Tag: Kaesang Pangarep

  • Bro Ron Ngaku Tak Ambil Pusing Bila Jokowi Juga Maju Caketum PSI

    Bro Ron Ngaku Tak Ambil Pusing Bila Jokowi Juga Maju Caketum PSI

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua I Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPW Jawa Barat Ronald Aristone Sinaga alias Bro Ron tak ambil pusing jika Jokowi menjadi lawannya nanti di Pemilihan Raya untuk memilih Ketua Umum PSI. 

    Hal tersebut dia layangkan kala merespons nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang kerap digadang-gadang menjadi calon ketua umum (caketum) PSI.

    Sebagai calon ketua umum, Bro Ron mengaku tidak tahu menahu siapa yang akan maju melawannya nanti. Terpenting baginya setiap orang sudah memiliki visi dan misinya sendiri-sendiri.

    “Saya tidak terlalu pikirkan siapa lawan saya nanti, siapa saingan saya nanti, yang penting tujuannya sama, membesarkan Partai PSI,” ungkapnya di Gedung DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).

    Salah satu pendiri Sabat Law Firm ini berharap agar PSI ke depannya dapat menjadi tempat anak-anak muda untuk melatih diri dan melayani rakyat.

    Sebelumnya, Bro Ron bercerita dirinya maju mendaftarkan diri sebagai caketum PSI usai mendapat tantangan dari netizen dan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.

    Dia mengaku awalnya tidak mengethaui Pemilihan Raya PSI untuk memilih ketua umum baru. Namun, banyak netizen yang menyebut namanya di unggahan Instagram PSI.

    “Mungkin karena Mas Ketum kita yang muda, yang juga bermain medsos memantau ya, kok namanya Bro Ron disebut terus, disebut terus ini. Jadi, ditantanglah Bro Ron. Berani gak lawan saya? Itulah hebatnya Ketua Umum kita juga. Hebatnya partai ini,” bebernya.

    Sebelumnya, nama Jokowi acap kali digadang-gadang menjadi calon ketua umum PSI. Terlebih, dia pernah memberikan pernyataan bahwa dirinya lebih memilih berada di PSI dibandingkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Meskipun, hingga kini dia mengaku belum tentu juga dicalonkan sebagai ketum PSI. 

    “Banyak calon yang sudah beredar kan, banyak. Banyak sekali saya rasa. Saya di PSI [Partai Solidaritas Indonesia] saja lah,” bebernya.

  • Bro Ron Maju Caketum PSI Usai Ditantang Kaesang dan Netizen

    Bro Ron Maju Caketum PSI Usai Ditantang Kaesang dan Netizen

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua I Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Barat (Jabar), Ronald Aristone Sinaga alias Bro Ron mendaftarkan diri untuk menjadi calon Ketua Umum PSI.

    Berdasarkan pantau Bisnis, Bro Ron, sapaan akrabnya, tiba di Gedung DPP, PSI, Jakarta Pusat pukul 14:48 WIB, pada Rabu (18/6/2025). Dia didampingi oleh Ketua DPW Jabar Abang Ijo.

    Adapun, Bro Ron bisa maju mendaftarkan diri seusai mendapat dukungan dari 6 DPW dan 36 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI. 6 DPW itu adalah Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Kepulauan Riau.

    CEO Sena Indonesia ini bercerita, mulanya PSI di Instagram mengumumkan adanya Pemilu Raya untuk pemilihan ketua umum. Kemudian, banyak netizen yang menyebut namanya dalam unggahan tersebut.

    “Netizen mention Broron, Broron, Broron. Saya juga awal-awalnya gak ngerti apa namanya Pemilu Raya. Tapi karena netizenya manggil terus di Instagram PSI jadi saya perhatiin, saya baca. Oh begini tuh, oh begini tuh,” terangnya di lokasi.

    Kemudian, lanjutnya, di grup obrolan PSI ada diskusi Pemilu Raya dan menentukan siapa saja yang bisa menjadi Ketua Umum. Selanjutnya, Ketum PSI Kaesang menantang Broron.

    “Mungkin karena Mas Ketum kita yang muda, yang juga bermain medsos memantau ya, kok namanya Bro Ron disebut terus, disebut terus ini. Jadi, ditantanglah Bro Ron. Berani gak lawan saya? Itulah hebatnya Ketua Umum kita juga. Hebatnya partai ini,” bebernya.

    Akhirnya, setelah dirinya merasa ditantang netizen dan Kaesang, dirinya segera maju mendaftar jadi caketum PSI. Dia berharap PSI bisa masuk Parlemen Senayan pada 2029 mendatang.

  • Ditantang Kaesang, Bro Ron Daftar Jadi Caketum PSI

    Ditantang Kaesang, Bro Ron Daftar Jadi Caketum PSI

    Jakarta

    Salah satu kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ronald A. Sinaga atau yang akrab disapa Bro Ron resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum (caketum) dalam ajang Pemilu Raya PSI. Wakil Ketua DPW Jabar ini mengaku terdorong maju setelah ‘ditantang’ oleh Ketua Umum PSI saat ini, Kaesang Pangarep.

    Dalam konferensi pers pendaftaran di DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025), Bro Ron menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pendukung dan jajaran pengurus daerah yang mengawal langkahnya hingga ke tingkat pusat.

    “Yang mendorong saya maju ini justru netizen dan para kader. Bahkan Mas Kaesang sendiri, waktu ngobrol santai di Jawa Barat, sempat bilang, ‘Berani nggak maju?” ujar Bro Ron.

    Bro Ron menyebut dirinya telah mengantongi dukungan dari 6 DPW dan 35 DPD PSI di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Kepulauan Riau.

    Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan komitmennya membawa PSI lolos ke Senayan pada Pemilu 2029. Menurutnya, dengan waktu 3,5 tahun ke depan, partai punya kesempatan besar untuk benar-benar turun ke rakyat dan membuktikan kerja nyata.

    “PSI nggak mau dikenal lewat billboard doang. Kita nggak mau jadi partai yang baru turun ke masyarakat setahun sebelum pemilu. Kita mulai dari sekarang. Kita ini partai yang ‘menjilat’ rakyat mulai sekarang dalam arti baik ya,” ujarnya.

    “Saya ini sudah punya visi-misi sendiri. Siapa pun yang maju, saya siap. Nggak masalah mau lawannya siapa, yang penting tujuannya sama, membesarkan PSI dan melayani rakyat,” imbuhnya.

    (bel/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kader PSI Sebut Jokowi Layak Jadi Nabi, Muhammadiyah: Ini Sesat dan Menyesatkan

    Kader PSI Sebut Jokowi Layak Jadi Nabi, Muhammadiyah: Ini Sesat dan Menyesatkan

    “Sekarang ini yang banyak masalahnya, ijazah (diduga palsu, red) menjadi masalah, janji-janjinya kepada rakyat Indonesia. Dan sepertinya banyaklah yang kita soroti sebagai rakyat,” Said menuturkan.

    Tambahnya, bukan hanya disesalkan, pernyataan Dedy disebut sesat dan menyesatkan.

    “Seharusnya pak Jokowi juga kalau paham agama hendaknya mengatakan janganlah saya dianggap sebagai nabi. Karena nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir. Kalau menyakini itu, tentunya beliau sangat riskan dan malu,” kuncinya.

    Sebelumnya diberitakan, Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi, Dedy Nur, membalas pernyataan Jhon Sitorus yang mengkritik keras setelah dia memuji habis mantan Presiden Jokowi.

    Pada kolom komentar cuitan Jhon, Dedy mengatakan bahwa apa yang disebutnya tentang Jokowi memenuhi syarat menjadi nabi tidak berlebihan.

    “Ngga ada yang berlebihan dalam ruang idea bro Jhon Sitorus,” kata Dedy, @DedynurPalakka (10/6/2025).

    Dikatakan anak buah Kaesang Pangarep ini, orang selain Jokowi juga bisa menjadi nabi. Tidak terkecuali Jhon Sitorus.

    “Kalau saya menulis bahwa Jhon juga bisa jadi nabi baru apa yang saya langgar, ini pikiran bebas saya saja,” timpalnya.

    Dedy bilang, apa yang dia katakan soal Jokowi tidak perlu diperdebatkan. Sebab, baginya Presiden dua periode itu memang sudah mendapat tempat di hati rakyat.

    “Cuman reaksi Jhon dkk ternyata lumayan bersemangat, jadi mari kita lanjutkan narasi ini sampai benar-benar kejadian,” tandasnya.

    Lebih lanjut, Dedy menuturkan bahwa selama ini Jokowi kerap dijuluki Fir’aun. Dan, tidak pernah ada yang mempermasalahkan hal tersebut.

  • Hoaks! Video sejumlah pejabat ditangkap mulai dari Kapolri hingga Wapres Gibran

    Hoaks! Video sejumlah pejabat ditangkap mulai dari Kapolri hingga Wapres Gibran

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di X memperlihatkan sejumlah tokoh publik seperti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Mendagri Tito Karnavian, Wapres Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Sumatera Utara, hingga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep,

    Dalam video berdurasi hampir satu menit tersebut, para tokoh publik itu tampak seperti sedang ditangkap oleh polisi. Video ini telah ditonton lebih dari 150.000 kali, mendapat lebih dari 3.000 tanda suka, dan menuai sekitar 700 komentar.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Gerak Cepat Polisi”

    Namun, benarkah video penangkapan tokoh publik tersebut?

    Unggahan video sejumlah pejabat ditangkap mulai dari Kapolri hingga Wapres Gibran. Faktanya, video tersebut dibuat dengan teknologi AI. (X)

    Penjelasan:

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut adalah hasil manipulasi berbasis kecerdasan buatan (AI). Di pojok kanan video, terdapat watermark bertuliskan “Pixverse AI”. Pixverse AI merupakan platform yang memungkinkan pembuatan video dari teks, gambar, atau karakter melalui teknologi AI.

    Mengutip informasi dari Indonesia AI Hub, Pixverse menyediakan fitur text-to-video (mengubah teks menjadi video naratif), image-to-video (mengubah gambar statis menjadi video dinamis), dan character-to-video (menciptakan video dari karakter yang dirancang).

    Beberapa gambar dalam video tersebut ternyata identik dengan foto dalam artikel ANTARA berjudul “Bahlil ungkap alasan penghentian sementara operasi GAG Nikel”, “Iriana: Pak Presiden tak pernah cerita soal pemberian tanda kehormatan”, serta “Instruksi Mendagri terbaru pada lanjutan PPKM Jawa-Bali”.

    Selain itu, cuplikan video Wapres Gibran dalam unggahan tersebut diambil dari kanal YouTube “Unboxing Ekonomi Syariah: Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Halal Dunia”. Semua konten visual tersebut telah diedit menggunakan aplikasi Pixverse AI agar tampak seolah-olah memperlihatkan adegan penangkapan para pejabat.

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kaesang Ditanya Soal Kans Jokowi Jadi Ketum PSI: Jangan di Sini, Enggak Baik

    Kaesang Ditanya Soal Kans Jokowi Jadi Ketum PSI: Jangan di Sini, Enggak Baik

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep enggan memberikan komentar saat ditanya mengenai kans ayahnya, Joko Widodo (Jokowi) menggantikannya sebagai ketua umum. 

    Hal itu ditanyakan kepada Kaesang setelah bertemu Gubernur Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Kamis (12/6/2025). Namun, ia memilih untuk tidak menjawab.

    “Jangan di sini, jangan di sini (di Balai Kota Jakarta). Enggak baik, enggak baik. Jangan ya jangan,” ujar Kaesang sambil menyatukan kedua telapak tangan di depan wajah sebagai gestur terima kasih, lalu berjalan menuju mobilnya.

    Saat kembali ditanya apakah masih berminat mencalonkan diri sebagai ketua umum PSI, Kaesang tetap menolak menjawab. “Jangan di sini, jangan,” katanya singkat. 

    Kaesang juga menolak menanggapi mengenai kans ayahnya yang juga presiden ke 7 Joko Widodo yang belakangan ini santer terdengar akan memimpin partai berbasis anak muda itu. 

    “Jangan, jangan di sini, ini tempat pak Gubernur, enggak enak, enggak enak. Saya berkomentar tentang PSI di sini,” jelas Kaesang dari dalam mobil sebelum akhirnya meninggalkan lokasi.

    PSI Buka Pintu untuk Jokowi

    Sementara itu, PSI siap membuka pintu untuk Joko Widodo (Jokowi) jika akan bergabung ke partai yang dipimpin anak bungsunya itu.

    Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman mengaku seluruh kader dan pengurus PSI siap menyambut Jokowi bilamana memang ingin bergabung. Bahkan dia mengungkapkan bahwa PSI memang didirikan untuk mendukung Jokowi sejak awal atau tepatnya pada 2014 silam.

    “Bagaimana pun PSI adalah rumah Pak Jokowi. Pintu kami terbuka selebar-lebarnya untuk beliau. Dan kami akan terus memperjuangkan apa yang menjadi visi-misi Pak Jokowi tentang kemajuan Indonesia,” katanya saat dikonfirmasi Bisnis, Rabu (11/6/2025). 

    Baru-baru ini Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menepis spekulasi dirinya menjadi calon ketua umum (caketum) Partai Persatuan Pembangunan alias PPP. 

    Menariknya, eks Gubernur Jakarta ini secara terang-terangan menyebut lebih baik dirinya di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saja. Adapun, Jokowi beralasan dirinya tidak di PPP karena menurutnya sejauh ini sudah banyak figur lain yang potensial untuk menjadi ketua umum.

    “Enggak lah [jadi caketum PPP], yang di PPP saya kira banyak calon ketua umum yang jauh lebih baik,” katanya di kediamannya, Banjarsari, Solo, seperti dikutip dari Solopos, Rabu (11/6/2025).

    Bahkan, Jokowi menilai di internal PPP saja sudah banyak sosok yang mempunyai kapasitas, kapabilitas, kompetensi untuk memimpin partai berlogo Ka’bah.

    Sebab itu, ayah dari Wapres Gibran Rakabuming Raka ini menyebut lebih baik dirinya di PSI saja. Meskipun hingga kini dia mengaku belum tentu juga dicalonkan sebagai ketum PSI. “Banyak calon yang sudah beredar kan, banyak. Banyak sekali saya rasa. Saya di PSI [Partai Solidaritas Indonesia] saja lah,” bebernya.

  • Isu Pemakzulan Gibran, Rocky Gerung Singgung PSI, Sindir Sekjen Gibranku: Baca Pakai Kuping

    Isu Pemakzulan Gibran, Rocky Gerung Singgung PSI, Sindir Sekjen Gibranku: Baca Pakai Kuping

    GELORA.CO  – Pengamat politik Rocky Gerung menyentil Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gibranku, Pangeran Mangkubumi, di tengah desakan pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

    Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) ini menyindir PSI yang image-nya partai anak muda, tetapi calon ketua umumnya orang tua.

    Sebagai informasi, ayah Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), digadang-gadang akan ikut maju ke bursa pemilihan calon ketua umum PSI yang baru.

    Bahkan, PSI sudah mengaku akan menyambut terbuka jika Jokowi ikut kontestasi tersebut.

    Sindiran Rocky menanggapi pernyataan Pangeran Mangkubumi yang menyebut usulan Forum Purnawirawan TNI untuk memakzulkan Gibran sebagai sesuatu yang kosong dan tidak ada substansinya.

    Hal ini disampaikan Rocky Gerung saat menjadi tamu di tayangan Rakyat Bersuara yang diunggah di kanal YouTube Official iNews, Rabu (11/6/2025).

    “Kan di kepalamu tadi, begitu banyak hal yang Anda [Pangeran Mangkubumi] anggap enggak penting itu. Karena yang paling penting adalah titipkan bangsa ini pada anak muda tuh. Anak muda itu berkumpul di PSI, tempatnya Ade [Armando]. Isinya orang tua dan yang akan jadi ketua orang tua,” ucap Rocky dengan senyum sinis.

    “Coba bersihkan tuh cara berpikirnya,” jelasnya.

    Sindir Sekjen Gibranku: Ada yang Baca Pakai Kuping

    Kemudian, Rocky Gerung menyebut dirinya-lah yang mendorong dibentuknya PSI dan dirinya pula-lah yang menulis jurnal pertama partai tersebut dengan judul Arah Generasi.

    Ia pun menyindir Pangeran Mangkubumi yang ternyata hanya mendengar, tetapi tidak membaca jurnal tersebut.

    “Saya yang pertama kali justru mendorong si Raja Juli, mendorong Grace Natalie untuk memastikan bahwa partai ini akan jadi partai ideologis in optima forma. Sebelum dia jadi PSI, saya ngajar di situ,” papar Rocky.

    “Tanya Ade, Anda lihat jurnal PSI pertama, yang nulis saya, judulnya Arah Generasi. Baca enggak? Baca enggak? Anda baca, Anda baca tulisan saya di situ,” tanya Rocky pada Pangeran.

    “Saya mendengar ya. Saya mendengar, tapi saya tidak [membaca],” jawab Pangeran.

    “Oke. Ada yang membaca dengan kuping rupanya,” sahut Rocky.

    Rocky menjelaskan alasan di balik jurnal tersebut, bahwa dirinya ingin PSI sebagai wadah kaum muda untuk berpolitik agar memiliki arah dan jalan pikiran, bukan diarahkan oleh pihak tertentu, terutama orang tua yang akan memimpin partai tersebut.

    “Itu baca tuh. Saya tuliskan di situ argumen mengapa PSI harus jadi Arah Generasi, bukan diarah-arahkan. oleh pemodal, oleh bapaknya tuh,” papar Rocky.

    “Itu maksudnya memihak pada sesuatu, berpihak pada jalan pikirannya. Saya enggak pernah berpihak pada siapa-siapa. Saya berpihak pada jalan pikiran di dalam urusan publik,” tandasnya

  • Tuhan Disebut Angan-angan hingga Jokowi Dicap Layak Jadi Nabi oleh Kader PSI, Ferdinand Hutahaean: Wuidihhhhhh

    Tuhan Disebut Angan-angan hingga Jokowi Dicap Layak Jadi Nabi oleh Kader PSI, Ferdinand Hutahaean: Wuidihhhhhh

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, turut bereaksi terhadap pernyataan kontroversial kader PSI, Dedy Nur yang menyebut Tuhan umat Muslim hanya sebatas angan-angan.

    Bukan hanya itu, Dedy juga bahkan menyatakan Presiden ke-7, Indonesia, Jokowi, layak menjadi nabi.

    “Wuidihhhhhh, izin bertanya, benarkah yang disampaikan oleh kader PSI, Dedy Nur ini soal Tuhan orang Muslim?,” kata Ferdinand di X @ferdinand_mpu (12/6/2025).

    Ia kemudian meminta klarifikasi dan masukan dari tokoh agama, termasuk Ustaz Cholil Nafis dan Ustaz Hilmi Firdausi.

    “Ada yang bisa beri pencerahan? Mungkin Bapak Ustaz Cholil Nafis dan Hilmi Firdausi,” tandasnya.

    Sebelumnya, Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi, Dedy Nur, membalas pernyataan Jhon Sitorus yang menyerang dirinya setelah memuji habis mantan Presiden Jokowi.

    Pada kolom komentar cuitan Jhon, Dedy mengatakan bahwa apa yang disebutnya tentang Jokowi memenuhi syarat menjadi nabi tidak berlebihan.

    “Ngga ada yang berlebihan dalam ruang idea bro Jhon Sitorus,” kata Dedy, @DedynurPalakka (10/6/2025).

    Dikatakan anak buah Kaesang Pangarep ini, orang selain Jokowi juga bisa menjadi nabi. Tidak terkecuali Jhon Sitorus.

    “Kalau saya menulis bahwa Jhon juga bisa jadi nabi baru apa yang saya langgar, ini pikiran bebas saya saja,” timpalnya.

    Dedy bilang, apa yang dia katakan soal Jokowi tidak perlu diperdebatkan. Sebab, baginya Presiden dua periode itu memang sudah mendapat tempat di hati rakyat.

    “Cuman reaksi Jhon dkk ternyata lumayan bersemangat, jadi mari kita lanjutkan narasi ini sampai benar-benar kejadian,” tandasnya.

  • PSI Siap Buka Pintu untuk Jokowi Usai Kasih Sinyal Bergabung

    PSI Siap Buka Pintu untuk Jokowi Usai Kasih Sinyal Bergabung

    Bisnis.com, JAKARTA — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) siap membuka pintu untuk Joko Widodo (Jokowi) jika akan bergabung ke partai yang dipimpin anak bungsunya itu.

    Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman mengaku seluruh kader dan pengurus PSI siap menyambut Jokowi bilamana memang ingin bergabung. 

     Bahkan dia mengungkapkan bahwa PSI memang didirikan untuk mendukung Jokowi sejak awal atau tepatnya pada 2014 silam.

    “Bagaimana pun PSI adalah rumah Pak Jokowi. Pintu kami terbuka selebar-lebarnya untuk beliau. Dan kami akan terus memperjuangkan apa yang menjadi visi-misi Pak Jokowi tentang kemajuan Indonesia,” katanya saat dikonfirmasi Bisnis, Rabu (11/6/2025). 

    Baru-baru ini Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menepis spekulasi dirinya menjadi calon ketua umum (caketum) Partai Persatuan Pembangunan alias PPP. 

    Menariknya, eks Gubernur Jakarta ini secara terang-terangan menyebut lebih baik dirinya di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saja.

    Adapun, Jokowi beralasan dirinya tidak di PPP karena menurutnya sejauh ini sudah banyak figur lain yang potensial untuk menjadi ketua umum.

    “Enggak lah [jadi caketum PPP], yang di PPP saya kira banyak calon ketua umum yang jauh lebih baik,” katanya di kediamannya, Banjarsari, Solo, seperti dikutip dari Solopos, Rabu (11/6/2025).

    Bahkan, Jokowi menilai di internal PPP saja sudah banyak sosok yang mempunyai kapasitas, kapabilitas, kompetensi untuk memimpin partai berlogo Ka’bah.

    Sebab itu, ayah dari Wapres Gibran Rakabuming Raka ini menyebut lebih baik dirinya di PSI saja. Meskipun hingga kini dia mengaku belum tentu juga dicalonkan sebagai ketum PSI.

    “Banyak calon yang sudah beredar kan, banyak. Banyak sekali saya rasa. Saya di PSI [Partai Solidaritas Indonesia] saja lah,” bebernya.

    Sementara itu, Ketua DPW PSI Jawa Tengah (Jateng), Antonius Yogo Prabowo membeberkan bahwa Jokowi dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep, bersaing ketat dalam bursa calon Ketua Umum PSI periode lima tahun ke depan.

    Hal tersebut dia ungkapkan seusai acara Kopi Darat Wilayah (Kopdarwil) PSI Jateng di RM Adem Ayem Solo, Minggu (25/5/2025) dengan agenda berdiskusi menjelang Kongres Nasional di Solo.

    “Kami berdiskusi alot di dalam, lalu kami sepakati dua nama yang benar-benar kami ukur, pertimbangkan, dan laporkan ke DPP. Pertama Mas Kaesang yang masih menjabat Ketua Umum, yang kedua Bapak Ir Joko Widodo. Kemarin sempat menghiasi pemberitaan media,” urai dia.

    Nama Jokowi Sempat Mencuat di Bursa Caketum PPP

    Sebelumnya, Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M Tokan membeberkan beberapa nama internal ataupun eksternal yang masuk dalam bursa calon ketua umum PPP untuk periode mendatang.

    Dia mengakui nama anyar figur eksternal yang digadang-gadang masuk bursa Caketum PPP adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Nama Jokowi muncul dari usulan Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan.

    “Irfan Pulungan menyampaikan bahwa bagus juga kalau ada yang mendorong nama Pak Jokowi. Tapi apakah Pak Jokowinya sudah dikomunikasikan dengan Pak Irfan Pulungan? Terus apakah Pak Jokowi yang bersedia? Kita juga nggak tahu. Karena ini baru isu. Baru namanya diwacanakan oleh Pak Irfan Pulungan,” tegasnya saat dihubungi Bisnis, Senin (2/6/2025).

    Meski demikian, Usman menyebut hingga sejauh ini figur terkuat yang akan menjadi calon ketua umum berasal dari internal partai yakni pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono. 

    “Ya, yang muncul di permukaan hari ini beliau [Mardiono], sejauh ini masih beliau,” ucapnya.

  • Balas Pernyataan Jhon Sitorus, Kader PSI: Tidak Berlebihan Jika Jokowi Disebut Layak Jadi Nabi

    Balas Pernyataan Jhon Sitorus, Kader PSI: Tidak Berlebihan Jika Jokowi Disebut Layak Jadi Nabi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi, Dedy Nur, membalas pernyataan Jhon Sitorus yang menyerang dirinya setelah memuji habis mantan Presiden Jokowi.

    Pada kolom komentar cuitan Jhon, Dedy mengatakan bahwa apa yang disebutnya tentang Jokowi memenuhi syarat menjadi nabi tidak berlebihan.

    “Ngga ada yang berlebihan dalam ruang idea bro Jhon Sitorus,” kata Dedy, @DedynurPalakka (10/6/2025).

    Dikatakan anak buah Kaesang Pangarep ini, orang selain Jokowi juga bisa menjadi nabi. Tidak terkecuali Jhon Sitorus.

    “Kalau saya menulis bahwa Jhon juga bisa jadi nabi baru apa yang saya langgar, ini pikiran bebas saya saja,” timpalnya.

    Dedy bilang, apa yang dia katakan soal Jokowi tidak perlu diperdebatkan. Sebab, baginya Presiden dua periode itu memang sudah mendapat tempat di hati rakyat.

    “Cuman reaksi Jhon dkk ternyata lumayan bersemangat, jadi mari kita lanjutkan narasi ini sampai benar-benar kejadian,” tandasnya.

    Sebelumnya, Pegiat Medsos, Jhon Sitorus, menilai pernyataan itu sangat berlebihan dan berpotensi menimbulkan kontroversi.

    “Hati-hati kalo bicara soal Nabi bro Dedy,” ujar Jhon di X @jhonsitorus_19 (10/6/2025).

    Ia mempertanyakan maksud Dedy dalam menyebut Jokowi sebagai nabi.

    Bagi Jhon, perlu dijelaskan secara spesifik umat agama mana yang dimaksud agar tidak menimbulkan salah tafsir di publik.

    “Jokowi jadi Nabi umat agama mana yang kau maksud? Harus diperjelas agar tidak menimbulkan polemik,” lanjutnya.

    Jhon menyatakan bahwa ia memahami semangat loyalitas Dedy terhadap Jokowi, namun menyamakan presiden dengan nabi bukanlah pernyataan yang tepat.