Tag: Kamala Harris

  • Pesan Lengkap Joe Biden ke Kamala Harris Usai Kalah Lawan Donald Trump

    Pesan Lengkap Joe Biden ke Kamala Harris Usai Kalah Lawan Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan pesan khusus terkait gagalnya Wakil Presidennya, Kamala Harris, dalam pemilihan presiden Selasa (5/11) lalu. Pesan ini sendiri secara resmi diunggah dalam situs Gedung Putih, Rabu (6/11/2024).

    Sebelumnya, Kamala Harris mengambil alih kampanye Joe Biden pada musim panas saat popularitas sang petahana yang juga sesama kader Partai Demokrat itu merosot. Tak lama kemudian, Biden memutuskan untuk mundur dari pencalonan tersebut dan Kamala didaulat sebagai calon presiden.

    Namun, dalam pemilihan 5 November lalu, Kamala harus mengakui kekalahannya dari calon Partai Republik, Donald Trump. Trump sendiri sebelumnya sempat menjadi presiden, namun dikalahkan oleh Biden dalam pemilihan 2020 lalu.

    Atas kekalahan ini, Biden menyampaikan pesan resmi terkait Kamala kepada para pendukungnya. Berikut isi lengkap pesan tersebut dikutip dari situs Gedung Putih:

    Apa yang dilihat Amerika hari ini adalah Kamala Harris yang saya kenal dan sangat kagumi.

    Ia telah menjadi mitra dan pelayan publik yang luar biasa, penuh integritas, keberanian, dan karakter.

    Dalam situasi yang luar biasa, ia melangkah maju dan memimpin kampanye bersejarah yang mewujudkan apa yang mungkin terjadi jika dipandu oleh kompas moral yang kuat dan visi yang jelas untuk negara yang lebih bebas, lebih adil, dan penuh dengan lebih banyak peluang bagi semua orang Amerika.

    Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, memilih Kamala adalah keputusan pertama yang saya buat ketika saya menjadi calon presiden pada tahun 2020. Itu adalah keputusan terbaik yang saya buat. Kisahnya mewakili kisah terbaik Amerika. Dan seperti yang ia tegaskan hari ini, saya yakin ia akan terus menulis kisah itu.

    Ia akan melanjutkan perjuangan dengan tujuan, tekad, dan kegembiraan. Ia akan terus menjadi pejuang bagi semua orang Amerika. Di atas segalanya, ia akan terus menjadi pemimpin yang akan diteladani oleh anak-anak kita untuk generasi mendatang saat ia meninggalkan jejaknya pada masa depan Amerika.

    (fab/fab)

  • Nasib Industri Kendaraan Listrik di Tangan Donald Trump

    Nasib Industri Kendaraan Listrik di Tangan Donald Trump

    Jakarta

    Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat setelah mengalahkan Kamala Harris. Nasib industri otomotif, khususnya kendaraan listrik, di tangan Donald Trump diprediksi berada dalam periode ketidakpastian.

    Dikutip CNBC, kemenangan Donald Trump atas Kamala Harris diperkirakan akan membawa industri kendaraan listrik Amerika Serikat ke dalam periode ketidakpastian. Diketahui, Partai Republik yang dipimpin Trump sebagian besar mengutuk kendaraan listrik. Mereka menyebut kendaraan listrik terlalu dipaksakan untuk konsumen.

    Trump telah berjanji untuk mencabut atau menghilangkan banyak standar emisi kendaraan di bawah Badan Perlindungan Lingkungan serta insentif untuk mempromosikan produksi dan adopsi kendaraan listrik peninggalan pemerintahan Biden, seperti Undang-Undang Pengurangan Inflasi (Inflation Reduction Act/IRA).

    Banyak investasi dalam hal produksi kendaraan listrik di bawah undang-undang IRA. Orang dalam industri otomotif dan pejabat lainnya mengatakan akan sulit bagi Trump untuk benar-benar memusnahkan IRA. Namun, Trump bisa saja menghentikan dana atau membatasi subsidi kendaraan listrik melalui perintah eksekutif atau tindakan kebijakan lainnya.

    “Setiap kali ada perubahan pemerintahan, itu adalah waktu yang menarik bagi industri karena kita harus melalui kebijakan dan peraturan baru dan harus memberi tahu orang-orang baru tentang siapa kita dan apa yang kita lakukan,” kata David Christ, Wakil Presiden Grup dan Manajer Umum Toyota Amerika Utara.

    “Pemerintahan terkadang berubah setiap empat tahun, jadi kami tidak benar-benar melakukan banyak modifikasi strategi,” katanya.

    Beberapa analis Wall Street berspekulasi bahwa produsen mobil khususnya perusahaan Detroit seperti General Motors dan Ford Motor akan menjadi pemenang terbesar di masa jabatan Trump.

    “Kami melihat F (Ford) dan GM sebagai penerima manfaat utama dari pemerintahan Trump,” kata analis BofA Securities John Murphy. “Rezim lingkungan saat ini akan menekan bisnis inti dari (produsen mobil) lama untuk melakukan dekarbonisasi pada akhir dekade ini sambil beralih dengan cepat ke portofolio EV.”

    Toyota juga bisa diuntungkan jika regulasi kendaraan listrik dikurangi atau dihilangkan. Sebab, produsen mobil Jepang itu belum berinvestasi pada kendaraan listrik murni. Toyota lebih banyak menggarap kendaraan hybrid.

    (rgr/dry)

  • Ekspor Indonesia Berpotensi Turun ke AS Gara-Gara Donald Trump, Kok Bisa? – Page 3

    Ekspor Indonesia Berpotensi Turun ke AS Gara-Gara Donald Trump, Kok Bisa? – Page 3

    Donald Trump berhasil unggul dalam pemilihan presiden AS 2024. Trump mengalahkan Kamala Harris. Trump keluar sebagai pemenang Pilpres AS setelah berhasil meraih suara popular terbanyak sekaligus meraup suara elektoral lebih dari ambang batas minimal yang ditetapkan.

    Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eisha M Rachbini menilai, kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan berdampak besar terhadap perekonomian di seluruh dunia termasuk Indonesia, bahkan pergerakan rupiah bisa berfluktuasi.

    Kemenangan Donald Trump sebenarnya sudah diprediksi oleh pelaku pasar keuangan. Maka dengan kembalinya menjadi presiden, Trump akan membuat kebijakan yang lebih proteksionisme seperti saat dia menjabat sebagai Presiden AS sebelumnya, arahnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, salah satunya dengan kebijakan menerapkan tarif impor.

    “Karena Trump tidak menginginkan trade deficit, misal dengan China,” kata Eisha kepada Liputan6.com, Kamis (7/11/2024).

    Secara global, jika kebijakan tarif dan perang dagang (Trade War) kembali lagi, maka ketidakpastian akan semakin tinggi, sehingga pemilik modal akan lebih berhati-hati dan arus modal akan masuk ke AS, membuat USD apresiasi.

    “Dampak ke Indonesia pergerakan rupiah bisa berfluktuasi, bergejolak jika risiko global meningkat,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Eisha menilai sama seperti ketika Trump menjabat sebagai Presiden AS periode 2017 – 2020, kebijakan ekonomi ditujukan untuk menguatkan ekonomi dalam negeri, sehingga kebijakan-kebijakan Trump nanti akan meningkatkan dan menumbuhkan aktivitas dunia usaha, dengan tax cut yang besar.

     

     

  • Donald Trump Menang Pilpres AS, Indonesia Harus Siap-siap – Page 3

    Donald Trump Menang Pilpres AS, Indonesia Harus Siap-siap – Page 3

    Sebelumnya, meski unggul dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) dan dinyatakan menang atas Kamala Harris, Donald Trump baru akan pindah ke Gedung Putih selama kurang lebih dua bulan kemudian.

    Ia juga belum resmi menjadi presiden ke-47 Amerika Serikat. Dikutip dari laman BBC, Kamis (7/11/2024) ia baru akan berkantor di Gedung Putih 74 hari lagi.

    Penyerahan kekuasaan di Amerika Serikat sangat berbeda dengan yang terjadi di Inggris.

    Pada Juli 2024, Sir Keir Starmer dilantik sebagai perdana menteri beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup dan bahkan sebelum Rishi Sunak sempat mengemasi barang-barangnya.

    Namun, di Amerika Serikat semuanya membutuhkan waktu sedikit lebih lama.

    Donald Trump baru akan dilantik pada 20 Januari 2025 dan Joe Biden akan tetap berkuasa hingga saat itu — meskipun ia akan sangat dibatasi secara politik, terutama kebijakannya.

    Sebelumnya, Donald Trump pada Rabu (6/11) dini hari menyampaikan klaim kemenangan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) di hadapan para pendukungnya.

    Pidato klaim kemenangan itu disampaikan oleh Donald Trump di Florida, Amerika Serikat, dikutip dari laman CNN, Rabu (6/11).

     “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika Serikat atas kehormatan luar biasa karena terpilih sebagai presiden ke-47 dan presiden ke-45,” kata Donald Trump.

    “Saya akan berjuang untuk Anda, keluarga Anda dan masa depan Anda setiap hari,” kata Donald Trump.

  • Kesempatan untuk Tinjau Kebijakan yang Salah

    Kesempatan untuk Tinjau Kebijakan yang Salah

    Jakarta

    Pemerintah Iran menyebut kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat sebagai kesempatan bagi negara itu untuk meninjau kembali “kebijakan yang salah” di masa lalu.

    Trump, yang akan kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari setelah mengalahkan Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam hari pemilihan presiden pada 5 November, telah menjalankan strategi “tekanan maksimal” terhadap Iran selama masa jabatan pertamanya.

    “Kami memiliki pengalaman yang sangat pahit dengan kebijakan dan pendekatan berbagai pemerintah AS di masa lalu,” kata juru bicara Menteri Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah Iran, IRNA, dilansir kantor berita AFP, Kamis (7/11/2024).

    Kemenangan Trump, tambahnya, merupakan kesempatan “untuk meninjau kembali kebijakan yang salah sebelumnya”.

    Iran dan Amerika Serikat telah menjadi musuh sejak Revolusi Islam 1979. Namun, ketegangan memuncak selama masa jabatan pertama Trump dari 2017 hingga 2021.

    “Kebijakan umum Amerika Serikat dan Republik Islam Iran sudah ditetapkan,” kata juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani.

    “Tidak masalah siapa yang menjadi presiden. Rencana telah ditetapkan sehingga tidak ada perubahan dalam kehidupan masyarakat,” tambahnya.

    Pada tahun 2020, di bawah kepresidenan Trump, Amerika Serikat menewaskan jenderal Korps Garda Revolusi Islam, Qasem Soleimani, dalam serangan udara di bandara Baghdad, Irak.

    (ita/ita)

  • Nasib Industri Kendaraan Listrik di Tangan Donald Trump

    Kapan Hari Pelantikan Presiden Amerika Serikat Terpilih 2024?

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) baru saja selesai menyelenggarakan pemilihan umum presiden (pilpres AS) pada Selasa, 5 November 2024 lalu. Donald Trump dinyatakan keluar sebagai pemenang pemilu dengan perolehan sebanyak 276 suara elektoral.

    Kemenangan Trump pun diumumkan oleh beberapa jaringan televisi AS pada Rabu, 6 November 2024. Seperti dilansir CNN, Donald Trump telah berhasil meraih 276 suara elektoral, sedangkan saingannya, Kamala Harris meraup 219 suara elektoral.

    Untuk diketahui, dalam sistem pemilu presiden AS, perolehan jumlah electoral votes atau suara elektoral merupakan kunci kemenangan kandidat. Jumlah yang dibutuhkan untuk keluar sebagai pemenang adalah sedikitnya 270 suara elektoral.

    Kandidat yang berhasil memperoleh suara elektoral mayoritas tersebut yang menjadi presiden terpilih. Dengan perolehan 276 suara elektoral pada pilpres AS 2024, Donald Trump menyatakan kemenangannya sebagai presiden terpilih AS 2024.

    Kapan hari pelantikan presiden AS terpilih 2024?

    Hari pelantikan presiden merupakan hari di mana presiden terpilih dan wakil presiden terpilih diambil sumpahnya dan mulai menjabat. Mengutip dari USA.gov, hari pelantikan diadakan setiap 4 tahun sekali pada tanggal 20 Januari (atau 21 Januari jika tanggal 20 Januari jatuh pada hari Minggu).

    Adapun hari pelantikan presiden AS terpilih 2024 dijadwalkan berlangsung pada Senin, 20 Januari 2025. Upacara pelantikan ini akan digelar di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika. Acara pelantikan ini meliputi upacara pengambilan sumpah, pidato pelantikan, dan peninjauan kelulusan.

    Apa yang dimaksud sumpah jabatan presiden AS?

    Wakil presiden terpilih diambil sumpahnya terlebih dahulu dan mengulangi sumpah jabatan yang sama, yang telah digunakan sejak tahun 1884, seperti halnya para senator, perwakilan, dan pegawai federal lainnya:

    Menjelang tengah hari, presiden terpilih membacakan sumpah berikut ini sesuai dengan Pasal II, Ayat 1 Konstitusi AS:

    “Saya bersumpah dengan sungguh-sungguh (atau menyatakan) bahwa saya akan dengan setia menjalankan jabatan Presiden Amerika Serikat, dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat.”

    (wia/imk)

  • Gerak IHSG Makin Terpelanting

    Gerak IHSG Makin Terpelanting

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini masih nggak berdaya, tak berbeda jauh dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. IHSG belum mampu keluar dari zona merah.
     
    Melansir laman RTI, Kamis, 7 November 2024, gerak IHSG anjlok hingga 63,724 poin atau setara 0,82 persen ke posisi 7.325. Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 7.383.
     
    Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.386 dan level terendah di 7.305. Adapun kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12,285 triliun.
    Sementara itu volume perdagangan saham membukukan sebanyak 3,250 miliar lembar senilai Rp1,826 triliun. Sebanyak 156 saham menguat, 275 saham melemah, 164 saham stagnan, dan terjadi 176.058 kali transaksi.
     

     

    IHSG hari ini

    Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, Bursa AS ditutup menguat pada Rabu, 6 November 2024. Indeks Dow Jones menguat 3,57 persen, S&P 500 naik 2,53 persen, Nasdaq naik 2,95 persen.
     
    Melansir Investing, saham AS melonjak ke rekor tertinggi pada perdagangan Rabu saat investor merespons kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS atas Kamala Harris.
     
    Pasar komoditas cenderung menguat pada Rabu di antaranya:

    Minyak WTI turun 0,42 persen ke USD71,69 per barel.
    Minyak Brent melemah 0,81 persen ke USD74,9 per barel.
    Batu bara turun 1,32 persen ke USD142 per ton. CPO naik 2,31 persen ke 4.917 ringgit Malaysia.
    Harga emas melemah 3,10 persen ke USD2.659,1 per troy onz.

    “Menyikapi beragam kondisi tersebut di atas, kami memperkirakan IHSG akan melanjutkan penurunan hari ini, diakibatkan penguatan pasar US yang menyebabkan keluarnya investor asing,” sebut analis Samuel Sekuritas dalam riset Kamis, 7 November 2024.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Komisi I DPR yakin Trump terus melanjutkan hubungan dengan RI 

    Komisi I DPR yakin Trump terus melanjutkan hubungan dengan RI 

    “Presiden Jokowi telah melakukan gebrakan berbagai hal, dan akan dilanjutkan dan ditingkatkan di pemerintahan Prabowo-Gibran ini,”Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono yakin bahwa Donald Trump yang telah terpilih dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) dan akan menjadi Presiden Ke-47 AS akan terus melanjutkan hubungan diplomatik dengan Republik Indonesia.

    Menurut dia, Trump sebelumnya merupakan sosok yang sudah dekat dengan Indonesia, khususnya dengan pemerintahan terdahulu. Dia pun mengucapkan selamat kepada Trump setelah terpilih kembali menjadi Presiden AS.

    “Presiden Jokowi telah melakukan gebrakan berbagai hal, dan akan dilanjutkan dan ditingkatkan di pemerintahan Prabowo-Gibran ini,” kata Dave di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan bahwa DPR akan semakin proaktif dalam mengembangkan kapasitas bangsa dengan lebih terbuka kepada pihak luar. Menurut dia, urusan kemanusiaan juga menjadi salah satu topik yang diangkat.

    Selain itu, pihaknya juga akan terus memastikan kerja sama investasi di berbagai bidang dapat berjalan dengan baik hingga target-target domestik Indonesia bisa tercapai.

    “Perdamaian dan kemajuan kemanusiaan di forum-forum internasional juga terus kita kawal,” kata dia.

    Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump diproyeksikan memenangi Pemilihan Presiden AS 2024 melawan pesaingnya dari Partai Demokrat yang juga petahana wakil presiden, Kamala Harris.

    Berdasarkan pantauan data hitung cepat dari Fox News hingga 6 November sore waktu Jakarta, Trump diprediksi memenangi Pilpres AS dan menjadi Presiden ke-47 AS usai mendapat 277 suara elektoral, melewati ambang batas 270 suara elektoral yang diperlukan untuk menang Pilpres AS.

    Negara bagian yang menentukan kemenangan Trump tersebut adalah Wisconsin, yang memiliki 10 suara elektoral dan menjadi negara ketiga yang berbalik mendukung Trump dalam pilpres kali ini. Negara bagian tersebut memberikan suara mereka ke Joe Biden pada Pilpres 2020.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2024

  • Alasan Kenapa Muslim Amerika Pilih Trump Dibanding Kamala di Pemilu AS

    Alasan Kenapa Muslim Amerika Pilih Trump Dibanding Kamala di Pemilu AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump meraih kemenangan dalam pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 5 November. Salah satu karena faktor suara Muslim Amerika.

    Hal ini bahkan diakui Trump dalam pidato deklarasi kemenangannya. Ia menyebut kelompok Muslim merupakan salah satu pihak yang mendukungnya hingga kembali menang sebagai presiden ke-47 AS.

    “Mereka datang dari seluruh penjuru, serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika,” tegasnya

    “Kami memiliki semua orang. Dan itu indah,” ujarnya.

    Lalu Apa Alasan Muslim Amerika Memilih Trump?

    Merujuk laporan Anadolu Agency, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) bereaksi atas kemenangan Trump. Direktur Eksekutif Nasional kelompok itu, Nihad Awad mengatakan Trump berjanji untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza.

    Ia bahkan mengutuk kebijakan mantan Presiden AS yang mendatangkan malapetaka di dunia Muslim. Seperti George Bush dan Wakil Presidennya Dick Cheney.

    “Penting bagi Presiden Terpilih Trump untuk sekarang mengakui bahwa sebagian besar orang Amerika, termasuk Muslim Amerika yang mendukungnya, tidak ingin melihat lebih banyak kefanatikan di dalam negeri atau lebih banyak perang di luar negeri,” tegasnya.

    Awad pun meminta agar Trump benar-benar mengakomodir kepentingan warga muslim ini. Ia mendesak Trump benar-benar mengedepankan perdamaian dunia dalam kebijakan luar negeri Washington nantinya.

    “Ke depannya, kami berharap semua pejabat terpilih untuk benar-benar menanggapi masalah mendesak para pemilih Muslim. Ini termasuk Presiden Terpilih Trump,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Awad kemudian mengalamatkan pernyataanya kepada Partai Demokrat yang menjadi kendaraan lawan Trump, Kamala Harris. Menurutnya, kekalahan Kamala terjadi karena sikap Gedung Putih, yang saat ini dikuasai Partai Demokrat, atas kekerasan di Gaza

    “Presiden terpilih harus memenuhi janji kampanyenya untuk mengejar perdamaian di luar negeri, termasuk dengan mengakhiri perang di Gaza,” ujarnya lagi.

    “Namun, ini harus menjadi perdamaian sejati yang didasarkan pada keadilan, kebebasan, dan negara bagi rakyat Palestina,” jelasnya.

    Sementara itu, mengutip Al-Jazeera yang merujuk Fox News, aktivis Arab di Dearborn, Michigan, Muslim Amerika menjelaskan bahwa Kamala mengabaikan seruan kelompok itu untuk mempertimbangkan kembali dukungan tanpa syarat terhadap Israel. Merujuk Associated Press (AP), Michigan adalah satu satu negara yang memiliki banyak warga Muslim, dan menjadi negara penentu kemenangan pemilu AS, swing states.

    “Genosida adalah politik yang buruk,” kata salah satu aktivis.

    Kamala, menurutnya, terus menegaskan apa yang disebutnya sebagai “hak Israel untuk mempertahankan diri”. Padahal terjadi kekejaman brutal di Gaza dan Lebanon.

    “Salah satu alasan Harris kalah adalah keputusannya untuk memihak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan mengorbankan basis Demokrat, Arab dan Muslim Amerika serta kaum muda dan kaum progresif,” tambah aktivis Adam Abusalah.

    “Itu bukan salah kami. Mereka tidak bisa menjelek-jelekkan komunitas kami,” ujarnya lagi.

    Seorang konsultan politik Amerika keturunan Lebanon di wilayah Detroit, Hussein mengaku sebenarnya tak mengetahui apa arti kepresidenan Trump bagi warga Arab dan Muslim Amerika serta negara secara keseluruhan. Namun ia berharap sesuatu yang baik.

    “Saya harap itu sesuatu yang baik. Saya berharap negara ini bisa bersatu. Saya berharap Partai Demokrat sadar,” kata Dabajeh.

    Sebelumnya, Trump secara resmi telah menyatakan dirinya unggul sebagai pemenang dalam kontestasi pilpres Amerika Serikat (AS). Calon Partai Republik itu menang setelah melewati ambang batas electoral college 270 suara mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala.

    Hingga berita ini diturunkan Trump sudah mengantongi 295 suara elektoral. Sementara Kamala hanya 226. Trump juga menang di popular vote. Di mana dirinya mengantongi 73.523.637 suara (50,92%). Sedangkan Kamala hanya 68.683.845 suara (47,57%).

    (sef/sef)

  • Trump Menang Pemilu AS, Nasib Industri Tekstil RI Bakal Makin Sekarat?

    Trump Menang Pemilu AS, Nasib Industri Tekstil RI Bakal Makin Sekarat?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trum, calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, resmi memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) yang digelar Selasa, 5 November 2024.

    Hasil perhitungan suara hingga Rabu (6/11/2024), Trump dipastikan mengantongi 277 suara electoral. Melebihi batas syarat electoral vote yang 270 suara.

    Lalu bagaimana efeknya ke Indonesia?

    Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, kemenangan Trump akan membawa efek bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Tanah Air.

    Di tengah tekanan yang memicu banyaknya pabrik TPT tutup dan melakukan PHK, dia pun mengkhawatirkan kemenangan Trump akan menambah beban baru bagi sektor TPT nasional.

    “Terkait dengan situasi AS, saya lihat baik Partai Demokrat maupun Partai Republik, keduanya memiliki pemahaman yang sama. Bahwa pembenahan dan menyehatkan ekonomi dalam negeri AS adalah prioritas,” katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/11/2024).

    “Jadi, tren proteksionisme di AS masih akan berlanjut sampai ekonomi domestik mereka benar-benar pulih,” ujarnya.

    Juga, imbuh dia, AS diprediksi akan tetap melanjutkan kebijakan perdagangan seperti pengenaan antidumping atas barang-barang China.

    “Bahkan akan lebih diperluas ke negara lain. Dari pengalaman sebelumnya, Partai Republik lebih proteksionis dibanding Partai Demokrat,” sebutnya.

    “Semakin AS atau UE (Uni Eropa) membendung barang China, semakin deras barang China masuk Indonesia,” kata Redma.

    Namun, pandangan berbeda disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Impor (GPEI) Benny Soetrisno.

    Menurutnya, slogan kampanye Trump “Make America Great Again”, akan memberi dampak positif. Dia mengatakan, visi Trump itu justru akan mendorong ekspor RI ke AS semakin berkinerja bagus.

    “Kalau America Great Again buat saya lebih lancar ekspor ke AS karena mereka lebih sejahtera rakyatnya,” kata Benny.

    Terkait proteksionisme pasar, ujarnya, hal itu hanya dilakukan atas barang China.

    “Proteksionisme terhadap produk China,” sebut Benny.

    Foto: AP/Alex Brandon
    Republican presidential nominee former President Donald Trump dances after speaking at an election night watch party, Wednesday, Nov. 6, 2024, in West Palm Beach, Fla. (AP Photo/Alex Brandon)

    Make America Great Again

    Setelah jauh melampaui pencapaian electoral vote saingannya, Kamala Harris, Trump pun langsung mendeklarasikan kemenangannya di hadapan pendukungnya di Palm Beach, Florida pada hari Rabu (6/11/2024), waktu setempat.

    Dalam pidatonya tersebut, Trump menyampaikan terima kasih kepada pendukungnya sehingga dia menang dan terpilih sebagai menjadi Presiden ke-47 AS. Dia menyatakan akan terus berjuang demi kesejahteraan, memulihkan, dan menjanjikan era keemasan bagi Amerika.

    “Ini adalah kemenangan yang luar biasa bagi warga Amerika yang akan membuat kita bisa membuat Amerika menjadi hebat lagi (make America great again),” kata Trump.

    Sebagai catatan, salah satu rencana kebijakan ekonomi Trump adalah pengenaan tarif tinggi untuk impor, penghapusan pajak atas tip dan tunjangan Jaminan Sosial, dan pengurangan tarif pajak perusahaan.

    Menurut The Time, Trump sedang mempertimbangkan tarif universal antara 10% dan 20% untuk semua impor, dengan tarif hingga 60% untuk barang-barang China. Yang menurutnya akan melindungi lapangan kerja Amerika dan mengurangi ketergantungan negara pada impor asing.

    Dia menyatakan, kebijakan itu tidak akan menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi warga Amerika dengan menegaskan, biaya akan ditanggung oleh produsen asing.

    (dce/dce)