Tag: Jorge Martin

  • Pramac Janji Bawa Mental Juara Ducati ke Yamaha

    Pramac Janji Bawa Mental Juara Ducati ke Yamaha

    Jakarta

    Setelah sekian lama bekerja sama dengan Ducati, akhirnya mulai musim 2025 Pramac Racing pindah haluan ke Yamaha. Berstatus sebagai tim juara MotoGP 2024, Pramac berjanji membawa mentalitas juara Ducati ke kubu garpu tala.

    “Kami memiliki mentalitas yang berasal dari Ducati yang merupakan yang terbaik saat ini. Namun seiring berjalannya waktu, saya yakin bahwa kami perlahan akan mampu membawa pulang hasil yang layak bagi Yamaha dan membawa mereka kembali ke puncak,” ungkap kepala tim Pramac Gino Borsoi dikutip dari Crash.

    Wajar saja jika Pramac masih sangat kental dengan Ducati. Soalnya tim balap asal Italia itu menjalin kerja sama sebagai tim satelit Ducati sejak 2004 hingga 2024. Bahkan puncaknya, Pramac bisa meraih gelar juara MotoGP dengan motor Ducati musim lalu lewat pebalap Spanyol, Jorge Martin.

    Pada musim 2025, Pramac resmi pecah kongsi dengan Ducati dan memilih menjalin kemitraan baru dengan Yamaha. Meski saat ini Yamaha masih dalam proses kembali ke jalur juara, Pramac percaya dengan proyek pabrikan motor asal Jepang itu. Apalagi di kubu Yamaha saat ini banyak insinyur-insinyur asal Eropa, khususnya dari Italia.

    “Yang pasti di dalam tim dan grup Yamaha ada banyak orang Italia, jadi lebih mudah untuk saling memahami,” terang Borsoi. “Berbicara dan memahami satu sama lain tidak sulit dan mereka langsung menerima kami dengan sangat baik; mereka membuka tangan mereka, katakanlah kami menjadi bagian dari keluarga dengan cara yang cukup sederhana tanpa masalah apa pun,” sambung dia.

    Bersama Yamaha, Pramac kini harus memulai pengembangan motor dari awal lagi, sebab Yamaha M1 sangat tertinggal dari motor-motor pabrikan Eropa. “Saya juga harus belajar untuk memulai dari awal lagi, membangun kembali dasar-dasarnya, dan menyadari betapa sulitnya mengembalikan proyek seperti Yamaha,” kata dia.

    “Ini bagian dari pengalaman yang mungkin bisa membantu saya menjadi lebih baik lagi di masa mendatang, jadi ini tantangan yang saya terima dengan senang hati karena Yamaha menyambut kami dengan tangan terbuka,” terang dia.

    “Mereka memiliki keinginan besar untuk kembali ke tempat yang mereka inginkan dan mereka telah menginvestasikan banyak uang. Saya rasa ini pertama kalinya Yamaha menginvestasikan begitu banyak uang. Mereka merekrut banyak teknisi, mereka melakukan banyak hal baru,” kata Borsoi.

    “Jadi, proyek ini sangat menarik dan jika kami berhasil, itu akan menjadi sesuatu–yang bisa dikatakan lagi–bahwa kami telah membuat sejarah, seperti yang telah kami lakukan dengan Ducati,” tukas dia.

    Pramac Yamaha diperkuat oleh dua pebalap berpengalaman, yakni Jack Miller dan Miguel Oliveira. Pramac Yamaha mendapat keistimewaan berupa motor Yamaha M1 spek pabrikan sama seperti yang digunakan Fabio Quartararo dan Alex Rins di tim factory.

    (lua/rgr)

  • Hasil Tes MotoGP 2025 di Sepang Hari Pertama, Miguel Oliveira Tercepat

    Hasil Tes MotoGP 2025 di Sepang Hari Pertama, Miguel Oliveira Tercepat

    Jakarta

    Tes pramusim MotoGP 2025 digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 5-7 Februari. Pada hari pertama pengujian di pagi hari, pebalap Pramac Yamaha, Miguel Oliveira, sukses menjadi yang tercepat dengan catatan lap time 1 menit 58,917 detik.

    MotoGP kembali menggelar uji coba di Sirkuit Sepang. Setelah menyelenggarakan tes shakedown, minggu ini giliran tes resmi yang melibatkan semua pebalap dan tim 2025. Sesi tes pramusim ini dimulai pukul 10 pagi waktu Malaysia. Tes ini akan berlangsung hingga pukul 6 sore selama tiga hari.

    Sirkuit Sepang, Malaysia Foto: Doc. MotoGP

    Oliveira mencatatkan waktu tercepat dalam tes pagi ini. Pebalap Portugal itu meraih waktu 1 menit 58,917 detik. Catatan waktu itu masih belum cukup memecahkan catatan waktu Fabio Quartararo di sesi tes shakedown yang mencatat 1 menit 57,794 detik.

    Setelah Sepang, tes pramusim MotoGP 2025 akan berlanjut ke Sirkuit Buriram Thailand dari tanggal 12-13 Februari. Thailand juga akan menjadi tuan rumah pertama MotoGP 2025 yang akan menggelar balapan pada 28 Februari.

    Spesifikasi mesin untuk Ducati, KTM, dan Aprilia akan dibekukan dari GP Thailand hingga akhir tahun 2026, untuk mengurangi biaya pengembangan menjelang era baru 850cc pada tahun 2027.

    Sementara Honda dan Yamaha saat ini bebas melanjutkan pengembangan mesin, karena mereka meraih peringkat konsesi D.

    Hasil Tes MotoGP 2025 di Sirkuit Sepang Malaysia Hari Pertama Sesi Pagi (5/2)

    1. Miguel Oliveira POR Pramac Yamaha (YZR-M1) 1:58.917s 10/16
    2. Fermin Aldeguer SPA Gresini Ducati (GP24)* +0.223s 4/11
    3. Alex Rins SPA Monster Yamaha (YZR-M1) +0.284s 7/13
    4. Marc Marquez SPA Ducati Lenovo (GP25) +0.327s 4/12
    5. Jack Miller AUS Pramac Yamaha (YZR-M1) +0.457s 4/14
    6. Luca Marini ITA Honda HRC Castrol (RC213V) +0.751s 8/14
    7. Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1) +0.823s 7/13
    8. Alex Marquez SPA Gresini Ducati (GP24) +0.868s 5/12
    9. Francesco Bagnaia ITA Ducati Lenovo (GP25) +1.047s 6/11
    10. Johann Zarco FRA LCR Honda (RC213V) +1.084s 5/11
    11. Pedro Acosta SPA Red Bull KTM (RC16) +1.160s 9/9
    12. Ai Ogura JPN Trackhouse Aprilia (RS-GP25)* +1.192s 6/11
    13. Augusto Fernandez SPA Yamaha Test Rider (YZR-M1) +1.435s 5/6
    14. Joan Mir SPA Honda HRC Castrol (RC213V) +1.520s 9/9
    15. Franco Morbidelli ITA VR46 Ducati (GP24) +1.734s 11/12
    16. Marco Bezzecchi ITA Aprilia Racing (RS-GP25) +1.736s 10/12
    17. Maverick Viñales SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16) +1.790s 6/8
    18. Fabio Di Giannantonio ITA VR46 Ducati (GP25) +2.189s 9/10
    19. Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16) +2.259s 6/13
    20. Raul Fernandez SPA Trackhouse Aprilia (RS-GP25) +2.371s 3/11
    21. Jorge Martin SPA Aprilia Racing (RS-GP25) +2.404s 5/11
    22. Somkiat Chantra THA LCR Honda (RC213V)* +2.818s 4/12
    23. Enea Bastianini ITA Red Bull KTM Tech3 (RC16) +2.858s 7/8

    (lua/rgr)

  • 4 Alasan Kenapa Jorge Martin Ditolak Tim Pabrikan Ducati

    4 Alasan Kenapa Jorge Martin Ditolak Tim Pabrikan Ducati

    Jakarta

    Ducati Team Manager, Davide Tardozzi, mengungkapkan alasan tim pabrikan Ducati Lenovo tak jadi merekrut Jorge Martin pada musim 2025. Dalam persaingannya, Martin harus kalah dengan Marc Marquez yang lebih dipilih untuk menemani Francesco Bagnaia di tim utama Ducati.

    “Pertama, kami mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Jorge Martin atas semua yang telah diberikannya kepada kami,” kata Tardozzi kepada El Periodico, dikutip dari Crash. “Kedua, Ducati selalu dan selalu, bekerja keras agar Martin bisa memenangkan gelar,” sambung Tardozzi.

    Marc Marquez Foto: Ducati

    Tardozzi pun tak peduli jika Martin menggunakan nomor 1 di tim barunya, Aprilia Racing. Keputusan itu tidak merusak hubungan Ducati dengan Martin. Apalagi Martin sudah secara terbuka mengucapkan terima kasih kepada pabrikan asal Borgo Panigale itu.

    “Dan ketiga, kami tidak peduli, jika Jorge akhirnya mengambil gelar, bahwa kemudian (nomor) 1 jatuh ke tangan Aprilia. Setelah menyampaikan hal ini, yang sangat penting bagi kami dan Martin sendiri telah mengucapkan terima kasih kepada kami secara terbuka,” bilang Tardozzi.

    Davide Tardozzi Foto: Doc. Ducati.

    Alasan Kenapa Martin Ditolak Tim Pabrikan Ducati

    Tardozzi tidak memungkiri bahwa memilih Martin dan Marquez merupakan hal yang sulit. “Bahkan itu dipikirkan ulang selama berhari-hari, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan di Ducati, di antara kita semua,” ujarnya.

    Meski Martin merupakan pebalap potensial dan bahkan bisa membuktikan diri bisa menjuarai MotoGP 2024, Martin tidak memiliki empat faktor yang dimiliki Marquez. Apakah faktor-faktor itu?

    “Kami akhirnya memutuskan menawarkan tempat (di tim pabrikan) itu kepada Marc karena kami berpikir Marc bisa membawa lebih banyak pengalaman, karisma, kecepatan, dan pengetahuan tentang kategori (balap) ini (lebih baik) daripada Jorge,” kata Tardozzi lagi.

    “Semua orang di paddock tahu kalau Marc adalah Marc, kan?,” tukas dia.

    (lua/lth)

  • Daftar Negara Pemenang MotoGP Terbanyak, Italia Juaranya

    Daftar Negara Pemenang MotoGP Terbanyak, Italia Juaranya

    Jakarta

    Dalam dua dekade terakhir, kita tahu pebalap-pebalap dari Italia dan Spanyol mendominasi juara MotoGP. Sebut saja Valentino Rossi dengan 7 kali juara dan Marc Marquez dengan 6 kali juara.

    Ternyata sebelum era modern, persaingan MotoGP atau balap motor 500cc ini juga didominasi oleh pebalap asal Amerika Serikat dan Inggris. Jangan heran jika dua negara ini berada di peringkat atas karena sudah banyak menjuarai MotoGP.

    Namun Inggris sepertinya belum memiliki penerus juara kembali, karena terakhir menjuarai MotoGP pada 1977. Sementara Amerika masih bisa unjuk gigi lewat Kenny Roberts Jr (2000) dan Nicky Hayden (2006).

    Di sisi lain, negara tetangga kita, Australia juga memiliki sejarah hebat di MotoGP lewat aksi Mick Doohan yang 5 kali berturut-turut menjadi juara, serta Casey Stoner dengan dua gelar.

    Yang menarik, Gary Hocking adalah satu-satunya pebalap asal Afrika atau khususnya Rhodesia Selatan/Zimbabwe yang mampu meraih juara MotoGP, yakni pada 1961.

    Lantas manakah negara pemenang MotoGP terbanyak? Simak daftarnya di bawah ini, lengkap dengan nama pebalap, jumlah juara, dan tahunnya.

    Peringkat Negara Terbanyak Juara MotoGP

    Dirangkum dari situs resmi MotoGP, berikut ini peringkat negara berdasarkan jumlah pebalapnya yang pernah menjadi juara MotoGP sejak 1949 hingga 2024:

    Italia: 21 Kali

    Giacomo Agostini – 8 kali (1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1975)Valentino Rossi – 7 kali (2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009)Umberto Masetti – 2 kali (1950, 1952)Libero Liberati – 1 kali (1957)Marco Lucchinelli – 1 kali (1981)Franco Uncini – 1 kali (1982)Francesco Bagnaia – 2 kali (2022, 2023)

    Inggris: 17 Kali

    Geoff Duke – 4 kali (1951, 1953, 1954, 1955)John Surtees – 4 kali (1956, 1958, 1959, 1960)Mike Hailwood – 4 kali (1962, 1963, 1964, 1965)Phil Read – 2 kali (1973, 1974)Barry Sheene – 2 kali (1976, 1977)Leslie Graham – 1 kali (1949)

    Amerika Serikat: 15 Kali

    Eddie Lawson – 4 kali (1984, 1986, 1988, 1989)Kenny Roberts – 3 kali (1978, 1979, 1980)Wayne Rainey – 3 kali (1990, 1991, 1992)Freddie Spencer – 2 kali (1983, 1985)Kevin Schwantz – 1 kali (1993)Kenny Roberts Jr – 1 kali (2000)Nicky Hayden – 1 kali (2006)

    Spanyol: 12 Kali

    Marc Marquez – 6 kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019)Jorge Lorenzo – 3 kali (2010, 2012, 2015)Joan Mir – 1 kali (2020)Alex Criville – 1 kali (1999)Jorge Martin – 1 kali (2024)

    Australia: 8 Kali

    Mick Doohan – 5 kali (1994, 1995, 1996, 1997, 1998)Casey Stoner – 2 kali (2007, 2011)Wayne Gardner – 1 kali (1987)

    Prancis: 1 Kali

    Fabio Quartararo – 1 kali (2021)

    Rhodesia Selatan/Zimbabwe: 1 Kali

    Gary Hocking – 1 kali (1961)

    Demikian kita ketahui di peringkat pertama ada Italia yang unggul berkat dua legendanya, yakni Giacomo Agostini dan Valentino Rossi. Kemudian dilanjutkan Inggris dan Amerika Serikat.

    Spanyol membuntuti mereka di posisi ke-4. Dengan dominasinya selama satu dekade ini, tidak menutup kemungkinan Spanyol bisa menyalip Inggris dan Amerika Serikat dalam satu atau dua dekade ke depan.

    (bai/row)

  • Nomor 1 Dipakai Jorge Martin di Aprilia, Bos Ducati Bilang Begini

    Nomor 1 Dipakai Jorge Martin di Aprilia, Bos Ducati Bilang Begini

    Jakarta

    Nomor motor 1 akan tersemat di motor Aprilia tunggangan Jorge Martin. Begini kata Bos Ducati terkait hal itu.

    Nomor 1 di musim MotoGP 2025 dipastikan akan menempel di motor Jorge Martin. Keluar sebagai jawara musim 2024, Martin memutuskan meninggalkan nomor motor 89. Menariknya, nomor 1 itu tak tersemat lagi di Ducati Desmosedici GP mengingat mantan rider Pramac Racing itu hengkang ke Aprilia.

    General Manager Ducati Gigi Dall’Igna angkat suara terkait nomor 1 yang tak lagi menempel di motor Francesco Bagnaia. Kata Gigi, pindahnya nomor 1 ke Aprilia RS-GP tunggangan Jorge Martin itu bukan masalah berarti.

    “Masalahnya adalah untuk memenangi kejuaraan dan kami telah melakukannya tahun lalu,” kata Gigi dilansir Crash.

    “Ini (juara) adalah hal terpenting. Jadi untuk nomor 1 dalam hal ini ya hanya nomor dan tentunya kami akan senang untuk memilikinya di motor. Tapi prioritas kami adalah memenangi kejuaraan,” lanjut Gigi.

    Sebelumnya nomor 1 menempel pada motor Bagnaia selama musim 2022 dan 2023. Bagnaia menjadi pembalap pertama dalam lebih dari satu dekade yang memakai nomor 1 setelah merebut gelar Juara Dunia 2022. Bagnaia kemudian membuat sejarah dengan berhasil mempertahankan gelar pada 2023, menjadi pembalap MotoGP pertama yang kembali gunakan nomor 1 sejak Mick Doohan mencapai prestasi tersebut selama era 500cc. Ketika itu, Doohan menjuarai lima gelar berturut-turut dari 1994 hingga 1998.

    “Saya tidak ragu untuk memakai nomor 1, karena saya telah memperjuangkannya sepanjang hidup saya. Meraih gelar Juara Dunia di MotoGP dan dapat mengenakan nomor ini pada Aprilia adalah hal yang sangat menyenangkan. Semoga saja, kami dapat memiliki motivasi yang lebih besar dengan nomor ini. Saya merasa hebat dengan nomor ini dan, semoga saja, kami dapat membawanya ke puncak,” tutur Martin seperti dikutip situs resmi MotoGP.

    Dengan begitu, Martin bergabung dengan grup pebalap elit yang mengenakan nomor 1 di motornya. Ini juga akan melanjutkan tradisi yang dihidupkan kembali di MotoGP.

    (dry/din)

  • 4 Alasan Kenapa Jorge Martin Ditolak Tim Pabrikan Ducati

    Dibuang Ducati, Masihkah Ada Dendam di Hati Jorge Martin?

    Jakarta

    Kepindahan Jorge Martin dari Ducati ke Aprilia bisa dibilang tak berlangsung baik-baik. Sebab, pergantian seragam tersebut konon dipicu rasa kecewa The Martinator terhadap tim Borgo Panigale. Masihkah ada dendam di hatinya?

    Diketahui, Ducati mengingkari kesepakatan verbal dengan Martin dan lebih memilih Marc Marquez sebagai pebalap pabrikan. Martin yang kadung kecewa kemudian menjalin negosiasi dengan perwakilan Aprilia. Menariknya, kepindahan tersebut diumumkan jauh sebelum kompetisi berakhir.

    Chief Executive Officer Aprilia, Massimo Rivola mengira, proses yang penuh drama tersebut masih menyisakan luka di hati Martin. Namun, dia berharap, pebalap 27 tahun tersebut bisa menyalurkan dendamnya dengan cara yang bijak.

    “Saya tidak tahu apakah itu adalah penandatanganan kontrak yang penuh amarah, saya hanya berharap Jorge tahu bagaimana menyalurkan semua kemarahan itu untuk menjadi lebih cepat di lintasan,” ujar Rivola, dikutip dari Motorsport, Sabtu (18/1).

    Motor MotoGP Aprilia 2025, Martin Pakai Nomor 1 Foto: Dok. Aprilia

    Sementara di kesempatan berbeda, Jorge Martin mengaku tak mau menyimpan rasa dendam untuk Ducati atau pihak mana pun. Sebab, kata dia, membalap dalam kondisi marah justru akan berakhir buruk.

    “Jika saya turun ke lintasan dalam keadaan marah atau ingin membalas dendam kepada Ducati, pada akhirnya saya akan terjatuh setiap akhir pekan,” kata pebalap dengan nomor motor 1 tersebut.

    “Anda harus berkendara dengan cara yang sangat rasional. Saya pikir jika saya mengendarai motor dengan perasaan marah atau lebih agresif dari yang seharusnya, saya tidak akan menjadi versi terbaik dari diri saya,” tambahnya.

    Meski tak menyimpan dendam, namun Martin ingin membuktikan, Ducati salah membuangnya. Dia yakin mampu tampil lebih baik bersama tim barunya di Aprilia.

    “Sudah jelas bahwa setelah mengalahkan mereka, mereka pasti menyesal. Bahkan sebelum semua yang terjadi di Mugello, saya merasa di dalam diri saya, saya tidak tahu mengapa, bahwa (Ducati) bukan tempat saya,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Nomor 1 Dipakai Jorge Martin di Aprilia, Bos Ducati Bilang Begini

    Motor MotoGP Aprilia 2025 Meluncur, Jorge Martin Pakai Nomor 1

    Jakarta

    Aprilia Racing resmi meluncurkan motor balap untuk kelas MotoGP musim 2025. Tim pabrikan yang kini diperkuat oleh sang juara dunia Jorge Martin dan Marco Bezzecchi itu resmi memperkenalkan livery baru dari motor MotoGP Aprilia RS-GP di Milan, Italia.

    Peluncuran tim musim 2025 ini memulai era baru. Juara Dunia Jorge Martin hadir, ditemani oleh rekan setim anyar di pabrikan Noale, Marco Bezzecchi meluncurkan RS-GP di Milan, Italia, Rabu (16/1), dengan beberapa perubahan pada livery-nya.

    Motor Aprilia tetap dengan dominasi warna hitam. Juga ada beberapa sentuhan lis warna merah di livery Aprilia RS-GP.

    Aprilia RS-GP25 merupakan evolusi penting bagi proyek Aprilia Racing MotoGP. Setiap detail telah didesain ulang agar dapat bersaing di level tertinggi dan memperkuat posisi Aprilia Racing di MotoGP. Semua area motor telah ditingkatkan, mulai dari aerodinamika yang disempurnakan hingga sasis, elektronik, dan mesin V4, yang juga telah mengalami banyak pekerjaan pengembangan.

    Motor MotoGP Aprilia 2025, Martin Pakai Nomor 1 Foto: Dok. Aprilia

    Kini, terjawab sudah penggunaan nomor untuk motor Jorge Martin. Martin akan memakai pelat nomor #1. Itu berarti motor RS-GP akan tersemat nomor #1 untuk pertama kalinya di kelas utama.

    “Saya tidak ragu untuk memakai nomor #1, karena saya telah memperjuangkannya sepanjang hidup saya. Meraih gelar Juara Dunia di MotoGP dan dapat mengenakan nomor ini pada Aprilia adalah hal yang sangat menyenangkan. Semoga saja, kami dapat memiliki motivasi yang lebih besar dengan nomor ini. Saya merasa hebat dengan nomor ini dan, semoga saja, kami dapat membawanya ke puncak,” tutur Martin saat Presentasi Aprilia di Milan, Italia.

    Martin akan melakoni tantangan baru bersama Aprilia dengan optimistis. Martin akan tetap fokus untuk meraih yang terbaik di MotoGP bersama Aprilia.

    “Saya berada di tempat yang tepat untuk melakukan hal-hal hebat. Ini akan menjadi tantangan yang mengasyikkan, kami semua memiliki banyak tekad. Saya benar-benar merasakan kehangatan tim dan saya pikir ini bisa menjadi tempat yang sempurna bagi saya. Kami semua sangat bersemangat untuk memulai musim baru ini,” katanya.

    Marco Bezzecchi dengan motor MotoGP Aprilia 2025 Foto: Dok. Aprilia

    Sementara itu, rekan setimnya yang juga pindahan dari tim satelit Ducati, Marco Bezzecchi mengaku senang bergabung dengan Aprilia.

    “Ini akan fantastis dan saya sangat senang mewakili merek yang begitu penting. Merupakan sumber kebanggaan yang besar bagi saya, baik sebagai pribadi maupun sebagai pembalap, untuk menjadi bagian dari tim pabrikan. Saya tidak sabar untuk turun ke lintasan, bekerja, dan memberikan sedikit tenaga untuk mencoba mencapai hasil yang baik. Ada banyak keinginan dari semua orang, dan itu adalah sesuatu yang sangat saya hargai. Saya sangat bersemangat, sampai jumpa di Sepang untuk tes!” ungkap Bezzecchi.

    (rgr/din)

  • Nomor 1 Dipakai Jorge Martin di Aprilia, Bos Ducati Bilang Begini

    Jorge Martin Gabung Grup Pebalap Elit Pemakai Nomor 1 di MotoGP

    Jakarta

    Aprilia Racing resmi meluncurkan motor balap RS-GP untuk musim 2025. Jorge Martin dipastikan bergabung dengan grup elit pebalap MotoGP yang menggunakan nomor 1.

    Sebelumnya banyak pertanyaan apakah Jorge Martin akan menggunakan nomor 1 di motornya setelah jadi juara dunia 2024 dan pindah ke Aprilia tahun ini. Kini, sudah terjawab melalui peluncuran tim Aprilia untuk musim 2025.

    Jorge Martin akan menggunakan nomor #1 pada musim 2025. Sang Juara Dunia 2024 itu mengungkapkan keputusannya dalam Presentasi Tim Aprilia Racing 2025, di Milan, Italia, kemarin. Itu berarti motor RS-GP akan tersemat nomor #1 untuk pertama kalinya di kelas utama.

    “Saya tidak ragu untuk memakai nomor #1, karena saya telah memperjuangkannya sepanjang hidup saya. Meraih gelar Juara Dunia di MotoGP dan dapat mengenakan nomor ini pada Aprilia adalah hal yang sangat menyenangkan. Semoga saja, kami dapat memiliki motivasi yang lebih besar dengan nomor ini. Saya merasa hebat dengan nomor ini dan, semoga saja, kami dapat membawanya ke puncak,” tutur Martin seperti dikutip situs resmi MotoGP.

    Dengan begitu, Martin bergabung dengan grup pebalap elit yang mengenakan nomor #1 di motornya. Ini juga akan melanjutkan tradisi yang dihidupkan kembali di MotoGP.

    Sebelumnya, Francesco Bagnaia, menjadi pembalap pertama dalam lebih dari satu dekade yang memakai nomor #1 setelah merebut gelar Juara Dunia 2022. Bagnaia kemudian membuat sejarah dengan berhasil mempertahankan gelar pada 2023, menjadi pembalap MotoGP pertama yang kembali gunakan nomor #1 sejak Mick Doohan mencapai prestasi tersebut selama era 500cc. Ketika itu, Doohan menjuarai lima gelar berturut-turut dari 1994 hingga 1998.

    Mempertahankan nomor keramat #1 merupakan prestasi yang langka. Hanya beberapa pebalap terpilih yang dapat mempertahankan nomor keramat tersebut.

    Pada era 500cc, Wayne Rainey bergabung dengan Doohan dalam daftar eksklusif ini, mengklaim tiga gelar berturut-turut dari 1990 hingga 1992. Legenda modern seperti Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Nicky Hayden juga sempat memakai nomor #1, tapi gagal mempertahankan gelar di musim berikutnya.

    Bagi Martin, tantangan untuk mempertahankan nomor 1 ini lebih tinggi. Apalagi, ia memutuskan hengkang dari Ducati dan bergabung dengan Aprilia.

    (rgr/din)

  • Ini 2 Tim Balap MotoGP yang Bakal Meluncur di Jakarta

    Ini 2 Tim Balap MotoGP yang Bakal Meluncur di Jakarta

    Jakarta

    Ada dua tim MotoGP yang bakal mengenalkan pebalap dan motor terbarunya di Jakarta, Indonesia. Simak rangkumannya!

    Tim pertama adalah Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli dijadwalkan hadir dalam peluncuran tim di kawasan Jakarta Selatan pada 25 Januari 2025. Musim lalu, peluncuran tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team digelar di Emilia Romagna, Italia.

    Tim akan memanfaatkan kunjungan ke Jakarta untuk lebih dekat dengan para penggemar di Indonesia. Sayangnya, belum ada keterangan resmi, apakah Valentino Rossi turut hadir di lokasi atau tidak.

    Selain tim balap Rossi, Honda juga memilih Jakarta sebagai tempat peluncuran motor untuk musim MotoGP 2025. Detail lokasinya belum terungkap. Peluncuran bakal dilakukan pada 1 Februari 2025.

    Ada banyak hal yang bakal mencuri perhatian dari motor MotoGP Honda. Sebab pabrikan asal Jepang ini telah mengakhiri kerja sama selama 30 tahun dengan perusahaan oli asal Spanyol, Repsol. Kerja sama itu telah melahirkan salah satu livery paling terkenal di dunia balap motor.

    Honda Racing Corporation juga sudah meninggalkan skema warna oranye Repsol pada tahun 2024. Joan Mir dan Luca Marini bakal menggunakan warna yang mempromosikan identitas korporatnya, yakni kombinasi merah, putih, dan biru. Diprediksi warna itu bakal tampil lebih menonjol pada RC213V pabrikan tahun 2025.

    Peluncuran tim balap MotoGP di negara lain

    Dari negeri tetangga, ada lima tim balap yang akan meluncur di Malaysia. Mulai dari Monster Energy Yamaha dan Pramac Yamaha dijadwalkan meluncurkan tim pada 31 Januari 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia. Alex Rins dan Fabio Quartararo masih dipercaya sebagai ujung tombak pabrikan, sedangkan tim satelit sudah memilih Miguel Oliveira dan Jack Miller.

    Kemudian LCR Honda sebagai tim satelit bakal melakukan peluncuran pada 8 Februari, satu hari selepas sesi tes di Sepang, Malaysia. Ini jadi penampilan perdana Somkiat Chantra sebagai pebalap Thailand pertama yang berlaga di MotoGP. Dia bakal menjadi tandem dari Johann Zarco dengan warna livery yang berbeda.

    Selanjutnya KTM dan Tech 3 juga memilih Malaysia sebagai tempat peluncuran tim. Ada banyak wajah baru di Tech 3 yakni Maverick Vinales dan Enea Bastianini. Sedangkan KTM sebagai pabrikan utama mengandalkan Brad Binder dan Pedro Accosta. Tim ini dijadwalkan rilis pada 30 Januari 2025.

    Trackhouse akan mengungkap corak motor MotoGP 2025 yang pertama kali pada 14 Januari mendatang di Charlotte, Amerika Serikat. Tim asal Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan prestasinya di NASCAR ini memasuki musim keduanya di kelas utama. Mereka telah mengontrak juara Moto2 Ai Ogura untuk menjadi tandem Raul Fernandez.

    Aprilia akan membuka selubung motor RS-GP spesifikasi 2025 di Milan pada 16 Januari, dua hari setelah tim satelitnya, Trackhouse, memamerkan motor barunya. Ini akan menjadi hari yang penting bagi tim yang berbasis di Noale, karena mereka akan menyambut sang juara bertahan Jorge Martin dan Marco Bezzecchi yang telah memenangkan beberapa balapan.

    Gresini akan memamerkan motor MotoGP 2025 untuk pertama kalinya pada 18 Januari dalam sebuah acara peluncuran di Imola, yang berjarak hanya 20 menit dari markas mereka di Faenza. Alex Marquez, yang akan tetap bersama tim untuk musim ketiga. Dia bakal ditemani pendatang baru Fermin Aldeguer.

    Ducati mempresentasikan tim tahun 2025 di resor ski Madonna di Campiglio, Italia utara, pada tanggal 20 Januari. Francesco Bagnaia danMarc Marquez, akan memperkenalkan corak baru Ducati GP25 di hadapan para petinggi perusahaan.

    (riar/dry)

  • Martin Pesimis Bisa Tahan Gelar Juara Dunia, Sadar Motornya Lebih Bapuk

    Martin Pesimis Bisa Tahan Gelar Juara Dunia, Sadar Motornya Lebih Bapuk

    Jakarta

    Jorge Martin sadar betul tunggangan Aprilia kurang oke ketimbang Ducati. Dia pesimis bisa mempertahankan gelar juara dunia.

    Martin baru memenangkan kejuaraan dengan motor paling superior di atas lintasan, Ducati Desmosedici GP24. Kini dia harus berjuang dengan motor yang diwariskan oleh sahabatnya, Aleix Espargaro.

    Beberapa kali Martin harus adaptasi dengan motor asal pabrikan Noale tersebut. Ketika start misalnya, motornya sempat gecol alias tidak stabil.

    Aprilia RS-GP sejatinya punya potensi sebagai kompetitor terdekat Ducati. Buktinya Maverick Vinales bisa menyapu bersih kemenangan sprint dan main race di MotoGP Amerika 2024.

    Namun performa Aprilia yang naik turun bikin Martin cemas terkait masa depannya.

    “Tantangannya sangat besar, karena saya mengambil motor yang saya tidak tahu apakah itu telah menjadi yang kedelapan atau kesembilan, melawan motor yang telah melakukan yang pertama, kedua, ketiga dan keempat, yaitu Ducati,” jelas Martin dikutip dari Diario AS, Kamis (2/1/2025).

    Pebalap Spanyol itu sudah menguji Aprilia RS-GP spesifikasi 2024 dan 2025, menyelesaikan total 77 putaran. Dia berada di posisi ke-11 pada catatan waktu. Martin sempat mengalami kecelakaan kecil di akhir sesi.

    Martin sadar betul perannya di Aprilia sangat berbeda saat bersama Ducati. Kali ini dia bertugas untuk mengembangkan sepeda motor lebih baik lagi, bahkan mendekati level Ducati, namun hal ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan Martin.

    Bukan hanya itu, muncul kekhawatiran si Martinator akan kesulitan menjinakkan RS-GP. Soalnya, selama berkarier di kelas premier, Jorge Martin belum pernah menunggangi motor selain Desmosedici.

    “Jika saya melanjutkan dengan Ducati, tujuannya akan sama, untuk memberikan yang terbaik. Tapi jelas, pergi untuk meraih kenangan, karena saya siap untuk itu. Sekarang, saya tidak tahu. Saya tidak tahu bagaimana motor baru itu bekerja,” ujar Martin.

    Martin menegaskan bahwa era Ducati belum akan berakhir di MotoGP musim depan. Apalagi, Bagnaia dan Marc Marquez yang akan menjadi joki Desmosedici GP25.

    “Akan ada banyak gelar juara di garasi itu, tapi siapa yang tahu. MotoGP sudah melewati era: ada era Yamaha, ada era Honda, Ducati era…Siapa yang tahu kalau tahun depan akan menjadi era lainnya. Tapi, pada saat ini saya melihat Bagnaia sebagai favorit, dengan Marc Marquez yang sangat dekat,” ujar Martin.

    (riar/rgr)