Tag: Judha Nugraha

  • Kabar Terbaru Predator Seks Reynhard Sinaga Diincar Sesama Napi

    Kabar Terbaru Predator Seks Reynhard Sinaga Diincar Sesama Napi

    Kasus Predator Seks Reynhard

    Reynhard dihukum penjara seumur hidup oleh pengadilan Manchester pada Januari 2020 lalu, setelah dinyatakan terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu 2,5 tahun mulai dari 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.

    Hakim Suzanne Goddard saat menjatuhkan putusan pada saat itu, seperti dilansir BBC, menggambarkan Reynhard sebagai “predator seksual setan” yang “tidak akan pernah aman untuk dibebaskan.”

    Seperti dilansir Associated Press, Reynhard tiba di Inggris dengan visa pelajar pada tahun 2007 silam. Di Inggris, dia berhasil menyandang dua gelar dalam bidang sosiologi dari Universitas Manchester.

    Serangan Reynhard baru terungkap pada tahun 2017 setelah korban berusia 18 tahun bangun sekitar pukul 6 pagi ketika tengah diserang. Korban berhasil melawan Reynhard, dan yang terpenting, berhasil mengambil telepon Reynhard sebelum meninggalkan apartemen itu.

    Dia lalu pergi melapor ke polisi. Polisi akhirnya menemukan 3,29 terabyte konten grafis di telepon genggam Reynhard–setara dengan 250 DVD atau 300.000 foto. Di beberapa kasus, serangan itu terjadi berjam-jam dengan satu serangan khusus berlangsung 8 jam. Namun tidak dijelaskan apakah file sebesar itu disimpan di layanan komputasi awan atau seperti apa.

    Persidangan demi persidangan pun bergulir. Reynhard disebut telah menjalani sidang dalam empat tahap. Sidang terakhir pada 6 Januari 2020, Reynhard akhirnya dijatuhi vonis seumur hidup atas pemerkosaan 48 pria. Reynhard kemungkinan mendapatkan pembebasan setelah menjalani 30 tahun hukumannya.

    Terkait kasus ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan telah ikut menangani kasus Reynhard Sinaga sejak 2017. “KBRI London telah melakukan penanganan kasus WNI atas nama Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga (Reynhard Sinaga/RS) sejak tahun 2017-2020,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Judha Nugraha, dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).

    Tonton juga Video: Sederet Fakta Predator Seks Cabuli-Sodomi 35 Anak di Pasaman Sumbar

    (lir/lir)

  • Viral! WNI Diduga Gabung Kelompok HTS di Suriah, Kemlu RI Selidiki

    Viral! WNI Diduga Gabung Kelompok HTS di Suriah, Kemlu RI Selidiki

    ERA.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI akan menelusuri dugaan keterlibatan warga negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS).  

    Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha menekankan sejauh ini pemerintah masih mencari data-data dugaan keterlibatan WNI dengan HTS. HTS sendiri merupakan kelompok bersenjata yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad.  

    “Terkait dengan kemungkinan  WNI yang bergabung dengan HTS, kami masih terus monitor. Kami masih terus mencari data-datanya,” kata Judha saat ditemui di kantor Kemlu RI, Jakarta, Senin (16/12/2024). 

    Selain masih mencari data-data WNI yang diduga bergabung dengan HTS, Judha menekankan sampai saat ini pemerintah akan terus mencari data-data WNI yang berada di Suriah. 

    Apalagi, kata Judha, data yang ada di imigrasi Suriah tidak diperbarui secara berkala. Hal ini lah yang menjadikan Kemlu RI mengimbau agar WNI bisa melapor diri ke KBRI Damaskus maupun Beirut.  

    “Dapat kita sampaikan bahwa angka yang dulu kita sampaikan 1162 itu adalah angka yang disampaikan oleh imigrasi Suriah yang itu tidak update, maka dari itu kami terus akan mengupdate,” jelasnya.  

    Lalu, kata Judha, Kemlu RI dan juga KBRI terkait berencana untuk melakukan evakuasi gelombang tiga terhadap 83 WNI yang berada di Suriah. Ia pun juga akan terus memantau keberadaan WNI yang kemungkinan tidak bisa menghubungi KBRI karena keterbatasan akses.

    “Setelah itu kita masih wait and see proses pendataan masih terus kita lakukan untuk mengantisipasi ada WNI kita yang mungkin tingggal di rumah majikan dan tidak bisa menghubungi KBRI,” pungkasnya. 

    Diketahui sebelumnya beredar sebuah kabar di media sosial yang menyebutkan warga Indonesia bergabung dengan kelompok HTS fi Suriah. HTS sendiri tercatat sebagai kelompok terkuat di Suriah. 

    Kelompok itu juga tercatat yang menggulingkan Presiden Bashr al-Assad dari kepemimpinannya selama puluhan tahun.  Assad dan keluarga bahkan harus melarikan diri ke Rusia setelah digulingkan.

    Kelompok HTS bahkan mengganti bendera Suriah, dengan tiga warna yaitu hijau, putih dan hitam dengan tiga bintang berwarna hijau di tengah.

  • Jumlah WNI Pekerja Scam di Kamboja Melonjak Tajam, Kemlu RI: Mata Pencarian Baru

    Jumlah WNI Pekerja Scam di Kamboja Melonjak Tajam, Kemlu RI: Mata Pencarian Baru

    ERA.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyoroti kasus yang terjadi di Kamboja yang melonjak tajam. Lonjakan kasus ini terutama terjadi pada sektor scam atau penipuan. 

    Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan adanya peningkatan kasus warga negera Indonesia di Kamboja dalam setahun terakhir. Kasus yang tercatat dan ditangani oleh KBRI Phnom Penh meningkat 122,3 persen. 

    “Dari sisi jumlah kasusnya meningkat, tercatat ada 2.321 kasus yang ditangani KBRI Phnom Penh ini meningkat 122,3 persen dari angka tahun sebelumnya. Di mana dari 2.321 itu 1.761 atau 77 persen merupakan kasus-kasus yang terkait dengan penipuan online,” kata Judha ditemui di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin (16/12/2024). 

    Kasus penipuan yang melonjak tajam di Kamboja dan melibatkan WNI ini dinilai menjadi bentuk mata pencarian baru. Apalagi kasus ini menggunakan modus tawaran kerja dengan gaji fantastis. 

    “Kami melihat bahwa beberapa layanan iklan lowongan kerja ke luar negeri yang terkait dengan online scam yang dahulu itu menggunakan modus penipuan menawarkan bekerja sebagai customer service atau sebagai marketing dengan gaji 1.000-1.200 USD, namun end up di sana dipaksa untuk melakukan scamming,” tegasnya. 

    Bahkan, kata Judha, tawaran iklan pekerjaan di Kamboja juga secara terang-terangan membuka lowongan sebagai scammer atau penipu. Hal ini pun yang dinilai oleh pemerintah Indonesia sebagai bentuk baru dari mata pencarian.

    “Jadi ini salah satu indikasi yang kita lihat bahwa industri ini berkembang dan kemudian menjadi sebuah bentuk mata pencarian baru,” pungkasnya. 

    Berdasarkan data imigrasi Kamboja, tercatat hingga bulan September 2024 jumlah WNI yang datang berkunjung mencapai 123.000 orang. Angka ini meningkat 32 persen dibanding tahun sebelumnya.

  • Kemlu RI: Mayoritas WNI di Suriah Pekerja Migran Ilegal

    Kemlu RI: Mayoritas WNI di Suriah Pekerja Migran Ilegal

    ERA.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengungkap sebagian besar warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah merupakan pekerja migran ilegal.

    “Mayoritas WNI kita yang ada di sana itu adalah pekerja migran. Terutama yang bekerja di sektor domestik. Dan kami dapat pastikan bahwa seluruh pekerja migran sektor domestik tersebut berangkat tidak sesuai prosedur,” kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dalam press briefing di Gedung Palapa Kemlu RI, Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Keberadaan WNI yang bekerja sebagai migran ilegal di Suriah itu dikatakan Judha lantaran negara tersebut tertutup. Bukan hanya itu saja, Judha juga menjelaskan sebagaian besar pekerja migran ilegal itu tidak terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan maupun BP2MI.

    “Karena Suriah merupakan negara yang tertutup bagi penempatan pekerja migran sektor domestik,” jelasnya.

    Selain tidak terdaftar di Kemenaker dan BP2MI, para pekerja migran ilegal juga kemungkinan besar mengalami kesulitan untuk melaporkan diri.

    Judha pun menekankan kembali agar WNI yang berada di Suriah maupun pihak keluarga untuk melapor kepada Kementerian Luar Negeri.

    “Mungkin mereka juga memiliki akses yang terbatas untuk melakukan lapor diri. Sehingga peran aktif dari keluarga untuk lapor ke hotline Kementerian Luar Negeri itu sangat-sangat diharapkan,” tegasnya.

    Sejauh ini Kementerian Luar Negeri RI sudah melakukan evakuasi terhadap 65 warga negara Indonesia dari Suriah. Proses evakuasi ini dilakukan usai rezim Bashar al-Assad digulingkan dari jabatannya.

  • Kemlu RI Bersiap Evakuasi Gelombang Tiga WNI di Suriah, Ada 83 Orang

    Kemlu RI Bersiap Evakuasi Gelombang Tiga WNI di Suriah, Ada 83 Orang

    ERA.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bersiap untuk melakukan proses evakuasi gelombang ketiga terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Suriah. Sejauh ini 85 WNI di Suriah sudah mengajukan diri dan bersedia untuk dievakuasi.  

    Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan proses evakuasi gelombang tiga terhadap WNI di Suriah sedang disiapkan. Proses ini akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam waktu dekat.  

    “Sampai saat ini tercatat ada 83 WNI kita yang sudah menyatakan kesediaannya untuk dievakuasi, dan kita sedang mempersiapkan evakuasi gelombang tiga,” kata Judha ditemui di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin (16/12/2024). 

    Pada gelombang pertama dan kedua evakuasi WNI di Suriah, Kementerian Luar Negeri RI berhasil memulangkan sedikitnya 65 warga negara Indonesia ke Tanah Air. Mereka terdiri dari 47 pekerja migran dan 18 WNI lain yang merupakan keluarga di Suriah.

    “Dari sisi gender 55 perempuan dan 10 laki-laki dan berasal dari 10 provinsi tersebar yang ada di Indonesia,” jelasnya. 

    Sementara itu, Kemlu RI dalam mempersiapkan evakuasi WNI di Suriah juga menerapkan langkah-langkah penting, terutama pendataan, terutama bagi WNI yang sudah kehilangan paspor mereka 

    “Kita lakukan pendataan, data-data lengkap mereka, termasuk kita menyiapkan dokumen perjalanan kalau mereka sudah kehilangan paspor,” katanya. 

    Lalu, kata Judha, para WNI yang akan dievakuasi di gelombang ketiga ini akan diberangkatkan melalui jalur darat dari Damaskus menuju Beirut. Mereka nantinya juga akan ditempatkan di shelter KBRI Beirut sebelum diterbangkan Indonesia. 

    “Setelah itu kita inapkan di shelter KBR Beirut, untuk selanjutnya kita terbangkan dengan menggunakan penerbangan komersial ke Jakarta,” ujarnya. 

    Lebih lanjut, Judha mengimbau kepada seluruh warga negara Indonesia untuk segera lapor diri ke KBRI Beirut. Begitu pula dengan pihak keluarga yang ada di Indonesia untuk bisa melapor ke Kementerian Luar Negeri bila memiliki keluarga di Suriah.

    “Dan bagi keluarga yang ada di Indonesia yang memiliki sanak keluarga yang bekerja di Suriah mohon juga bisa menghibungi hotline KBRI di Damaskus, +963954444810 atau Direktorat Pelindungan WNI +6281-290-070-027,” pungkasnya.

  • Kelompok Pertama WNI Dievakuasi dari Suriah Tiba di Tanah Air

    Kelompok Pertama WNI Dievakuasi dari Suriah Tiba di Tanah Air

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok pertama WNI yang dievakuasi dari Suriah tiba di tanah air pada Kamis (12/12) usai jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad.

    Setidaknya 37 WNI melarikan diri dari Suriah melalui Beirut, Lebanon dan kembali ke Jakarta dengan pesawat komersil.

    Lebih dari 1.000 warga negara Indonesia masih berada di Suriah dan sebagian besar dari mereka bekerja secara ilegal.

    Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha mengatakan bahwa mereka akan terus memantau situasi di Suriah yang masih dinamis dan potensi ancaman dari Israel.

  • 37 WNI di Suriah Kembali ke Tanah Air, Berasal dari Lampung hingga NTB

    37 WNI di Suriah Kembali ke Tanah Air, Berasal dari Lampung hingga NTB

    ERA.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan sebanyak 37 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Suriah telah kembali ke Tanah Air dengan lancar dan selamat.

    “Mereka yang dipulangkan ini melalui jalur darat dari Damaskus menuju ke Beirut, setelah itu diterbangkan dengan pesawat komersial menuju ke Jakarta,” kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha, dikutip Antara, Kamis (12/12/2024).

    Judha menerangkan dalam proses evakuasi terhadap 37 WNI ini dilakukan dengan tiga tahapan. Tahapan pertama, kata dia, sebanyak 22 orang dipulangkan melalui perjalanan udara dari Damaskus dengan menggunakan maskapai Qatar Airways QR6381 Doha-Jakarta dengan ketibaan pada pukul 14.45 WIB.

    Kemudian tahapan kedua, disusul oleh 12 orang melalui penerbangan Qatar Airways QR956 rute Doha-Jakarta pada pukul 15.10 WIB melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

    “Dua penerbangan pertama sore hari ini sudah tiba sebanyak 32 WNI dan dua pendamping dengan melalui Bandara Internasional Soetta,” ujarnya.

    Selanjutnya, kata dia, proses evakuasi itu dilakukan terhadap tiga orang WNI yang akan tiba di Indonesia pada Kamis malam ini sekitar pukul 21.25 WIB.

    Berdasarkan data Kemlu RI, lanjut dia, tercatat sebanyak 37 WNI tersebut mayoritas adalah pekerja migran di sektor domestik atau pekerja asisten rumah tangga dengan non-prosedural (ilegal).

    “Ini adalah proses gelombang pertama yang diupayakan oleh Pemerintah Indonesia kepada WNI yang ada di Suriah,” ucapnya.

    Mereka yang berhasil dipulangkan, lanjut dia, adalah perempuan yang berasal dari berbagai daerah seperti Provinsi Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

    “Ini untuk daerah asal yaitu Lampung, kemudian Banten, Jawa Barat, dan NTB,” kata dia.

  • KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI di Suriah

    KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI di Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus mengevakuasi 37 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah.

    Dalam unggahan akun Instagram @indonesiaindamascus, KBRI menyampaikan evakuasi ini dilangsungkan pada Selasa (10/12) pukul 14.00 waktu Suriah.

    “Rombongan akan singgah di Beirut (ibu kota Lebanon) sebelum melanjutkan penerbangan ke Indonesia pada Rabu, 11 Desember 2024,” demikian keterangan KBRI Damaskus.

    Para WNI dijadwalkan tiba di Jakarta pada hari ini, Kamis (12/12).

    Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, pada Kamis menyampaikan puluhan WNI saat ini telah lepas landas dari Beirut ke Jakarta.

    “Insya Allah akan tiba dalam 3 flight di sore dan malam hari ini,” kata Judha dalam keterangannya.

    KBRI Damaskus telah menetapkan status siaga 1 di seluruh wilayah Suriah. Penetapan itu diberlakukan menyusul perebutan ibu kota Damaskus oleh kelompok milisi pada Minggu (8/12).

    Kemlu dan KBRI Damaskus telah melakukan pertemuan secara virtual dengan masyarakat Indonesia di Suriah guna memberikan briefing situasi keamanan terakhir dan briefing langkah langkah kontingensi termasuk evakuasi.

    Jumlah WNI di Suriah saat ini berjumlah 1.162 orang. Para WNI tersebar di berbagai provinsi, mayoritas di Damaskus. Mereka kebanyakan merupakan pekerja migran.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Atap KBRI Damaskus Terkena Peluru Nyasar, Kemenlu: Tidak Ada WNI yang Terluka

    Atap KBRI Damaskus Terkena Peluru Nyasar, Kemenlu: Tidak Ada WNI yang Terluka

    ERA.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus masih dalam kondisi aman meski sempat terdampak serangan di tengah keruntuhan rezim Bashar Al-Assad akibat serangan kelompok oposisi.

    “Terdapat peluru nyasar yang mengenai atap gedung KBRI dan tembus hingga ruang rapat, namun tidak ada WNI yang terluka,” demikian menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui pernyataan tertulis, Minggu (8/12/2024).

    Dari 1.162 WNI yang tercatat masih bertahan di Suriah, terdapat 19 WNI pekerja migran saat ini berada di shelter KBRI Damaskus, kata Judha.

    Direktur PWNI Kemlu mengatakan, pertempuran di Damaskus yang memanas mulai Minggu pagi mulai mereda setelah Assad dipastikan melarikan diri keluar Damaskus.

    Namun, situasi keamanan masih sangat dinamis, terlebih karena sempat terjadi ledakan besar di sekitar Damaskus yang diduga berasal dari serangan udara pasukan Israel, kata dia.

    KBRI Damaskus sebelumnya memastikan bahwa semua WNI di Suriah ada dalam kondisi aman di tengah eskalasi perang saudara yang mencapai Ibu Kota Suriah. WNI di Suriah diimbau untuk senantiasa tenang, tidak bepergian dari rumah untuk sementara, dan tetap menjaga komunikasi dengan Perwakilan RI.

    KBRI Damaskus juga telah menetapkan Siaga 1, status keamanan tertinggi, untuk seluruh wilayah Suriah menyusul eskalasi peperangan yang terjadi. Sebelumnya, Siaga 1 hanya diterapkan pada beberapa wilayah seperti Aleppo dan Hama.

    Rezim Bashar Al-Assad di Suriah dipastikan jatuh pada Minggu setelah pasukan militer rezimnya kehilangan kendali atas Kota Damaskus yang diserbu pasukan oposisi bersenjata sejak Sabtu.

    Pertempuran di Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011. Eskalasi pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi pecah pada 27 November lalu dari kawasan pedesaan di barat Aleppo di Suriah utara.

    Cepatnya pergerakan kelompok oposisi mengejutkan pasukan militer Suriah, dan rezim Al-Assad pun kehilangan kendali terhadap satu per satu wilayah di negara itu, dimulai dari Idlib, Aleppo pada 30 November, dan Hama pada 5 Desember. (Ant)

  • Kemlu RI Pastikan KBRI Damaskus Aman Meski Kena Peluru Nyasar

    Kemlu RI Pastikan KBRI Damaskus Aman Meski Kena Peluru Nyasar

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRIDamaskus dalam kondisi aman meski sempat terdampak serangan di tengah keruntuhan rezim Bashar Al-Assad akibat serangan kelompok oposisi.

    Mereka juga menyatakan kejadian tersebut tidak melukai WNI yang berada dalam KBRI.

    “Terdapat peluru nyasar yang mengenai atap gedung KBRI dan tembus hingga ruang rapat, namun tidak ada WNI yang terluka,” demikian menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui pernyataan tertulis, Minggu (8/12).

    Judhan kemudian mengungkapkan dari 1.162 WNI yang tercatat masih bertahan di Suriah, terdapat 19 WNI pekerja migran saat ini berada di shelter KBRI Damaskus.

    Direktur PWNI Kemlu mengatakan pertempuran di Damaskus yang memanas mulai Minggu pagi mulai mereda setelah Assad dipastikan melarikan diri keluar Damaskus.

    Namun, dia menyadari, situasi keamanan masih sangat dinamis, terlebih karena sempat terjadi ledakan besar di sekitar Damaskus yang diduga berasal dari serangan udara pasukan Israel. 

    KBRI Damaskus sebelumnya memastikan semua WNI di Suriah ada dalam kondisi aman di tengah eskalasi perang saudara yang mencapai Ibu Kota Suriah.

    WNI di Suriah juga diimbau untuk tetap tenang, tidak bepergian dari rumah untuk sementara, dan tetap menjaga komunikasi dengan Perwakilan RI.

    KBRI Damaskus juga telah menetapkan Siaga 1, status keamanan tertinggi, untuk seluruh wilayah Suriah menyusul eskalasi peperangan yang terjadi. Sebelumnya, Siaga 1 hanya diterapkan pada beberapa wilayah seperti Aleppo dan Hama.

    Rezim Bashar Al-Assad di Suriah dipastikan jatuh pada Minggu setelah pasukan militer rezimnya kehilangan kendali atas Kota Damaskus yang diserbu pasukan oposisi bersenjata sejak Sabtu.

    Pertempuran di Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011. Eskalasi pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi pecah pada 27 November lalu dari kawasan pedesaan di barat Aleppo di Suriah utara.

    Cepatnya pergerakan kelompok oposisi mengejutkan pasukan militer Suriah, dan rezim Al-Assad pun kehilangan kendali terhadap satu per satu wilayah di negara itu, dimulai dari Idlib, Aleppo pada 30 November, dan Hama pada 5 Desember.

    (Antara/chri)