Tag: Jusuf Kalla

  • Bamsoet: Syafruddin tak hanya perwira tinggi Polri tapi juga negarawan

    Bamsoet: Syafruddin tak hanya perwira tinggi Polri tapi juga negarawan

    “Sungguh kami semua merasa kehilangan. Komjen (Purn) Syafruddin bukan hanya seorang perwira tinggi Polri, tetapi juga seorang negarawan yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa. Kepergiannya meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga, rekan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengenang sosok mantan Menteri PANRB periode 2018–2019 sekaligus Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Syafruddin Kambo yang meninggal dunia pada Kamis (20/2) sebagai sosok yang bukan hanya perwira tinggi Polri, melainkan juga negarawan.

    “Sungguh kami semua merasa kehilangan. Komjen (Purn) Syafruddin bukan hanya seorang perwira tinggi Polri, tetapi juga seorang negarawan yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa. Kepergiannya meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga, rekan sejawat, dan seluruh rakyat Indonesia,” kata Bamsoet, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Hal itu disampaikannya usai melayat almarhum Komjen (Purn) Syafruddin Kambo di Jakarta, Kamis (20/2) malam.

    “Menurut informasi, sepulang makan siang bersama beberapa kolega, turun dari mobil muntah-muntah dan dada beliau sesak. Kemudian langsung dilarikan ke RSPP. Sempat mendapatkan pertolongan sebelum akhirnya berpulang,” ucapnya.

    Selain di kepolisian dan pemerintahan, Bamsoet menilai kontribusi almarhum Syafruddin dalam membangun harmoni sosial dan keagamaan patut diapresiasi, di mana ia juga aktif menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Ketua Yayasan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam.

    “Komjen (Purn) Syafruddin meninggalkan warisan yang tidak ternilai bagi bangsa Indonesia. Beliau adalah sosok yang rendah hati, berdedikasi tinggi, dan selalu mengutamakan kepentingan negara di atas segalanya,” ucapnya.

    Dia lantas menjelaskan secara singkat perjalanan hidup sosok almarhum Syafruddin. Pria yang lahir di Makassar pada 12 April 1961 itu memulai kariernya di Polri setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1985.

    Kemudian, mengawali karier sebagai Kepala Subunit Patroli Kota Polda Metro Jaya dan menduduki sejumlah jabatan strategis. Mulai dari, ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun 2004, Wakapolda Sumatera Utara tahun 2009, Kapolda Kalimantan Selatan tahun 2010, serta Kadiv Propam Polri di tahun 2012.

    “Setelah itu, beliau diangkat menjadi Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri di tahun 2015. Pada tahun 2016, Syafruddin mencapai puncak karier di Polri dengan diangkat sebagai Wakil Kepala Polri (Wakapolri), mendampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Selama menjabat, beliau dikenal sebagai sosok yang tegas dan berintegritas tinggi,” katanya.

    Setelah pensiun dari Polri tahun 2018, lanjut dia, Syafruddin dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri PAN-RB.

    Untuk itu, mantan Ketua MPR RI itu menyampaikan duka cita mendalam sekaligus menghaturkan doa atas berpulangnya almarhum Syafruddin.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rumah Duka Eks Wakapolri Komjen Syafruddin Dibanjiri Karangan Bunga, dari Megawati hingga Yusril – Halaman all

    Rumah Duka Eks Wakapolri Komjen Syafruddin Dibanjiri Karangan Bunga, dari Megawati hingga Yusril – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah karangan bunga membanjiri rumah duka Mantan Wakapolri Komjen Pol Purn Syafruddin di Jl Cibulan 7 No 30 RT 7 RW 06. Petogogan Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

    Tampak sejumlah tokoh bangsa yang mengirimkan karangan bunga di antaranya Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri.

    Kemudian kalangan menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka juga mengirimkan karangan bunga.

    Di antaranya Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia Yusril Ihza Mahendra.

    Sejak pagi ada beberapa tokoh yang datang ke rumah duka yakni Pramono Anung, Sandiaga Uno, Jusuf Kalla.

    EKS WAKAPOLRI MENINGGAL – Foto mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo saat ditemui di sekretariat Chef de Mission di kompleks PTIK, Jakarta, Rabu (31/1/2018). Berikut profil dan sosok Syafruddin Kambo. (Kompas.com/Ambaranie Nadia)

    Rencananya jenazah Syafruddin akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan usai salat Jumat siang nanti.

    Diketahui, mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) sekaligus mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Komjen Pol Purn Syafruddin meninggal dunia, Kamis (20/2/2025).

    Komjen Syafruddin menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.

    “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah Bapak Komjen Pol (Purn) Dr Syafruddin Kambo,” ujar orang dekat keluarga Syafruddin, Anizar Masyhadi.

    Komjen Pol Purn Syafruddin meninggal dunia karena sakit.

    Hal tersebut diungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam pesan singkat yang diterima.

    “Meninggal di RSPP pada pukul 18.14 WIB karena sakit,” ucap Trunoyudo.

  • JK berduka atas Wafatnya Mantan MenPANRB Syafruddin 

    JK berduka atas Wafatnya Mantan MenPANRB Syafruddin 

    JAKARTA – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) berduka atas meninggalnya mantan Menteri PANRB periode 2018–2019 sekaligus Wakapolri (Purn) Syafruddin Kambo.

    “Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un. Baru saja kita mendengar kabar almarhum Komjen Pol. Syafruddin Kambo telah meninggalkan kita semua sekitar pukul setengah enam sore tadi,” kata JK dalam keterangannya dikutip ANTARA, Kamis, 20 Februari.

    JK mengaku memiliki banyak kenangan dengan Syafruddin. Apalagi Syafruddin merupakan ajudan pribadi selama lima tahun saat dirinya menjabat sebagai wakil presiden pertama mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Menurutnya, Syafruddin merupakan sosok yang sangat baik dalam menjalankan tugasnya.

    “Beliau sangat berwibawa dan selama aktif beliau melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya serta baik dengan siapa saja,” ujarnya.

    Kebaikan Syafruddin tidak sampai di situ. Pasalnya, memasuki pensiun, Putra Mandar ini tidak berdiam diri. “Setelah pensiun, beliau aktif mengurus sosial, keagamaan dan pengajian,” jelas JK.

    “Mari kita bacakan al fatihah untuk beliau semoga husnulkhatimah,” sambungnya.

    Komjen (Purn) Syafruddin meninggal dunia di RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Dia wafat pada pukul 18.14 WIB karena sakit.

  • Kenang Mendiang Eks Wakapolri, Jusuf Kalla: Beliau 5 Tahun Jadi Ajudan Saya

    Kenang Mendiang Eks Wakapolri, Jusuf Kalla: Beliau 5 Tahun Jadi Ajudan Saya

    Kenang Mendiang Eks Wakapolri, Jusuf Kalla: Beliau 5 Tahun Jadi Ajudan Saya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI,
    Jusuf Kalla
    (JK), mengenang mendiang mantan
    Wakapolri
    dan MenPAN-RB, Komjen (Purn)
    Syafruddin Kambo
    , sebagai sosok yang baik.
    JK mengatakan, Syafruddin Kambo pernah menjadi ajudannya selama lima tahun saat ia menjabat sebagai Wapres.
    “Beliau ajudan saya selama lima tahun. Beliau sangat berwibawa dan selama aktif beliau melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya dalam video yang diterima Kompas.com, Kamis (20/2/2025).
    Di mata JK, Syafruddin Kambo merupakan sosok yang sangat baik bukan hanya saat bertugas, tetapi juga secara sosial kepada setiap orang.
    “Beliau baik dengan siapa saja secara sosial maupun keagamaan,” ujar JK.
    Kata JK, Syafruddin Kambo masih tetap aktif setelah pensiun dengan mengikuti
    kegiatan sosial
    maupun keagamaan.
    “Beliau masih aktif mengurus sosial, keagamaan, dan pengajian. Kita semua mendoakan beliau semoga husnul khotimah,” tutur JK.
    Sebagai informasi, Mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Dr.
    Syafruddin Kambo meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) pada Kamis (20/2/2025) pukul 18.14 WIB.
    Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko.
    “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah Bapak Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo,” kata Truno kepada wartawan, Kamis (20/2/2025).
    “Mohon doa, semoga Allah mengampuni semua dosa-dosa Beliau dan surga menjadi tempat kembalinya,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kabar Duka! Mantan MenPAN-RB Syafruddin Meninggal Dunia

    Kabar Duka! Mantan MenPAN-RB Syafruddin Meninggal Dunia

    Jakarta

    Kabar duka! Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin meninggal dunia.

    Syafruddin menjabat MenPAN-RB selama 15 Agustus 2018-20 Oktober 2019, saat periode Pertama Presiden Joko Widodo memimpin Kabinet Kerja, bersama Wakil Presiden saat itu Jusuf Kalla.

    Sebelum menjabat MenPAN-RB, Syafruddin menjabat Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi.

    Menurut informasi yang diterima detikcom, almarhum menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakil Pusat Pertamina (RSPP) Kamis (20/2/2025), sekitar pukul 18.15 WIB

    Almarhum akan disemayamkan di rumah duka, Jalan Cibulan Petogogan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selanjutnya, Jumat (21/2) siang sekitar pukul 13.00, almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pukul 13.00 WIB.

    Sebelum menuju tempat peristirahatan terakhir, almarhum rencananya akan dibawa ke Masjid AT-Taqwa Jalan Sriwijaya Kebayoran baru untuk disholatkan.

    “Semoga almarhum husnul khatimah, diampuni segala dosanya, dilapangkan kuburnya, diterima di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman serta ketabahan,” demikian isi keterangan tertulis yang diterima detikcom.

    (hns/hns)

  • Pengakuan Prabowo Tak Suka Ada yang Menjelekkan Megawati

    Pengakuan Prabowo Tak Suka Ada yang Menjelekkan Megawati

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri memiliki jasa dalam membangun Indonesia. Prabowo meminta pihak-pihak agar tidak menjelek-jelekkan Megawati.

    Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutan dalam acara puncak HUT ke-17 Gerindra di SICC, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Prabowo saat itu tengah menyinggung jasa para presiden terdahulu.

    “Apa yang saya lakukan sekarang, saya katakan ini karena letak pondasi dasar dibuat oleh presiden-presiden terdahulu. Semuanya punya bagian, ibarat kita bangun rumah, Bung Karno letakkan, Pak Harto membangun, dan seterusnya. Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Mega,” ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini.

    Prabowo pun mengakui Megawati juga berjasa untuk Indonesia. Dia mengingatkan untuk tidak saling menjelekkan.

    “Saya akui Ibu Mega banyak keberhasilan dan jasa untuk republik ini, saya akui. Maaf kalau ada yang mau jelek-jelekkan Ibu Mega, saya tidak suka menjelek-jelekkan karena saya juga mengerti apa yang beliau buat juga untuk republik ini,” ujarnya.

    Prabowo mengatakan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono pun berjasa untuk Indonesia. Dia mengatakan SBY telah mengatasi berbagai tantangan dengan didampingi Wapres ke-10 Jusuf Kalla.

    “Pak SBY, presiden mengatasi krisis demi krisis, dibantu oleh Pak JK, konflik berkepanjangan mereka selesaikan, tsunami mereka hadapi, krisis keuangan mereka atasi, kita hormatilah orang yang telah berbuat baik,” jelasnya.

    Begitu pula, lanjut Prabowo, dengan Presiden ke-7 Joko Widodo. Prabowo juga berkomitmen untuk bangkit dan meningkatkan penghasilan rakyat.

    “Pak Jokowi, saya katakan beliau sangat berjasa, sehingga kita bisa, Insya Allah kita akan bangkit, kita akan hilirisasi, kita akan tingkatkan penghasilan untuk rakyat Indonesia,” tuturnya.

    (fca/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Coba Cek Seluruh Presiden di Dunia, Sekarang Ini Gak Ada yang Sekuat Prabowo

    Coba Cek Seluruh Presiden di Dunia, Sekarang Ini Gak Ada yang Sekuat Prabowo

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden ketujuh Indonesia, Jokowi memberikan pujiannya kepada Prabowo Subianto. Sebab, approval rating Presiden kedelapan itu pada 100 hari masa kerjanya sudah mencapai 80,9 persen, ditambah adanya dukungan dari parlemen hingga 80 persen.

    Sedangkan Jokowi pada masa awal jabatannya mendapatkan approval rating yang lebih rendah. Pada 2014, approval rating Jokowi berada di angka 62 persen, kemudian turun jadi 52 persen karena menaikkan harga BBM.

    Menurutnya, approval rating yang tinggi itu menunjukkan bahwa dukungan rakyat kepada Prabowo Subianto sebagai presiden sangat kuat. Begitu juga dengan dukungan politik di parlemennya.

    “Sehingga saya boleh menyampaikan Presiden Prabowo ini adalah presiden dengan dukungan terkuat, baik dari rakyat maupun dari DPR,” ucap Jokowi dalam acara HUT ke-17 Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 15 Februari 2025.

    “Coba cek seluruh presiden yang ada di dunia ini, sekarang ini gak ada yang sekuat Bapak Prabowo Subianto,” ujarnya menambahkan.

    Saking kuatnya Prabowo Subianto, Jokowi sampai berkelakar bahwa sampai saat ini tidak ada yang berani mengkritik sang Presiden. 

    “Dikit dikit yang salah, Jokowi. Dikit dikit yang salah, Jokowi. Dikit dikit yang salah, Jokowi. Dikit dikit yang salah, Jokowi. Coba sekali sekali nyalahin Pak Prabowo, gak berani,” katanya.

    “Karena kepemimpinan dan determinasi sudah sangat teruji, kita tau tadi sudah disampaikan oleh Pak Prabowo. Buktinya berkali-kali kalah tetap terus maju, dan akhirnya menang. Mohon maaf dua kali yang mengalahkan saya,” tutur Jokowi menambahkan.

    Pujian Prabowo untuk Jokowi

    Presiden Prabowo juga menyebut nama Jokowi dalam pidatonya di acara HUT ke-17 Gerindra hari ini di Sentul, Jawa Barat. Pidato pada Sabtu 15 Februari 2025 itu dihadiri banyak ketua umum partai politik termasuk PKB, NasDem, dan petinggi PDIP.

    Pujian dilayangkan sang presiden kepada pemimpin negara sebelumnya, tak terkecuali Joko Widodo. Jokowi adalah mantan lawan politik yang mengalahkan Prabowo pada Pilpres 2014 dan Prabowo 2019, tapi kemudian mendukung untuk maju pada Pilpres 2024.

    Prabowo Subianto menyatakan ada banyak jasa dari para presiden sebelumnya termasuk Joko Widodo. Salah satu jasa para pendahulu tersebut diibaratkannya saat kita ingin membangun rumah, presiden pertama meletakkan dasarnya.

    “Semuanya punya bagian, ibarat kita bangun rumah, Bung Karno letakkan, Pak Harto membangun, dan seterusnya, Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Mega, saya akui Ibu Mega banyak keberhasilan dan jasa untuk republik ini,” ujarnya.

    “Saya akui, maaf kalau ada yang mau jelek-jelekkan Ibu Mega, saya tidak suka menjelek-jelekkan karena saya juga mengerti apa yang beliau buat juga untuk republik ini,” katanya melanjutkan.

    Prabowo juga memuji SBY yang partainya, Demokrat, kini mendukung penuh pemerintahannya. Putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, bahkan menjadi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan sejak Prabowo jadi presiden.

    “Pak SBY presiden mengatasi krisis demi krisis, dibantu oleh Pak JK (Jusuf Kalla), konflik berkepanjangan mereka selesaikan, tsunami mereka hadapi, krisis keuangan mereka atasi, kita hormati orang yang telah berbuat baik,” ucap Prabowo.

    “Pak Jokowi, saya katakan beliau sangat berjasa sehingga kita bisa, insyaallah, kita akan bangkit, kita akan hilirisasi, kita akan tingkatkan penghasilan untuk rakyat Indonesia,” katanya melanjutkan.

    Terkait Jokowi, Prabowo juga memuji sosoknya yang dianggap tidak mempunyai ambisi tertentu. Saat ada pihak yang menganggap Joko Widodo mengendalikan dirinya sebagai presiden, Prabowo menanggapinya dengan bercanda.

    “Pak Jokowi, saya yakin, tidak punya ambisi untuk bikin ini dan bikin itu. Saya kenal, saya (anggota) kabinet beliau 5 tahun, saya saksi, pikiran beliau hanya untuk rakyat Indonesia,” ujarnya.

    “Nanti dibilang saya dikendalikan Pak Jokowi, cawe-cawe, ndasmu. Kenapa? Kenapa kalian ribut, kan saya nggak ngomong apa-apa, benar?” katanya diiringi gelak tawa.

    Demikian pujian Prabowo kepada Joko Widodo yang dianggap sangat berjasa bagi dirinya. Hal itu disampaikannya saat menghadiri HUT ke-17 Gerindra, partai yang dipimpinnya sebagai ketua umum sejak pertama kali didirikan pada 2008.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mohon Maaf Dua Kali Saya Mengalahkan Anda

    Mohon Maaf Dua Kali Saya Mengalahkan Anda

    GELORA.CO – Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) melontarkan candaan Presiden Prabowo Subianto saat acara HUT ke-17 Gerindra, di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (15/2/2025).

    Jokowi menyebut jika dirinya adalah satu-satunya orang yang berhasil mengalahkan Prabowo Subianto dalam dua kali pertarungan pilpres yakni 2014 dan 2019.

    Mulanya, Jokowi memuji kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo yang mendapatkan angka tertinggi lebih dari 80 persen. Dia juga memuji kepemimpinan dan determinasi Presiden ke-8 itu yang sangat teruji.

    “Karena kepemimpinan dan determinasi pak Prabowo sangat teruji. Kita tau tadi disampaikan pak Prabowo buktinya berkali-kali kalah tetap terus maju dan akhirnya menang, mohon maaf, dua kali yang mengalahkan saya,” ujar Jokowi dalam pidatonya, di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (15/2/2025).

    Sebagai informasi, pada Pilpres 2024 Prabowo bersama anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bersaing melawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

    Prabowo menang atas Pilpres dengan memperoleh suara 58,59 persen suara. Diikuti Anies dengan 24,95 persen suara, dan Ganjar dengan 16,47 persen suara.

    Sebagai informasi, pertama kali Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pilpres 2014. Kala itu Prabowo maju bersama Hatta Rajasa dengan mengantongi dukungan dari Koalisi Merah Putih.

    Prabowo-Hatta kala itu melawan Jokowi yang maju dengan Jusuf Kalla dengan dukungan Koalisi Indonesia Hebat. Namun, Prabowo kalah dari Jokowi dengan perbandingan suara 46,85 persen dan 53,15 persen.

    Ketua Umum Partai Gerindra itu kemudian mencalonkan diri lagi sebagai presiden dalam Pilpres 2019. Dia menggandeng Sandiaga Uno sebagai calon wakil presidennya dan mendapatkan dukungan Koalisi Indonesia Adil Makmur.

    Dia kembali berhadapan dengan Jokowi yang kala itu menggandeng Ma’ruf Amin sebagai wakil dan mengantongi dukungan Koalisi Indonesia Maju.

    Prabowo pun kalah lagi dengan perbandingan perolehan suara 44,5 persen, sedangkan Jokowi 55,5 persen.

  • Prabowo ke Cak Imim: Terima Kasih Sudah Kembali ke Jalan yang Benar

    Prabowo ke Cak Imim: Terima Kasih Sudah Kembali ke Jalan yang Benar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar karena telah bergabung di pemerintahannya.

    Prabowo mengatakan Muhaimin adalah salah satu tokoh politik yang awalnya lawan menjadi kawan saat memperkenalkannya dalam Puncak Perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra yang digelar di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2).

    “Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, saudara Abdul Muhaimin Iskandar, terima kasih sudah kembali ke jalan yang benar,” ujar Prabowo yang disambut sorak sorai para kader yang hadir.

    Dalam perayaan HUT ke-17 Gerindra ini, nampak hadir seluruh ketua partai lainnya, seperti Katua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Ketum Parta Nasdem Surya Paloh, hingga Ketum PSI Kaesang Pangarep.

    Sementara itu, partai oposisi pemerintahan saat ini yakni PDI-Perjuangan kehadiriannya diwakili oleh Said Abdullah dan Olly Dondokambey yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara.

    “Perwakilan dari kawan-kawan kita PDI-P saudara Olly Dondokambey,” kata Prabowo mengawali sambutannya.

    Tak hanya itu, jajaran menteri Kabinet Merah Putih juga tampak hadir seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi Budi Arie, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri PU Dody Hanggodo hingga Menteri Pariwisata Widiyanti Putri.

    Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) serta Wakil Presiden ke 10 dan 12 Jusuf Kalla dan Wakil Presiden ke-6 Tri Sutrisno juga tampak hadir dalam perayaan HUT Gerindra ini.

    (luc/luc)

  • Prabowo: Kritik yang Benar, Jangan Kritik Berdasarkan Dendam

    Prabowo: Kritik yang Benar, Jangan Kritik Berdasarkan Dendam

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menyinggung oposisi pemerintah agar memberikan kritik tanpa berdasarkan dendam.

    Prabowo menyampaikan, usai bertanding dalam Pemilu maupun Pilkada, semua pihak harus bersatu dan bekerja sama untuk berbakti kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Konsep bersatu yang dimaksud Prabowo, tidak melulu harus bergabung dalam pemerintahan. 

    “Bersatu tidak berarti semua masuk pemerintahan tidak. Kalau perlu iya, kalau perlu, kalau tidak juga nggak apa-apa,” kata Prabowo dalam sambutannya pada hari ulang tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

    Dalam hal ini, pihak-pihak yang tidak bergabung dengan pemerintahan tetap dianggap Prabowo sebagai patriot-patriot bangsa. Sebab, pihak-pihak tersebut dapat membantu pemerintahan dengan mengoreksi hingga mengkritik kinerja pemerintah.

    Namun, Prabowo mengharapkan agar kritik yang dilontarkan tidak berdasarkan dendam semata. Apalagi, Prabowo, mengutip salah satu ucapan khatib pada saat shalat Jumat menyebut, Tuhan tidak akan merestui orang yang memiliki dendam.

    “Tapi kritiknya yang benar, jangan kritik berdasarkan dendam. Betul?” ujarnya.

    Sebagaimana diketahui, Partai Gerindra pada hari ini merayakan HUT ke-17. Perayaan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), hingga Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla.

    Turut hadir pula sejumlah Ketua Umum, diantaranya Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

    Hadir pula Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie hingga jajaran pemerintahan mulai dari Menko Ekonomi Airlangga Hartarto dan Menkopolkam Budi Gunawan.