Tag: Karine Jean-Pierre

  • Bertemu di Gedung Putih, Biden-Trump Bahas Ukraina dan Timur Tengah

    Bertemu di Gedung Putih, Biden-Trump Bahas Ukraina dan Timur Tengah

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa pertemuan itu berlangsung selama dua jam.

    “Mereka membahas masalah-masalah penting keamanan nasional dan kebijakan dalam negeri yang dihadapi bangsa dan dunia. Itu pertemuan yang sangat ramah, menyenangkan dan substantif,” sebutnya.

    Trump, saat berbicara kepada New York Post usai pertemuan itu, mengungkapkan dirinya dan Biden “berbicara banyak tentang Timur Tengah”.

    “Saya ingin mengetahui pandangannya mengenai posisi kita saat ini. Dan dia menjelaskannya kepada saya, dia sangat ramah,” ucap Trump merujuk pada Biden.

    Trump Janjikan Transisi Kekuasaan yang Mulus

    Pertemuan di Gedung Putih ini memiliki tujuan utama untuk membahas transisi kekuasaan yang mulus dari Biden kepada Trump pada Januari tahun depan. Saat menyambut kedatangan Trump, Biden mengatakan “Selamat datang kembali”.

    “Menantikan transisi yang mulus, seperti yang kami katakan, melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan Anda diakomodasi, apa pun yang Anda butuhkan. Selamat datang, selamat datang kembali,” ucap Biden kepada Trump di Gedung Putih.

    “Polisi itu sulit, dan dalam banyak kasus tidak begitu baik di dunia ini, tapi saat ini adalah dunia yang bagus, dan saya sangat menghargainya — sebuah transisi yang sangat mulus, yang akan berlangsung semulus mungkin. Dan saya sangat menghargainya, Joe,” ucap Trump kepada Biden.

    (nvc/idh)

  • Trump Temui Biden di Gedung Putih, Sepakat Bahas Transisi Pemerintahan

    Trump Temui Biden di Gedung Putih, Sepakat Bahas Transisi Pemerintahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan pertemuan dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih pada Rabu (13/11/2024) waktu setempat.

    Laporan Reuters menyebut pertemuan ini dirancang untuk menunjukkan transisi yang lancar antara pemerintahan Biden ke Trump, meskipun tim Trump belum menandatangani dokumen untuk memulai proses serah terima.

    “Ia percaya pada norma-norma, ia percaya pada lembaga kita, ia percaya pada transfer kekuasaan secara damai,” kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan tentang keputusan Biden untuk mengundang Trump.

    “Itulah yang menjadi norma. Itulah yang seharusnya terjadi,” tambahnya.

    Selain pertemuan dengan lembaga federal, Biden dan Trump kemungkinan akan membahas berbagai topik, termasuk kebijakan luar negeri.

    Namun, Jean-Pierre menolak menguraikan pokok bahasan diskusi antara kedua pria itu menjelang pertemuan mereka.

    Biden kemungkinan akan mendesak Trump untuk mendukung Ukraina dalam perangnya dengan Rusia. Dukungan AS untuk Kyiv dipertanyakan menyusul kemenangan Trump atas Harris minggu lalu, dan Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang dengan cepat tanpa menjelaskan caranya.

    Perjalanan Trump ke Washington diperkirakan akan mencakup pertemuan dengan anggota parlemen Republik dan Ketua DPR Mike Johnson di pagi hari, setelahnya ia akan bertemu Biden.

    Pertemuan itu akan menjadi yang pertama sejak debat kedua pria itu pada Juni. Performa Biden yang buruk kemudian meningkatkan kekhawatiran tentang usianya di antara sesama Demokrat dan menyebabkan dia keluar dari pemilihan presiden. Ia kemudian digantikan oleh wakilnya, Kamala Harris.

    Biden dan Trump telah saling mengkritik tajam selama bertahun-tahun, dan tim mereka masing-masing memiliki posisi yang sangat berbeda dalam kebijakan mulai dari perubahan iklim, Rusia hingga perdagangan.

    Biden, yang berusia 81 tahun, menggambarkan Trump sebagai ancaman bagi demokrasi, sementara Trump, yang berusia 78 tahun, menggambarkan Biden sebagai orang yang tidak kompeten.

    (luc/luc)

  • Presiden Prabowo Telepon Donald Trump, Sampaikan Niat Ingin Bertemu Langsung di AS – Page 3

    Presiden Prabowo Telepon Donald Trump, Sampaikan Niat Ingin Bertemu Langsung di AS – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menerima kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto di Gedung Putih pada Selasa (12/11/2024). Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

    Dalam momen perayaan 75 tahun hubungan bilateral AS-Indonesia, kedua presiden akan membahas upaya penguatan kerja sama antar negara sebagai bagian dari Kemitraan Strategis Komprehensif antara dua negara.

    Menurut pernyataan resmi Gedung Putih yang diterima Liputan6.com, Senin 11 November 2024, Biden dan Prabowo disebut akan melakukan koordinasi terkait ketahanan pangan, transisi energi bersih, demokrasi dan pluralisme, perdamaian dan stabilitas regional dan hubungan antar masyarakat.

    Keduanya juga akan memajukan kerja sama dalam bantuan kemanusiaan dan tanggapan bencana.

    Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Prabowo tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington D.C pada Minggu 10 November 2024, sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

    Kedatangan Prabowo disambut oleh Penjabat Kepala Protokol AS Ethan Rosenzweig, Duta Besar AS untuk Republik Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir, KUAI KBRI Washington D.C Ida Bagus Made Bimantara, Atase Pertahanan KBRI Washington D.C Marsma TNI Wisoko Aribowo, dan Korfung Protkons KBRI Washington DC Gustaav Ferdinandus.

    Selain itu, tampak pula pasukan jajar kehormatan yang turut menyambut dan mengiringi Prabowo menuju kendaraan. Dari bandara, Prabowo dan rombongan langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama di Washington D.C.

     

  • 3 Hal soal Rencana Pertemuan Trump-Biden Saat Peralihan Kekuasaan

    3 Hal soal Rencana Pertemuan Trump-Biden Saat Peralihan Kekuasaan

    Makan Siang Bersama

    Biden mengundang Trump ke Ruang Oval, yang merupakan ruang kerja Presiden AS. Mereka akan makan siang bersama di Gedung Putih.

    Dilansir CNN, Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan keduanya akan bertemu pada pukul 11.00 waktu setempat atas undangan Biden. Rincian tambahan tentang pertemuan tersebut akan dirilis.

    Pada Kamis (7/11), Trump mengatakan dia dan Biden telah sepakat untuk makan siang bersama ‘sebentar lagi’ ketika mereka berbicara melalui telepon. NBC News melaporkan Trump mengatakan bahwa pembicaraan dengan Biden dan Harris setelah Pilpres adalah ‘panggilan telepon yang sangat baik, sangat saling menghormati’.

    Tradisi di AS

    Undangan dari Presiden menjabat ke penerusnya merupakan tradisi di AS, meski sempat hilang pada tahun 2020.

    Jamuan dari Presiden AS ke Presiden terpilih usai pemilihan umum merupakan simbol transisi kekuasaan yang damai. Namun, Trump tidak menjamu Biden pada tahun 2020.

    Trump tidak menjamu Biden karena bersikeras ada kecuranan pada Pilpres AS tahun 2020. Trump juga tidak menghadiri pelantikan Biden pada tahun 2021.

    Kepala staf Trump yang akan datang, Susie Wiles, dan kepala staf Biden, Jeff Zients, telah melakukan kontak minggu ini mengenai transisi Trump dan mengoordinasikan pertemuan hari Rabu. Sumber CNN menambahkan bahwa Wiles, yang juga manajer kampanye Trump, dan Zients telah melakukan kontak selama beberapa bulan terakhir untuk membahas topik-topik seperti upaya pembunuhan pertama terhadap Trump dan perlindungan Secret Service.

    Biden secara implisit juga membandingkan dengan transisi 4 tahun lalu selama pidatonya pada hari Kamis (7/11). Dia menyebut langkah-langkah yang diambilnya tidak pernah ditawarkan Trump kepadanya saat pada tahun 2020.

    “Kampanye adalah kontes visi yang saling bersaing. Negara memilih satu atau yang lain. Kami menerima pilihan yang dibuat negara,” katanya sambil menegaskan bahwa dia menerima hasil pemilu.

    Ibu Negara Juga Gelar Jamuan

    Ibu negara yang akan datang, Melania Trump, juga telah diundang ke Gedung Putih untuk bertemu dengan ibu negara AS, Jill Biden. Namun, belum jelas kapan pertemuan itu akan terjadi.

    Selain tahun 2020, sudah menjadi tradisi bagi ibu negara saat ini untuk menjamu ibu negara yang akan datang di Gedung Putih. Pada 2016, ibu negara saat itu Michelle Obama menjamu Melania Trump untuk minum teh di Ruang Oval Kuning Gedung Putih dan mengajaknya berkeliling kediaman presiden tersebut.

    (haf/haf)

  • Makna dan Tradisi di Balik Biden Undang Trump ke White House

    Makna dan Tradisi di Balik Biden Undang Trump ke White House

    Washington

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengundang Presiden terpilih Donald Trump di Ruang Oval, White House, pada Rabu pekan depan. Undangan ini merupakan tradisi jelang pergantian presiden di AS, meski sempat hilang pada tahun 2020.

    Dilansir CNN, Minggu (10/11/2024), Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan keduanya akan bertemu pada pukul 11.00 waktu setempat atas undangan Biden. Rincian tambahan tentang pertemuan tersebut akan dirilis.

    Ibu negara yang akan datang, Melania Trump, juga telah diundang ke Gedung Putih untuk bertemu dengan ibu negara Jill Biden. Namun, belum jelas kapan pertemuan itu akan terjadi.

    Kepala staf Trump yang akan datang, Susie Wiles, dan kepala staf Biden, Jeff Zients, telah melakukan kontak minggu ini mengenai transisi Trump dan mengoordinasikan pertemuan hari Rabu. Sumber CNN menambahkan bahwa Wiles, yang juga manajer kampanye Trump, dan Zients telah melakukan kontak selama beberapa bulan terakhir untuk membahas topik-topik seperti upaya pembunuhan pertama terhadap Trump dan perlindungan Dinas Rahasia

    “Percakapan dengan Gedung Putih langsung dan sangat mudah,” kata salah satu sumber.

    Biden sendiri telah berbicara dengan Trump pada hari Rabu atau sehari setelah pemilihan untuk memberi selamat kepadanya atas kemenangannya atas Wakil Presiden Kamala Harris. Biden sekaligus mengundang Trump ke Gedung Putih.

    “Presiden Biden menyatakan komitmennya untuk memastikan transisi yang lancar dan menekankan pentingnya bekerja untuk menyatukan negara,” kata pejabat tersebut.

    Jamuan dari presiden menjabat ke presiden terpilih telah menjadi tradisi setelah pemilihan umum sebagai bagian dari transfer kekuasaan yang damai. Namun, Trump tidak menjamu Biden pada tahun 2020, karena dia memperjuangkan hasil pemilihan berdasarkan kepalsuan tentang kecurangan pemilih. Trump juga tidak menghadiri pelantikan Biden pada tahun 2021.

    Selain tahun 2020, sudah menjadi tradisi bagi ibu negara saat ini untuk menjamu ibu negara yang akan datang di Gedung Putih. Pada tahun 2016, ibu negara saat itu Michelle Obama menjamu Melania Trump untuk minum teh di Ruang Oval Kuning Gedung Putih dan mengajaknya bertamasya ke kediaman presiden tersebut.

    Biden secara implisit membandingkan dengan kegagalan transisi empat tahun lalu selama pidatonya pada hari Kamis saat mengakui kekalahan wakil presidennya dari Trump. Dia menyebutkan langkah-langkah yang diambilnya yang tidak pernah ditawarkan kepadanya saat dia mengalahkan Trump dan menggunakan momen tersebut untuk kembali menepis pertanyaan tentang integritas pemilu setelah bertahun-tahun tuduhan palsu dari pendahulunya dan sekarang penggantinya.

    “Kampanye adalah kontes visi yang saling bersaing. Negara memilih satu atau yang lain. Kami menerima pilihan yang dibuat negara,” katanya sambil menegaskan bahwa dia menerima hasil pemilu.

    Lihat juga Video: Biden Janji Transisi Pemerintahan ke Trump Akan Damai dan Tertib

    (haf/imk)

  • Joe Biden Sedang Berdialog dengan Israel untuk Tunda UU Larangan UNRWA

    Joe Biden Sedang Berdialog dengan Israel untuk Tunda UU Larangan UNRWA

    Washington, Beritasatu.com – Gedung Putih pada Rabu (30/10/2024) mendesak Israel menunda pelaksanaan dua undang-undang (UU) yang baru saja disahkan soal pembatasan operasi badan pengungsi Palestina milik PBB (UNRWA).

    Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyatakan, pemerintahan AS yang dipimpin Joe Biden sedang berdialog dengan Israel untuk menunda pelaksanaan undang-undang ini.

    Washington juga mendesak Tel Aviv agar memastikan UNRWA dapat melaksanakan misinya secara efektif dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan.

    “Kami mendukung langkah-langkah memperkuat UNRWA, agar netralitas dan ketidakberpihakan UNRWA tetap terjaga, termasuk menanggapi tuduhan terkait hubungan terorisme, tetapi kami prihatin akan hal itu dan terus melakukan pembicaraan dengan Israel,” kata dia dilansir Antara.

    Parlemen Israel, yang dikenal sebagai Knesset, meloloskan dua RUU pada Senin (28/10/2024) terkait badan tersebut.

    Salah satunya melarang UNRWA beroperasi di wilayah Israel, sementara yang lainnya melarang pejabat Israel berhubungan dengan badan bantuan tersebut. Undang-undang terakhir secara efektif mencabut perjanjian 1967 yang memungkinkan UNRWA beroperasi di area kendali Israel.

    Israel menuduh beberapa pegawai UNRWA terlibat dalam serangan lintas perbatasan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023. Selain itu, menuding program pendidikan lembaga tersebut mempromosikan terorisme dan kebencian.

    UNRWA, yang berkantor pusat di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, membantah tuduhan tersebut. UNRWA menegaskan mereka tetap netral, dengan fokus utama dukungan bagi pengungsi.

    UNRWA didirikan oleh Majelis Umum PBB pada 1949 untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina yang terlantar akibat pembentukan negara Israel oleh PBB pada 1948.

  • Kata Biden soal Dilema Putin saat Ukraina Serang Rusia

    Kata Biden soal Dilema Putin saat Ukraina Serang Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengomentari penyerbuan Ukraina kepada wilayah Rusia. Menurut Biden, Presiden Rusia Vladimir Putin berada dalam dilema yang nyata.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (13/8/2024), Ukraina melancarkan penyerbuan dan serangan mendadak ke dalam wilayah Rusia, tepatnya di Kursk, sejak Selasa (6/8) pekan lalu. Pasukan Kyiv dilaporkan telah merebut lebih dari dua lusin area permukiman Rusia dalam serangan lintas perbatasan tersebut.

    Penyerbuan Ukraina itu disebut sebagai serangan lintas perbatasan yang paling signifikan terhadap wilayah Rusia sejak Perang Dunia II.

    AS menegaskan tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina, sekutunya, di dalam wilayah Rusia tersebut. Namun para pejabat Washington, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024), terus berhubungan dengan otoritas Kyiv mengenai langkah militer tersebut.

    Para pejabat AS mengatakan pihaknya masih berusaha mempelajari apa yang ingin dicapai Ukraina dengan serangannya tersebut.

    Saat menjawab pertanyaan wartawan soal penyerbuan Ukraina dalam kunjungannya di New Orleans, Biden mengatakan dirinya mendapatkan pengarahan setiap 4-5 jam selama 6 hari hingga 8 hari terakhir soal operasi militer sekutu AS tersebut.

    “Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin,”sebut Biden dalam komentar substantif pertamanya soal operasi militer Ukraina terhadap wilayah Rusia tersebut.

    AS Pasok Senjata untuk Ukraina

    AS telah memasok persenjataan senilai miliaran dolar Amerika terhadap Ukraina, yang sebagian besar dimaksudkan untuk tujuan pertahanan, ketika Kyiv berupaya mengusir invasi Rusia sejak Februari 2022 lalu.

    Biden, pada Mei lalu, memberikan wewenang kepada Ukraina untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke target-target militer di dalam wilayah Rusia.

    Dalam pernyataan terbaru, Gedung Putih mengatakan Kyiv tidak menyampaikan pemberitahuan sebelumnya soal penyerbuan terhadap wilayah Kursk di Rusia, yang berlangsung sejak Selasa (6/8) dini hari.

    Militer Rusia mengatakan pada Selasa (13/8) kemarin bahwa pasukannya menyerang balik pasukan Ukraina dengan rudal, drone dan serangan udara.

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, saat berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, menegaskan Washington tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina tersebut.

    “Kami tidak ada hubungannya dengan ini,” ucapnya.

    “Kami tidak terlibat. Kami akan terus melakukan pembicaraan dengan pihak Ukraina mengenai pendekatan mereka, namun merekalah yang berhak untuk berbicara,” imbuh Jean-Pierre.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Putin Minta Ukraina Diusir

    Putin memerintahkan militernya untuk “mengusir” pasukan Ukraina yang menyerbu negara tersebut selama nyaris sepekan terakhir. Perintah ini diberikan Putin saat lebih dari 120.000 warga telah dievakuasi dari area-area perbatasan yang terdampak penyerbuan pasukan Ukraina.

    Putin, dalam rapat dengan para pejabat pemerintahan Rusia yang disiarkan televisi setempat, mengatakan bahwa “salah satu tujuan jelas dari musuh adalah menabur perselisihan” dan “menghancurkan persatuan dan kohesi masyarakat Rusia”.

    “Tugas utamanya, tentu saja, untuk Kementerian Pertahanan mengusir musuh dari wilayah-wilayah kita,” cetus Putin dalam rapat tersebut.

    Laporan yang disampaikan Gubernur Kursk, Alexei Smirnov, dalam rapat dengan Putin menyebut sekitar 121.000 orang telah mengungsi dari wilayah tersebut sejak awal penyerbuan pasukan Ukraina.

    Disebutkan juga oleh Smirnov bahwa penyerbuan Kyiv itu telah menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan melukai sekitar 121 orang lainnya.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/aik)

  • Biden soal Penyerbuan Ukraina ke Rusia: Dilema untuk Putin

    Biden soal Penyerbuan Ukraina ke Rusia: Dilema untuk Putin

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengomentari penyerbuan pasukan Ukraina terhadap wilayah Rusia, yang memicu pertempuran sepekan terakhir. Biden menyebut penyerbuan Kyiv itu telah “menciptakan dilema nyata” bagi Presiden Vladimir Putin.

    AS telah menegaskan pihaknya tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina, sekutunya, di dalam wilayah Rusia tersebut. Namun para pejabat Washington, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024), terus berhubungan dengan otoritas Kyiv mengenai langkah militer tersebut.

    Sepekan setelah sekitar 1.000 tentara Ukraina menyerbu perbatasan Rusia pada dini hari tanggal 6 Agustus lalu, dengan melibatkan tank-tank dan kendaraan lapis baja, para pejabat AS mengatakan pihaknya masih berusaha mempelajari apa yang ingin dicapai Ukraina dengan serangannya tersebut.

    Saat menjawab pertanyaan wartawan soal penyerbuan Ukraina dalam kunjungannya di New Orleans, Biden mengatakan dirinya mendapatkan pengarahan setiap 4-5 jam selama 6 hari hingga 8 hari terakhir soal operasi militer sekutu AS tersebut.

    “Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin,”sebut Biden dalam komentar substantif pertamanya soal operasi militer Ukraina terhadap wilayah Rusia tersebut.

    AS telah memasok persenjataan senilai miliaran dolar Amerika terhadap Ukraina, yang sebagian besar dimaksudkan untuk tujuan pertahanan, ketika Kyiv berupaya mengusir invasi Rusia sejak Februari 2022 lalu.

    Biden, pada Mei lalu, memberikan wewenang kepada Ukraina untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke target-target militer di dalam wilayah Rusia.

    Dalam pernyataan terbaru, Gedung Putih mengatakan Kyiv tidak menyampaikan pemberitahuan sebelumnya soal penyerbuan terhadap wilayah Kursk di Rusia, yang berlangsung sejak Selasa (6/8) dini hari.

    Militer Rusia mengatakan pada Selasa (13/8) kemarin bahwa pasukannya menyerang balik pasukan Ukraina dengan rudal, drone dan serangan udara.

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, saat berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, menegaskan Washington tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina tersebut.

    “Kami tidak ada hubungannya dengan ini,” ucapnya.

    “Kami tidak terlibat. Kami akan terus melakukan pembicaraan dengan pihak Ukraina mengenai pendekatan mereka, namun merekalah yang berhak untuk berbicara,” imbuh Jean-Pierre.

    Putin mengatakan dirinya meyakini penyerbuan Ukraina itu bertujuan untuk meningkatkan posisi negosiasi Kyiv menjelang kemungkinan perundingan dan memperlambat kemajuan pasukan Rusia di garis depan pertempuran.

    Namun para pejabat AS, yang enggan disebut namanya, menyebut tujuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan penyerbuan itu masih belum diketahui.

    “Kami berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan dan tujuannya di sini, dan itu masih belum 100 persen jelas,” sebut salah satu pejabat AS itu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Bantahan Gedung Putih soal Isu Biden Mundur Pencalonan Presiden

    Bantahan Gedung Putih soal Isu Biden Mundur Pencalonan Presiden

    Jakarta

    Surat kabar The New York Times menyerukan agar Presiden Joe Biden mundur dan mengizinkan anggota Partai Demokrat lainnya bertarung melawan Donald Trump dalam pemilihan presiden mendatang. Gedung Putih menegaskan Biden tak akan mundur.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/6/2024), media ternama AS itu membuat seruan dalam editorialnya pada Jumat (28/6) waktu setempat. Dewan editorial surat kabar tersebut -yang terpisah dari ruang redaksinya- mengatakan debat calon presiden (capres) pada Kamis pekan kemarin membuktikan Biden yang berusia 81 tahun “gagal dalam ujiannya sendiri.”

    Tekad Biden untuk mencalonkan diri lagi disebut sebagai ‘pertaruhan sembrono’, seraya menambahkan “pelayanan publik terbesar yang dapat dilakukan Biden adalah mengumumkan bahwa ia tidak akan terus mencalonkan diri kembali,”.

    Pada kesempatan sebelumnya, Biden menegaskan berniat tetap ikut dalam pemilihan presiden 2024. Hal itu disampaikan Biden setelah penampilannya dalam debat capres AS melawan mantan presiden Donald Trump dinilai buruk dan memicu kepanikan di kalangan Partai Demokrat.

    “Saya tidak berjalan semudah dulu, saya tidak berbicara selancar dulu, saya tidak berdebat sebaik dulu, tapi saya tahu apa yang saya lakukan sekarang — saya tahu bagaimana mengatakan yang sebenarnya,” kata Biden dalam acara kampanye yang dipenuhi para pendukung di North Carolina pada Jumat (28/6) waktu setempat.

    “Saya tahu yang benar dan yang salah. Saya tahu bagaimana melakukan pekerjaan ini. Saya tahu bagaimana menyelesaikan sesuatu. Saya tahu, seperti yang diketahui jutaan orang Amerika, ketika Anda terjatuh, Anda bangkit kembali,” imbuh Biden, dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (29/6/2024).

    Penampilan Biden Disebut Seperti ‘Mimpi Buruk’

    Kalangan Partai Demokrat AS menyebut penampilan Biden dalam debat capres pada Kamis (27/6) malam bagaikan ‘mimpi buruk’. Komentar negatif muncul setelah penampilan Biden dengan suara yang serak dan bibirnya terlihat bergetar saat menyampaikan argumen dalam debat.

    Setelah debat dimulai, Gedung Putih menyebut kalau Biden sedang terkena sakit flu. Namun pada debat itu, Biden juga sempat terbata-bata dan terkadang menyimpang dari topik, bahkan ke arah yang salah.

    “Ini benar-benar mimpi buruk,” sebut salah satu sekutu Biden dari Partai Demokrat, yang enggan disebut namanya, seperti dikutip The Hill.

    Adapun, salah satu anggota Kongres asal Texas, Lloyd Doggett, turut menuntut Biden mundur.

    “Dengan mengakui bahwa, berbeda dengan Trump, komitmen terbesar Presiden Biden adalah untuk negara, bukan diri sendiri, saya berharap dia akan mau mengambil keputusan sulit untuk menarik diri,” kata dia seperti dikutip Associated Press. “Dengan hormat, saya mengimbaunya untuk mundur.”

    Gedung Putih Tegaskan Biden Tak Akan Mundur

    Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menegaskan Biden tak akan mundur dari konstestasi Pilpres.

    “Presiden mempunyai pikiran yang jernih dan dia tetap ikut dalam persaingan,” katanya kepada wartawan, Kamis (4/7).

    Gubernur Kalifornia Gavin Newsom mengecam adanya desakan Biden mundur. Dia yang juga digosipkan akan menggantikan Biden sebagai kandidat Partai Demokrat, menyebut tidak akan berkhianat.

    “Anda tidak bisa mengkhianati kandidat partai hanya karena satu penampilan. Partai semacam apa yang melakukannya?” tandasnya.

    Sejumlah nama yang dibahas berpotensi menjadi capres Demokrat adalah Wakil Presiden Kamala Harris dan Gubernur Kalifornia Newsom, serta Gubernur Negara Bagian Michigan Gretchen Whitmer.

    Whitmer pertama kali terpilih sebagai gubernur pada tahun 2018 dan terpilih kembali pada tahun 2022. Dia menggawangi salah satu negara bagian yang diperebutkan secara ketat oleh kedua partai. Pada pilpres 2020, Biden hanya membukukan kemenangan tipis 2,8 persen atas Trump di Michigan.

    Namun sama seperti tokoh Demokrat lainnya, Whitmer secara terbuka mendukung Joe Biden dan menulis di platform media sosial X bahwa “kita perlu memilih kembali Joe Biden dan Kamala Harris.”

    Tokoh senior Demokrat, Nancy Pelosi, bekas ketua Kongres AS, bahkan mengusulkan kepada Biden dan Trump untuk menjalani tes klinis demi membuktikan kesehatan dan ketajaman mental mereka. Seperti dilaporkan AP, Pelosy menekankan bahwa “Biden berada dalam kondisi terbaik untuk mencalonkan diri.”

    Halaman 2 dari 2

    (idn/lir)

  • Bantahan Gedung Putih soal Isu Biden Mundur Pencalonan Presiden

    Terlalu Tua, Mungkinkah Partai Demokrat Ganti Joe Biden?

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden kesulitan mengakhiri polemik mengenai umurnya yang tergolong lanjut di usia 81 tahun. Penampilannya saat debat pertama calon presiden mencuatkan keraguan terhadap kemampuannya mengalahkan kandidat Partai Republik Donald Trump pada pemilu kepresidenan November mendatang.

    Kini, dorongan pensiun dini ikut dilayangkan sejumlah kader Partai Demokrat. Salah satunya datang dari anggota Kongres asal Texas, Lloyd Doggett, yang berinisiatif menuntut Biden mundur.

    “Dengan mengakui bahwa, berbeda dengan Trump, komitmen terbesar Presiden Biden adalah untuk negara, bukan diri sendiri, saya berharap dia akan mau mengambil keputusan sulit untuk menarik diri,” kata dia seperti dikutip Associated Press. “Dengan hormat, saya mengimbaunya untuk mundur.”

    Desakan tersebut dikecam Gubernur Kalifornia Gavin Newsom, yang juga digosipkan akan menggantikan Biden sebagai kandidat Partai Demokrat. “Anda tidak bisa mengkhianati kandidat partai hanya karena satu penampilan. Partai semacam apa yang melakukannya?” tandasnya.

    Seberapa mungkin Biden lengser?

    Pergantian kandidat, terutama presiden yang sedang menjabat, pada masa akhir pemilu merupakan fenomena di luar kelaziman, meski bukan tidak mungkin.

    “Untuk mengganti seorang kandidat pada saat ini, idealnya, jika dia sendiri yang mundur,” kata Filippo Trevisan, seorang profesor di Fakultas Komunikasi American University di Washington. “Langkah ini akan menjadi cara paling sederhana.”

    Namun dia meyakini bahwa Biden tidak akan mau melewatkan kesempatan memenangkan masa jabatan kedua di Gedung Putih.

    Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menegaskan dugaan tersebut. “Presiden mempunyai pikiran yang jernih dan dia tetap ikut dalam persaingan,” katanya kepada wartawan, Kamis (4/7).

    Siapa berpeluang gantikan Biden?

    Sejumlah nama yang dibahas berpotensi menjadi capres Demokrat adalah Wakil Presiden Kamala Harris dan Gubernur Kalifornia Newsom, serta Gubernur Negara Bagian Michigan Gretchen Whitmer.

    Whitmer pertama kali terpilih sebagai gubernur pada tahun 2018 dan terpilih kembali pada tahun 2022. Dia menggawangi salah satu negara bagian yang diperebutkan secara ketat oleh kedua partai. Pada pilpres 2020, Biden hanya membukukan kemenangan tipis 2,8 persen atas Trump di Michigan.

    Namun sama seperti tokoh Demokrat lainnya, Whitmer secara terbuka mendukung Joe Biden dan menulis di platform media sosial X bahwa “kita perlu memilih kembali Joe Biden dan Kamala Harris.”

    Tokoh senior Demokrat, Nancy Pelosi, bekas ketua Kongres AS, bahkan mengusulkan kepada Biden dan Trump untuk menjalani tes klinis demi membuktikan kesehatan dan ketajaman mental mereka. Seperti dilaporkan AP, Pelosy menekankan bahwa “Biden berada dalam kondisi terbaik untuk mencalonkan diri.”

    Mungkinkah Biden diganti paksa?

    Bagaimana jika Biden tidak mundur, namun Partai Demokrat ingin melantik kandidat lain pada konvensi bulan Agustus?

    “Skenario ini tidak akan terjadi kecuali aturan partai diubah,” kata Clüver Ashbrook dari Bertelsmann Foundation. Menurutnya, Amerika Serikat “telah mengadakan pemilihan pendahuluan di mana Joe Biden telah memenangkan 99 persen suara delegasi. Tidak seorangpun di Partai Demokrat akan rela menentang suara delegasi dan menghindari proses demokrasi.”

    Tapi skenarionya berbeda jika Biden mundur setelah konvensi partai atas alasan kesehatan. Dalam hal ini, Komite Nasional Demokrat akan menggelar sidang istimewa demi memutuskan kandidat pengganti. Menurut Ashbrook, perkembangan semacam itu dipastikan akan memicu diskusi mengenai keadaan demokrasi di AS.

    rzn/hp

    (ita/ita)