Tag: Jorge Lorenzo

  • Lorenzo Sebut Toprak Tidak Cocok Kendarai Motor MotoGP Yamaha

    Lorenzo Sebut Toprak Tidak Cocok Kendarai Motor MotoGP Yamaha

    Jakarta

    Legenda MotoGP Jorge Lorenzo turut mengomentari kepindahan pebalap tim BMW WSBK Toprak Razgatlioglu ke tim Pramac Yamaha MotoGP pada musim depan. Menurut Lorenzo, Toprak tidak cocok mengendarai motor MotoGP Yamaha YZR-M1. Toprak disebut-sebut lebih cocok mengendarai motor MotoGP Honda atau Ducati.

    “Wow! Itu berita yang luar biasa untuk semua penggemar MotoGP, kita semua suka membaca berita ini,” ungkap Lorenzo melalui postingan di Instagram Story-nya, untuk mengomentari kepindahan Toprak ke tim satelit MotoGP, Pramac Yamaha.

    Legenda MotoGP, Jorge Lorenzo Foto: MotoGP.com

    Di sisi lain, Lorenzo memberi penilaiannya terhadap Toprak. Lorenzo yang pernah membela tim MotoGP Yamaha, Honda, dan Ducati, menilai, Toprak lebih cocok membalap untuk tim MotoGP Ducati atau Honda.

    “Saya pikir gaya balapnya lebih cocok untuk Ducati atau bahkan Honda. Tapi saya yakin dengan kesabaran dan waktu, Toprak akan sukses di MotoGP juga. Bakat dan skill pengeremannya tidak dapat dibantah,” tambah pebalap berjuluk Por Fuera tersebut.

    “Selamat kepada Toprak, Pramac, dan Yamaha atas kesepakatan ini,” tutup pemegang gelar juara dunia MotoGP tiga kali tersebut.

    Diberitakan sebelumnya, Toprak resmi bergabung ke MotoGP pada musim 2026. Toprak bergabung dengan tim satelit Pramac Yamaha. Kemungkinan besar, pebalap Turki tersebut akan menggantikan posisi Jack Miller yang kontraknya habis di akhir musim 2025.

    Saat ini Toprak masih membalap untuk tim BMW di ajang WSBK. Bersama BMW, Toprak menunjukkan dirinya bisa tampil bagus. Terbukti dengan gelar juara WSBK di 2024. Sebelumnya pebalap berjuluk El Turco tersebut juga menjuarai balapan WSBK bersama tim Yamaha pada musim 2021.

    (lua/dry)

  • Sambutan Para Pebalap Usai Toprak Razgatlioglu Gabung MotoGP

    Sambutan Para Pebalap Usai Toprak Razgatlioglu Gabung MotoGP

    Jakarta

    Juara dunia World Superbike atau WSBK 2024 Toprak Razgatlioglu resmi berlabuh ke MotoGP musim depan. Bukan hanya penggemar balap motor, kehadiran rider asal Turki tersebut juga disambut meriah oleh sejumlah pebalap.

    Toprak akan membela tim satelit Yamaha, Prima Pramac Racing di MotoGP 2026. Dia kemungkinan besar akan ditandemkan Miguel Oliveira yang kontraknya masih berlaku hingga musim depan.

    Kepindahan Toprak ke MotoGP sudah dinantikan sejak lama, setidaknya dua-tiga tahun terakhir. Itulah mengapa, ketika pebalap 28 tahun itu memutuskan pindah, publik termasuk para pebalap lain menyambutnya dengan gemuruh.

    Toprak Razgatlioglu pindah ke MotoGP musim depan. Foto: Yamaha Monster Energy

    Berikut detikOto rangkum sambutan para pebalap untuk Toprak yang pindah ke MotoGP. Sambutan tersebut disampaikan mereka melalui akun Instagram resmi masing-masing.

    Jorge Lorenzo: Wah! Ini merupakan kabar yang sangat luar biasa untuk seluruh penggemar MotoGP di dunia!Jonathan Rea: Selamat, Toprak! Kehilangan untuk WSBK merupakan pertumbuhan untuk MotoGP.Marco Melandri: Wowwwww!Chaz Davies: Nggak sabar lihat legenda ini bertarung di MotoGP. Selamat berjuang, Toprak!

    Diberitakan detikOto sebelumnya, kepastian Toprak Razgatlioglu bergabung ke Prima Pramac Yamaha di MotoGP diumumkan langsung tim satelit tersebut melalui rilis resmi. Hanya saja, hingga kini belum ada keterangan terkait kontrak.

    “Yamaha Motor Co., Ltd. dengan bangga mengumumkan Toprak Razgatlioglu akan kembali ke Yamaha. Juara WorldSBK 2024 dan WorldSBK 2021 ini akan pindah ke MotoGP pada tahun 2026 dengan bergabung Prima Pramac Yamaha MotoGP,” demikian tulis rilis resmi Yamaha, dikutip Kamis (12/6).

    Paolo Pavesio selaku Managing Director Yamaha Motor Racing mengaku bangga bisa mengamankan jasa Toprak untuk musim depan. Menurutnya, juara dunia WSBK dua kali tersebut punya bakat spesial yang membuatnya layak berlabuh ke MotoGP.

    “Kami sangat gembira menyambut Toprak kembali ke keluarga Yamaha. Toprak telah terbukti memiliki bakat hebat, dengan dua kali mengamankan gelar juara WorldSBK, yang merupakan prestasi yang luar biasa,” ujar Paolo.

    “Semangat juang dan tekadnya sangat cocok untuk Prima Pramac Yamaha MotoGP dan strategi tim yang berani. Jadi kami yakin 2026 adalah waktu yang tepat untuk mengambil langkah yang telah ditunggu-tunggu banyak penggemar,” kata dia menambahkan.

    (sfn/rgr)

  • Jadwal MotoGP Aragon 2025 Akhir Pekan Ini

    Jadwal MotoGP Aragon 2025 Akhir Pekan Ini

    Jakarta

    Jadwal MotoGP Aragon 2025 bisa Anda simak di sini. MotoGP Aragon 2025 disiarkan langsung melalui stasiun televisi Trans7 dan aplikasi berbayar seperti Vidio dan Vision+.

    Seri kedelapan MotoGP 2025 tersaji di Sirkuit Aragon, Spanyol, pada 6-8 Juni 2025. Sirkuit ini menyelenggarakan balap MotoGP sejak tahun 2010. Kendati tergolong sirkuit anyar, Aragon pernah menampilkan sejumlah pertarungan klasik nan epik, seperti duel Pedrosa dan Rossi musim 2015, atau pertarungan Marquez vs Dovizioso dan Alex Rins vs Iannone pada musim 2018.

    Melihat angka statistik, sirkuit ini masih dikuasai Honda dengan 7 kemenangan (5 oleh Marc Marquez dan masing-masing 1 oleh Casey Stoner dan Dani Pedrosa). Sementara Yamaha pernah juga juara di sirkuit ini pada musim 2014 dan 2015 melalui pebalap Jorge Lorenzo.

    Tapi sejak beberapa musim terakhir, Sirkuit Aragon dikuasai oleh pabrikan Ducati, di mana Francesco Bagnaia mencatatkan kemenangan pada musim 2021, Enea Bastianini pada 2022, diikuti Marc Marquez musim 2024 yang saat itu membela tim satelit Ducati Gresini. Pada 2023, Aragon hilang dari kalender MotoGP karena kebutuhan rotasi.

    Tentunya Marc Marquez difavoritkan kembali juara di sirkuit sepanjang 5,08 km tersebut. Apalagi pemenang 6 seri MotoGP Aragon tersebut kini berada di tim factory Ducati Lenovo. Pastinya peluang Marquez untuk juara semakin tebal.

    Ditambah lagi, saat ini Marquez memimpin klasemen sementara MotoGP 2025 setelah berjalan 7 seri. Marquez memimpin dengan 196 poin. Meski begitu, sepertinya Marquez tidak akan menang dengan mudah. Sebab sang adik, Alex Marquez, siap menjadi penantangnya. Jangan lupakan juga performa pebalap senior, Johann Zarco, yang makin nyetel dengan motor Honda RC213V.

    Jadwal MotoGP Aragon 2025

    Jumat (6/6)

    1. 14:00-14:35 WIB: Moto3 Free Practice Nr. 1
    2. 14:50-15:30 WIB: Moto2 Free Practice Nr. 1
    3. 15:45-16:30 WIB: MotoGP Free Practice Nr. 1
    4. 18:15-18:50 WIB: Moto3 Practice
    5. 19:05-19:45 WIB: Moto2 Practice
    6. 20:00-21:00 WIB: MotoGP Practice

    Sabtu (7/6)

    1. 13:40-14:10 WIB: Moto3 Free Practice Nr. 2
    2. 14:25-14:55 WIB: Moto2 Free Practice Nr. 2
    3. 15:10-15:40 WIB: MotoGP Free Practice Nr. 2
    4. 15:50-16:05 WIB: MotoGP Qualifying Nr. 1
    5. 16:15-16:30 WIB: MotoGP Qualifying Nr. 2
    6. 17:50-18:05 WIB: Moto3 Qualifying Nr. 1
    7. 18:15-18:30 WIB: Moto3 Qualifying Nr. 2
    8. 18:45-19:00 WIB: Moto2 Qualifying Nr. 1
    9. 19:10-19:25 WIB: Moto2 Qualifying Nr. 2
    10. 20:00 WIB: MotoGP 11 Laps Tissot Sprint

    Minggu (8/6)

    1. 14:40-14:50 WIB: MotoGP Warm Up
    2. 16:00 WIB: Moto3 17 Laps Race
    3. 17:15 WIB: Moto2 19 Laps Race
    4. 19:00 WIB: MotoGP 23 Laps Grand Prix

    (lua/rgr)

  • Gara-gara Ducati, Tahun 2012 Valentino Rossi Nyaris Pensiun dari MotoGP

    Gara-gara Ducati, Tahun 2012 Valentino Rossi Nyaris Pensiun dari MotoGP

    Jakarta

    Sahabat Valentino Rossi sekaligus bos VR46 Racing Team, Alessio Salucci, mengungkapkan fakta bahwa Rossi nyaris pensiun dari MotoGP pada 2012 karena Ducati. The Doctor disebut-sebut kehilangan gairah membalap karena motor Ducati saat itu kurang kompetitif.

    “Satu-satunya hal yang tidak berhasil bagi kami di Ducati adalah motornya,” ungkap pria yang akrab disapa Uccio, dikutip dari Motosan.

    Kata Uccio, secara tim dan suasana di paddock, sebenarnya tidak ada masalah. Ducati adalah tim yang fantastis dengan tim yang mau bekerja keras. Tapi sekali lagi, yang jadi masalah adalah motor Ducati Desmosedici saat itu kurang bisa bersaing di lintasan. Bahkan gara-gara itu, Rossi sampai mau pensiun dari MotoGP.

    Valentino Rossi dan Uccio Salucci Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images

    “Mereka (Ducati) adalah grup yang fantastis. Namun, ketika motornya tidak berhasil, itu sulit. Dan saya tidak menyembunyikannya, Valentino mengatakan kepada saya sekitar dua atau tiga kali pada pertengahan tahun 2012, bahwa dia tidak lagi memiliki keinginan (membalap di MotoGP), bahwa dia ingin berada di rumah,” sambung Uccio.

    Diketahui, Rossi membela tim pabrikan Ducati pada 2011-2012. Saat itu Rossi pindah dari Yamaha yang membesarkan namanya. Jika di Yamaha Rossi akrab dengan mentalitas juara, maka lain halnya di Ducati. Rossi mengalami kesulitan.

    Pada musim 2011 misalnya, Rossi finis di posisi ketujuh dalam kejuaraan dengan 139 poin, 211 poin di belakang sang juara Casey Stoner (Repsol Honda). Rossi juga tidak bisa memenangkan satu pun pada MotoGP 2011, dan menjadi yang pertama kali dalam karier Grand Prix-nya. Prestasi terbaik Rossi saat itu hanya finis podium tiga di Prancis.

    Selanjutnya pada musim 2012, Rossi mengakhiri musim di posisi keenam dalam kejuaraan dengan 163 poin, atau 187 poin di belakang juara Jorge Lorenzo (Yamaha). Saat itu, prestasi terbaik Rossi adalah finis kedua di Prancis dan San Marino.

    Saat kariernya terlihat bakal meredup, Yamaha menyelamatkan karier Valentino Rossi. Rossi kemudian menjadi pebalap Yamaha lagi dari tahun 2013 hingga tahun 2021. Pada debut kedua kalinya bersama Yamaha, Rossi kembali menemukan gairahnya di MotoGP, meski dia tak mampu menjadi juara dunia lagi dan mengalami kesulitan di ujung kariernya.

    (lua/rgr)

  • Nasihat Rossi Kepada Bagnaia Tentang Marc Marquez

    Nasihat Rossi Kepada Bagnaia Tentang Marc Marquez

    Jakarta

    Francesco Bagnaia mendapat rekan setim yang tangguh di tim pabrikan Ducati, Marc Marquez. Sebagai seorang guru, Valentino Rossi memberikan petuah kepada Bagnaia.

    Rossi sudah mendirikan VR46 Academy sedari 2013. Bagnaia sebagai salah satu jebolannya sudah berhasil merengkuh juara dunia MotoGP dua kali.

    Musim depan Bagnaia menjadi tandem Marc Marquez. Satu pesan Rossi kepada Bagnaia, jangan terjebak permainan Marc Marquez.

    “Jangan terjebak dalam perangkap atau permainan pikiran,” kata Rossi dikutip dari Todocircuito, saat disinggung nasihat kepada muridnya saat menjadi tandem Marc Marquez.

    Valentino Rossi memang sudah lama bersitegang dengan Marc Marquez. The Doctor tak akan mengubah opini soal Baby Alien.

    Rossi dan Marc Marquez bersitegang mulai pada 2015. Senggolan di MotoGP Argentina menjadi awal keduanya berseteru.

    Momen ‘Sepang Clash’ menjadi puncak dari perseteruan Rossi dengan Marc Marquez. Terjadi senggolan antara Rossi dengan Marc Marquez, hingga The Baby Aliens yang saat itu membela Honda itu crash.

    Kini Rossi memperingatkan Bagnaia soal tekanan memiliki rekan setim seperti Marc Marquez.

    “Jangan biarkan diri Anda dikendalikan oleh rekan setim Anda. Dalam duel, Anda harus bersenang-senang dan mencoba hal yang mustahil,” kata Rossi.

    Bukan tanpa alasan Rossi bilang begitu, sebab suasana paddock Ducati berpotensi makin panas, lantaran duet Bagnaia dan Marc Marquez.

    Ada yang memperkirakan atmosfernya tak akan kondusif. Yamaha masa lalu misalnya, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo sempat membuat dinding di antara paddock. Hal-hal yang dikhawatirkan seperti itu bisa terjadi antara Marquez dan Bagnaia.

    “Saya (akan) membolehkan (Marquez) untuk tidak sopan,” kata Bagnaia seperti dikutip dari AutoSport.

    “Saya akan tetap bersikap sopan dan saya akan selalu seperti ini dan saya tak akan berubah setiap waktu,” kata Bagnaia menambahkan.

    MotoGP 2025 akan dimulai pada 28 Februari – 1 Maret 2025. MotoGP Thailand menjadi tuan rumah pertama kali dari rangkaian balap MotoGP.

    (riar/rgr)

  • Marquez Kejar Target Rekor Rossi Sebagai Juara Tertua

    Marquez Kejar Target Rekor Rossi Sebagai Juara Tertua

    Jakarta

    Marc Marquez berpotensi mengalahkan rekor yang ditorehkan Valentino Rossi. Rekor yang dimaksud adalah rekor gelar juara dunia di usia tua.

    Marquez sejatinya telah memegang rekor sebagai juara kelas utama termuda dalam sejarah. Marquez menggantikan Freddie Spencer sebagai juara termuda dengan memenangkan gelar MotoGP, sebagai seorang rookie, pada usia 20 tahun dan 266 hari pada tahun 2013.

    Lima gelar lainnya menyusul selama enam tahun berikutnya. Namun, komplikasi dari patah tulang lengan akibat kecelakaan di Jerez tahun 2020 menghentikan lajunya dalam mengejar gelar juara dunia.

    Kini, Marquez memiliki kesempatan untuk menjadi peraih gelar juara dunia tertua, setidaknya di era MotoGP empat tak. Apalagi, setelah hengkang dari Repsol Honda, Marquez membuktikan performanya.

    Promosi ke tim pabrikan Ducati untuk tahun 2025 dan 2026 berarti tantangan gelar kembali diharapkan dari Marquez. Jika pembalap Spanyol, yang akan berusia 32 tahun bulan depan, itu berhasil meraih gelar, ia akan memecahkan rekor rivalnya Valentino Rossi. Rossi meraih gelar juara dunia terakhir pada 2009 pada usia 30 tahun dan 251 hari.

    Namun pada 2015, Rossi hampir kembali meraih gelar ke-10-nya dengan hanya terpaut lima poin dari Jorge Lorenzo sebagai juara dunia saat itu.

    “Saya lebih suka yang pertama, yang termuda!” canda Marquez ketika ditanya tentang kemungkinan menjadi yang peraih gelar juara dunia ‘tertua’ di era MotoGP seperti dikutip Crash.

    “Bagi saya, yang lebih penting dari yang tertua adalah setelah cedera, comeback, yang bagi saya adalah yang paling penting. Tahun lalu, saya membuktikan kepada diri sendiri bahwa tidak pernah menyerah dan mencoba untuk percaya diri adalah salah satu rahasianya. Saya akan mencoba tahun ini untuk mempertahankan mentalitas yang sama. Terus nikmati,” ujarnya.

    Marquez telah meraih banyak kemenangan di masa lalu. Setelah cedera fatal tahun 2020, setiap kemenangan yang diraihnya dianggap sebagai hadiah.

    (rgr/lth)

  • Daftar Negara Pemenang MotoGP Terbanyak, Italia Juaranya

    Daftar Negara Pemenang MotoGP Terbanyak, Italia Juaranya

    Jakarta

    Dalam dua dekade terakhir, kita tahu pebalap-pebalap dari Italia dan Spanyol mendominasi juara MotoGP. Sebut saja Valentino Rossi dengan 7 kali juara dan Marc Marquez dengan 6 kali juara.

    Ternyata sebelum era modern, persaingan MotoGP atau balap motor 500cc ini juga didominasi oleh pebalap asal Amerika Serikat dan Inggris. Jangan heran jika dua negara ini berada di peringkat atas karena sudah banyak menjuarai MotoGP.

    Namun Inggris sepertinya belum memiliki penerus juara kembali, karena terakhir menjuarai MotoGP pada 1977. Sementara Amerika masih bisa unjuk gigi lewat Kenny Roberts Jr (2000) dan Nicky Hayden (2006).

    Di sisi lain, negara tetangga kita, Australia juga memiliki sejarah hebat di MotoGP lewat aksi Mick Doohan yang 5 kali berturut-turut menjadi juara, serta Casey Stoner dengan dua gelar.

    Yang menarik, Gary Hocking adalah satu-satunya pebalap asal Afrika atau khususnya Rhodesia Selatan/Zimbabwe yang mampu meraih juara MotoGP, yakni pada 1961.

    Lantas manakah negara pemenang MotoGP terbanyak? Simak daftarnya di bawah ini, lengkap dengan nama pebalap, jumlah juara, dan tahunnya.

    Peringkat Negara Terbanyak Juara MotoGP

    Dirangkum dari situs resmi MotoGP, berikut ini peringkat negara berdasarkan jumlah pebalapnya yang pernah menjadi juara MotoGP sejak 1949 hingga 2024:

    Italia: 21 Kali

    Giacomo Agostini – 8 kali (1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1975)Valentino Rossi – 7 kali (2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009)Umberto Masetti – 2 kali (1950, 1952)Libero Liberati – 1 kali (1957)Marco Lucchinelli – 1 kali (1981)Franco Uncini – 1 kali (1982)Francesco Bagnaia – 2 kali (2022, 2023)

    Inggris: 17 Kali

    Geoff Duke – 4 kali (1951, 1953, 1954, 1955)John Surtees – 4 kali (1956, 1958, 1959, 1960)Mike Hailwood – 4 kali (1962, 1963, 1964, 1965)Phil Read – 2 kali (1973, 1974)Barry Sheene – 2 kali (1976, 1977)Leslie Graham – 1 kali (1949)

    Amerika Serikat: 15 Kali

    Eddie Lawson – 4 kali (1984, 1986, 1988, 1989)Kenny Roberts – 3 kali (1978, 1979, 1980)Wayne Rainey – 3 kali (1990, 1991, 1992)Freddie Spencer – 2 kali (1983, 1985)Kevin Schwantz – 1 kali (1993)Kenny Roberts Jr – 1 kali (2000)Nicky Hayden – 1 kali (2006)

    Spanyol: 12 Kali

    Marc Marquez – 6 kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019)Jorge Lorenzo – 3 kali (2010, 2012, 2015)Joan Mir – 1 kali (2020)Alex Criville – 1 kali (1999)Jorge Martin – 1 kali (2024)

    Australia: 8 Kali

    Mick Doohan – 5 kali (1994, 1995, 1996, 1997, 1998)Casey Stoner – 2 kali (2007, 2011)Wayne Gardner – 1 kali (1987)

    Prancis: 1 Kali

    Fabio Quartararo – 1 kali (2021)

    Rhodesia Selatan/Zimbabwe: 1 Kali

    Gary Hocking – 1 kali (1961)

    Demikian kita ketahui di peringkat pertama ada Italia yang unggul berkat dua legendanya, yakni Giacomo Agostini dan Valentino Rossi. Kemudian dilanjutkan Inggris dan Amerika Serikat.

    Spanyol membuntuti mereka di posisi ke-4. Dengan dominasinya selama satu dekade ini, tidak menutup kemungkinan Spanyol bisa menyalip Inggris dan Amerika Serikat dalam satu atau dua dekade ke depan.

    (bai/row)

  • Jorge Martin Gabung Grup Pebalap Elit Pemakai Nomor 1 di MotoGP

    Jorge Martin Gabung Grup Pebalap Elit Pemakai Nomor 1 di MotoGP

    Jakarta

    Aprilia Racing resmi meluncurkan motor balap RS-GP untuk musim 2025. Jorge Martin dipastikan bergabung dengan grup elit pebalap MotoGP yang menggunakan nomor 1.

    Sebelumnya banyak pertanyaan apakah Jorge Martin akan menggunakan nomor 1 di motornya setelah jadi juara dunia 2024 dan pindah ke Aprilia tahun ini. Kini, sudah terjawab melalui peluncuran tim Aprilia untuk musim 2025.

    Jorge Martin akan menggunakan nomor #1 pada musim 2025. Sang Juara Dunia 2024 itu mengungkapkan keputusannya dalam Presentasi Tim Aprilia Racing 2025, di Milan, Italia, kemarin. Itu berarti motor RS-GP akan tersemat nomor #1 untuk pertama kalinya di kelas utama.

    “Saya tidak ragu untuk memakai nomor #1, karena saya telah memperjuangkannya sepanjang hidup saya. Meraih gelar Juara Dunia di MotoGP dan dapat mengenakan nomor ini pada Aprilia adalah hal yang sangat menyenangkan. Semoga saja, kami dapat memiliki motivasi yang lebih besar dengan nomor ini. Saya merasa hebat dengan nomor ini dan, semoga saja, kami dapat membawanya ke puncak,” tutur Martin seperti dikutip situs resmi MotoGP.

    Dengan begitu, Martin bergabung dengan grup pebalap elit yang mengenakan nomor #1 di motornya. Ini juga akan melanjutkan tradisi yang dihidupkan kembali di MotoGP.

    Sebelumnya, Francesco Bagnaia, menjadi pembalap pertama dalam lebih dari satu dekade yang memakai nomor #1 setelah merebut gelar Juara Dunia 2022. Bagnaia kemudian membuat sejarah dengan berhasil mempertahankan gelar pada 2023, menjadi pembalap MotoGP pertama yang kembali gunakan nomor #1 sejak Mick Doohan mencapai prestasi tersebut selama era 500cc. Ketika itu, Doohan menjuarai lima gelar berturut-turut dari 1994 hingga 1998.

    Mempertahankan nomor keramat #1 merupakan prestasi yang langka. Hanya beberapa pebalap terpilih yang dapat mempertahankan nomor keramat tersebut.

    Pada era 500cc, Wayne Rainey bergabung dengan Doohan dalam daftar eksklusif ini, mengklaim tiga gelar berturut-turut dari 1990 hingga 1992. Legenda modern seperti Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Nicky Hayden juga sempat memakai nomor #1, tapi gagal mempertahankan gelar di musim berikutnya.

    Bagi Martin, tantangan untuk mempertahankan nomor 1 ini lebih tinggi. Apalagi, ia memutuskan hengkang dari Ducati dan bergabung dengan Aprilia.

    (rgr/din)

  • Cerita Yamaha Rekrut Lorenzo Buat Gantikan Rossi yang Mau Pindah ke F1

    Cerita Yamaha Rekrut Lorenzo Buat Gantikan Rossi yang Mau Pindah ke F1

    Jakarta

    Ada cerita unik saat Yamaha merekrut Jorge Lorenzo di musim 2008. Ketika itu, X-Fuera didatangkan untuk menjadi suksesor atau pengganti Valentino Rossi yang mau pindah ke Formula 1 atau F1!

    Disitat dari Motosan, mantan bos Yamaha sekaligus aktor di balik perekrut Lorenzo ke tim pabrikan Iwata, Lin Jarvis mengatakan, pihaknya telah mengincar Lorenzo sejak musim 2006. Ketika itu, eks pebalap asal Spanyol itu masih membela Aprilia di kejuaraan 250cc atau Moto2.

    “Menurut saya, itu sesuatu yang tidak terlalu. Karena saat Vale datang ke Yamaha, kita langsung juara di musim 2004 dan mengulangnya di musim 2005. Namun, setahun setelahnya, Vale mulai berpikir pindah ke Formula 1,” ujar Lin Jarvis, dikutip Kamis (2/1).

    “Jadi, rasanya seperti kami menemukan jagoan untuk Yamaha, kami menang, namun dia malah mengancam pergi (ke Formula 1),” tambahnya.

    Lin Jarvis bersama Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Foto: Mirco Lazzari gp / Getty Images

    Dengan alasan tersebut, pihaknya langsung mencari pebalap pengganti yang lebih muda dari Rossi. Hasilnya, Yamaha menemukan talenta hebat bernama Lorenzo saat masih membalap di kasta kedua.

    “Kami harus punya pebalap penerus yang bisa menang, kami harus membawanya dan tumbuh bersamanya. Dan faktanya, Jorge membela tim kami pada tahun 2008, tetapi kami sudah kontrak dia sejak musim 2006!” tuturnya.

    “Kami mengontraknya agar dia siap saat Valentino pindah ke Formula 1 dan kemudian kami akan memiliki jagoan baru, karena kami bisa melihat Lorenzo merupakan pembunuh,” lanjutnya.

    Di musim pertama, Lorenzo menyudahi kompetisi di urutan ketiga. Dia kemudian naik ke peringkat kedua atau runner up di musim kedua dan meraih juara dunia di musim ketiga bersama Yamaha. Sementara di lain sisi, Rossi justru tak jadi pindah ke F1.

    “Itu menciptakan masalah bagi Valentino untuk bisa menerimanya. Jadi Valentino pergi ke Ducati! Valentino pada tahun 2011 dan 2012 tidak sukses dengan Ducati dan dia kembali kepada kami di musim 2013. Kemudian perannya terbalik. Kami mendatangkan Vale saat Lorenzo sudah menjadi raja,” kata dia.

    (sfn/din)

  • Wajar Ducati Lebih Pilih Marquez Ketimbang Martin, Ini Sebabnya

    Wajar Ducati Lebih Pilih Marquez Ketimbang Martin, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Keputusan tim pabrikan Ducati lebih memilih Marc Marquez ketimbang Jorge Martin sempat mendapat protes dari berbagai pihak. Sebab, The Baby Alien dinilai tak lebih baik dibandingkan rivalnya tersebut di musim lalu.

    Disitat dari Motosan, ayah Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo mengatakan, MotoGP bukan hanya soal kompetisi, melainkan juga ajang promosi suatu merek. Menurutnya, secara exposure, Marquez jauh lebih baik ketimbang Martin.

    “Merek-merek itu ikut MotoGP untuk memasarkan motornya. Mereka ada di balapan karena kejayaan tim membuat motor mereka laku. Alasan itu membuat saya merasa, langkah Ducati merekrut Marquez merupakan keputusan yang wajar,” ujar Chicho Lorenzo, dikutip Jumat (20/12).

    Marc Marquez dan bos Ducati Gigi Dall’Igna tahun 2024. Foto: Doc. Motorsport

    Chicho menjelaskan, Marquez merupakan bintang media. Itulah mengapa, sorotan terhadap pebalap 31 tahun tersebut akan berdampak langsung untuk tim pabrikan Ducati.

    “Tentu mereka tahu bahwa itu akan menghasilkan banyak berita, keuntungan, dan publisitas. Di tingkat olahraga, menurut saya memang tak adil untuk Martin. Tapi ini bukan sekadar olahraga, melainkan juga bisnis,” ungkapnya.

    Meski Marquez tak sebaik Martin musim lalu, namun Chicho yakin, performa pebalap Spanyol itu akan membaik musim depan. Sebab, selain mendapat motor terbaru, daya juang Marquez di lintasan juga masih tinggi.

    “Saya pikir Marc Márquez telah berusaha menemukan jati dirinya, dia telah membuat perubahan yang luar biasa. Ada juga upaya luar biasa untuk mencapainya. Kita lihat saja apa yang akan dia tunjukkan di lintasan,” kata Chicho.

    (sfn/dry)