Tag: Kartika Octaviana

  • AMMAN Raih Penghargaan Tertinggi Pengolahan Mineral Terbaik di ASEAN

    AMMAN Raih Penghargaan Tertinggi Pengolahan Mineral Terbaik di ASEAN

    Bisnis.com, JAKARTA – Dari wilayah tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, teknologi dan praktik terbaik pengolahan mineral dari Indonesia berhasil mencuri perhatian Asia Tenggara. PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, dinobatkan sebagai pemenang kategori ‘Best Practices in Processing’ (Praktik Pengolahan Mineral Terbaik) dalam ajang bergengsi ‘The 4th ASEAN Mineral Awards (AMA) 2025’.

    Penghargaan ini diserahkan dalam pertemuan tingkat Menteri sektor mineral ASEAN di Vientiane, Laos, pada 2 Oktober lalu, sebagai bentuk pengakuan atas komitmen AMMAN dalam menerapkan praktik operasi yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan di industri pertambangan. AMA, yang diselenggarakan setiap dua tahun oleh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), adalah barometer utama dalam penerapan praktik terbaik pengelolaan sumber daya mineral di wilayah Asia Tenggara.

    Vice President Corporate Communications AMMAN, Kartika Octaviana, menyatakan bahwa penghargaan tertinggi ini merefleksikan komitmen AMMAN dalam menghadirkan praktik pertambangan berkelas dunia. “Penghargaan ini merupakan bukti nyata integrasi inovasi dan keberlanjutan di setiap aspek operasi kami. Kami percaya praktik tambang yang unggul bukan hanya kunci keberhasilan bisnis, tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pencapaian ini menjadi motivasi bagi AMMAN untuk terus menetapkan standar lebih tinggi di industri pertambangan,” ujar Kartika.

    Inovasi dan Keberlanjutan yang Membawa Kemenangan

    Penilaian komprehensif AMA menyoroti inovasi AMMAN dalam penerapan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi pengolahan mineral. AMMAN berhasil mencatat peningkatan pemulihan mineral (recovery rate) melampaui kinerja rata-rata historis perusahaan hingga 5,6% lewat beragam inovasi teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI), memodifikasi dan memperbarui peralatan yang ada, serta optimalisasi proses penggilingan, penggerusan, dan pengapungan.

    Komitmen terhadap lingkungan juga tercermin dari pengelolaan tailing tanpa bahan kimia berbahaya, pemanfaatan PLTS berkapasitas 26,8 MW yang berhasil menekan emisi CO₂, serta peningkatan efisiensi air hingga 40% sejak 2016. Hingga 2024, AMMAN juga telah berhasil mereklamasi 799,53 hektar lahan dengan 1,8 juta pohon ditanam dengan 99 varian bibit yang didominasi tanaman asli Sumbawa.

    Di sisi sosial, berbagai program pemberdayaan masyarakat telah menurunkan angka stunting hingga 30% di wilayah sekitar operasional, menghidupkan kembali tradisi tenun melalui pemberdayaan perempuan lokal, serta melahirkan infrastruktur-instruktur surfing baru yang meningkatkan pendapatan warga sekaligus mendorong pariwisata berkelanjutan di Sumbawa Barat.

    Capaian ini menegaskan posisi AMMAN dalam komitmennya untuk menjalankan praktik pertambangan modern yang kompetitif secara global. Lebih dari sekadar pengakuan, penghargaan ini menjadi pendorong bagi AMMAN untuk terus menghadirkan inovasi, menjaga keberlanjutan lingkungan, serta menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

  • AMMAN Umumkan Cadangan Bijih Proyek Elang Melonjak Signifikan

    AMMAN Umumkan Cadangan Bijih Proyek Elang Melonjak Signifikan

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) mengumumkan adanya temuan tambahan cadangan dan sumber daya mineral dari Proyek Elang yang berlokasi sekitar 60 kilometer di timur tambang Batu Hijau.

    Vice President Corporate Communications AMMAN, Kartika Octaviana menjelaskan bahwa saat ini perusahaan tengah fokus melakukan kegiatan eksplorasi yang cukup intensif, terutama di Proyek Elang.

    “Jadi setiap tahun itu, yang sekarang dilakukan itu eksplorasi kita drill untuk mengetahui cadangan lebih pasti. Nah, setiap tahun itu kita melakukan drilling dan kemudian hasilnya itu diverifikasi,” kata Kartika saat ditemui di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    Menurut dia, baru-baru ini, AMMAN merilis laporan JORC (Joint Ore Reserves Committee) terbaru per 31 Desember 2024, yang menunjukkan lonjakan cadangan dan sumber daya mineral Elang. JORC sendiri merupakan standar internasional yang memastikan laporan tentang sumber daya dan cadangan mineral.

    Berdasarkan laporan tersebut, ia memerinci bahwa cadangan bijih Elang mengalami peningkatan signifikan. Apabila, dibandingkan dengan laporan tahun 2023, cadangan bijih meningkat sebesar 79%, dari 1,4 miliar metrik ton menjadi 2,5 miliar metrik ton.

    Peningkatan ini juga mencakup kenaikan 71% dalam kandungan tembaga, dari 10,4 miliar pon menjadi 17,8 miliar pon, dan kenaikan 76% dalam kandungan emas, dari 15 juta ons menjadi 26,4 juta ons.

    “Artinya apa? Peningkatan ini, cadangan ini bisa meningkatkan produksi dari Proyek Elang dan juga memperpanjang usia tambang,” tambah Kartika.

    Saat ini, studi kelayakan definitif untuk Elang sedang berlangsung dan diperkirakan akan selesai pada paruh pertama tahun 2025. Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengklasifikasikan deposit Elang sebagai deposit Porfiri Cu-Au Super Raksasa, yang ditemukan pada tahun 1991.

    Klasifikasi ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh Cebakan Elang sebagai salah satu sumber daya tembaga dan emas terbesar yang belum dikembangkan di dunia.

    Berdasarkan rencana saat ini, AMMAN terus melakukan penambangan Fase 8 di tambang Batu Hijau hingga tahun 2030, dengan kemungkinan pemanfaatan stockpile hingga tahun 2033.

    Kegiatan penambangan di tambang Elang direncanakan berlangsung setelah usia tambang Batu Hijau selesai hingga tahun 2046. Fasilitas pengolahan bijih, smelter tembaga, dan pemurnian logam mulia rencananya akan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada di Batu Hijau.

    (hsy/hsy)