Tag: Jules Abraham Abast

  • Penyidikan Masih Berjalan, Tersangka Bentrok Ormas GRIB vs PP di Bandung Kemungkinan Bertambah

    Penyidikan Masih Berjalan, Tersangka Bentrok Ormas GRIB vs PP di Bandung Kemungkinan Bertambah

    JABAR EKSPRES – Tersangka bentrokan dua kelompok ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) vs Pemuda Pancasila (PP) yang terjadi di Jalan BKR, Kota Bandung, pada Rabu (15/1) lalu, kemungkinan bertambah.

    Pihak kepolisian hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan baik dari rekaman CCTV yang berada di lokasi kejadian maupun barang bukti lainnya yang berhasil diamankan.

    “Tentu tidak menutup kemungkinan masih ada tersangka lain. Dan sejauh ini, masih dilakukan upaya pengejaran kepada pihak-pihak yang diduga turut serta melakukan tindak pidana tersebut,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Sabtu (18/1).

    Berdasarkan hasil rekaman CCTV di lokasi kejadian yang dilihat, Jules mengatakan ada beberapa orang yang diduga turut melakukan tindak pidana dalam insiden gesekan GRIB vs PP tersebut.

    Meski begitu, pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan secara pasti terkait siapa saja orangnya yang diduga melakukan tindak pidana dalam insiden tersebut.

    BACA JUGA: Disaksikan Wakapolrestabes Bandung, Dua Ormas yang Sempat Terjadi Gesekan di  BKR Berujung Damai

    “Ini masih dilakukan pendalaman terhadap berapa orang yang diduga melakukan upaya tindak pidana baik berupa kekerasan terhadap orang, maupun barang atau yang kita kenal dengan tindak pidana pengeroyokan,” ucapnya.

    Maka dari itu, Jules menuturkan pihak kepolisian khususnya melalui jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung, akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap insiden gesekan dua kelompok ormas tersebut.

    “Proses penyidikan masih berjalan, tentu kita juga harus mengambil alat bukti maupun barang bukti yang ada, termasuk dengan rekaman CCTV. Dan Jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung masih melakukan upaya-upaya pengejaran maupun upaya pencarian terhadap pelaku yang lain,” pungkasnya.

    Sebelumnya, polisi telah berhasil menetapkan lima orang berinisial MJ, ZM, OP, GS, dan FAS sebagai tersangka dalam insiden penyerangan Kantor Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Barat (Jabar) di Jalan BKR, Kota Bandung, pada Rabu (15/1) kemarin.

    Petugas kepolisian melalui Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, saat ini jajaran Polrestabes Bandung juga telah berhasil mengamankan 5 orang tersangka tersebut untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.

  • Polisi Tetapkan 5 Anggota Grib Tersangka Bentrok Ormas di Bandung

    Polisi Tetapkan 5 Anggota Grib Tersangka Bentrok Ormas di Bandung

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Jawa Barat telah menetapkan lima tersangka dalam peristiwa bentrok antara ormas PP dan Grib Jaya di Bandung pada Rabu (15/1/2025).

    Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan kelima tersangka itu telah diamankan di Polrestabes Bandung.

    “Jadi sudah ditetapkan tersangka terhadap 5 orang,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (16/1/2025) malam.

    Dia menambahkan lima orang tersangka ini berinisial ZM, OP, GS, dan FAS. Kelimanya, merupakan anggota ormas Grib Jaya.

    Kelima anggota Grib Jaya ini ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga telah melakukan pengrusakan kantor, kendaraan bermotor hingga penganiayaan.

    Adapun, sejumlah barang bukti telah diamankan kepolisian mulai dari CCTV, alat yang diduga dipakai untuk kekerasan hingga kendaraan bermotor.

    “Tentunya sebagai barang bukti yang sudah diamankan terkait dengan peristiwa tindakan-tindakan kekerasan terhadap orang maupun barang,” tambahnya.

    Atas perbuatannya, lima anggota Grib Jaya itu dipersangkakan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama terhadap orang atau barang.

    “Lima orang pelaku yang saat ini sudah dilakukan penangkapan, dikenakan pasal 170 KUHP Dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun sampai dengan tujuh tahun,” pungkas Jules.

  • 2.700 Orang Lebih Meninggal Dunia di Jabar Akibat Lakalantas

    2.700 Orang Lebih Meninggal Dunia di Jabar Akibat Lakalantas

    JABAR ESKPRES  – Sebanyak 2.700 orang lebih dilaporkan meninggal dunia di Jawa Barat (Jabar) akibat insiden kecelakaan lalu lintas atau lakalantas yang terjadi disepanjang Tahun 2024 kemarin.

    Angka ini didapat, dari jumlah kejadian lakalantas yang tercatat Polda Jabar di sepanjang tahun 2024 hingga mencapai 7.442 kejadian.

    “Total Korban meninggal dunia akibat lakalantas di 2024 ada sebanyak 2.778 orang,” Ujar Kabid Humas Polda Jabar,   Kombes Pol Jules Abraham Abast belum lama ini.

    BACA JUGA: Klaim “REWARD” Saldo Rp370.000 EWallet DANA Gratis Langsung Cair Lewat Cara Tercepat 2025

    Selain korban meninggal dunia, dari jumlah kejadian tersebut juga Jules mengatakan ada sebanyak 627 orang yang dilaporkan mengalami luka berat akibat lakalantas.

    “Sedangkan untuk korban luka ringan, tercatat di 2024, ini mencapai sebanyak 8.313 orang,” katanya

    Meski begitu, Jules mengaku untuk jumlah korban baik meninggal dunia, luka berat maupun luka ringan tersebut dilaporkan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya atau 2023.

    BACA JUGA: KUR BRI 2025 Segera Dibuka? Cair Hingga Rp100 Juta Syaratnya Cuma KTP

    “Seperti Korban meninggal dunia, ini mengalami penurunan sebesar 20 persen atau 667 orang diba sikap tahun 2023 sebanyak 3.445 orang. Sementara untuk korban luka berat juga sama mengalami penurunan sebanyak 140 dibandingkan 2023 yang mencapai 767 orang. Kemudian korban luka ringan di tahun 2023 itu ada sebanyak 10.152 orang,” ucapnya.

    Selain korban, untuk insiden lakalantas juga kata Jules telah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

    Ia menuturkan, penurunan insiden lakalantas tersebut terjadi sebesar 21 persen atau sebanyak 1.884 kejadian.

    BACA JUGA: Selama Libur Nataru, Jumlah Pengunjung Wisata ke Bandung Selatan Meningkat 35 Persen 

    “Ini mengalami penurunan di tahun 2024 dibandingkan 2023 yang mencapai sebanyak 9.326 kejadian,” pungkasnya.(San).

  • Disabilitas di Bandung jadi Korban Kekerasan Seksual hingga Hamil

    Disabilitas di Bandung jadi Korban Kekerasan Seksual hingga Hamil

    JABAR EKSPRES – Seorang wanita penyandang disabilitas berinisial N (23) diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh kenalannya.

    Hal ini terungkap oleh Kakak korban JH (25), setelah mengetahui adiknya yang diduga mendapatkan tindakan kekerasan seksual hingga hamil pada Bulan Desember 2024 lalu.

    JH mengungkapkan, awal mengetahui adiknya mendapat perlakuan tersebut berawal dari pemilik warung makan  tempat korban bekerja.

    BACA JUGA:Polisi Tangkap Terduga Pencabulan Anak di Desa Pasir Jambu

    Pemilik warung makan tempat korban bekerja tersebut kata JH mengatakan, bahwa korban sebelumnya sempat berkenalan dengan terlapor sejak 6 bulan yang lalu.

    “Saya mengetahui dan diberi tahu oleh ibu pemilik warung bahwa adik saya sering mengalami mual dan muntah-muntah. Lalu, saya tanya ke adik saya dan dia mengakui sering dipaksa hingga mendapat ancaman. Dia mengaku disetubuhi terlapor setiap kali bertemu sampai adik saya hamil sekarang 6,5 bulan,” katanya saat dikonfirmasi, Jum’at (3/1/2025).

    Setelah mengetahui kondisi korban yang sering mendapatkan perlakuan tersebut, JH mengaku kini telah membuat laporan polisi ke Polda Jabar. Pasalnya, korban saat ini menurutnya mengalami beban psikis dan mental.

    BACA JUGA:Diduga Alami Pelecehan Seksual saat Melancong ke Braga, Konten Kreator Singapura Ini Minta Warganet Cari Pelaku

    Selain itu tindakan tersebut juga, kata dia diduga dilakukan oleh sembilan orang pelaku.

    “Kami berharap pelaku cepat bisa ditangkap polisi biar dapat efek jeranya, karena adik saya juga uangnya diperas atau dimintakan terus. Bahkan si pelaku ada yang menyetubuhi tiga kali dan empat kali,” imbuhnya.

    Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast membenarkan bahwa telah adanya laporan tersebut.

    Namun untuk saat ini, laporan tersebut masih terus dilakukan penyelidikan khususnya oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jabar.

    “Ini secepatnya kita akan berusaha mengungkap pelakunya. Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak kedokteran untuk melakukan pemeriksaan VER (Visum et Repertum),” pungkasnya.

     

    (San).

  • Wanita Tuna Rungu di Bandung Dicabuli Berkali-kali Hingga Hamil – Halaman all

    Wanita Tuna Rungu di Bandung Dicabuli Berkali-kali Hingga Hamil – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Seorang wanita berinisial N (23) yang juga penyandang disabilitas tunarungu, diduga mendapatkan tindak kekerasan seksual. Tindak pidana itu terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat dimulai pada Desember 2024 sekitar pukul 14.43 WIB. 

    Kakak korban, Juhaeri (25) pun telah membuat laporan tindakan terhadap adiknya ke Mapolda Jabar.

    Dia menyampaikan, korban atau adiknya berkenalan dengan terlapor atau terduga pelaku di sekitar tempat wisata angkringan Teh Rini Punclut enam bulan lalu.  Korban ini bekerja di warung makan angkringan yang ada di lokasi wisata ini.

    “Nah, seiring berjalannya waktu, saya mengetahui dan diberi tahu ibu pemilik warung bahwa adik saya sering mengalami mual dan muntah-muntah. Lalu, saya tanya ke adik saya dan dia mengakui sering dipaksa hingga mendapat ancaman. Dia mengaku disetubuhi terlapor setiap kali bertemu sampai adik saya hamil sekarang 6,5 bulan,” katanya, Jumat (3/1/2025) saat dihubungi.

    Juhaeri menegaskan, tak mengenal si terlapor lantaran tak pernah diberi tahu oleh adiknya terhadap seseorang yang tengah dekat dengannya. Adanya kejadian ini, kata Juhaeri, adiknya mengalami beban psikis dan mental. 

    “Kami kecolongan sepertinya ketika saya dan ibu berjualan pada hari Minggu, sepertinya adik saya dijemput pelaku. Sebab, setahu saya adik saya enggak pernah keluar malam atau pulang sampai larut malam. Kami berharap semua pelaku pun cepat bisa ditangkap polisi biar dapat efek jeranya,” katanya.

    Juhaeri menegaskan pelaku ini diduga berjumlah 9 orang bahkan bisa lebih. Hal itu didasari dari pengakuan adiknya yang menjadi korban kekerasan seksual ini.

    “Adik saya juga uangnya diperas atau dimintakan terus. Kejadian pun si pelaku ada yang menyetubuhi 3 kali dan empat kali. Adik saya pun awalnya enggak tahu kalau itu hamil, dikiranya gemuk karena banyak makan. Adik saya kenal dengan para pelaku, karena pelaku sering ngopi nongkrong di angkringan itu,” katanya.

    Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast pun membenarkan adanya laporan tersebut. Namun, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait laporan itu.

    “Masih lidik, nanti kalau ada perkembangan akan kami sampaikan informasinya,” ucap Jules.

     

  • Kaleidoskop Cirebon 2024: Viral Film Vina Cirebon, Jalan Panjang Keluarga Mencari Keadilan

    Kaleidoskop Cirebon 2024: Viral Film Vina Cirebon, Jalan Panjang Keluarga Mencari Keadilan

    Polda Jabar menangkap Pegi Setiawan alias Perong beberapa pekan setelah merilis DPO di media sosial. Direskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan, Pegi Setiawan ditangkap di kawasan Bandung.

    “Dia berhasil diamankan tadi malam di Bandung,” ucap Surawan, Rabu (22/5/2024).

    Setelah penangkapan, tepatnya pada Rabu (22/5/2024), rumah Pegi di Blok Simaja RW 2 Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, digeledah polisi untuk mencari barang bukti.

    Namun, saat itu, tak diungkap secara secara gamblang barang bukti apa saja yang disita pada saat proses penggeledahan. Polisi beralasan penyidik masih dalam tahap pendataan.

    Dari pemeriksaan awal, setidaknya ada dua fakta yang diungkap polisi kepada media, yaitu pertama, ada upaya Pegi Setiawan mengubah identitasnya selama buron, namanya diubah menjadi Robi.

    Yang kedua, selama masuk dalam DPO polisi, Pegi alias Perong bekerja sebagai kuli bangunan dan berpindah-pindah tempat. Kedua hal ini yang membuat pihak kepolisian selama 8 tahun kesulitan menangkap Pegi alias Perong, selain juga tidak adanya saksi yang berani menyebutkan siapa otak pelakunya.

    Meski begitu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast memastikan, pihaknya dibantu Bareskrim Mabes Polri dan Polres Cirebon Kota akan mengungkap kasus pembunuhan Vina dan Eky secara terang-benderang.

    Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong alias Robi Irawan, dalam kesempatan rilis kasus oleh kepolisian nampak memberikan gestur melawan. Dia kedapatan beberapa kali menggelengkan kepalanya saat polisi membeberkan peran Pegi dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.

    Saat digiring oleh polisi ke ruangan, Pegi pun melawan dengan memberikan pernyataan mengejutkan bahwa semua yang dituduhkan kepadanya adalah kebohongan.

    “Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu, saya rela mati,” katanya.

    Bantahan bahwa Pegi terlibat dalam kasus pembunuhan Vina juga dilayangkan ibunda Pegi, Kartini. Kepada wartawan di Cirebon, Kartini mengatakan, sejak kecil Pegi hidup di keluarga yang sederhana, bahkan sejak lulus SD, Pegi sudah bekerja sebagai kuli bangunan demi menghidupi adik-adiknya.

    “Di Polda waktu saya mau pulang saya bilang, ‘Nang yang sabar, ini ujian kamu. Kamu melakukan enggak?’ ‘Enggak mah, saya niat kerja buat nafkahin adik-adik saya,’” kata Kartini meniru ucapan Pegi.

    Keraguan bahwa Pegi yang ditangkap terlibat langsung dengan kasus pembunuhan Vina juga diutarakan Kades Kedongpondan Wawan Setiawan. Dia juga bertanya-tanya soal keaslian sosok Pegi yang ditangkap polisi.

    Ia mengatakan Pegi yang ditangkap polisi itu tidak dikenali warga sekitar. Apalagi Wawan mengatakan, di desanya ada lima orang dengan nama Pegi hingga dirinya mengaku bingung saat mengetahui polisi memburu sosok buron tersebut.

    “Sudah lama (tidak di desa sini), makanya kami juga agak bingung cari nama Pegi Setiawan itu, istilahnya banyak nama di Kepongpongan, sementara ada lima. Sedangkan Pegi yang kemarin dibawa pihak Kepolisian itu kehidupannya di kota,” kata Wawan.

  • Wajah Anggota Polda Jabar yang Diduga Aniaya Wanita Beredar Viral, Kombes Adiwijaya: Kami Tindak! – Halaman all

    Wajah Anggota Polda Jabar yang Diduga Aniaya Wanita Beredar Viral, Kombes Adiwijaya: Kami Tindak! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita berinisial PLP diduga dianiaya oleh anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jabar berinisial Bripda AA.

    Penganiayaan tersebut terjadi pada Maret 2024, namun baru dilaporkan pada Desember 2024 ini.

    PLP mengunggah cerita dugaan penganiayaan tersebut di Instagram dengan akun @prischalauraa_.

    Dalam unggahannya tersebut, ia dianiaya setelah melihat notifikasi di ponsel milik AA.

    PLP menceritakan bahwa setelah melihat notifikasi tersebut, ia langsung dicekik dan dijambak hingga dipukul wajahnya oleh AA.

    Penganiayaan tersebut juga terjadi pada Agustus hingga akhir Oktober 2024.

    Alasan PLP baru melaporkan pada Desember 2024 ini adalah karena AA selalu menjanjikan hal-hal manis supaya kasus penganiayaan tak terbongkar.

    Terpisah, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan bahwa kasus dugaan penganiayaan ini akan ditindaklanjuti dan pihaknya akan melakukan penyelidikan.

    “Saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Propam. Kalau memang terbukti bersalah maka akan langsung diproses lanjut. Nanti akan diinformasikan kalau ada perkembangannya,” kata Kabid Humas Polda Jabar, dikutip dari TribunJabar.id.

    Bripda AA Diamankan

    Terbaru, Polda Jabar telah menindak Bripda AA.

    Kabid Propam Polda Jabar, Kombes Adiwijaya menuturkan, pihaknya telah mengamankan AA.

    AA juga telah menjalani pemeriksaan intensif.

    Mengutip TribunJabar.id, nantinya AA akan menjalani penyidikan terkait pelanggaran disiplin.

    Kode etik profesi Polri juga saat ini tengah berlangsung.

    “Kasus ini mencuat setelah unggahan di medsos Instagram dan TikTok oleh seorang wanita berinisial PLP yang mengungkap dugaan penganiayaan yang dilakukan Bripda AA sejak Maret 2024 sampai November 2024,”

    “PLP baru melaporkan kejadian yang dialaminya sejak Maret 2024 ke Polresta Cirebon 23 Desember 2024,” ujarnya, Rabu (24/12/2024).

    Dalam laporannya, PLP menyebutkan beberapa tindakan kekerasan fisik yang dialaminya.

    Termasuk pemukulan hingga kekerasan lain yang menyebabkan luka fisik.

    Dari pemeriksaan medis, sejumlah luka lebam di bagian tubuh korban juga dilaporkan.

    Kombes Adiwijaya menyatakan, pihaknya tak memberi toleransi terhadap tindakan kekerasan, terlebih yang melibatkan anggota Polri.

    “Kami tidak pernah mentolerir tindakan kekerasan, terlebih yang melibatkan anggota Polri,”

    “Setiap pelanggaran akan diproses sesuai aturan hukum dan kode etik yang berlaku,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Oknum Anggota Polda Jabar yang Aniaya Wanita Akhirnya Ditahan, Penyidikan Tetap Berlangsung

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Muhamad Nandri Prilatama)

  • Catat, 10 Titik Rekayasa Lalu Lintas di Jabar Saat Libur Natal dan Tahun Baru
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 Desember 2024

    Catat, 10 Titik Rekayasa Lalu Lintas di Jabar Saat Libur Natal dan Tahun Baru Bandung 20 Desember 2024

    Catat, 10 Titik Rekayasa Lalu Lintas di Jabar Saat Libur Natal dan Tahun Baru
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Polda Jawa Barat (Jabar) mempersiapkan sejumlah
    rekayasa lalu lintas
    untuk mengantisipasi kepadatan di jalur kawasan
    Puncak
    , Kabupaten Bogor, dan Cianjur selama libur
    Natal dan Tahun Baru
    2025.
    Terdapat 10 titik persimpangan yang akan menjadi fokus perhatian untuk mencegah kemacetan.
    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
    Polda Jabar
    , Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, rekayasa lalu lintas akan diterapkan mulai dari Simpang Gadok, Bogor, hingga menuju Cianjur.
    “Nantinya tentu ada beberapa rekayasa yang akan kita lakukan. Tentu mengantisipasi adanya kurang lebih 10 titik simpang,” ucap Jules usai Apel Gelar Pasukan Lilin Lodaya 2024 di Kota Bandung, Jumat (20/12/2024).
    Selain itu, Polda Jabar juga akan menggelar Car Free Night di kawasan Puncak.
    Kegiatan ini rencananya berlangsung selama 6-7 jam, mulai dari 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.
    “Nanti akan ada rekayasa tentunya yang diberlakukan yaitu car free night, khususnya pada tanggal 31 Desember akan diberlakukan mulai pukul 18.00 WIB hingga 01.00 WIB pada tanggal 1 Januari 2025,” jelas Jules.
    Jules menambahkan, rekayasa lalu lintas berupa sistem
    one way
    juga akan diterapkan sebelum penutupan total jalan.
    Direktur Ditlantas Polda Jabar, Kombes Ruminio Ardano menambahkan, langkah strategis telah disiapkan untuk mengatasi kepadatan, termasuk jalur alternatif untuk mengurai kemacetan.
    “Baik nanti yang melewati jalan tol, kita arahkan melalui tol baru yang bisa tembus ke Cibitung, keluar di Jonggol, dan naik ke arah Cianjur. Jalur alternatif lainnya adalah jalan Kabupaten di samping Simpang Gadok, yang disarankan hanya untuk kendaraan kecil dan roda dua,” jelas Ruminio.
    Ruminio menegaskan,  Ditlantas telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di titik-titik kemacetan di Jabar. Seluruh Polres di masing-masing wilayah telah memiliki rencana antisipasi kepadatan.
    “Jadi titik-titik tersebut sudah diantisipasi, sudah dibuatkan rekayasa lalu lintasnya, dan sudah dicarikan alternatif jalan untuk arus menuju lokasi wisata tersebut dan pengaturan di tempat wisatanya,” tutupnya.
    Rekayasa lalu lintas
    juga akan mencakup Tol Transjawa, dengan penempatan dua pos monitoring di KM 57 dan KM 188 untuk menghitung jumlah kendaraan yang melintas.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 21 Ribu Personel Gabungan di Kerahkan Polda Jabar untuk Amankan Nataru 2025

    21 Ribu Personel Gabungan di Kerahkan Polda Jabar untuk Amankan Nataru 2025

    JABAR EKSPRES – Sebanyak 21.255 personel gabungan,  mulai dikerahkan Polda Jawa Barat (Jabar) untuk mengamankan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, 21 ribu lebih personel gabungan yang dikerahkan tersebut meliputi jajaran Polda dan Polres se- Jabar, TNI, hingga beberapa instansi terkait seperti Dishub, dan Satpol-PP.

    “Kurang lebih sebanyak 21.255 personel (yang dikerahkan). Terdiri dari 12.217 personel dari Polda Jawa Barat dan Polres, kemudian TNI sebesar 1.724, personel, dan instansi terkait lainnya yaitu Dishub, Satpol PP, Damkar (pemadam kebakaran) kurang lebih 7.314 personel,” ucapnya usai Apel Gelar Pasukan pengamanan Nataru di Jl. Diponegoro, Kota Bandung, Jum’at (20/12).

    BACA JUGA: Gagal Tes Doping, Dua Petarung UFC Ini Diskors hingga Juni 2025

    Selain puluhan ribu personel gabungan, dalam pengamanan Nataru kali ini, Jules mengatakan pihaknya juga akan menyediakan sebanyak 200 posko yang terbesar di beberapa titik atau wilayah.

    “Kami juga menggelar pos pengamanan (pospam) yaitu sebanyak 200, kemudian pos pelayanan sebanyak 68, dan pos terpadu ada sebanyak 28 pos. Jadi ini kita laksanakan tentunya bersama-sama dengan teman-teman TNI maupun instansi terkait lainnya,” ungkapnya.

    Adapun proses pengamanan ini, Jules menuturkan dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat khususnya yang akan merayakan Nataru.

    BACA JUGA: Promo Desember 2024 Mulai Dari Jco, Yoshinoya, Hingga Waroeng Steak & Shake

    “Ini dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman serta tentunya kelancaran dari kendaraan lalu lintas khususnya para pemudik yang akan merayakan Natal maupun pergantian tahun baru di 2025 (Nataru),” pungkasnya.

    Untuk diketahui, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), diprediksi akan ada 110,67 juta orang yang akan merayakan libur Nataru tahun ini.

    Adapun dalam hasil surveinya, Kemenhub juga memprediksi puncak arus Nataru akan terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024, sedangkan puncak arus ke dua akan terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024 nanti.

    BACA JUGA: Ambil Saldo DANA Gratis Rp470.000 Cukup Masukkan Nomor WA

    “Kami sudah melakukan survei. Hasilnya, potensi pergerakan masyarakat saat Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. Sebagian besar pergerakan terjadi di Pulau Jawa, termasuk aglomerasi. Jumlah inilah yang kami antisipasi,” ujar Menhub, Dudy Purwagandhi.(San)

  • Cegah Macet Libur Nataru, Lalu Lintas Jalur Puncak Bogor Bakal Direkayasa Polisi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Desember 2024

    Cegah Macet Libur Nataru, Lalu Lintas Jalur Puncak Bogor Bakal Direkayasa Polisi Regional 17 Desember 2024

    Cegah Macet Libur Nataru, Lalu Lintas Jalur Puncak Bogor Bakal Direkayasa Polisi
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Kepolisian Daerah Jawa Barat menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Puncak,
    Bogor
    , saat libur Natal dan Tahun Baru 2025.
    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan bahwa Korlantas Polri bersama Ditlantas Polda Jabar telah menggelar tactical floor game untuk memprediksi situasi arus lalu lintas di wilayah tersebut.
    “Jadi terkait rekayasa lalu lintas, tidak hanya di jalur tol, tetapi juga di jalur arteri, termasuk kawasan wisata seperti Puncak,” ujar Jules di Mapolda Jabar, Selasa (17/12/2024).
    Berkaca dari tahun 2023, lonjakan wisatawan diprediksi terjadi di beberapa titik di Jawa Barat, seperti
    Puncak Bogor
    , Lembang, Pangandaran, hingga Sukabumi.
    Polisi telah menyiapkan langkah khusus untuk mengantisipasi kemacetan di wilayah tersebut.
    “Sudah ada cara bertindak khusus yang akan diterapkan jika terjadi kemacetan maupun kepadatan, termasuk di kawasan Puncak,” kata Jules.
    Operasi Lilin Lodaya 2024 akan berlangsung selama 13 hari, mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
    Rapat koordinasi lintas sektoral juga sudah dilakukan untuk memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru berjalan aman dan tertib.
    Sebanyak 21.255 personel gabungan dari Polri, TNI, dan instansi terkait dikerahkan untuk pengamanan.
    Selain itu, 358 pos pengamanan, terpadu, dan pelayanan didirikan di beberapa titik strategis.
    Pos-pos ini tersebar di tempat peribadatan, pusat perbelanjaan, pasar, terminal, pelabuhan, rest area, dan lokasi-lokasi lainnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.