Tag: Judha Nugraha

  • 5 Fakta Kecelakaan Jeju Air di Korsel, Ada Ratusan Korban Jiwa

    5 Fakta Kecelakaan Jeju Air di Korsel, Ada Ratusan Korban Jiwa

    Jakarta

    Pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan (Korsel). Sebanyak 179 orang meninggal akibat kecelakaan ini.

    Insiden kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air terjadi pada Minggu (29/12/2024) pagi waktu setempat. Penyebab kecelakaan diduga karena ada kontak dengan burung.

    Kecelakaan tersebut mengakibatkan badan pesawat mengalami kerusakan secara signifikan, yang mengakibatkan kebakaran. Petugas pemadam kebakaran (damkar) berhasil memadamkan api serta melakukan evakuasi.

    Pihak berwenang memadamkan api dalam 43 menit. Sekitar 80 petugas damkar dikirim ke lokasi kecelakaan.

    Berikut ini sederet fakta yang diketahui sejauh ini terkait kejadian tersebut:

    Mendarat Tanpa Roda-Meledak

    Dilansir kantor berita Yonhap dan AFP, kecelakaan terjadi pada pukul 9.07 pagi. Pesawat Jeju Air keluar landasan pacu saat mendarat tanpa roda, kemudian menabrak dengan dinding pagar di Bandara Muan hingga akhirnya meledak.

    “Kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh ‘kontak dengan burung, yang mengakibatkan roda pendaratan tidak berfungsi dengan baik’ saat pesawat berusaha mendarat di bandara di barat daya negara itu,” bunyi laporan tersebut.

    Ada Peringatan Bird Strike

    Menurut jumpa pers Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi yang mengawasi keselamatan penerbangan, menara pengawas Bandara Muan mengeluarkan peringatan bird strike atau gangguan serangan burung pada pukul 08.57 pagi waktu setempat.

    “Saat mencoba mendarat di landasan pacu No 1, menara kontrol mengeluarkan peringatan serangan burung dan pilot mengumumkan mayday tak lama setelahnya,” kata kementerian tersebut.

    Para pejabat mengatakan menara kontrol memberikan izin untuk mendarat di arah yang berlawanan di landasan pacu, setelah itu pilot mencoba mendarat hingga melewati landasan pacu dan menabrak dinding.

    Tak Ada Penumpang WNI

    Total ada 181 orang di dalam pesawat Jeju air yang kembali dari Bangkok. Di antara jumlah tersebut, ada 6 awak pesawat dan 175 orang penumpang yang sebagian besar penumpangnya adalah warga negara (WN) Korsel dan dua WN Thailand.

    Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang dalam pesawat Jeju Air.

    “Saat ini KBRI Seoul sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat. Berdasarkan informasi informal yang didapat, tidak terdapat penumpang WNI dalam pesawat tersebut,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Minggu (29/12/2024).

    179 Orang Meninggal

    Petugas tanggap darurat Korea Selatan (Korsel) melaporkan jumlah korban tewas kecelakaan pesawat Jeju Air. Sebanyak 179 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

    Dilansir kantor berita AFP, Minggu (29/12/2024), dua orang berhasil diselamatkan dalam kecelakaan pesawat Jeju Air hari Minggu di Korea Selatan, kata badan pemadam kebakaran negara itu saat mengumumkan jumlah korban akhir dari bencana tersebut.

    “Dari 179 korban tewas, 65 orang telah diidentifikasi,” kata badan pemadam kebakaran tentang kecelakaan di Bandara Internasional Muan, yang dua anggota krunya selamat.

    Kotak Hitam Pesawat Ditemukan

    Kedua kotak hitam atau black boxes milik Jeju Air 2216 yang kecelakaan ditemukan. Kotak hitam itu adalah perekam data penerbangan dan suara kokpit.

    Dilansir dari AFP pejabat kementerian transportasi Korea Selatan (Korsel) mengatakan kotak hitam dalam Boeing 737-800 itu telah ditemukan. Peristiwa kecelakaan itu, menewaskan 179 orang, dan dua orang selamat.

    “Mengenai kotak hitam, baik perekam suara kokpit maupun perekam data penerbangan kini telah ditemukan,” kata wakil menteri transportasi Joo Jong-wan dalam sebuah pengarahan.

    Presiden sementara Korea Selatan (Korsel) Choi Sang Mok kemudian mengumumkan masa berkabung nasional usai insiden kecelakaan maut ini. Masa berkabung nasional itu dilakukan selama tujuh hari.

    Choi menyampaikan belasungkawa dan simpati yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Masa berkabung terhitung mulai hari ini.

    “Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan dari mereka yang kehilangan nyawa dalam tragedi yang tak terduga ini,” kata Choi.

    Choi juga telah menetapkan Muan sebagai zona bencana khusus. Dia berjanji akan memberikan bantuan untuk keluarga yang ditinggalkan dan memberikan perawatan bagi korban selamat.

    (wia/idn)

  • Kemlu Pastikan Tidak Ada Penumpang WNI dalam Kecelakaan Jeju Air di Korsel

    Kemlu Pastikan Tidak Ada Penumpang WNI dalam Kecelakaan Jeju Air di Korsel

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa sejauh ini, tidak ada WNI yang menjadi penumpang pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan di Korea Selatan.

    Dilansir dari Antara pada Minggu (29/12/2024), Direktur Jenderal PWNI Judha Nugraha mengatakan melalui pesan singkat bahwa berdasarkan informasi informal yang diperoleh, tidak terdapat penumpang WNI dalam pesawat tersebut.

    Kemlu dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Seoul terus memantau kecelakaan pesawat yang terjadi di Bandara Internasional Muan itu, kata dia.

    Judha menambahkan bahwa KBRI tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat terkait musibah tersebut.

    Sebelumnya, dalam laporan terbaru Kantor Berita Yonhap, Minggu (29/12/2024) kecelakaan yang terjadi pada pagi pukul 09.07 waktu setempat itu disebabkan kerusakan roda sehingga pesawat keluar dari landasan pacu saat mendarat. 

    Kondisi tersebut membuat pesawat bertabrakan dengan dinding pagar di Bandara Internasional Muan di daerah Muan, Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul.

    Setidaknya hanya 2 orang orang yang saat ini baru berhasil diselamatkan dari kecelakaan yaitu seorang penumpang dan seorang awak pesawat yang keduanya wanita. Keduanya berhasil diselamatkan tak lama setelah kecelakaan dan dirawat di sebuah rumah sakit di Mokpo. 

    Sementara itu, semua orang yang hilang diduga telah tewas, kata otoritas pemadam kebakaran, seraya menambahkan bahwa mereka beralih ke operasi pencarian untuk menemukan jenazah. Kamar jenazah sementara telah didirikan di dalam bandara Muan untuk memakamkan jenazah para korban.

  • Kemenlu pulangkan 1.162 WNI dari Suriah akibat perang saudara

    Kemenlu pulangkan 1.162 WNI dari Suriah akibat perang saudara

    Kamis, 12 Desember 2024 21:15 WIB

    Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) berjalan keluar terminal setibanya dari Suriah di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/12/2024). Kementerian Luar Negeri memulangkan sebanyak 37 orang WNI tahap pertama dan akan menyusul pemulangan 96 WNI tahap kedua dari total keseluruhan 1.162 WNI karena adanya konflik perang saudara di Suriah. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU

    Dua warga negara Indonesia (WNI) saling berpelukan setibanya dari Suriah di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/12/2024). Kementerian Luar Negeri memulangkan sebanyak 37 orang WNI tahap pertama dan akan menyusul pemulangan 96 WNI tahap kedua dari total keseluruhan 1.162 WNI karena adanya konflik perang saudara di Suriah. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU

    Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) didampingi Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha (kedua kiri) berjalan keluar terminal setibanya dari Suriah di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/12/2024). Kementerian Luar Negeri memulangkan sebanyak 37 orang WNI tahap pertama dan akan menyusul pemulangan 96 WNI tahap kedua dari total keseluruhan 1.162 WNI karena adanya konflik perang saudara di Suriah. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU

  • WNI Asal Tanjung Pinang Ngaku di Sekap di Kamboja, Kemlu Turun Tangan

    WNI Asal Tanjung Pinang Ngaku di Sekap di Kamboja, Kemlu Turun Tangan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang WNI asal Tanjung Pinang, Kepulauan Riau bernama Agung Hariadi (25) merilis sebuah video pengakuan bahwa dirinya disekap di Kamboja.

    Agung meminta bantuan pemerintah Indonesia agar dirinya bisa dipulangkan. Video itu dibuat Agung setelah disekap beberapa hari. Dia mengaku menjadi korban perdagangan orang.

    “Posisi sekarang saya di Kamboja. Saya minta bantuan. Saya sudah disekap beberapa hari. Ini baru saya dikasih hp. Saya enggak ada makan. Enggak ada minum. Saya minta tolong untuk pulang. Saya di sini dijual, saya enggak tahu kerjanya di Kamboja,” kata Agung dalam video yang beredar di media sosial.

    Kementerian Luar Negeri RI pun angkat suara merespons kabar tersebut. Melalui Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, pemerintah mengaku telah berkomunikasi dengan Agung.

    Judha mengatakan saat ini pihaknya telah mendalami informasi yang disampaikan Agung. Dia memastikan KBRI akan segera berkoordinasi dengan otoritas penegak hukum Kamboja.

    “Apabila telah didapatkan informasi yang diperlukan, KBRI Phnom Penh kemudian akan berkoordinasi dengan otoritas penegakan hukum Kamboja untuk penanganan lebih lanjut,” kata Judha dalam pernyataan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu.

    Kemlu RI mencatat kasus WNI terlibat pekerjaan penipuan melalui online scam di berbagai negara memang terus mengalami peningkatan. KBRI Phnom Penh setiap hari menerima rata-rata 15-30 pengaduan kasus pelindungan WNI, yang kasusnya menyerupai aduan Agung Hariadi.

    Hingga November 2024, KBRI Phnom Penh telah menangani lebih dari 2.946 kasus pelindungan WNI, termasuk diantaranya 2.259 kasus (atau lebih dari 76 persen) yang terkait penipuan (scam) online. Jumlah WNI di Kamboja diprediksi telah menembus 100 ribu orang per November 2024.

    “Kemlu terus menghimbau agar masyarakat waspada terhadap lowongan kerja di luar negeri yang non-prosedural, menawarkan gaji tinggi, namun tidak mengharuskan pengalaman kerja, yang biasanya didapatkan dari agen kerja di media sosial dan internet,” kata Judha.

    (thr/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • 5 Hal Tentang Pesawat Penumpang Jatuh di Kazakhstan yang Tewaskan 38 Orang

    5 Hal Tentang Pesawat Penumpang Jatuh di Kazakhstan yang Tewaskan 38 Orang

    Jakarta

    Pesawat Azerbaijan Airlines yang terbang dari Ibu Kota Baku ke Grozny Rusia jatuh di wilayah Kazakhstan. Pesawat sempat mendarat darurat lalu meledak.

    Sebanyak 38 orang tewas dalam insiden kecelakaan ini. Berikut fakta-fakta seputar peristiwanya.

    Pesawat penumpang Azerbaijan jatuh di Kazakhstan barat, pada Rabu (25/12/2024). Pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat.

    “Sebuah pesawat yang melakukan rute Baku-Grozny jatuh di dekat kota Aktau. Itu milik Azerbaijan Airlines,” kata Kementerian Transportasi Kazakhstan, di Telegram, dilansir AFP dan Reuters, Rabu (25/12).

    Pesawat seri Embraer 190 telah ‘melakukan pendaratan darurat’ sekitar tiga kilometer dari Aktau, pusat minyak dan gas di pantai timur Laut Kaspia.

    Penampakan puing Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh di Kazakhstan (Foto: AP/Azamat Sarsenbayev)2. Korban Tewas: 38 Orang

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/12/2024), Wakil Perdana Menteri Kanat Bozumbayev mengatakan 38 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan pesawat Azerbaijan di Kazakhstan.

    Sebanyak 29 orang lainnya berhasil selamat dalam insiden itu. Namun, mereka mengalami luka-luka dan kini sedang dirawat di rumah sakit terdekat.

    3. Tidak Ada WNI yang Jadi Korban

    Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) yang jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan. Pesawat itu diketahui membawa 69 orang.

    “Hingga saat ini tidak ada informasi penumpang WNI dalam pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Judha Nugraha, dilansir Antara, Kamis (26/12/2024).

    Dari 69 penumpang pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh tersebut, 42 orang adalah WN Azerbaijan, sementara 16 lainnya WN Rusia, 6 WN Kazakhstan, dan 3 lainnya merupakan WN Kyrgyzstan.

    Lihat Video ‘Detik-detik Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan’:

    Baca berita di halaman selanjutnya.

  • Kemlu Pastikan Tak Ada WNI di Pesawat Azerbaijan yang Jatuh di Kazakhstan

    Kemlu Pastikan Tak Ada WNI di Pesawat Azerbaijan yang Jatuh di Kazakhstan

    Jakarta

    Kementerian Luar Negeri RI memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang dalam pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) yang jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan. Pesawat itu diketahui membawa 69 orang.

    “Hingga saat ini tidak ada informasi penumpang WNI dalam pesawat Azerbaijan Airline yang jatuh di Kazakhstan,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Judha Nugraha seperti dilansir Antara, Kamis (26/12/2024).

    Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang membawa 69 orang dari Grozny, Rusia, tersebut, dilaporkan jatuh tiga kilometer dari Bandara Aktau. Hal itu disampaikan Kementerian Keadaan Darurat Kazakhstan.

    Pihak Azerbaijan Airlines menyatakan bahwa pesawat tersebut diduga jatuh karena bertabrakan dengan sekawanan burung saat mengudara.

    “Menyusul jatuhnya pesawat milik Azerbaijan Airlines di Aktau, Kejaksaan Agung Azerbaijan telah memulai penyelidikan pidana berdasarkan pasal 262.3 dan 314.3 (KUHP Azerbaijan),” demikian pernyataan kejaksaan Azerbaijan.

    Kejaksaan Azerbaijan menyebut bahwa departemen penyelidikannya telah diinstruksikan untuk memulai penyelidikan awal.

    Sementara Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Andriy Kovalenko menyampaikan di Telegram bahwa pesawat tersebut diduga ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    Sementara itu, dari 69 penumpang pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh tersebut, 42 di antaranya adalah WN Azerbaijan, sementara 16 lainnya WN Rusia, enam WN Kazakhstan, dan tiga lainnya merupakan WN Kyrgyzstan.

    (lir/idh)

  • Kemlu RI Beber Ribuan WNI Sengaja Pilih Jadi ‘Scammer’ di Luar Negeri

    Kemlu RI Beber Ribuan WNI Sengaja Pilih Jadi ‘Scammer’ di Luar Negeri

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mencatat ribuan warga negara Indonesia (WNI) secara sengaja bekerja sebagai penipu online atau online scammer di luar negeri.

    Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan lebih dari 3.000 WNI terlibat dalam kasus penipuan online (online scam) di luar negeri. Jumlah itu akumulasi dari 2020 hingga November 2024.

    “Dari tahun 2020 hingga 2024 November total ada 5.111 kasus WNI terkait online scam yang sudah kita tangani. Jadi yang 5.111 itu sudah kita tangani, dimana 1.299 di antaranya itu teridentifikasi sebagai korban TPPO (tindak pidana perdagangan orang),” kata Judha kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (24/12).

    Dari data tersebut, kata Judha, terlihat bahwa banyak WNI yang terlibat online scam secara sukarela alih-alih menjadi korban penipuan. Ia pun menyimpulkan online scam saat ini telah dinormalisasi oleh sebagian masyarakat.

    “Ada muncul kecenderungan bahwa online scam saat ini mengalami normalisasi. Normalisasi dalam konteks menjadi mata pencaharian. Karena trennya dulu itu kan ditawari bekerja online scam kan melalui penipuan, awalnya ditawari bekerja sebagai customer service, sebagai marketing,” ucap Judha.

    “Saat ini sudah ada beberapa tawaran yang betul-betul menawarkan bekerja sebagai scammer. Dan kami juga sedang menangani kasus yang berdasarkan pengakuan dari mereka memang ditawari bekerja sebagai scammer,” lanjut Judha.

    Judha menuturkan berdasarkan penelusuran, para WNI bekerja sebagai scammer lantaran tergiur gaji fantastis yang ditawarkan. Para WNI diiming-imingi upah hingga 1.200 dolar atau sekitar Rp19 juta.

    “Jadi yang dikejar itu adalah gajinya. Gajinya memang kalau mencapai target tinggi, 1.000-1.200 USD. Nah ini yang perlu kita antisipasi ke depan, bahwa jangan sampai terjadi normalisasi,” tuturnya.

    Berdasarkan catatan Kemlu, WNI yang terlibat online scam ini menyebar ke sembilan negara. Sebagian besar berada di Asia Tenggara, namun ada pula yang di Afrika Selatan.

    “Jadi sembilan negara, semua negara ASEAN ya hampir ya. Jadi Kamboja, Myanmar, Filipina, Laos, Thailand, Vietnam, Malaysia, United Arab Emirates, dan terakhir Afrika Selatan,” tuturnya.

    Judha lantas kembali mewanti-wanti agar para WNI menghindari tergiur dengan pekerjaan bergaji tinggi yang melanggar hukum.

    “Karena bagaimanapun pekerjaan di sektor judi online ataupun online scam itu kan dilarang oleh undang-undang. Dilarang oleh undang-undang kan untuk penipuan, terutama yang online scam. Kalau judi online sudah pasti dilarang,” tukasnya.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Saat Israel Kepung RS Indonesia di Gaza
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 Desember 2024

    Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Saat Israel Kepung RS Indonesia di Gaza Nasional 25 Desember 2024

    Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Saat Israel Kepung RS Indonesia di Gaza
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kementerian Luar Negeri memastikan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) di Rumah Sakit Indonesia di
    Gaza
    , Palestina, yang sedang dikepung oleh tentara Israel.
    Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu
    Judha Nugraha
    mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan tim medis MER-C di Gaza, Palestina, pengepungan
    RS Indonesia
    .
    “Kemlu terus berkomunikasi dengan para tim medis MER-C yang berada di Gaza. Saat ini tidak ada WNI yang berada di RS Indonesia di Gaza Utara,” ujar Judha kepada
    Kompas.com
    , Rabu (25/12/2024).
    Judha menyebut, semua tim medis Mer-C telah berada di Gaza Tengah.
    “Para relawan MER-C saat ini di Deir Al Balah Gaza Tengah,” kata dia.
    Diberitakan sebelumnya, pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia di Jabalia timur, Gaza, menurut keterangan saksi mata pada Selasa (24/12/2024).
    Serangan-serangan ke rumah sakit terus dilakukan Israel, sembari tetap menggempur Jalur Gaza utara.
    Tentara Israel memerintahkan staf medis, pasien, dan warga sipil yang mengungsi di RS Indonesia segera keluar dan menuju Kota Gaza.
    Sementara itu, gempuran artileri Israel juga menghantam Rumah Sakit Al Awda di Tel Al Zaatar, Jabalia, menurut saksi mata yang dikutip Anadolu.
    Beberapa jam sebelumnya, pihak rumah sakit memperingatkan bahwa serangan udara Israel yang gencar di sekitar lokasi menyebabkan beberapa kebakaran.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RI Kembali Evakuasi 91 WNI dari Suriah, Total 156 Orang

    RI Kembali Evakuasi 91 WNI dari Suriah, Total 156 Orang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah Indonesia kembali mengevakuasi 91 WNI dari Suriah ke Tanah Air dalam gelombang terbaru pemulangan yang berlangsung pada 20-21 Desember, sehingga jumlah WNI yang kembali dari Suriah saat ini mencapai 156 orang.

    “Dengan kepulangan tersebut, total WNI yang berhasil dievakuasi pascaperalihan pemerintah di Suriah ada sebanyak 156 WNI yang (evakuasinya) terbagi dalam empat gelombang,” kata Kementerian Luar Negeri RI melalui pernyataan tertulis, Sabtu (21/12).

    Kemlu menyebutkan mayoritas WNI yang dipulangkan tersebut adalah pekerja migran, pelajar, dan mahasiswa yang berasal dari sejumlah provinsi, di antaranya Aceh, Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

    Para warga negara Indonesia itu sebelumnya dievakuasi keluar Kota Damaskus di Suriah menuju Kota Beirut di Lebanon melalui jalur darat dan di bawah pengawalan. Mereka kemudian diterbangkan pulang ke tanah air dalam tiga gelombang penerbangan.

    Kemlu beserta KBRI Damaskus akan terus melakukan pelacakan dan pendataan WNI yang kemungkinan masih berada di Suriah dan belum melakukan lapor diri, menurut pernyataan tersebut.

    Sementara itu, para WNI yang masih berada di Suriah diimbau untuk terus memperhatikan perkembangan situasi dan keamanan serta menjaga keselamatan diri.

    “Mereka juga diminta untuk menghindari keterlibatan dalam kegiatan politik yang tidak perlu serta terus menjalin komunikasi dengan Perwakilan RI di Damaskus,” kata Kementerian Luar Negeri.

    Kemlu juga mengimbau masyarakat yang anggota keluarganya diketahui masih berada di Suriah untuk menginformasikan keberadaan keluarga mereka melalui saluran telepon Direktorat Pelindungan WNI Kemlu (+62812-9007-0027) ataupun KBRI Damaskus (+963-954-444-810).

    Hingga Senin (16/12), sedikitnya ada 83 WNI di Suriah yang meminta dipulangkan ke tanah air sehingga evakuasi WNI masih akan diteruskan, demikian saat itu disampaikan Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha.

    Pada gelombang evakuasi sebelumnya, Kemlu memulangkan 65 WNI dari Suriah. Mereka terdiri dari 55 perempuan dan 10 lainnya laki-laki, serta 47 di antara mereka merupakan pekerja migran.

    (Antara/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gempa Magnitudo 7.4 di Vanuatu Tewaskan 14 Orang, Kemlu RI Pastikan Tak Ada Korban WNI – Halaman all

    Gempa Magnitudo 7.4 di Vanuatu Tewaskan 14 Orang, Kemlu RI Pastikan Tak Ada Korban WNI – Halaman all

    KBRI Canberra mengonfirmasi tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Vanuatu.

    Tayang: Rabu, 18 Desember 2024 11:01 WIB

    X/Twitter

    Lantai pertama Kedutaan Besar Amerika di Port Vila, Vanuatu hancur total setelah gempa berkekuatan 7,4. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra mengonfirmasi tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gempa bumi bermagnitudo 7.4 melanda Vanuatu, Selasa (17/12/2024) sekira pukul 12.51 waktu setempat. 

    Dilaporkan 14 orang meninggal dunia dan lebih dari 200 korban luka-luka. 

    Namun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra mengonfirmasi tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana alam tersebut.

    “KBRI Canberra yang memiliki akreditasi di Vanuatu telah berkoordinasi dengan otoritas Vanuatu dan berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia di Vanuatu. Hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban gempa,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

    Tangkapan layar yang diambil dari cuplikan video selebaran yang diposting di akun Facebook Michael Thompson pada 17 Desember 2024 menunjukkan orang-orang sedang memeriksa mobil rusak yang terperangkap di bawah bangunan yang runtuh di ibu kota Vanuatu, Port Vila, setelah gempa bumi dahsyat melanda pulau Pasifik. – Gempa berkekuatan 7,3 terjadi pada 17 Desember di kedalaman 57 kilometer (35 mil), sekitar 30 kilometer di lepas pantai Efate, pulau utama Vanuatu, pada pukul 12:47 siang (0147 GMT), menurut Survei Geologi AS . (Photo by MICHAEL THOMPSON / Facebook account of Michael Thompson / AFP) (AFP/MICHAEL THOMPSON)

    Adapun berdasarkan catatan, WNI yang berada di Vanuatu sebanyak 48 orang. 

    Mayoritas bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).

    Perihal kejadian ini, KBRI Canberra dan Kemlu RI akan terus memonitor keadaan di Vanuatu dan dampak dari gempa bumi yang melanda.

    “KBRI Canberra mencatat terdapat 48 WNI yang berada di Vanuatu. Mayoritas bekerja sebagai ABK. Kemlu dan KBRI Canberra akan terus memonitor dampak gempa Vanuatu,” kata Judha.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini