • Penggabungan Pelindo, Pelni, dan ASDP Bikin Biaya Logistik Efisien

    Penggabungan Pelindo, Pelni, dan ASDP Bikin Biaya Logistik Efisien

    Kementerian BUMN: Penggabungan Pelindo, Pelni, dan ASDP Bikin Biaya Logistik Efisien

    Bambang Isworo
    Key: Kementerian BUMN
    Sum: Kementerian BUMN terus mendorong terwujudnya ekosistem BUMN pelabuhan dan angkutan transportasi laut, seperti PT Pelindo, PT Pelni, dan PT ASDP Indonesia Ferry.

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong terwujudnya ekosistem BUMN pelabuhan dan angkutan transportasi laut. Ekosistem ini melibatkan perusahaan besar seperti PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dan PT ASDP Indonesia Ferry.

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan pembentukan ekosistem ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya logistik laut sekaligus memperluas jangkauan layanan transportasi penumpang.

    “Tujuannya adalah agar biaya logistik laut dan ekosistem transportasi penumpang di laut semakin terintegrasi, jangkauannya lebih luas, dan biayanya semakin murah bagi pelanggan,” kata Kartika yang akrab disapa Tiko saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).

    Tiko menjelaskan saat ini kajian ekonomi dan hukum terkait pembentukan ekosistem Pelabuhan dan Angkutan Transportasi Laut sedang dilakukan. Kajian ini diharapkan selesai dalam waktu satu bulan ke depan.

    “Sedang kita kaji, termasuk aspek hukum dan ekonomi. Mungkin pada akhir triwulan pertama 2025 hasilnya bisa kita bagikan,” ujarnya.

    Selain membahas ekosistem logistik laut, Tiko juga menyinggung progres perampingan perusahaan BUMN sektor konstruksi atau BUMN Karya.

    Rencananya, jumlah perusahaan BUMN Karya akan dikurangi menjadi tiga klaster utama untuk meningkatkan fokus dan efisiensi. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam proses tersebut, yaitu PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

    “Kami sedang melakukan klasifikasi agar masing-masing perusahaan dapat fokus pada tugas utamanya. Misalnya, Hutama Karya akan menjadi induk, sedangkan Waskita dan Brantas akan dikelompokkan dalam klaster berbeda,” jelas Tiko.

    Ia menambahkan keputusan final terkait klasterisasi ini akan diumumkan pada akhir triwulan pertama 2025.

    Tiko menjelaskan, efisiensi logistik dari integrasi Pelindo, Pelni, dan ASDP diharapkan dapat menurunkan biaya logistik laut.

    Kemudian, penggabungan tersebut akan fokus pada spesialisasi. Perampingan BUMN Karya menjadi tiga klaster memungkinkan perusahaan lebih fokus pada bidang masing-masing, seperti pembangunan infrastruktur jalan, pelabuhan, atau perumahan.

    Selain itu, akan menghemat biaya operasional. Dengan penggabungan dan integrasi, biaya operasional dapat ditekan dan meningkatkan daya saing BUMN.

  • Merger BUMN Karya Ditargetkan Rampung Maret 2025

    Merger BUMN Karya Ditargetkan Rampung Maret 2025

    JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan peleburan atau merger perusahaan pelat merah di sektor karya dari tujuh menjadi tiga perusahaan dapat rampung pada Maret 2025.

    Adapun tujuh BUMN tersebut yakni, PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) atau Wika, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, rencannya Waskita Karya akan dilebur dengan Hutama Karya (HK).

    Nantinya, Hutama Karya yang akan menjadi induk usaha.

    Lalu, sambung dia, Wijaya Karya akan dilebur dengan PT PP.

    Sedangkan, Brantas Abipraya akan melebur dengan Adhi Karya dan PT Nindya Karya.

    Namun, dia bilang, khusus kedua peleburan perusahaan tersebut masih dalam kajian untuk mencari skema yang tepat.

    “Integrasi karya itu yang sedang kita dorong awal ini yang Waskita untuk masuk di bawah HK. Nah untuk WIKA dengan PP, dan antara Adhi Karya Brantas sedang kita kaji strukturnya,” ujarnya, Jumat, 27 Desember.

    Pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan, khusus untuk Waskita dan HK saat ini sedang dalam proses penerbitan Peraturan Pemerintah (PP).

    Sementara untuk dua peleburan sisanya masih dalam kajian.

    Meski begitu, Tiko mengatakan, proses peleburan ditargetkan rampung setidaknya Maret 2025.

    “Mungkin akhir triwulan satu lah (target rampung). Kalau Wastika Karya-HK sudah dalam proses penerbitan PP. WIKA-PP, Brantas-Adhi masih dalam kajian, mungkin triwulan satu akhir kita putuskan nanti,” tuturnya.

    Sekadar informasi, peleburan BUMN karya menjadi tiga perusahaan akan mencakup tiga klaster.

    Di mana nantinya, Hutama Karya dan Waskita akan fokus mengerjakan proyek jalan tol, non tol, bangunan institusional, dan komersial perumahan.

    Sementara, Wijaya Karya dan PP akan difokuskan pada proyek pelabuhan, bandara, hunian atau perumahan, serta engineering procurement construction (EPC).

    Sedangkan Brantas Abipraya, Adhi Karya, dan Nindya Karya akan fokus pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur air, rel, dan lainnya.

  • PLN Bakal Bangun Jaringan Pintar Demi Alirkan Listrik Hijau Antarpulau

    PLN Bakal Bangun Jaringan Pintar Demi Alirkan Listrik Hijau Antarpulau

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT PLN (Persero) didorong untuk membangun jaringan listrik terintegrasi atau smart grid antar pulau di Indonesia. Hal itu seperti yang diarahkan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo.

    Kartika yang akrab disapa Tiko itu mengatakan pihaknya mendorong PLN untuk menggenjot tambahan kapasitas listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT). Hal itu juga sejalan dengan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2024/2034 yang saat ini juga tengah digodok antara PLN dan pemerintah.

    “Dan memang tadi di salah satu rencana yang kita bahas memang bagaimana nantinya dengan EBT ini PLN menggunakan smart grid dan juga membangun inter-island grid antara Sumatera-Jawa, Kalimantan-Jawa sehingga kapasitas EBT yang di Sumatera, di Kalimantan bisa ditarik ke Jawa. Jadi itu nanti mungkin rencana ke depan, 10 tahun ke depan,” ujarnya di Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) milik PT PLN (Persero) di Gandul, Depok, Jumat (27/12/2024).

    Adapun, revisi RUPTL yang saat ini masih disusun itu diperlukan koordinasi antar kementerian itu merencanakan tambahan kapasitas listrik nasional hingga 71 Giga Watt (GW).

    Tiko menyebutkan, saat ini revisi RUPTL yang akan berlaku hingga 2034 itu masih dalam persetujuan lintas kementerian yang melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga Kementerian Keuangan.

    “Kita akan membangun 71 giga kapasitas baru nanti 2024 ke 2034 dimana mayoritasnya memang EBT,” jelasnya.

    Dia mengungkapkan, pihaknya bersama dengan kementerian/lembaga terkait akan melakukan rapat final setidaknya pada bulan Januari 2025 mendatang untuk menetapkan RUPTL baru tersebut.

    Dia menyebutkan, pada tahun 2025 mendatang PLN juga sudah akan memulai pembangunan pembangkit EBT secara masif di Indonesia untuk mewujudkan target tambahan kapasitas listrik tambahan sebesar 71 GW di Tanah Air.

    “Nanti rencananya dengan Menteri ESDM, Pak Bahlil, dengan Menteri Keuangan kita akan rapat final mungkin di Januari untuk memutuskan dan tentunya nanti ini komitmen PLN mulai 2025 nanti untuk mulai secara masif membangun EBT,” tambahnya.

    Dengan begitu, dia mengatakan rencana selama 10 tahun yang akan tertuang dalam RUPTL baru itu sejalan dengan rencana Indonesia untuk menyeimbangkan keamanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi di dalam negeri.

    (pgr/pgr)