Tag: Jorge Martin

  • Marc Marquez Mampir ke Markas Ducati

    Marc Marquez Mampir ke Markas Ducati

    Jakarta

    Marc Marquez mampir ke markas Ducati di Borgo Panigale. Apa yang dilakukan Marquez di markas Ducati itu?

    Untuk kedua kalinya, Marc Marquez mengunjungi markas Ducati di Borgo Panigale, Bologna, Italia. Sebelumnya, The Baby Aliens diketahui pernah menyambangi markas Ducati pada Januari 2024 bersama adiknya, Alex Marquez. Tapi pada kesempatan kali ini berbeda, karena Marquez sudah resmi berseragam Ducati merah dan bakal bersanding dengan Francesco Bagnaia mulai musim depan.

    Kedatangan Marquez ke markas Ducati itu rupannya untuk menghadiri acara ‘Champions at Party’ yang digelar di Bologna Fair. Acara ini digelar dengan tujuan untuk memamerkan pencapaian mengesankan Ducati selama musim 2024. Dilansir Motociclismo, selain Marquez, nama-nama besar lainnya juga turut hadir, yaitu Joge Martin, Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Marco Bezzechi, hingga Franco Morbidelli. Dalam kesempatan itu, Bastianini juga melakukan perpisahan karena akan hengkang ke KTM mulai musim depan.

    Tak cuma itu, beberapa figur di balik Ducati juga hadir seperti Davide Tardozzi, Gigi Dall’Igna, Mauso Grassili, serta Claudio Domenicalli juga hadir. Kedatangan Marquez juga sekaligus menandai hubungan erat antara Ducati dan juga rider Spanyol.

    Sejatinya, Marquez sudah menunggangi motor Ducati sejak awal musim 2024. Namun, motor yang ditunggangi Marquez itu umurnya setahun lebih tua ketimbang tunggangan Bagnaia. Meski begitu, Marquez justru bisa menunjukkan dirinya masih kompetitif di atas Desmosedici GP.

    Hal itulah yang membuat Ducati memberi kepercayaan penuh ke Marquez untuk menggeber Desmosedici GP25 bersama dengan Bagnaia. Padahal di saat yang bersamaan, performa Jorge Martin yang menunggangi motor spek serupa dengan Bagnaia juga tengah moncer.

    Marquez, resmi menandatangani kontrak dengan Ducati Lenovo selama dua tahun. Praktis, Marquez akan berseragam Ducati merah sampai 2026. Bagi Ducati The Baby Aliens itu memiliki talenta yang tak perlu diragukan lagi. Kontribusi Marquez diharapkan bisa mengantar Ducati lagi merebut titel juara berikutnya.

    “Pada akhirnya, pilihan kami jatuh pada talenta yang tidak perlu dipertanyakan lagi seperti Marc Marquez. Hanya dalam beberapa balapan, ia berhasil beradaptasi secara sempurna dengan Desmosedici GP kami, dan ambisi bawaannya mendorongnya untuk terus berkembang. Di dalam garasi, kami akan memiliki dua pebalap yang bersama-sama memegang 11 gelar Juara Dunia, dan kemampuan untuk mengandalkan pengalaman dan kedewasaan mereka juga akan sangat berharga bagi pertumbuhan kami,” ungkap Luigi Dall’Igna General Manager Ducati Corse saat mengumumkan kepindahan Marquez.

    (dry/rgr)

  • Martin Angkat Topi Buat Ducati, Tak Ganggu Jalannya Raih Gelar Juara MotoGP

    Martin Angkat Topi Buat Ducati, Tak Ganggu Jalannya Raih Gelar Juara MotoGP

    Jakarta

    Jorge Martin angkat topi setinggi-tingginya buat Ducati karena tak mengganggu jalannya dalam meraih jelar juara dunia MotoGP 2024. Diketahui, Ducati dengan kekuatannya bisa saja mengganggu Martin di akhir musim 2024 yang bisa menghilangkan peluangnya untuk merebut gelar MotoGP pertama kalinya.

    Ketakutan Martin tentunya sangat beralasan. Sebab di pertengahan musim 2024, Martin mengumumkan kesepakatannya bergabung dengan tim pabrikan Aprilia Racing pada musim depan. Ducati sebagai penyuplai motor tim Pramac Racing dan Martin bisa saja melakukan berbagai hal yang bisa mencegah Martin dan Pramac meraih gelar MotoGP. Ducati tentunya lebih suka pebalap factory mereka, Francesco Bagnaia, yang menjadi juara MotoGP 2024.

    Jorge Martin meraih gelar juara dunia MotoGP 2024 Foto: REUTERS/Pablo Morano

    “Yang pasti saya takut, Paolo (Campinotti) takut, semua orang takut, media takut. Semua orang mengira mereka (Ducati) akan melakukan sesuatu hal untuk membuat saya kehilangan kejuaraan ini,” bilang Martin dikutip dari Crash.

    Tapi kemudian ketakutan Martin dan Pramac tidak terbukti. Ducati tetap memberikan dukungan buat Martin dan Pramac hingga kerja sama mereka dengan Ducati berakhir di penghujung musim 2024. Martin dan Pramac pun meraih gelar juara MotoGP 2024 sekaligus mengukir rekor sebagai pebalap dan tim independen pertama yang meraih gelar MotoGP di era modern.

    “Ya, mereka tidak melakukannya, jadi salut buat Ducati, angkat topi, dan saya sangat berterima kasih kepada Ducati karena membawa saya ke MotoGP dan menjadikan saya juara dunia,” bilang Martin.

    Pada awalnya Martin muncul sebagai kandidat kuat pebalap tim pabrikan Ducati Lenovo untuk musim 2025. Namun, ternyata Ducati lebih memilih merekrut Marquez. Martin pun meluapkan kekecewaannya dengan pindah ke Aprilia Racing. Pramac Racing yang kecewa kemudian juga berganti mitra dari Ducati ke Yamaha mulai musim depan.

    (lua/dry)

  • Ducati Mungkin Menyesal Melepas Saya

    Ducati Mungkin Menyesal Melepas Saya

    Jakarta

    Pebalap Aprilia Racing Jorge Martin menilai Ducati mungkin menyesali keputusannya melepas dirinya ke tim rival. Martin ‘terpaksa’ pindah ke tim pabrikan Aprilia setelah tim pabrikan Ducati lebih memilih Marc Marquez sebagai tandem Francesco Bagnaia untuk MotoGP musim depan.

    “Ketika semua ini diputuskan, saya belum menjadi seorang juara. Sulit untuk mengetahui hal-hal ini. Namun jelas, bahwa saat ini mereka mungkin menyesalinya. Anda juga harus menanyakan hal ini kepada mereka (Ducati),” ungkap Martin dikutip dari Crash.

    Jorge Martin di Aprilia Foto: Twitter MotoGP

    Sebelumnya Martin memang menjadi kandidat kuat untuk dipromosikan, dari tim satelit Pramac Racing ke tim pabrikan Ducati Lenovo. Tapi pada 2023, Ducati lebih memilih pebalap Italia, Francesco Bagnaia. Selanjutnya mulai tahun 2025, Ducati lebih memilih Marquez sebagai pengganti Bastianini.

    Ducati tentunya tidak ingin melewatkan kesempatan emas merekrut Marquez yang merupakan legenda MotoGP. Martin yang kecewa pun akhirnya menerima pinangan merek Italia lainnya, Aprilia. Di tim pabrikan Aprilia Racing, Martin menggantikan posisi Aleix Espargaro yang pensiun di akhir musim 2024.

    Bagaimanapun, tim pabrikan memang menjadi mimpi dan tujuan bagi setiap pebalap MotoGP. Terbukti Martin pun tidak puas cuma membela tim satelit Pramac Racing, meski dengan dukungan motor spek pabrikan. Martin yang berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2024 pun memilih pindah ke tim pabrikan Aprilia.

    “Perlengkapan saya dengan ‘Pecco’ Bagnaia (di Ducati Lenovo) itu benar-benar sama, tidak bisa saya pungkiri. Namun, perlakuan di tim factory benar-benar berbeda. Ketika Anda menjadi pebalap resmi, semua orang bekerja untuk Anda, berusaha menjadikan Anda pemenang,” ungkap Martin.

    “Saya merasa ada 12 orang di tim saya melawan dua atau tiga ratus orang. Itu membuat keadaan menjadi lebih sulit. Tetapi saya berterima kasih kepada Ducati karena tidak melakukan apapun (hal yang buruk) terhadap kami. Mereka sangat bermartabat dan itu patut dikagumi,” terang pebalap asal Spanyol.

    (lua/riar)

  • Muncul Dugaan Dorna yang Mau Marc Marquez Gabung Ducati Merah

    Muncul Dugaan Dorna yang Mau Marc Marquez Gabung Ducati Merah

    Jakarta

    Kepindahan Marc Marquez ke tim Ducati merah dianggap penuh kontroversi. Sebab, performanya musim lalu tak sebaik Jorge Martin yang menjadi kandidat lain di tim pabrikan tersebut.

    Pengamat senior MotoGP sekaligus manager balap, Carlo Pernat mengatakan, Dorna Sport selaku promotor MotoGP memang menginginkan Marquez yang gabung ke Ducati merah, bukan Jorge Martin. Pernat tak mengungkap alasan di balik keinginan Dorna tersebut.

    “Menurut saya, Dorna yang mau Marquez (pindah) ke Ducati merah,” ujar Pernat, dikutip dari Paddock GP, Kamis (27/11).

    Pebalap Ducati Lenovo Marc Marquez melakukan tes resmi MotoGP di Barcelona (19/11) Foto: Instagram @marcmarquez93

    Pernat menegaskan, Ducati kehilangan banyak pebalap muda potensial dengan memilih Marquez sebagai tandem Bagnaia musim depan. Padahal, ada opsi lain seperti Martin atau Bezzecchi yang musim lalu tampil mengesankan.

    “Jelas bahwa setiap orang melakukan apa yang mereka inginkan. Namun dengan memilih Marquez, Ducati telah kehilangan semua pebalap muda yang telah dibesarkannya; si nomor 1 telah pergi ke Aprilia. Mereka juga kehilangan Bastianini dan Bezzecchi,” tuturnya.

    “Memang benar bahwa Marquez memiliki delapan kali juara dunia, tetapi dia sudah berusia 32 tahun dan dia akan menciptakan beberapa masalah di tim tahun depan, saya yakin,” tambahnya.

    Marc Marquez di Ducati merah. Foto: Getty Images/Joan Cros

    Lagi pula, kata Pernat, Marquez yang sekarang tak sama dengan Marquez yang dulu. Pebalap berjuluk The Baby Alien itu tak lagi prima setelah berulang kali masuk ke meja operasi.

    “Dia masih punya masalah fisik, dia bukan lagi pria yang dulu yang ‘menghancurkan’ semua musuhnya. Jelas itu adalah pilihan yang sah, kita lihat siapa yang benar. Martín, Bezzecchi, dan Bastianini akan memperkuat persaingan yang sebelumnya tidak dia miliki,” kata Pernat.

    (sfn/rgr)

  • Tim Lain Semakin Kuat, Ducati Pede Punya Bagnaia dan Marquez

    Tim Lain Semakin Kuat, Ducati Pede Punya Bagnaia dan Marquez

    Jakarta

    Ducati percaya diri menatap musim 2025 meskipun para pesaingnya bakal semakin kuat. Ducati merasa optimis lantaran memiliki Francesco Bagnaia dan Marc Marquez di tim utama. Dua pebalap itu dipercaya bakal menjadi kandidat juara MotoGP tahun depan.

    Ducati memang berhasil mendapatkan Marquez, tapi di sisi lain pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, itu juga kehilangan tiga pebalap bertalenta. Pertama, ada sang juara dunia MotoGP 2024 Jorge Martin dan Marco Bezzecchi yang hijrah ke Aprilia, selanjutnya ada nama Enea Bastianini yang bakal membela tim satelit KTM Tech3.

    Tak hanya kehilangan pebalap-pebalap terbaiknya, Ducati secara tak langsung juga memperkuat rival-rivalnya. Tentunya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki Bezzechi, Martin, dan Bastianini selama di Ducati, sangat berguna di tim baru mereka.

    Di samping kehilangan pebalap, Ducati juga kehilangan mitra tim satelitnya, Pramac Racing. Pada musim 2025 Pramac Racing akan menjadi bagian tim satelit Yamaha. Maka artinya, Ducati hanya akan membalap dengan 6 rider dan 3 tim, dari sebelumnya 8 rider dan 4 tim.

    Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, mengaku tak masalah jika tim-tim lain semakin berkembang dan kuat. Kata Tardozzi, Ducati masih menjadi tim yang terkuat di MotoGP pada musim depan. Apalagi mereka memiliki Bagnaia dan Marquez.

    “Tentu saja kami memperhatikan hal itu. Tapi kami bisa mengambil risiko lebih besar dengan level motor kami saat ini. Dua pebalap tim pabrikan tahun depan adalah Marquez dan Bagnaia. Mereka akan sangat kuat dan akan meningkatkan performa motornya. Makanya kami tidak takut dengan KTM, Aprilia, atau Yamaha,” bilang Tardozzi dikutip Motosan.

    Pada musim depan, tim Ducati Lenovo dipastikan menjadi tim yang terkuat karena dihuni oleh peraih gelar juara dunia seperti Marquez yang memiliki 6 gelar MotoGP dan juga ‘Pecco’ Bagnaia yang mengoleksi 2 gelar MotoGP.

    “Dalam beberapa aspek, level Marquez berada di atas semua pebalap. Dia dan Pecco memiliki gaya mengemudi yang berbeda, di beberapa area Marquez lebih baik, di area lain Pecco jauh lebih baik. Pecco tidak terkalahkan dalam pengereman, tidak ada pebalap yang mengerem seperti dia,” jelas Tardozzi.

    (lua/din)

  • Pelajaran banjir dari Spanyol bagi pengelolaan lahan di Indonesia

    Pelajaran banjir dari Spanyol bagi pengelolaan lahan di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Bagi Spanyol pentas kejuaraan dunia MotoGP 2024 telah menjadi saksi suka dan duka yang bergabung menjadi satu.

    Bangsa Spanyol layak bersukacita karena pada 17 November 2024 silam salah seorang anak bangsanya, Jorge Martin, dinobatkan sebagai Juara Dunia MotoGP 2024.

    Martin mampu mengalahkan pesaing terberatnya Francesco Bagnaia dari Italia yang juga Juara Dunia MotoGP 2022 dan 2023. Martin menjadi penghibur atas duka Spanyol karena banjir bandang dua pekan sebelumnya.

    Dua pekan sebelumnya, yakni pada 29-30 Oktober 2024, kota Valencia dan sekitarnya di Spanyol diterjang banjir dahsyat yang merengut nyawa 226 orang dengan kerugian ekonomi mencapai Rp342 triliun.

    Sirkuit MotoGP Valencia juga rusak berat sehingga pentas MotoGP dialihkan ke Kota Catalunya, Barcelona.

    Penyelanggara lantas membuat tema balapan ‘Solidarity GP of Barcelona 2024: Racing for Valencia’ dengan menyisihkan hasil penjualan tiket untuk korban banjir. Membeli tiket MotoGP bermakna menyumbang untuk Valencia.

    Banjir yang didorong oleh badai Dana itu memang tak terduga bagi masyarakat awam. Badan Cuaca Nasional Spanyol (Aemet) mencatat wilayah Valencia diguyur hujan yang jumlahnya di atas normal yaitu setara curah hujan dalam setahun hanya dalam waktu delapan jam.

    Tinggi curah hujan sebanyak 491 mm setara dengan volume 491 Liter air pada luasan satu meter persegi. Curah hujan tersebut termasuk dalam kategori hujan ekstrem (curah hujan > 150 mm).

    Akibatnya, bencana banjir bandang tidak dapat dihindari. Dalam sekejap wilayah Valencia bak danau besar yang menelan jalanan dan pemukiman setempat.

    Citra Satelit Landsat 9 dari United States Geological Survey (USGS) yang diolah oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) memantau area banjir sebelum dan sesudah kejadian banjir bandang.

    Dalam citra satelit itu, tampak wilayah yang terkena bencana berada di sekitar laguna Albufera. Aliran air sungai dari hulu menuju hilir begitu besar sehingga meluap menutupi sebagian besar wilayah hilir di Alzira.

    Wilayah terpapar banjir bandang seperti Andalusia, Murcia, dan Valencia yang merupakan pemasok hasil pertanian terbesar ke pasar Eropa menjadi terendam.

    Spanyol, negara dengan lahan pertanian terluas di Eropa. Di kala normal negara tersebut sangat membutuhkan air dengan jumlah yang sangat besar untuk menghidupi wilayah pertaniannya.
    Namun, ketika banjir besar terjadi, kapasitas lahan tak lagi mampu menopang jumlah air yang sangat melimpah.

    Spanyol memang sangat tergantung pada tanahnya. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah memperkirakan bahwa 74 persen wilayah di Spanyol telah mengalami proses gurunisasi dan 18 persen di antaranya telah mengalami proses gurun secara permanen.

    Dua bulan sebelum banjir bandang terjadi, sebuah saluran Youtube dengan nama Geografyi telah mengingatkan bahwa wilayah Spanyol akan diprediksi menjadi gurun karena proses gurunisasi.

    Maksud gurunisasi adalah terjadinya degradasi tanah. Hal itu merupakan sebuah proses menurunnya kesuburan dan kualitas, serta kemampuan tanah.

    Degradasi lahan mengancam keberlangsungan kehidupan pada lahan-lahan pertanian. Semula lahan-lahan di Spanyol merupakan kebun tanaman tahunan yang tidak membutuhkan air banyak seperti zaitun, jeruk, dan anggur.

    Kini lahan-lahan tersebut telah berubah secara masif menjadi lahan pertanian tanaman pangan semusim yang sangat membutuhkan banyak air. Spanyol memenuhi kebutuhan itu melalui saluran irigasi.

    Kebutuhan air bersih di Spanyol semakin meningkat dengan bertambahnya penduduk dan perluasan lahan pertanian semusim.

    Perencanaan yang kurang cermat membuat ketika terjadi badai Dana, maka lahan tak mampu meresapkan air ke dalam tanah atau menahan air meluap ke luar jaringan irigasi.

    Kondisi di wilayah hulu Spanyol yang sudah mengalami perubahan drastis memperparah keadaan saat curah hujan ekstrem terjadi yang mengakibatkan terjadinya banjir bandang tersebut.

    Kondisi tanah di Indonesia

    Potensi banjir bandang juga banyak terjadi di wilayah Indonesia. Tanah-tanah di Indonesia didominasi oleh tanah-tanah vulkanik yang bersifat muda terutama di Pulau Jawa dan Sumatera, sedangkan di Kalimantan wilayahnya didominasi bentang lahan tektonik yang berbahan induk batuliat dan batupasir di daerah hulu dan alluvial di daerah hilir.

    Lahan-lahan tersebut awalnya banyak yang berupa hutan, terutama di Pulau Kalimantan sebelumnya berupa hutan hujan tropis dan terkenal menjadi paru-paru dunia.

    Lazimnya di wilayah yang sebelumnya berupa hutan hujan tropis terdapat siklus curah hujan yang tinggi.

    Ketika hutan-hutan primer masih hijau dengan fungsi yang baik sebagai penyeimbang alam, potensi banjir dari curah hujan ekstrem dan di atas normal dapat dihindari.

    Kini luas hutan primer sudah semakin berkurang akibat alih fungsi lahan. Hutan sekunder yang ada saat ini tidak lagi mampu menanggung beban alam jika terjadi kejadian hujan di atas normal.

    Demikian pula telah terjadi percepatan alih fungsi lahan di wilayah hulu yang sangat masif. Banjir bandang dapat berpotensi terjadi di masa depan jika manusia, si pengelola Bumi, abai dalam masalah kerusakan lingkungan.

    Terlebih pada Januari hingga Maret 2025 diperkirakan La Nina tiba di Indonesia, musim basah, sehingga persiapan mencegah bencana layak dilakukan.

    Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan, perkebunan, permukiman, perdesaan, perkotaan, dan industri mesti dirancang mengikuti kaidah lingkungan agar keberlanjutan tetap dapat dijaga.

    Manusia seringkali lupa atas historis lahan-lahan tersebut sebelum dialihfungsikan, sehingga alam kemudian mengembalikannya sedemikian rupa melalui caranya sendiri.

    Hal penting dan pelajaran yang dapat diambil dari kasus banjir bandang Spanyol adalah pentingnya memahami sejarah sebuah lahan sebagai bekal menjaga kualitas serta kemampuan lahan yang beralih fungsi.

    Kemudian pengembangan lahan pertanian, permukiman, perdesaan, perkotaan bahkan kawasan industri idealnya tetap mempertahankan tanaman tahunan di sekitarnya sebagai penyangga.

    Lalu penting dilakukan percepatan reboisasi dan reklamasi yang secara parsial dan terukur; dan hindari kebijakan perubahan bentang lahan secara mendadak dalam skala luas dan masif.

    Perubahan bentang alam sebaiknya lakukan secara bertahap sesuai dengan daya dukung lahan dan lingkungan setempat serta pembangunan kawasan penyangganya. Dengan pelajaran tersebut bencana banjir bandang dapat dihindari di kemudian hari.

    *) Penulis adalah Peneliti di Pusat Riset Tanaman Pangan, BRIN.

    Copyright © ANTARA 2024

  • Kesan Martin Jajal Motor Aprilia, Beda dari Ducati

    Kesan Martin Jajal Motor Aprilia, Beda dari Ducati

    Jakarta

    Jorge Martin sudah menjajal Aprilia RS-GP paling mutakhir. Kesan juara dunia MotoGP 2024 itu ternyata tidak buruk-buruk amat.

    Beberapa kali Martin harus adaptasi dengan motor asal pabrikan Noale tersebut. Ketika start misalnya, motornya sempat gecol alias tidak stabil. Kebetulan di sampingnya ada Maverick Vinales yang menggeber KTM RC-16, Top Gun cuma geleng-geleng.

    Martin baru saja memenangkan kejuaraan dengan motor paling superior di atas lintasan, Ducati Desmosedici GP24. Kini dia harus berjuang dengan motor yang diwariskan oleh sahabatnya, Aleix Espargaro.

    Di sisi lain, Aprilia RS-GP punya potensi sebagai kompetitor terdekat Ducati. Buktinya Maverick Vinales bisa menyapu bersih kemenangan sprint dan main race di MotoGP Amerika 2024.

    Martin menyanjung debut perdananya bersama Aprilia. Menurutnya motor Aprilia punya sejumlah keunggulan dan kekurangan dibanding Ducati.

    “Aprilia yang bagus itu area depan, lebih baik dari Ducati,” kata Martin dikutip dari GPone, Kamis (21/11/2024).

    “Saya langsung nyaman saat di tikungan, punya perasaan yang bagus. Semua map perlu diselesaikan,” kata dia lagi.

    Pebalap Spanyol itu menguji RS-GP spesifikasi 2024 dan 2025, menyelesaikan total 77 putaran. Dia berada di posisi ke-11 pada catatan waktu. Martin sempat mengalami kecelakaan kecil di akhir sesi.

    “Faktanya motor agak sedikit naik ke depan. Kami harus tetap menjaganya agar tetap rendah,” kata Martin.”Saya kehilangan sesuatu saat masuk (tikungan), bersama Ducati, terasa lebih cepat.”

    “Saya kehilangan banyak waktu sekarang, di tikungan 12, masuk gigi dua, saya merasakan banyak tenaga, namun cenderung wheelie,” kata Martin lagi. Fabiano Sterlacchini yang menggantikan Romano Albesiano sebagai Direktur Teknis di Aprilia memberi penilaian awal setelah debut Martin.

    “Saya pikir fakta bahwa kami memiliki Jorge, yang datang dari motor perebutan gelar dunia dan dia adalah pebalap perebutan gelar dunia, adalah peluang besar karena kami memiliki referensi dan kami dapat memahami dengan lebih jelas aspek-aspek yang harus kami fokuskan,” katanya kepada media, termasuk Crash.net, pada hari Selasa.

    “Saya pikir dalam waktu singkat kita bekerja bersama, kemarin [selama] setengah hari dan hari ini, dia adalah gabungan antara seorang juara dan seorang pemimpin.

    “Dan, sejujurnya, sungguh menakjubkan cara dia mendekati pekerjaannya. Jadi, sangat bagus.”

    (riar/rgr)

  • Sama-sama Juara MotoGP dengan Tim Satelit, Martin Bisa Disejajarkan Rossi?

    Sama-sama Juara MotoGP dengan Tim Satelit, Martin Bisa Disejajarkan Rossi?

    Jakarta

    Jorge Martin berhasil memecahkan rekor sebagai pebalap tim satelit pertama yang menjuarai MotoGP di era modern. Tapi kilas balik ke belakang, legenda MotoGP Valentino Rossi juga pernah juara ‘MotoGP’ saat masih bernama GP500, bersama tim satelit Nastro Azzuro Honda pada tahun 2001. Apakah Martin bisa disejajarkan Rossi?

    Perdebatan muncul di kalangan netizen soal perbandingan Martin dengan Rossi yang sama-sama menjuarai balap motor kasta tertinggi bersama tim satelit. Ada yang bilang, Martin tidak bisa disejajarkan Rossi karena beberapa alasan, salah satunya adalah anggapan bahwa Martin didukung penuh pabrikan, sementara Rossi tidak.

    “Hebatnya (Martin) dimana, sama-sama pakai motor gp24 persis yg digunakan tim pabrikan, beda sama rossi yang bener-bener tim satelit dan beda motor sama pabrikan,” komentar akun @server*** di unggahan Instagram @officialmotogpt7.

    Valentino Rossi saat membela tim satelit Nastro Azzuro Honda Foto: Robert Cianflone

    “Beda kelas, rossi pindah karena skillnya dianggap berada dibawah dari performa motor, sedangkan martin, motornya lah yang mendominasi di semua balapan,” bilang akun @kira*** mengomentari salah satu berita detikOto.

    Apakah benar Rossi tidak diberi keistimewaan oleh Honda, layaknya keistimewaan yang diberikan Ducati kepada Martin?

    Mengutip laman Crash, Valentino Rossi sebenarnya juga mendapatkan keistimewaan seperti yang didapatkan Martin bersama Pramac Racing. Ya, kendati membalap buat tim satelit Honda, Rossi tetap mendapatkan motor NSR500 spek pabrikan sama seperti yang dipakai Tadayuki Okada, Sete Gibernau, dan Alex Criville di tim factory Repsol Honda kala itu.

    Selain itu, Rossi juga mendapatkan dukungan penuh dari prinsipal Honda agar motornya kompetitif, yakni dengan mempekerjakan mantan mekanik Mick Doohan seperti Alex Briggs dan Jeremy Burgess. Mick Doohan adalah legenda Honda yang telah mengoleksi lima gelar GP500 sepanjang kariernya. Doohan pensiun pada tahun 1999.

    Jorge Martin Foto: REUTERS/Pablo Morano

    Dengan kombinasi motor spek pabrikan dan mekanik ahli berpengalaman, Rossi berhasil menjuarai GP500 (kelas MotoGP zaman dulu) pada tahun 2001. Sejak musim 2002, barulah Rossi benar-benar membela tim pabrikan Repsol Honda hingga tahun 2003. Bersama Repsol Honda, Rossi menjuarai MotoGP era modern dengan mesin 4 tak 900 cc.

    Jadi situasinya sama seperti Martin yang menjuarai MotoGP bareng tim satelit Pramac Racing. Selama membalap buat tim Pramac, Martin juga mendapatkan dukungan penuh dari pabrikan Ducati. Martin mendapatkan Ducati Desmosedici spek pabrikan seperti yang dipakai Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini di tim factory Ducati Lenovo.

    Martin juga mendapat dukungan langsung dari mekanik-mekanik ahli Ducati. “Martin adalah rider Ducati. Pramac mendapat dukungan penuh dari Ducati dengan motor Ducati spek pabrikan. Juga ada tujuh orang Ducati yang bekerja di sana,” ungkap manajer tim Ducati, Davide Tardozzi.

    Jorge Martin bersama tim satelit Pramac Racing Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

    (lua/rgr)

  • Sama-sama Juara MotoGP dengan Tim Satelit, Martin Bisa Disejajarkan Rossi?

    Daftar Juara Dunia MotoGP 2000-2024, Pebalap dari Tim Jepang Masih Dominan!

    Jakarta

    Pebalap Pramac Racing asal Spanyol, Jorge Martin keluar sebagai juara dunia MotoGP 2024. Martin melanjutkan kisah sukses Ducati selama tiga musim terakhir. Berikut kami rangkum daftar juara dunia MotoGP sejak musim 2000 hingga 2024!

    Sebagai catatan, Martin hanya butuh tiga kemenangan di balapan inti (race) untuk menjadi juara dunia MotoGP 2024. Namun, dia banyak mengumpulkan poin melalui sesi Sprint Race atau balapan pendek.

    Martin menjadi rider pertama sejak 2001 yang juara dunia bersama tim satelit. The Martinator mematahkan rekor legenda Italia, Valentino Rossi yang telah bertahan selama 23 tahun!

    Daftar juara dunia MotoGP 2000-2024. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Martin menjadi pebalap Spanyol keempat yang meraih juara dunia di era MotoGP. Martin mengikuti jejak pendahulunya seperti Marc Marquez, Joan Mir dan Jorge Lorenzo.

    Dalam catatan kami, dikutip dari laman resmi MotoGP, tim Jepang masih mendominasi daftar juara musim 2000 hingga 2024. Bahkan, dari 25 edisi terakhir, tim gabungan Honda-Suzuki-Yamaha menyumbang 21 juara dunia.

    Daftar juara dunia MotoGP 2000-2024. Foto: Getty Images/Ryan Pierse

    Sementara Valentino Rossi dan Marc Marquez masih menjadi dua nama dengan jumlah gelar terbanyak di periode tersebut. Biar tak penasaran, berikut detikOto rangkum daftar lengkapnya.

    Daftar Juara Dunia MotoGP 2000-20242024 – Jorge Martin (Ducati)2023 – Francesco Bagnaia (Ducati)2022 – Francesco Bagnaia (Ducati)2021 – Fabio Quartararo (Yamaha)2020 – Joan Mir (Suzuki)2019 – Marc Marquez (Honda)2018 – Marc Marquez (Honda)2017 – Marc Marquez (Honda)2016 – Marc Marquez (Honda)2015 – Jorge Lorenzo (Yamaha)2014 – Marc Marquez (Honda)2013 – Marc Marquez (Honda)2012 – Jorge Lorenzo (Yamaha)2011 – Casey Stoner (Honda)2010 – Jorge Lorenzo (Yamaha)2009 – Valentino Rossi (Yamaha)2008 – Valentino Rossi (Yamaha)2007 – Casey Stoner (Ducati)2006 – Nicky Hayden (Honda)2005 – Valentino Rossi (Yamaha)2004 – Valentino Rossi (Yamaha)2003 – Valentino Rossi (Honda)2002 – Valentino Rossi (Honda)2001 – Valentino Rossi (Honda)2000 – Kenny Roberts Jr (Suzuki).

    (sfn/dry)

  • Balasan Menohok Espargaro Usai Disindir Gagalkan Misi Terakhir Bastianini

    Balasan Menohok Espargaro Usai Disindir Gagalkan Misi Terakhir Bastianini

    Jakarta

    Enea Bastianini kesal betul tidak bisa mengakhiri musim sesuai ekspektasinya. Padahal rider Ducati Lenovo itu ingin menempati posisi tiga klasemen akhir MotoGP 2024 sebagai perpisahan.

    Bastianini menilai Aleix Espargaro yang notabenenya bukan rekan setim Jorge Martin tidak semestinya ikut bertarung di garis depan, apalagi sampai menahan laju pebalap di belakangnya.

    Seperti diketahui dalam seri pamungkas MotoGP 2024,Francesco Bagnaia, Marc Marquez, Martin, dan Bastianini langsung ngacir di depan. Espargaro pun menguntit dari belakang.

    Bastianini dan Espargaro kerap terlibat duel untuk berebut posisi empat. Waktu yang dihabiskan untuk berduel itu bikin rider teratas melaju meninggalkan Bastianini. Padahal Italiano itu punya kans mengalahkan Marquez.

    Dalam prosesnya, Bastianini melebar pada lap delapan. Dia merosot ke posisi 8.

    Espargaro merebut posisi empat. Dia lantas menahan laju dan serangan Alex Marquez.

    Namun hingga akhir balapan, Alex Marquez bisa menyalip Espargaro dan finis keempat. Sedangkan Espargaro melengkapi pebalap lima teratas. Kemudian Bastianini finis di posisi tujuh.

    “Aku sama sekali tidak senang dengan apa yang dilakukan Aleix. Buatku, itu tidak benar. Ia bukan rekan satu timnya (Martin). Itu sama sekali tidak bersih,” kata Bastianini seperti dilansir Crash.net.

    “Tanpa duel dengan Aleix, mungkin aku bisa membuat hasil lebih baik. Ia menjalani seluruh balapan untuk Martin! Tentu saja, ia kan berteman dengan Jorge. Tapi seharusnya tidak boleh begini,” ucapnya.

    Dengan hasil tersebut, Bastianini menyudahi musim di posisi keempat. Ia harus merelakan posisi ketiga di klasemen MotoGP ditempati Marc Marquez, yang finis kedua dalam balapan pamungkas.

    “Aku sama sekali tidak senang dengan apa yang terjadi hari ini. Itu adalah race terakhirku dengan Ducati dan aku tidak menjalani balapan sesuai harapan,” ujar Bastianini.

    Espargaro memang bukan rekan setim Martin, tapi dia punya kedekatan dengan Martin. Bahkan Espargaro pernah memberi tumpangan rumah hingga materi balap secara gratis saat Martin masih memulai kariernya. Espargaro pun membalas tudingan Bastianini.

    “Mengenai Enea (Bastianini), bilang padanya bahwa saya menunggu dia bertarung di lap terakhir untuk memperebutkan podium, tapi saya tidak melihatnya,” kata Espargaro.

    (riar/dry)