Tag: Joni Martinus

  • KRL Bogor-Kota anjlok, KAI Commuter rekayasa pola operasi

    KRL Bogor-Kota anjlok, KAI Commuter rekayasa pola operasi

    Jakarta (ANTARA) – KAI Commuter melakukan rekayasa Commuter Line relasi Bogor-Jakarta Kota imbas anjloknya rangkaian KRL pada Selasa pagi (5/8) sekitar pukul 07.17 WIB di emplasemen Stasiun Jakarta Kota.

    “Keselamatan penumpang menjadi prioritas utama kami, dan kami segera melakukan tindakan untuk menghindari potensi bahaya lebih lanjut,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus di Jakarta, Selasa.

    Dia memastikan seluruh penumpang dievakuasi dengan aman oleh petugas yang bertugas di lapangan.

    Saat ini, lanjut dia, petugas juga melakukan evakuasi rangkaian Commuter Line serta perbaikan dan pemeriksaan sarana dan prasarana agar pelayanan kembali normal. Selain itu, investigasi turut dilakukan untuk mengetahui penyebab insiden tersebut.

    Untuk sementara waktu, KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi guna memastikan layanan Commuter Line lainnya tetap berjalan, khususnya pada lintas Bogor ke Manggarai.

    Joni mengatakan untuk Commuter Line relasi Bogor ke Jakarta Kota saat ini hanya sampai Stasiun Manggarai dan kemudian diberangkatkan lagi dari Stasiun Manggarai ke Bogor.

    “Untuk perjalanan kereta api, kami akan terus memberikan informasi terkini kepada pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pengguna yang terdampak,” tutup Joni.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rincian Rekayasa Perjalanan Commuter Line Imbas KRL Anjlok di Jakarta Kota
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Rincian Rekayasa Perjalanan Commuter Line Imbas KRL Anjlok di Jakarta Kota Megapolitan 5 Agustus 2025

    Rincian Rekayasa Perjalanan Commuter Line Imbas KRL Anjlok di Jakarta Kota
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Perjalanan KRL Commuter Line relasi Bogor–Jakarta Kota terganggu setelah rangkaian Commuter Line No. 1189 mengalami anjlokan di emplasemen Stasiun Jakarta Kota, Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 07.17 WIB.
    Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan permohonan maaf atas gangguan layanan ini.
    Ia menegaskan bahwa seluruh penumpang telah berhasil dievakuasi dengan selamat dari lokasi kejadian.
    “KAI Commuter mohon maaf atas terjadinya kendala operasional Commuter Line Bogor imbas anjloknya rangkaian Commuter Line No. 1189 relasi Bogor–Jakarta Kota,” ujar Joni dalam keterangan tertulis.
    Demi menjaga kelancaran layanan di lintas lain, KAI Commuter menerapkan rekayasa pola operasi.
    Seluruh perjalanan KRL relasi Bogor–Jakarta Kota untuk sementara hanya beroperasi hingga Stasiun Manggarai.
    Berikut rincian rekayasa perjalanan KRL yang diumumkan:
    Proses evakuasi rangkaian masih berlangsung di lokasi kejadian. Joni menjelaskan bahwa tim teknis saat ini tengah melakukan pemeriksaan dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana guna menormalkan kembali operasional perjalanan KRL.
    “Petugas melakukan perbaikan dan pemeriksaan sarana hingga prasarana untuk normalisasi kembali operasional pelayanan,” jelas Joni.
    Dampak gangguan ini turut dirasakan sejumlah pengguna KRL. Salah satunya adalah Ririn (56), karyawan swasta yang bekerja di kawasan Pademangan, Jakarta Utara.
    Ia mengaku sudah mendapat informasi dari petugas sejak masih berada di Depok.
    “Ini baru sampai Depok tapi sudah diinformasikan sama petugas bahwa KRL arah Jakarta Kota cuma sampai Manggarai semua,” ujar Ririn kepada 
    Kompas.com
    , Selasa, (5/8/2025).
    Mengantisipasi kepadatan di Stasiun Manggarai, Ririn memutuskan untuk turun lebih awal di Stasiun Tebet, lalu melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi lain.
    “Katanya Stasiun Manggarai infonya penuh banget. Dari Tebet saya naik ojek online ke arah Salemba buat lanjut Transjakarta ke Ancol,” tutur dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KRL Bogor-Jakarta Kota Gangguan, Gerbong Commuter Line Sesak – Page 3

    KRL Bogor-Jakarta Kota Gangguan, Gerbong Commuter Line Sesak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah kereta Commuter Line menuju Jakarta Kota langsung dipenuhi penumpang. Hal ini Imbas anjloknya rangkaian Commuter Line No.1189 relasi Bogor – Jakarta Kota pada Selasa (5/8/2025) pagi.

    Stasiun di Bogor mendadak ramai. Begitu kereta datang, penumpang langsung berebutan untuk masuk ke dalam kereta.

    “Gara-gara kereta gangguan, perjalanan kereta jadi terhambat. Nah sementara posisi stasiun sudah penuh. Jadi begitu datang kereta mereka langsung maksa masuk akhirnya kereta penuh,” ujar Lia, salah satu penumpang.

    Menurut Lia, tak sedikit penumpang yang terpaksa turun di Stasiun Lenteng Agung karena situasi di dalam gerbong tak karuan

    “Rasanya hampir sulit badan ketekuk-tekuk. Akhirnya banyak yang milih turun di Stasiun Lenteng.”

    Kondisi ini terjadi usai kereta anjlok di emplasemen Stasiun Jakarta Kota pukul 07.17 WIB. KAI Commuter menyampaikan permohonan maaf.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pengguna yang terdampak. Keselamatan dan kenyamanan pengguna tetap menjadi prioritas utama kami,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Selasa.

    Joni memastikan semua penumpang berhasil dievakuasi dengan aman oleh petugas yang bertugas di lapangan.

    “Keselamatan penumpang menjadi prioritas utama kami, dan segera melakukan tindakan untuk menghindari potensi bahaya lebih lanjut,” ujar dia.

     

  • KRL Gangguan Selasa Pagi karena Kereta Anjlok di Stasiun Jakarta Kota
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    KRL Gangguan Selasa Pagi karena Kereta Anjlok di Stasiun Jakarta Kota Megapolitan 5 Agustus 2025

    KRL Gangguan Selasa Pagi karena Kereta Anjlok di Stasiun Jakarta Kota
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – KRL Commuter Line relasi Bogor-Jakarta Kota No. 1189 anjlok di emplasemen Stasiun Jakarta Kota, Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 07.17 WIB.
    Hal itu berakibat pada perjalanan rangkaian KRL Commuter Line relasi Bogor-Jakarta Kota terganggu.
    Untuk sementara, KRL hanya melayani sampai Stasiun Manggarai.
    “KAI Commuter mohon maaf atas terjadinya kendala operasional Commuter Line Bogor imbas anjloknya rangkaian Commuter Line No. 1189 relasi Bogor-Jakarta Kota,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Selasa.
    Joni memastikan seluruh penumpang terdampak di dekat lokasi telah dievakuasi dengan selamat.
    Saat ini, para petugas juga masih berada di lokasi melakukan proses evakuasi rangkaian Commuter Line.
    “Dan melakukan perbaikan dan pemeriksaan sarana hingga prasarana untuk normalisasi kembali operasional pelayanan,” ujar Joni.
    Oleh karena itu, KAI Commuter Line melakukan rekayasa pola operasi agar layanan lainnya tetap berjalan, khususnya lintas Bogor-Manggarai.
    “Jadi untuk sementara waktu, pola operasinya Commuter Line lintas Bogor-Jakarta Kota sampai Manggarai saja,” terang Joni.
    Di samping itu, seorang karyawan swasta bernama Ririn (56) yang bekerja di daerah Pademangan, Jakarta Utara, menjadi salah satu yang terkena imbas pada insiden ini.
    “Ini baru sampai Depok tapi sudah diinformasikan sama petugas bahwa KRL arah Jakarta Kota cuma sampai Manggarai semua,” kata Ririn saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Selasa.
    Ia berencana turun di Stasiun Tebet dan melanjutkan menggunakan Transjakarta ke arah Ancol.
    “Mau coba turun di Stasiun Tebet karena katanya Stasiun Manggarai infonya penuh banget,” ujar Ririn.
    “Dari sana naik ojek online ke arah Salemba buat lanjut Transjakarta ke Ancol,” sambung dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KAI Commuter Kejar Pelaku Pelemparan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung

    KAI Commuter Kejar Pelaku Pelemparan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung

    Jakarta

    Insiden pelemparan batu terhadap rangkaian KRL terjadi lagi. Kali ini terjadi pada rangkaian Commuter Line Tanah Abang-Rangkasbitung. Merespons hal tersebut, KAI Commuter tengah mengejar pelaku pelemaran.

    Kejadian tersebut tepatnya terjadi pada Commuter Line No.1674 hari ini, Rabu (16/7), sekitar pukul 12.15 WIB. Insiden pelemparan ini terjadi di KM 76+5 antara Stasiun Citeras-Rangkasbitung.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus menerangkan akibat pelemparan tersebut, kaca depan kabin Commuter Line pecah. Maka itu, rangkaian Commuter Line No.1674 tersebut diperbaiki di Stasiun Rangkasbitung.

    Di lokasi pelemparan, petugas pengamanan menyisir dan mencari informasi dari warga sekitar atas kejadian tersebut. Dari penyisiran tersebut, petugas belum menemukan orang yang dicurigai melakukan pelemparan dan diduga pelaku langsung kabur setelah melakukan aksinya.

    Selain itu, petugas juga masih di lokasi dan terus melaksanakan patroli serta sosialisasi kepada warga sekitar jalur KA tentang bahaya pelemparan dan tindak vandalisme lainnya terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian.

    “Tidak berhenti di situ, KAI Commuter juga akan mengusut tuntas aksi pelemparan ini dan terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi serta menindaklanjuti proses hukumnya,” jelas Joni dalam keterangannya, Rabu (16/7/2025).

    Joni menambahkan bahwa sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, secara tegas dilarang melakukan tindakan yang menghilangkan, merusak, atau menyebabkan rusaknya dan/atau tidak berfungsinya prasarana dan sarana perkeretaapian.

    Selain itu, dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Bab VII tentang kejahatan yang membahayakan keamanan umum bagi orang atau barang, pelaku dapat diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

    Untuk mencegah tindak vandalisme, KAI Commuter secara rutin melakukan edukasi dan sosialisasi anti-vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian kepada warga sekitar jalur rel KA serta sekolah-sekolah yang berlokasi dekat jalur rel. Dalam kegiatan tersebut dijelaskan bahwa tindakan vandalisme dapat menyebabkan korban jiwa maupun kerugian material.

    KAI Commuter mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar jalur rel, untuk menjaga keamanan perjalanan kereta dan mendukung penuh gerakan anti-vandalisme ini.

    “KAI Commuter juga berharap peran aktif dari pemerintah setempat, tokoh masyarakat, dan orang tua untuk terus mengedukasi warga dan anak-anaknya agar menjaga keselamatan perjalanan kereta serta tidak melakukan vandalisme,” tutup Joni.

    Lihat juga Video: Kondisi Kaca KRL Baru Jabodetabek Usai Dilempar Batu di Bogor

    (ada/ara)

  • KAI Pastikan Kaca KRL Gunakan Tempered Glass, Dirut: Enggak Bisa Pecah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juli 2025

    KAI Pastikan Kaca KRL Gunakan Tempered Glass, Dirut: Enggak Bisa Pecah Megapolitan 14 Juli 2025

    KAI Pastikan Kaca KRL Gunakan Tempered Glass, Dirut: Enggak Bisa Pecah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menyatakan, KAI telah lama mengantisipasi ancaman pelemparan batu terhadap kereta rel listrik (KRL) dengan memasang kaca berkualitas tinggi, yakni
    tempered glass.
    “Sebenarnya KAI maupun KCI itu sudah mengantisipasi dengan kualitas kaca yang lebih baik dengan
    tempered
    ,” ujarnya dalam acara Capaian Kinerja Semester I-2025 di
    Jakarta
    , Senin (14/7/2025).
    Asdo menjelaskan, kaca
    tempered
    dirancang agar tidak mudah pecah saat terkena lemparan batu. Kerusakan maksimal yang terjadi biasanya hanya berupa retakan.
    “Artinya seperti yang di KRL kemarin, itu enggak bisa pecah, hanya retak,” ucapnya.
    Menurut Asdo, daya lempar batu dalam kasus pelemparan KRL di Bogor sebenarnya tidak terlalu kuat. Namun, karena kereta melaju dengan kecepatan tinggi, batu yang dilempar menjadi lebih berbahaya.
    “Itu batu yang dilempar mungkin dengan kekuatan yang biasa, tapi ditawar dengan kecepatan kereta, ini bisa menyebabkan yang sederhana jadi lebih keras. Kurang lebih teorinya seperti itu. Tapi kami sudah mengantisipasi bagaimana kaca itu supaya tidak tembus,” jelasnya.
    Ia menegaskan, pelemparan batu ke arah KRL adalah bentuk kejahatan serius yang berisiko menimbulkan luka bahkan kematian bagi petugas maupun penumpang.
    “Jangan sampai ada lagi pelemparan, bahwa ini tindak kejahatan. Kenapa tindak kejahatan? Karena bisa melukai orang di dalam, baik itu petugas maupun penumpang. Melukai itu bisa membuat cacat, baik cacat sementara, cacat permanen, maupun meninggal dunia,” tuturnya.
    Sebelumnya, KAI Commuter melaporkan terjadinya pelemparan batu terhadap Commuter Line No. 1322 relasi Jakarta Kota–Bogor.
    Insiden terjadi pada Jumat (11/7/2025) pukul 16.05 WIB di lintasan antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Anyar, Bogor.
    Akibat kejadian tersebut, kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian CLI-125 mengalami retak di sisi kiri.
    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyatakan, KAI telah menindaklanjuti kejadian ini dengan serius.
    Kapolsek Bogor Tengah Komisaris Agustinus Manurung menyebutkan, pelaku pelemparan adalah dua anak yang sedang bermain di sekitar rel kereta api.
    “Sekumpulan anak-anak di sekitar TKP sedang bermain di pinggir rel kereta api dan anak secara iseng melemparkan batu kecil ke arah kereta api yang melintas dari arah Jakarta menuju stasiun Bogor,” ujar Agustinus dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025).
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketika Main Batu Bocah di Bogor Buat KRL 3 Hari Tak Beroperasi…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juli 2025

    Ketika Main Batu Bocah di Bogor Buat KRL 3 Hari Tak Beroperasi… Megapolitan 14 Juli 2025

    Ketika Main Batu Bocah di Bogor Buat KRL 3 Hari Tak Beroperasi…
    Penulis
    BOGOR, KOMPAS.com
    — Rangkaian kereta Commuter Line CLI-125 tak bisa beroperasi selama tiga hari setelah dilempari batu oleh dua bocah di kawasan Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat (11/7/2025).
    Insiden terjadi di lintas antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Anyar. Akibatnya, kaca pintu kereta bagian belakang mengalami retak di sisi kiri.
    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus mengatakan, insiden tidak menimbulkan korban jiwa, namun sangat membahayakan keselamatan pengguna maupun petugas.
    “Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” kata Joni.
    Ia menyebut tindakan ini termasuk vandalisme yang berdampak serius. Rangkaian Commuter Line itu tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena harus melalui proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta.
    “Rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni.
    Setelah menerima laporan pelemparan, petugas PT KAI segera melakukan penyisiran.
    Pada pukul 17.20 WIB, mereka menemukan dua anak yang diduga pelaku.
    Keduanya mengaku tengah bermain lempar-lemparan batu di pinggir rel dan tak sadar batu mengenai KRL.
    Pukul 17.50 WIB, petugas mendatangi rumah pelaku. Setelah ditelusuri, salah satu anak mengakui bahwa batu yang mengenai kaca KRL dilempar bersama temannya.
    Kedua anak, masing-masing berusia 8 dan 10 tahun, dibawa ke Stasiun Bogor bersama orangtua mereka pada pukul 18.25 WIB.
    Kemudian sekitar pukul 20.45 WIB, mereka diarahkan ke Polsek Bogor Tengah dan ditangani petugas piket Reskrim Aiptu Sugeng.
    Karena masih di bawah umur, perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan.
    Kasi Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Eko Agus menyatakan, kedua orangtua anak telah menjalani mediasi dengan pihak PT KAI dan menyatakan siap bertanggung jawab.
    “Telah dilakukan mediasi bersama pihak PT KAI dan keluarga pelaku, dan disepakati bahwa kedua orangtua bersedia bertanggung jawab serta membuat surat pernyataan agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Eko, Minggu (13/7/2025).
    Pihak KAI Commuter, melalui Koordinator Keamanan Toto Fajar Prasetyo dan perwakilan COSA, menyepakati penyelesaian non-litigasi.
    Namun, Joni menegaskan bahwa jika perbuatan serupa dilakukan oleh pelaku dewasa, maka langkah hukum akan ditempuh.
    KAI menegaskan bahwa aksi semacam ini sangat membahayakan nyawa penumpang dan tidak bisa ditoleransi.
    KAI juga mengingatkan masyarakat yang tinggal dekat rel agar mengawasi anak-anak dan mendukung gerakan anti-vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian.
    “Kami harap masyarakat, termasuk orangtua, bisa meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak,” tutup Joni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketika Main Batu Bocah di Bogor Buat KRL 3 Hari Tak Beroperasi…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juli 2025

    2 Orangtua Bocah Pelempar Batu ke KRL Baru di Bogor Siap Tanggung Jawab Megapolitan

    Orangtua Bocah Pelempar Batu ke KRL Baru di Bogor Siap Tanggung Jawab
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
     
    Orangtua
    dua bocah yang melempar batu ke arah rangkaian commuter line atau KRL di kawasan Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah,
    Kota Bogor
    siap bertanggung jawab.
    Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus mengatakan bahwa pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI), petugas keamanan, dan
    orangtua
    bocah sudah mediasi.
    Dalam pertemuan tersebut, kedua orangtua menyatakan kesediaannya untuk bertanggung jawab atas tindakan anak-anak mereka.
    “Telah dilakukan mediasi bersama pihak PT KAI dan keluarga pelaku, dan disepakati bahwa kedua orangtua bersedia bertanggung jawab serta membuat surat pernyataan agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Eko kepada Kompas.com, Minggu (13/7/2025).
    Adapun peristiwa ini terjadi saat sekumpulan anak sedang bermain di pinggir rel kereta, kawasan Cibogor, pada Jumat (11/7/2025).
    Saat KRL melintas dari arah Jakarta menuju Stasiun Bogor, dua bocah melemparkan batu ke arah rangkaian.
    Pukul 17.20 WIB, petugas PT KAI melakukan penyisiran dan berhasil menemukan kedua anak di sekitar lokasi.
    Keduanya mengaku sedang bermain lempar-lemparan dan tanpa sadar melempar ke arah KRL.
    Selanjutnya, pukul 17.50 WIB, petugas mendatangi rumah pelaku.
    Setelah dilakukan penelusuran ulang, sang bocah mengakui bahwa lemparan batu yang mengenai kaca KRL dilakukan bersama temannya.
    Pukul 18.25 WIB, kedua pelaku dan orangtuanya dibawa ke Stasiun Bogor.
    Lalu sekitar pukul 20.45 WIB diarahkan ke Polsek Bogor Tengah dan ditangani oleh petugas piket reskrim Aiptu Sugeng.
    Dua anak yang melakukan pelemparan masing-masing berusia sekitar 8 dan 10 tahun. Keduanya berdomisili di Kelurahan Cibogor.
    Karena pelaku masih di bawah umur, perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan.
    Pihak KAI, melalui Koordinator Keamanan Toto Fajar Prasetyo dan perwakilan COSA, menyepakati penyelesaian non-litigasi.
    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengungkapkan, akibat insiden ini, kaca jendela pintu KRL pecah dan rangkaian tidak dapat beroperasi selama tiga hari.
    Kereta yang terdampak merupakan Commuter Line 1332 relasi Jakarta Kota–Bogor.
    “Rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/7/2025).
    Ia menegaskan bahwa
    pelemparan batu
    ke arah kereta adalah tindakan membahayakan dan masuk dalam kategori vandalisme.
    Meski dalam kasus ini pelaku masih anak-anak, KAI menegaskan akan tetap memproses tindakan serupa secara hukum apabila dilakukan oleh pelaku dewasa.
    KAI menyebut perusakan terhadap sarana publik seperti kereta api bisa membahayakan nyawa penumpang.
    “Kami sangat menyesalkan aksi pelemparan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di lintas antara Stasiun Cilebut–Bogor. Ini tindakan yang sangat membahayakan,” ujar Joni.
    Ia menambahkan bahwa langkah hukum penting dilakukan untuk memberi efek jera dan membangun kesadaran bahwa aksi vandalisme bukan hanya melanggar hukum, tapi juga membahayakan keselamatan.
    “Kami harap masyarakat, termasuk orang tua, bisa meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, khususnya yang tinggal di dekat jalur kereta api,” tutup Joni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diamankan, Ternyata Pelaku Lempar Batu ke Komuter Arah Bogor Dua Bocah Iseng

    Diamankan, Ternyata Pelaku Lempar Batu ke Komuter Arah Bogor Dua Bocah Iseng

    GELORA.CO – Sebuah kereta rel listrik (KRL) menjadi sasaran aksi pelemparan saat melintas di wilayah Bogor pada Jumat (11/7/2025). Akibatnya, kaca pintu KRL itu mengalami kerusakan. 

    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Bogor Ipda Eko Agus mengatakan, pelaku pelemparan juga telah diserahkan oleh pihak KAI kepada aparat kepolisian. Namun, pelaku pelemparan itu masih bestatus di bawah umur, yaitu dua orang bocah laki-laki masing-masing berusia 8 dan 10 tahun.

    “Pelaku masih di bawah umur,” kata dia melalui keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

    Eko menjelaskan, kronologi pelemparan itu bermula ketika anak-anak sedang bermain di pinggir rel kereta, sekitar Kampung Ardio, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Jumat pukul 16.30 WIB. Ketika itu, pelaku secara iseng melemparkan batu kecil ke arah kereta api yang melintas dari arah Jakarta menuju Stasiun Bogor. 

    Setelah itu, petugas KAI melakukan penyisiran di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Alhasil, pelaku pelemparan itu ditemukan oleh petugas di sekitar TKP pada pukul 17.20 WIB.

    “Menurut pengakuan, pelaku sedang main lempar-lemparan berdua dengan temannya,” kata Eko.

    Setelah itu, petugas KAI kemudiam mendatangi rumah orang tua pelaku pelemparan tersebut. Ketika kembali ditanya oleh petugas, pelaku mengakui bahwa lemparannya mengenai kaca jendela pintu KRL.

    Walhasil, kedua pelaku bersama orang tuanya masing-masing dibawa ke Stasiun Bogor. Kemudian, penanganan kasus itu diserahkan ke Polsek Bogor Tengah. Namun, pihak orang tua pelaku menyatakan siap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

    Menurut Eko, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan kasus itu melalui pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan. Pasalnya, kedua pelaku masih bestatus di bawah umur.

    “Dikarenakan pelaku masih di bawah umur, kedua belah pihak sepakat untuk membuat pernyataan yangg isinya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” kata dia. 

    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengatakan aksi pelemparan itu menyebabkan kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. Namun, ia memastikan tidak ada penumpang yang terluka akibat peristiwa tersebut. 

    “Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” kata Joni saat dikonfirmasi Republika, Sabtu.

    KAI sangat menyesalkan adanya tindakan tersebut. Pasalnya, tindakan itu dinilai sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material.

    “Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni. 

    Setelah itu, petugas KAI kemudiam mendatangi rumah orang tua pelaku pelemparan tersebut. Ketika kembali ditanya oleh petugas, pelaku mengakui bahwa lemparannya mengenai kaca jendela pintu KRL.

    Walhasil, kedua pelaku bersama orang tuanya masing-masing dibawa ke Stasiun Bogor. Kemudian, penanganan kasus itu diserahkan ke Polsek Bogor Tengah. Namun, pihak orang tua pelaku menyatakan siap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

    Menurut Eko, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan kasus itu melalui pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan. Pasalnya, kedua pelaku masih bestatus di bawah umur.

    “Dikarenakan pelaku masih di bawah umur, kedua belah pihak sepakat untuk membuat pernyataan yangg isinya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” kata dia. 

    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengatakan aksi pelemparan itu menyebabkan kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. Namun, ia memastikan tidak ada penumpang yang terluka akibat peristiwa tersebut. 

    “Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” kata Joni saat dikonfirmasi Republika, Sabtu.

    KAI sangat menyesalkan adanya tindakan tersebut. Pasalnya, tindakan itu dinilai sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material.

    “Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni.

  • KAI Comumuter Tindak Tegas Vandalisme, Pelaku Pelempar Batu Diamankan – Page 3

    KAI Comumuter Tindak Tegas Vandalisme, Pelaku Pelempar Batu Diamankan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – KAI Commuter mengecam aksi pelemparan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di lintas antara Stasiun Cilebut – Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar JPO Pasar Anyar, Bogor. Pelemparan ini terjadi pada Jumat (11/7) pukul 16.05 WIB terhadap Commuter Line No. 1322 relasi Jakarta Kota – Bogor.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan akibat pelemparan ini, kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. “Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” jelas Joni dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

    Joni menambahkan, tindakan tersebut sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material.

    “Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” tambah Joni.

    Usai menerima laporan pelemparan, lanjutnya, petugas pengamanan segera terjun ke lokasi. Penelusuran tersebut membuahkan hasil, dan KAI Commuter berhasil menangkap pelaku pelemparan untuk selanjutnya diserahkan ke Kantor Polsek setempat.

    Atas kejadian tersebut, KAI Commuter menyatakan tidak akan mentolerir perbuatan semacam ini dan akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi serta menindaklanjuti proses hukumnya.

    “KAI Commuter berkomitmen dan serius dalam memberantas tindakan vandalisme pelemparan kereta ini karena tidak hanya merugikan, tetapi juga dapat menimbulkan korban jiwa,” unarnya.

    “Langkah ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku vandalisme seperti pelemparan kereta, yang sangat membahayakan,” sambungnya.